Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

METODE PENELITIAN EKSPERIMENTAL (EKSPERIMEN)


Mata Kuliah : Metodologi Penelitian
Dosen Pengampuh : Ns. Norman Alfiat Talibo, S.Kep., M.Kep

Disusun Oleh (Kelompok II) :


1. Arfiah Bugis (2001031)
2. Firdha Faris Tan (2001059)
3. Yeyen Lamadju (2001024)
4. Putri Diva Pakaya (2001060)
5. Firliyawati N. Lahiya (2001011)
6. Pratiwi Ismail (2001064)
7. Marciani Gintulangi (2001114)

PRODI NERS
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MANADO
T.A 2023/2024

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena
dengan rahmat, karunia, serta taufik dan hidayah-Nya lah kami dapat
menyelesaikan makalah tentang “ METODE PENELITIAN EKSPERIMENTAL
(EKSPERIMEN)” ini.
Kami sangat berharap makalah ini dapat berguna dalam rangka menambah
wawasan serta pengetahuan kita mengenai metode penelitian eksperimen ini.
Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa di dalam tugas ini terdapat kekurangan-
kekurangan dan jauh dari apa yang harapkan. Untuk itu, kami berharap adanya
kritik, saran dan usulan demi perbaikan di masa yang akan datang, mengingat
tidak ada sesuatu yang sempurna tanpa saran yang membangun.
Semoga makalah sederhana ini dapat dipahami bagi siapapun yang
membacanya. Sekiranya makalah yang telah disusun ini dapat berguna bagi kami
sendiri maupun orang yang membacanya. Sebelumnya kami mohon maaf apabila
terdapat kesalahan kata-kata yang kurang berkenan dan kami memohon kritik dan
saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Manado, 28 Juni 2023


Kelompok II

2
DAFTAR ISI

3
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penelitian merupakan cara-cara yang sistematis untuk
menjawab masalah yang sedang diteliti. Kata sistematis merupakan
kata kunci yang berkaitan dengan metode ilmiyah yang berarti adanya
prosedur yang ditandai dengan teteraturan dan ketuntasan.(Sarwono
2006:15)
Dalam melakukan penelitan banyak sekali pilihan metode yang
dapat digunakan. Namun tidak semua metode cocok digunakan,
metode yang dipilih harus sesuai dengan tujuan penelitian. Salah satu
metode yang dapat digunakan dalam penelitian adalah metode
eksperimen. Terutama dalam penelitian pendidikan, salah satu metode
yang banyak digunakan adalah metode penelitian eksperimen. Untuk
dapat melaksanakan suatu eksperimen yang baik, perlu dipahami
terlebih dahulu segala sesuatu yang berkait dengan komponen-
komponen eksperimen. Baik yang berkaitan dengan variabel, hakekat,
karakteristik, tujuan, syarat-syarat, langkah-langkah penelitian, serta
validitas dalam penelitian eksperimen.
Metode penelitian eksperimen pada umumnya digunakan
dalam penelitian yang bersifat laboratoris. Namun, bukan berarti
bahwa pendekatan ini tidak dapat digunakan dalam penelitian sosial,
termasuk penelitian pendidikan. Jadi, penelitian eksperimen yang
mendasarkan pada paradigma positivistik pada awalnya memang
banyak diterapkan pada penelitian ilmuilmu keras (hard-scienc),
seperti biologi dan Fisika, yang kemudian diadopsi untuk diterapkan
pada bidang-bidang lain, termasuk bidang sosial dan pendidikan.
(Jaedun 2011:3–4)
Selanjutnya, untuk lebih memahami mengenai penelitian
eksperimen, dalam makalah ini yang berjudul “Metode Penelitian

4
Eksperimen” akan dibahas mengenai metode penelitian eksperimen
beserta hal-hal yang terkait di dalamnya.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa definisi penelitian eksperimen?
2. Bagaimana karakteristik penelitian eksperimen?
3. Apa tujuan dari penelitian eksperimen?
4. Apa saja syarat dari penelitian eksperimen ?
5. Bagaimana langkah – langkah penelitian eksperimen?
6. Apa saja variabel dari penelitian eksperimen?
7. Apa saja validitas dari penelitian eksperimen?
8. Bagaimana contoh dari penelitian eksperimen?

C. TUJUAN
1. Mengetahui definisi penelitian eksperimen
2. Mengetahui karakteristik penelitian eksperimen
3. Mengetahui tujuan dari penelitian eksperimen
4. Mengetahui syarat dari penelitian eksperimen
5. Mengetahui langkah – langkah penelitian eksperimen
6. Mengetahui variabel dari penelitian eksperimen
7. Mengetahui validitas dari penelitian eksperimen
8. Mengetahui contoh dari penelitian eksperimen

5
BAB II
PEMBAHASAN

A. DEFINISI PENELITIAN EKSPERIMEN


Percobaan atau disebut juga eksperimen (dari Bahasa Latin: ex-
periri yang berarti menguji coba) adalah suatu set tindakan dan
pengamatan, yang dilakukan untuk mengecek atau menyalahkan
hipotesis atau mengenali hubungan sebab akibat antara gejala.
Eksperimen menurut KKBI berarti percobaan yang bersistem dan
berencana (untuk membuktikan kebenaran suatu teori dan sebagainya).
Penelitian eksperimen dapat dikatakan sebagai metode
penelitian yang digunakan untuk mencari pengaruh perlakuan tertentu
terhadap yang lain dalam kondisi yang terkendalikan.(Sugiyono
2012:72)
Menurut Solso & MacLin (2002), penelitian eksperimen adalah
suatu penelitian yang di dalamnya ditemukan minimal satu variabel
yang dimanipulasi untuk mempelajari hubungan sebab-akibat. Oleh
karena itu, penelitian eksperimen erat kaitanya dalam menguji suatu
hipotesis dalam rangka mencari pengaruh, hubungan, maupun
perbedaan perubahan terhadap kelompok yang dikenakan perlakuan.
Arikunto (2006) mendefinisikan eksperimen adalah suatu cara
untuk mencari hubungan sebab akibat (hubungan kausal) antara dua
faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi
atau mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang
mengganggu.
Dengan kata lain bahwa penelitian eksperimen adalah bagian
dari penelitian kuantitatif yang terdapat variabel sehingga dapat

6
ditemukan sebab akibat yang sengaja ditimbulkan dari variabel
tersebut.
Definisi lain menyatakan bahwa penelitian eksperimen adalah
penelitian yang dilakukan terhadap variabel yang data-datanya belum
ada sehingga perlu ilakukan proses manipulasi melalui pemberian
treatment/perlakuan tertentu terhadap subjek penelitian yang kemudian
diamati/diukur dampaknya (data yang akan datang).(Jaedun 2011:5)

B. KARAKTERISTIK PENELIAN EKSPERIMEN


Karakteristik Penelitian Eksperimen (Sukardi 2009:181):
1. Memanipulasi
Karakteristik pertama yang selalu ada dalam penelitian
eksperimen adalah adanya tindakan manipulasi variabel yang
secara terencana dilakukan oleh si peneliti. Memanipulasi ini tidak
mempunyai arti yang negatif seperti yang terjadi di luar konteks
penelitian. Yang dimaksud dengan manipulasi yaitu tindakan atau
perlakuan yang dilakukan oleh seorang peneliti atas dasar
pertimbangan ilmiah yang dapat dipertanggungjawabkan secara
terbuka guna memperoleh perbedaan efek dalam variabel terikat.
Pada penelitian pendidikan dan penelitian tingkah laku, manipulasi
variabel, misalnya peneliti mengambil bentuk sifat di mana peneliti
melaksanakan sesuatu sebagai penentu awal dengan kondisi yang
bervariasi pada subjek yang diteliti. Misalnya dalam suatu proses
penelitian laboraturium, dua kelompok yaitu treatment dan
kelompok kontrol diberikan suhu ruangan yang bertingkat, yaitu
dingin, sedang, dan panas.
Perbedaan kondisi ruang tersebut direncanakan sebagai
penentu awal agar mereka memperoleh hasil yang mungkin
berbeda diantara kedua grup. Perbedaan yang muncul tersebut
diperhitungkan sebagai akibat adanya manipulasi variabel terhadap
dua kelompok.

7
2. Mengontrol Variabel
Mengotrol merupakan usaha untuk memindahkan pengaruh
variabel lain pada variabel terikat yang mungkin mempengaruhi
penampilan variabel tersebut. Kegiatan mengontrol suatu variabel
atau subjek dalam penelitian eksperimen memiliki peranan penting,
karena tanpa melakukan kontrol secara sistematis, seorang peneliti
tidak mungkin dapat melakukan evaluasi dengan melakukan
pengukuran secara cermat terhadap variabel terikat.
Tujuan kontrol dalam eksperimen adalah mengatur situasi,
agar efek dari variabel dapat diteliti.(Sudjana and Ibrahim 1989:22)
3. Melakukan Observasi
Selama proses penelitian berlangsung, peneliti melakukan
observasi terhadap kedua kelompok tersebut. Tujuan melakukan
observasi adalah untuk melihat dan mencatat fenomena apa yang
muncul yang memungkinkan terjadinya perbedaan di antara kedua
kelompok.
Tindakan observasi dilakukan peneliti pada umumnya
mempunyai tujuan agar dapat mengamati dan mencatat fenomena
yang muncul dalam variabel terikat sebagai akibat dari adanya
kontrol dan manipulasi variabel.
Dalam proses eksperimen yang biasanya ada dua kelompok
variabel, yaitu variabel bebas dan variabel terikat, maka peneliti
dianjurkan untuk lebih melakukan pengamatan pada variabel
terikat, yaitu variabel yang biasanya menerima akibat terjadinya
perubahan secara sistematis dalam variabel bebas.

C. TUJUAN PENELITIAN EKSPERIMEN


Tujuan umum penelitian eksperimen adalah untuk meneliti
pengaruh dari suatu perlakuan tertentu terhadap gejala suatu kelompok
tertentu dibanding dengan kelompok lain yang menggunakan
perlakuan yang berbeda. Misalnya, suatu eksperimen dalam bidang

8
pendidikan dimaksudkan untuk menilai/membuktikan pengaruh
perlakuan pendidikan (pembelajaran dengan metode problem solving)
terhadap prestasi belajar dan kemampuan komunikasi matematika pada
siswa SMP atau untuk menguji hipotesis tentang ada-tidaknya
pengaruh perlakuan tersebut jika dibandingkan dengan metode
konvensional.
Selanjutnya, tindakan di dalam eksperimen disebut treatment,
dan diartikan sebagai semua tindakan, semua variasi atau pemberian
kondisi yang akan dinilai/diketahui pengaruhnya. Sedangkan yang
dimaksud dengan menilai tidak terbatas pada mengukur atau
melakukan deskripsi atas pengaruh treatment yang dicobakan tetapi
juga ingin menguji sampai seberapa besar tingkat signifikansinya
(kebermaknaan atau berarti tidaknya) pengaruh tersebut jika
dibandingkan dengan kelompok yang sama tetapi diberi perlakuan
yang berbeda.

D. SYARAT PENELITIAN EKSPERIMEN


Sebuah penelitian dapat berjalan baik dan memberikan hasil
yang akurat jika dilaksanakan dengan mengikuti kaidah tertentu.
Seperti halnya dengan penelitian eksperimen, akan memberikan hasil
yang valid jika dilaksanakan dengan mengikuti syarat-syarat yang ada.
Berkaitan dengan hel tersebut, Menurut Wilhelm Wundt dalam Alsa
(2004) mengemukakan syarat-syarat yang harus dipenuhi oleh peneliti
dalam melaksanakan penelitian eksperimental, yaitu:
1. Peneliti harus dapat menentukan secara sengaja kapan dan di
mana ia akan melakukan penelitian
2. Penelitian terhadap hal yang sama harus dapat diulang dalam
kondisi yang sama.
3. Peneliti harus dapat memanipulasi (mengubah, mengontrol)
variabel yang diteliti sesuai dengan yang dikehendakinya

9
4. Diperlukan kelompok pembanding (control group) selain
kelompok yang diberi perlakukan (experimental group)

E. LANGKAH PENELITIAN EKSPERIMEN


Langkah-langkah dalam penelitian eksperimen pada dasarnya
hampir sama dengan penelitian lainnya. Menurut Gay 1982 dalam
Nursyahidah (2012). langkah-langkah dalam penelitian eksperimen
yang perlu ditekankan adalah sebagai berikut.
1. Adanya permasalahan yang signifikan untuk diteliti.
2. Pemilihan subjek yang cukup untuk dibagi dalam kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol.
3. Pembuatan atau pengembangan instrumen.
4. Pemilihan desain penelitian.
5. Eksekusi prosedur.
6. Melakukan analisis data.
7. Memformulasikan simpulan

Langkah-langkah pokok penelitian eksperimen meliputi:


1. Lakukan telaah kepustakaan yang berhubungan dengan
permasalahan.
2. Identifikasi dan definisikan masalahnya.
3. Rumuskan hipoteisis, tentukan faktor-faktor yang berpengaruh,
dan definisikan istilah-istilah pokok dan variabel-varibel
penelitiannya.
4. Susun rencana eksperimennya:
a. Identifikasi seluruh variabel non-eksperimental yang
mungkin mengkontaminasi eksperimen dan tentukan
bagaimana untuk mengontrol variabel tersebut.
b. Pilihlah rancangan penelitiannya.

10
c. Pilihlah sampel dari subyek yang representatif bagi populasi,
tentukan subyek untuk kelompok kontrol dan tentukan
kelompok-kelompok perlakuan eksperimen.
d. Pilih atau susun dan validasi instrumen yang akan digunakan
untuk mengukur hasil eksperimen
e. Rancangkan prosedur pengumpulan data dan kemungkinan
melakukan pilot atau uji coba untuk menyempurnakan
instrumen atau rancangan.
f. Rumuskan hipotesis statistik atau hipotesis nolnya.
5. Lakukan eksperimen
6. Aturlah/susun data mentah yang diperoleh, dengan tujuan
pengaturan data tersebut akan menghasilkan kesimpulan paling
baik terhadap efek yang diperkirakan akan ada.
7. Terapkan uji signifikansi untuk menentukan taraf kepercayaan
terhadap hasil peneltian.
8. Buatlah interpretasi terhadap hasil pengujian tersebut, berikan
diskusi, dan buatlah laporannya,

F. VARIABEL PENELITIAN EKSPERIMEN


Variabel, adalah gejala atau fakta (data) yang harganya
berubah-berubah atau bervariasi. Berikut ini dijelaskan jenis-jenis
variabel yang termasuk dalam penelitian eksperimen, yaitu:
1. Variabel Bebas/independen (variabel perlakuan/eksperimen)
merupakan variabel yang akan dilihat pengaruhnya terhadap
variabel terikat/dependen, atau variabel dampak.
2. Variabel Terikat/dependen (variabel dampak) merupakan variabel
hasil/dampak/akibat dari variabel bebas/perlakuan. Variabel
terikat umumnya menjadi tujuan penelitian, sumber masalah, yang
ingin ditingkatkan kualitasnya.
3. Variabel Kontrol (Pengendali). Variabel yang berpengaruh
terhadap variabel terikat, tetapi pengaruhnya

11
ditiadakan/dikendalikan dengan cara dikontrol (diisolasi)
pengaruhnya. Pengontrolan dapat dilakukan melalui
pengembangan disain penelitiannya (kondisinya dibuat sama) atau
secara statistik tertentu.
4. Variabel Moderator. Variabel yang mempengaruhi tingkat
hubungan (pengaruh) variabel bebas terhadap variabel terikat.
Atau hubungan/pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat
memiliki nilai yang berbeda pada level yang berbeda.

G. BENTUK DESAIN PENELITIAN EKSPERIMEN


1. Desain pre test-post test satu kelompok (One group pre test-post
test design)
Desain pretes-postes satu kelompok juga termasuk pre-
eksperimen. Pada desain ini dilakukan pretes untuk mengetahui
keadaan awal subjek sebelum diberi perlakuan sehingga peneliti
dapat mengetahui kondisi subjek yang diteliti sebelum atau
sesudah diberi perlakuan yang hasilnya dapat dibandingkan atau
dilihat perubahannya (Sukardi, 2010:180-181).
Jika pada desain One-Shot Case Study, tidak ada pretest,
maka pada desain ini terdapat pretest, sebelumnya diberikan
perlakuan, dengan demikian hasil perlakuan dapat diketahui lebih
akurat, karena dapat
membandingkan dengan keadaan sebelum diberi perlakuan.

01 X 02
(Pre-Test) (Perlakuan/Intervensi) (Post-Test)

Untuk penelitian-penelitian pendidikan yang menerapkan


metode pembelajaran, desain ini masih belum tepat karena
perubahan atau perbedaan skor antara pretes dan postes bisa jadi

12
bukan karena disebabkan oleh perlakuan yang diberikan, tetapi
karena faktor-faktor lain.
2. Desain pre test-post test control group design
Kelompok Eksperimen :

01 X 02
(Pre-Test) (Perlakuan/Intervensi) (Post-Test)

Kelompok Kontrol :
03 - 04
(Pre-Test) (Perlakuan) (Post-Test)

Dalam desain ini terdapat dua kelompok yang dipilih secara


random, kemudian diberi pre-test untuk mengetahui keadaan awal
apakah ada perbedaan antara kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol

H. VALIDITAS PENELITIAN EKSPERIMEN


Menurut Yatim Riyanto dalam Zuriah (2006) Ada dua jenis
validitas eksperimen yaitu:
1. Validitas internal
Suatu eksperimen memiliki validitas internal jika faktor-faktor
yang dimanipulasi (variabel bebas) benar-benar murni
memberikan pengaruh atau efek pada fenomena pada variabel
terikat tergantung yang diobservasi dalam latar eksperimen.
Faktor-faktor yang mempengaruhi validitas internal adalah:
a. Kematangan

13
Perubahan seorang dari waktu ke waktu yang
diakibatkan oleh reaksi wajar dari kematangannya dapat
mengganggu dalam menerjemahkan perubahan.
b. Peristiwa insidental
Penampilan subjek yang diobservasi oleh peneliti dapat
dipengaruhi oleh peristiwa spesifik yang bersifat eksternal
yang muncul secara insidental.
c. Ujian Proses ujian awal pada permulaan eksperimen dapat
eksperimen.
d. Pengukuran yang tak stabil menghasilkan perubahan pada diri
subjek yang terkena
Penggunaan alat dan teknik pengukuran yang tidak
reliabel dan akurat untuk mendeskripsikan dan mengukur
aspek-aspek tingkah laku, termasuk suatu ancaman terhadap
validitas eksperimen.
e. Regresi statistik
Eksperimen yang berpola pretests-posttest biasanya
mengalami ancaman ini, Subjek-subjek yang nilainya tinggi
pada pretest, tidak menutup kemungkinan nilainya pada
posttest akan rendah, dan sebaliknya.
f. Seleksi sampel yang berbeda
Memilih sampel yang tidak equivalen antara kelompok
eksperimen dan kelompok kontrol menimbulkan bias yang
dapat mengancam validitas internal.
g. Adanya mortalitas sampel eksperimen sampelnya
Eksperimen yang berjangka panjang dapat saja
menguap karena kematian atau putus di tengah jalan.
2. Validitas eksternal
Biasanya eksternal biasanya mengacu pada hubungan
antara variabel yang ditemukan dan dapat digeneralisasikan pada
situasi-situasi noneksperimental. Validitas eksternal berkaitan

14
dengan kemampuan temuan eksperimen untuk digeneralisasikan
pada populasi yang lebih luas. Faktor-faktor yang mempengaruhi
validitas eksternal adalah:
a. Latar eksperimen buatan
Ada kemungkinan peneliti membuat suasana dan
kondisi eksperimen buatan yang sedemikian rupa dalam
rangka mempertajam kontrol terhadap variabel imbuhan.
b. Pengaruh Placebo Hawthorne
Pengaruh ini menunjuk kepada ancaman yang bersifat
psikologis. Subjek yang tahu bahwa dirinya berada dalam
suatu eksperimen dapat menjadi variabel imbuhan dan
membuat biasnya eksperimen.
c. Campur tangan perlakuan sebelumnya
Suatu eksperimen yang orangnya itu-itu saja
(kelompok tunggal), baik dalam kelompok eksperimen
maupun kelompok kontrol.
d. Tes/Ujian
Validitas suatu instrumen selalu bergantung kepada
situasi dan tujuan khusus penggunaan instrumen tersebut.
Suatu tes yang valid untuk satu situasi mungkin tidak valid
pada situasi yang lain.
e. Pilihan yang bias
Pilihan yang bias terhadap sampel dalam kelompok
eksperimen dan kontrol (tidak equivalen) dapat mengancam
validitas eksternal juga.

I. CONTOH PENELITIAN EKSPERIMEN


1. Menyelidiki pengaruh dua jenis metode mangajar terhadap hasil
belajar mata pelajaran tertentu, berdasarkan ukuran kelas (kelas
besar dan kecil) dan taraf intelegensi siswa (tinggi, sedang dan

15
rendah) dengan cara menempatkan guru secara random
berdasarkan intelegensia, ukuran kelas, dan metode mengajar
2. Penelitian untuk menyelidiki pengaruh program pencegahan
penyalahgunaan obat terhadap sikap para siswa SMP, dengan
menggunakan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol yaitu
kelompok yang diperkenalkan dan tidak diperkenalkan dengan
program tersebut tersebut dengan menggunakan pretest-posttest
design, dimana hanya setengah dari siswa-siswa tersebut diberikan
pretest untuk menentukan seberapa banyak perubahan sikap dapat
dikatakan disebabkanoleh pretesting atau oleh program
pendidikan.
3. Studi untuk menyelidiki perbedaan pemahaman sains di kelas satu
Sekolah Dasar, antara siswa yang berasal dari Taman Kanak-
Kanak dan yang tidak melalui Taman Kanak-Kanak

16
BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Berdasarkan pembahasan yang telah diuraikan di atas, dapat
diperoleh simpulan bahwa penelitian eksperimen adalah penelitian
yang dilakukan untuk mengetahui pengaruh pemberian suatu treatment
atau perlakuan terhadap subjek penelitian. Metode eksperimen
merupakan metode yang paling produktif karena jika dilakukan dengan
baik akan dapat menjawab hipotesis yang utamanya berkaitan dengan
hubungan sebab akibat. Oleh karena itu, penelitian yangsering
dilakukan peneliti dalam dunia pendidikan adalah penelitian
eksperimen.

B. SARAN
Bagi pembaca, makalah ini diharapkan dapat menambah
wawasan pengetahuan terkait dengan metode penelitian eksperimental.
Sehingga kedepannya dapat dijadikan sebagai contoh dalam
penyusunan makalah dikemudian hari.

17
DAFTAR PUSTAKA

Ahyan,Shahibul.(2012). Penelitian Eksperimental. (HYPERLINK:


http://shahibul1628.files.wordpress.com/2012/penelitianeksperimentalpdf)
di Unduh Selasa, 27 juni 2023, 19:30
Alsa, Asmadi. (2004). Pendekatan Kuantitatif Kualitatif dalam Penelitian
Psikologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Fraenkel, W. &. (2012). How to Design and Evaluate Research New York:
McGraw Hill.
Latipun. (2002). Psikologi Eksperimen. Malang: UMM Press.
Nursyahidah, Farida. (2012). Penelitian Pengembangan (Development
(HYPERLINK:
http://faridanursyahidah.files.wordpress.com/2012/06/research-and-
Research).development-vs-development-research.pdf) Diunduh Selasa, 27
juni 2023 19:47
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:
Alfabeta.
Wahyuni, Elfi. (2013). Makalah Penelitian Eksperimental. Bukittinggi: Prodi
Pendidikan Matematika Jurusan Tarbiyah Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri
(STAIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi.
Zuriah, N. (2006). Metodologi Penelitian Sosial dan Pendidikan. Jakarta: Bumi

18
Aksara.in Education.
Ali, Mohamad.1987.Penelitian Kependidikan : Prosedur Dan Strategi. Bandung:
Angkasa.
Emzir.2010.Metodologi Penelitian Pendidikan : Kuantitatif Dan Kualitatif.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Hadjar, Ibnu 1996. Dasar-Dasar Metodologi Penelitian Kwantitatif Dalam
Pendidikan. Jakarta: Raja Grafindo Persada.
Jaedun, Amat 2011. Metodologi Penelitian Eksperimen. Fakultas Teknik UNY.
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pengabdian/drs-amat-jaedun-
mpd/metodepenelitian-eksperimen.pdf, accessed 27 Juni 2023 pukul 20.00
Sarwono, Jonatha 2006. Metode Penelitian Kuantitatif Dan Kualitatif. Graha
Ilmu.
Sudjana, Nana, and Ibrahi 1989. Penelitian Dan Penilaian Pendidikan. Bandung:

19

Anda mungkin juga menyukai