DISUSUN OLEH :
NAMA : RISKA
NIRM : 2001053
KELAS / SEMESTER : VII A
1|Page
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, segala puji serta syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang
senantiasa memberikan curahan kasih rahmat-Nya kepada hamba- Nya, yang benar-benar
ingin mencari ridha serta inayah-Nya. Tidak lupa rahmat serta keselamatan semoga tercurah
limpah kepada Nabi Muhammad Saw. Akhirnya atas izin Allah SWT makalah ini dapat
diselesaikan.
Makalah ini saya sampaikan kepada dosen mata kuliah “ Trend Issue Keperawatan“
sebagai salah satu tugas mata kuliah tersebut. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada
Bapak/Ibu dosen yang telah berjasa mencurahkan ilmu kepada kami.
Kami memohon kepada dosen khusunya, umumnya para pembaca barang kali
menemukan kesalahan atau kekurangan dalam makalah ini baik dari segi bahasan maupun
isinya harap maklum. Selain itu, kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat
membangun kepada semua pembaca.
Penulis
Riska
2|Page
DAFTAR ISI
3|Page
BAB I
TINJAUAN TEORI
4|Page
PET-scan dimulai dengan memberikan suntikan FDG (suatu radionuklida
glukosa- based) dari jarum suntik ke pasien. Sebagai FDG perjalanan melalui tubuh
pasien itu memancarkan radiasi gamma yang terdeteksi oleh kamera gamma, dari
mana aktivitas kimia dalam sel dan organ dapat dilihat. Setiap aktivitas kimia
abnormal mungkin merupakan tanda bahwa terdapat tumor. Sinar Gamma yang
dihasilkan ketika sebuah positron dipancarkan dari bahan radioaktif bertabrakan
dengan elektron dalam jaringan. Tubrukan yang dihasilkan menghasilkan sepasang
foton sinar gamma yang berasal dari situs tabrakan di arah yang berlawanan dan
terdeteksi oleh detektor sinar gamma diatur di sekitar pasien. Detektor PET terdiri
dari sebuah array dari ribuan kilau kristal dan ratusan tabung photomultiplier
(PMTS) diatur dalam pola melingkar di sekitar pasien. Kilau kristal mengkonversi
radiasi gamma ke dalam cahaya yang dideteksi dan diperkuat oleh PMTS
3. Fungsi PET
Fungsi utama PET adalah mengetahui kejadian di tingkat sel yang tidak
didapatkan dengan alat pencitraan konvensional lainnya. Kelainan fungsi atau
metabolisme di dalam tubuh dapat diketahui dengan metode pencitraan (imaging)
ini.Sedangkan pada PET-Scan, aspek anatomi dan metabolik sekaligus masuk radar
deteksi alat canggih ini. Dimana pun atau kemana pun kanker merambat PET-Scan
dapat mendeteksinya. Bahkan kemampuan deteksi alat ini mencakup semua aspek
penting tentang kanker seperti jenis, tingkat keganasan (stadium), lokasi, serta cara
rambat penyakit mematikan ini.
4. Kelebihan dan Kekurangan PET
a. Kelebihan
1) PET-Scan memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan alat CT-Scan
maupun MRI, dimana PET-Scan tidak hanya mendeteksi kanker pada aspek
anatomi tubuh saja tetapi mekanisme kerja organ tubuh yang disebut
metabolisme tubuh juga dapat dideteksi alat ini. Alat ini bahkan dapat
mendeteksi tingkat keganasan, lokasi, serta cara rambat penyakit kanker. 2)
2) PET-Scan semakin dikembangkan, dimana tidak hanya dapat mendeteksi
kanker, tetapi juga dapat digunakan pada bidang-bidang kedokteran
lainnya. 3)
3) Dapat mengidentifikasi peribahan sel sebelum dideteksi oleh modalitas
imaging lain seperti CT Scan dan MRI
5|Page
b. Kekurangan
1) Dapat terjadi reaksi alergi radiofarmaka.
2) Injeksi radiotracer dapat menyebabkan rasa sakit dan kemerah-merahan
pada kulit.
3) Pada wanita hamil akan menghambat perkembangan janin.
4) Karena dosis radioaktif sedikit, prosedur diagnostic kedokteran nuklir
menghasilkan low radiation exposure.
5) Radionuklida telah digunakan dalam lima decade, dan belum ada yang tahu
efek jangka panjang dari low-dose exposure
6|Page
BAB II
ANALISA JURNAL
7|Page
lesi yang lokasinya tidak
tipikal untuk sebuah
metastasis, perbedaan dari
aviditas FDG
antara tumor primer yang
telah diketahui
sebelumnya dengan lesi
insidental, terdapat
respon terapi yang
diskordan antara tumor
primer yang telah
diketahui sebelumnya
dengan lesi insidental
yang ditemukan, dan
kemunculan lesi baru
setelah periode bebas
penyakit.
Bagian CT dapat
mendeteksi tumor
insidental yang tidak
menangkap FDG dan
8|Page
mungkin dapat membantu
mengungkap tumor
insidental meskipun ketika
lesi tersebut
berada pada organ dengan
penangkapan FDG
fisiologis.
9|Page
DAFTAR PUSTAKA
https://www.academia.edu/37295501/SISTEM_KERJA_POSITRON_EMISSION_TOMOG
RPAHY_PET_SCAN_POSITRON_EMISSION_TOMOGRAPHY_SPECT
https://jurnal.syntax-idea.co.id/index.php/syntax-idea/article/view/1673/1027
10 | P a g e