Anda di halaman 1dari 14

NUCLEAR IMAGING/PET-Scan

Wahyuni

Pendahuluan
Kedokteran nuklir merupakan suatu spesialis
kedokteran yang menggunakan energi radiasi terbuka
dari nuklir untuk menilai fungsi dari suatu organ,
mendiagnosa dan mengobati penyakit.

Energi radiasi terbuka ini di berikan dalam bentuk


obat radioaktif (sinar gamma, beta dan alfa) yang
di masukan ke dalam tubuh dengan cara di minum
atau di suntik.
Pembagian Sinar yang di gunakan :
Gamma : prosedur diagnostik
Beta : prosedur terapi
Alfa : masih dalam tahapan penelitian.

PET-Scan
PET (Positron Emission Tomography) adalah metode visualisasi

metabolisme tubuh menggunakan radioisotop pemancar positron.


Oleh karena itu, citra (image) yang diperoleh adalah citra yang
menggambarkan fungsi organ tubuh.
PET-Scan pertama kali dikenalkan oleh Brownell dan Sweet pada

tahun 1953. Prototipenya telah dibuat pada sekitar tahun 1952,


sedangkan alatnya pertama kali dikembangkan di Massachusetts
General Hospital, Boston pada tahun 1970. Positron yang
merupakan inti kinerja PET pertama kali diperkenalkan oleh PAM
Dirac pada akhir tahun 1920-an.

Fungsi PET-Scan
Fungsi utama yaitu untuk mengetahui kejadian di
tingkat sel yang tidak di dapatkan dengan alat
pencitraan konvensional lainnya.
Kelainan fungsi metabolisme di dalam tubuh dapat di
lihat dengan pencitraan (imaging) ini.
PET-Scan sangat baik untuk menceritakan gambaran
fungsional aliran darah atau proses metabolik di
banding pemeriksaan lain.

Indikasi
Penanda tumor yang tidak normal
Ada sejarah keluarga yang terkena kanker
Orang yang sering kontak dengan zat karsinogen atau
zat penyebab kanker
Orang yang mempunyai riwayat penyakit yang
mudah berubah menjadi kanker
Penderita kanker yang ingin mengetahui lebih lanjut
sesuatu yang berkaitan dengan penyakitnya atau
keadaan kankernya
Check up kesehatan untuk memeriksa tumor bagi
orang berusia 30 tahun ke atas

Indikasi menurut organ


1. PET Scan untuk otak suatu tes pencitraan yang
menggunakan bahan radioaktif untuk melihat
penyakit atau kerusakan pada otak.
2. PET Scan jantung untuk otak suatu tes pencitraan
yang menggunakan bahan radioaktif untuk melihat
penyakit atau gangguan aliran darah pada jantung.
3. PET Scan paru untuk otak suatu tes pencitraan yang
menggunakan bahan radioaktif untuk melihat
penyakit pada paru, biasanya kanker paru.

Prinsip dan cara kerja


PRINSIP :
PET dapat mengukur fungsi fisiologis dengan
mencitrakan aliran darah , metabolisme, neurotransmitter
dan obat yang di label zat radioaktif .
Alat ini dapat menampilkan analisis secara kuantitatif ,
mengikuti perubahan relatif selama pemantauan sesuai
dengan perjalanan dan pengetahuan dan pengaruh
penyakit terhadap jaringan tubuh manusia atau respon
terhadap organ tubuh stimulus spesifik.

Cara kerja
PET scan dimulai dengan memberikan suntikan FDG (suatu
radionuklida glukosa-based) dari jarum suntik ke pasien. Sebagai FDG
perjalanan melalui tubuh pasien itu memancarkan radiasi gamma yang
terdeteksi oleh kamera gamma, dimana aktivitas kimia dalam sel dan
organ dapat dilihat. Setiap aktivitas kimia abnormal merupakan tanda
adanya tumor.
Sinar Gamma yang dihasilkan ketika sebuah positron dipancarkan dari
bahan radioaktif bertabrakan dengan elektron dalam jaringan.
Tubrukan yang dihasilkan menghasilkan sepasang foton sinar gamma
yang berasal dari tabrakan elektron di arah yang berlawanan dan
terdeteksi oleh detektor sinar gamma yang diatur di sekitar pasien.

Detektor PET terdiri dari sebuah


array dari ribuan kilau kristal dan
ratusan tabung photomultiplier
(PMTS) diatur dalam pola
melingkar di sekitar pasien. Kilau
kristal mengkonversi radiasi
gamma ke dalam cahaya yang
dideteksi dan diperkuat oleh
PMTS.

Persiapan pemeriksaan
1. Tidak boleh makan apapun selama 4-6 jam sebelum
pemeriksaan, minum di perbolehkan.
2. Harus mengatakan kepada petugas jika :

Mempunyai riwayat takut akan tempat yang sempit


(claustrophobia)
hamil / berfikir ia sedang hamil
Mempunyai alergi terhadap kontras yang akan di
suntikan
Sedang mengkonsumsi obat-obatan.

Hasil pemeriksaan

Kelebihan dan Kekurangan PET-Scan


Kelebihan
- PET-Scan memiliki kemampuan yang lebih dibandingkan alat CT-Scan
maupun MRI, dimana PET-Scan tidak hanya mendeteksi kanker pada aspek
anatomi tubuh saja tetapi mekanisme kerja organ tubuh yang disebut
metabolisme tubuh juga dapat dideteksi alat ini. Alat ini bahkan dapat
mendeteksi tingkat keganasan, lokasi, serta cara rambat penyakit kanker.
- PET-Scan semakin dikembangkan, dimana tidak hanya dapat mendeteksi
kanker, tetapi juga dapat digunakan pada bidang-bidang kedokteran lainnya.
Kekurangan
- Harga yang mahal
- Masih sedikit digunakan di Indonesia

Anda mungkin juga menyukai