Anda di halaman 1dari 29

Dr. Yandri Naldi, M.H.

Bagian Fisiologi
Fakultas Kedokteran Universitas Swadaya Gunung Jati
Cirebon 2013

Tujuan Instruksional Khusus


1. Setelah mengikuti mata kuliah ini, 80 %
mahasiswa dapat menyebutkan konsep
dasar Bio Listrik
2. Setelah mengikuti mata kuliah ini, 80 %
mahasiswa dapat menguraikan elektroda
dan macam-macam gelombang potensial
aksi
3. Setelah mengikuti mata kuliah ini, 80 %
mahasiswa dapat menjelaskan kelistrikan
dan aktifitas otot jantung

Relevansi singkat
Sistem tubuh manusia, terutama organ
jantung dan syaraf memiliki gelombang
elektromagnetik untuk membantu
pergerakan organ tersebut
Deskripsi singkat
Mata kuliah ini akan membahas tentang
sistem kelistrikan pada otot jantung

Sejarah :
Caldani, 1856 : menemukan kelistrikkan pada otot katak
yang telah mati
Luigi Galvani, 1780 : Mulai mempelajari listrik pada
tubuh hewan
Luigi Galvani, 1786 : melaporkan hasil eksperimennya
bahwa kedua kaki katak terangkat ketika diberikan aliran
listrik lewat suatu konduktor
Arons, 1892 : merasakan adanya aliran frekuensi tinggi
melalui dirinya sendiri dan asistennya
Van Seynek, 1899 : Melakukan pengamatan tentang
terjadinya panas pada jaringan yang disebabkan oleh
aliran frekuensi tinggi
Schliephake, 1928 : melaporkan tentang pengobatan
penderita dengan mempergunakan short wave

Biolistrik merupakan fenomena


kelistrikan dalam jaringan sel,
Sel menghasilkan potensial listrik
yang berupa lapisan tipis (thin
film), bagian luar bermuatan
positif, bagian dalam negatif.
Dapat diamati dan diukur dalam
sistem syaraf dan otot (dlm
keadaan rehat mempunyai beda
potensial 85 mV relatif thd
bagian luar)

Hukum Ohm : Perbedaan potensial antara ujung konduktor berbanding langsung


dengan arus yang melewati, berbanding terbalik dengan tahanan dari konduktor
R=V
I
R : tahanan, ohm ()
I : kuat arus, ampere (A)
V : Tegangan, (volt)
Hukum Joule : Arus listrik yang melewati konduktor dengan perbedaan tegangan
(V) dalam waktu tertentu akan menimbulkan panas
H1(kalori) = VIT
J
T : waktu, detik
J : Joule = 0,239 kal
Arus Listrik : Banyaknya muatan listrik yang mengalir dalam sebuah penghantar

dQ
dt

Potensial : Perbedaan jumlah muatan listrik antara dua buah penghantar


(V = V2 V1)
Daya Listrik : Ukuran cepat rambat energi listrik untuk diubah menjadi eneri lain
(disebut juga power)

1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.

Arus bolak balik /


sinusoidal
Arus setengah gelombang
Arus searah penuh tapi
masih mengandung desir
Arus searah murni
Faradik
Surged faradic / sentakan
faradik
Surged sinosoidal /
sentakan sinusoidal
Galvanik yang interuptus
Arus gigi gergaji

Kecepatan impuls serat syaraf : serat syarat berdiameter


besar kemampuan menghantarkan impuls lebih cepat
dari yang berdiameter kecil
Serat syarat ada 2 type :
Bermyelin :
banyak terdpt pd manusia. suatu insulator yang baik
kemampuan mengaliri listrik sangat rendah. Aliran sinyal
dapat meloncat dari satu simpul ke simpul yang lain.
Tanpa myelin :
Akson tanpa myelin diameter 1 mm kecepatan 20 -50 m/s.
Akson bermyelin diameter 1 m kecepatan 100 m/s.

Dalam

keadaan biasa
konsentrasi ion Na+ lebih
besar diluar sel daripada di
dalam sel - 90 mV
(dalam keadaan istirahat)
Polarisasi

Bila

ada rangsangan pada


membran sel, butir2
membran akan berubah
dan beberapa ion Na+ akan
masuk ke dalam sel di
dalam sel akan berkurang
negatif depolarisasi

Suatu rangsangan yang


cukup kuat mencapai titik
tertentu sehingga dapat
menimbulkan depolarisasi
membran (titik tsb dinamakan
nilai ambang), proses
depolarisasi akan berlanjut
potensial membran akan naik
dengan cepat secara tiba-tiba
disebut potensial aksi (< 1
m detik)

Segera setelah potensial aksi


mencapai puncak
mekanisme pengangkutan di
dalam sel membran dgn
cepat mengembalikan ion
Na+ ke luar sel sehingga
mencapai potensial membran
istirahat (- 90 mV)
Repolarisasi

Otot Jantung (miokardium) berbeda dengan


syaraf dan otot bergaris.
Ion Na+ mudah bocor sehingga setelah
repolarisasi,ion Na+ akan masuk kembali ke
sel Depolarisasi spontan.
(nilai ambang dan potensial aksi tanpa
memerlukan rangsangan dari luar).
Sel otot jantung akan mencapai nilai
ambang dan potensial aksi pada kecepatan
yang teratur Natural Rate / kecepatan
dasar membran sel.

Untuk menentukan natural rate


dihitung dari mulai depolarisasi
spontan sampai nilai ambang
setelah
repolarisasi.
Yang
mempengaruhinya :
1. Potensial membran istirahat.
2. Tingkat dari nilai ambang.
3. Slope dari depolarisasi spontan
terhadap nilai ambang.

Ada sekumpulan sel utama yang


secara
spontan
menghasilkan
potensial aksi yang akan dengan
cepat mendepolarisasi sel otot
miokardium
yang
sedang
mengalami
istirahat

Pace
Maker / perintis jantung.

+
4
0
0

9
0

Nilai
amban
g

Untuk mengukur potensial aksi secara baik


dipergunakan elektroda
Bahan yang dipakai sbg elektroda adalah perak dan
tembaga
Apabila sebuah elektroda tembaga dan sebuah elektroda
perak dicelupkan ke dalam larutan misalnya larutan
elektrolit seimbang cairan tubuh maka akan terjadi
perbedaan potensial antara kedua elektroda itu.
Perbedaan potensial ini kira-kira sama dengan
perbedaan antara potensial kontak kedua logam disebut
potensial offset elektroda
Apabila sebuah elektroda tembaga dan elektroda perak
ditempatkan dalam bak berisi elektrolit akan terdapat
perbedaan potensial sebesar 0,80 0,30 = 0,46 V

Perbedaan potensial sebesar 0,46 V dapat dijumpai


bila kedua tangan penderita disambung melalui
elektroda tembaga dan elektroda perak pada jalan
masuk instrumen yang dipakai untuk pengukuran
Dalam praktek perbedaan potensial offset elektroda
harus dibuat sekecil mungkin/mendekati nol, akan
tetapi selalu tidak mungkin dan akan terjadi drift
(penurunan tegangan secara perlahan-lahan)
Untuk mendapatkan potensial offset elektroda sekecil
mungkin, elektroda tidak disambung pada amplifier
tegangan searah melainkan dilapisi pasta/jelly
Pemilihan bahan sebagai elektroda sangat penting
terutama bahan elektroda dapat disterilkan dan tidak
mengandung racun pilihan utama adalah perak
dan ditutupi lapisan tipis perak chlorida (AgCl)

1.

2.

Elektroda jarum (mikro


elektroda) berbentuk
konsentrik (concentric elektroda)
untuk mengukur aktivitas
motor unit tunggal Elektroda
terbuat dari baja anti karat
Elektroda mikropipet terbuat
dari gelas pipa gela
dipanaskan lalu ditarik cepatcepat kemudian ujung gelas
tersebut dipotong, diameternya
tidak lebih dari 0,5 Um, dalam
pipa diisi elektrolit sehingga
diperoleh kontak penyaluran
yang baik dengan kawat perak
sehingga dapat dipergunakan
untuk menyalurkan potensial
kedalam sebuah sel untuk
mengukur potensial biolistrik
dekat atau didalam sel

2.

a.

b.

Elektroda permukaan kulit,


terbuat dari metal/logam
yang tahan karat, misalnya
perak, nikel atau alloy
Bentuk plat untuk
mengukur listrik
permukaan tubuh EKG,
EEG dan EMG, di daerah
yang akan diletakkan
elektroda digosok dengan
saline solution, atau
diganti dengan jelly atau
pasta
Bentuk suction cup

a.

b.

c.

Bentuk floating
(elektroda ngambang)
prinsipnya
mencegah kontak
langsung antara logam
dan kulit
Bentuk ear clip
dipergunakan sebagai
reference pada
pengukuran EEG atau
EKG
Bentuk batang
sebagai reference pada
waktu perekaman EKG,
EEG atau EEG

Isyarat listrik tubuh merupakan hasil perlakuan kimia


dari tipe-tipe sel tertentu. Dengan mengukur isyarat
listrik tubuh secara selektif sangat berguna untuk
memperoleh informasi klinik tentang fungsi tubuh
Yang termasuk dalam isyarat tubuh adalah :
1.EMG (elektromiogram)
2.ENG (elektroneogram)
3.ERG (elektroretinogram)
4.EOG (elektrookulogram)
5.EGG (elektrogastrogram)
6.EEG (elektroensefalogram)
7.EKG (elektrokardiogram)

Depolarisasi sel membran otot jantung


(miokardium) oleh perambatan potensial aksi
dengan menghasilkan kontraksi otot
Sel otot jantung mempunyai :
a. High speed conductive pathway (konduksi berjalan
dengan kecepatan tinggi)
b. Long refractory period (periode refraker yang
panjang) lamanya repolarisasi dan periode
refrakter pada otot jantung (miokardium) 100 kali
lebih lama daripada otot bergaris
c. Automatisasi sel jantung tidak menghendaki
rangsangan dari luar untuk mencapai nilai ambang
melainkan mempunyai kemampuan sendiri yaitu
depolarisasi spontan tanpa rangsangan dari luar

Sel membran otot jantung (miokardium) berbeda


dengan saraf dan otot bergaris.
Saraf dan otot bergaris memerlukan rangsangan
supaya ion Na+ masuk ke dalam sel depolarisasi
Sel otot jantung, ion Na+ mudah bocor (tidak
memerlukan rangsangan dari luar), setelah
repolarisasi komplit, ion Na+ akan masuk lagi ke
dalam sel depolarisasi spontan
Menghasilkan gelombang depolarisasi untuk
seluruh otot miokardium
Depolarisasi sel membran otot jantung oleh
perambatan potensial aksi menghasilkan kontraksi
otot denyut jantung

Repolarisasi: epi endo


Depolarisasi: endo epi

SA node mengalami gelombang


depolarisasi ke atrium kiri dari
atrium kanan dalam 70 sekon
terjadi kontraksi atrium
Gelombang depolarisasi
berlanjut ke AV node AV node
mengalami depolarisasi
Gelombang dari AV node melalui
bundle of his (BH)dan diteruskan
ke bundle branch (BB) BB
mengalami depolarisasi
Diteruskan ke jaringan purkinye
endokardium berakhir di
epikardium terjadi kontraksi
otot jantung
Setelah repolarisasi, miokardium
relaksasi

P : gelombang yang timbul karena depolarisasi atrium.


Q : defleksi negatif pertama sesudah gelombang P dan
yang mendahului defleksi R, dibangkitkan oleh
depolarisasi permulaan ventrikel.
R : defleksi positif pertama sesudah gelombang P dan
yang ditimbulkan oleh depolarisasi utama ventrikel.
S : defleksi negatif sesudah defleksi R.
T : gelombang yang timbul oleh repolarisasi ventrikel.

1. Gabriel, J.F, Fisika Kedokteran, EGC,


Jakarta, 1996.
2. Cameron, J.R, dkk, Fisika Tubuh Manusia,
EGC, Jakarta, 2006.
3. Guyton & Hall, Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran edisi 9, EGC, Jakarta, 1997.

TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai