Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH PENGANTAR PENDIDIKAN

SISTEM PENDIDIKAN

1.
2.
3.
4.
5.

Oleh :
Kelompok 2
Muhammad Al Fathonah
(10536499915)
Arfan B
(10536502215)
Zulfa Atikah Bahar
(10536501915)
Nanda Kirana
(105364993150)
Sri Wulandari
(
)
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
MAKASSAR
2015

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Penyayang, kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya yang
telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan inayah-Nya kepada kami sehingga
kami dapat menyelesaikan makalah tentang sistem pendidikan.
Makalah ini telah kami susun dengan maksimal dan mendapatkan
bantuan dari berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan
makalah ini. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.
Terlepas dari semua itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
ada kekurangan, baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.
Oleh karena itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan
kritik dari pembaca agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Akhir kata kami berharap semoga makalah ilmiah tentang sistem
pendidikan ini dapat memberikan manfaat terhadap pembaca.

Makassar, Oktober 2015

Penyusun

DAFTAR ISI
Halaman Judul
. 1
2

Kata Pengantar
2
Daftar Isi

.. 3
Bab I .

.. 4
Bab II

.. 5
Bab III

. 9
Daftar
Pustaka
.. 10

BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Dalam era globalisasi yang serba teknologi saat ini, maka
menyebabkan kemajuan bidang pendidikan sangatlah pesat dari masa ke
masa. Salah satu dari kemajuan tersebut ialah sistem pendidikan yang telah
belaku di Negara Indonesia. Makalah singkat ini mencoba membahas sistem
pendidikan
1.2 Tujuan dan Manfaat
Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah :
1. Untuk mengetahui pengertian dari sistem pendidikan.
2. Untuk mengetahui komponen pada sistem pendidikan.
3. Untuk mengetahui proses pada sistem pendidikan.

BAB II
4

PEMBAHASAN
Pengertian Sistem Pendidikan
Kata sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systema yang berarti adalah cara
atau strategi. Dalam bahasa Inggris sistem berarti system, jaringan, susunan,
cara. Sistem juga diartikan suatu strategi atau cara berpikir.
Sedangkan kata pendidikan itu berasal dari kata Pedagogi, kata tersebut
berasal dari bahasa yunani kuno, yang jika dieja menjadi 2 kata yaitu Paid yang
artinya anak dan Agagos yang artinya membimbing. Dengan demikian Pendidikan
bisa di artikan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan proses
pembelajaran dan suasana belajar agar para pelajar di didik secara aktif dalam
mengembangkan potensi dirinya yang diperlukan untuk dirinya dan masyarakat.
Jadi, bisa di simpulkan bahwa sistem pendidikan adalah suatu strategi atau cara
yang akan di pakai untuk melakukan proses belajar mengajar untuk mencapai
tujuan agar para pelajar tersebut dapat secara aktif mengembangkan potensi
didalam dirinya yang di perlukan untuk dirinya sendiri dan masyarakat.
Adapun komponen komponen yang terdapat pada sistem pendidikan sebagai
berikut :
1. Tujuan
Tujuan merupakan batasan dari hal-hal yang hendak di capai. Baiknya tujuan
yang dicapai dalam satu usaha perlu dikonkritkan terlebih dahulu sebelum
usaha tersebut di mulai, sebab tujuan mempunyai fungsi yang tertentu
terhadap satu usaha.
2. Pendidik
Pendidik adalah orang yang melaksanakan pendidikan, orang ini biasa
disebut guru atau dosen . orang tersebut sebagai pihak yang
mendidikdengan norma-norma, pihak yang turut membentuk anak, pihak
yang turut memberikan anjuran, pihak yang terlibat dalam
menghumanisasikan anak, memiliki berbagai macam pengetahuan dan
kecakapan.
3. Peserta didik
Sasaran dari pendidikan adalah peserta didik, peserta didik dapat dikatakan
sebagai macam ilmu pengetahuan dan keterampilan oleh pendidik peserta
didik juga bisa dikatakan sebagai pihak yang dihumanisasikan yang biasa di
sebut pelajar atau mahasiswa.
4. Alat pendidik
Alat pendidikan adalah sesuatu apa pun yang membantu terlaksananya
proses belajar mengajar dalam rangka mencapai tujuannya, baik berupa
benda ataupun bukan berupa benda.
A. Input Pada Sistem Pendidikan
Input pada sistem pendidikan dibedakan dalam tiga jenis, yaitu input mentah (raw
input), input alat (instrumental input), dan input lingkungan (environmental input).
Masukan mentah (raw input) akan diproses menjadi tamatan (output) dan input
pokok dalam sistem pendidikan adalah dasar pendidikan, tujuan pendidikan, dan
anak didik atau peserta didik.
1. Dasar Pendidikan
Pendidikan sebagai proses timbal balik antara pendidik dan anak didik
dengan melibatkan berbagai faktor pendidikan lainnya, diselenggarakan guna
5

mencapai tujuan pendidikan dengan senantiasa didasari oleh nilai-nilai tertentu.


Nilai-nilai itulah yang kemudian disebut sebagai dasar pendidikan.

2. Tujuan Pendidikan
Sebagai suatu komponen pendidikan, tujuan pendidikan menduduki posisi
penting di antara komponen-komponen pendidikan lainnya. Dapat dikatakan bahwa
segenap komponen dari seluruh kegiatan pendidikan dilakukan semata-mata
terarah kepada atau ditujukan untuk pencapaian tujuan tersebut. Dengan tujuan
pendidikan diharapkan terbentuknya manusia yang utuh dengan memperhatikan
aspek jasmani dan rohani, aspek diri (individualitas) dan aspek sosial, aspek
kognitif, afektif, dan psikomotor, serta segi serba keterhubungan manusia dengan
dirinya (konsentris), dengan lingkungan sosial dan alamnya (horizontal), dan
dengan Tuhannya (vertikal).
3.Anak didik (Peserta Didik)
Peserta didik berstatus sebagai subjek didik karena peserta didik (tanpa
pandang usia) adalah subjek atau pribadi yang otonom, yang ingin diakui
keberadaannya dan ingin mengembangkan diri (mendidik diri) secara terusmenerus guna memecahkan masalah-masalah hidup yang dijumpai sepanjang
hidupnya. Ciri khas peserta didik yang perlu dipahami oleh pendidik adalah:

Individu yang memiliki potensi fisik dan psikis yang khas, sehingga
merupakan insan yang unik.

Individu yang sedang berkembang.

Individu yang membutuhkan bimbingan individual dan perlakuan manusiawi.

Individu yang memiliki kemampuan untuk mandiri.

B. Process Pada Sistem Pendidikan


Proses pendidikan merupakan kegiatan mobilisasi segenap komponen pendidikan
oleh pendidik terarah kepada pencapaian tujuan pendidikan. Kualitas proses
pendidikan menggejala pada dua segi, yaitu kualitas komponen dan kualitas
pengelolaannya. Kedua segi tersebut satu sama lain saling bergantung.
Adapun komponen-komponen yang saling berkesinambungan pada proses
pendidikan adalah sebagai berikut:
1. Pendidik dan Non Pendidik
Pendidik ialah orang yang memikul tanggung jawab untuk membimbing. Pendidik
berbeda dengan pengajar sebab pengajar berkewajiban untuk menyampaikan
materi pelajaran kepada murid, sedangkan pendidik tidak hanya bertanggung jawab
menyampaikan materi pengajaran, tetapi juga membentuk kepribadian anak didik.
Non pendidik yang sering disebut sebagai tenaga kependidikan adalah anggota
masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang
penyelenggaraan pendidikan. (UU No. 20 Tahun 2003 Pasal 1, BAB 1 Ketentuan
Umum). Atau juga bisa diartikan merupakan tenaga yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
6

pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. (UU
No.20 THN 2003, PSL 39 (1)).
2. Kurikulum (Materi Pendidikan)
Materi pendidikan yang sering juga disebut dengan istilah kurikulum karena
kurikulum menunjukkan makna pada materi yang disusun secara sistematika guna
mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Lester D. Crow dan Alice Crow, yang
melakukan penelitian tentang hasil studi terhadap anak menyarankan hubungan
salah satu komponen pendidikan, yaitu kurikulum dengan anak didik adalah sebagai
berikut:

Kurikulum hendaknya disesuaikan dengan keadaan perkembangan anak.

Isi kurikulum hendaknya mencakup keterampilan, pengetahuan, dan sikap


yang dapat digunakan anak dalam pengalamannya sekarang dan berguna
untuk menghadapi kebutuhannya pada masa yang akan datang.

Anak hendaknya didorong untuk belajar, karena kegiatannya sendiri dan


tidak sekadar menerima pasif apa yang dilakukan oleh guru.

Materi yang dipelajari anak harus mengikuti minat dan keinginan anak sesuai
dengan taraf perkembangannya dan bukan menurut keputusan orang
dewasa tentang minat mereka.
3. Prasarana dan Sarana
Prasarana pendidikan adalah segala macam alat yang tidak secara langsung
digunakan dalam proses pendidikan sedangkan sarana pendidikan adalah segala
macam alat yang digunakan secara langsung dalam proses pendidikan. Prasarana
pendidikan dapat juga diartikan segala macam peralatan, kelengkapan, dan bendabenda yang digunakan guru dan murid untuk memudahkan penyelenggaraan
pendidikan dan sarana pendidikan dapat juga diartikan segala macam peralatan
yang digunakan guru untuk memudahkan penyampaian materi pelajaran.

Perbedaan sarana pendidikan dan prasarana pendidikan adalah pada fungsi


masing-masing, yaitu sarana pendidikan untuk memudahkan penyampaian
(mempelajari) materi pelajaran, sedangkan prasarana pendidikan untuk
memudahkan penyelenggaraan pendidikan.
4. Administrasi
Administrasi pendidikan adalah segenap kegiatan yang berkenaan dengan penataan
sumber, penggunaan, dan pertanggungjawaban dana pendidikan di sekolah atau
lembaga pendidikan. Kegiatan yang ada dalam administrasi pembiayaan meliputi
tiga hal, yaitu: penyusunan anggaran, pembukuan, dan pemeriksaan.

5. Anggaran
Anggaran adalah biaya yang dipersiapkan dengan suatu rencana terperinci. Secara
lebih khusus dapat dikatakan bahwa anggaran adalah rencana yang disusun secara
terorganisasikan untuk menerima dan mengeluarkan dana bagi suatu periode
tertentu.
7

C. Enviromental Pada Sistem Pendidikan


Proses pendidikan selalu dipengaruhi oleh lingkungan yang ada di sekitarnya, baik
lingkungan itu menunjang maupun menghambat proses pencapaian tujuan
pendidikan. Lingkungan yang mempengaruhi proses pendidikan tersebut, yaitu:
1. Lingkungan keluarga.
2. Lingkungan sekolah atau lembaga pendidikan.
3. Lingkungan masyarakat.
4. Lingkungan keagamaan, yaitu nilai-nilai agama yang hidup dan berkembang
di sekitar lembaga pendidikan.
5. Lingkungan sosial budaya, yaitu nilai-nilai sosial dan budaya yang hidup dan
berkembang di sekitar lembaga pendidikan.
6. Lingkungan alam, baik keadaan iklim maupun geografisnya.
7. Lingkungan ekonomi, yaitu kondisi ekonomi yang ada di sekitar lembaga
pendidikan dan masyarakat sekitar.
8. Lingkungan keamanan, baik keamanan di sekitar lembaga pendidikan
maupun di luar lembaga pendidikan.
9. Lingkungan politik, yaitu keadaan politik yang terjadi pada daerah di mana
lembaga pendidikan tersebut berdiri atau melaksanakan pendidikan.
10.
D. Output Pada sistem Pendidikan
Output pada sistem pendidikan adalah hasil keluaran dari proses yang terjadi di
dalam sistem pendidikan. Adapun output pada sistem pendidikan adalah:
1. Lulusan (Tamatan)
Lulusan pendidikan adalah hasil dari proses pendidikan agar sesuai dengan tujuan
pendidikan tersebut. Diharapkan lulusan yang dihasilkan dapat memberikan nilainilai kehidupan bagi dirinya, lingkungan, dan Tuhannya. Setidaknya, lulusan
tersebut dapat mentransformasikan (mengembangkan dan melestarikan) budaya
yang ada di lingkungan, kepribadiannya dapat terbentuk dengan baik, menjadi
warga negara yang baik yang didasarkan atas landasan-landasan pendidikan, serta
mampu bersaing di dunia kerja.
Jika proses yang terjadi di dalam komponen-komponen pendidikan yang sudah
dijelaskan di atas berjalan dengan baik tanpa adanya hambatan maka hasil lulusan
tersebut pun akan baik. Oleh sebab itu, proses berkesinambungan dari komponenkomponen pendidikan menentukan hasil nyata dari pendidikan tersebut yang
didasarkan kepada tujuan dan dasar pendidikan.

2. Putus Sekolah
Kadang kala proses komponen-komponen pendidikan yang terjadi tidak sesuai
dengan apa yang sudah direncanakan sebab adanya hambatan yang ada pada
komponen-komponen tersebut sehingga peserta didik yang menjadi input dalam
sistem pendidikan akan berhenti untuk melangsungkan pendidikannya (putus
sekolah). Dengan kata lain, putus sekolah disebabkan oleh berbagai macam faktor
hambatan pendidikan, baik dari diri peserta didik, proses pendidikan yang terjadi,
maupun lingkungan sekitar pendidikan.
Komponen-komponen pendidikan yang telah dijelaskan berinteraksi secara
berkesinambungan saling melengkapi dalam sebuah proses pendidikan guna
mencapai tujuan pendidikan. Proses pendidikan pada hakikatnya adalah interaksi
komponen tersebut dalam sebuah proses pencarian, pembentukan, dan
pengembangan sikap serta perilaku anak didik hingga mencapai batas optimal
(Mahmud, 2009: 87).

BAB III
PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan adalah suatu usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik agar
berperan aktif dan positif dalam hidupnya sekarang dan yang akan datang. Kualitas
pendidikan di Indonesia memang masih sangat rendah dibandingkan dengan
kualitas pendidikan di Negara-negara lain. Hal-hal yang menjadi penyebab
utamanya yaitu efektifitas, efisiensi, dan standarisasi pendidikan yang masih
kurang dioptimalkan. Masalah lainnya yang menjadi penyebabnya yaitu: rendahnya
sarana fisik, rendahnya kualitas guru, rendahnya kesejahteraan guru, rendahnya
prestasi siswa, rendahnya kesempatan pemerataan pendidikan, rendahnya
relevansi pendidikan dengan kebutuhan, dan mahalnya biaya pendidikan.
Adapun solusi yang dapat diberikan dari permasalahan diatas adalah dengan
mengubah sistem-sistem sosial yang berkaitan dengan sistem pendidikan, dan
meningkatkan kualitas guru serta prestasi siswa.
B. SARAN
Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut perubahan
ke-sistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing secara sehat
dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus dilakukan bangsa Indonesia agar
9

tidak semakin ketinggalan dengan negara lain adalah dengan meningkatkan


kualitas pendidikannya terlebih dahulu.
Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia yang
terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini
bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional.

DAFTAR PUSTAKA
Seputarpendidikan003.blogspot.com/2013/06/pengertian-sistem-pendidikan.html

10

Anda mungkin juga menyukai