Anda di halaman 1dari 32

KONSEP DASAR PERGERAKAN

NASIONAL
SEJARAH NASIONAL
INDONESIA III
KELAS C

Dimas Faldi Jiaulhaq


(170210302086)
Sub pokok bahasan
1 2 3
Hakikat Pergerakan Faktor Pengaruh Timbulnya Scope Temporal Pergerakan
Nasional Indonesia Pergerakan Nasioanal Indonesia Nasional Indonesia

4 5 6
Faktor yang Mempengaruhi
Periodesasi Pergerakan Sifat dan Corak Pergerakan
Sifat dan Corak Pergerakan
Nasional Indonesia Nasional Indonesia
Nasioanal Indonesia
A. Hakikat Pergerakan Nasional Indonesia
Pergerakan Nasional Indonesia menurut Priggodigdo
merupakan suatu aksi atau perbuatan untuk memperbaiki
bangsa Indonesia melalui organisasi-organisasi yang moderen.
Tidak hanya bergerak untuk memperbaiki politiknya, tetapi juga
kebudayaan, keagamaan, perekonomian, pengajaran, dan lain
sebagainya. Tidak hanya bergerak untuk kepentingan bangsa
Indonesia seluruhnya, akan tetapi juga meliputi gerekan yang
hanya teruntuk sebagaian bangsa Indonesia semisal Jawa,
Sumatra, Ambon, Jakarta, dan lainnya. Dan juga pergerakan
tidak hanya untuk golongan-golongan berdasarakan
kebangsaan, tetapi juga yang bersandar pada keinginan
memajukan agama, marxisme, dan lainnya.

(Pringgodigdo, 1994 : VI)


Lanjutan...
Kata “Pergerakan” mencakup semua macam aksi yang dilakukan
dengan organisasi modern kearah kenerdekaan Indonesia.
Nasionalisme sendiri mengacu pada faham yang memetingkan
perbaikan dan kesejahteraan nasio atau bangsanya. Penyebutan nama
“Indonesia” yang berfungsi simbolis dalam sejarah pergerakan nasional
tidak sendirinya terjadi, tetapi melalui proses panjang dan dengan makin
majunya pergerakan nasioanl, sebutan “Indonesia”
merupakan keharusan .

(Suhartono, 2001 : 3-5)


Pergerakan Nasional adalah Kata’’Pergerakan
perjuangan untuk mencapai Indonesia’’meliputi berbagai
kemerdakaan macam aksi yang dilakukan
dan mengakhiri penjajahan organisasi secara modern ke arah
yang berbentuk organisasi perbaikan hidup bangsa
yang teratur Indonesia,karena tidak puas
terhadap keadaan masyarakat
yang ada
Susanto Tirtoprodjo.1984.Sejarah
Pergerakan Nasional A.K.Pringgodigdo,Sejarah Pergerakan
Indonesia.Jakarta:PT.Pembangunan Rakyat Indonesia,Dian
Rakyat,Jakarta,1986
Maka Pergerakan Nasional Indonesia yang telah diakui dimulai pada
saat berdirinya Budi Utomo pada tgl 20 Mei 1908 dan dirayakan sbg
hari kebangkitan nasional,dan diakhiri dengan tercapainya tujuan
kemerdekaan nusa dan bangsa Indonesia ialah hari proklamasi
kemerdekaan pada tanggal 17 Agustus 1946

Susanto Tirtoprodjo,op.cit.,h.7.

Adapun tujuan dari pergerakan nasional ini adalah untuk’’melenyapkan


tiap-tiap bentuk kekuasaan penjajahan dan mencapai suatu keadaan yang
memberi tempat untuk perkembangan merdeka suatu bangsa Indonesia’’
C.S.T.Kansil dan Julianto SA.1972.Sejarah
Perdjuangan Pergerakan Kebangsaan Indonesia.h.25
B. Faktor-Faktor Pengaruh Timbulnya Pergerakan
Nasional Indonesia

1. Faktor Luar.
Disebutkan kemenangan Jepang
terhadap Rusia pada tahun 1905,
yang merupakan bukti bahwa barat
juga bisa dikalahakan oleh Timur,
juga disebutkan pada gerakan Turki
-Muda untuk mencapai perbaikan
nasib, yang pada akhirnya
menimbulkan revolusi tahun 1908
anti kaum kolot.

(Pringgodigdo, 1994 : VII-X )


B. Faktor-Faktor Pengaruh Timbulnya Pergerakan
Nasional Indonesia

2. Faktor Dalam.
Aksi kaum Peranakan (Indo-Belanda) yang
dalam tahun 1898 mendirikan “Indische
Bond” di Jakarta dan dalam tahun 1907
mengadakan “Insulinde” di Bandung, kedua-
duanya untuk kepentingan golongan
Peranakan. Dan konjungtur dalam abad ini
(yang dekat berhubungan dengan kenaikan
konjungtur internasioanal) yang tidak saja
membawa peluasan dunia perekonomian
Barat disini, tetapi juga dari kalangan
pemerintahan.

(Pringgodigdo, 1994 : VII-X )


C. SCOPE TEMPORAL PERGERAKAN
NASIONAL INDONESIA

Pergerakan nasional di Indonesia


dipelopori oleh golongan terpelajar
yang di tandai dengan berdirinya
organisasi Budi Utomo pada tanggal
20 Mei 1908

Sumber : Imsawati, Handayani, Sumardi. 2017. The Intelectual’s Constribution In The National
Movement of in Indonesian 1908 – 1928. History Education Program, Jember University. Vol 1. No.
2
Masa Awal Pergerakan
P Nasional
E
R
G IN
E D
R O Masa Radikal
A N
K ES
A
N
N
Masa Moderat

Sumber : http://file.upi.edu/Direktori/FPIPS/JUR._PEND._SEJARAH/196303111989011-
AYI_BUDI_SANTOSA/BUKU_AJAR_SPNI.pdf
A. Masa Awal Pergerakan Nasional
1. Budi Utomo (20 Mei 1908)

Mas Ngabehi Wahidin Sudirohusodo, seorang


dokter Jawa yang termasuk golongan priyayi
rendahan mengadakan kampanye pada tahun 1906
dan 1907 di Jawa. Pada tahun 1907 dr. Wahidin
bertemu Sutomo, pelajar STOVIA (School tot
Opleideing van Inlandsche Aartsen). Lalu Sutomo
memperluas kampanye pada teman-temannya di
STOVIA. Kumpulan pelajar itu membentuk
organisasi yang bernama Budi Utomo, dan
Sutomo sebagai ketua.

Sumber : SNI jilid 4


2. Sarekat Islam (1911)

Perkumpulan Sarekat Islam didirikan di Solo. Latar


belakangnya perkumpulan ini adalah perlawanan terhadap
pedagang antara penyalur oleh orang Cina. Sarekat Islam
terang tidak berisikan politik. Sarekat Islam tidak lain
hanya melaksanakan suatu tujuan ketatanegaraan. Sarekat
Islam dicanangkan oleh suatu kebangunan revolusioner
(gagah berani melawan stelsel terjajah penjajah)

Sumber : SNI
3. Indische Partij

Indische Partji berdiri di Bandung pada 25 Desember 1912


olehTiga Serangkai (Douwes Dekker, dr Cipto
Mangunkusumo, dan SuwardiSuryaningrat).

Sumber : SNI
B. Masa Radikal
1. Partai Komunis Indonesia (PKI)

Ajaran Komunis di Indonesia dibawa oleh orang


Belandabernama H.J.F.M Sneevliet. Sneevliet mendirikan
partai yang berhaluankomunis dengan nama
Indische Social Democraties The Veregining (ISDV).
Akhirnya pada 23 Mei 1920 dibentuklah organisasi
dengannama Partai Komunist Hindia yang pada bulan
Desember di tahun yang sama berubah menjadi Partai
Komunis Indonesia (PKI)

Sumber : Pringgodigdo, 1994


2. Perhimpunan Indonesia

Organisasi ini mulanya bernama Indische Vereeniging


yang berdiri di Belanda pada tahun 1908 yang dipelopori
oleh mahasiswa Indonesia yang belajar di Belanda Sutan
Kasayangan dan R.M. Noto Sutoto yang kemudian
berganti menjadi Indonesia Veereniging pada tahun 1922.
Dan pada tahun 1982 diubah menjadi Perhimpunan
Indonesia.

Sumber : SNI
3. Partai Nasional Indonesia (PNI)

Latar belakang didirikannya PNI adalah akibat dari situasi


sosio-politik serta pasca dilarangnya kegiatan yang berbau
komunis, pada tahun1927 berdirilah PNI yang dipelopori oleh
Soekarno. Pada sekitar tahun 1929 tersebar fitnah bahwa PNI
akan memberontak sehingga mengakibatkan penangkapan
tokoh-tokohnya antara lain Ir. Soekarno, R. Gatot Mangkupraja
dan Maskun Sumadiredja. Atas inisiatif Mr. Sartono, PNI pun
dibubarkan

Sumber : SNI V
C. Masa Moderat

1. Partindo

Partindo merupakan pecahan dari PNI pimpinan Soekarno


dansetelah Soekarno selesai menyelesaikan hukumannya ia
langsung diajakbergabung dalam partai baru ini oleh Mr.
Sartono karena dengan adanya Soekarno di Partindo akan
menarik lebih banyak massa pendukung melalui propaganda
dan orasi Soekarno
2. Gabungan Politik Indonesia (GAPI)

Situasi internasional pada saat itu melatar belakangi sni


Hu Thamrin (Parindra) mengadakan rapat tanggal 19 t
Mare 1939 untuk mendirikan badan konsentrasi yang
baru. Sebagai realisasi dari rapat di atas, maka pada 21
tanggal Mei 1939 diadakan rapat umum yang
menghasilkan pembentukan konsentrasi nasional,
Gabungan Politik Indonesia (GAPI)

Sumber : SNI
Periodesasi Pergerakan Nasional

1. Masa pembentukan (1908 - 1920)


2. Masa radikal/nonkooperasi (1920 – 1930)
3. Masa moderat/kooperasi (1930 – 1942)
Kartodirdjo, dalam Murni
(2005: 9-11)
D. Periodesasi Pergerakan Nasional Indonesia

1. Masa Pembentukan (1908-1920)


Berdiri organisasi seperti budi utomo, sarekat islam dan Indische
partij.
2. Masa Radikal/ Nonkooperasi (1920-1930)
Beridiri organisasi seperti partai komunis indonesia (PKI),
perhimpunan indonesia (PI), dan partai nasional indonesia (PNI).
3. Masa Modern/kooperasi (1930-1942)
Berdiri organisasi seperti parindra, partindo, dan gapi. Di
samping itu juga berdiri organisasi keagamaan, organisasi
pemuda, dan organisasi perempuan.

Sri Pangesti, 2005:08


Masa Pembentukan 1908-1920

Pada Masa Pembentukan ini terbentuk


beberapa partai:

Boedi Oetomo Sarekat Islam Indische Partij


Santosa & Supriatna, 2008
Masa Radikal Non-
kooperasi (1920-1930) Pringgodigdo, dalam Murni
(2005: 10)
1. Timbulnya krisis ekonomi pada tahun 1921 dan krisis
perusahaan gula 1918
2. Penggantian kepala pemerintahan dengan Gubernur Jendral
Foek yang bersikap reoksioner, kebijaksanaan politiknya
sangan mengabaikan rakyat yang sedang berkembang
PKI PNI
1. Masa moderat/kooperasi (1930 – 1942)

Setelah PNI dibubarkan maka berdirilah Partindo yang yang


diketuai oleh Mr. Sartono dan anggota yang tidak setuju
dengan Partindo mendirikan Partai baru yang bernama
Pendidikan Nasional Indonesia (PNI-Baru)
E. Sifat dan Corak Pergerakan Nasional Indonesia
1. Pada pergerakan non kooperasi
m mpunyai sifat dan corak dimana dalam
e mperjuangkan cita-citanya mereka
m tidak u bekerjasama dengan
e pemerintah landa. Sehingga semua
m hal untuk mpercepat cita-cita nya di
a usahakan ndiri. Seperti memperkokoh
Be persatuan sional memajukan
m pendidikan, ningkatkan kegiatan-
e kegiatan sosial uk mensejeterahkan
se rakyat. Mereka a tidak mau
na memasuki dewan wakilan rakyat
m yang dibentuk oleh merintah
e sat. kolonial baik daerah maupun
un
Lanjutan :
2. Pada pergerakan kooperasi
mempunyai sifat dan corak
berbanding terbalik dengan
pergerakan non
kooperasi, dimana pada
pergerakan ini bersifat netral
terhadap kolonial Belanda.
Karena mereaka ingin
berusaha memajukan kaum tani
dengan mendirikan rukun tani
membentuk syarekat-
syarekat kerja serta
mendirikan Bank Nasional
Indonesia.
(Sri Pangesti, 2005:9-10)
F. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Sifat
dan CorakPNI
Timbulnya krisis ekonomi tahun 1921 dan krisis perusahaan gula
tahun 1918, dan juga Penggantian kepala pemerintahan dengan Gubernur
Jendral Foek yang bersikap reaksioner, kebijaksaan politiknya sangat
mengabaikan rakyat yang sedang berkembang.
Dan Adanya pembatasan kegiatan berserikat, berkumpul pada
organisasi pergerakan oleh pemerintah kolonial Hindia Belanda dan Tokoh
pergerakan nasional Indonesia banyak yang ditangkap dan diasingkan

(Sri Pangesti, 2005:11)


TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai