Anda di halaman 1dari 11

TUGAS TERSTRUKTUR

Mata kuliah : Dosen pengampu :


Aspek Hukum Dalam Bisnis Adi Wahyu Ilhami, S.H.I.,M.H,

MAKALAH
HUKUM HAK KEKAYAAN INTELEKTUAL

DISUSUN OLEH :
HILDA NURMAITILLAH 220105020113
ANNISA AULIA 220105020098
ZAITUN HASANAH 220105020081

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ANTASARI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
PROGRAM STUDI PERBANKAN SYARIAH
BANJARMASIN
2023/2023

0
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap ide-ide yang cemerlang dan kreatif yang tercipta dari seseorang atau
sekelompok orang sebagai bentuk dari kemampuan intelektual manusia yang
berguna dan memberi dampak baik dari berbagai aspek perlu di akui dan perlu
dilindungi agar ide-ide cemerlang dan kreatif yang telah diciptakan tidak diklaim atau
di bajak leh pihak lain. Untuk itu diperlukan wadah yang dapat membantu dan
menaungi ide-ide cemerlang dan kreatif tersebut. Untuk tingkat internasional
organisasi yang mewadahi bidang H.K.I(Hak Kekayaan Intelektual) adalah
WIPO(World Intellectual Property Organization).

Di Indonesia sendiri untuk mendorong dan melindungi penciptaan


penyebarluasan hasil kebudayaan di bidang karya ilmu pengetahuan seni dan sastra
serta mempercepat pertumbuhan kecerdasan kehidupan bangsa maka dirasakan
perlunya perlindungan hukum terhadap hak cipta. Perlindungan Hukum tersebut
dimaksudkan sebagai upaya untuk mewujudkan iklim yang lebih baik untuk tumbuh
dan berkembangnya gairah mencipta di bidang ilmu pengetahuan seni dan sastra di
tengah-tengah masyarakat Indonesia.

Di Indonesia Undang-undang yang melindungi karya cipta adalah Undang-


undang nomor 5 tahun 1982 tentang hak cipta dan telah melalui beberapa perubahan
dan telah diundangkan Undang-undang yang terbaru yaitu Undang-undang No 19
Tahun 2002 tentang Hak Cipta yang mulai berlaku 12 (dua belas) bulan sejak
diundangkan. Tidak hanya karya cipta, invensi di bidang teknologi(hak paten) dan
kreasi tentang penggabungan antara unsure bentuk, warna, garis(desain produk
industry) serta tanda yang digunakan untuk kegiatan perdagangan dan jasa( merek )
juga perlu diakui dan dilindungi dibawah perlindungan hukum . Dengan kata lain Hak
atas Kekayaan Intelektual (HaKI) perlu didokumentasikan agar kemungkinan
dihasilkannya teknologi atau karya lainnya yang sama dapat dihindari atau dicegah.

B. Rumusan Masalah

1. Apa yang dimaksud dengan definisi HaKI ?

2. Apa saja macam-macam HaKI ?

1
3. Apa fungsi dan tujuan HaKI ?

4. Apa saja dasar hukum Hak Kekayaan Intelektual ?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi Hak atas Kekayaan Intelektual.

2. Untuk mengetahui macam-macam Hak atas Kekayaan Intelektual.

3. Untuk mengetahui fungsi dan tujuan Hak atas Kekayaan Intelektual.

4. Untuk mengetahui dasar hukum Hak atas Kekayaan intelektual.

2
PEMBAHASAN

A. Pengertian Hak Atas Kekayaan Intelektual

Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau Hak Milik Intelektual


(HMI) atau harta intelektual (di Malaysia) ini merupakan padanan dari bahasa
Inggris Intellectual Property Right.

Kata "intelektual" tercermin bahwa obyek kekayaan intelektual tersebut adalah


kecerdasan,d a y a p i k i r , a t a u p r o d u k p e m i k i r a n m a n u s i a ( t h e C r e a t i o s
o f t h e H u m a n M i n d ) . Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak
eksklusif yang diberikan suatu peraturan kepada seseorang atau sekelompok
orang atas karya ciptanya. Secara sederhana HAKI mencakup Hak Cipta, Hak
Paten Dan Hak Merk. Namun jika dilihat lebih rinci HAKI merupakan
bagian dari benda, yaitu benda tak berwujud (benda imateriil).Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI) termasuk dalam bagian hak atas benda tak berwujud(seperti
paten, merek, dan hak cipta).

Hak Atas Kekayaan Intelektual sifatnya berwujud,berupa informasi,


ilmu pengetahuan,teknologi, seni, sastra, keterampilan dan sebaginya yang
tak mempunyai bentuk tertentu.

HaKI menurut undang-undang nomor 7 tahun 1994 mengartikan Hak


Kekayaan Intelektual adalah sebuah pemahaman mengenai suatu hak atas kekayaan
yang datang dari kemampuan intelektual yang dimiliki manusia dan mempunyai
kaitan antara hak seseorang secara pribadi.

HaKI secara eksklusif memiliki hukum. Selain itu, HaKI juga memiliki
peraturan pada sekelompok atau seseorang atas karya ciptanya. Hak Kekayaan
Intelektual merupakan hak untuk menikmati hasil secara ekonomis suatu kreativitas
intelektual.

WIPO memiliki kepanjangan World Intellectual Property Organization yang


mengartikan Hak Kekayaan Intelektual sebagai suatu hak milik intelektual yang bisa
memasukkan hak-hak yang berhubungan dengan karya seni, karya sastra, karya
ilmiah, penemuan ilmiah, merek dagang, desain industri, penandaan komersial, merek
jasa dan bidang-bidang seni.

3
B. Macam-macam Hak atas Kekayaan Intelektual

Hak Kekayaan Intelektual terbagi ke dalam beberapa jenis. Jenis HaKI secara
garis besar ada dua, yaitu Hak Cipta dan Hak Kekayaan Industri. Jenis Hak Kekayaan
Intelektual dalam hak kekayaan industri masih terbagi menjadi beberapa jenis.

1. Hak Cipta

Jenis Hak Kekayaan Intelektual yang pertama adalah Hak Cipta. Untuk jenis
HaKI yaitu Hak Cipta ini merupakan hak yang khusus diberikan kepada pencipta
dengan maksud untuk memberikan pengumuman atau memperbanyak ciptaannya.
Hak Kekayaan Intelektual pada jenis ini contohnya ciptaan yang dilindungi, seperti
ciptaan dalam bidang seni, sastra dan ilmu pengetahuan.

HaKI dalam kategori jenis Hak Cipta memang untuk ruang lingkupnya
diberikan pada ketiga bidang tersebut. Jadi, Hak Kekayaan Intelektual pada jenis ini
akan diberikan kepada pencipta secara eksklusif. HaKI seseorang atau beberapa
orang yang membuat suatu karya secara bersama-sama dengan inspirasi yang lahir
dari karya tersebut. HaKI ini berdasarkan imajinasi, pikiran, keterampilan, kecekatan
atau keahlian yang tertuang pada suatu karya dan bersifat pribadi.

2. Hak Kekayaan Industri

Hak Kekayaan Intelektual untuk yang kedua adalah Hak Kekayaan Industri. HaKI
pada jenis yang kedua ini masih terbagi menjadi beberapa bagian. Untuk lebih
jelasnya tentang jenis HaKI dalam Hak Kekayaan Industri sebagai berikut:

a. Paten

Hak Kekayaan Intelektual untuk jenis Paten masuk dalam kategori Hak
Kekayaan Industri. HaKI paten berfokus pada bidang teknologi, mulai dari
penemuan-penemuan, pemecahan masalah teknologi dan lainnya.

HaKI untuk jenis Paten memiliki pengertian hak eksklusif yang diberikan dari
Negara untuk investor.Untuk HaKI ini sebagai hasil invensinya pada bidang teknologi
dalam kurun waktu tertentu atau HaKI mengerjakan sendiri invensinya dan
memberikan persetujuan pada pada pihak tertentu untuk melaksanakannya.

4
HaKI Paten ini hanya diberikan kepada penemu saja oleh negara. HaKI Paten
berfokus pada bidang teknologi. Maksud HaKI paten untuk penemuannya adalah
mampu memecahkan masalah yang terjadi pada bidang teknologi. Masalah HaKI
paten pada bidang teknologi bisa berupa hasil produksi, proses, pengembangan proses,
penyempurnaan bahkan HaKI dalam pengembangan hasil produksi. HaKI paten
memberikan apresiasi lebih pada mereka yang berprestasi di bidang teknologi.

b. Merek

Hak Kekayaan Intelektual Merek masuk dalam kategori Hak Kekayaan


Industri juga. HaKI merek ini sering Anda jumpai dalam permasalahan perdagangan
atau bisnis yang bergerak di bidang jasa. Arti Hak Kekayaan Intelektual untuk jenis
Merek adalah tanda baik yang berwujud susunan warna, angka-angka, huruf-huruf,
kata, nama, gambar. Selain itu, HaKI bisa berupa kombinasi dengan maksud sebagai
pembeda dalam kegiatan perdagangan jasa atau barang.

Jadi Hak Kekayaan Intelektual merek ini menjadi tanda yang nantinya akan
digunakan sebagai pembeda antara produk atau jasa tertentu dengan produk atau jasa
lain. Tujuan adanya HaKI merek ini supaya dapat memperlancar perdagangan. Selain
itu, tujuan dari Hak Kekayaan Intelektual merek supaya produsen tetap bisa menjaga
kualitas dan dalam upaya melindungi antara produsen konsumen.

HaKI merek memiliki beberapa istilah seperti HaKI merek dagang dan HaKI
merek jasa. Arti HaKI merek dagang adalah sebuah merek yang digunakan pada suatu
barang yang telah diperdagangkan baik secara perorangan atau secara bersama-
sama.Tujuan adanya HaKI merek dagang ini untuk membedakan antara barang satu
dengan barang lainnya yang sejenis.

HaKI merek jasa merupakan suatu merek yang dipergunakan pada sebuah jasa
yang digunakan pada suatu barang yang telah diperdagangkan baik secara perorangan
atau secara Bersama-sama. Tujuannya sama dengan HaKI merek dagang yaitu untuk
membedakan antara jasa-jasa satu dengan jasa lainnya yang sejenis.

Hak Kekayaan Intelektual merek ini menjadi hak khusus yang telah diberikan
oleh negara kepada pemilik merek yang sudah terdaftar. Untuk jangka waktu Hak

5
Kekayaan Intelektual merek ini ada batasannya waktu tertentu yaitu 10 tahun dan bisa
diperpanjang.

c. Desain Industri

Hak Kekayaan Intelektual jenis desain industri adalah suatu kreasi tentang
konfigurasi, bentuk atau komposisi warna, garis dan gabungan keduanya. Harapannya
HaKI dapat menimbulkan kesan estetis dan keindahan dalam pola tertentu. HaKI
desain industri bisa difungsikan untuk pembeda antara produk satu dengan lainnya
dan memiliki kekuatan perlindungan hukum.

d. Desain Pada Tata Letak Sirkuit yang Terpadu

Hak Kekayaan Intelektual juga ada jenis lain seperti desain pada tata letak
sirkuit yang terpadu. Maksud sirkuit terpadu di sini artinya adalah HaKI pada suatu
produk baik jadi atau masih dalam proses (setengah jadi). HaKI tidak menuntut
produk jadi secara keseluruhan, namun memiliki minimal satu elemen untuk
menghasilkan fungsi elektronik yang diciptakan.

e. Rahasia Dagang

Hak Kekayaan Intelektual pada rahasia dagang artinya informasi tidak bisa
diketahui secara umum pada suatu bisnis atau usaha yang bergerak di bidang
teknologi dan bisnis tertentu. Hak Kekayaan Intelektual rahasia dagang sangat penting
karena memiliki nilai ekonomi yang sangat penting bagi kegiatan usaha demi menjaga
kerahasiaan pemilik dagang.

C. Fungsi Dan Tujuan Hak Atas Kekayaan Intelektual

HAKI adalah hak untuk menikmati secara ekonomis hasil dari suatu
kreativitas intelektual manusia. Fungsi dan tujuan HAKI adalah sebagai berikut.

1. Antisipasi Pencurian Karya

Adanya HAKI bisa menjadi upaya antisipasi pencurian karya maupun


pelanggaran atas HAKI milik orang lain. Pencurian karya biasanya dilakukan dengan
mengakui hasil karya orang lain sebagai milik sendiri.

6
Pelanggaran HAKI bisa berupa tidak diberikannya royalti pada pemilik HAKI
yang sesungguhnya. Dana masuk ke kantong pribadi, padahal ada hak pemilik karya
asli yang perlu diberikan.

2. Meningkatkan Kompetisi Kekayaan Intelektual

Meningkatkan kompetisi, khususnya dalam hal komersialisasi kekayaan


intelektual. Karena dengan adanya HAKI akan mendorong para pencipta untuk terus
berkarya dan berinovasi, dan bisa mendapatkan apresiasi dari masyarakat.

Semua orang menjadi tenang dan merasa bebas untuk berkarya tanpa takut
karyanya diambil orang lain. Sehingga semakin banyak karya intelektual yang
dihasilkan. Adanya keuntungan ekonomi juga menjadi alasan kenapa orang makin
getol berkarya.

3. Sarana Penelitian

HAKI dapat dijadikan sebagai sarana pertimbangan dalam menentukan


strategi penelitian, usaha dan industri di Indonesia. Misalnya, di industri digital pada
paltform YouTube dan Instagram yang kini sudah mulai menerapkan kebijakan terkait
HAKI lagu yang dipakai oleh penggunanya.

4. Perlindungan Hukum

HAKI merupakan wujud perlindungan hukum terhadap pencipta karya. Baik


itu karya perorangan maupun kelompok. Perlindungan ini sekaligus untuk menghargai
jerih payah pencipta karya dengan nilai ekonomis yang terkandung di dalamnya.

Fungsi dan tujuan HAKI pada umumnya sangat menguntungkan pencipta


karya dan pemilik Hak atas Kekayaan Intelektual itu sendiri. Sebab, karyanya akan
aman dan tidak bisa diakui oleh orang lain karena adanya hukum HAKI.

D. Dasar Hukum Hak Atas Kekayaan Intelektual

HKI adalah hak eksklusif yang diberikan suatu hukum atau peraturan kepada
seseorang atau sekelompok orang atas karya ciptanya.

1. UU No.7 Tahun 19994 tentang Pengesahan Agreement Establishing the World


Trade Organization

7
2. UU No. 19 Tahun 1995 tentang Kepabeanan
3. UU No. 12 Tahun 1997 tentang Hak Cipta
4. UU No. 14 Tahun 1997 tentang Merek
5. UU No. 13 Tahun 1997 tentang Hak Paten
6. Keputusan Presiden RI No.15 Tahun 1997 tentang Pengesahan Paris Convention
for The Protection of Industrial Property dan Convention Establishing the World
Intellectual Property Organization
7. Keputusan Presiden RI No. 17 Tahun 1997 tentang Pengesahan Trademark Law
Treaty
8. Keputusan Presiden RI No. 18 Tahun 1997 tentang Pengesahan Berne Convention
for The Protection of Literary and Artistic Works
9. Keputusan Presiden RI No.19 Tahun 1997 tentang Pengesahan WIPO Copyrights
Treaty.

8
KESIMPULAN

Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) atau Hak Milik Intelektual


(HMI) atau harta intelektual (di Malaysia) ini merupakan padanan dari bahasa
Inggris Intellectual Property Right.

Kata "intelektual" tercermin bahwa obyek kekayaan intelektual tersebut adalah


kecerdasan,d a y a p i k i r , a t a u p r o d u k p e m i k i r a n m a n u s i a ( t h e C r e a t i o s
o f t h e H u m a n M i n d ) . Hak Atas Kekayaan Intelektual (HAKI) adalah hak
eksklusif yang diberikan suatu peraturan kepada seseorang atau sekelompok
orang atas karya ciptanya. Secara sederhana HAKI mencakup Hak Cipta, Hak
Paten Dan Hak Merk. Namun jika dilihat lebih rinci HAKI merupakan
bagian dari benda, yaitu benda tak berwujud (benda imateriil).Hak Atas Kekayaan
Intelektual (HAKI) termasuk dalam bagian hak atas benda tak berwujud(seperti
paten, merek, dan hak cipta).

Adanya HAKI bisa menjadi upaya antisipasi pencurian karya maupun


pelanggaran atas HAKI milik orang lain. Pencurian karya biasanya dilakukan dengan
mengakui hasil karya orang lain sebagai milik sendiri.

Pelanggaran HAKI bisa berupa tidak diberikannya royalti pada pemilik HAKI
yang sesungguhnya. Dana masuk ke kantong pribadi, padahal ada hak pemilik karya
asli yang perlu diberikan.

HAKI merupakan wujud perlindungan hukum terhadap pencipta karya. Baik


itu karya perorangan maupun kelompok. Perlindungan ini sekaligus untuk menghargai
jerih payah pencipta karya dengan nilai ekonomis yang terkandung di dalamnya.

Fungsi dan tujuan HAKI pada umumnya sangat menguntungkan pencipta


karya dan pemilik Hak atas Kekayaan Intelektual itu sendiri. Sebab, karyanya akan
aman dan tidak bisa diakui oleh orang lain karena adanya hukum HAKI.

9
DAFTAR PUSTAKA

Maulana, Insan B., Tanya Jawab Paten, Merek dan Hak Cipta. Bandung: PT.
Citra

AdityaBakti,1996.Baskoro S. Banindro, Wacana Hak-Hak Atas Kekayaan


Intelektual Dalam Penciptaan KaryaDesain Grafis , NIRMANA Vol. 4, No. 2, Juli
2002:118-130

Tantipuspita.

10

Anda mungkin juga menyukai