Anda di halaman 1dari 14

BAB III

KERANGKA KONSEPTUAL DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kerangka Konseptual

Kerangka konsep adalah abstraksi dari suatu realitas agar dapat

dikomunikasikan dan membentuk suatu teori yang menjelaskan ketertarikan

antara varibel (baik varibael yang diteliti dan tidak di teliti). Kerangka konsep

akan membantu penelitian menghubungkan hasil penelitian dengan teori

(Nursalam 17)

Variabel Independen Variabel Dependen

Dukungan Keluarga

Kekambuhan Penderita
Halusinasi Pendengaran

Kepatuhan Minum Obat

Keterangan :

: Variabel Independen

: Variabel Dependen

: Garis penghubung variabel yang diteliti


B. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban sementara dari rumusan masalah atau

pertanyaan penelitian. Hipotesis adalah suatu pertanyaan asumsi tentang

hubungan antara dua atau lebih variabel yang diharapkan bias menjawab suatu

pertanyaan dalam penelitian (Nursalam 2017)

(Ha) : Ada Hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan penderita

halusinasi pendengaran

(Ha) : Ada hubungan kepatuhan minum obat dengan kekambuhan

penderita halusinasi pendengaran

(H0) : Tidak ada Hubungan dukungan keluarga dengan kekambuhan

penderita halusinasi pendengaran

(H0) : Tidak ada hubungan kepatuhan minum obat dengan kekambuhan

penderita halusinasi pendengaran


BAB IV
METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Survei

Analitik dengan menggunakan pendekatan Cross Sectional study yaitu untuk

hubungan antara Variabel Independen dengan Variabel Dependen dengan

melakukan pengukuran sesaat (Nursalam 2017) Pada penelitian ini variabel

independen adalah dukungan keluarga dan kepatuhan minum obat serta untuk

variabel dependen adalah kekambuhan penderita halusinasi pendengaran. Pada

variabel penelitian dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga

dan kepatuhan minum obat dengan kekambuhan penderita halusinasi

pendengaran di puskesmas Jongaya Makassar.

B. Populasi, Sampel dan Sampling Penelitian

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau

subjek yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang ditetapkan

oleh peneliti untuk diteliti dan kemudian ditarik kesimpulannya

(Sujarweni, 2014). Pada penelitian ini populasinya adalah semua pasien

gangguan jiwa dengan halusinasi pendengaran yang berada di wilayah

kerja puskesmas jongaya Makassar tergantung data yang didapat

2. Sampel
Sampel adalah terdiri atas bagian populasi yang terjangkau yang

dapat dipergunakan sebagai subjek penelitian melalui sampling (Nursalam,

2017) pada sampel penelitian ini adalah penderita gangguan jiwa yang

mengalami kekambuhan halusinasi pendengaran yang berada di wilayah

kerja puskesmas Jongaya Makassar.

Jumlah sampel yang akan di ambil ialah semua populasi yang

berjumlah…pasien. Namun tidak menutup kemungkinan jumlah sampel

tersebut akan berkurang sehubungan dengan kriteria sampel yang diajukan

oleh peneliti. Adapun kriteria sampel yaitu :

a. Kriteria Inklusi pada penelitian :

1) Responden yang tinggal Bersama keluarganya

2) Responden yang bersedia mengisi Kuesioner

3) Responden dapat membaca dan menulis serta dapat mengerti

maksud yang tertera pada kuesioner

4) Responden yang pernah mengalami kekambuhan sebelumnya

b. Kriteria Ekslusi pada penelitian :

1) Responden yang tidak pernah mengalami kekambuhan

sebelumnya.

2) Responden tidak menjawab kuesioner secara menyeluruh.

3) Responden yang tidak kooperatif.

4) Responden yang tidak berada di tempat saat penelitian.


3. Sampling

Sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi yang dapat

mewakili populasi yang ada. Teknik sampling merupakan cara-cara yang

ditempuh dalam pengambilan sampel, agar memperoleh sampel yang

benar-benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Sastro asmoro &

Ismail) dalam buku (Nursalam 2017)

Teknik sampel dalam penelitian ini adalah Nonprobability

sampling yakni Purpose sampling Yaitu teknik penetapan sampel dengan

cara memilih sampel di antara populasi sesuai dengan yang di kehendaki

peneliti. Kriteria ini terbagi atas kriteria inklusi dan eksklusi

C. Variabel Penelitian

Variabel adalah perilaku atau karakteristik yang memberikan nilai

beda terhadap sesuatu. Jenis variabel diklasifikasikan menjadi:

1. Variabel Independen (Bebas) Variabel independen adalah variabel yang

memengaruhi atau nilainya menentukan variabel yang lain. Suatu kegiatan

stimulus yang dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu dampak pada

variabel dependen. Variabel independen dalam penelitian ini ialah

Dukungan Keluarga dan kepatuhan minum obat.

2. Variabel Dependen (Terikat) Variabel Dependen adalah variabel yang

dipengaruhi nilainya ditentukan oleh variabel lain. Variabel respons akan

muncul sebagai akibat dari manipulasi variabel-variabel lain. Variabel


dependen dalam penelitian ini ialah Kekambuhan Penderita Halusinasi

Pendengaran.

D. Definisi Operasional

Variabel penelitian Definisi parameter Alat ukur Hasil ukur Skala


operasional ukur
Variabel Independen Keluarga Dukungan keluarga Kuesioner Baik : jika Ordinal
(Dukungan merupakan yang meliputi skor nilai
keluarga) dukungan 1. Dukungan median >
terhadap emosional 12.
penderita yang 2. Dukungan dinyataka
berupa penilaian n
perhatian, 3. Dukungan dukungan
informasi, instrumental keluarga.
materi dan 4. Dukungan Kurang
penghargaan. informasional baik :jika
skor nilai
median ≤
12.
Variabel Independen Kepatuhan 1. Kedisiplinan Kuesioner Patuh : Ordinal
(Kepatuhan minum dalam minum obat tentang Apabila
obat) pengobatan 2. Kemandirian kepatuhan skor nilai
merupakan minim obat minum obat median >
sikap individu 3. Kesadaran menurut 15. Tidak
dalam minum minum obat MMAS-8 Patuh :
obat sesuai (medication Apabila
peraturan yang morisky jika skor
harus adherence nilai
dijalankan, scale) median ≤
dengan 15.
bertanya
kepada
penderita dan di
validasi pada
pihak keluarga
Variabel Dependen Kekambuhan Tingkat kekambuhan Kuesioner Kambuh : Ordinal
(Kekambuhan merupakan di indentifikasi oleh di katakan
penderita halusinasi) suatu keadaan penderita dan kambuh
dimana keluarga dari jika
penderita beberapa gejala: skornya >
memunculkan 1. Bicara sendiri 2. Tidak
gejala 2. Ketawa sendiri kambuh :
halusinasi yang 3. Menyendiri dikatakan
sama seperti 4. Mengamuk tidak
sebelumnya. 5. Tidak nafsu kambuh
Sehingga makan jika
penderita perlu 6. Gelisah skornya ≤
menjalani 7. Bersikap seperti 2
perawatan mendengarkan
kembali sesuatu
8. Sering
melamun
Variabel Definisi Kriteria objektif Skala ukur Alat ukur
Operasional
Variabel Keluarga Baik : jika skor nilai Ordinal Kusioner dengan
Independen merupakan median > 12. menggunakan
(Dukungan dukungan terhadap dinyatakan dukungan skala Guttman
keluarga) penderita yang keluarga. Kurang baik
berupa perhatian, :jika skor nilai median
informasi, materi ≤ 12.
dan penghargaan.
Variabel Kepatuhan dalam Patuh : Apabila skor Ordinal Kusioner dengan
Independen pengobatan nilai median > 15. menggunakan
(Kepatuhan minum merupakan sikap Tidak Patuh : Apabila skala Guttman
obat) dalam menjalankan jika skor nilai median
suatu peraturan ≤ 15.
yang dijalankan
Variabel Dependen Kekambuhan Kambuh : di katakan Ordinal Kusioner dengan
(Kekambuhan) merupakan kambuh jika skornya menggunakan
keadaan dimana > 2. Tidak kambuh : skala Guttman
gejala atau keadaan dikatakan tidak
yang sama seperti kambuh jika skornya
sebelumnya. ≤2

E. Tempat Penelitian

Tempat penelitian dilaksanakan di wilayah kerja puskesmas Jongaya

Makassar

F. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini dilakukan pada

G. Instrument Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini Instrumen yang digunakan berupa kuesioner yang

berisikan pertanyaan yang akan dijawab oleh responden. Penelitian ini

menggunakan skala guttman. Skala guttman ini berhubungan dengan

pernyataan tentang kekambuhan penderita halusinasi, responden diminta

mengisi pertanyaan dalam skala nominal berbentuk verbal dalam jumlah

kategori tertentu. Ada pun penentuan dalam perumusan kriteria objektifnya

yaitu sebagai berikut:

1. Kuesioner A (Dukungan Keluarga)


Pada kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana

dukungan keluarga terhadap kekambuhan penderita halusinasi

pendengaran. Kuesioner ini terdiri dari 24 pernyataan caranya responden

memilih salah satu jawaban yang benar dengan kondisi yang dialami

responden. Caranya responden memilih salah satu jawaban Baik atau

Kurang baik dengan skoring Baik = 1 dan skoring Kurang baik = 0,

dimana dikatakan Baik jika skornya > 12 dan kurang jika skornya ≤ 12

yang dibuktikan dengan rumus :

(jumlah pertanyaan x skor terendah) + (jumlah pertanyaan x skor tertinggi)


2
= (24 x 0) + (24 x 1)
2
= 0 + 24
2
= 24
2
= 12
2. Kuesioner B (Kepatuhan Minum Obat)

Kuesioner ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana kepatuhan

minum obat terhadap kekambuhan penderita halusinasi. Kuesioner ini

terdiri dari 10 pernyataan. Caranya responden memilih salah satu jawaban

Ya atau Tidak sesuai kondisi yang dialami responden dengan skoring 2

jika Ya dan skoring 1 jika Tidak dimana dikatakan patuh jika skornya > 15

dan tidak patuh jika skornya ≤ 15 yang dibuktikan dengan rumus

jumlah pertanyaan x skor terendah) + (jumlah pertanyaan x skor tertinggi)


2
= (10 x 1) + (10 x 2)
2
= 10 + 20
2
= 30
2
= 15
3. Kuesioner C (Kekambuhan penderita Halusinasi Pendengaran)

Untuk kekambuhan diberikan pertanyaan dengan menggunakan

multiplechoise. Untuk menentukan frekuensi kekambuhan pasien.

Kuesioner ini terdiri dari 4 pertanyaan. Caranya responden memilih salah

satu jawaban sesuai kondisi yang di alami pasien dengan skoring 0 dan

skoring 1 dimana dikatakan kambuh jika skornya > 2 dan tidak kambuh

jika skornya ≤ 2 yang dibuktikan dengan rumus :

(jumlah pertanyaan x skor terendah) + (jumlah pertanyaan x skor tertinggi)


2
= (4 x 0) + (4 x 1)
2
=0+4
2
=4
2
=2

H. Prosedur Pengumpulan Data

1. Data primer

Data yang diperoleh yaitu dengan mengunjungi lokasi penelitian

dan meminta responden untuk mengisi kuesioner yang telah disusun oleh

peneliti yaitu keluarga penderita gangguan halusinasi pendengaran di

wilayah kerja puskesmas Jongaya Makassar.

2. Data sekunder
Data yang digunakan sebagai data pelengkap untuk data primer

yang berhubungan dengan masalah yang diteliti didapatkan dari instansi

yang terkait yaitu puskesmas Jongaya Makassar.

I. Teknik Analisa Data

Pengolahan data dilakukan dengan menggunakan komputer dengan program

SPSS (Statistical Package For Social Science) untuk memeriksa jawaban pada

kuesioner sudah lengkap, jelas dan relevan (Sujarweni, 2014). Setelah semua

data diperboleh kemudian diolah melalui tahap-tahap sebagai berikut:

1. Tahap editing, yaitu memeriksa kejelasan dan kelengkapan pengisian

instrument pengumpulan data.

2. Tahap koding, yaitu proses identifikasi dan klasifikasi dari setiap

pertanyaan yang terdapat dalam instrument penelitian pengumpulan data

menurut variabel.

3. Tahap tabulasi data, yaitu mencatat atau entri data ke dalam tabel induk

penelitian.

4. Tahap pengujian kualitas data, yaitu menguji validitas dan realibitas

instrument pengumpulan data.

5. Tahap mendeksripsikan data, yaitu tabel frekuensi atau diagram serta

berbagai ukuran terdensi sentral, maupun ukuran disperse. Tujuannya

memahami karakteristik data sampel penelitian.

6. Tahap pengujian hipotesis, yaitu tahap pengujian terhadap proposisi yang

dibuat apakah proposisi tersebut di tolak atau di terima.

J. Etika Penelitian
Menurut (Hidayat, 2018) penelitian apapun khususnya yang

menggunakan manusia sebagai subjek tidak boleh bertentangan dengan etika,

oleh karena itu, oleh karena ini setiap peneliti menggunakan subjek untuk

mendapatkan persetujuan dari subjek yang diteliti.

Peneliti memperhatikan aspek etika responden dengan menekankan

masalah etika yang meneliti:

1. Lembar persetujuan (Informed Consed)

Informed Consed merupakan lembar persetujuan antara peneliti dan

responden yang diberikan sebelum penelitian. Tujuan Informed Consed

yaitu responden yang dapat mengerti maksud dan tujuan penelitian. Bila

responden tidak bersedia maka peneliti harus menghormati hak responden.

2. Tanpa nama (Anonimity)

Anonimity adalah memberikan jaminan dalam penggunaan subjek peneliti

dengan cara tidak memberikan atau tidak mencantumkan nama responden

pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembaran

pengumpulan data.

3. Kerahasiaan (Confidentiality)

Confidentiality adalah semua informasi yang dikumpulkan dijamin

kerahasiannya oleh peneliti, hanya kelompok data tertentu yang dilaporkan

pada hasil riset.


Kuesioner

1. Dukungan keluarga

Isilah pertanyaan dibawah ini dengan memberi tanda (√) pada jawaban yang

sesuai dengan yang anda alami dan rasakan sejak mempunyai anggota

keluarga dengan halusinasi dan mengikuti program pengobatan dan

perawatannya

No Pertanyaan Baik Kurang baik


1. Menerima segala kondisi yang dihadapi
pasien
2. Menjelaskan dan melatih cara menjaga
kebersihan diri kepada pasien
3. Ikut merasakan kesulitan sepertikondisi
yang pasien rasakan
4. Menceritakan hasil perkembangan
perawatan dan pengobatan kepada
pasien
5. Bertekad untuk mendampingi pasien
sampai keadaannya lebih baik
6. Menjelaskan bagaimana
belajarmengatasi masalah kepada pasien
7. Merasakan masalah yang dihadapioleh
pasien adalah masalah yang
harusdihadapi bersama
8. Memberikan penjelasan kepada pasien
mengenai pentingnya minum obat
9. Membantu pasien dengan tulus dan
ikhlas
10. Mendampingi pasien ketika dilakukan
pemeriksaan dan perawatan oleh
petugas kesehatan
11. Menjaga perasaan pasien ketika
keinginan pasien sulit diikuti
12. Menjelaskan kepada pasien bagaimana
minum obat yang benar
13. Merasa turut bertanggung jawab atas
perawatan pasien, karena pasien adalah
bagian dari anggota keluarganya
14. Mengikut sertakan pasien dalam
memutuskan atas kesadaran dirinya
untuk patuh berobat
15. Membantu pasien untuk mandi dan
makan supaya mandiri
16. Memberikan kepercayaan pada pasien
untuk beraktivitas di luar rumah dengan
tetap dalam bimbingan
17. Melatih pasien melakukan aktivitas
sesuai kemampuan atau hobinya,seperti
olah raga yang disukai pasien
Memberikan pujian ketika pasien
mampu melakukan hal positif, seperti
meminum obat tepat waktu
18. Mengakui perbuatan atau hasil kerja
yang telah dilakukan oleh pasien
19. Membantu pasien untuk minum obatdan
mengawasi obat benar-benar diminum
20. Memberikan pujian atas hasil kerja
yang positif yang telah dilakukan pasien
21. Membimbing dan melatih pasien
kegiatan rutin di rumah supaya terbiasa
22. Memberikan kepercayaan bahwa pasien
bisa melakukan pekerjaan sehari-hari
dirumah, seperti menyapu
23. Membimbing pasien untuk segera
berobat jalan jika menunjukan tanda
dan gejala kekambuhan
24. Mengakui perbuatan atau hasil kerja
yang telah dilakukan oleh pasien

2. Kuesioner Kepatuhan Minum Obat

Petunjuk : berikan tanda checklist (√) pada tempat yang disediakan

No Pertanyaan Ya Tidak
1. Pasien selalu meminum obat secara teratur tanpa di
ingatkan oleh keluarga
2. pasien selalu meminum obat sesuai dengan dosis yang
di berikan dari klinik/ rumah sakit
3. Pasien tidak menghentikan obat yang dikonsumsi
sebelum waktunya
4. Pasien mengetahui jadwal minum obat secara mandiri
5. Keluarga selalu mengingatkan pasien dalam minum
obat.
6. Ketidakpatuhan minum obat pada pasien karena
kurangnya pengawasan terapi dirumah
7. Pasien / keluarga pasien tidak menebus resep obatnya
karena harga obat terlalu mahal
8. Pasien tidak patuh mengkonsumsi obatnya karena
tidak mengerti instruksi penggunaan obat
9. Keluarga selalu mengajak pasien untuk berobat
melakukan jadwal kontrol ulang
10 Pasien minum obat secara teratur karena dibantu
. adanya pemberian label pada setiap kemasan obat.

3. Kuesioner Kekambuhan

Petunjuk pengisian berilah tanda ceklis (√) pada tempat yang disediakan.

1. Dalam satu tahun ini berapa kali Pasien mengalami kekambuhan?

a. ( ) Tidak Pernah

b. ( ) 1 kali

c. ( ) 2 kali

d. ( ) Lebih dari 2 kali

Anda mungkin juga menyukai