Binnn Entut

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 4

Frasa sering digunakan dalam percakapan sehari-hari, meski dari beberapa kata benda, tetapi ada pula frasa

a frasa nomina yang


mungkin Anda tidak menyadarinya. Beberapa pendapat terdiri dari kata benda dan kata dari kelas kata lain.
pengertian dari frasa sebagai berikut:

Inti dari frasa nomina adalah kata benda sedangkan kata lain
Pengertian frasa menurut buku Translation Skill karya yang mendampingi merupakan pewatas atau penjelas dari kata
Kadaruddin adalah gabungan dua kata atau lebih yang benda tersebut. Frasa nomina dapat terdiri dari nomina dengan
membentuk satu kesatuan. Namun, kata-kata tersebut tidak nomina maupun nomina dengan kata dari kelas kata lain.
membentuk subjek-predikat dan tidak membentuk makna baru.
Dengan kata lain, dapat dikatakan bahwa bentuk baru itu tidak
menimbulkan makna yang berbeda dengan makna kata
Berikut bentuk-bentuk frasa nomina sebagai berikut:
sebelumnya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), frasa adalah
gabungan dua kata atau lebih yang bersifat nonpredikatif
(misalnya gunung tinggi disebut frasa karena merupakan  Nomina + Nomina yakni semua kata yang
konstruksi nonpredikatif). terdapat pada frasa berupa kata dari kelas kata
Dilansir dari beberapa sumber, frasa adalah satuan yang terdiri nomina.
dari dua kata atau lebih yang menduduki satu fungsi kalimat. Contohnya:
Frasa tidak bisa membentuk sebuah kalimat yang sempurna - Adikku tidak tahu di mana kolam ikan
karena tidak mempunyai predikat atau nonpredikatif. berada.
Dari beberapa pengertian frasa yang sudah disebutkan, maka - Serena mencari kertas minyak.
dapat dikatakan bahwa frasa adalah gabungan atau
pengelompokan dari dua kata atau lebih, namun tidak bisa
 Nomina + Verba berarti frasa nomina disusun
dari kata benda yang didampingi kata kerja
membentuk kalimat sempurna karena tidak memiliki predikat.
sebagai modifikatornya. Contohnya:
- Jodi membawa kotak makan.
- Andi membeli buku tulis.
Ciri-Ciri Frasa Setelah membahas tentang pengertian frasa,  Nomina + Adjektiva yakni frasa nomina yang
rasanya kurang lengkap kalau tidak membahas tentang ciri-ciri
dibentuk dari kata benda yang diikuti kata
frasa. Berikut ini ada beberapa ciri frasa yang perlu kamu
sifat sebagai modifikatornya. Contohnya:
ketahui. Frasa harus terdiri minimal dua kata atau lebih.,
- Budi datang bersama gadis cantik.
Menduduki atau mempunyai fungsi gramatikal dalam kalimat.,
- Santi rajin belajar agar tidak menjadi anak
Frasa harus mempunyai satu makna gramatikal., Frasa bersifat
bodoh.
nonpredikatif., Frasa selalu menduduki satu fungsi kalimat.
 Nomina + Numeralia yakni frasa nomina yang
dibentuk dari kata benda yang didampingi
kata bilangan. Contohnya:
Jenis-Jenis Frasa - Dani membawa tiga permen.
1. Frasa Verba - Sintia merupakan peserta kedua yang
Frasa verba adalah suatu frasa yang mempunyai inti kata kerja masuk final.
dalam unsur pembentukannya dan juga dapat difungsikan
sebagai pengganti kedudukan kata kerja dalam suatu kalimat.  Nomina didahului kata sandang si atau sang.
Frasa verba mempunyai inti verba dan kata lain sebagai Contohnya:
modifikator. - Si Rambut Merah adalah tokoh
kesukaanku
- Sang Raja telah tiba.

Perlu ditegaskan bahwa unsur yang mengisi subjek, objek dan 3. Frasa Adjektiva
pelengkap tidak termasuk dalam frasa verba. Frasa verba secara Frasa adjektiva adalah suatu frasa yang mempunyai inti berupa
sintaksis dapat diberi kata ‘sedang’ untuk verba aktif dan kata kata sifat dalam unsur pembentukannya. Frasa ini terdiri dari inti
‘sudah’ untuk verba keadaan. dan pewatas. Frasa adjektiva mempunyai inti berupa adjektiva
atau kata sifat dan pewatas berupa kelas kata lain, biasanya
adverbia atau kata keterangan, verba atau kata kerja, dan nomina
Contoh frasa verba pada kalimat berikut: atau kata benda.

Konstruksi frasa adjektiva dapat dibedakan yaitu sebagai


 Dua orang murid sedang membaca buku di
berikut:
ruang kelas.
Frasa sedang membaca dalam kalimat tersebut merupakan
gabungan dari kata sedang dan verba membaca. Maka, frasa
sedang membaca termasuk kategori frasa verba. Contoh frasa 1) Frasa adjektiva koordinatif
verba dengan lebih dari dua kata namun merupakan satuan Frasa adjektiva koordinatif tersusun atas dua kata inti yang
bahasa dengan verba sebagai intinya sebagai berikut: saling melengkapi.

 Kapal laut itu sudah berlayar lagi. Adjektiva + Adjektiva, konstruksi ini memiliki makna
gramatikal ‘pilihan’.
 Para pengurus kelas belum selesai berdiskusi
tentang tata tertib.
 baik buruk
 jauh dekat
2. Frasa Nomina Adjektiva + Adjektiva, konstruksi ini memiliki makna
Frasa nomina adalah suatu frasa yang mempunyai inti kata gramatikal ‘sangat’.
benda dalam unsur pembentukannya dan juga dapat difungsikan  tua renta
sebagai pengganti dari kata benda. Frasa nomina dapat terdiri
 muda belia
Adjektiva + Adjektiva, konstruksi ini memiliki makna Frasa adverbia adalah frasa yang mengandung unsur inti kata
gramatikal ‘himpunan’. keterangan dan dapat sebagai substitusi kata keterangan dalam
 tinggi kurus suatu kalimat.
 aman damai
Adjektiva + Adjektiva, konstruksi ini memiliki makna
‘berkebalikan’ sehingga dapat disisipkan kata tetapi. Fungsi sintaksis frasa adverbia adalah untuk memodifikasi
kalimat atau ekspresi lain yang didalamnya termasuk kata kerja
 repot tetapi menyenangkan atau verba, kata sifat atau adjektiva dan kata keterangan atau
 murah tetapi bagus adverbia.

2) Frasa adjektiva subordinatif


Frasa adjektiva subordinatif tersusun atas dua kata yang masing-
Frasa adverbia terbagi menjadi dua jenis, yaitu adverbia
masing katanya berfungsi sebagai inti dan pewatas.
pelengkap dan adverbia pengubah. Contohnya:

Adjektiva + Nomina, konstruksi ini memiliki makna gramatikal


‘seperti’. Unsur pertama memiliki komponen makna (+warna),  Dia berlari dengan sangat cepat, keterangan
sedangkan unsur kedua memiliki komponen makna sangat cepat adalah frasa adverbia yang
(+perbandingan). memodifikasi kata kerja berlari. Jika ditelaah
lebih dalam, kata sangat cepat juga terdiri atas
dua adverbia yaitu sangat dan cepat, dimana
 merah darah
kata cepat memodifikasi kata kerja untuk
 biru langit menyampaikan informasi tentang cara berlari
Adjektiva + Verba, unsur pertama memiliki komponen makna (misalnya, dia berlari dengan cepat atau dia
(+sikap batin) dan unsur kedua memiliki komponen makna berlari dengan lambat).
(+tindakan atau kejadian). Sedangkan kata sangat mengubah derajat informasi yang
 malu bertanya disampaikan, mengenai sejauh mana tindakan berlari dengan
cepat itu dicapai (misalnya, dia tidak hanya berlari dengan cepat,
 berani mati dia berlari dengan sangat cepat).
Adverbia + Adjektiva, konstruksi ini memiliki makna
gramatikal ‘ingkar’. Unsur pertama memiliki komponen makna
(+ingkar), sedangkan unsur kedua memiliki komponen makna
(+keadaan atau sikap batin). 5. Frasa Numeralia
Frasa numeralia adalah frasa yang terbentuk dari kata bilangan.
 tidak takut
Frasa ini mengungkapkan jumlah, kuantitas, dan urutan dalam
 bukan marah suatu deret.
Adverbia + Adjektiva, konstruksi ini memiliki makna
gramatikal ‘derajat’. Unsur pertama memiliki komponen makna
(+derajat atau tingkat),(+keharusan), (+keselesaian),
(+pembatasan, atau (+pengingkaran), sedangkan unsur kedua - Siswa masuk ruangan tiga tiga.
memiliki komponen makna (+keadaan atau sifat).
 kurang bagus
6. Frasa Preposisional
 lebih pandai
Frasa preposisional merupakan frasa yang mengandung
 cukup baik preposisi dan objek preposisional yang dapat berperan sebagai
 agak pintar kata keterangan dalam suatu kalimat.
 semakin muak
 harus sembuh
Pada dasarnya, frasa preposisional menunjukkan beberapa
 belum siap makna, antara lain:
 hanya sedih
 tidak suka
Adjektiva + Adverbia, konstruksi ini memiliki makna  ‘tempat’, seperti di pasar, ke rumah dan pada
gramatikal ‘sangat’. Unsur pertama memiliki komponen makna dinding.
(+keadaan), sedangkan unsur kedua memiliki komponen makna
(+paling), (+perulangan), (+penyertaan), atau (+pembatasan).  ‘asal arah’, seperti dari kampung dan dari
sekolah
 lama sekali
 ‘asal bahan, seperti (cincin) dari emas, (kue)
 sakit lagi dari tepung beras
 bagus juga  ‘tujuan arah’, seperti ke Lampung, ke Kampus
 malas saja  ‘menunjukkan peralihan’, seperti kepada saya,
Konstruksi frasa adjektiva yang berupa idiom tidak (percaya) terhadap Tuhan
bermakna leksikal dan juga tidak bermakna gramatikal.
Beberapa idiom frasa adjektiva, antara lain:  ‘perihal’, seperti tentang ekonomi, (terkenang)
akan kebaikannya
 keras kepala
 ‘tujuan’, seperti untukmu, buatku
 keras hati
 ‘sebab’, seperti karena, lantaran, sebab, gara-
 tebal muka gara (kamu)
 ringan tangan  ‘penjadian, seperti oleh karena, untuk itu
 buah bibir  ‘kesertaan’, seperti denganmu’, dengannya

4. Frasa Adverbia  ‘cara, seperti dengan baik, dengan senang


 ‘alat’ seperti dengan cangkul dan dengan Frasa yang memiliki keterangan yang ditambahkan atau
traktor diperjelas. Frasa ini identik dengan nomina (kata benda). Hal
menarik tentang frasa adalah bagian yang selalu terdiri atas
 ‘keberlangsungan’, seperti sejak kemarin, dari morfem-morfem bebas.
tadi, sampai besok, sampai nanti
 ‘penyamaan’, seperti selaras dengan, sesuai
dengan, sejalan dengan
Dalam artian, ketika sebuah gabungan kata terdiri dari gabungan
 ‘perbandingan’, seperti seperti dia, sebagai morfem bebas seperti, rumput tetangga atau sudah makan maka
bandingan. gabungan kata tersebut dapat dikatakan sebagai frasa.

8. Frasa Endosentrik
Frasa endosentrik adalah frasa yang memiliki distribusi sama
Unsur-unsur pembangun frasa apositif itu memiliki kedudukan
yang memiliki hubungan atau kesetaraan, sehingga ketika salah
yang sama sehingga bisa saling menggantikan. Misalnya:
satu unsur dihilangkan, frasa tersebut akan tetap digunakan.

- Siti Sunarsih, anak Bupati Serang,


Letak atau posisi komponen inti dapat terletak di depan,
kemarin sore melahirkan anaknya yang
misalnya pada frasa suami setia, rumah bagus, pelari cepat, dan
kelima di Rumah Sakit Umum Serang.
siswa rajin; dapat pula terletak di belakang, misalnya pada frasa
lebih jauh, sangat rajin, sebuah kenangan, sedang mengajar, dan
- Pak Ahmad, guru baru di sekolah kami sedang
suka sekali.
memperkenalkan diri.

Selain itu, frasa ini juga memiliki salah satu bagian yang disebut
12. Frasa Eksosentrik
komponen atasan dan komponen bawahan. Kedua komponen ini
Frasa eksosentrik adalah frasa yang tidak memiliki unsur inti.
disebabkan karena frasa endosentris memiliki distribusi sama
Lantaran tidak memiliki unsur inti, kalimat ini tidak dapat
dan salah satunya sebagai pendukung atau pembatas.
dipenggal-penggal atau dibeda-bedakan.

9. Frasa Koordinatif
Secara umum, ada tiga bentuk frasa eksosentrik yang umumnya
Frasa koordinatif adalah frasa yang komponen pembentuknya
digunakan dalam suatu kata-kata. Tiga bentuk frasa tersebut,
terdiri dari dua komponen atau lebih yang sama atau sederajat.
yaitu frasa eksosentris direktif, non direktif, dan konektif.
Karena bentuk yang sederajat, maka frasa ini dapat dihubungkan
dengan konjungsi koordinatif tunggal seperti dan, atau, tetapi,
maupun dan konjungsi lainnya.
13. Frasa Setara
Frasa setara adalah frasa yang antarkatanya memiliki unsur yang
setara.
Oleh sebab itu, unsur-unsurnya bisa dihubungkan dengan
konjungsi koordinatif, misalnya kata dan, atau, tetapi (konjungsi
tunggal) atau konjungsi terbagi seperti baik…baik, makin…
makin, baik…maupun. Misalnya suami istri, pendidikan dan 14. Frasa Setara Bertingkat
pelatihan, ayah ibu, makin cepat makin baik, dan baik sekarang Frasa setara bertingkat merupakan frasa yang antarkatanya
maupun nanti. memiliki unsur yang tidak setara atau memiliki tingkatan-
tingkatan tertentu.

Secara umum, ada tiga jenis frasa endosentrik, yaitu frasa


endosentrik atributif, apositif, dan koordinatif. 15. Frasa Biasa
Frasa biasa merupakan frasa yang terbentuk dari makna denotasi
(makna sebenarnya).
10. Frasa Atributif
Frasa atributif adalah frasa yang terdiri dari inti dan penjelas
(modifikator). Jadi, frasa ini mengandung hanya satu inti yang 16. Frasa Idiomatik
dapat didahului atau diikuti oleh modifikator. Inti dan Frasa idiomatik adalah frasa yang bermakna tidak sebenarnya
modifikator dapat terdiri dari salah satu kelas kata, seperti atau memiliki konotasi tertentu.
nomina, verba, adjektiva atau adverbia.

17. Frasa Ambigu


Jadi, hanya ada satu unsur pusat atau unsur inti, sedangkan Frasa ambigu merupakan frasa yang memiliki makna ganda
unsur lainnya adalah atribut yang tidak setara karena tidak dapat sehingga dapat menimbulkan keraguan. Oleh karena itu, frasa-
dihubungkan dengan kata penghubung dan atau. Misalnya, frasa ambigu umumnya memerlukan penjelasan yang lebih.
mahasiswa rajin, perpustakaan umum, anak baik, dara cantik,
rumah besar.
18. Frasa Subordinatif
Frasa subordinatif adalah frasa yang unsur-unsurnya tidak
11. Frasa Apositif mempunyai kedudukan yang setara. Hal ini mengakibatkan di
antara

unsur-unsur itu tidak dapat saling frasa panjang pendek dapat diselipkan dan pendek serta panjang maupun
menggantikan dan tidak dapat konjungsi koordinatif menjadi panjang pendek.
disisipkan kata dan atau. Contohnya,
Dari pengertian frasa di atas dapat
disimpulkan bahwa frasa adalah suatu
bagian dari sintaksis yang ditulis
setelah kata. Dengan kata lain, frasa
adalah kumpulan dari kata-kata.
Meskipun begitu, frasa belum memiliki
predikat atau nonpredikatif, sehingga
terkadang frasa hanya dihubungkan
dengan konjungsi.

Anda mungkin juga menyukai