Binnnnnnn KKKKNNT
Binnnnnnn KKKKNNT
Tujuan
Pemanfaatan Minyak Jelantah Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Lilin Aromaterapi.
2. Kajian Teori
Minyak goreng merupakan salah satu kebutuhan pokok manusia sebagai alat
pengolah bahan–bahan makanan. Minyak goreng sebagai media penggoreng sangat
penting dan kebutuhannya semakin meningkat. Minyak goreng adalah minyak
yang berasal dari lemak tumbuhan maupun hewan yang telah dimurnikan dan
berbentuk cair pada suhu kamar, biasanya digunakan untuk menggoreng makanan.
Minyak goreng dari tumbuhan biasanya dihasilkan dari tanaman seperti kelapa,
biji-bijian, kacang-kacangan, jagung, kedelai, dan kalola.
Minyak goreng jelantah adalah minyak limbah yang bisa berasal dari jenis-
jenis minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, minyak samin
dan sebagainya, minyak ini merupakan minyak bekas pemakaian kebutuhan rumah
tangga umumnya. Minyak goreng bekas adalah minyak goreng yang sudah
digunakan berulang-ulang (4 kali) pemakaiannya dan minyak tersebut sudah turun
kualitasnya. Lemak pada makanan tidak boleh mengandung lebih dari 50% asam
lemak bebas (Winarsih, 2007).
Lilin telah digunakan secara luas sepanjang sejarah tidak hanya sebagai alat
penerang, tetapi juga sebagai cara untuk mengatur suasana hati. Lilin yang
dimaksud adalah lilin aromaterapi. Lilin aromaterapi adalah lilin yang mengandung
bahan pewangi yang dapat digunakan sebagai refreshing, relaxing, dan
penyembuhn sakit kepala. Lilin aromaterapi dapat digunakan untuk berbagai
tujuan, termasuk menghilangkan stres dan kecemasan (Rizka, 2014).
Lilin aromaterapi merupakan aplikasi lain dari lilin yang sudah ada. Dalan
pembuatan lilin aromaterapi menggunakan beberapa bahan. Salah satunya
menggunakan minyak aroma (essestial oil) yang memiliki wangi aromaterapi.
Aromaterapi sendiri memiliki sifat yang menenangkan dan memiliki aroma yang
menyegarkan (Prabandi and Febriyanti, 2017).Lilin aromaterapi memberikan efek
terapi bila dibakar. Formula lilin aromaterapi yang dibuat berupa parafin, stearin,
odoran, pewarna minyak dryobalanops, sereh, daun jeruk nipis, dan limbah rumah
tangga yang dimiliki desa, yaitu minyak jelantah sisa penggorengan. Pelatihan
pembuatan lilin aromaterapi dapat meningkatkan kemampuan warga dalam
menciptakan ekonomi kreatif dengan memanfaatkan potensi alam di desanya.
Berbagai formula yang dibuat menghasilkan lilin yang cukup keras dan dapat
menyala dengan sempurna. Lilin aromaterapi memiliki peluang yang bagus di
pasaran. Cara pembuatannya mudah, bahan juga mudah diperoleh, harganya
terjangkau, dan laba yang diperoleh dari usaha pembuatan lilin aromaterapi sangat
tinggi. Lilin aromaterapi bisa digunakan sebagai penghias dan pengharum ruangan
serta dapat dijadikan sebagai suvenir pernikahan yang cantik (Muhabirin, 2012).
6. Pembahasan
Dari hasil analisis data pertama pada percobaan pertama saat menyalakan
kompor selama 15 menit akhirnya warna dari adonan lilin menjadi warna hitam
karena terlalu lama sehingga menjadi goosong. Pada percobaan kedua menyalakan
kompor selama 5 menit warna dari adonan lilin menjadi warna coklat.
Analisis yang kedua yaitu tekstur dari lilin aroma terapi pada percobaan
pertama adalah padat ber aroma gosong karena terlalu lama menyalakan kompor
ketahanan menyala dari lilin aroma terapi adalah 150 menit atau 1 jam lebih 30
menit . Pada percobaan kedua tekstur dari lilin aroma terapi adalah padat aroma
nya tercium bau coklat ketahanan dari lilin aroma terapi adalah 150 menit atau 1
jam lebih 30 menit.
7. Kesimpulan
Kegiatan berjudul “Pemanfaatan Minyak Jelantah Sebagai Bahan Dasar
Pembuatan Lilin Aromaterapi “ mendapatkan hasil bahwa minyak jelantah dapat
dimanfaatkan kembali dengan cara mengubahnya menjadi lilin aromaterapi. Saat
pembuatan lilin aroma terapi nyalakan kompor hanya selama 5 menit saja agar
minyak tidak berwarna gosong dan menimbulkan bau yang tidak enak.
9. Daftar Pustaka
Inayati, Isna ,Nur, Dhant ,Ritma, Kurnia. (2021). Pemanfaatan Minyak Jelantah
Sebagai Bahan Dasar Pembuatan Lilin Aromaterapi Sebagai Altetnatif
Tambahan Penghasilan Pada Angoota Aisyiyah desa Kebangan Kec
Sumbang. 3(1),160-166
Lampiran
Gambar 2.5 Jika sudah panas masuk kan paravin dan matikan kompor