Anda di halaman 1dari 2

Accountings Codes of Conduct

Akuntan memiliki tanggung jawab untuk menyajikan laporan keuangan organisasi


yang jujur dan tepat. Sebagai auditor, mereka harus menilai laporan keuangan yang disusun
oleh akuntan lain dan memberikan pendapat mengenai kejujuran dan keakuratannya. Dengan
melakukan hal ini, akuntan memenuhi tujuan profesi mereka, yaitu memenuhi kebutuhan
klien atau perusahaan di mana mereka bekerja, serta melayani kepentingan terbaik pemegang
saham atau pihak yang berhak mendapatkan informasi yang jujur tentang situasi keuangan
suatu organisasi. Individu memiliki kewajiban etika untuk menjalankan pekerjaan mereka.
Saat menerima pekerjaan, mereka berjanji untuk melakukan pekerjaan tersebut, dan janji-
janji harus dipenuhi. Profesi akuntansi telah mengembangkan berbagai kode etika yang
menetapkan standar perilaku akuntan, standar yang membutuhkan lebih dari sekadar
mematuhi teks hukum. Bab ini mengkaji apa yang merupakan perilaku yang tepat bagi para
akuntan, kami akan memusatkan pada kode AICPA.

AICPA Professional Code of Conduct

Tujuan Kode Etik AICPA adalah memberikan panduan dan aturan kepada semua
anggota profesi akuntan untuk menjalankan tanggung jawab profesional mereka. Ada enam
prinsip yang menuntut komitmen yang teguh terhadap perilaku yang terhormat, bahkan
dengan pengorbanan keuntungan pribadi. Prinsip-prinsip ini mencakup penggunaan penilaian
profesional dan moral yang sensitif, kewajiban untuk melayani kepentingan publik,
mempertahankan integritas tinggi, menjaga objektivitas dan independensi, mematuhi standar
teknis dan etika profesi, serta mematuhi prinsip-prinsip etika dalam menentukan layanan
yang akan diberikan, khususnya bagi anggota yang berpraktik di publik.

Prinsip I – Responsibilities

Prinsip ini menegaskan bahwa akuntan publik bersertifikat memiliki tanggung jawab
terhadap semua orang yang menggunakan jasa profesional mereka. Tanggung jawab utama
akuntan adalah terhadap masyarakat umum dan pemegang saham, bahkan jika mereka
menerima bayaran dari klien atau perusahaan yang diaudit.

Prinsip II – Serve the Public Interest

Prinsip ini menjelaskan bahwa akuntan memiliki kewajiban utama kepada publik dan
kebenaran dalam laporan keuangan. Kode etik mengidentifikasi "publik" sebagai klien,
kreditur, pemerintah, investor, komunitas bisnis, dan lainnya yang mengandalkan integritas
akuntan untuk menjaga perdagangan yang teratur. Konflik kepentingan antara klien dan
publik mungkin terjadi. Dalam menyelesaikan konflik ini, akuntan harus bertindak dengan
integritas, dengan keyakinan bahwa memenuhi tanggung jawab terhadap publik adalah yang
terbaik untuk melayani kepentingan klien.

Prinsip III – Integrity

Prinsip ini menegaskan bahwa anggota harus menjalankan tanggung jawab profesional
dengan integritas tinggi untuk mempertahankan dan meningkatkan kepercayaan publik.
Integritas diartikan sebagai unsur karakter fundamental untuk diakui secara profesional. Hal
ini mengacu pada kualitas yang merupakan dasar kepercayaan publik dan standar untuk
menguji semua keputusan. Integritas mencakup jujur dan tulus dalam menjalankan kewajiban
kepada klien tanpa mengabaikan kerahasiaan. Pelayanan dan kepercayaan publik harus
diutamakan daripada keuntungan pribadi. Integritas diukur berdasarkan apa yang benar dan
adil. Kode etik menekankan agar anggota menginternalisasi prinsip moral dan etika, dan
bertindak sesuai dengan prinsip-prinsip integritas, termasuk objectivity dan independence
dalam praktik akuntansi.

Anda mungkin juga menyukai