SDPI - Teori Behaviorisme
SDPI - Teori Behaviorisme
Berdasarkan Teori
Behavioristik
Kelompok 8
Gita wulandari (22231016) Dosen Pengampu:
Diah Indah Cahyani (22231054) Arief Muttaqiin, M.Pd
Pokok Bahasan
1. Definisi dan Tujuan Belajar
2. Tujuan Pembelajaran
1. Guru akan terbiasa untuk bersikap teliti dan peka saat kondisi belajar
mengajar.
2. Membiasakan siswa untuk belajar mandiri, dan mendorong siswa bertanya
jika mengalami kesulitan.
3. Guru dapat mengganti cara mengajar (stimulus) hingga mencapai tujuan
atau target pembelajaran yakni respon dari siswa.
4. Mengandung unsur-unsur kecepatan, spontanitas, dan daya tahan.
Sehingga cocok untuk memperoleh kemaampuan yang membutuhkan
prakter dan pembiasaan.
5. Membantu guru membentuk perilaku siswa sesuai dengan yang diinginkan.
Kekurangan Teori Belajar Behavioristik
1. Teori behavioristik tidak dapat diterapkan pada semua
pelajaran.
2. Guru harus menyusun bahan pelajaran dalam bentuk yang
sudah siap pakai sebelum pembelajaran dimulai.
3. Siswa lebih diarahkan untuk berpikir linier, konvergen, tidak
kreatif, dan memposisikan siswa sebagai siswa pasif.
4. Dalam proses belajar dan mengajar, siswa hanya dapat
mendengar dan menghafal yang didengarkan.
5. Siswa membutuhkan motivasi dari luar dan sangat
bergantung pada guru.
Aliran teori
menurut para ahli :
1. P. Pavlop
2. Edwin Guthrie
3. Watson
4. Thorndike
5. Clark Hull
01 Menurut P. Pavlov
Ivan P. Pavlov
(1849-1936)
contoh penerapan pembelajaran :
Penerapan teori behavioristik Pavlov dalam
pembelajaran IPA dapat dilakukan saat
pengumpulan tugas. Bagi siswa yang
mengumpulkan tugas tercepat dan tepat
mendapatkan nilai plus.
02 Menurut Edwin Guthrie
Teori belajar behavioristik adalah teori yang
menekankan hubungan antara stimulus dan
respon dalam membentuk dan memodifikasi
perilaku.
Belajar terjadi melalui asosiasi stimulus dan
respon yang terjadi bersamaan.
Dikenal dengan istilah “teori belajar satu
kali” (one-trial learning theory)
Hukum- hukum
Implikasi
Belajar