Kelompok 11 Ddipa
Kelompok 11 Ddipa
SARAH FADILLAH
(1411623014)
PERMASALAHAN
LINGKUNGAN LOKAL
Industri
Industri, termasuk industri pariwisata dan
industri manufaktur, dapat menyebabkan
berbagai permasalahan lingkungan, seperti polusi
udara, air, dan tanah.
Faktor Manusia Terhadap
Eksploitasi Sumber Daya Alam Permasalahan Lingkungan:
Eksploitasi berlebihan terhadap sumber daya
alam, seperti minyak bumi dan gas alam, dapat
menyebabkan penipisan sumber daya alam.
Pembukaan Lahan
Pembukaan lahan untuk pertanian atau
pembangunan dapat menyebabkan deforestasi dan
kerusakan habitat.
Pembuangan Limbah
Pembuangan limbah, baik dari rumah tangga
maupun industri, dapat menyebabkan polusi air
dan tanah.
Dalam isu lingkungan lokal biasanya
terkait dengan masalah pencemaran
udara, pencemaran air , dan
pencemaran tanah. Pencemaran Udara
Pencemaran udara terjadi ketika kondisi
udara mulai rusak akibat polutan berbahan
kimia, fisik, ataupun biologi di area atmosfer
dalam bumi. Penyebab pencemaran udara bisa
ditulis sebagai pembangunan sektor industri,
emisi kendaraan bermotor, atau asap
pembakaran hutan. Dampak pencemaran udara
bisa menyebabkan efek terhadap ekosistem,
kesehatan, tumbuhan, cuaca, sosial ekonomi,
dan sosial ekonomi.
Dalam isu lingkungan lokal biasanya
terkait dengan masalah pencemaran
udara, pencemaran air , dan
pencemaran tanah. Pencemaran Air
Pencemaran air adalah perubahan keadaan di
suatu tempat penampungan air seperti danau,
sungai, lautan, dan air tanah akibat
aktivitas manusia. Penyebab pencemaran air
dapat dibagi menjadi dua, sumber langsung
(efluen, TPA sampah, rumah tangga dan
sumber tak langsung (limbah industri,
penggunaan lahan hijau, penggunakan bom).
Dampak pencemaran air terhadap kehidupan
biota air, kualitas air tanah, kesehatan, dan
estetika lingkungan.
Dalam isu lingkungan lokal biasanya
terkait dengan masalah pencemaran
udara, pencemaran air , dan
pencemaran tanah. Pencemaran Tanah
Pencemaran tanah merujuk pada kontaminasi
atau kerusakan kualitas tanah alami yang
dapat mengganggu fungsi-fungsi ekologis dan
sosial dari tanah tersebut. Ini mencakup
penambahan zat-zat berbahaya ke dalam
tanah yang dapat merusaknya secara fisik,
kimia, atau biologis.
Menganalisis contoh kasus
permasalahan lingkungan lokal
Permasalahan sampah di DKI Jakarta yang semakin kompleks dan juga menjadi isu yang serius dan
melibatkan berbagai aspek. Seperti volume sampah pada tahun 2023, Jakarta menghasilkan sampah
sebanyak 7,2 ton per hari. Sepekan sebelum Lebaran, tepatnya 16 April 2023, produksi sampah DKI
Jakarta yang dikirim ke tempat pengolahan sampah terpadu (TPST) Bantargebang mencapai 6.630 ton
per hari. Setelahnya, volume sampah cenderung meningkat. Puncaknya adalah saat H-3 (19 April 2023)
yang mampu mengirim 9.325 ton sampah per hari. Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta
melaporkan tren pembuangan sampah sejak sebelum hingga sesudah Lebaran atau Idulfitri 2023. Pada
saat Idulfitri, 22 April 2023, volume sampah menurun drastis hingga 1.987 ton per hari. Penurunan ini
disebabkan oleh banyaknya warga DKI Jakarta yang mudik saat Lebaran.
Menganalisis contoh kasus
permasalahan lingkungan lokal
DLH DKI Jakarta telah menginstruksikan untuk melakukan pengosongan tempat penampungan
sampah sementara (TPS) di seluruh wilayah Jakarta sejak H-42. Strategi ini dilakukan agar TPS
dapat menampung sampah dengan kapasitas maksimal pada saat libur Lebaran.
Untuk mengatasi masalah ini, diperlukan upaya bersama antara masyarakat dan pemerintah.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah dengan mengelola sampah secara bersama-sama
dan berkesinambungan.
DO YOU HAVE ANY QUESTION?
PERMASALAHAN
LINGKUNGAN NASIONAL
4. Program Transmigrasi
Kawasan permukiman transmigrasi terus bertambah dan
akan terus berkembang yang membutuhkan areal untuk
mewadahi aktivitas tersebut.
PENYEBAB DEFORESTASI
5. Pertambangan dan Pengeboran DI INDONESIA
Sumber Daya Alam
Kegiatan pertambangan dan pengeboran minyak
menyebabkan adanya bekas pertambangan di kawasan
hutan yang kondisi tanahnya sudah berlubang-lubang. Jika
tidak dilakukan penutupan kembali maka kawasan
tersebut akan menyebabkan dampak buruk pada kualitas
dan perubahan fungsi lahan lingkungan di area sekitarnya.
1. Bencana Alam
DAMPAK DEFORESTASI Deforestasi mengakibatkan penurunan kualitas lingkungan dan
akan meningkatkan peristiwa bencana alam, seperti tanah
longsor dan banjir.
REDD+
Perjanjian REDD+ antara Indonesia dan Norwegia
merupakan suatu bentuk kegiatanperlindungan
lingkungan untuk menekan emisi gas karbon akibat
dari deforestasi dan degradasi hutan di
Indonesia. Program ini menyediakan mekanisme
dalam mendukung kerjasama yang memungkinkan
bagi negara berkembang untuk mendapatkan
bantuan serta insentif secara finansial dari
negara donor dalam upaya penurunan tingkat
emisi karbon yang dilakukan.
PENCEGAHAN UNTUK
Reboisasi dan Penghijauan
MENGURANGI DEFORESTASI
Upaya reboisasi dan penghijauan yaitu melakukan
penanaman kembali pada kawasan hutan,
sedangkan melakukan penghijauan pada kawasan
non hutan, karena hutan yang mengalami gundul
tak mampu menjalankan fungsinya dengan baik.
Pengawasan Hutan
Pengawasan dilakukan untuk pengamanan aset
hutan dalam mencegah serta mengendalikan
terjadinya gangguan, kejahatan, maupun ancaman
yang meliputi hutan yang ada di Indonesia.
DO YOU HAVE ANY QUESTION?
PERMASALAHAN
LINGKUNGAN GLOBAL
Isu lingkungan global adalah masalah yang melibatkan kerusakan dan perubahan lingkungan secara
global yang mempengaruhi keberlanjutan planet Bumi. Beberapa isu lingkungan global yang sering
dibahas termasuk perubahan iklim, kehilangan keanekaragaman hayati, polusi udara dan air,
deforestasi, degradasi tanah, dan penggunaan sumber daya alam yang berlebihan. Isu lingkungan
global menjadi perhatian global karena dampaknya yang luas dan serius terhadap kehidupan
manusia, ekosistem, dan planet kita secara keseluruhan.
Menganalisis contoh kasus permasalahan
lingkungan tingkat global
Global warming, atau pemanasan global, adalah istilah yang mengacu pada peningkatan suhu
rata-rata atmosfer, laut, dan daratan Bumi. Ini adalah masalah lingkungan global yang
serius yang disebabkan oleh aktivitas manusia, terutama peningkatan emisi gas rumah kaca
seperti CO2, N2O, dan CH4. Peningkatan suhu ini memiliki dampak signifikan terhadap
lingkungan, termasuk perubahan iklim dan ancaman terhadap keberlangsungan spesies di
Bumi. Global warming juga dapat menyebabkan lapisan es mencair, menyebabkan kenaikan
permukaan laut dan banjir . Pada tahun 2100, suhu permukaan global diperkirakan dapat
meningkat antara 1,1°C hingga 6,4°C. Perubahan iklim yang timbul dari pemanasan global
dapat menyebabkan perubahan pola curah hujan, intensitas bencana cuaca ekstrem yang
meningkat, serta dampak pada pertanian dan kehidupan liar.
Penyebab utama Pembakaran bahan bakar fosil: Bahan bakar
2. Naiknya Permukaan Laut: Saat lapisan es mencair, air dari lapisan tersebut mengalir ke lautan,
menyebabkan permukaan laut naik. Hal ini mengakibatkan erosi pantai, banjir, dan penggusuran
masyarakat pesisir.
3. Peristiwa Cuaca Ekstrem: Pemanasan global berkontribusi terhadap peningkatan peristiwa cuaca
ekstrem seperti angin topan, gelombang panas, kekeringan, dan curah hujan lebat. Peristiwa ini
dapat mengakibatkan kerusakan harta benda, korban jiwa, dan gangguan ekosistem.
4. Perusakan Terumbu Karang: Meningkatnya suhu laut akibat pemanasan global menyebabkan
pemutihan karang dan kerusakan terumbu karang. Hal ini mengancam keanekaragaman hayati dan
produktivitas ekosistem laut yang penting ini.
5. Penipisan Ozon: Pemanasan global memperburuk penipisan lapisan ozon, yang melindungi bumi dari
radiasi ultraviolet (UV) yang berbahaya. Hal ini membahayakan kesehatan manusia dan dapat
menyebabkan peningkatan kasus kanker kulit.
1. Memilih sumber energi terbarukan: Menggunakan PENCEGAHAN
energi terbarukan seperti energi surya atau angin
dapat mengurangi emisi karbon dari pembangkit listrik. PEMANASAN GLOBAL:
2. Mengganti lampu tradisional dengan lampu hemat
energi: Mengganti lampu pijar tradisional dengan lampu
LED hemat energi dapat mengurangi konsumsi listrik.