Anda di halaman 1dari 24

STRATEGI PROMOSI DAN KOMUNIKASI PEMASARAN

PENDIDIKAN
MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah:

Manajemen pemasaran Pendidikan dan PR

Dosen Pengampu:

Dr. Imam Junaris, S. Ag, M.H.I

Disusun Oleh:

1. Achmad Faiz Saifuddin (1860207223124)


2. Anisa Laraswati (1860207221017)
3. Dinda Amelianingrum (1860207221007)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM FAKULTAS


TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI
SAYYID ALI RAHMATULLAH TULUNGAGUNG

SEPTEMBER 2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT karena telah
memberikan kelancaran dan kemurahan-Nya terhadap kami, sehingga dapat
menyelesaikan tugas mata kuliah " Manajemen pemasaran Pendidikan dan PR"
dalam bentuk makalah dengan judul “Strategi Promosi Dan Komunikasi
Pemasaran Pendidikan”, Sholawat serta salam semoga senantiasa terlimpahkan
kepada junjungan kita Nabiyullah Muhammad SAW.

Selain itu kami ucapkan terima kasih kepada kepada pihak-pihak yang telah
membantu kami, yaitu sebagai berikut.

1. Bapak Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Universitas Islam Sayyid
Ali Rahmatullah Tulungagung.
2. Ibu Prof. Dr. Hj. Binti Maunah, M.Pd.I. selaku Dekan Fakultas Tarbiyah dan
Ilmu Keguruan Universitas Islam Sayyid Ali Rahmatullah Tulungagung.
3. Bapak Dr. H. Masduki, M.Ag. selaku ketua Program Studi Manajemen
Pendidikan Islam.
4. Dr. Imam Junaris, S. Ag, M.H.I selaku dosen pembimbing mata kuliah
Manajemen pemasaran Pendidikan dan PR.
5. Serta teman-teman Manajemen Pendidikan Islam 3A Tahun Ajaran
2023/2024 yang senantiasa memberikan semangat kepada kami.

Dalam penyusunan makalah ini, penulis menyadari dan mengakui bahwa masih
terdapat kekurangan-kekurangan. Hal ini disebabkan oleh keterbatasan
pengetahuan dan kemampuan yang penulis miliki. Oleh karena itu, semua kritik
dan saran pembaca akan penulis terima dengan senang hati.

Tulungagung, 06 september 2023

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
BAB I ............................................................................................................. 2
PENDAHULUAN ........................................................................................ 2
A. Latar belakang ......................................................................................... 2
B. Rumusan Masalah .................................................................................. 4
C. Tujuan Pembahasan ................................................................................ 4
BAB II ........................................................................................................... 5
PEMBAHASAN ........................................................................................... 5
A. Pengertian Strategi Promosi Dan Pemasaran Pendidikan ................. 5
B. Media Yang Digunakan Untuk Promosi dan Komunikasi .............. 10
C. Langkah-Langkah Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan ................. 16
D. Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Pemasaran Jasa
Pendidikan ............................................................................................. 18
BAB III........................................................................................................ 20
PENUTUP................................................................................................... 20
A. Kesimpulan............................................................................................ 20
B. Saran ....................................................................................................... 20
Daftar Pustaka ........................................................................................... 21

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Strategi promosi dan komunikasi pemasaran pendidikan adalah kunci untuk
meningkatkan visibilitas dan menarik siswa serta peserta didik potensial ke
lembaga pendidikan. Strategi pemasaran sebagai upaya lembaga sekolah dalam
meningkatkan peminat dan menarik masyarakat untuk menyekolahkan anaknya
ke lembaga sekolah tersebut. Strategi pemasaran yang ada didalam dunia
pendidikan yaitu upaya-upaya lembaga pendidikan dalam menawarkan mutu,
layanan intelektual dan watak secara menyeluruh.

Jadi, lembaga pendidikan harus memiliki strategi pemasaran dan lembaga


pendidikan selalu berupaya mengembangkan strategi pemasaran supaya
masyarakat tertarik untuk menyekolahkan anak ke lembaga tersebut. Strategi
pemasaran juga harus diimbangi dengan pengelolan kualitas layanan sehingga
apa yang dipromosikan bisa dipertanggung jawabkan. Adapun beberapa
pembahasan Latar belakang yang membahas strategi, hal ini dapat melibatkan
beberapa faktor penting, seperti:

1. Persaingan yang Ketat: Pendidikan adalah industri yang sangat


kompetitif. Banyak lembaga pendidikan bersaing untuk menarik siswa,
baik di tingkat sekolah dasar, menengah, atau perguruan tinggi. Oleh
karena itu, strategi yang efektif diperlukan untuk membedakan diri dari
pesaing.
2. Perubahan Demografis: Perubahan dalam demografi penduduk, seperti
peningkatan jumlah anak-anak usia sekolah atau kelompok yang lebih
tua yang mencari pelatihan lanjutan, dapat memengaruhi strategi
pemasaran. Lembaga pendidikan perlu beradaptasi dengan perubahan
ini.
3. Perkembangan Teknologi: Teknologi telah mengubah cara komunikasi
dilakukan. Penggunaan media sosial, situs web, dan alat digital lainnya

2
telah menjadi aspek penting dalam promosi pendidikan. Latar belakang
ini menyoroti pentingnya mengikuti perkembangan teknologi.
4. Kebijakan Pendidikan: Perubahan dalam kebijakan pendidikan, seperti
kurikulum baru, program bantuan siswa, atau perubahan dalam
persyaratan penerimaan, dapat mempengaruhi strategi pemasaran.
Penting untuk memahami dan mengikuti perubahan ini.
5. Kepercayaan dan Reputasi: Reputasi lembaga pendidikan sangat penting.
Kepercayaan dari orang tua, siswa, dan pemangku kepentingan lainnya
dapat memengaruhi sejauh mana strategi pemasaran berhasil.
6. Tujuan dan Identitas Lembaga: Latar belakang strategi pemasaran juga
harus mencerminkan tujuan dan identitas lembaga. Apakah lembaga
tersebut fokus pada pendidikan formal, non-formal, atau pelatihan
khusus? Apa nilai dan keunggulan yang ditawarkan?
7. Analisis Pasar: Melakukan analisis pasar untuk memahami kebutuhan,
preferensi, dan tren calon siswa adalah langkah penting dalam merancang
strategi promosi dan komunikasi yang efektif.
8. Anggaran dan Sumber Daya: Anggaran yang tersedia dan sumber daya
lainnya juga akan mempengaruhi strategi pemasaran. Penting untuk
mengalokasikan sumber daya dengan bijak untuk mencapai tujuan
pemasaran.

Dengan mempertimbangkan latar belakang ini, lembaga pendidikan dapat


merancang strategi promosi dan komunikasi pemasaran yang sesuai dengan
kebutuhan mereka dan dapat berhasil menarik siswa dan peserta didik potensial.

3
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian strategi promosi dan pemasaran?
2. Apa saja media yang di gunakan dalam promosi dan komunikasi?
3. Bagaimana Langkah Langkah dalam pemasaran jasa Pendidikan?
4. Faktor apa saja yang dapat mempengaruhi pemasaran pendidikan?

C. Tujuan Pembahasan
1. Mengetahui pengertian strategi promosi dan komunikasi
2. Mengetahui media yang digunakan dalam promosi dan komunikasi
3. Mengetahui Langkah Langkah dalam pemasaran jasa Pendidikan
4. Mengetahui faktor yang mempengaruhi pemasaran pendidikan

4
BAB II

PEMBAHASAN
A. Pengertian Strategi Promosi Dan Pemasaran Pendidikan
Secara etimologi (bahasa), strategi bisa diartikan sebagai siasat, kiat,
trik, atau cara. Sedangkan secara umum strategi mempunyai pengertian
suatu garis-garis besar haluan untuk bertindak dalam usaha mencapai
sasaran yang telah ditentukan. Dihubungkan dengan belajar mengajar,
strategi bisa diartikan sebagai pola-pola umum kegiatan guru dan anak didik
dalam perwujudan kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan yang
telah digariskan.1 Strategi pemasaran pendidikan adalah serangkaian
langkah yang dirancang untuk mempromosikan lembaga pendidikan,
program, atau kursus kepada calon siswa, orang tua, dan pemangku
kepentingan lainnya. Tujuannya adalah untuk meningkatkan kesadaran,
minat, dan pendaftaran siswa.

John A. Byrne mengartikan strategi adalah sebagai sebuah pola yang


mendasar dari sasaran yang berjalan dan direncanakan, penyebaran sumber
daya dan interaksi organisasi dengan pasar, pesaing, dan faktor faktor
lingkungan.2 Menurut Titik Wijayanti definisi Pemasaran maupun promosi
merupakan suatu sistem kegiatan bisnis yang dirancang untuk
merencanakan, menentukan harga, promosi, dan mendistribusikan barang
yang dapat memuaskan keinginan dengan mencapai target pasar dan sesuai
dengan tujuan bisnis perusahaan.3 Menurut Rina Rachmawati pemasaran
merupakan proses penyusunan komunikasi terpadu yang bermaksud untuk
memberikan informasi mengenai barang maupun jasa dalam kaitannya
dengan memuaskan kebutuhan dengan keinginan manusia.

1
Hamruni, Strategi Pembelajaran, Yogyakarta: Insan Madani, 2012, hal 1.
2
Ali Hasan, Marketing Bank Syariah (Bogor: Ghalia Indonesia 2010), hal 29.
3
Titik Wijayanti, Marketing Plan Dalam Bisnis (Jakarta: PT Elex Media Komputindo
Kompas Gramedia, 2014), hal 1.

5
Dari beberapa definisi diatas, dapat di simpulkan bahwa strategi
pemasaran pendidikan merupakan penentuan tujuan dan sasaran suatu
sistem kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan serta
menentukan harga, promosi, dan mendistribusikan barang dan jasa yang
dapat menarik dan memuaskan pelanggan dalam bidang pendidikan.

Berikut beberapa strategi yang dapat membantu lembaga pendidikan


dalam upaya promosi dan komunikasi pemasaran:

1. Penyusunan Citra dan Identitas Merek: Identifikasi nilai-nilai inti


dan unik dari lembaga pendidikan Anda.Buat logo, slogan, dan
pesan yang mencerminkan citra positif yang ingin Anda
proyeksikan.
2. Penyusunan Tujuan dan Target Audiens: Tentukan tujuan pemasaran
Anda, seperti peningkatan pendaftaran siswa baru atau peningkatan
kesadaran merek. Identifikasi target audiens Anda, termasuk usia,
demografi, dan kebutuhan pendidikan.
3. Analisis Pasar: Lakukan penelitian pasar untuk memahami
persaingan, tren pendidikan, dan kebutuhan calon siswa. Pelajari
tren pasar seperti apa yang sedang berkembang dan bagaimana Anda
bisa beradaptasi.
4. Pengembangan Program yang Menarik: Rancang program
pendidikan yang relevan, inovatif, dan menarik bagi calon siswa.
Pastikan program Anda memenuhi kebutuhan pasar dan memberikan
nilai tambah yang jelas.
5. Penggunaan Media Sosial: Manfaatkan platform media sosial untuk
berinteraksi dengan calon siswa dan orang tua. Bagikan konten
berkualitas, cerita sukses siswa, dan informasi program secara
teratur.
6. Website yang Responsif dan Informatif: Pastikan situs web lembaga
Anda mudah diakses dari berbagai perangkat dan informatif.

6
Tampilkan informasi seperti program, biaya, jadwal, dan testimoni
siswa dengan jelas.
7. Content Marketing: Buat konten berkualitas seperti blog, artikel,
video, dan infografik yang berkaitan dengan pendidikan. Bagikan
konten ini melalui situs web, media sosial, dan email.
8. Pemasaran Melalui Email: Kirimkan newsletter dan email promosi
berkala kepada daftar langganan Anda. Gunakan email untuk
mengingatkan tentang acara, berita, dan penawaran khusus.
9. Kampanye iklan online: Gunakan iklan online seperti Google Ads
dan iklan sosial media untuk mencapai target audiens secara spesifik.
Pantau dan analisis kinerja iklan secara teratur untuk pengoptimalan.
10. Acara dan Seminar Pendidikan: Selenggarakan acara dan seminar
pendidikan untuk memberikan kesempatan kepada calon siswa
untuk lebih memahami lembaga Anda. Pertimbangkan seminar
daring untuk mencapai audiens yang lebih luas.
11. Kemitraan dengan Sekolah dan Komunitas Lokal: Jalin kemitraan
dengan sekolah-sekolah lokal dan organisasi komunitas untuk
meningkatkan visibilitas Anda. Sertakan promosi di acara komunitas
atau kegiatan sekolah.
12. Pelatihan Pemasaran untuk Tim Internal: Pastikan staf dan guru
Anda memahami pentingnya pemasaran dan dapat membantu dalam
upaya promosi. Lakukan pelatihan pemasaran sesuai kebutuhan.
13. Pengukuran dan Analisis Kinerja: Gunakan alat analisis untuk
melacak efektivitas strategi pemasaran Anda. Terus pantau metrik
seperti tingkat konversi, pertumbuhan pendaftaran, dan penggunaan
anggaran.

7
B. Bauran Strategi Pemasasran Pendidikan

Dalam starategi pemasaran terdapat istilah yang dinamakan Strategi


Bauran Pemasaran (Marketing Mix Strategy) yang mempunyai peran yang
sangat penting dalam memasarkan sebuah produk maupun jasa khususnya
dalam lembaga pendidikan. Bauran pemasaran (marketing mix) adalah
kombinasi dari berbagai elemen pemasaran yang digunakan oleh sebuah
lembaga pendidikan untuk mencapai tujuannya. Dalam konteks pendidikan,
bauran pemasaran biasanya terdiri dari empat elemen utama yang dikenal
dengan istilah "4P," yaitu Product (produk), Price (Harga), Promotion
(Promosi), dan Place (Tempat atau Distribusi). 4

Di bawah ini, akan menjelaskan masing-masing elemen ini dalam


konteks pemasaran pendidikan:

1) Produk (Product): Produk dalam pendidikan merujuk pada program,


kursus, atau layanan yang ditawarkan oleh lembaga pendidikan. Hal
ini mencakup:
a. Kurikulum: Rancang program pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan pasar dan memberikan nilai tambah kepada siswa.
b. Fasilitas: Pastikan fasilitas pendidikan Anda memadai dan
mendukung proses pembelajaran.
c. Kualitas Pengajaran: Pastikan staf pengajar Anda berkualitas dan
berpengalaman.
2) Harga (Price):
a. Harga dalam konteks pendidikan mencakup biaya pendaftaran,
biaya kuliah, dan biaya lain yang terkait dengan pendidikan.
Strategi harga dapat mencakup:
b. Penetapan Harga yang Kompetitif: Riset pasar untuk memastikan
harga yang sesuai dengan pasar dan persaingan.

4
Agustina Shinta, manajemen pemasaran (Malang: UB Press, 2011), hal 76.

8
c. Bantuan Keuangan: Tawarkan program beasiswa atau bantuan
keuangan kepada siswa yang membutuhkan.
d. Paket Harga: Tawarkan opsi pembayaran yang fleksibel seperti
cicilan atau diskon untuk pembayaran lebih awal.
3) Promosi (Promotion):
a. Promosi adalah cara Anda mengkomunikasikan informasi tentang
lembaga pendidikan Anda kepada calon siswa dan orang tua. Ini
mencakup:
b. Pemasaran Digital: Gunakan situs web, media sosial, dan iklan
online untuk meningkatkan visibilitas Anda.
c. Kampanye Promosi: Selenggarakan kampanye iklan dan promosi
pada waktu yang tepat seperti saat pendaftaran.
d. Konten Pemasaran: Buat konten berkualitas yang menarik seperti
blog, video, dan artikel yang relevan dengan pendidikan.
4) Distribusi (Place):
a. Distribusi dalam pemasaran pendidikan berfokus pada cara siswa
dapat mengakses dan mendaftar ke lembaga Anda. Ini mencakup:
b. Pendaftaran Online: Memudahkan calon siswa untuk mendaftar
dan membayar secara online.
c. Pendaftaran Melalui Agen: Bekerjasama dengan agen pendidikan
atau konsultan pendidikan untuk membantu siswa internasional
mendaftar.
d. Lokasi dan Aksesibilitas: Pastikan lokasi fisik lembaga
pendidikan Anda mudah diakses oleh calon siswa.

Selain "4P" tradisional, dalam pendidikan juga dapat diterapkan


elemen tambahan seperti "People" (orang-orang) dan "Process" (proses).
"People" merujuk pada staf, guru, dan siswa yang berperan penting dalam
pengalaman pendidikan. "Process" merujuk pada proses penerimaan,
pembelajaran, dan dukungan siswa. Penting untuk merancang bauran
pemasaran pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan dan tujuan lembaga

9
Anda. Terus pantau kinerja dan terapkan perubahan jika diperlukan untuk
meningkatkan efektivitas pemasaran dan mencapai hasil yang diinginkan. 5

C. Media Yang Digunakan Untuk Promosi dan Komunikasi

Di era yang serba cepat dengan memanfaatkan media sosial,


lembaga pendidikan memiliki tantangan yang baru dalam upaya
memasarkan lembaga pendidikannya dengan menyesuaikan perubahan
zaman digital ini, dengan memanfaatkan media sosial diharapkan mampu
untuk meningkatkan citra sekolah dan sebagai promosi yang mudah dan
cepat untuk sampai kepada masyarakat.

Media sosial adalah sebuah media online dengan para penggunanya


bisa dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi. Menurut
Andreas M Kaplan dan Michael Haenlein mengklasifikasikan berbagai jenis
media sosial menjadi enam jenis berdasarkan ciri-ciri penggunaanya, yaitu:

1. Proyek kolaborasi website, dimana user-nya di izinkan untuk dapat


mengubah, menambah, maupun pun membuang konten-konten yang
termuat di website tersebut, seperti wikipedia.
2. Blog dan microblog, di mana user mendapat kebebasan dalam
mengungkapkan suatu hal di blog itu, seperti perasaan, pengalaman,
pernyataan, sampai kritikan terhadap suatu hal, seperti twitter.
3. Konten atau isi, dimana para user di website ini saling
membagikankonten-konten multimedia, seperti e-book, video, foto,
gambar, danlain-lain seperti youtube.
4. Situs jejaring sosial, dimana user memperoleh izin untuk terkoneksi
dengan cara membuat informasi yang bersifat pribadi, kelompok
maupun sosial sehingga dapat terhubung maupun diakses oleh orang
lain, seperti misalnya facebook.

5
Afidatun Khasanah, Pemasaran Jasa Pendidikan Sebagai Strategi Peningkatan Mutu Di SD
Alam Baturraden (Jurnal El-Tarbawi, Vol. 8, No. 2, 2015), hal 167.

10
5. Virtual game world, di mana pengguna melalui aplikasi 3D dapat
muncul dalam wujud avatar-avatar sesuai keinginan dan kemudian
berinteraksi dengan orang lain yang mengambil wujud avatar dan
layaknya di dunia nyata, seperti online game.
6. Virtual social world, merupakan aplikasi berwujud dunia virtual yang
memberi kesempatan pada penggunanya berada dan hidup di dunia
virtual untuk berinteraksi dengan yang lain. Virtual social world ini
tidak jauh berbeda dengan virtual game world, namun lebih bebas
terkait dengan berbagai aspek kehidupan, seperti second life.

Dengan muatan seperti itu, maka media sosial tidak jauh dari ciri-
ciri berikut ini:

1. Konten yang disampaikan dibagikan kepada banyak orang dan tidak


terbatas pada satu orang tertentu.
2. Isi pesan muncul tanpa melalui suatu gatekeeper dan tidak ada gerbang
penghambat.
3. Isi disampaikan secara online dan langsung.
4. Konten dapat diterima secara online dalam waktu lebih cepat dan bisa
juga tertunda penerimaannya tergantung pada waktu interaksi yang
ditentukan sendiri oleh pengguna.
5. Media sosial menjadikan penggunanya sebagai kreator dan actor yang
memungkinkan dirinya untuk beraktualisasi diri.
6. Dalam konten media sosial terdapat sejumlah aspek fungsional seperti
identitas, percakapan (interaksi), berbagi (sharing), kehadiran (eksis),
hubungan (relasi), reputasi (status), dan kelompok (group).6

6
Tim Pusat Humas Kementrian Perdagangan RI, Panduan Optimalisasi Media Sosial Untuk
Kementrian Perdagangan RI (Jakarta: Pusat Hubungan Masyarakat, 2014),hal 25-27

11
Sedangkan menurut mayfield mengidentifikasikan ada lima
karakteristik utama dari media sosial, yaitu:

1. Participation, suatu tindakan yang mengarahkan pada keterlibatan


pengguna dalam menggunakan media sosial, dapat berupa frekuensi
kunjungan dan laman pengguna.
2. Opennes, kondisi saat media sosial tidak memiliki hambatan untuk
mengakses informasi, membagikan konten juga membuat testimony
di website tertentu.
3. Coversation, percakapan yang terjadi di dalam media sosial dapat
menyebar secara cepat seperti layaknya virus sehingga informasi
yang diberikan dapat menyebar secara cepat dan luas.
4. Community, media sosial menawarkan sebuah mekanisme bagi
individu maupun organisasi untuk membentuk komunitas yang
memiliki kesamaan minat.
5. Connectedness, informasi dalam media sosial berkarakteristik viral,
kondisi ini memberikan kemudahan bagi penggunanya untuk
terhubung.7

Promosi dilakukan di suatu lembaga pendidikan bertujuan untuk


menyampaikan segala informasi mengenai semua kegiatan program yang
dilaksanakan oleh suatu di lembaga pendidikan tersebut. Promosi bisa
dilaksanakan hampir setiap hari, karena pihak humas sekolah mengelola
sosial media untuk mengetahui apa saja kegiatan yang dilaksanakan
di sekolah, jadi semua pihak masyarakat mendapatkan informasi terbaru
melalui media Instagram dan Youtube. Media promosi juga mempunyai
jenis antara lain:

1. Media Promosi Offline

7
Daniel Iman K, Zainul Arfin, dan M Kholid Mawardi, pengaruh pemasaran melalui media
sosial terhadap kesadaran konsumen pada produk internasional (jurnal administrasi bisnis, Vol. 24,
No. 1, 1 Juli 2015),hal

12
a) Brosur
Jenis media promosi offline yang pertama adalah brosur.
Promosi yang dilakukan dengan menggunakan brosur adalah
dengan cara membagikan kertas yang telah dicetak dalam
jumlah banyak kepada orang-orang.
b) Spanduk
Spanduk biasanya digunakan oleh perusahaan untuk
mempromosikan produk ataupun jasa yang dijualnya dengan
cara ditempatkan pada ada area yang dilalui oleh banyak orang.
Ketika spanduk tersebut dilihat oleh banyak orang maka potensi
untuk meningkatkan brand awareness pun menjadi lebih besar.
c) Papan Reklame
Papan reklame atau billboard merupakan salah satu jenis media
promosi yang menggunakan layar berukuran besar. Biasanya
papan reklame berada di tengah perkotaan dan dilihat oleh
banyak orang sehingga cukup efektif untuk mengenalkan
produk kepada banyak orang.
2. Media Promosi Online
d) Website
Jenis media promosi online yang pertama adalah website.
Perusahaan bisa membuat website sendiri untuk menampilkan
berbagai informasi produk di dalamnya. Website perlu
dioptimalkan dengan memanfaatkan Search Engine
Optimization (SEO) atau Search Engine Marketing (SEM)
untuk meningkatkan traffic dari website.
e) Media Sosial
Saat ini media sosial mempunyai jumlah pengguna yang sangat
banyak dan diprediksi akan terus bertambah. Dengan begitu,
perusahaan dapat memanfaatkan media sosial sebagai media
promosi.

13
Ada banyak platform media sosial yang bisa digunakan untuk
promosi, seperti Instagram Ads, Facebook Ads, atau TikTok
Ads. Promosi melalui media sosial juga mempunyai
keunggulan, yaitu biayanya yang murah.
f) Influencer Marketing
Jenis media promosi online selanjutnya adalah dengan
menggunakan jasa para influencer yang memiliki jumlah
pengikut yang sangat banyak. Dengan jumlah pengikut yang
banyak, maka pengusaha berkesempatan untuk mengenalkan
produknya kepada banyak orang sekaligus.

Langkah promosi yang dilaksanakan di lembaga pendidikan bisa


berupa:

1. Promosi oleh wali siswa, promosi ini berkaitan dengan layanan yang
diberikan pihak sekolah, dengan promosi dan komunikasi yang baik
dengan wali siswa memberikan dampak kepercayaan kepada
masyarakat. Kegiatan yang dilaksanakan sekolah untuk menjalin
komunikasi yaitu mengadakan pertemuan rutin, selalu melibatkan
wali siswa dalam hal kegiatan program sekolah, sehingga wali siswa
dapat mengetahui program apa saja yang dibuat oleh sekolah
mengenai anak mereka. Selain itu melalui grup Whatsap, pihak
sekolah yaitu lewat wali kelas dapat melakukan komunikasi dengan
wali siswa secara secara terbuka.
2. Promosi pihak sekolah yang langsung datang ke sekolah untuk
memberikan informasisecara langsung ke tingkat pendidikan
sebelumnya, dalam hal ini yaitu humas ataupun yang ditugaskan ke
lapangan langsung untuk menyampaikan informasi.
3. Promosi media cetak, media cetak yang digunakan dalam promosi
menggunakan brosur, spanduk/MMT, kalender. Walaupun sudah
tidak sebanyak dahulu dalam mencetak brosur namun di beberapa
lembaga pendidikan masih juga memanfaatkan brosur sebagai

14
media promosi. Brosur berisi tentang nama sekolah, lokasi, visi,
misi, program unggulan, ekstrakurikuler, syarat masuk, waktu
pelaksanaan pendaftaran, tes masuk, prestasi, fasilitas, maupun
riwayat alumni dari lulusan.Untuk kalender biasanya berisi tentang
kegiatan sekolah dan prestasi yang telah dicapai siswa. Untuk
spanduk/MMT biasanya dipasang di tempat yang strategis yang
banyak dilalui kendaraan.
4. Promosi melalui media sosial, promosi ini isinya sama dengan
brosur yang mendetail, namun dalam setiap kegiatan
didokumentasikan kemudian disebarluaskan melalui media yang
dimiliki sekolah.
a) Website sekolah
b) Instagram, merupakan media sosial yang saat ini banyak
diminati dengan media ini dapat membagikan informasi
kegiatan siswa dengan foto maupun vidio, juga bisa
dilakukan dengan siaran langsung.
c) Channel Youtube, semua kegiatan yang ada di sekolah selalu di
update di youtube yang dikelola oleh sekolah, dengan begitu
dapat ditonton oleh masyarakat luas.
d) Whatsapp, media ini dapat digunakan untuk menyebarkan
informasi berupa tulisan, foto maupun vidio singkat semua
warga sekolah maupun wali siswa.
5. Promosi melalui lulusan, melalui berbagai kegiatan, program dan
pembinaan serta pengembangan siswa, diharapkan lulusan dari
suatu lembaga sekolah mampu memiliki lulusan yang berprestasi
dan mencatatkan keberhasilan, sehingga menarik masyarakat agar
anaknya bersekolah di lembaga pendidikan yang diminati.8

8
Fajar Sri Utami, dkk., Manajemen strategi pemasaran pendidikan, vol 4, jurnal pendidikan
dan konseling (2022) hal 4748-4749

15
Media sosial sering digunakan untuk saling berkomunikasi dan
berinteraksi dengan pengguna lain dua orang atau lebih secara vitual atau
online. Pemanfaatan media sosial sangat berdampak dalam kehidupan sosial
para penggunanya. Adapun fungsi dari media sosial adalah:

1. Sebagai sarana untuk mencari informasi, berita dan ilmu


pengetahuan yang tidak dibatasi.
2. Sebagai sarana hiburan bagi penggunanya seperti melihat video lucu
yang diunggah pengguna lain, atau bisa digunakan untuk bermain
game.
3. Sebagai sarana untuk saling berkomunikasi satu sama lain dalam
jarak dekat maupun jarak jauh.
4. Sebagai sarana berbagi saran dan opini dengan para pengguna media
sosial lainnya
5. sebagai sarana untuk saling berbagi, baik berupa dokumen, video,
gambar, ataupun yang lainnya kepada sesama pengguna media
sosial.9

D. Langkah-Langkah Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan


Dalam buku yang berjudul “Marketing Management” Kotler dan
Keller mengungkapkan bahwa STP (segmenting, targeting, positioning).
Merupakan pokok dari pemasaran yang strategis. berikut penjelasan dari
masing-masing poin:10
1. Segmenting
Menurut Philip Kotler & Keller marketing segmentation ialah
membagi sebuah pasar menjadi potongan-potongan yang terdefinisi
dengan baik. Sebuah segmen pasar terdiri dari sekumpulan pelanggan
yang saling berbagi kebutuhan serta ketertarikan yang sama. Seorang

9
Putri Sylami Ramadina, dkk., Strategi marketing pendidikan melalui media sosial di
sekolah, vol 4, jurnal penelitian tindakan kelas dan pengembangan pembelajaran, (2021) hal. 374-
375
10
Kotler, Keller, Marketing Management, 14th, (London: Person Education, 2016),hal 56

16
pemasar bertugas untuk mengidentifikasi jumlah dan sifat yang tepat
dari segmen pasar dan memutuskannya sebagai target. Pasar terdiri
dari banyak tipe pelanggan, produk dan kebutuhan. Pemasar harus
menentukan segmen mana yang menawarkan peluang terbaik.
Konsumen dapat dikelompokkan dan dilayani dalam berbagai cara
berdasarkan faktor geografis, demografis, behavioral. Proses
pembagian pasar menjadi kelompok pembeli berbeda yang
mempunyai kebutuhan, karakteristik, atau perilaku berbeda, yang
mungkin memerlukan produk atau program pemasaran terpisah
disebut segmentasi pasar. Atau dengan kata lain segmentasi ini
berkaitan dengan bagaimana pemasar memilih pasar atau konsumen.11

2. Targetting
Menurut Philip Kothler targeting adalah strategi mengalokasikan
sumber daya secara efektif. Setelah melakukan segmentasi,
perusahaan atau lembaga pendidikan melakukan pemilihan segmen
atau segmen segmen yang akan dimasuki. Segmen inilah yang disebut
targetting dan dengan targetting ini berarti upaya menempatkan
sumber daya perusahaan atau lembaga pendidikan secara berdaya
guna, karena itu targetting ini disebut fitting strategy atau strategi
ketepatan.12
3. Positioning
Tahap ini merupakan penentuan posisi produk dalam pasar.
Kotler & Keller dalam bukunya mengartikan positioning ialah sebuah
aksi dari merancang penawaran dan gambaran untuk menempati
tempat khusus pada benak pasar yang dituju atau dengan artian lain
positioning ialah menanamkan sebuah persepsi, identitas dan
kepribadian dibenak konsumen. Agar positioning kuat maka harus

11
Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran (Jakarta: Erlangga, 2006)
hal 59.
12
Nembah F. hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran (Bandung: Yrama Widya, 2011), hal
293.

17
selalu konsisten dan tidak berubah.13 Karena persepsi, identitas dan
kepribadian yang terus berubah akan menimbulkan kebingungan
dibenak konsumen. Setelah pemetaan dan penempatan, harus
memastikan keberadaanya diingatan pelanggan dalam pasar sasaran.
Karena itu strategi ini disebut being strategy atau strategi
keberadaan.14 Positioning yang efektif adalah dimulai dengan
differensiasi yang benar-benar mendiferensiasikan penawaran pasar
sehingga dapat memberikan nilai lebih kepada konsumen. Setelah
perusahaan atau lembaga pendidikan memilih posisi yang diinginkan
harus mengambil langkah yang kuat untuk menghantarkan dan
menyampaikan posisi itu kepada konsumen sasaran. Seluruh program
pemasaran harus mendukung strategi positioning yang dipilih.
Menurut Kotler dalam menentukan positioning ada empat tahap yaitu
menentukan konsumen, mengapa konsumen memilih produk atau
perusahaan tersebut, melakukan promosis sesuai segmen, produksi
produk sesuai kebutuhan konsumen.15

E. Faktor Pendukung dan Penghambat Strategi Pemasaran Jasa


Pendidikan
1. Faktor Pendukung
a. Memiliki perhatian yang lebih besar terhadap palanggan dan
karyawan, pemilik lembaga pendidikan sebaiknya memiliki lebih
banyak kontak langsung dengan pelanggan dan karyawan agar
usahanya lebih dapat memberikan respon lebih cepat terhadap
perubahan.

13
Kotler, Keller, Marketing Management, 14th,( London, Person Education, 2012),hal 56
14
Nembah F. hartimbul Ginting, Manajemen Pemasaran (Yogyakarta Yrama Widya,
2012),hal 293.
15
Philip Kotler dan Gary Amstrong, prinsip-prinsip pemasaran, (Jakarta, erlangga penerbit,
2006),hal 62

18
b. Kepercayaan masyarakat dan alumni masih tergolong tinggi, serta
memiliki segmen yang jelas.
c. Tersedianya dana ketika keuangan tersedia untuk memungkinkan
bauran promosi, maka sebuah perusahaan atau lembaga pendidikan
mempunyai kesempatan untuk mencoba mengoptimalkan tingkat
promosinya melalui berbagai iklan.
d. Teknologi, dengan berkembangnya teknologi dari waktu ke waktu
akan dapat membantu mempromosikan lembaganya dengan lebih
efektif dan efisien serta mampu menciptakan yang lebih modern
dan berteknologi tinggi.
2. Faktor Penghambat
a. Tidak memiliki tim khusus untuk promosi.
b. Masalah penjualan, seperti kemampuan daya bersaing yang lemah,
lokasi usaha yang kurang strategis dan lain-lain.
c. Sekolah belum memiliki konsep yang sistematis dalam hal
pemasaran jasa pendidikan.
d. Tidak ada data evaluasi sebagai bahan perbaikan dalam menyusun
strategi tahun berikutnya.
e. Tidak mampu membaca pasar juga membuat tidak laku dipasaran
karena tidak sesuai dengan selera konsumen, tidak menjangkau
daya beli masyarakat, dan sebagainya.
f. Strategi pemasaran jasa pendidikan sering kali dianggap tidak
penting.16

16
Abdillah Mundir, Strategi Pemasaran Jasa Pendidikan Madrasah, (jurnal ekonomi Syariah
universitas yudharta 2016),hal 38.

19
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan
strategi pemasaran pendidikan merupakan penentuan tujuan dan sasaran
suatu sistem kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan serta
menentukan harga, promosi, dan mendistribusikan barang dan jasa yang dapat
menarik dan memuaskan pelanggan dalam bidang pendidikan.

Media sosial adalah sebuah media online dengan para penggunanya bisa
dengan mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi. Media yang
digunakan pada strategi promosi dan komunikasi bisa berupa media offline
seperti brosur, spanduk, papan reklame. Dan bisa berupa media online seperti
website, media sosial, influencer marketing.

Dalam buku yang berjudul “Marketing Management” Kotler dan Keller


mengungkapkan bahwa STP (segmenting, targeting, positioning). segmentation
ialah membagi sebuah pasar menjadi potongan-potongan yang terdefinisi
dengan baik. targeting adalah strategi mengalokasikan sumber daya secara
efektif. positioning ialah sebuah aksi dari merancang penawaran dan gambaran
untuk menempati tempat khusus pada benak pasar yang dituju.

B. Saran
Demikianlah paparan makalah tentang Manajemen pemasaran pendidikan
dan PR. Penulis menyadari adanya banyak kekurangan dalam pembuatan
makalah ini, dengan tersusunnya makalah ini semoga bermanfaat bagi teman-
teman mahasiswa. Penulis sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak
kekurangan yang perlu diperbaiki, kami berharap para pembaca dapat
memberikan kritik dan sarannya untuk memperbaiki makalah ini agar menjadi
lebih baik.

20
DAFTAR PUSTAKA
Iman, Daniel, K, Zainul Arfin, dan M Kholid Mawardi, 2015. pengaruh pemasaran
melalui media sosial terhadap kesadaran konsumen pada produk
internasional (jurnal administrasi bisnis, Vol. 24, No. 1, 1 Juli.

Ramadina, Putri Sylami, dkk. 2021, Strategi marketing pendidikan melalui media
sosial di sekolah, vol 4, jurnal penelitian tindakan kelas dan pengembangan
pembelajaran.

Tim Pusat Humas Kementrian Perdagangan RI. 2014. Panduan Optimalisasi


Media Sosial Untuk Kementrian Perdagangan RI. Jakarta: Pusat Hubungan
Masyarakat.

Utami, Fajar Sri Utami, dkk. 2022. Manajemen strategi pemasaran pendidikan, vol
4, jurnal pendidikan dan konseling.

Hamruni, A. (2012). Strategi Pembelajaran. Yogyakarta: Insan Madani.

Hasan, A. (2010). Marketing Bank Syariah, Bogor: Ghalia Indonesia, Cet.

Wijayanti, T. (2018). Marketing plan Dalam bisnis, Jakarta: PT Elex Media


Komputindo Kompas Gramedia, 2014

Shinta, A. (2011). Manajemen pemasaran. Universitas Brawijaya Press.

Khasanah, A. (2015). Pemasaran jasa pendidikan sebagai strategi


peningkatan mutu di SD Alam Baturraden. El-Tarbawi, 8(2), 161-176.

Keller, K. L., & Kotler, P. (2016). Marketing management. 14th. global


edition. K. Keller, Marketing Management 15th Global Edition. London: Pearson
Education.

Kotler, P., & Garry, A. (2006). Prinsip-Prinsip Pemasaran Edisi 12 Jilid 1


Philip Kotler. Gary Armstrong: Alih Bahasa, Bob Sabran, MM–Jakarta: Penerbit
Erlangga.

Nembah, F., & Ginting, H. (2011). Manajemen Pemasaran. Bandung: CV


Yrama Widya.

21
Mundir, A. (2015). Strategi pemasaran jasa pendidikan madrasah. MALIA:
Jurnal Ekonomi Islam, 7(1).

22

Anda mungkin juga menyukai