1PENGANTAR ASPEK HUKUM DAN ETIKA RS FINAL 2023 (PDF - Io)
1PENGANTAR ASPEK HUKUM DAN ETIKA RS FINAL 2023 (PDF - Io)
2
MENGAPA HARUS BELAJAR
ETIK DAN HUKUM KESEHATAN
1. PADA HAKEKATNYA HUKUM TAK DAPAT DIPISAHKAN DLM
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
KESEHATAN/KEDOKTERAN DI RUMAH SAKIT
2. SETIAP KEGIATAN KESEHATAN /KEDOKTERAN
MENGANDUNG ASPEK ETIK DISPLIN & HUKUM
3. MEMPELAJARI HUKUM KESEHATAN BERKAITAN DGN
ETIKA,MORAL ,NORMA DAN DISPLIN DALAM PELAYANAN
KESEHATAN
4. PIMPINAN / MANAJERIAL RS HARUS MENGETAHUI TENTANG
ETIK DISPLIN DAN HUKUM PERUMAHSAKITAN TERMASUK
KEDOKTERAN/KESEHATAN
5. DIUTAMAKAN ETIK DISPLIN & HUKUM KEDOKTERAN YG
BERKAITAN DENGAN PERUMAHSAKITAN
3
MAKSUD DAN TUJUAN PEMBELAJARAN :
4
PRINSIP DASAR DALAM MASYARAKAT
1.Etika : Pedoman perilaku yang baik dan yang buruk
2.Moral : Ajaran tentang apa yang dilarang dan apa
yang wajib dilakukan oleh manusia supaya baik
3 Norma : Kaidah yang merupakan standar yang harus
ditaati atau dipenuhi setiap oaring
4.Disiplin : Ajaran tentang kenyataan yg patuh/pantas
dan tidak patuh/ tidak pantas
5.Hukum : Aturan dan peraturan ttg yang benar dan salah
HUBUNGAN ETIK,DISPLIN DAN HUKUM
ATURANPENERAPAN
KEILMUAN SECARA
UMUM ATAU KEILMUAN
PROFESI
ATURAN
PENERAPAN
ETIKA UMUM
ATAU ETIKA
PROFESI
ATURAN HUKUM
SESUAI BIDANG
MASALAH ?
• AA 6
Sejarah Etika
1. Tulisan kewajiban etis lebih dahulu dari tulisan hak asasi manusia.
Prinsip Etika pertama dari Kerajaan Lama Mesir, misalnya otobiografi
Nefer-seshem-re, sekitar tahun 2340 SM.
2. Etika berkembang sebagai disiplin ilmiah pada zaman keemasan
Yunani ( Socrates, Plato, dan Aristoteles) abad ke-5 SM. Kewajiban
etis dokter sekitar 2400 SM,sekolah Hippocrates abad ke-5 SM.
3. Etika deontologis atau "kewajiban" Immanuel Kant abad ke-
18 ,bentuk etika yang dominan dalam hukum dan perawatan
kesehatan modern) .
4. Gugatan perdata terhadap penyedia layanan kesehatan setelah hasil
yang merugikan (1374 M),
5. Badan pembuat kebijakan pertama yang menetapkan hak calon
pasien adalah Konvensi Jenewa Pertama (1864) atas nama dari
tentara yang terluka.
6. Organisasi Kesehatan Dunia tahun 1948 membuat undang-undang
7
hak kesehatan pertama tentang Etika
PENGERTIAN ETIKA
Secara Etimologi
Etika / berasal dari bahasa
Yunani kuno
Ethics
Ethos /
Ethikos
• PRINSIP TURUNANNYA:
a. VERACITY (Kebenaran)
b. TRUTHFULL (Kepercayaan)
c. INFORMATION
d. FIDALITY
e. PRIVACY
f. CONFIDENTIALITY
12
FUNGSI ETIKA DAN MORALITAS
1. Menjaga otonomi dari setiap individu misal tenaga
professional dan Klien
2. Menjaga untuk melakukan kebaikan dan mencegah
tindakan yg merugikan/membahayakan orang lain
3. Menjaga privacy setiap individu
4. Mengatur manusia untuk berbuat adil & bijaksana sesuai
dengan porsinya
5. Dengan etik kita mengatahui apakah suatu tindakan itu
dapat diterima dan apa alasannya
6. Mengarahkan pola pikir seseorang dalam bertindak atau
dalam menganalisis suatu masalah
FUNGSI ETIKA DAN MORALITAS
7. Menghasilkan tindakan yg benar
8. Mendapatkan informasi tentang hal yg sebenarnya
9. Memberikan petunjuk thd tingkah laku atau perilaku manusia
antara baik, buruk, benar atau salah sesuai moral yg berlaku
10.Memfasilitasi proses pemecahan masalah etik
dan mengatur hal-hal yang bersifat praktik
11.Mengatur tata cara pergaulan baik di dalam tata
tertib masyarakat maupun tata cara di dalam
organisasi profesi
12.Mengatur sikap, tindak tanduk orang dalam
menjalankan tugas profesinya
PEMAHAMAN NORMA
1. UNSUR HUKUM
2. PERANAN HUKUM
3. ARTI HUKUM
4. TUJUAN HUKUM
5. AZAS HUKUM
6. KAIDAH HUKUM
7. SUMBER HUKUM
8. ISI, SIFAT DAN BENTUK HUKUM
UNSUR UNSUR HUKUM
1. Peraturan yang mengatur tentang tingkah
laku manusia
2. Peraturan sebagai pedoman dalam
pergaulan hidup manusia
3. Dilaksanakan dan ditaati dalam kehidupan
masyarakat
4. Dibuat oleh badan yang berwenang atau
kelompok berkepentingan
22
PERANAN
HUKUM
1. MENATA MASYARAKAT AGAR TAAT
AZAS (KETERTIBAN DAN
KETERATURAN).
2. MENEGAKKAN HAK DAN KEWAJIBAN
(KEADILAN DAN KEPASTIAN
HUKUM).
3. SARANA REKAYASA PERUBAHAN
(MENDORONG PERBAIKAN)
23
Pengertian arti Hukum
1. Hukum sebagai petugas yaitu pribadi-pribadi yang
merupakan kalangan Hukum yang berhubungan erat dengan
penegakan hukum (”law enforcement officer”)
2. Hukum sebagai ilmu pengetahuan, yaitu pengetahuan yang
tersusun secara sistematis atas dasar kekuatan pemikiran.
3. Hukum sebagai disiplin, yaitu suatu sistem ajaran tentang
kenyataan atau gejala-gejala yang dihadapi.
4. Hukum sebagai sistem kaedah, yaitu pedoman atau patokan
sikap tindak atau perikelakuan yang pantas atau diharapkan.
5. Hukum sebagai Tata Hukum, yaitu struktur dan proses
perangkat kaedah-kaedah hukum yang berlaku pada suatu
waktu dan tempat tetentu serta berbentuk tertulis..
24
Pengertian arti Hukum
6. Hukum sebagai keputusan penguasa, yakni hasil proses
⚫Sumber Hukum :
26
SUMBER HUKUM MATERIL
⚫Sumber Hukum Materil :
27
PEMBENTUKAN HUKUM TERTULIS
⚫1.Syarat Pembentukan
a.Azas Formil : Harus jelas maksud ,tujuannya,
Justifikasinya,dapat dilaksanakan,konsensus
dibuat organ atau lembaga yg berwenang.
b.Azas Maaterial :Harus jelas sistimatika dan
terminologi,azas Keadilan dan Kepastian hk
dan isinya Perintah ,Larangan , Kebolehan.
Bentuknya Keputusan (einmalig ),Peraturan
28
SUMBER HUKUM FORMIL
1. UNDANG – UNDANG
30
Beberapa azas hukum (Norma Dasar Hukum)
1. Nullum Delictus Nulla Poena Sina Praevia Legi Poenali (tiada
perbuatan dapat dilakukan bila tidak ada aturan)
2. LEX SPECIALIS DEROGAT LEGI GENERALI( Hukum yg bersifat
khusus mengesampingkan Hukum yg bersifat Umum )
3. LEX SUPERIORI DEROGAT LEGI INFERIORI ( Hukum yg
kedudukannya lebih tinggi tingkatannya mengesampingkan hukum
yg lebih rendah tingkatanya)
4. LEX POSTERIORI DEROGAT LEGI PRIORI ( Hukum yg baru
mengesampingkan hukum yg lama )
5. MEMO PLUS JURIS TRANSPERE QUAN IPSE HABET (tidak dapat
mengalihkan hak yang lebih dan hak yang dimiliknya)
6. Res Judicate pro veritate habeteur (putusan hakim selalu
dianggap benar sebelum ada putusan hakim lain yang
mengkoreksinya)
7. Lex dura set tamen scripta (Undang-undang bersifat memaksa
sehingga tidak dapat digangu gugat)
8. Die Normatieven kraft des Fakischen (kekuatan yang dilakukkan
berulang-ulang mempunyai kekuatan Normative, Pasal 28 Undang-
Undang Nomor 4 tahun 2004)
1.T TUJUAN HUKUM
Tujuan umum : adalah perdamaian, keadilan,
kesejahteraan ,kebahagiaan dalam kehidupan.
Tujuan Khususnya :
1. Mendatangkan kemakmuran & kebahagiaan
dalam masyarakat
2. Mengatur pergaulan hidup manusia secara damai,
hukum menghendaki perdamaian
3. Keadilan adalah keseimbangan antara hak dan
kewajiban
4. Kesejahteraan adalah terpenuhinya kebutuhan
jasmani dan kebutuhan rohani secara seimbang
GRAFIK TUJUAN HUKUM
KEADILAN
KEPASTIA
N
Nilai Dasar
HUKUM
Nilai
Instrume
ntal
KEMANFAATAN
HUKUM
Nilai
Praktis
ISI, SIFAT DAN BENTUK HUKUM
I. ISI HUKUM
• Gebod (Perintah / Keharusan)
• Verbod (Larangan)
• Mogen (Kebolehan)
III.BENTUK HUKUM
• Tertulis
• Tidak Tertulis
CIVIL LAW
(Eropa Kontinental)
1.MASYARAKAT HUKUM
2.SUBYEK HUKUM.
3.OBYEK HUKUM.
4.PERISTIWA HUKUM.
5.PERBUATAN HUKUM.
6.HUBUNGAN HUKUM.
7.AKIBAT HUKUM.
8.FUNGSI HUKUM.
36
MASYARAKAT HUKUM (1)
37
MASYARAKAT HUKUM (2)
38
SUBYEK HUKUM (1)
⚫Subyek Hukum : Setiap yg dapat dibebankan
Hak dan Kewajiban atau sebagai pendukung
Hak dan Kewajiban.
⚫Subyek Hukum terdiri :
1. Manusia (Natuurlijke persoon)Pribadi kodrat
2. Badan Hukum( Rechtspersoon)/Pribadi hukum
3. Jawatan
• Sifat Subyek Hukum :
1. Mandiri .
2. Terlindung bila tdk mampu.
3. Terbatas.
4. Dapat sebagai Perantara. 39
SUBYEK HUKUM (2)
1.Subyek Hukum : MANUSIA
Subyek Hukum ada sejak lahir atau sejak keberadaannya
sampai berakhir bila meninggal atau tdk ada lagi,walaupun
tdk mutlak krn ada pengecualian
“ Anak yg ada dlm kandungan dianggap telah dilahirkan
bila kepentingan anak menghendakinya ps 2 KUHP
Dewasa. Laki laki 18 th,perempuan 15 th.(KUHP),
UU No 1 th 1974 .Laki laki 19 th dan perempuan 16 th
UU Kewarganegaraan laki dan perempuan 21 th blm
pernah kawin
40
SUBYEK HUKUM (3)
2.Subyek Hukum :Badan Hukum/ Pribadi Hukum :
1. Badan Hukum Publik.( didirikan menurut .
hukum Publik ; Desa,Kab/Kota,Prop.dll)
2. Badan Hukum Privat/ Perdata (didirikan
menurut hk Perdata: Yayasan,PT,dll ).
Ciri-Ciri Badan Hukum :
a. Memiliki kekayaan terpisah dr kekayaan
anggotanya
b. Mempunyai Hak dan Kewajiban terpisah
dari Hak dan kewajiban anggotanya.
c. Memiliki sifat kesinambungan terus
menerus
41
OBYEK HUKUM
• Obyek Hukum : segala sesuatu yg berguna bagi
subyek hukum.(Hak atau benda yg dikuasai dan
atau dimiliki subyek hukum ).
• Hak : Hak Mutlak/Absolut dan Hak Nisbi.
1. Hak Mutlak :hak diberikan utk melakukan .
suatu perbuatan dapat dipertahan thd siapapun .
2. Hak Nisbi : Hak yg memberi wewenang kpd
seseorang utk menuntut agar memberi sesuatu
,melakukan sesuatu dan utk tdk melakukan
42
OBYEK HUKUM (2)
• Macam Obyek Hukum :
a. Benda yg dpt diganti dan tdk dpt diganti.
b. Benda yg dpt dan tidak dapat diperdagangkan
c. Benda yg dpt dibagi dan tdk dpt dibagi.
d. Benda berwujud dan tdk berwujud.
e. Benda bergerak dan tdk bergerak :
1). Kategori benda begerak (Dapat bergerak
sendiri,dapat dipindahkan,bergerak krn UU)
2). Kategori benda tdk bergerak (karena sifatny,karena
tujuannya dan karena penetapan UU)
43
PERISTIWA HUKUM(1)
44
PERISTIWA HUKUM (2 )
Peristiwa Hukum : Perbuatan Subyek Hukum
1. Perbuatan Subyek Hukum yg merupakan perbuatan
Hukum .(perbuatan Subyek Hukum yg akibatnya
dikehendaki pelakunya.( jual beli,sewa menyewa dll ).
2. Perbuata Subyek Hukum yg bukan perbuatan hukum
(perbuatan yg akibatnya tdk dikehendaki pelaku )mis
Zaakwaarneming ps.1354 KUHP .Onrechtmatigedaad
atau PMH Ps1365 )
3. Perbuatan Subyek Hukum yg bukan perbuatan hukum
adalah perbuatan yg akibat hukumnya tidak
dikehendaki pelaku mis Kelahiran, Kematian dan
Kadaluarsa.
45
PERBUATAN HUKUM
• Perbuatan Hukum :Segala perbuatan manusia yg
sengaja dilakukan untuk menimbulkan Hak dan
kewajiban.
1. Perbuatan hukum bersegi satu : akibat hukum
satu pihak mis wasiat dll
2. Perbuatan hukum bersegi dua : akibat hukum
oleh dua subyek hukum mis perjanjian
3. Perbuatan hukum bersegi banyak: akibat
hukumnya dikendaki banyak pihak mis PMH
46
PERBUATAN MELAWAN HUKUM
47
HUBUNGAN HUKUM
• Hubungan Hukum adalah suatu hubungan di
antara para subyek hukum yg diatur oleh hukum
1. Hubungan hukum bersegi satu atau sepihak
berupa berbuat sesuatu,tdk berbuat sesuatu
atau memberi sesuatu mis Hibah tanah
2. Hubungan hukum bersegi dua : hukum yg
dapat menimbulkan hak dan kewajiban bagi
masing masing pihak.mis Jual beli tanah
48
HUBUNGAN HUKUM
49
AKIBAT HUKUM
• Akibat Hukum : segala akibat yg terjadi/timbul
dari perbuatan hukum yg dilakukan oleh Subyek
Hukum terhadap Obyek Hukum.
1. Akibat hukum melahirkan hak dan kewajiban
bagi para Subyek Hukum.
2. Akibat Hukum yg ditimbulkan oleh suatu
peristiwa hukum.
50
FUNGSI HUKUM
51
KLASIFIKASI HUKUM (1)
1. Hukum menurut Sumbernya
2. Hukum menurut Bentuknya
3. Hukum menurut Isinya
4. Hukum menurut tempat berlakunya
5. Hukum menurut masa berlakunya
6. Hukum menurut Cara mempertahankannya
7. Hukum menurut Sifatnya
8. Hukum menurut Wujudnya
52
KLASIFIKASI HUKUM (2)
1.Hukum menurut Sumbernya terdiri :
a. Hukum Undang Undang,
b. Hukum Adat dan Hukum Kebiasaan ,
c. Hukum Jurisprudensi./ Putusan Pengadilan.
d. Hukum Traktat .perjanjian dgn Negara Lain.
e. Hukum Doktrin ,pendapat ahli
57
Pembagian Hukum
PENGERTIAN HUKUM KESEHATAN
1.Prof.H.J.J.Leenen :
Hukum Kesehatan adalah semua peraturan hukum yang
berhubungan langsung pada pemberian pelayanan
kesehatan dan penerapannya pada hukum perdata,
hukum administrasi dan hukum pidana berarti mencakup
hukum internasional, hukum kebiasaan, hukum
yurisprudensi dll.
64
Hukum Kesehatan
Hukum Kesehatan dalam arti luas adalah segala hal
yang dikaitkan dengan pelayanan medis, baik dari perawat
,bidan, dokter gigi, laboran, dan semua yang meliputi
ketentuan hukum di bidang medis
Hukum Kesehatan dalam arti sempit meliputi ketentuan
hukum yang hanya berhubungan dengan profesi dokter
saja (tidak dengan dokter gigi bidan, apoteker, dll).
Hukum Kesehatan tidak terdapat dalam suatu bentuk
peraturan khusus, tetapi tersebar pada berbagai
peraturan dan perundang-undangan.meliputi hukum
pidana, hukum perdata, dan hukum administrasi, yang
penerapan, penafsiran serta penilaian terhadap faktanya 65
Mengapa perlu Hukum Kesehatan
1. Karena adanya kemajuan ilmu dan teknologie di
bidang kedokteran semakin pesat berkaitan dengan
bentuk intervensi thd manusia
2. Perkembangan perlindungan Hak azasi manusia
termasuk hak menentukan nasib sendiri yang
sangat berpengaruh dalam kebijakan hukum dan
perkembangan social
3. Perkembangan masyarakat yang semakin
memerlukan pelayanan kesehatan yang lebih baik
dgn pergunakan tehnologie
66
Ruang lingkup Hukum kesehatan
• Hukum kesehatan (Health Law) meliputi semua aspek
yang berkaitan dengan kesehatan yaitu kesehatan
badaniah, rohaniah dan sosial secara keseluruhan.
• Ruang lingkup Hukum Kesehatan
1. Hukum Kedokteran Profesi Kedokteran ( Medical Law)
2. Hukum keperawatan (Nursing Law)
3. Hukum Rumah Sakit (Hospital Law)
4. Hukum Lingkungan (Environmental Law)
5. Hukum Limbah (Industri, Rumah tangga)
6. Hukum Polusi (bising, asap, debu, gas beracun m
7. Hukum Peralatan X- ray ( Cobalt, Nuklir )
8. Hukum Keselamatan Kerja
9. Hukum lain yg terkait dgn bid kesehatan.dll
67
Tujuan dan Fungsi Hukum Kesehatan
Tujuan Hukum Kesehatan Meningkatkan kesadaran,
kemauan, dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang
agar terwujud derajat kesehatan masyarakat yang optimal.
Fungsi Hukum Kesehatan
1.Menjaga ketertiban dan keteraturan di dalam masyarakat.
2.Mengatur tata kehidupan di dalam sub sektor kesehatan
terutama dalam pelayanan kesehatan
3.Menyelesaikan sengketa yang timbul di dalam masyarakat
termasuk kelalaian penyelenggaraan pelayanan kelalaian nakes
dalam menjalankan tugas profesinya bidang kesehatan.
4.Mendorong adaya rekayasa perubahan masyarakat (social
engineering) dalam bidang kesehatan.
5.Melindungi semua komponen masyarakat yang berkaitan
pelayanan kesehatan
68
SUMBER HUKUM KESEHATAN
1. Kaidah kaidah Hukum Perdata,Hukum Pidana
dan Hukum Administrasi.
2. Ketentuan Hukum Nasional & Internasional.
3. Pedoman Medis Nasional & Internasional.
4. Hukum Kebiasaan,
Jurisprudensi,Traktat ,Doktrin dan ilmu
pengetahuan
5. Perjanjian atau deklarasi Internasional
SUMBER HUKUM - TRAKTAT/PERJANJIAN
1. Treaty (Perjanjian Internasional yang harus diratifikasi
oleh Parlemen).
2. Agreement (perjanjian Internasional yg dibuat oleh
pemerintah tanpa persetujuan Parlemen.
3. Konvensi (Multilateral)
4. Protokol (Instrumen Tambahan)
5. Agrement (Perjanjian antara Kepala Negara)
6. Arragement (Transasksi Temporal)
7. Proses Verbal (Kesimpulan Konferensi Internasional)
8. Statuta (Kaidah/Prinsip Internasional)
9. Deklarasi (Perjanjian tentang suatu hal)
10. Modus Vivendi (Perjanjian Internasional Sementara)
11. Exchange Note (Kesepakatan saling Pengertian)
12. Final Act (Instrumen Resmi Internasional) dan General
Act (Perjanjian Bersifat Umum)
70
Deklarasi Internasional sebagai
Sumber Hukum Kesehatan
1. Deklarasi Sidney ( Persyaratan Kematian )
2. Deklarasi Lisbon ( Informed Consent )
3. Deklarasi Helsinki ( Penelitian Biomedis )
4. Deklarasi Jenewa ( Lafal Sumpah Dokter )
5. Deklarasi Venice ( Transplantasi Organ )
6. Deklarasi Oslo ( Pengguguran Kandungan )
7. Deklarasi Brussel ( Fertilitasi In Intro )
8. Deklarasi Madrit ( Euthnasia dan Rekayasa
Genetik) dll 71
Hak azasi di bidang Kesehatan
What is the Human Right to
Health?
72
HAK ASASI PADA PELAYANAN KESEHATAN
73
Esensi utamanya : Accessibility, Availiability,Acceptability,Adequacy
Universal Declaration of Human Rights
Hak mendasar dalam bid pelayanan Kesehatan
1.Hak untuk mendapatkan pelayanan kesehatan (the right to health care),
2.Hak untuk mendapatkan informasi (the right to information), dan
3.Hak untuk ikut menentukan sendiri (the right to self determination).
Catatan
4.Didalam Universal Declaration of Human Rights (Article 19 ) dan dalam UU No 39
Tahun 1999 tentang HAM BAB II Pasal 14 disebutkan bahwa setiap orang berhak
untuk memperoleh informasi.
5.The Declaration of Lisbon memuat tentang hak-hak pasien, diantaranya hak untuk
menentukan nasibnya sendiri dengan menerima atau menolak pengobatan yang
akan diberikan setelah mendapatkan informasi yang cukup dan dapat
dimengerti.
6.Keberadaan suatu informasi mempunyai arti yang sangat penting dalam setiap
aspek kehidupan termasuk informasi Kesehatan yg menyangkut diri sendiri
7.Tindakan atas diri sendiri harus atas persetujuan sendiri setelah
diketahui,dipahami dan dimengerti
74
WMA {World Medical Associaton}
▪Deklarasi Lisbon pada tahun 1947 dengan tujuan utama dari
World Medical Association (WMA) adalah untuk menetapkan
dan mempromosikan standar perilaku etis dan perawatan
ETIK
Hukum Pidana – Hukum Perdata –
Hukum Tata Usaha Negara
• Malpraktek Medik
• Kelalaian (negligence)
• Kesengajaan (opzet)
• Pembuktian
• Keterangan Saksi Ahli
• Res Ipsa Loqultur
• Informed Consent
• Rekam Medis
• Prokreasi (reproduksi)
• Artificial Insemination
• Eugenika (amniocentesis)
• Abortus
• Euthanasia
• Transplantasi
• Dan Lain-lainnya
80