RUMAH SAKIT
1
DASAR HUKUM.
1. Undang Undang No 17 th 2023 Ttg Kesehatan
2. PP 47 th 2021 tentang Penyelengaraan bidang
Perumahsakitan
3. Permenkes No. 058 / Menkes /SK/I/2009 . Tentang
Pedomanpenyelenggaraan Rumah Sakit Bergerak.
4. Permenkes No.24 Th 2014 Ttg Rumah Sakit Kls D
Pratama.
5. Permenkes No. 3 Th 2020 Ttg Klasifikasi dan
Perizinan RS
PENYELENGGARAAN KESEHATAN DALAM
UU 17 THN 2023
TTG KESEHATAN
UPAYA KESEHATAN
MASYARAKAT
UPAYA KESEHATAN
PERSEORANGAN
keluarga berencana
pelayanan darah
Kesehatan kerja
Upaya Kesehatan lainnya yang ditetapkan Menteri
TELEKESEHAT
Kesehatan olahraga TELEMEDISIN
AN
FASILITAS PELAYANAN
KESEHATAN
PEMANFAATAN
Teknologi informasi
Dalam penyelenggaraan
Kesehatan
Pelayanan Kesehatan primer
dapat dilakukan integrasi
pelayanan antar-fasilitas
• Fasilitas Pelayanan
pelayanan kesehatan
Kesehatan
• dapat memberikan
layanan
Telekesehatan dan GAWAT DARURAT
Telemedisin
Dalam kondisi gawat
• Pelayanan
darurat, fasilitas
telemedisin
Fasilitas pelayanan Fasilitas pelayanan Fasilitas pelayanan pelayanan kesehatan
meliputi:
kesehatan tk.
kesehatan tk. Lanjut kesehatan penunjang dilarang menolak
(RS, klinik utama, balai
✔ antar fasyankes pasien, meminta uang
Pertama (labkes, apotek, lab
kesehatan, praktik pengolahan sel, bank
✔ antara fasyankes muka, dan
(Puskesmas, klinik mandiri named dan sel/jaringan) dengan masyarakat mendahulukan segala
pratama, praktik nakes)
urusan administratif
mandiri named sehingga menyebabkan
dan nakes) tertundanya pelayanan
kesehatan
KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
1. memberikan akses yang luas bagi kebutuhan pelayanan
pendidikan, penelitian, dan pengembangan pelayanan di bidang
Kesehatan;
2. menyelenggarakan Pelayanan Kesehatan yang bermutu dan
mengutamakan keselamatan Pasien;
3. menyelenggarakan rekam medis;
4. mengirimkan laporan hasil pelayanan, pendidikan, penelitian, dan
pengembangan kepada Pemerintah Pusat dengan tembusan kepada
Pemerintah Daerah melalui Sistem Informasi Kesehatan
5. melakukan upaya pemanfaatan hasil pelayanan, pendidikan,
penelitian, dan pengembangan di bidang Kesehatan
6. mengintegrasikan pelayanan, pendidikan, penelitian, dan
pengembangan dalam suatu sistem sebagai upaya mengatasi
permasalahan Kesehatan di daerah;
7. membuat standar prosedur operasional dengan mengacu pada
standar Pelayanan Kesehatan.
8
KEWAJIBAN FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN
8. Dalam kondisi KLB atau Wabah, Fasilitas Pelayanan Kesehatan wajib
memberikan Pelayanan Kesehatan sebagai upaya penanggulangan
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
9. Penyelenggara Fasilitas Pelayanan Kesehatan dilarang mempekerjakan
Tenaga Medis dan Tenaga Kesehatan yang tidak memiliki izin praktik
sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
10. Fasilitas Pelayanan Kesehatan milik Pemerintah Pusat, Pemerintah
Daerah, dan/atau masyarakat wajib memberikan Pelayanan Kesehatan
bagi seseorang yang berada dalam kondisi Gawat Darurat untuk
mendahulukan penyelamatan nyawa dan pencegahan kedisabilitasan.
11. Dalam kondisi Gawat Darurat, Fasilitas Pelayanan Kesehatan milik
Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan/atau masyarakat dilarang
menolak Pasien dan/atau meminta uang muka serta dilarang
PELAYANAN KESEHATAN LANJUTAN
1
PENGERTIAN
Merupakan pelayanan spesialis dan/atau subspesialis yang
mengedepankan pelayanan kuratif, rehabilitatif, dan paliatif
tanpa mengabaikan promotif dan preventif
Pelayanan Kesehatan primer dan Pelayanan Berdasarkan kebutuhan medis Mencakup rujukan secara
Kesehatan lanjutan diselenggarakan secara Pasien dan kemampuan vertikal, horizontal, dan
berkesinambungan melalui sistem rujukan pelayanan pada setiap Fasilitas rujuk balik.
pelayanan kesehatan perseorangan Pelayanan Kesehatan
Pengaturan Rumah Sakit dalam
UU No 17 th 2023 tentang Kesehatan
Pada Bab VI. Tentang Fasilitas Kesehatan Bag Ketiga khusus ttg
RS pada pasal 184 sd 196 yang isinya :
1.Fungsi Pelayanan RS,pelayanan perorangan yang
spesisialistik,subspesialistik dan dapat juga pelayanan Dasar
2.Fungsi Pendidikan dan Penelitian ,penetapan RS Pendidikan dan
akreditasinya .Ttg RS Pendidikan selanjutnya diatur PP
3.Pengelolaan RS dengan Tatakelola RS yang baik {Good Governance }
4.Penyelenggara RS,Pemerintah Pusat,Pemerintah Daerah dan badan
hukum lainnya
5.Hak dan Kewajiban Rumah Sakit
6.Tanggung jawab RS
7.Penetapan Pola Tarif dan tarif RS
8.Penyelengaraan RS diatur selanjutnya oleh PP
11
Pengaturan lainnya terkait Rumah
Sakit
❑ Regulasi pengaturan dan penyelenggaraan yang terkait dengan Rumah
Sakit diatur dalam Bagian Ketiga diatur mulai dari Pasal 184 s/d 407
❑ Ketentuan Penutup : Pada saat Undang-Undang ini mulai berlaku,
semua peraturan perundang- undangan yang merupakan peraturan
pelaksanaan dari:
1.UU No. 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular
2.UU No. 29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran
3.UU No. 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
4.UU No. 44 Tahun 2009 tentang Rumah Sakit
5.UU No. 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran
6.UU No. 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa
7.UU No. 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Kesehatan
8.UU No. 38 Tahun 2014 tentang Keperawatan
9.UU No. 6 Tahun 2018 tentang Kekarantinaan Kesehatan (
10.UU No. 4 Tahun 2019 tentang Kebidanan
dinyatakan masih tetap berlaku sepanjang tidak bertentangan dengan
ketentuan dalam Undang-Undang ini.
12
Pengertian Rumah Sakit
14
PENDIRIAN RUMAH SAKIT 1
{UU NO 17 TH 2023 TTG KESEHATAN }
2.Persyaratan pendirian RS
MENGAPA HARUS ADA IZIN
1. Fungsi pengaturan & pengendalian
pemerintah
2. Aspek perlindungan hukum
3. Aspek Kompetensi dan kewenangan
4. Mengurangi pelayanan di bwh
standar
5. Memacu profesionalisme, effisien
dan efektifitas
6. Izin mekanisme upaya mutu paling
tua
7. Izin ada batas waktu (dapat dicabut)
IZIN DIBERIKAN
1. Tenaga Medis ,Tenaga kesehatan,tenaga
kerja : praktek tenaga medis, tenaga
kesehatan praktek perawat/ bidan dan
Nakes lainnya, izin kerja tenaga kerja
asing
2. Institusi / Fasilitas pelayanan kes 🡪 RS,
Klinik , Balai Pengobatan, Rumah
Bersalin, Apotik, Laboratorium, dll
3. Penggunaan peralatan : izin
penggunaan radioaktif/radiologi, izin
boiler, izin genset,dll
PRINSIP DASAR
MUTU
PELAYANA
•PERIZINAN N
SARANA
•AKREDITASI YANKES
•KLASIFIKASI
•SERTIFIKASI
AKUNTABI
•STRATIFIKA LITAS
PADA
SI MASYARAK
AT
•STANDARD
58
PERIZINA Kelayakan utk melaksanakan
N kegiatan (Standar input)
AKREDITA Proses pelaksanan
SI pemenuhan standar
pelayanan (Standar input,
proses & output,outcome)
KLASIFIKA Pengelompokan secara
SI berting- kat berdasarkan
kemampuan yan di RS
(standar input)
SERTIFIKA Kompetensi seseorang atau
SI kelayakan peralatan
STANDAR Persyaratan dan kriteria
59
PERATURAN YANG MENGATUR RUMAH SAKIT
60
PERATURAN YANG TERKAIT DGN
PENYELENGGARAAN RS
1. Ketentuan hak tanah (Badan Pertanahan)
2. Perizinan mendirikan badan usaha (Dep.Kehakiman)
3. Perizinan lokasi, perizinan usaha (Dep.Dalam Negeri)
4. Perizinan Usaha Perusahaan (Dep.Perdagangan)
5. Izin Bangunan (IMB dan IPB – Pemda)
6. Ketentuan Kelestarian Lingkungan Hidup
7. Bea masuk barang dan perpajakan (Dep.Keuangan)
8. Pajak Daerah : Papan Reklame dll (Pemda)
9. Ketentuan Ketenaga-kerjaan (Depnaker)
10. Peraturan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (Depnaker)
61
PERATURAN YANG TERKAIT DGN
PENYELENGGARAAN RS
11. Perlindungan Bahaya Kebakaran (Pemda)
12.Ketentuan Perlindungan Radiasi (Batan, Bapeten)
13.Investasi & Permodalan (BKPM)
14. Penerapan tarif, kelas(Kadinkes,Kemampuan
Pasar)
15.Ketenagaan Kesehatan (Depdikbud, Depkes)
16.Penelitian Klinis (Menneg, Ristek, Depkes)
17.Perbekalan Farmasi (Depkes)
18.Pengaturan Keprofesian (IDI, PPNI, ISFI dll)
19.Pengendalian Etika (ERSI, KODEKI dll)
20.Perlindungan Hukum (Dep.Kehakiman)
62
HUBUNGAN HUKUM DI RS 1. Pemilik, Direksi, SMF
PEMILIK HBL
2. Direksi, Nakes, Adm, Kary
SOP
PASIEN NAKES / 3. Direksi dan SMF, Nakes
DOKTER
DIREKSI STANDAR
RS
4. D Nakes, Pasien
Direksi,
( BLU / BLUD)
• Swasta 🡪 Badan Hukum
- Yayasan
- Perseroan Terbatas
- Koperasi
- Perkumpulan
- Badan hukum lainnya
69
BENTUK-BENTUK BADAN
HUKUM
1. Perkumpulan (pasal 1654-1665 KUH
Perdata)
2. Perseroan Terbatas (UU No.1 / 1995)
3. Koperasi (UU No.12 / 1967)
4. Yayasan UU No.16 / 2001 jo UU No.28
Tahun 2004
5. Badan Hukum Pendidikan (diisyaratkan
dalam pasal 53 UU No.20 / 2003 tentang
Sikdiknas
70
PERSYARATAN
PENDIRIAN
2. Study RSMaster
Kelayakan dan (2) Plan
- analisa kebutuhan pelayanan
- rancangan pengembangan
- analisa keuangan dan kemampuan
pembiayaan
- analisa kebutuhan sarana, prasarana,
tenaga dan peralatan
- program fungsi
71
PERSYARATAN IZIN MENDIRIKAN
Persyaratan Izin Mendirikan Rumah Sakit
meliputi:Dokumen kajian dan perencanaan
bangunan yang terdiri atas
a.Feasibility Study (FS),Studi kelayakan
b.Detail Engineering Design,
c.Master plan;
d.pemenuhan pelayanan alat Kesehatan sesuai
standar Peralatan kls RS
STUDY KELAYAKAN RUMAH SAKIT (1)
1. Studi Kelayakan (Gambaran kegiatan perencanaan
Rumah Sakit secara fisik dan nonfisik) :
2. Kajian kebutuhan pelayanan Rumah Sakit, yang
meliputi kajian demografi: luas wilayah dan kepadatan
penduduk serta karakteristik penduduk (umur, jenis
kelamin, dan status perkawinan);
3. Kajian sosio-ekonomi yang mempertimbangkan
kultur/kebudayaan, tingkat pendidikan, angkatan kerja,
lapangan pekerjaan, pendapatan domestik rata-rata
bruto;
4. kajian morbiditas dan mortalitas, mempertimbangkan
sepuluh penyakit utama, angka kematian (GDR, NDR),
angka persalinan;
STUDY KELAYAKAN RUMAH
SAKIT (2)
5. kajian kebijakan dan regulasi, pengembangan wilayah
pembangunan sektor nonkesehatan, kesehatan,
perumah sakitan.
6. kajian aspek internal Rumah Sakit rancangan sistem-
sistem yang akan dilaksanakan atau dioperasionalkan
(sistem manajemen organisasi sistem manajemen unit-
unit pelayanan,system unggulan pelayanan, teknologi
peralatan, sistem tarif, serta rencana kinerja dan
keuangan)
7. Kajian kebutuhan lahan, bangunan, prasarana,
sumber daya manusia, dan peralatan sesuai kriteria
klasifikasi Rumah Sakit :
STUDY KELAYAKAN RUMAH SAKIT (3)
77
PERSYARATAN LOKASI
1. Tidak berada di lokasi area berbahaya (di tepi lereng, dekat kaki
gunung yg rawan terhadap longsor, dekat anak sungai / badan air
yang dpt mengikis pondasi, dekat dgn jalur patahan aktif/gempa,
rawan tsunami, rawan banjir, berada dlzona topan/badai, dll).
2. Harus tersedia infrastruktur aksesibilitas jalur transportasi.
3. Ketersediaan utilitas publik mencukupi seperti air bersih, jaringan
air kotor, listrik, jalur komunikasi/telepon.
4. Ketersediaan lahan parkir.
5. Tidak berada di bawah pengaruh SUTET.
6. Rencana cakupan, jenis pelayanan kesehatan, fasilitas lain;
7. jumlah, spesialisasi, dan kualifikasi sumber daya manusia;
8. jumlah, jenis, spesifikasi peralatan mulai dr peralatan sederhana
hingga peralatan canggih.
PERSYARATAN LOKASI
1. Master plan memuat strategi pengembangan aset untuk sekurang-
kurangnya 10 tahun kedepan dlm pemberian pelayanan kesehatan
secara optimal yang meliputi identifikasi proyek perencanaan,
demografis, tren masa depan, fasilitas yang ada, modal dan
pembiayaan.
2. Detail Engineering Design (DED) gambar perencanaan lengkap
RS yg akan dibangun yg meliputi gambar arsitektur, struktur dan
mekanikal elektrikal sesuai syaratan teknis ditetapkan oleh Menteri.
3. Dokumen pengelolaan dan pemantauan lingkungan atas upaya
pengelolaan lingkungan (UKL), upaya pemantauan lingkungan
(UPL),analisis dampak lingkungan (AMDAL) sesuai klasifikasi RS
4. Izin undang-undang gangguan (hinder ordonantie/HO) dan/atau
surat izin tempat usaha (SITU), dan izin mendirikan bangunan (IMB)
sesuai aturan yg berlaku
Persyaratan pendirian RS (4)
4. Persyaratan Bangunan
a. Persyaratan administratif
- status hak atas tanah
- status pemilik bangunan
- izin mendirikan bangunan (IBM)
- izin penggunaan bangunan (IPB)
b. Persyaratan Teknis
- tata bangunan (peruntukan, insentitas, arsitek)
- keandalan bangunan (keselamatan kes,kenyamanan
dan
persyaratan kemudahan)
c. Bangunan yg diperlukan (RJ, RI, IGD, KO, Lab,RO ,Farmasi,
Gudang, dapur,R jenazah, taman, parkir
80
Persyaratan Pendirian RS (5)
5. Persyaratan Prasarana Kesehatan
a. memenuhi standar pelayanan di K3
- instalasi air, listrik, gas, uap
- inst pengolahan limbah
padat,cair,gas,radioaktif
- pencegahan dan penanggulangan
kebakaran
- penyejuk udara
- komunikasi informasi
- genset, UPS
b. Sarana terpelihara dan berfungsi
c. operasional oleh petugas yang mempunyai kompeten
81
PERSYARATAN PENDIRIAN
RS (6) Ketenagaan
6. Persyaratan
a. Jenis tenaga
- tenaga medis
- tenaga keperawatan (perawat dan
bidan)
- tenaga kesehatan lain (sesuai
kebutuhan)
- tenaga non kesehatan
b. Tenaga mempunyai surat izin praktik
(SIP/SIK)
82
PERSYARATAN PENDIRIAN RS
7.PERSYARATAN KEFARMASIAN
84
MEKANISME PERIZINAN RUMAH SAKIT
7. Izin Mendirikan dan Izin Operasional merupakan perizinan berusaha sektor kesehatan yang
diterbitkan oleh Menteri,Gubernur, atau Bupati/Wali kota berdasarkan kewenangan masing-
masing melalui Lembaga OSS sesuai ketentuan yg berlaku.
8. Dalam menerbitkan izin harus mempertimbangkan sebaran RS secara merata di setiap
wilayah prov/kab/kota berdasarkan pemetaan dengan memperhatikan jumlah dan
persebaran penduduk, rasio jumlah tempat tidur, akses masyarakatsesuai yg berlaku
9. Izin Mendirikan dan Izin Operasional RS kelas A dan RS PMA diberikan oleh Menteri
10. Izin Mendirikan dan Izin Operasional RS kelas B diberikan oleh Gubernur setelah
mendapatkan notifikasi dari kepala dinas kesehatan Pemerintah Daerah provinsi.
11. Izin Mendirikan dan Izin Operasional RS kelas C dan RS kelas D diberikan oleh Bupati/Wali
kota setelah mendapatkan notifikasi kepala dinas kesehatan pada Pemerintah Kab/kota
12. Penerbitan izin melalui Lembaga OSS dilakukan dalam bentuk dokumen elektronik sesuai
ketentuan yg berlaku di bidang informasi dan transaksi elektronik.
13. RS milik Pemerintah Pusat/ Pemerintah Daerah dgn pengelolaan keuangan BLU/BLUD,
perizinan berusaha sektor kesehatan melalui Lembaga OSS dilakukan untuk perpanjangan
Izin Operasional.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
▪ Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dengan norma,
standar, prosedur, dan kriteria yang ditetapkan oleh
Pemerintah Pusat melakukan pembinaan dan pengawasan
terhadap Rumah Sakit dengan melibatkan organisasi profesi,
asosiasi perumahsakitan, dan organisasi kemasyarakatan
lainnya sesuai dengan tugas dan fungsi masing-masing.
▪ Pembinaan dan pengawasan diarahkan untuk:
▪ pemenuhan kebutuhan pelayanan kesehatan yang
terjangkau oleh masyarakat;
▪ peningkatan mutu pelayanan kesehatan;
▪ keselamatan Pasien;
▪ pengembangan jangkauan pelayanan; dan
▪ peningkatan kemampuan kemandirian Rumah Sakit.
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
▪ Pemerintah Pusat dalam rangka pembinaan dan pengawasan,
dapat mengenakan sanksi administratif berupa:
a. teguran;
b. teguran tertulis;
c. denda; dan/atau
d. pencabutan perizinan Rumah Sakit.