Anda di halaman 1dari 7

Program Obat dan Perbekalan

Kesehatan
Program Upaya Kesehatan Perorangan
dan Kesehatan Masyarakat
Program Pencegahan dan
Pemberantasan Penyakit serta
Program Kesehatan lingkungan
Program Pengadaan, Peningkatan dan
Perbaikan Sarana dan Prasarana
Kesehatan Dasar dan Rujukan
Program Kebijakan dan Manajemen
Pembangunan Kesehatan
Pengadaan Obat dan Perbekalan
Kesehatan
Pengawasan Obat, Makanan / Minuman
dan kosmetika serta Alat Kesehatan
Upaya Penurunan AKI/AKB dan
Penanggulangan Gizi Buruk
Jaminan Kesehatan bagi Keluarga Miskin
Kegiatan yang tidak termasuk Peserta PBI BPJS
Pelayanan Kesehatan Primer / Batra dan
Rujukan
Bantuan Operasional Kesehatan (BOK)
Penyelenggaraan Jaminan Kesehatan
Masyarakat dan jaminan Persalinan (DAK
Non Fisik)
Pencegahan dan Penanggulangan
Penyakit Menular/Tidak Menular serta
surveiland epidemiologi
Peningkatan Kesehatan Lingkungan
Keehatan Kerja dan Kesehatan Olahraga
serta Promkes
Pembangunan dan Perbaikan Gedung
Puskesmas /Pustu dan sarana Prasarana
serta jaringannya
Pengadaan Sarana dan Prasarana
Kesehatan
Manajemen Kebijakan Kesehatan dan
Sistem Informasi Kesehatan (SIK)
Pembinaan Pengelola Keuangan dan
Barang Milik Negara.
Pengadaan dan Pembinaan Kepegawaian
Sumber daya Kesehatan serta
Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan
Pembinaan Akreditasi Puskesmas.
Sapta Cita Kabupaten Cianjur (7 Pilar Budaya Cianjur)

Mei 11, 2017 Ferdi Pringadi 0 Komentar

Akhir-akhir ini Daerah Cianjur diwarnai dengan kata “CIANJUR JAGO”. Dari mulai kaos, mug, kalendar bahkan sampai mobil pun dihiasi logo seperti diatas.

Ayam jago merupakan ikon Kabupaten Cianjur. Ditambah dengan 3 pilarnya yaitu maos, mamaos dan maenpo.

Banyak orang yang belum tahu apa makna dari logo tersebut

Dilansir dari sebuah sosial media dengan nama irm_institute berikut makna nya :

“Jago” dalam kamus bahasa Indonesia berarti,


1.ayam jantan,

2.calon utama,

3.orang yg terkemuka; pemuka; penganjur:

4.juara; kampiun.

di atas rata-rata, mempunyai keunggulan, memiliki sifat kuat, tahan banting, berkarakter, serta memiliki mental yang tangguh dalam menghadapi tantangan, sekaligus memiliki
sikap cepat, cermat, dan inovatif dalam merespon keadaan.

Sedangkan ‘Jagoan’ adalah orang yang memenangkan perlombaan, atw bisa mengalahkan lawan, menegakan keadilan, serta manusia unggulan yang dijadikan tumpuan serta
panutan bagi kaum lemah dalam menghadapi segala tantangan.

Jagoan pasti mengandung makna fisik, psykis, sosiologis, atau bahkan politis.

Menafsir kata ‘Jago’ secara filosofis dlm konteks Ke-Cianjuran, bisa kita lihat dalam 3 pilar budaya adiluhung yakni ‘ngaos, mamaos, dan maenpo’.

Kondisi masyarakat cianjur yang tergambar dari 3 pilar budaya tersebut, menunjukan keseimbangan antara olah jiwa, olah rasa, dan olah raga.

Keseimbangan tersebut tercermin dari masyarakat nya yang ramah, tenggang rasa, toleran, saling membantu, menjungjung tinggi keindahan,

pelestari alam, pekerja keras dan memiliki ketaatan terhadap ajaran agama.

Slogan ‘Cianjur Jago’ bisa di tafsir juga dalam konteks ekonomi, paradigma yg dipakai bisa mengunakan parameter yang terukur serta bisa tercermin dari kondisi sosial
masyarakatnya.

IRM berupaya makasimal mengejar target peningkatan daya beli, rata rata pendapatan rumah tangga, pemerataan pendapatan,erapan tenaga kerja, serta pertumbuhan
ekonomi Cianjur yg meningkat dari tahun ke tahun.Data BPS memperlihatkan, penyumbang terbesar terhadap PDRB Cianjur adalah sektor pertanian, lalu perdagangan,
parawisata(hotel dan restoran), jasa-jasa dll.

Melihat kondisi di atas, perbaikan infrastruktur merupakan hal prioritas.Infrastuktur jalan yang baik bisa memudahkan, mempercepat, dan menghubungkan sentra produksi ke
pasar. dg jalan yang baik juga bisameningkatkan kunjungan dan membuka destinasi wisata baru.
Bidang insfraturktur lain misalnya perbaikan irigasi dan pembuatan embungjuga bisa membantu produktifitas hasil pertanian meningkat.Peran pemerintah juga sangat besar
terhadap pelayanan dan penyediaan fasilitas pendidikan dan kesehatan. Pendidikan dan kesehatan adalah penopang dari sumber daya manusia yang unggul. Menekan angka
kematian ibu hamil dan balita atau angka harapan hidup (AHH), penyediaan dan pemerataan faskes sampai ke pelosok

adalah upaya untuk menikatkan kualitas hidup masyarakat.

Di bidang pendidikan IRM konsern terhadap isu startegis soal Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS), indicator itulahyg dijadkan acuan terhadap kinerja
pelayanan pendidikan, selain pemerataan fasilitas serta akses pendidikan.

Di bidang sosial keagamaan, sedang di galakan berbagai gerakan melalui berbagai program untuk me Refresh pemahaman dan meningkatkan kembali semangat keberagamaan.

Jadi slogan ‘Cianjur Jago’ yang sedang digelorakan bukan slogan tanpa makna, tetapi pesan yg dijadikan sumber inspirasi bagi aparaturmemperbaiki kinerja pelayanan serta
sumber inspirasi masyarakat untuk melakukan hal yang terbaik demi Cianjur yang lebih maju dan agamis.

Prioritas Pembangunan

– Infrastruktur jalan lingkungan

– Ekonomi

– Pariwisata pertanian

– Pemerintahan

– Pendidikan

– Kesehatan

– Keagamaan

7 Program Budaya

– Ngaos

– Mamaos
– Maenpo

– Tanginas

– Tatanen

– Someah

– Sauyunan

7 Program Gerakan Keagamaan

– Solat berjamaah / berjamaah solat 5 waktu

– Ashar ngaji (menghafal al-quran)

– Mencintai anak yatim

– Cianjur anti maksiat

– Aku suka sodaqoh

– Peduli fakir miskin

– Mewujudkan kampung peradaban akhlakul kharimah

7 Program Agribisnis dan Pariwisata

– Pembangunan infrastruktur penunjang agribisnis dan pariwisata

– Penguatan kapasitas pelaku agribisnis serta penguatan jaringan pemasaran regional

– Peningkatan daya saing produk dan pengembangan diversifikasi produk olahan

– Pembentukan badan usaha daerah berbasis agribisnis


– Peningkatan standarisasi dan sertifikasi produk daerah serta perlindungan konsumen

– Peningkatan kualitas, kuantitas sarana dan pemasaran produk serta penguatan kemitraan usaha

– Percepatan pembangunan industry pariwisata daerah serta peningkatan pemasaran pariwisata

Visi Misi Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat 2013-2018


Visi Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat :
Masyarakat Jawa Barat Yang Mandiri Untuk Hidup Sehat

Misi Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Barat :


1. Akselerator Pembangunan Kesehatan di Jawa Barat
2. Menjamin Pelayanan Kesehatan yang Prima
3. Mendukung Sumber Daya Pembangunan Kesehatan
4. Regulator Pembangunan Kesehatan di Jawa Barat
Isu Strategis :
1. Kejadian beberapa penyakit menular, tidak menular, gangguan mental serta gangguan gizi makin meningkat. Terdapat beban ganda penyakit diluar sasaran MDGs 2015, ancaman
munculnya penyakit new emerging & re-emerging serta Kejadian Luar Biasa (KLB) yang diakibatkan perubahan perilaku manusia dan lingkungan;
2. Sistem Kesehatan perlu disesuaikan dengan kebutuhan masyarakat di masa yang akan datang baik dari sisi kuantitas maupun kualitas;
3. Sistem Pelayanan kesehatan belum efektif & efisien, masih berorientasi kepada kuratif daripada promotif & preventif, hal ini terlihat dari proporsi anggaran lebih tinggi untuk
kuratif;
4. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) belum menjadi bagian dari budaya di masyarakat;
5. Kualitas kesehatan lingkungan masih rendah sebagai akibat dari pembangunan yang tidak berwawasan kesehatan;
6. Sumber Daya Kesehatan belum sesuai dengan standar untuk memenuhi pelayanan kesehatan prima;
7. Regulasi kesehatan perlu dilengkapi dan Sistem Informasi Kesehatan belum terintegrasi untuk mendukung manajemen kesehatan.
Program :
1. Program promosi kesehatan
2. Program Pengembangan lingkungan sehat
3. Program Pelayanan Kesehatan
4. Program Pengendalian Penyakit Menular dan tidak menular
5. Program Sumber Daya Kesehatan
6. Program Manajemen Kesehatan

Anda mungkin juga menyukai