OLEH :
1
ARAH KEBIJAKAN
INDIKATOR STUNTING
2
ARAH KEBIJAKAN RPJMN 2020-2024
Meningkatkan pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta terutama penguatan
pelayanan kesehatan dasar (Primary Health Care) dengan mendorong peningkatan upaya promotif
dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi
Peningkatan Penguatan
kesehatan ibu, anak, Pembudayaan sistem kesehatan &
KB, dan kesehatan Percepatan perbaikan Peningkatan Gerakan pengawasan
reproduksi gizi masyarakat pengendalian Masyarakat Hidup obat dan makanan
penyakit Sehat (Germas)
Penurunan Kematian Penurunan Stunting Penguatan pelayanan kesehatan
Ibu dan Bayi Pengendalian dasar dan rujukan
Pengembangan
Pemenuhan dan peningkatan
Peningkatan KB dan Penyakit Menular lingkungan sehat kompetensi tenaga kesehatan
Kesehatan Reproduksi Pengendalian
Pemenuhan dan peningkatan daya
Penguatan saing sediaan farmasi dan alat
Penyakit Tidak promosi Germas kesehatan
Menular Peningkatan efektivitas pengawasan
obat dan makanan
Penguatan tata kelola, pembiayaan,
penelitian dan pengembangan
kesehatan
TRANFORMASI KESEHATAN
Pelayanan Kesehatan Primer merupakan pilar penting dalam
Transformasi Kesehatan
Visi
Sejalan dengan visi Presiden untuk mewujudkan masyarakat yang sehat, produktif, mandiri dan berkeadilan
Meningkatkan kesehatan
Mempercepat perbaikan gizi Memperbaiki pengendalian Gerakan Masyarakat Hidup Memperkuat sistem
Outcome ibu, anak, keluarga
masyarakat penyakit Sehat (GERMAS) kesehatan & pengendalian
berencana dan kesehatan
RPJMN obat dan makanan
reproduksi
bidang
kesehatan
5
Layanan primer penting karena sebagian besar kematian di
Indonesia dapat dicegah atau dicegah sebagian
KATEGORI USIA (LIFECYCLE)
PERINGKAT Bayi & Balita Anak-anak Remaja 1 Remaja 2 Usia Produktif 1 Usia Produktif 2 Lansia
Kelainan Maternal Cedera Penyakit Penyakit Penyakit
1 Infeksi Enterik Infeksi Enterik
& Neonatal Transportasi Kardiovaskular Kardiovaskular Kardiovaskular
Penyakit Kulit & Kelainan Kelainan Kelainan
2 Defisiensi Nutrisi Kelainan Mental Kelainan Mental
Muskuloskeletal Muskuloskeletal Muskuloskeletal
Subkutan
Penyakit Kulit & Cedera Tidak Penyakit Kulit & Penyakit Kulit & Penyakit Organ
3 Subkutan Subkutan
Kelainan Mental Neoplasma
Indera
Subkutan Disengaja
Cedera Cedera Diabetes &
4 PTM Lainnya
Transportasi
Kelainan Saraf Neoplasma
Penyakit Ginjal
Neoplasma
Transportasi
Kelainan Infeksi Pernapasan Diabetes &
5 Infeksi Enterik Neoplasma Kelainan Saraf
Muskuloskeletal & TB
Kelainan Mental
Penyakit Ginjal
Infeksi Pernapasan Cedera Penyakit Penyakit
6 Defisiensi Nutrisi Neoplasma Infeksi Enterik
Transportasi Pencernaan Pernapasan Kronis
& TB
Penyakit Menular Cedera Tidak Cedera Tidak Penyakit Organ Penyakit
7 Kelainan Mental
Disengaja Disengaja
Kelainan Saraf
Indera Pencernaan
Lainnya
Penyakit Menular Penyakit Infeksi Pernapasan Penyakit Infeksi Pernapasan
8 HIV/AIDS & PMS
Pencernaan & TB Pencernaan
PTM Lainnya
& TB
Lainnya
Cedera Tidak
9 PTM Lainnya PTM Lainnya Neoplasma PTM Lainnya Kelainan Saraf Kelainan Saraf
Disengaja
Infeksi Pernapasan Penyakit Diabetes & Infeksi Pernapasan
10 NTDS & malaria Defisiensi Nutrisi Infeksi Enterik
& TB Kardiovaskular Penyakit Ginjal & TB
% total Penyebab
94% 78% 66% 67% 73% 85% 94%
Kematian
% total YLDs 93% 65% 67% 68% 71% 80% 90%
Thalassaemia 0.5
Diabetes 6 6 COPD 10.7%
Hypertensive heart disease 10 10 Lower respiratory infect -14.4% Hepatic Cirrhosis 0.3
Sumber: Institute for Health Metrics and Evaluation (IHME), BPJS Kesehatan (2020) 7
Metode Promosi Kesehatan
Kab/Kota
Advokasi dan
RUANG Dukungan Kebijakan mengimplementasikan
1. LINGKUP
Meningkatkan kebijakan Germas
kemampuan
individu dan
masyarakat
2. Memperkuat
gerakan
masyarakat
Pemberdayaan
Membangun dan PEMBUDAYAAN Turunny
3. Menciptakan AKI, AKN, Peningkatan a: AKI,
lingkungan Kemitraan AKB PERILAKU
yang kondusif Peran AKN,
Stunting Masyarakat SEHAT
AKB dan
4. Mengembangkan Stunting
Kebijakan yang
berwawasan
sehat
Keterangan :
7 tema adalah olahraga, gizi seimbang, anti rokok, skrining kesehatan, imunisasi, patuh pengobatan, sanitasi dan
kebersihan lingkungan
Gerakan adalah meliputi Gerakan aksi bergizi, Gerakan bumil sehat, Gerakan posyandu aktif, Gerakan Cegah stunting
itu penting, Gerakan jambore kader, Gerakan vaksinasi, Gerakan pencegahan kardiovaskuler, Gerakan pencegahan
enterix infection, dll
Persentase kab/kota yang menerapkan kebijakan Germas
15
TARGET DAN CAPAIAN GERMAS
120%
100%
100%
80%
60%
55% 53%
43% 43%
38%
40%
33%
30%
26% 25% 25%
23% 22% 22%
21% 21% 20% 20% 20%
20% 17%
15% 14%
12% 12%
10% 8%
7% 6%
5%
0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0% 0%
0%
• Rapat Koordinasi: Libatkan Lintas Sektor/Opd Terkait, Swasta Dan Ormas Dll
• Pembagian Tugas Dan Tentukan Langkah Kegiatan
• Kolaborasi Pelaksanaan
• Pelaksanaan Aksi Bergizi Sekolah
• Bentuk Tim Untuk Pemantauan Dan Pengawasan
• Lakukan penyebarluasan informasi terkait 7 tema prioritas sesuai Gerakan
yang dilakukan melalui berbagai media yang ada (cetak, media sosial, dll)
• Upload kegiatan dalam media sosial yang ada (fb. Ig, twiter, dll)
• Minta peserta untuk mengupdoad dam medsos pribadi dengan mentagging
ke medsos pusat dan provinsi
• Dan pada caption beri # (#aksigermas) dan # sesuai 7 tema kampanye
prioritas ( #aksigermasimunisasi, #aksigermasgiziseimbang,
#aksigermasolahraga, #aksigermasantirokok,
#aksigermashigiene&sanitasilingkungan, #aksigermasskiringprnyakit, dan
#aksigermaskepatuhanpengobatan)
DATA YANG DIBUTUHKAN DALAM INPUT
KAMPANYE PROGRAM PRIORITAS
a) PENYEBARLUASAN INFORMASI
• Tema Penyebarluasan informasi
• Jenis media
• Saluran Media
b) GERAKAN MASYARAKAT
• Nama Gerakan Masyarakat
• Waktu dan tempat Pelaksanaan
• Para pihak yang terlibat
• Tatanan Penyelenggara
• Detail penggerakan
• Jumlah Peserta
STRATEGI PENCAPAIAN INDIKATOR
c. Remaja
31
TARGET DAN CAPAIAN POSYANDU AKTIF
36
TARGET DAN CAPAIAN PEMBINAAN POSYANDU
Sumber Microsite Promkes capaian bulan April cut off 12 Juli 2023
Analisa Hasil Cakupan (Posyandu Aktif)
38
35
33
27
24
23 23
22
20 20 20
19 19
17 17
15 15
14 14
13 13 13
12
11 11
10 10 10 10 10 10
9 9 9
8 8 8 8 8 8
7 7 7 7 7
6 6 6 6 6
5 5 5 5
4 4 4 4 4 4 4
3 3 3 3
2 2 2
1 1 1
0 0 0 0 0
Sumbar
Sulbar
Kalbar
Riau
Jabar
Jatim
Kalteng
Sumut
Sulsel
Sulteng
Kalsel
Bengkulu
Gorontalo
Banten
DIY
NTB
NTT
Lampung
Maluku
Kaltara
Aceh
Sulut
Babel
Papua
Jambi
Kepri
Sumsel
DKI Jakarta
Jateng
Bali
Sultra
Papua Barat
Papua Selatan
Maluku Utara
Papua Tengah
Papua Pegunungan
Kaltim
Dari total 514 kab/kota baru 243 yang memiliki regulasi KPP stunting cutoff microsite promkes 6 Juli 2023
Capaian Strategi Komunikasi Stunting per Provinsi
TARGET CAPAIAN
38
35
33
27
24
23
22
19
17 17
16
15 15
14 14 14
13 13
12
11 11
10 10 10 10 10
9 9 9
8 8 8
7 7 7
6 6 6 6 6
5 5 5 5 5
4 4
3 3 3 3 3 3 3
2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2
1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0
Sumbar
Sulbar
Kalbar
Riau
Jabar
Jatim
Sumut
Sulsel
Sulteng
Gorontalo
Kalsel
Kalteng
Bengkulu
Banten
DIY
NTB
NTT
Maluku
Kaltara
Aceh
Lampung
Sulut
Babel
Papua
Jambi
Kepri
Sumsel
DKI Jakarta
Jateng
Bali
Sultra
Papua Barat
Maluku Utara
Papua Tengah
Papua Pegunungan
Kaltim
Dari total 514 kab/kota baru 120 yang memiliki Strategi Komunikasi stunting cutoff microsite promkes 6
Juli 2023
Capaian Inputan Kabupaten/Kota Melaksanakan KAP di Minimal 40% Desa Lokus
TARGET CAPAIAN
38
35
33
27
24
23
22
19
17 17
15 15
14 14
13 13
12
11 11
10 10 10 10
9 9
8 8 8
7 7 7
6 6 6 6
5 5
4 4
3
2 2 2 2
1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1
0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0
Sumbar
Sulbar
Kalbar
Riau
Jabar
Jatim
Sumut
Sulsel
Sulteng
Gorontalo
Kalsel
Kalteng
Bengkulu
Banten
DIY
NTB
NTT
Maluku
Aceh
Lampung
Sulut
Kaltara
Kepri
Babel
Papua
Jambi
Sumsel
DKI Jakarta
Jateng
Bali
Sultra
Papua Barat
Maluku Utara
Papua Tengah
Papua Pegunungan
Kaltim
Dari total 514 kab/kota baru 26 yang MencapaiKabupaten/Kota Melaksanakan KAP di Minimal 40%
Desa Lokus stunting cutoff microsite promkes 6 Juli 2023
Analisa Hasil Cakupan (Posyandu Aktif)