Anda di halaman 1dari 23

KEBIJAKAN KESEHATAN JIWA DALAM

TRANSFORMASI SISTEM KESEHATAN

HESTIWATI, SKM.,M.Kes
KEPALA BIDANG PENCEGAHAN DAN PENGENDALIAN PENYAKIT
DINAS KESEHATAN PROVINSI SULAWESI TENGAH
A. Kebijakan Upaya Kesehatan Jiwa
B. Kebijakan Transformasi Sistem Kesehatan
1) Transformasi Sistem Kesehatan
TOPIK 2) Indikator Kesehatan JIwa
C. Upaya Kesehatan Jiwa dalam Transformasi Pelayanan
Kesehatan Primer yang mengutamakan Upaya Promotif
dan Preventif

2
A. Kebijakan Upaya Kesehatan Jiwa
B. Kebijakan Transformasi Sistem Kesehatan
1) Transformasi Sistem Kesehatan
TOPIK 2) Indikator Kesehatan JIwa
C. Upaya Kesehatan Jiwa dalam Transformasi Pelayanan
Kesehatan Primer yang mengutamakan Upaya Promotif
dan Preventif

3
Gambaran masalah kesehatan jiwa lainnya di Indonesia (1/2)
Gambaran Masalah dan Gangguan Jiwa (Riskesdas, 2018) Laporan Kasus Bunuh Diri (Mabes POLRI)
Prevalensi GME = 9,8% 1000 875
812 789 772 808 826
1 dari 10 orang 800 671
usia 15+ mengalami Gangguan
613
600
Mental Emosional (GME)
20.480.227 orang* 400
200
Prevalensi Depresi = 6,1% (rerata dunia 3,8%) 0
2015 2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022
1 dari 16 orang usia 15+ mengalami
Depresi
12.747.896 orang* Peningkatan Prevalensi dan Keterpaparan terhadap Napza
Prevalensi Gangguan Jiwa Berat = Angka prevalensi setahun terakhir meningkat
0,18% Hampir 2 dari 1000 orang mengalami dari 1,8 % (2019) menjadi 1,95% (2021) atau
Gangguan Jiwa Berat (rerata dunia 0,32%)
hampir 3,7 juta jiwa penduduk melakukan
penyalahgunaan narkoba.
495.746 orang*
Gambaran Kekerasan dan Perundungan pada Anak serta Usia pertama kali
Gangguan Jiwa pada Remaja (Unicef 2020, I-NAMHS 2021) menggunakan Narkoba: Terjadi peningkatan keterpaparan
19 tahun di perdesaan terhadap narkoba pada usia 15-24 tahun
❖ Prevalensi Gangguan 20 tahun di perkotaan
Cemas pada Remaja
2 dari 3 anak usia (10-17 th): 3,7%
2 dari 5 anak usia 15 tahun
13-17 tahun pernah ❖ 1,4% remaja memiliki
pernah mengalami
mengalami pikiran untuk bunuh
perundungan setidaknya
setidaknya 1 jenis diri dalam 12 bulan
beberapa kali dalam 12-15 15-30 30-45 45-60 60-95
kekerasan terakhir
sebulan
4
*Dihitung berdasarkan Data Penduduk Sasaran Program Pembangunan Kesehatan Tahun 2022
Gambaran masalah kesehatan jiwa lainnya di Indonesia (2/2)
Sumber Daya Standar Kondisi di Indonesia
Kesenjangan pengobatan tinggi
75% penduduk di negara berpendapatan kecil Psikiater WHO: 1.221 psikiater (1 : 223.587
dan menengah tidak menerima terapi. (WHO) 1:30.000 penduduk penduduk)
Sebaran: 70% di P. Jawa & 30%
di DKI Jakarta
Pengobatan Pasien Skizofrenia
Psikolog Klinis WHO: 3.351 psikolog klinis
1:30.000 penduduk (1 : 81.468)
84,9 4
15,1 8. Perawat Jiwa WHO: 14.760 perawat jiwa (1:18.515
9 51.1 25:10.000 penduduk atau 25:462.875)
Pekerja Sosial Profesional n/a 4.609
Berobat Tidak berobat Puskesmas dengan 10.321(Jumlah puskesmas di 4.617 (44,7%)
(Riskesdas) minum obat rutin tidak rutin layanan jiwa Indonesia)

9% Pengobatan Pasien Depresi


1. 4 dari 34 provinsi belum memiliki RSJ
2. RSU dengan layanan psikiatri terbatas (318 dari 720 RSUD)
Berobat Tidak berobat
(Riskesdas)
91% Total Pembiayaan Pelayanan Kesehatan di fasilitas kesehatan
rujukan tingkat lanjut dari tahun 2016-2020 sebesar 2,6T
(2014-2019 mengalami kenaikan) (JKN)
Stigma dan Kurangnya Terbatasnya
diskriminasi SDM Keswa akses

Termasuk kondisi ruang perawatan belum


Termasuk belum optimalnya kapasitas
tenaga kesehatan yang sudah ada memenuhi hak kemanusiaan (WHO-QR)
5
Upaya Kesehatan Jiwa
• Dilakukan di keluarga, • Dilaksanakan di lingkungan
lembaga pendidikan, keluarga, lembaga, masyarakat
tempat kerja, • Bentuk: menciptakan
masyarakat, fasyankes, lingkungan kondusif
media massa, lembaga perkembangan keswa,
keagamaan dan tempat dukungan keswa dan
ibadah, Lapas/Rutan
Promotif Preventif psikososial

UPAYA
KESEHATAN
JIWA
Rehabili
Kuratif
tatif
• Rehabilitasi psikiatrik • Pelayanan kesehatan
dan/atau psikososial bagi ODGJ (diagnosis
dan tata laksana)
• Rehabilitasi medis
NAPZA

Terintegrasi, komprehensif, dan berkesinambungan


sepanjang siklus kehidupan manusia.

Sumber: UU No 18/2014 dan UU No. 35/2009


Upaya kesehatan jiwa dilaksanakan dengan prioritas promotif-preventif dan
berdasarkan siklus hidup
Lansia
• Deteksi dini keswa
Upaya Promotif – Preventif Kesehatan Jiwa dan NAPZA: Dewasa
lansia
• (demensia/ depresi, dll)

Pendekatan siklus kehidupan (continuum of Care) POSYANDU

dan Kelompok Risiko (Population at Risk)


Pelayanan bagi • Keswa dewasa
remaja • Deteksi dini
Terintegrasi pada semua tingkat layanan • Cegah pasung/ repasung

kesehatan
Pelayanan bagi
dan kegiatan LP/LS anak SD
• Keswa Remaja
• Skrining ASSIST
• Life skill remaja
Pelayanan bagi
balita
UKS/Kegiatan
Pelayanan bagi Sekolah Sehat,
bayi • Deteksi dini Posyandu
Persalinan, nifas
keswa anak
Pemeriksaan & neonatal
Pelayanan usia sekolah
PUS & WUS Kehamilan • Pemantauan

perkembangan
• Pola asuh dan • Deteksi Dini
tumbuh kembang Keswa Anak
• Deteksi dini
• Deteksi dini
• Konseling Keswa Bulin
keswa ibu hamil anak Stimulasi, Deteksi dan
Pranikah dan Bufas Intervensi Dini Tumbuh
• Stimulasi janin • Deteksi dini
dalam kandungan pada Kembang (SDIDTK),
Layanan Catin Posyandu, Kelas ibu
gangguan 7
perkembangan balita
ANC, Posyandu, kelas ibu hamil
A. Kebijakan Upaya Kesehatan Jiwa
B. Kebijakan Transformasi Sistem Kesehatan
1) Transformasi Sistem Kesehatan
TOPIK 2) Indikator Kesehatan JIwa
C. Upaya Kesehatan Jiwa dalam Transformasi Pelayanan
Kesehatan Primer yang mengutamakan Upaya Promotif
dan Preventif

8
TRANSFORMASI KESEHATAN PADA PROGRAM KESEHATAN JIWA

Strategi
Kebijakan Kesehatan Jiwa: 1. Penguatan regulasi kesehatan jiwa dan NAPZA.
1. Upaya promotif preventif semua rentang 2. Advokasi dan sosialisasi program kesehatan jiwa
usia dan NAPZA
3. Peningkatan jejaring kemitraan kesehatan jiwa
2. Terwujudnya masyarakat peduli kesehatan
dan NAPZA dengan lintas program dan lintas
jiwa sektor.
3. Terwujudnya pelayanan jiwa & NAPZA 4. Penguatan pelayanan kesehatan jiwa dan
yang komprehensif NAPZA di pelayanan kesehatan primer.
4. Terwujudnya upaya kesehatan jiwa dan 5. Program kesehatan jiwa dan NAPZA sesuai
NAPZA berbasis masyarakat siklus kehidupan.
5. Diselenggarakan secara menyeluruh, 6. Pengembangan dan penguatan deteksi dini dan
terpadu, dan berkesinambungan oleh surveilans dengan optimalisasi teknologi
informasi.
pemerintah, pemerintah daerah, dan/atau
7. Peningkatan peran serta komunitas, masyarakat,
masyarakat. mitra dan multi sektor lainnya dalam peningkatan
kesehatan jiwa dan NAPZA.
8. Peningkatan kapasitas dan mutu sumber daya
kesehatan jiwa dan NAPZA.

10
PROGRAM PRIORITAS PROMOTIF DAN PREVENTIF KESEHATAN JIWA

1 2 3 4 5
Tindak
Mental Pencegah
Pengasuh Lanjut
Health Skrining an Bunuh
an Positif Hasil
First Aid Diri
Skrining

11
Indikator Kinerja Kegiatan Direktorat Kesehatan Jiwa
Tahun 2022 - 2024

TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024

30%
Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko
masalah kesehatan jiwa yang mendapatkan skrining
60% 90%

Persentase penyandang gangguan jiwa yang 30%


2
memperoleh layanan di Fasyankes
60% 90%

Jumlah penyalahguna napza yang mendapatkan


10500 11000 11500
pelayanan rehabiltasi medis

12
Indikator 1

TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024

Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko 30%


masalah kesehatan jiwa yang mendapatkan skrining
60% 90%

Definisi Operasional
Persentase penduduk usia ≥ 15 tahun dengan risiko masalah kesehatan jiwa yang dilakukan skrining dengan
menggunakan instrumen SDQ (untuk usia 15-18 tahun) atau SRQ-20 (usia di atas 18 tahun) dan/atau ASSIST,
yang dilakukan oleh tenaga kesehatan dan/atau kader kesehatan dan/atau guru terlatih.

1313
Indikator 2

TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024

30%
Persentase penyandang gangguan jiwa yang
memperoleh layanan di Fasyankes
60% 90%

Definisi Operasional
Persentase penderita gangguan jiwa (gangguan campuran cemas dan depresi serta skizofrenia) yang
memperoleh layanan di Fasyankes dengan kriteria:
1. Sesuai dengan Pedoman Penggolongan dan Diagnosis Gangguan Jiwa Edisi III (1981)
2. Nakes (UU No. 36 Tahun 2014 Tentang Tenaga Kesehatan terlatih Membuat pencatatan dan pelaporan)

14
Indikator 3

TARGET
INDIKATOR KINERJA PROGRAM/KEGIATAN
2022 2023 2024

Jumlah penyalahguna napza yang mendapatkan


pelayanan rehabiltasi medis 10500 11000 11500

Definisi Operasional
Jumlah penyalahguna NAPZA baru yang datang secara sukarela dan/atau pembataran dan/atau kasus putusan
pengadilan dan/atau mendapatkan layanan rehabilitasi medis rawat jalan dan/atau rawat inap di Institusi
Penerima Wajib Lapor (IPWL)

15
A. Kebijakan Upaya Kesehatan Jiwa
B. Kebijakan Transformasi Sistem Kesehatan
1) Transformasi Sistem Kesehatan
TOPIK 2) Indikator Kesehatan JIwa
C. Upaya Kesehatan Jiwa dalam Transformasi Pelayanan
Kesehatan Primer yang mengutamakan Upaya Promotif
dan Preventif

19
UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF KESEHATAN JIWA
UPAYA PROMOTIF UPAYA PREVENTIF

❑ Mempertahankan dan ❑ Mencegah terjadinya masalah


meningkatkan derajat kesehatan kesehatan jiwa
jiwa masyarakat
❑ Mencegah timbulnya dan/ atau
❑ Menghilangkan stigma dan kambuhnya gangguan jiwa
diskriminasi
❑ Mengurangi faktor risiko akibat
❑ Meningkatkan pemahaman dan gangguan jiwa pada masyarakat
peran serta masyarakat secara umum ataupun perorangan
❑ Mencegah timbulnya dampak
masalah psikososial
PERAN PETUGAS PUSKESMAS DALAM UPAYA KESEHATAN JIWA

ADVOKASI
TERINTEGRASI
KEMITRAAN
DENGAN UKM PEMBERDY-MASY
KOMUNIKASI EFEKTIF

INDIVIDU/KELUARGA,
MASY SEHAT JIWA

TERINTEGRASI YANKESDAS
DENGAN UKP KESWA

21
IMPLEMENTASI UPAYA PROMOTIF DAN PREVENTIF KESEHATAN JIWA DI
PUSKESMAS

❑Dilaksanakan bersama skrining keswa (berdiri sendiri melalui perencanaan


kegiatan)
❑Bentuk kegiatan berupa: komunikasi efektif dalam layanan kesehatan jiwa,
sosialisasi dan kampanye dalam mengatasi stigma dan diskriminasi,
membangun kemitraan dan pemberdayaan masyarakat dalam
pengembangan UKBJM (UU No. 17 tahun 2023, pasal 77), peningkatan
cakupan skrining, penerapan mental health first aid dan pencegahan bunuh
diri di tatanan potensial di wilayah kerja Puskesmas, peningkatan
Surveilans berbasis masyarakat dan pemberdayaan individu dan keluarga
dalam pola asuh positif

22
TERIMA KASIH

23

Anda mungkin juga menyukai