Anda di halaman 1dari 51

RAPAT KOORDINASI

PEMBENTUKAN SAKA BAKTI HUSADA

DINAS KESEHATAN KABUPATEN PANGANDARAN


TAHUN 2018

1
KESEHATAN IBU DAN ANAK AKI Tahun 1994-2012 dan Target RPJMN 2019

Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka


Kematian Bayi (AKB) masih cukup tinggi
walaupun dalam beberapa dekade
terakhir AKI dan AKB telah mengalami
penurunan.

Status kesehatan ibu dan anak belum membaik


secara signifikan dan kesenjangan masih cukup lebar
Pada pelayanan kesehatan rujukan, banyak rumah sakit
yang belum memenuhi standar ketenagaan.
Persalinan di Cakupan Imunisasi Dasar
Fasilitas Kesehatan (%) Lengkap (%)
Persentase RSU Pemerintah Menurut Ketersediaan Dokter Spesialis
pada RSU Tipe C dan Tipe D, 2011
DISPARITAS DIY DIY

MASIH LEBAR

MALUKU PAPUA

Sumber: Riskesdas, 2013


Sumber:
Risfaskes, 2011
STATUS GIZI DI INDONESIA

MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
STUNTING
(PENDEK) :
Terjadi pada hampir
seluruh wilayah

40+ 30-39 20-29 <20

Permasalahan kekurangan gizi, terutama pendek


(stunting), terjadi secara luas tetapi dengan disparitas
yang tinggi
BAYI DENGAN BERAT BADAN
WASTING LAHIR RENDAH (BBLR) ANEMIA PADA
(KURUS) IBU HAMIL
Disparitas Prevalensi
Tertinggi Sulteng : 16,9%
Sebanyak 12,1% Terendah Sumut : 7,2%
Sebanyak 37,1%
Balita tergolong Kurus
Ibu hamil di Indonesia mengalami
Nasional 10,2%
anemia Riskesdas 2013
Faktor Resiko Perilaku PTM

Penduduk Kurang Aktivitas


Fisik (26,1 % penduduk)

Merokok pada penduduk


- usia < 18 tahun (7,2 %)
- usia > 15 tahun (36,3%)

Penduduk >10 th Kurang


Konsumsi Buah dan Sayur
(93,5%)
Riskesdas 2013
MASALAH
KESEHATAN
REMAJA
Fakta tentang Rokok

Sumber: LDFE-UI & Komnas Pengendalian Tembakau


PENGGUNA NARKOBA DI KALANGAN
GENERASI MUDA
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

• Penyalah guna Narkoba 22 % anak muda yang


masih duduk di bangku sekolah dan universitas
• Tahun 2015 prevalensi penyalah guna
Narkotika diproyeksikan sekitar 5,1 – 5,6 juta
jiwa

Sumber : Survei Nasional Penyalahgunaan Narkoba, 2011


HUBUNGAN SEKSUAL
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
PRANIKAH
Remaja populasi umum

1.4%
1.3% 4% 11%
Remaja
Remaja Remaja laki-laki Remaja laki-laki
perempuan
perempuan (10-19 (10-19 tahun) (20-24 tahun)
(20-24 tahun)
tahun)

Alasan remaja perempuan berhubungan seksual

Sumber: SKRRI, BPS & Kemkes, 2007


INFEKSI HIV MENURUT KELOMPOK
UMUR
MENTERI KESEHATAN

APRIL-JUNI 2014
REPUBLIK INDONESIA
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
BEBAN PENYAKIT DI INDONESIA

Indonesia menghadapi BEBAN GANDA PENYAKIT,


Sumber : IHME 2010 yaitu kondisi penyakit menular masih muncul sedangkan
10 10
penyakit tidak menular semakin meningkat
PERUBAHAN BEBAN PENYAKIT ANTARA 1990 –
2010 DAN 2015 DI INDONESIA, BEBAN DIHITUNG
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
SEBAGAI DISABILITY-ADJUSTED LIFE YEARS
Sumber: Global Burden of Disease, 2010 dan Health
(DALYS)
Sector Review (2014)
PROMOTIF-PREVENTIF
SEBAGAI PILAR UTAMA UPAYA KESEHATAN
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

Sehat (70%)
X Mengeluh Sakit (30%)

Promotif & Preventif Kuratif & Rehabilitatif

Selfcare (42%) Yankes (58%)


• Perilaku Hidup Bersih dan Sehat
• Pemberdayaan Masyarakat  Upaya Mengurangi kecacatan dan
Kesehatan Bersumber daya Masyarakat
kematian
• Kebijakan publik yang berpihak kepada
kesehatan
12
REMAJA INDONESIA
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

Jumlah remaja usia


10-24 tahun
mencapai 65 juta
orang atau 30
persen dari total
penduduk Indonesia
Sekitar 22 juta 
anggota Pramuka
(Kwarnas, 2014)
PROMOTIF-PREVENTIF >>>>
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA GENERASI MUDA SEHAT-PRODUKTIF

Keuntungan :
•Masyarakat sehat  produktif Melalui upaya promotif – preventif :
•Generasi muda sehat  bonus •Dapat ditekan angka kesakitan, cidera
demografi (+++) •ditekan Angka kematian
•Terwujud generasi yang •Ditekan biaya untuk pengobatan
berkualitas sbg asset Bangsa

PUSPROMKES 14
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA POTENSI GERAKAN PRAMUKA
• Potensi luar biasa sebanyak 22 juta anggota dan
tersebar di seluruh pelosok tanah air di seluruh
provinsi dan kab/kota.
• Berperan sebagai kader bidang kesehatan dan
peer group dalam kelompoknya, perlu sinergisme
antara Kesehatan dan Kwartir Gerakan Pramuka
dlm mengatasi masalah kesehatan
• Kesehatan bersama Kwarnas/da/cab/ran
Gerakan Pramuka membina Satuan Karya
Pramuka Bakti Husada (SBH). Saat ini telah
membina Gudep dan menjadi pangkalan SBH.
LOGO SATUAN KARYA
SATUAN KARYA PRAMUKA BAKTI HUSADA
(SBH)

 Salah satu jenis Satuan Karya Pramuka yang merupakan


wadah kegiatan untuk meningkatkan pengetahuan dan
keterampilan praktis dalam bidang kesehatan yang dapat
diterapkan pada diri, keluarga, lingkungan dan
mengembangkan lapangan pekerjaan di bidang
kewirausahaan. (PP SBH N0: 154.A/2011).
Wadah bagi anggota Pramuka Penegak dan Pandega, guna
menyalurkan minat serta menempa pengetahuan dan
ketrampilan di bidang Kesehatan.
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

KETERPADUAN SASARAN
Gerakan Pramuka  pendidikan karakter dan
keterampilan bagi peserta didik sesuai golongan umur
(siaga, penggalang, penegak dan pandega) menjadikan
kaum muda lebih baik
Pembangunan Kesehatan  mendorong setiap penduduk
untuk sadar, mau dan mampu hidup sehat dan produktif.
Keterpaduan  insert materi kesehatan dalam setiap
kegiatan kepramukaan dan diklat orang dewasa yang akan
menghasilkan kaum muda sehat, berkarakter, dan
produktif.
KOMPETENSI KESEHATAN
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

Peserta didik yang dibedakan atas empat


golongan umur: Golongan Peserta didik
1. Pramuka Siaga, berusia 7 sampai
10 tahun
2. Pramuka Penggalang, berusia 11
sampai 15 tahun
3. Pramuka Penegak, berusia 16
sampai 20 tahun
4. Pramuka Pandega, berusia 21
sampai 25 tahun
Kwarnas Gerakan Pramuka dapat membantu Pen
merumuskan kompetensi kesehatan bagi dega
setiap golongan peserta didik tsb Pene
Peng gak
Akan memudahkan intervensi bagi para
Pembina /Pamong dalam memberikan materi galang
Siaga
kesehatan baik sbg kecakapan umum (di
Gudep) maupun kecakapan khusus (di Saka)
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

KETERAMPILAN BIDANG KESEHATAN


BAGI ANGGOTA PRAMUKA
1. Keterampilan umum
 keterampilan dalam berbagai bidang kesehatan
disampaikan di Gudep
 sesuai dengan usia dan kemampuan jasmani dan KETERAMPILAN
rohani
2. Keterampilan khusus
 keterampilan dalam satu bidang kesehatan
tertentu (SKK dalam Krida SBH)
 sesuai dengan usia dan kemampuan jasmani dan UMUM KHU SUS
rohani

Sesuai Sesuai
Beberap usia & Satu usia &
a bidang kemam- bidang kemam-
puan puan
MENTERI KESEHATAN

MATERI PENDIDIKAN
REPUBLIK INDONESIA

1. Terkait pembentukan karakter MATERI


dan semangat kebangsaan
a. Nilai-nilai Satya pramuka
b. Nilai-nilai Darma pramuka
Terkait
Terkait karakter
2. Terkait pembekalan kaum pembekalan
muda dengan berbagai
KETERAM
keterampilan NILAI
PILAN
a. Materi keterampilan umum
b. Materi keterampilan khusus
KHU
TRISATYA DASA UMUM
SUS
DARMA

Peran Kesehatan
melalui SBH
21
SBH

22
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

TUJUAN
SAKA BAKTI HUSADA
Memberi wadah pendidikan dan pembinaan bagi para Pramuka Penegak dan
Pandega untuk menyalurkan minat, mengembangkan bakat, kemampuan, dan
pengalaman dalam bidang pengetahuan dan teknologi serta ketrampilam
bidang kesehatan yang dapat menjadi bekal bagi kehidupan dan
penghidupannya untuk mengabdi pada masyarakat, bangsa dan negara.
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

VISI SAKA BAKTI HUSADA


Wahana dalam memupuk, mengembangkan, membina dan mengarahkan
minat serta bakat generasi muda dalam bidang kesehatan melalui
kepramukaan, untuk mendukung pencapaian Indonesia Sehat
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

MISI SAKA BAKTI HUSADA


Berperan aktif melalui gerakan keperamukaan dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan generasi muda, khususnya anggota Gerakan Pramuka
Berperan aktif melalui gerakan kepramukaan dalam memelihara dan meningkatkan
kesehatan perseorangan, keluarga dan masyarakat beserta lingkungannya
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

STRATEGI
SAKA BAKTI HUSADA
1. Menumbuhkan semangat kepeloporan, kerelawan, kemandirian, kreativitas,
inovasi dan persaudaraan.
2. Menyesuaikan pelaksanaan kegiatan dengan minat dan pola kegiatan remaja.
3. Mengembangkan kegiatan berbasis masalah kesehatan setempat.
4. Menggalang kemitraan dengan berbagai pihak, terutama dengan masyarakat
kesehatan.
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

SASARAN
SAKA BAKTI HUSADA (1)
Anggota Gerakan Pramuka yang mengikuti kegiatan Saka Bakti Husada diharapkan :

memiliki pengetahuan, ketrampilan dan


pengalaman dalam bidang kesehatan khususnya
tentang: lingkungan sehat, keluarga sehat,
pengendalian penyakit, lingkungan sehat, obat dan
perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS)
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

SASARAN
SAKA BAKTI HUSADA (2)
Mampu memberikan pengetahuan dan ketrampilan tentang kesehatan kepada para
anggota Pramuka di Gugusdepan masing-masing.
Memiliki sikap dan perilaku hidup sehat serta menjadi contoh bagikteman sebaya,
keluarga dan masyarakat di lingkungannya.
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

SASARAN
SAKA BAKTI HUSADA (3)
Mau dan mampu menyebarluaskan informasi kesehatan tsb di atas kepada masyarakat.
dapat menjadi contoh hidup sehat bagi remaja, masyarakat di lingkungannya
memiliki sikap dan perilaku kesehatan yang lebih mantap
mampu memberikan orientasi/latihan tentang kesehatan praktis kepada anggota
Pramuka di gugus depannya.
MENTERI KESEHATAN
6 (ENAM) KRIDA SAKA BAKTI HUSADA
REPUBLIK INDONESIA

DAN 35 SATUAN KECAKAPAN KHUSUS (SKK)

Krida Bina Krida Bina Krida Bina


Lingkungan Keluarga Sehat Pengendalian
Sehat Penyakit

Krida Bina Gizi Krida Bina Krida Bina PHBS


Obat
11/30/23 KODRAT-SBH
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

PERAN SAKA BAKTI HUSADA


DALAM GERAKAN PRAMUKA
Meningkatkan citra Gerakan Pramuka dalam pengabdian kepada masyarakat
khususnya di bidang kesehatan
Membekali peserta didik anggota Pramuka tentang pengetahuan dan ketrampilan di
bidang kesehatan
Menyiapkan kader bangsa khususnya kader di bidang kesehatan
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

PERAN SBH DALAM MEWUJUDKAN GENERASI SEHAT

KRIDA SAKA BAKTI HUSADA


1.Krida Bina Lingkungan sehat
2.Krida Bina Keluarga Sehat
3.Krida Bina Pengendalian Penyakit GENERASI
4.Krida Bina Gizi SEHAT
5.Krida Bina Bina Obat.
6.Krida Bina PHBS (Perilaku
HidupBersih dan Sehat)
PERAN PRAMUKA DALAM KESEHATAN

GUDEP

KOMPE SAKA PERAN PRAMUKA


TENSI SEBAGAI:
MENDORONG
UMUM PRAMUKA 1.Pelopor Hidup
MASYARAKAT
Sehat (contoh)
DAN PEDULI 2. Penyuluh
UNTUK TAHU,
MAU DAN
KHUSUS 3.Motivator
MAMPU
BIDANG PERTI “peer group”
HIDUP SEHAT
4.Kader Kesehatan
KESE- 5.Asisten Tenaga
HATAN PERAN Kesehatan
SAKA
AKSI
LAINNYA
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

KEGIATAN SAKA BAKTI HUSADA


1. Saka Bhakti Husada terdapat di seluruh provinsi,
kabupaten dan kota
2. Pembinaan SBH disinkronkan dengan pelaksanaan
program kesehatan (sesuai dengan Krida SBH)
3. Review materi sesuaikan dengan program kesehatan
4. Kelompok kecakapan khusus (SKK) dalam SBH diarahkan
menjadi Job Creation  nilai tambah menjadi Pramuka
5. Perkemahan Bakti Husada
Re-aktivasi/Hidupkan kembali SBH,
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA

apa yang harus dilakukan?


 Peningkatan kapasitas Pamong, Instruktur SBH di
berbagai jenjang
 Penguatan Kelembagaan SBH di berbagai jenjang
 Dukungan regulasi dari Jajaran Kesehatan dan
Gerakan Pramuka dalam memperkuat SBH
 Updating pengurus SBH kabupaten kota (PimSaka)
 Database Angota SBH di kabkota
 Pemanfaatan media sosial untuk sosialisasi.
MENTERI KESEHATAN
REPUBLIK INDONESIA
Re-aktivasi/Hidupkan kembali SBH,
apa yang harus dilakukan?
 Peningkatan komitmen Pemda melalui upaya advokasi
utk menggalang dukungan dana dan sumberdaya lain
 Peningkatan peran serta institusi pendidikan dalam
gerakan pramuka SBH
 Peningkatan kemitraan dengan lintas program/sektor
dan kelompok potensial dalam mendukung gerakan
pramuka (SBH)
 Alokasi Anggaran Pembinaan disetiap KRIDA.
 Agenda Perticab
Media Saka Bakti Husada
SEHAT ADALAH HARTAKU,
YANG HARUS KU JAGA DAN
KUPELIHARA

http://anakbersinar.com/assets/images/public/media/0b66834782d41ad790238af210e6470f.jpg 39
40
41
42
43
44
45
46
47
48
49
50
51

Anda mungkin juga menyukai