Anda di halaman 1dari 96

PROMOSI KESEHATAN JIWA

TERHADAP
GENERASI UNGGUL DAN
BERKARAKTER

Prof. Dr. Budi Anna Keliat, SKp, MAppSc


Dosen Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia
BAHAN DIKUSI

1.Masalah Kesehatan Jiwa


2.Promosi Kesehatan Jiwa: Unggul dan
Berkarakter
3.Prevensi Masalah Kesehatan Jiwa
1. Masalah Kesehatan Jiwa
DI INDONESIA
PREVALENSI GANGGUAN JIWA
SKIZOFRENIA/PSIKOSIS (PER MIL), 2013-2018

25 2013 2018

20

15

11

‰ 10
7

3
5
2.3
1.7

1.3
0

Skizofrenia 0.18%
4
PREVALENSI DEPRESI*PADA PENDUDUK UMUR ≥15
TAHUN MENURUT PROVINSI, 2018
25.0

20.0

15.0
Hanya 9% penderita
depresi yang minum
12.3
obat /menjalani
10.0
pengobatan medis.

6.1
5.0

1.8

0.0

*berdasarkan wawancara dengan Mini International Neuropsychiatric Interview (MINI)


Depresi 6.1 %
5
PREVALENSI* GANGGUAN MENTAL EMOSIONAL
PADA PENDUDUK UMUR > 15 TAHUN MENURUT
PROVINSI, 2007-2018

2007 2013 2018


25

19.8

20

15
9.8

10

5
6 3.6

*berdasarkan wawancara dengan Self Reporting Questionnaire-20 (SRQ-20), Nilai Batas Pisah (Cut off Point) ≥ 6
Gangguan Mental
Emosional 9.8%
6
DAMPAK BENCANA TSUNAMI TERHADAP
KESEHATAN JIWA DAN PSIKOSOSIAL
(WHO, 2005)

Masalah Keswa dan Psikososial Persentase

Gangguan jiwa berat (severe mental 3-4%


disorder)

Gangguan jiwa sedang ke berat (mild to 15-20%


moderate mental disorder)

Distres psikososial sedang ke berat 30-50%


(mild to severe psychosocial distres)
50 - 90%
Distres psikososial sedang (mild 20-40% STRES
psychosocial distress)
Masalah Kesehatan Jiwa di Masa
Pandemi COVID-19 (n=9.710)

• Gangguan Mental Emosional : 12.6%


• Penggunaan zat Psikoatif : 0.4%
• Gejala psikotik : 15.7%
• Gejala PTSD : 38.1%

(Windarwati, Keliat, dkk, 2020)


PERKIRAAN MASALAH
KESEHATAN JIWA DI INDONESIA
Jumlah Penduduk : 260 juta; >15 Tahun (70%) Pdd: 182 juta

NO VARIABEL JUMLAH
1 Sehat & ODMK 230.594.000
2 GME (9.8%x70%pddk) 17.836.000
3 Depresi (6.1%x70% pddk) 11.102.000
4 Skizo / Psikosis (0.18%Xpddk) 468.000
Sehat
ODMK/Risiko GME/RISIKO
DEPRESI
17,836,000
11,102,000

Sehat & ODMK


SKIZO/PRIKOSIS
230,594,000
468,000

Pernah Pasung:
65,520
Promosi Pasung 3 bln
terakhir: 20,639

Kuratif &
Pencegahan Rehabilitasi

Kuratif
Masalah
07/13/2022
Kesehatan Jiwa Indonesia (Riskesdas 2018) 10
TARGET PELAYANAN KESEHATAN JIWA:
RENTANG SEHAT-RISIKO-SAKIT

Sehat Risiko Sakit


TARGET PELAYANAN SAKIT DI
& ASUHAN RUMAH
KEPERAWATAN LANSIA BUMIL SAKIT

Dewasa Bayi SAKIT DI


KELUARGA/
SEHAT DI KOMUNITAS
KELUARGA/
KOMUNITAS Kanak2
Remaja
RISIKO DI
KELUARGA/
Anak ANAK KOMUNITAS
Sekolah PRA SEK
TARGET PELAYANAN
KESEHATAN JIWA

1. SEHAT JIWA TETAP SEHAT


2. RISIKO GANGGUAN JIWA JADI SEHAT JIWA
3. GANGGUAN JIWA JADI
MANDIRI DAN PRODUKTIF

INDONESIA SEHAT JIWA


KESEHATAN
(WHO)

Kesehatan adalah kondisi sehat fisik, mental sosial dan spiritual,
bukan hanya bebas dari sakit dan cacat (Health is a state of complete
psysical, mental, social and spiritual wellbeing and not merely the absence
of disease or infirmity)

Kesehatan:
•Fisik (biologi)
•Mental
•Sosial
•Spiritual
•Tidak hanya tidak sakit dan tidak cacat

TIDAK ADA KESEHATAN TANPA KESEHATAN JIWA
(NO HEALTH WITHOUT MENTAL HEALTH)
KESEHATAN JIWA
(MENTAL HEALTH)
Kesehatan jiwa merupakan komponen penting pada
definisi sehat WHO (Mental well being is fundamental
component of WHO’s definition of health)
Sehat jiwa memampukan individu (Good mental
health enables people):
• Menyadari potensinya (to realize their potential)
• Mengatasi stres dalam kehidupannya (to cope with the
normal stresses of life)
• Bekerja produktif (to work productively)
• Berkontribusi pada masyarakat (to contribute to their
community)
PROSES AWAL PSIKOSIS (EARLY PSYCHOSIS)

Risiko/
Early 15-25 tahun
Sehat ODMK (Heinssen, et al,
(Psikosos) Detection 2014)

Stresor
Bio Gejala Duration
Early Skizofreni
Untreated Psychosis
Psiko Prodroma Psychosis a
Psychosis
Sos

PROMPT KURASI& KURASI&


PROMOSI PREVENSI
TREATMENT REHAB REHAB
2. Promosi Kesehatan Jiwa:
Unggul dan Berkarakter
MENJADI ORANG TUA
YANG BAIK
FUNGSI KELUARGA
• Kasih Sayang
• Sosialisasi dan Pendidikan
• Keturunan
• Spiritual
• Kesehatan
• Ekonomi
TUGAS KESEHATAN KELUARGA

• Mengenal masalah kesehatan keluarga


• Memutuskan perawatan kesehatan keluarga
• Merawat kesehatan keluarga
• Menciptakan suasana keluarga yang harmonis
• Menfgunakan pelayanan kesehatan yang tersedia
PRINSIP POLA ASUH
• Kasih Sayang • Disiplin
• Kebersamaan • Mandiri
• Penghargaan • Penyelesaian Masalah
• Pendengar Yang Baik • Pemahaman
• Membedakan Baik Dan Keterbatasan
Buruk
• Nilai Agama Dalam
• Pengenalan Diri Dan Kehidupan Sehari-hari
Lingkungan
ASPEK PERKEMBANGAN

 Motorik
 Kognitif
 Bahasa
 Emosi
 Kepribadian
 Moral
 Spiritual
 Sosial
8 tahap perkembangan
psikososial
Masa bayi : 0-18 bln
Masa todler/kanak : 18 bln – 3 thn
Masa pra sekolah : 3 – 6 thn
Masa sekolah : 6 – 12 thn
Masa remaja : 12 – 18 thn
Masa dewasa awal : 18 – 25 thn
Masa dewasa : 25 – 65 thn
Masa lanjut usia : > 65 thn

Orang tua, “care giver”, perlu memberikan asuhan yang


tepat agar proses perkembangan menjadi optimal
Tujuan

Orangtua/Care Giver mampu:


Menjelaskan pengertian perkembangan mental
Menjelaskan tahap perkembangan mental
Melakukan pola asuh perkembangan mental
Mengidentifikasi dan merawat penyimpangan
perkembangan mental
POLA ASUHAN BAYI
Pengertian Bayi

Masa bayi : usia 0 (baru lahir) s.d 18 bln


Masa berkembangnya RASA PERCAYA
◦ Dimulai dengan mengembangkan rasa percaya
dengan orang tua/care giver
Dirawat dengan baik ~ TUMBUH RASA PERCAYA
Tidak dirawat dengan baik ~ MUDAH CURIGA
Karakteristik bayi normal ~
percaya
 Tidak langsung menangis jika bertemu orang asing
 Menolak saat digendong orang asing
 Menangis saat digendong orang asing
 Menangis saat tidak nyaman
 Senang jika ibu menghampiri
 Menangis saat ditinggal ibu
 Memperhatikan/memandang wajah orang yang mengajak bicara
 Mencari suara ibu yang memanggil namanya
Penyimpangan perkembangan
bayi:
rasa tidak percaya

 Menangis menjerit-jerit saat ditinggal ibu


 Tidak mau berpisah dengan ibu
 Tidak mudah berhubungan dengan orang
lain
Tujuan Asuhan pada Bayi

Bayi merasa nyaman

Bayi merasa aman

Mulai terbangun rasa


percaya dengan orang
lain
POLA ASUH PADA BAYI NORMAL

• Panggil sesuai nama


• Gendong dan peluk saat menangis
• Penuhi kebutuhan bayi: lapar, haus, basah, sakit
• Penuhi kebutuhan rasa aman dan nyaman:
• Membuai
• Memberi minum atau makan saat bayi lapar
• Memberi selimut
• Pangku dan gendong saat menyusui
• Bicara saat merawat bayi
POLA ASUH PADA BAYI
YANG MENYIMPANG PERKEMBANGANNYA

Menjalin hubungan saling percaya:


bonding & attachment
Memenuhi kebutuhan dasar dan rasa
aman dan nyaman
Saat menyusui fokuskan perhatian
Tidak mempermainkan bayi dari
meyusui ke empeng
STIMULASI MOTORIK BAYI
• Motorik kasar • Motorik kasar
• Latih telungkup • Latih merangkak
• Latih duduk • Latih berjalan
• Latih berdiri
• Latih membungkuk
• Latih mengambil mainan
• Motorik halus
• Motorik halus
• Latih memegang mainan
• Mencari mainan
• Latih memegang mainan
• Latih memasukan mainan ke tempat
• Latih membuat bunyi
tertentu yg lebih kecil
• Latihan memasukan mainan ke tempat • Latihan memegang pinsil
tertentu • Latihan menyusun balok

6-9 BULAN: beri semangat & pujian 9-12 BULAN: beri semangat & pujian
STIMULASI KOGNITIF BAYI
• WARNA –WARNI
• Menunjuk dan menyebutkan warna
• Latih menunjuk warna
• MENEMPEL MACAM-MACAM GAMBAR
• Menunjuk dan menyebutkan warna
• Latih menunjuk warna
• MENGULANG KATA-KATA DENGAN BENAR
• LATIH MENUNJUK BAGIAN TUBUHNYA

BERI PUJIAN DAN SEMANGAT


ATAS RESPON BAYI
STIMULASI BAHASA BAYI

• MENGAJAK BAYI BICARA


• MENGAJAK BAYI MENGENAL SUARA
• Ayah memanggil namanya dan bayi berpaling
• Adik- kakak membuat bunyi dan suara dan bayi berpaling
• Ada suara di dengar lalu memalingkan dan mencari
• MELATIH MENIRU KATA-KATA

BERIKAN SEMANGAT DAN PUJIAN DAN HINDARI MENYALAHKAN


STIMULASI EMOSI BAYI
• MEMBELAI BAYI: Rasa aman & Nyaman
• Peluk dan cium
• Tunjukkan kegembiraan saat bertemu
• JIKA MENANGIS (cara komunikasi bayi) CARI PENYEBAB DAN SELESAIKAN
SAMBIL BICARA
• Lapar
• Haus
• Basah
• Kepanasan/kedinginan
• MENGAMATI LINGKUNGAN SBG STIMULATOR
• Menyanyikan atau mendengar lagu
• Melihat lingkungan luar
EMOSI IBU MEMPENGARUHI EMOSI BAYI
STIMULASI KEPRIBADIAN
BAYI
• Meletakkan mainan yang mungkin diraih, beri semangat, begitu
diraih berikan pujian
• Berbicara tatap muka dengan memperlihatkan mimik yang sesuai
• Ajak melihat diri sendiri di cermin

PENTING SEKALI MEMBERI SEMANGAT DAN PUJIAN AGAR


PERCAYA DIRI BERKEMBANG
STIMULASI MORAL BAYI

• MENGGUNAKAN TANGAN KANAN:


• Makan
• Memberikan sesuatu
• Menerima sesuatu
• Memberi salam
• PERMISI/MINTA IJIN
• Ketuk pintu
• Berjalan di depan orang lain
• Ingin sesuatu mis: makanan, jajan

BERI MOTIVASI, SEMANGAT DAN PUJIAN


STIMULASI SPIRITUAL BAYI

• DOA: Makan, Tidur, Bangun, Bepergian


• BACAKAN FIRMAN TUHAN/AYAT SUCI
• BACAKAN CERITA NABI

MEMBERI SEMANGAT DAN IBADAH


STIMULASI SOSIAL BAYI

• SOSIAL
• Panggil nama yang sesuai
• Kumpul sesama anak
• Bawa kunjungan keluarga
• Main ciluk ba
• Beri pujian jika berhasil
POLA ASUH
KANAK-KANAK / TODLER
Pengertian Kanak –
Kanak
Masa Kanak-kanak : 18 bln – 3 th
Masa perkembang KEMANDIRIAN/OTONOMI
◦ Difasilitasi dengan memberi kebebasan mempelajari dunia
sekitar
◦ Difasilitasi kemandirian merawat diri
Bila terlalu dilindungi atau dikendalikan akan berkembang
menjadi orang yang ragu-ragu / pemalu / tergantung pada
orang lain/ sukar mengambil keputusan
Karakteristik Kanak-Kanak
Mandiri
• Cerita yang berkhayal/fantasi
• Berinisiatif menggunakan situasi • Mudah pisah dengan orang tua
dirumah untuk bermain : • Banyak bertanya ttg hal yang asing
menyusun kursi jadi kereta api,  Sering menggunakan
mengumpulkan kulit permen/ kata”jangan/tidak/enggak’
batuan dll.
 Bertindak semaunya sendiri, tdk
• Mengerjakan pekerjaan mau diperintah
sederhana : buang sampah, lipat-  Menunjukkan rasa suka dan tidak
lipat pakaian, meletakkan sepatu suka
pada tempatnya.  Mengikuti ritual keagamaan yg
• Bermain dengan teman sebaya. dilakukan keluarga
Karakteristik Kanak-Kanak Ragu


Tidak berani melakukan sesuatu


Takut melakukan sesuatu / takut salah


Malu melakukan sesuatu


Tidak punya keinginan/cita-cita

 
TUJUAN ASUHAN KANAK-
KANAK
Anak mampu
• Mengendalikan diri
• Mengekspresikan diri
• Bekerja sama

o Percaya diri
o Mandiri
o Harga diri
POLA ASUH
KANAK-KANAK NORMAL
• Penuhi rasa ingin tahu: berikan mainan sesuai usia tdk berbahaya dan
tdk sulit digunakan
• Beri kesempatan memilih bukan kata perintah
• Tidak mengancam atau menakut-nakuti: mis. Mamah pergi, awas
polisi, tidak diakasih main
• Saat mengamuk pastikan aman dari bahaya
• Beri tahu tindakan yg boleh dan tidak boleh, yg baik dan buruk
• Puji keberhasilan anak
• Latih melakukan kegiatan sendiri
• “Latih disiplin”
CARA MELATIH DISIPLIN
• Jelaskan berulang-ulang sampai mengerti:
• Boleh dan tidak boleh
• Baik dan tidak baik
• Jelaskan berulang-ulang sampai mengerti akibat
• Jika melakukan yang tidak boleh
• Jika melakukan yang tidak baik
• Jika sudah mengerti sepakati apa
• konsekuensi jika melakukan yang boleh dan baik
• Konsekuaensi jika melakukan yang tidak boleh dan tidak baik
• Berikan konsekuensi secara konsisten
(saratnya anak sudah mengerti)
POLA ASUH
ANAK RAGU DAN MALU

• Beri penjelasan atau contoh untuk melakukan


tugas/kegiatan
• Beri tugas/kegiatan yang yakin anak dapat melakukan
• Beri kepercayaan melakukannya
• Beri semangat dan dukungan positif
• Beri pujian terhadap keberhasilannya
STIMULASI MOTORIK
KANAK-KANAK/TODDLER
• MOTORIK KASAR
• Latih berdiri dengan satu kaki
• Latih berjalan dengan satu kaki
• Latih melompat dengan dua kaki
• Latih melempar dan menangkap bola
• MOTORIK HALUS
• Latih menulis
• Latih mencoret dan menggambar
• Latih mewarnai
• Latih memasukkan benda sesuai bentuk
• Latih menyusun balok

BERI SEMANGAT DAN PUJIAN


STIMULASI KOGNITIF
KANAK-KANAK/TODDLER
• Mengajarkan anak bermain puzle: buah, binatang, sayur, perabotan dll
(sederhana)
• Beri contoh
• Beri kesempatan mencoba (inisiatip & logika)
• Beri semangat/motivasi
• Beri pujian
• Menjelaskan fungsi peralatan rumah tangga
• Alat makan
• Tempat tidur
• Kamar mandi
• Dll
• Motivasi, semangat dan pujian jangan lupa
STIMULASI BAHASA
KANAK-KANAK/TODDLER
• Latih bicara 2 sampai 3 kata
• Ltih nama-nama benda, binatang, buah , sayur dll
• Jawab semua pertanyaan dg antusias
• Bicara dengan tatap muka
• Bicara disertai gerakan tubuh (untuk ditiru)
• Beri perintah sederhana dengan lemah lembut: berdiri, makan,
minum, duduk dll

BERI SEMANGAT DAN PUJIAN


STIMULASI EMOSI
KANAK-KANAK/TODDLER
• Memberi lingkungan bermain yang aman dan nyaman
• Beri kesempatan makan, minum, mandi, berpakaian,
bersisir, bersepatu dll sendiri (ada rasa puas dapat
melakukan sendiri)
• Bermain di luar rumah (memberi perasaan senang)
• Berikan kasih sayang (ucapkan)

BERI SEMANGAT DAN PUJIAN


STIMULASI KEPRIBADIAN
KANAK-KANAK/TODDLER
• Ajarkan peduli pada orang lain: menyapa, memuji, bertanya
• Tiga kata ajaib: tolong, terima kasih, maaf
• Kenalkan orang disekitar: panggilan pada teman dan
saudara
• Ajarkan peduli pada lingkungan: buang sampah pada
tempatnya, meletakkan gelas pada tempatnya dll

BERI SEMANGAT DAN PUJIAN


STIMULASI MORAL
KANAK-KANAK/TODDLER

• Ingatkan dan puji menggunakan tangan kanan dengan


baik
• Ajarkan aturan bermain: ada kalah ada menang
• Ajarkan tata krama keluarga: hormat pada orang tua

BERI SEMANGAT DAN PUJIAN


STIMULASI SPIRITUAL
KANAK-KANAK/TODDLER
• DOA: Makan, Tidur, Bangun, Bepergian: Minta anak
yang melakukan
• BACAKAN FIRMAN TUHAN/AYAT SUCI: Dengan cerita
• BACAKAN CERITA: Cerita dan minta ceritakan kembali
• KE SEKOLAH MINGGU/NGAJI: Bangun semangat

MEMBERI SEMANGAT DAN IBADAH


STIMULASI PSIKOSOSIAL
KANAK-KANAK/TODDLER
• Panggil sesuai dengan nama panggilan
• Kumpul sesama anak: latih berbagi
• Bawa kunjungan keluarga: latih hormat dan
berbagi
• Bantu untuk berhasil
• Sampaikan hal positif yang dilakukan
• Beri pujian jika berhasil
POLA ASUH
ANAK PRA SEKOLAH
(APRAS)
Pengertian Anak Pra
sekolah
• Masa pra sekolah : 3 – 5 tahun
• Masa Perkembangan: INISIATIF
• Berinisiatif/menggagas kegiatan dengan usaha
sendiri/mandiri
• Inisiatif tidak menimbulkan kesalahan
• Perkembangan konsep diri positif

GAGASAN/IDE/INISIATIF TINGGI
Karakteristik APRAS
BERINISIATIF
• Daya inisiatif/gagasan/ide • Pantang menyerah
tinggi
• Pantang putusasa
• Berani mengungkapkan
pendapat • Aktivitas fisik baik
• Berfantasi/berkhayal • Mengisi waktu dengan
• Ingin tahu (banyak bertanya) kegiatan
• Mencoba sesuatu yang baru • Mudah bersosialisasi
• Mampu mengatasi masalah
Karakteristik APRAS
menyimpang: Rasa bersalah
• Tidak punya • Tidak mampu mengatasi
inisiatif/gagasan/ide tinggi masalah
• Tidak berani • Mudah menyerah:
mengungkapkan pendapat mengatakan tidak bisa
• Tidak pernah • Mudah putusasa: menangis
berfantasi/berkhayal kalau tidak bisa
• Tidak pernah bertanya • Tidak mau bergaul
• Takut salah/tidak percaya • Malas beraktivitas
diri
POLA ASUH APRAS: INISIATIF

• Berikan kesempatan untuk sukses: menulis, menggambar, naik


sepeda, dll
• Terima kemampuan anak apa adanya, jangan memberikan
target yg tidak bisa dicapai
• Jadi role model
• Berikan suasana disiplin: waktu belajar, menonton tv,
bermain, dsb
• Berikan pujian jika berhasil
POLA ASUH APRAS
MERASA BERSALAH

Berikan kesempatan beraktivitas/bermain dalam kelompok


Ajarkan anak permainan sederhana yg membutuhkan kerja sama
dan koordinasi
Berikan kesempatan bermain peran menggunakan alat-alat yg
sesuai: alat sekolah2an, masak2an dll
Berikan pujian terhadap keberhasilan yg dicapai
Jangan menyalahkan dan mengucilkan
Jadilah pendengar yang baik
SIKAP KELUARGA/CARE
GIVER

• Bersikap positif
• Mendorong sukses
• Membantu menyelesaikan konflik
• Tidak menentang/menyalahkan
• Gunakan bahasa positif
• Berikan pendapat positif terhadap perilaku yang ditampilkan
• Berikan pujian terhadap keberhasilan yg dicapai anak
STIMULASI MOTORIK ANAK PRA
SEKOLAH
• MOTORIK KASAR
• Latihan berjalan pada papan titian
• Latihan lompat tali
• Latihan lompat karung
• MOTORIK HALUS
• Menggunting bentuk gambar
• Menggambar berbagai bentuk: bulat, kotak, rumah, orang dll
• Mewarnai
• Memasukkan benda kecil ke tempat yg sesuai, mis kacang ke dalam botol

BERI SEMANGAT, MOTIVASI DAN PUJIAN


STIMULASI KOGNITIF
ANAK PRA SEKOLAH

• Mengelompokan benda berdasarkan: bentuk, ukuran


• Mengenal warna
• Mengenal huruf
• Mengenal angka
• Bercerita: kenyataan atau fantasi

BERIKAN MOTIVASI, SEMANGAT, PUJIAN


STIMULASI BAHASA
ANAK PRA SEKOLAH

• Bercerita kepada anak dengan kalimat lengkap


• Menyebutkan nama-nama hari, bulan: dapat dengan nyanyian
• Beri perintah 2 atau 3 sekaligus: misalnya: “buka baju dan
mandi ya” atau “cuci tangan, makan dan jangan lupa minum”

BERI SEMANGAT, MOTIVASI DAN PUJIAN


STIMULASI EMOSI
ANAK PRA SEKOLAH

• Mengenal perasaan: gembira, sedih, marah, takut, bangga


• Latihan menunda keinginan
• Meminta maaf bila melakukan kesalahan
• Mengucapkan terima kasih bila ditolong
• Memuji jika melihat kebaikan orang lain

BERI SEMANGAT, MOTIVASI, PUJIAN


STIMULASI KEPRIBADIAN
ANAK PRA SEKOLAH

• Menyebutkan nama lengkap dan nama panggilan yang disukai


• Mengenal identitas: jenis kelamin
• Mengenal bentuk tubuh
• Membandingkan bentuk tubuh
• Tampil di depan umum

BERI SEMANGAT, MOTIVASI DAN PUJIAN


STIMULASI MORAL
ANAK PRA SEKOLAH
• Ingatkan dan puji menggunakan tangan kanan dengan baik
• Ingatkan dan puji jika bermain sportif
• Ingatkan dan puji tata krama keluarga: hormat pada orang tua
• Ajarkan aturan keluarga yang lain: makan bersama di meja
makan, minta ijin jika ingin keluar rumah
• Latih perbuatan baik

BERI SEMANGAT DAN PUJIAN


STIMULASI SPIRITUAL
ANAK PRA SEKOLAH
• BUDAYAKAN KEGIATAN IBADAH KELUARGA:
• Nyanyi rohani: Minta memilih lagu dan menyanyikannya
• Doa: Makan, Tidur, Bangun, Bepergian, keinginan, masalah (sakit): Minta anak
yang melakukan
• Saat teduh bersama
• Baca cerita alkitab: Cerita dan minta ceritakan kembali
• KE SEKOLAH MINGGU: Bangun semangat ke SM

MEMBERI SEMANGAT DAN IBADAH


STIMULASI SOSIAL
ANAK PRA SEKOLAH
• Bermain dengan teman sebaya
• Membantu pekerjaan rumah tangga: merapikan mainan,
menyimpan mainan, melipat pakaian, merapikan
pakaian dll
• Bermain dengan alat-alat rumah tangga
• Bermain jual-jualan dengan uang buatan
• Makan bersama dengan keluarga
• Mengikutkan kunjungan sosial: arisan, pertemuan
keluarga, pesta dll
ANAK ADALAH

TITIPAN ALLAH PADA KELUARGA

MASA DEPAN BANGSA


3. Prevensi Masalah
Kesehatan Jiwa Pada Sakit Fisik
PROSES TERJADINYA MASALAH
KESEHATAN JIWA DAN
PSIKOSOSIAL
PADA PANDEMI COVID-19
STRESOR – STRES – KOPING/KEMAMPUAN

1. COVID-19
2. MERAWAT
COVID-19
3. PERPISAHAN DG ADAPTIF
KEL
4. WFH, SFH
5. Kehilangan
STRESOR STRES KOPING
Kerabat
6. Penyakit Kronik
MAL
ADAPTIF
SRQ
1. Jantung: berdebar-
debar
2. Paru: Nafas Cepat
3. Ginjal: Sering
kebelakang
4. Pencernaan: sering
BAB
5. Kepala: Pusing,
sakit kepala
PENINGKATAN KETAHANAN
JIWA & PSIKO SOSIAL

1. FISIK RILEKS
2. EMOSI POSITIF
3. PIKIRAN POSITIF
4. PERILAKU POSITIF
5. RELASI POSITIF
6. SPIRITUAL POSITIF
1. FISIK RILEKS

TARIK NAFAS DALAM


RELAKSASI OTOT PROGRESIF
PROSES PENYIMPANGAN BERPIKIR
Yang menciptakan respons emosional anda bukanlah peristiwa yang negatif,
tetapi persepsi dan pikiran anda tentang peristiwa

Peristiwa external Peristiwa internal


(di luar kontrol anda) (dalam kontrol anda)

Pikiran anda:
Tindakan
“Itu tidak adil!”
orang lain
“Persetan!”
“Saya tidak terima”

Perilaku:
Anda mengusir orang itu, Emosi:
meninggalkan dengan dingin, Marah, frustasi, takut,
merencanakan balas dendam merasa bersalah
2. EMOSI: Positif
Positive emotion : Happiness, Excitement, Contentment

Autonomic Nervous System Activation Better Health Behavior

Hypothalamic-Pituitary-Adrenal Axis Activation Improve Adherence to Treatment Regiment


(Decreased Cortisol)

1. Endorfin Meningkat
2. Imunitas Meningkat
3. Kepatuhan Terhadap Perawatan Meningkat
EMOSI : Negatif

Negative : Stress, Anxiety, Depression

Impaired Immun Risk Infection,


(Cortisol-meningkat) Delayed Healing
1. IMUNITAS MENURUN
2. RISIKO INFEKSI/PENULARAN MENINGKAT
3. PENYEMBUHAN TERHAMBAT
EMOSI POSITIF
Gembira/senang dapat dicapai
dengan cara:
1. Lakukan kegiatan dan hobby
yang disukai, baik sendiri
maupun didalam keluarga
misalnya main musik, bernyanyi,
menari, bercakap - cakap hal hal
yang menyenangkan/ lucu dll.
2. Komunikasi dengan sanak
keluarga dan teman
dipertahankan tentang hal – hal
yang menyenangkan melalui
media daring.
3. PIKIRAN POSITIF

 Positif pada diri sendiri (Self-talk positive)


 Positif pada keluarga
 Positif pada orang lain
 Hindari pikiran negatif dan berita hoax
LATIHAN PIKIRAN POSITIF

• Teknik Fokus Pada Lima Jari

• Stop Berpikir
(10 ribu kali berpikir sehari)

• Berpikir Positif= afirmasi


4. PERILAKU POSITIF
Perilaku positif pada
diri sendiri
Perilaku positif bagi
keluarga
Perilaku positif bagi
orang lain
Perilaku positif bagi
lingkungan
5. RELASI POSITIF
• Memberi salam (greeting)
• Memberi pujian
(reinforcement)
• Memberi harapan (hope)
• Saling tolong menolong
(helping)
• Berbagi hal yang positif
(sharing)
• Menghindari diskusi hal – hal
MENYAPA POSITIF

• SALAM (Greeting) : Selamat pagi Ali

• MEMBERI PUJIAN (Appreciation): Ali tampak sehat sekali

• MEMBERI HARAPAN (Hope) : Saya yakin Ali akan sehat


terus
6. SPIRITUAL POSITIF
1. Berdoa untuk diri sendiri dan keluarga
2. Berdoa untuk masyarakat
3. Berdoa untuk tenaga kesehatan
4. Berdoa untuk pemerintah .

di rumah bersama anggota keluarga


dan berjamaah secara daring.

Mengikuti HIMBAUAN PEMERINTAH terkait


pelaksanaan ibadah selama pandemic
COVID-19
PENCEGAHAN MASALAH KESEHATAN
JIWA DAN PSIKOSOSIAL PADA:
INDIVIDU

Sikap Reaktif  reaksi yang cepat, tegang,


agresif  kecemasan, kepanikan contoh
Pencegahan memborong bahan makanan, masker, hands-
sanitizer, vitamin dll
Masalah
Kesehatan Jiwa
dan Psikososial
Sikap Responsif  sikap tenang, terukur,
pada Individu
mencari tahu apa yang harus dilakukan dan
memberikan respons yang tepat dan wajar :
Breathe, Assess, Action, Reflect (BAAR)
SIKAP MENTAL RESPONSIF: BAAR

• Breathe: Ambil waktu tarik nafas dalam, duduk tenang untuk berpikir
apa yang akan dilakukan, yang bermanfaat dan tidak berlebihan
• Assess: memastikan informasi yang didapat valid dan dari sumber
terpercaya. Hindari informasi yang salah, apabila akan berbagi
informasi saring dan cek kebenarannya.
• Action: Lakukan tindakan yang sesuai dengan anjuran resmi dari yang
berwenang, tetap melakukan penilaian risikonya dan tetap tenang.
• Reflect: Merefleksikan dan mengevaluasi apa yang sudah dilakukan,
menilai situasi terkini dan mempersiapkan respons berikutnya yang
akan diambil.
PENCEGAHAN MASALAH KESEHATAN
JIWA DAN PSIKOSOSIAL PADA :
KELUARGA

Pencegahan Mengetahui Masalah


Masalah
Kesehatan Jiwa
Mengambil keputusan
dan Psikososial
pada keluarga
Merawat anggota keluarga
KUMPUL
KELUARGA Menciptakan suasana keluarga yang kondusif
SERUMAH
5M+5B Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan
PENCEGAHAN MASALAH KESWA
PADA KELUARGA: MEETING KELUARGA: 5M 5B
• Mengetahui masalah: setiap anggota keluarga dapat mengutarakan pemahaman dan
permasalahan yang dirasakan terkait COVID-19.
• Mengambil keputusan: keluarga mengambil keputusan dalam mengatasi masalah
berdasarkan masukan dari anggota keluarga yang lain dan informasi resmi dari
pemerintah.
• Merawat anggota keluarga: melakukan kegiatan sehari – hari dalam keluarga yang
menguatkan ikatan emosional dan keluarga semakin harmonis. Keluarga dapat
merencanakan kegiatan 5 B (lima kegiatan bersama): belajar, beribadah, bermain,
bercakap – cakap, dan berkreasi bersama.
• Menciptakan suasana keluarga yang kondusif: saling menghormati, menghargai dan
memberi harapan satu dengan yang lain sehingga ikatan emosi dan tali kasih semakin baik.
• Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan yang tersedia: Puskesmas, Dokter keluarga,
praktik perawat jiwa, Klinik, Rumah sakit dan berbagai informasi kesehatan dari
pemerintah
PENCEHAGAN MASALAH KESEHATAN
JIWA-PSIKO-SOSIAL: MASYARAKAT

BERMANFAAT BAGI ORANG LAIN

• JATENG: “JOGO TONGGO”


• DIY: “JOGO WARGO”
• KARO: “SISAMPAT-SAMPATEN”

INDONESIA: “GOTONG ROYONG”


Salam Sehat Jiwa

Anda mungkin juga menyukai