Anda di halaman 1dari 28

PEMERINTAH KABUPATEN TOLITOLI

DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN


DESA

PENGUATAN
KELEMBAGAAN POKJANAL

SAMSUH,S.Ag.,M.Si
KEPALA DINAS PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
KABUPATEN TOLITOLI
DINAS PEMEBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA
KABUPATEN TOLITOLI

LANDASAN OPRASIONAL

 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 54 TAHUN 2007


TENTANG PEDOMAN PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA OPERASIONAL
PEMBINAAN POS PELAYANAN.
 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 19 TAHUN 2011
TENTANG PEDOMAN PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI POS
PELAYANAN TERPADU;
 PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI REPUBLIK INDONESIA NOMOR
18 TAHUN 2018 TENTANG LEMBAGA KEMASYARAKATAN DESA DAN
LEMBAGA ADAT DESA

2
DATA STUNTING BULAN FEB-AGUS TAHUN 2023
KABUPATEN TOLITOLI
Data Tanggal : 2023-06-20 09:00:55

JUMLAH STUNTING
NO KECAMATAN ANGGARAN DESA JML STUNTING FEB TURUN PRESEN
AGUS

1 DAMPAL SELATAN 684.200.750 159 155 4 2,52


2 DAMPAL UTARA 223.438.050 9 10 -1 -11,11
3 DONDO 320.479.200 161 140 21 13,04
4 BASIDONDO 140.238.000 179 142 37 20,67
5 LAMPASIO 226.923.700 74 89 -15 -20,27
6 OGODEIDE 179.519.500 140 139 1 0,71
7 BAOLAN 123.713.700 200 160 40 20,00
8 GALANG 381.986.300 14 14 0 0,00
9 DAKOPAMEAN 66.250.000 96 55 41 42,71
10 TOLITOLI UTARA 84.203.690 41 30 11 26,83
TOTAL KABUPATEN 2.430.952.890 1073 934 139 12,95
SUBER DATA DARI DINKES
Tugas dan Fungsi
Pasal 4
(1)LKD bertugas:

a. Melakukan pemberdayaan masyarakat Desa;


b. ikut serta dalam perencanaan dan pelaksanaan
pembangunan; dan
c. Meningkatkan pelayanan masyarakat Desa.

(2) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud


pada ayat (1) huruf b, LKD mengusulkan program dan
kegiatan kepada Pemerintah Desa
Jenis
Pasal 6

(1)Jenis LKD paling sedikit meliputi:


a. Rukun Tetangga;
b. Rukun Warga; -
c. Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga;
d. Karang Taruna;
e. Pos Pelayanan Terpadu; dan
f. Lembaga Pemberdayaan Masyarakat
Pasal 8
(1)Pengurus LKD terdiri atas:

a. ketua;
b. sekretaris;
c. bendahara; dan
d. bidang sesuai dengan kebutuhan.

(2) Ketentuan lebih lanjut mengenai pengurus LKD sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) ditetapkan dengan Keputusan Kepala Desa.
(3) Pengurus LKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) memegang jabatan selama
5 (lima) tahun terhitung sejak tanggal ditetapkan.
(4) Pengurus LKD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat menjabat paling
banyak 2 (dua) kali masa jabatan secara berturut-turut atau tidak secara
berturut-turut.
(5) Pengurus LKD dilarang merangkap jabatan pada LKD lainnya dan dilarang
menjadi anggota salah satu partai politik
PEMBINAAN DAN PENGAWASAN
Pasal 13
(1)Menteri melalui Direktur Jenderal Bina Pemerintahan Desa melakukan
pembinaan dan pengawasan secara umum terhadap pembentukan,
pemberdayaan dan pendayagunaan LKD dan LAD sebagai mitra Pemerintah
Desa.
(2) Gubernur melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pembentukan,
pemberdayaan dan pendayagunaan LKD dan LAD sebagai mitra Pemerintah
Desa pada Kabupaten/ Kota di wilayahnya. –
(3) Bupati/Wali kota melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap
pembentukan, pemberdayaan dan pendayagunaan LKD dan LAD sebagai mitra
Pemerintah Desa di wilayahnya.
(4) Camat melakukan pembinaan dan pengawasan terhadap pembentukan,
pemberdayaan dan pendayagunaan LKD dan LAD sebagai mitra Pemerintah
Desa di Desa.
PENGERTIAN

Pos Pelayanan Terpadu Salah satu bentuk upaya kesehatan


yang selanjutnya bersumber daya masyarakat
disebut Posyandu yang dikelola dan diselenggarakan
adalah dari, oleh, untuk dan bersama
masyarakat dalam penyelenggaraan
pembangunan kesehatan,
Mempercepat
penurunan angka Guna memberdayakan masyarakat
kematian ibu dan dan memberikan kemudahan
bayi. kepada masyarakat dalam
memperoleh pelayanan kesehatan
dasar untuk
Pengertian kader dan kader terlatih

Anggota masyarakat yang


Kader Posyandu bersedia, mampu dan
yang memiliki waktu
selanjutnya
disebut kader Menyelenggarakan
adalah
.
kegiatan Posyandu
secara sukarela
Kader posyandu terlatih yang selanjutnya disebut kader terlatih
adalah kader Posyandu yang telah mengikuti pelatihan terkait
bidang layanan Posyandu.
PERMENDAGRI NO.19 TAHUN 2011 TTG PENGINTEGRASIAN LAYANAN SOSIAL DASAR DI
POSYANDU

PENYELENGGARAAN
Bagian Kesatu Umum
Pasal 2

(1) Posyandu merupakan wadah pemberdayaan masyarakat yang dibentuk


melalui musyawarah mufakat desa/kelurahan yang dikelola oleh pengelola
Posyandu.

(2) Pendirian posyandu ditetapkan dengan keputusan kepala desa/lurah.

(3) Posyandu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bersifat fleksibel,


dikembangkan sesuai dengan kebutuhan, permasalahan dan kemampuan
sumber daya.
PERMENDAGRI NO.19 TAHUN 2011 TTG PENGINTEGRASIAN LAYANAN
SOSIAL DASAR DI POSYANDU

Pasal 3

Posyandu sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 meliputi


kegiatan antara lain:
a. pendaftaran;
b. penimbangan;
c. pencatatan;
d. pelayanan kesehatan;
e. penyuluhan kesehatan;
f. percepatan penganekaragaman pangan; dan
g. peningkatan perekonomian keluarga.
PERMENDAGARI NO 19 TAHUN 2011 TTG PENGINTEGRASIAN
LAYANAN SOSIAL DASAR DI POSYANDU

Kelompok Kerja Opersional Pembinaan Pos Pembinaan dan


Pelayanan Terpadu yang selanjutnya disebut Pokjanal
Posyandu

adalah Kelompok kerja yang tugas dan fungsinya mempunyai


keterkaitan dalam
pembinaan penyelenggaraan/pengelolaan Posyandu yang
berkedudukan di Pusat, Provinsi, Kabupaten/Kota dan
Kecamatan.
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 54 TAHUN 2007 PEDOMAN
PEMBENTUKAN KELOMPOK KERJA OPERASIONAL PEMBINAAN POS PELAYANAN
TERPADU

KEDUDUKAN
Pasal 2

(1) Pokjanal Posyandu Pusat berkedudukan di Pusat,


provinsi, kabupaten/kota, dan kecamatan.

(2) Pokja Posyandu berkedudukan di desa/kelurahan.


PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 54 TAHUN 2007 PEDOMAN PEMBENTUKAN KELOMPOK
KERJA OPERASIONAL PEMBINAAN POS PELAYANAN TERPADU

PEMBENTUKAN
Pasal 3

(1) Pokjanal Posyandu Pusat berkedudukan di Pusat, provinsi, kabupaten/kota, dan


kecamatan.
(2) Pokjanal Posyandu provinsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
dibentuk dengan Keputusan Gubernur.
(3) Pokjanal Posyandu kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat
(1) dibentuk dengan Keputusan Bupati/Walikota.
(4) Pokjanal Posyandu Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
dibentuk dengan Keputusan Camat.
(5) Pokja Posyandu desa/kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 ayat (1)
dibentuk dengan Keputusan Desa/Lurah.
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 54 TAHUN 2007 PEDOMAN PEMBENTUKAN KELOMPOK
KERJA OPERASIONAL PEMBINAAN POS PELAYANAN TERPADU

Dalam membentukan Pokjanal /Pokja Posyandu sebagaimana dimaksud


dalam Pasal 3 memperhatikan prinsip:

a. Musyawarah mufakat;
b. Struktur organisasi ramping, sedehana, dan kaya fungsi.
c. Kesetaraan;
d. Keanggotaannya fungsional berdasarkan.kompetensi masing-
masing unsur, sehingga ada kejelasan fungsi dan peran masing- masing
dalam pengorganisasian Pokjanal/Pokja Posyandu; dan
e. Mengutamakan prinsip koordinasi dan konsultasi.
f. Memanfaatkan sumberdaya yang ada di masyarakat.
PERATURAN MENTERI DALAM NEGERI NOMOR 54 TAHUN 2007 PEDOMAN PEMBENTUKAN KELOMPOK
KERJA OPERASIONAL PEMBINAAN POS PELAYANAN TERPADU

Pasal 7

(1) Pokjanal Posyandu kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam


Pasal 2 ayat (1) mempunyai tugas:

a. menyiapkan data dan informasi dalam skala kabupaten/kota tentang


keadaan maupun perkembangan berbagai kegiatan yang berkaitan
dengan pengelolaan program Posyandu;
b. menyampaikan berbagai data, informasi dan masalah kepada
instansi/lembaga terkait untuk penyelesaian tindak lanjut;
c. menganalisa masalah dan kebutuhan intervensi program berdasarkan
pilihan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan potensi dan
kebutuhan lokal;
Pasal 7

d. memfasilitasi penggerakan dan pengembangan partisipasi,


gotong royong, dan swadaya masyarakat dalam mengembangkan
Posyandu;
e. mengembangkan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan;
f. melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Bupati/Walikota
dan Ketua Pokjanal Posyandu provinsi.

(2) Pokjanal Posyandu kabupaten/kota dalam melaksanakan tugas


sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab kepada
Bupati/Walikota.
(1)Pokjanal Posyandu Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2
ayat (1) mempunyai tugas:

a. menyiapkan data dan informasi dalam skala Kecamatan tentang


keadaan maupun perkembangan berbagai kegiatan yang
berkaitan dengan kualitas program, kelembagaan dan SDM/personil
pengelola program;
b. menyampaikan berbagai data, informasi dan masalah kepada
iunsur terkait tingkat kecamatan untuk penyelesaian tindak lanjut;
c. menganalisa masalah dan kebutuhan intervensi program
berdasarkan pilihan alternatif pemecahan masalah sesuai dengan
potensi dan kebutuhan lokal;
d. menyusun rencana kegiatan tahunan dan mengupayakan adanya
sumber- sumber pendanaan untuk mendukung kegiatan
pembinaan Posyandu;
e. melakukan bimbingan, pembinaan, fasilitasi, advokasi,
pemantauan, dan evaluasi terhadap pengelolaan progam/kegiatan
Posyandu secara rutin dan terjadwal;
f. menggerakan dan mengembangkan partisipasi, gotong royong,
dan swadaya masyarakat dalam mengembangkan Posyandu;
g. mengembangkan kegiatan lain sesuai dengan kebutuhan;
h. melaporkan hasil pelaksanaan kegiatan kepada Camat dan Ketua
Pokjanal kabupaten/kota.
(2) Pokjanal Posyandu kecamatan dalam melaksanakan tugas
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) bertanggungjawab kepada
Camat.
PEMANTAUAN, EVALUASI DAN PELAPORAN
Pasal 21

(1) Pokjanal Posyandu pusat melakukan pemantauan dan evaluasi


pengintegrasian layanan sosial dasar di provinsi.

(2) Pokjanal Posyandu provinsi melakukan pemantauan dan evaluasi


pengintegrasian layanan sosial dasar di kabupaten/kota.

(3) Pokjanal Posyandu kabupaten/kota melakukan pemantauan dan


evaluasi pengintegrasian layanan sosial dasar kecamatan.

(4) Pokjanal Posyandu kecamatan melakukan pemantauan dan


evaluasi pengintegrasian layanan sosial dasar desa/kelurahan.
(2) Bupati/walikota melaporkan pelaksanaan pengintegrasian
layanan sosial dasar di Posyandu kabupaten/kota kepada
gubernur setiap 4 (empat) bulan sekali dalam 1 (satu) tahun.

(3) Camat melaporkan pelaksanaan pengintegrasian layanan sosial


dasar di Posyandu kecamatan kepada bupati/walikota setiap 2
(dua) bulan sekali dalam 1 (satu) tahun.

(4) Kepala desa/lurah melaporkan pelaksanaan pengintegrasian


layanan sosial dasar di Posyandu desa/kelurahan kepada camat
setiap 1 (satu) bulan sekali dalam 1 (satu) tahun.
(3) Untuk membantu pelaksanaan tugas dan fungsi Pokjanal
Posyandu Kabupaten/kota sebagaimana dimaksud dalam
Pasal 7 dan Pasal 10 dibentuk Sekretariat Tetap yang
berkedudukan di Satuan Kerja Perangkat Daerah yang
membidangi Pemberdayaan Masyarakat.
(4)Untuk membantu pelaksanaan tugas dan fungsi Pokjanal Posyandu
Kecamatan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 8 dan Pasal 10 dibentuk
Sekretariat Tetap yang berkedudukan di Kantor Kecamatan.

5)Untuk membantu pelaksanaan tugas dan fungsi Pokjanal Posyandu


desa/kelurahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 9 dan Pasal 10
dibentuk Sekretariat Tetap yang berkedudukan di Kantor Kepala
Desa/Lurah.
Pasal 13

(1)Struktur Kepengurusan Pokjanal Posyandu terdiri atas:


a. pembina;
b. ketua;
c. wakil ketua;
d. sekretaris;
e. bendahara;
f. bidang-bidang sesuai kebutuhan

(2) Bidang-bidang sebagaimana dimaksud pada ayat (1) antara lain:


a. bidang kelembagaan;
b. bidang pelayanan kesehatan dan keluarga berencana;
c. bidang komunikasi, informasi dan edukatif;
d. bidang sistem informasi Posyandu;
e. bidang sumberdaya manusia; dan
f. bidang bina program.
(1)Struktur Kepengurusan Pokja Posyandu terdiri atas:
a. ketua;
b. sekretaris;
c. bendahara; dan
d. unit-unit sesuai kebutuhan

(2) Unit-unit sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf d antara lain:
a. unit pelayanan;
b. unit informasi Posyandu; dan
c. unit kelembagaan.
PERMENDAGARI NO 19 TAHUN 2011 TTG PENGINTEGRASIAN
LAYANAN SOSIAL DASAR DI POSYANDU

Pengintegrasian layanan sosial dasar di Posyandu adalah

suatu upaya mensinergikan berbagai layanan yang


dibutuhkan masyarakat meliputi :

perbaikan kesehatan dan gizi,


pendidikan dan perkembangan anak,
peningkatan ekonomi keluarga,
ketahanan pangan keluarga dan
kesejahteraan sosial.
“Transformasi digital di masa pandemi maupun next
pandemi akan mengubah secara struktural cara kerja,
beraktivitas, berkonsumsi, belajar, bertransaksi yang
sebelumnya offline dengan kontak fisik menjadi lebih
banyak ke online.” Rapat Terbatas di Istana Merdeka 3 Agustus 2020

Terobosan dan percepatan transformasi digital


pada berbagai sektor di Indonesia:

Persiapan berkaitan dengan Persiapan


regulasi, pendanaan dan roadmap
pembiayaan. transformasi digital di
sektor-sektor strategis
Perluasan akses dan Percepatan Persiapan
peningkatan integrasi Pusat kebutuhan SDM
infrastruktur digital Data talenta digital
Nasional.
12
ORANG YG DAPAT BERTAHAN DALAM
BERBAGAI KEADAAN

• BUKAN orang yang kuat atau perkasa


• BUKAN orang yang pinter / cerdas
• Akan tetapi adalah mereka
• ORANG yang mampu mengikuti perubahan
dan menjadi pelaku perubahan
• Sebaik baik manusia adalah mereka yg
berguna untuk orang lain.
26
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai