Anda di halaman 1dari 40

DINAS KESEHATAN KOTA BOGOR

Jl. KESEHATAN No. 3 TANAH SAREAL


KEPALA DINAS
KESEHATAN

SEKRETARIAT
DINKES

BIDANG BIDANG BIDANG BIDANG


YANKES SDK P2P KESGA
Kepala Bidang Yankes
drg. Yuniarto Budi Santosa, MKes

Kepala Seksi Pelayanan Kepala Seksi


Kesehatan Primer dan Pelayanan Kesehatan Kepala Seksi Bindal dan
Tradisional Rujukan dan Jaminan Pembinaan Mutu Fasyankes
Kesehatan drg. Elva Adyaksani G, MKes
dr. Armein S. Rowi, MKes
dr. Tri Yuliani, MKes
Mendukung peningkatan AKSES
dan MUTU Pelayanan kesehatan
1 pada masyarakat

Mendukung Pelaksanaan JKN


2

Mendukung pencapaian
3
Indikator Kesehatan
Penguatan PHC, Perijinan, Akses dan Mutu
RPJMD Kota Bogor

Penguatan SDM
Pemenuhan SDM secara Standar dan Merata
(Janji-janji pemerintah Kota Bogor)

Jangkauan Pelayanan Kesehatan Kepada Masyarakat


Program Kerja Walikota Bogor

Sesuai 3 Pilar Program Indonesia Sehat (PS,PY, JKN)


APA ITU SPM? APA PENTINGNYA SPM?
KONSEP DASAR PENYELENGGARAAN PELAYANAN KESEHATAN
APLIKASI KE PUSKESMAS
 STANDAR PELAYANAN MINIMAL
 STANDAR SDM KESEHATAN MINIMAL
 STANDAR ALKES – OBAT MINIMAL
 STANDAR SARPRAS MINIMAL
 STANDAR FASILITAS

TIDAK ADA
PERBEDAAN

KAWASAN KAWASAN KAWASAN


PERKOTAAN PEDESAAN T/ST
9
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM)
SPM adalah ketentuan mengenai jenis dan mutu Pelayanan Dasar yang
merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap
warga negara secara minimal
(akan ditetapkan melalui Peraturan Pemerintah)

Merupakan kewajiban bagi pemerintah Daerah untuk menjamin setiap


warga negara memperoleh kebutuhan dasarnya  Diberlakukan secara
nasional untuk seluruh Pemerintahan Daerah

Urusan Pemerintahan Wajib yang terkait dengan Pelayanan Dasar

Ketenteraman,
Perumahan Ketertiban
Pekerjaan
Rakyat &
Pendidikan Kesehatan Umum &
Kawasan
Umum, & Sosial
Penataan Ruang Perlindungan
Permukiman
Masyarakat

UNTUK MENGAWAL PELAKSANAAN PROGRAM KESEHATAN DI DAERAH


DITETAPKAN SPM BIDANG KESEHATAN

Sumber : UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah


ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PROGRAM PRIORITAS
PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN

Peningkatan kesehatan ibu, anak,


Penguatan pengendalian Penguatan pelayanan kesehatan
keluarga berencana (KB), dan
penyakit dan pengawasan obat dan
kesehatan reproduksi
makanan

“Meningkatkan akses dan mutu pelayanan kesehatan menuju cakupan kesehatan semesta dengan
penekanan pada penguatan pelayanan kesehatan dasar (primary health care) dan peningkatan upaya
promotif dan preventif didukung oleh inovasi dan pemanfaatan teknologi”

Percepatan perbaikan gizi Penguatan Gerakan Masyarakat Hidup


masyarakat Sehat (Germas)
PROGRAM PRIORITAS 2:
PENINGKATAN AKSES DAN KUALITAS PELAYANAN KESEHATAN

1
Penurunan kematian ibu dan
Proyek Prioritas bayi
Peningkatan
Kesehatan Peningkatan KB dan
Ibu, Anak,
Keluarga kesehatan reproduksi
Penguatan pelayanan Berencana,
kesehatan dasar dan dan
rujukan Kesehatan
5 Reproduksi 2
Pemenuhan dan Kegiatan Prioritas
peningkatan Peningkatan
Pelayanan
kompetensi tenaga Kesehatan
2 Percepatan
kesehatan
Perbaikan Penurunan stunting
dan Gizi
Pemenuhan dan Pengawasan Masyarakat
Obat dan PENINGKATAN
peningkatan daya Makanan AKSES DAN
saing sediaan farmasi KUALITAS
dan alat kesehatan PELAYANAN
Peningkatan KESEHATAN
efektivitas
Program Prioritas
pengawasan obat dan
makanan 3
4
Penguatan tata kelola
dan pembiayaan Pengendalian penyakit
kesehatan Penguatan
Peningkatan menular
Pengendalian
Germas
Penyakit Pengendalian penyakit
tidak menular
RANCANGAN PERMENDAGRI TENTANG RKPD TAHUN 2020
UNTUK URUSAN KESEHATAN

• SPM Provinsi dan Kabupaten/Kota

• Peningkatan Pelayanan Kesehatan dan Gizi Masyarakat melalui Penurunan


Stunting dan Gizi
• Peningkatan dan Pemerataan Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan serta
Sumber Daya Manusia Kesehatan

• Ketersedian Obat, Mutu Obat, Vaksin, Alkes dan Makanan dan Minuman

•Peningkatan status kesehatan dan gizi masy melalu capaian penurunan anemia, capaian
penurunan AKI capaian penurunanAKB, persentasi bayi usia kurang dari 6 (enam) bulan
mendapat ASI eksklusif, peningkatan prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak
balita, peningkatan waqsting (kurus) anak balita
• Promotif dan Preventif Germas

• Pencegahan Penyakit Menular dan Tidak Menular serta peningkatan


penyehatan lingkungan
• Peningkatan penduduk yang menjadi peserta BPJS Kesehatan dan yang menjadi
peserta PBI melalui JKN ataupun KIS

• Penganggaran PT Kesda Tahun 2020


Indikator SPM
 Penetapan indikator kinerja dimulai dari integrasi SPM
dalam dokren RPJMD yaitu berupa indikator outcame.
Sedangkan indikator kinerja tahunan berupa output
dituangkan didalam dokren RKPD;
 Indikator kinerja perencanaan sebagai baseline untuk
penetapan indikator kinerja capaian yang dituangkan
didalam LPPD;
 Dari total jenis pelayanan SPM untuk provinsi dan
kabupaten/kota, saat ini indikator tersebut telah tersedia
didalam permendagri 86/2017 tentang penyusunan RPJMD
dan RKPD, Renstra dan RENJA yang mana indikator ini
juga inline dengan indikator capaian kinerja yang
tertuang didalam permendagri 73/2009 ttg LPPD
STANDAR PELAYANAN MINIMAL (SPM) BIDANG
KESEHATAN

Permenkes Nomor 43 Tahun 2016 tentang


Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Kesehatan
Tujuan untuk dilaksanakan secara dini
Tuntutan publik

13
SPM KESEHATAN DAERAH KOTA BOGOR

PENERIMA
JENIS LAYANAN MUTU LAYANAN
NO LAYANAN PERNYATAAN STANDAR
DASAR DASAR
DASAR

Setiap ibu hamil mendapatkan


Pelayanan Sesuai standar
1 Ibu hamil. pelayanan antenatal sesuai
kesehatan ibu hamil pelayanan antenatal.
standar.

Pelayanan Setiap ibu bersalin


Sesuai standar
2 kesehatan ibu Ibu bersalin. mendapatkan pelayanan
pelayanan persalinan.
bersalin persalinan sesuai standar.

Pelayanan Sesuai standar Setiap bayi baru lahir


3 kesehatan bayi baru pelayanan kesehatan Bayi baru lahir. mendapatkan pelayanan
lahir bayi baru lahir. kesehatan sesuai standar.

Sesuai standar Setiap balita mendapatkan


Pelayanan
4 pelayanan kesehatan Balita. pelayanan kesehatan sesuai
kesehatan balita
balita. standar.
14
SPM KESEHATAN DAERAH KOTA BOGOR

JENIS LAYANAN MUTU LAYANAN PENERIMA


NO PERNYATAAN STANDAR
DASAR DASAR LAYANAN DASAR

Sesuai standar Setiap anak pada usia


Pelayanan
skrining kesehatan Anak pada usia pendidikan dasar
5 kesehatan pada usia
usia pendidikan pendidikan dasar. mendapatkan skrining
pendidikan dasar
dasar. kesehatan sesuai standar.
Setiap warga negara
Pelayanan Sesuai standar Warga Negara
Indonesia usia 15 s.d. 59
6 kesehatan pada usia skrining kesehatan Indonesia usia 15
tahun mendapatkan skrining
produktif usia produktif. s.d. 59 tahun.
kesehatan sesuai standar.
Setiap warga negara
Pelayanan Sesuai standar Warga Negara
Indonesia usia 60 tahun ke
7 kesehatan pada usia skrining kesehatan Indonesia usia 60
atas mendapatkan skrining
lanjut usia lanjut. tahun ke atas.
kesehatan sesuai standar.

Pelayanan Sesuai standar Setiap penderita hipertensi


Penderita
8 kesehatan penderita pelayanan kesehatan mendapatkan pelayanan 15
hipertensi.
hipertensi penderita hipertensi. kesehatan sesuai standar.
SPM KESEHATAN DAERAH KOTA BOGOR

JENIS LAYANAN PENERIMA


NO MUTU LAYANAN DASAR PERNYATAAN STANDAR
DASAR LAYANAN DASAR
Pelayanan kesehatan Sesuai standar pelayanan Setiap penderita Diabetes Melitus
Penderita Diabetes
9 penderita Diabetes kesehatan penderita mendapatkan pelayanan kesehatan
Melitus.
Melitus Diabetes Melitus. sesuai standar.
Pelayanan Kesehatan Orang dengan Setiap orang dengan gangguan jiwa
Sesuai standar pelayanan
10 orang dengan gangguan gangguan jiwa (ODGJ) berat mendapatkan
kesehatan jiwa.
jiwa berat (ODGJ) berat. pelayanan kesehatan sesuai standar.
Setiap orang dengan TB
Pelayanan kesehatan Sesuai standar pelayanan
11 Orang dengan TB. mendapatkan pelayanan TB sesuai
orang dengan TB kesehatan TB.
standar.

Orang berisiko
terinfeksi HIV (ibu
Setiap orang berisiko terinfeksi HIV
hamil, pasien TB,
(ibu hamil, pasien TB, pasien IMS,
Pelayanan kesehatan Sesuai standar pasien IMS,
waria/transgender, pengguna napza,
12 orang dengan risiko mendapatkan pemeriksaan waria/transgender,
dan warga binaan lembaga
terinfeksi HIV HIV. pengguna napza, dan
pemasyarakatan) mendapatkan
warga binaan
pemeriksaan HIV sesuai standar.
lembaga
pemasyarakatan).

16
UPAYA MENCAPAI SPM BIDANG KESEHATAN

LINGKUNGAN POLITIK, HUKUM, EKONOMI,


SOSIAL, AGAMA, BUDAYA, FISIK, BIOLOGI,
ILMU DAN TEKNOLOGI

SPM
PENDEKATAN
KELUARGA

*PERPRES 72/2012 SKN; PMK 36/2016 PDKT KELUARGA; PMK 46/2016 SPM KES
17
INTEGRASI PELAKSANAAN PROGRAM
MELALUI PENDEKATAN KELUARGA
PELAYANAN SPM
INDIKATOR KELUARGA SEHAT 1. Pelayanan Antenatal
2. Pelayanan Persalinan
3. Pelayanan Kesehatan BBL
4. Pelayanan Kesehatan Balita
A.Program GIZI KIA
5. Skrining Kesehatan pada Usia
1. Keluarga mengikuti KB
Pendidikan Dasar
2. Ibu bersalin di Faskes
6. Skrining Kesehatan Usia 15-59 th
3. Bayi mendapat Imunusassi
7. Skrining Kesehatan Usia > 60 th
dasar Lengkap
8. Pelayanan Kesehatan Penderita
4. Bayi diberi ASI ekslusif selama 6 bulan
Hipertensi
5. Pertumbuhan balita
9. Pelayanan Kesehatan Penderita DM
B. Pengendalian Penya.Menular & Tidak
10. Pelayanan Kesehatan ODGJ
Menular
11. Pelayanan TB sesuai Standar
6. Penderita TB Paru berbuat sesuai
12. Pemeriksaan HIV untuk Orang
standar
berisiko
7. Penderita hipertensi berobat teratur
8. Gangguan jiwa berat tidak
ditelantarkan SPM
C. Perilaku dan Kesehatan Lingkungan
9. Tidak ada anggota keluarga yang
merokok •Manajemen
10. Keluarga mempunyai akses terhadap
air bersih UPAYA • Pembiayaan
11. Keluarga mempunyai akses atau
menggunakan jamban sehat
KESEHATAN •SDM
12. Sekeluarga menjadi anggota JKN/akses •Sarpras dan
Farmasi
NSPK
MAPPING •LITBANG
PERAN KOTA BOGOR

 PENYIAPAN PERATURAN DAERAH UNTUK


MELAKSANAKAN SPM DIWILAYAHNYA

 MEMENUHI ANGGARAN YANG DIBUTUHKAN


PELAYANAN KEPADA
MASYARAKAT
 MELAKSANAKAN SPM YANG MENJADI
TANGGUNG JAWABNYA

 MEMENUHI KEBUTUHAN DAN DISTRIBUSI SDM


DIWILAYAHNYA

 MENYIAPKAN SARANA DAN PRASARANA


YANG DIBUTUHKAN
 MELAKSANAKAN PENDEKATAN KELUARGA
DAN INTEGRASI KEGIATAN

 MELAKUKAN MONEV DAN PEMBINAAN DI DI


WILAYAHNYA 19

 KOORDINASI LINTAS SEKTOR


DOA Life cycle approach
(WHO 2008)
PTS KB
ANC
Usila PUS
GERIATRIK
Bumil

LINAKES
Usia
KES KERJA Kerja Kf
PM Bulin
PTM RUJUKAN
Promkes
SLTP/ Kesling
UKS SLTA Neona LINAKES IMM
tus/
KESREP Bayi Kn GIZI
RUJUKAN MTBS
SD Balit
a
IMM
UKS
GIZI
BY: Prof. ascobat/PTS/AIPHSS 2014
MTBS
JAMINAN KESEHATAN NASIONAL

JKN

SPM
Promotif Curatif
CONTOH TAHAPAN PENERAPAN SPM KOTA BOGOR
PENGUMPULAN DATA
 jumlah dan identitas Warga Negara yang berhak menerima
 jumlah barang dan/atau jasa yg sudah tersedia dan yg dibutuhkan
 jumlah sarana, prasarana, dan sumber daya lainnya yang tersedia dan yg masih dibutuhkan

CONTOH : JENIS PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL


KUMPULKAN DATA TENTANG
-Jumlah ibu hamil yang menjadi sasaran SPM (MISAL 1000 SASARAN);
Penghitungan sasaran menggunakan data estimasi dari BPS atau menggunakan
capaian SPM dari target tahun sebelumnya sebagai baseline data. Misalnya pada
tahun 2018 berdasarkan hasil laporan capaian SPM terdapat 70% capaian SPM
dari target 100% sehingga pemda dapat menjadikan angka 70% tersebut sebagai
baseline data
-Jumlah barang/jasa sesuai standar teknis
Barang atau jasa sesuai standar teknis yaitu ibu hamil mendapatkan apa saja
(minimal 10 T) dalam kunjungan 4 kali selama kehamilan, maka barang/ jasa
yaitu Jumlah tablet FE, asam folat, berapa kali kunjungan UNTUK 1000 sasaran
ibu hamil
-Jumlah sarana prasarana
berapa jumlah puskesmas, poliklinik (swasta dan pemerintah) untuk 1000
22 sasaran ibu hamil
CONTOH TAHAPAN PENERAPAN SPM KOTA BOGOR

PENGHITUNGAN KEBUTUHAN BARANG/JASA


 menghitung selisih kebutuhan terhadap ketersediaan barang dan/atau jasa dan sarana dan/atau prasarana berdasarkan
jumlah Warga Negara penerima
 Menyusun kebutuhan untuk pemenuhannya

CONTOH : JENIS PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL

-Jumlah ibu hamil yang menjadi sasaran SPM;


1000 ibu hamil yang menjasi sasaran
-Selisih ketersediaan barang dan jasa
Dari 1000 ibu hamil yang menjadi sasaran, dihitung jumlah kebutuhan fe, asam
folat, barang habis pakai dll. Selanjutnya berapa jumlah ketersediaan BUFER
STOCK, selih dari ketersediaan dan jumlah kebutuhan dihitung untung
direncanakan dianggarkan
-Jumlah sarana prasarana
berapa ketersediaan sarana pemerintah dan swasta untuk menampung sasaran
selisih dari ketidaktersediaan menjadi bahan untuk direncanakan dan
23 dianggarkan
CONTOH TAHAPAN PENERAPAN SPM KOTA BOGOR

PENYUSUNAN RENCANA PEMENUHAN KEBUTUHAN


 RPJMD dan RKPD
 Renstra PD dan Renja PD sesuai dengan tugas dan fungsi

CONTOH : JENIS PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL

-PERENCANAAN 5 TAHUNAN (RPJMD) dan RKPD


Penghitungan jumlah kebutuhan tahhun 2019 menjadi basline data untuk di
estimasi selama 5 tahun kedepan dan hasil penghitungan mamsuk dalam
dokumen perencanaan 5 tahunan (RPJMD). Selanjutnya dari rencana lima
tahunan itu setiap tahun dilakukan perencanaannya yang dimuat di dalam
RKPD
-Rencana strategis dan renja
Dinas kesehatan menyusun rencana pemenuhan SPM yang termuat didalam
dokumen Renstra dinas sebagai turunan dari RPJMD khusus bidang kesehatan,
selanjutnya renstra menjadi acuan dalam penetapan renja.

24
CONTOH TAHAPAN PENERAPAN SPM KOTA BOGOR

PELAKSANAAN PEMENUHAN KEBUTUHAN


 Menyediakan barang/jasa dan sarana prasarana sesuai dengan standar teknis SPM
 Kerjasama antar daerah dalam pemenuhan pelayanan dasar sesuai ketentuan PUU

CONTOH : JENIS PELAYANAN KESEHATAN IBU HAMIL

-Penyediaan barjas secara cukup sesuai standar dan jumlah sasaran


Hasil pengitungan kebutuhan SPM yang sudah termuat didalam dokumen
perencanaan dan anggaran hasur disediakan secara cukum untuk emenuhan
SPM. Pemda tidak dibenarkan menyediakan kebutuhan berdasarkan contrain
budget atau pemenuhan SPM bersifat uncontrain budget.
-Kerjasama antar daerah
Untuk menghindari mobilitas penduduk maka perlu kerjasama antar daerah
yang dapat memastikan penduduk (ibu hamil) dapat melakukan kunjungan
K1-K4 di daerah yang berbeda

25
TIM PENERAPAN SPM KAB/KOTA

• TIM PENERAPAN SPM KOTA BOGOR DITETAPKAN DENGAN PERATURAN


WALKOT
• SUSUNAN KEANGGOTAAN TIM PENERAPAN SPM KOTA BOGOR
 PENANGGUNG JAWAB : WALKOT
 KETUA : SEKDA KOTA
 WAKIL KETUA : KEPALA BAPPEDA KOTA
 SEKRETARIS : KABAG TATA PEMERINTAHAN ATAU SEBUTAN LAIN
 ANGGOTA : KEPALA OPD KOTA BOGOR YANG MEMBIDANGI URUSAN
WAJIB TERKAIT PELAYANAN DASAR, PENGELOLAAN KEUANGAN
DAERAH, INSPEKTORAT DAN/ATAU SESUAI DENGAN KEBUTUHAN
DAERAH

TIM PENERAPAN SPM KOTA BOGOR BERKEDUDUKAN DI BAGIAN TATA


PEMERINTAHAN
TUGAS TIM PENERAPAN SPM KOTA BOGOR
• Menyusun Rencana Aksi Penerrapan SPM;
• Melakukan Koordinasi penerapan SPM dengan OPD pengampu SPM;
• Mengoordinasikan pendataan, pemutakhiran dan sinkronisasi
terhadap data terkait kondisi penerapan SPM secara priodik;
• Mengoordinasikan integrasi SPM ke Dalam Dokren serta mengawal
dan memastikan penerapan SPM terintegrasi ke dalam RKPD dan
Renja PD termasuk Binwas Umum dan Teknis;
• Mengoordinasikan integrasi SPM ke dalam Dokren Penganggaran
serta mengawal dan memastikan penerapan SPM terintegrasi ke
dalam APBD Kota
• Mengoordinasikan dan mengkonsolidasikan sumber pendanaan
dalam pemenuhan penganggaran untuk penerapan SPM daerah Kota
• Mengoordinasikan rumusan strategi pembinaan teknis penerapan
SPM di Kota
TUGAS TIM PENERAPAN SPM KAB/KOTA

• Mengoordinasikan pemantauan dan evaluasi SPM Kota;


• Melakukan sosialisasi penerapan SPM kepada perwakilan
masyarakat sebagai penerima manfaat;
• Menerima dan menindaklanjuti pengaduan masyarakat terkait
penerapan SPM dan mengkonsolidasikan laporan penerapan dan
pencapaian SPM di Kota, termasuk laporan yang disampaikan
masyarakat melalui SIPD yang terintegrasi dan;
• Mengoordinasikan pencapaian berdasarkan laporan
penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota dan melakukan analisis
sebagai rekomendasi untuk perencanaan Tahun berikutnya
HASIL EVALUASI SPM

Jika setelah Evaluasi ternyata SPM tidak tercapai :


 Kepala daerah dan/atau wakil kepala Daerahdikenai sanksi
administratif berupa teguran tertulis oleh Menteri untuk Gubernur
dan/atau wakil Gubernur serta oleh Gubernur sebagai Wakil
Pemerintah Pusat untuk Bupati dan/atau Wakil Bupati atau
Walikota dan/atau Walikota
 Dalam hal teguran tertulis telah disampaikan 2 (dua) kali berturut-
turut dan tetap tidak dilaksanakan, Kepala Daerah dan/atau Wakil
Kepala Daerah diberhentikan sementara selama 3 (tiga) bulan
 Dalam hal Kepala Daerah dan/atau Wakil Kepala Daerah telah
selesai menjalani pemberhentian sementara, tetap tidak
melaksanakan program strategis nasional (termasuk SPM) yang
bersangkutan diberhentikan sebagai Kepala Daerah dan/atau Wakil
Kepala Daerah 29
(Pasal 68 UU No. 23 Tahun 2014)
INDIKATOR PROGRAM BIDANG YANKES
PROGRAM INDIKATOR KINERJA PERHITUNGAN 2020 2021 2022 2023 2024
Peningkatan Persentase Puskesmas Jumlah puskesmas dengan PKP 80% 85% 90% 95% 100%
Pelayanan dengan Penilaian baik dibagi jumlah seluruh
Kesehatan Kinerja Puskesmas puskesmas yang ada di kali
(PKP) Baik (>80%) 100%

Indek Keluarga Jumlah keluarga keluarga 0,5% 0, 57% 0,64 0,71% 0,8
Sehat*Indikator Kota sehat dengan indeks >80 dibagi
Sehat (pindah jumlah seluruh keluarga dikali
kesasaran) 100%
Persentase Layanan Jumlah fasilitas kesehatan 24% 31% 38% 44% 51%
Sistem Rujukan (puskesmas dan rumah sakit)
Konseling dan Call yang melaksanakan PSC dan e
Center 24 -SIR Bogor sehat dibagi jumlah
Jam*(Program puskesmas dan rumah sakit
Unggulan Walikota) yang terdaftar dikali 100%

Persentase Jumlah masyarakat yang 96% 97% 98% 99% 99,5%


Masyarakat yang mempunyai Jaminan Kesehatan
memiliki Jaminan Nasional dibagi jumlah seluruh
Kesehatan masyarakat Kota Bogor dikali
Nasional*(12 IKS) 100%
Persentase fasilitas Jumlah fasilitas kesehatan
kesehatan yang (puskesmas, rumah sakit, klinik
terakreditasi pratama) yang terakreditasi
dibagi jumlah fasilitas yang
ada dikali 100%
INDIKATOR KEGIATAN BIDANG YANKES
KEGIATAN PERHITUNGAN 2020 2021 2022 2023 2024
Pelayanan Persentase puskesmas dengan 80% 85% 90% 95% 100%
Kesehatan manajemen baik
Primer
Quick Win (Layanan ketersediaan 100% 100% 100% 100% 100%
darah)

Persentase Pelaksanaan PIS PK di 75% 100% 100% 100% 100%


Puskesmas

Persentase Masyarakat yang 20% 25% 30% 35% 40%


mendapatkan Pelayanan Bogor
Anjang Sehat (BAS) *(Program
Unggulan Walikota)
Persentase penyehat tradisional 65% 75% 85% 95% 100%
yang mendapatkan
pendampingan dan pembinaan
INDIKATOR KEGIATAN BIDANG YANKES
KEGIATAN PERHITUNGAN 2020 2021 2022 2023 2024
Penyediaan fasilitas Tersedianya alat kesehatan dan 100% 100% 100% 100% 100%
kesehatan pelayanan bahan habis pakai dalam
kesehatan bagi pencegahan dan pengendalian
penderita akibat penyakit akibat dampak asap
dampak asap rokok ( rokok
DBHCHT )

Peningkatan Pelayanan Jumlah layanan Labkesda 100% 100% 100% 100% 100%
Laboratorium Kesehatan
Daerah

Pelayanan Kesehatan Persentase Ketersediaan PSC- 24% 28% 32% 36% 40%
Rujuan SPGDT dan e-SIR Bogor Sehat di
Puskesmas

Persentase Ketersediaan PSC- 25% 35% 45% 55% 65%


SPGDT dan e-SIR Bogor Sehat di
Rumah Sakit
INDIKATOR KEGIATAN BIDANG YANKES
KEGIATAN PERHITUNGAN 2020 2021 2022 2023 2024
Persentase Ketersediaan PSC- 25% 35% 45% 55% 65%
SPGDT dan e-SIR Bogor Sehat di
Rumah Sakit

Persentase terlaksananya 56% 62% 71% 78% 84%


pelayanan rujukan kesehatan di
Kota Bogor

Pelayanan Cakupan Jaminan Kesehatan bagi 100% 100% 100% 100% 100%
Kesehatan masyarakat miskin
Penduduk
Miskin
Cakupan jumlah kunjungan 100% 100% 100% 100% 100%
masyarakat miskin di sarana
kesehatan dasar yang terlayani

Cakupan jumlah kunjungan 100% 100% 100% 100% 100%


masyarakat miskin di sarana
kesehatan rujukan yang terlayani
cakupan Jamkesda terintegrasikan 100% 100% 100% 100% 100%
ke JKN
INDIKATOR KEGIATAN BIDANG YANKES
KEGIATAN PERHITUNGAN 2020 2021 2022 2023 2024
Jaminan Terlaksananya pembayaran premi 100% 100% 100% 100% 100%
kesehatan bagi bagi penerima bantuan iuran (230.0 (250.0 (270.0 (290.0 (310.00
penerima daerah Kota Bogor (sumber APBD 00 00 00 00 0 jiwa)
bantuan iuran murni 60% total tagihan) jiwa) jiwa) jiwa) jiwa)
(PBI) di luar
kuota
jamkesmas

Jaminan Terlaksananya pembayaran premi 100% 100% 100% 100% 100%


kesehatan bagi bagi penerima bantuan iuran (230.0 (250.0 (270.0 (290.0 (310.00
penerima daerah Kota Bogor (sumber 00 00 00 00 0 jiwa)
bantuan iuran BankeuProv 40% total tagihan) jiwa) jiwa) jiwa) jiwa)
(PBI) di luar
kuota
jamkesmas
(Banprov )
Pengelolaan Persentase terlaksananya 100% 100% 100% 100% 100%
Dana Kapitasi pengelolaan Dana Kapitasi JKN di
JKN Puskemas
INDIKATOR KEGIATAN BIDANG YANKES
KEGIATAN PERHITUNGAN 2020 2021 2022 2023 2024
Monitoring dan Evaluasi Persentase monitoring 100% 100% 100% 100% 100%
Pengelolaan Dana Kapitasi dan evaluasi dana
JKN Puskesmas kapitasi JKN di
Puskesmas
Akreditasi Fasilitas Persentase Puskesmas 8% (2 16% (4 20% (5 24%(6 28% (7
Kesehatan terakreditasi Pusk) Pusk) Pusk) Pusk) pusk)
Paripurna
Jumlah rumah sakit 80% (16 85% (17 90% ( 95% (19 100%
yang terakreditasi RS) RS) 18 RS) RS) (20 RS)

Jumlah klinik pratama 5% (5 7% (7 9% (9 11% (11 13% (13


yang terakreditasi Klinik) Klinik) Klinik) Klinik) Klinik)
Pelaksanaan DAK Kesehatan Persentase tersedianya 100% 100% 100% 100% 100%
dan KB Bidang Pelayanan biaya umum DAK Non
Dasar -Biaya Penunjang Fisik Akreditasi
Akreditasi Puskesmas(DAK
NON FISIK)
Pembinaan dan
Pengendalian Sarana
Kesehatan Pemerintah dan
Swasta
IMPLEMENTASI SPM DI PUSKESMAS
(PERMEKES 44 TAHUN 2016 TTG MANAJEMEN PUSKESMAS)

2018 2020

JANUAR FEBRUARI MARET APRIL MEI JUNI JULI AGUST SEPT OKT NOV DES
I
P1 EVALUASI

• Evaluasi M M M • Evaluasi
2015 U U U 2016
S S S PLA
• Akhir RUK R R R
N • Akhir
2016 E E E RUK 2017
M M M SIKLUS
• Persiapan B B B PELAKSANAAN RPK 2016
ACTI
ON
MANAJ DO • Persiapan
E MEN
RPK A A A RPK
N N N
2016 G G G CHE 2017
• Awal RUK D M K CK
• Awal RUK
E A A
2017 S T B PEMBAHASAN RUK 2017 2018

LOKMIN LOKMIN LOKMIN LOKMI LOKMI LOKMI LOKMIN, LOKMI LOKMI LOKMI LOKMI LOKMI
N N N Review N N N N N
LOKMIN LS I LOKMI
Kinerja LOKMI LOKMI
, Persiapan N LS II Tengah N LS III N LS IV
Musrenbang Tahun
mat
PENGGERAKAN DAN PELAKSANAAN (P2)
PENGAWASAN, PENGENDALIAN DAN PENILAIAN (P3)

36
PERMENKES 43 TAHUN 2016
TENTANG SPM
 Menetapkan indicator pencapaian
 Indikator minimal dalam pencapaian pelayanan
kesehatan 85%
 Indikator harus diterjemahkan menjadi Program dan
kegiatan
 Kegiatan memiliki output yang jelas dan signifikan
untuk meningkatkan indikator
KESULITAN :
BAGAIMANA PUSKESMAS MENERJEMAHKAN
PENCAPAIAN INDIKATOR MENJADI KEGIATAN
 Kapan indikator ditetapkan? Saat membuat Rencana
strategis  Rencana 5 tahun, yang harus dicapai
dengan peningkatan dari tahun ke tahun
 Saat penganggaran dan pelaksanaan berubah bentuk,
tidak lagi indikator, tapi jadi kegiatan Bisakah
Puskesmas menerjemahkan pencapaian indikator
menjadi kegiatan? Lihat output kegiatan
 Kegiatan yang disusun harus bisa memungkinkan
pencapaian bahkan peningkatan indikator (tercapai
atau tercapai dengan peningkatan)
 Kalo tidak bisa  Buatlah pembaruan dengan teknik
atau strategi yang lebih efektif dan efisien  INOVASI
CONTOH MENERJEMAHKAN PENCAPAIAN
INDIKATOR MENJADI KEGIATAN
 Program Essensial : KIA
 Indikator K1 = Jumlah kunjungan ibu hamil pertama
jumlah sasaran ibu hamil dalam 1 tahun X 100 %

 Untuk masuk ke RUK/RPK, diterjemahkan menjadi kegiatan :


agar ibu hamil mau datang  contoh :
Kegiatan I Kegiatan II Kegiatan III
Strategi Persuasif/penyuluhan Sugestif/komunikatif Kompetitif/Reward
Jenis kegiatan Pertemuan Ibu Hamil Kelas Ibu Hamil Lomba Ibu Hamil Sehat
Pelaksanaan Ibu-ibu hamil tidak Ada sebagian yang datang,
mau datang, karena tapi ada yang malas datang Ibu-ibu hamil antusias, apalagi
bosan karena tidak menarik ada hadiah seperangkat
perlengkapan ibu hamil
Hasil Tidak tercapai Belum tercapai Tercapai (output
menggambarkan kegiatan)
Rekomendasi Ganti strategi Perkuat/ganti strategi Pertahankan/evaluasi
Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bogor
Jl. Kesehatan No.3, Kecamatan Tanah Sareal
Kota Bogor, Jawa Barat Telp/Fax : (0251) 8331753
Email : dinkes@kotabogor.go.id
Website : dinkes.kotabogor.go.id

Anda mungkin juga menyukai