Anda di halaman 1dari 30

Overview Sistem Pengendalian

Intern Pemerintah (SPIP)

Disampaikan : oleh Agus Saragih


Korwas Bidang Akuntabilitas Peemerintah Daerah BPKP Prov.Jawa Barat
Sos.Maturitas SPIP dalam rangka pencapaian level 3
Di Lingkungan Pem.kotaBogor
Bogor , 13 Agustus 2018
1
DASAR HUKUM SPIP

– UU Keuangan Negara
– UU Perbendaharaan Negara UU SISTIM
No 1 Th 2004 PENGENDALIAN
INTERN

Pasal 55 ayat (4) : Menteri/Pimpinan lembaga selaku Pengguna Anggaran/Pengguna


Barang memberikan pernyataan bahwa pengelolaan APBN/D telah diselenggarakan
berdasarkan Sistem Pengendalian Intern yang memadai dan akuntansi keuangan telah
diselenggarakan sesuai dengan Standar Akuntansi Pemerintah ( SAP).

Pasal 58 ayat (1) dan (2) : Dalam rangka meningkatkan kinerja, transparansi dan
akuntabilitas pengelolaan keuangan negara, Presiden selaku Kepala Pemerintah
mengatur dan menyelenggarakan Sistem Pengendalian Intern di lingkungan pemerintah
secara menyeluruh. SPI ditetapkan dengan Peraturan Pemerintah.

2
PERKEMBANGAN
SISTEM PENGENDALIAN INTERN
DI INDONESIA
1. Instruksi Presiden No. 15 Tahun 1983 tentang Pedoman Pelaksanaan
Pengawasan dan Instruksi Presiden No. 1 Tahun 1989 tentang
Pedoman Pelaksanaan Pengawasan Melekat, Keputusan Menteri PAN
No. 30 Tahun 1994 tentang petunjuk Pelaksanaan Pengawasan Melekat
yang diperbaharui dengan Keputusan Menteri PAN No.
KEP/46/M.PAN/2004:
Unsur-unsur Waskat adalah :

1. Pengorganisasian 5. Prosedur
2. Personil 6. Pencatatan
3. Kebijakan 7. Pelaporan
4. Perencanaan 8. Reviu intern

2. Peraturan Pemerintah No. 60 Tahun 2008 tentang Sistem


Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)
3
DEFINISI SPIP
PP 60/2008

Sistem Pengendalian Intern adalah proses yang


integral pada tindakan dan kegiatan yang dilakukan
secara terus menerus oleh pimpinan dan seluruh
pegawai untuk memberikan keyakinan memadai atas
tercapainya tujuan organisasi melalui kegiatan yang
efektif dan efisien, keandalan pelaporan keuangan,
pengamanan aset negara, dan ketaatan terhadap
peraturan perundang-undangan.

4
KONSEP DASAR PENGENDALIAN
1. Komponen operasi atau kegiatan yang terpasang
secara terus menerus (A continuous built-in
component of operations);
2. Sistem pengendalian intern dipengaruhi oleh
manusia
3. Sistem pengendalian intern memberikan keyakinan
yang memadai, bukan keyakinan yang mutlak
4. Sistem pengendalian intern diterapkan sesuai
dengan kebutuhan ukuran, kompleksitas, sifat,
tugas dan fungsi Instansi pemerintah

5
Manfaat SPIP
1. Membangun infrastruktur pencegahan kegagalan atau
penyimpangan dan percepatan atas pelaksanaan suatu
tugas, kegiatan, atau program.
2. Penggunaan infrastruktur pengendalian yang efektif
akan membantu menciptakan hubungan kerja yang
kondusif yang mendorong adanya perbaikan tingkat
ekonomi, efisiensi, dan efektivitas suatu program yang
berkesinambungan.
3. Memberikan jaminan atas akuntabilitas tercapainya
tujuan organisasi (akuntabilitas pencapaian tujuan),
baik dalam bentuk proposal maupun
pertanggungjawaban.
4. Sebagai Instrumen pencegahan Korupsi.
UNSUR SPIP (PP 60 2008)

7
UNSUR SPIP
Penegakan Integritas dan Etika
Komitmen terhadap Kompetensi
Ps. 4
Kepemimpinan yang Kondusif
Lingkungan Struktur Organisasi yang Sesuai Kebutuhan
Pengendalian Pendelegasian Wewenang dan Tanggung Jawab
Kebijakan yang Sehat tentang Pembinaan SDM
Peran APIP yang Efektif
Ps. 13 Hubungan Kerja yang Baik

Identifikasi Risiko
Penilaian Risiko
Analisis Risiko

Reviu atas Kinerja Instansi Pemerintah


Pembinaan Sumber Daya Manusia
Pengendalian Pengelolaan Sistem Informasi
Ps. 18
SPIP Pengendalian Fisik atas Aset
Penetapan & Reviu Indikator & Ukuran Kinerja
Kegiatan
Pemisahan Fungsi
Pengendalian
Otorisasi Transaksi dan Kejadian Penting
Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu
Pembatasan Akses atas Sumber Daya
Akuntabilitas terhadap Sumber Daya
Ps. 41
Dokumentasi atas Sistem Pengendalian Intern
Informasi &
Sarana Komunikasi
Komunikasi
Sistem Informasi

Pemantauan Pemantauan Berkelanjutan


Pengendalian Evaluasi Terpisah 8
Intern Ps. 43 Tindak Lanjut
UPAYA MELEMBAGAKAN SPIP
• SOSIALISASI
• PENDIDIKAN DAN PELATIHAN
• BIMBINGAN TEKNIS/ ASISTENSI
• PENYUSUNAN BERBAGAI INFRASTRUKTUR
(misalnya: Kode Etik, Pakta Integritas, Kebijakan
dan Prosedur, Komitmen untuk anti gratifikasi)
• PRAKTEK PENYUSUNAN RENCANA TINDAK
PENGENDALIAN
• MELAKUKAN MONITORING DAN EVALUASI

9
UPAYA MENGINTERNALISASIKAN SPIP
• MEMBANGUN BUDAYA KERJA (adanya Role
Model sebagai contoh keteladanan)
• MENGGUNAKAN TEKNOLOGI UNTUK
MEMANTAU PRILAKU (misalnya: CCTV, Bar
code, Finger Print dll)
• SUPERVISI DARI SETIAP ATASAN
LANGSUNG
• MEMBERIKAN REWARD
• MELAKUKAN LAW ENFORCEMENT SECARA
KONSISTEN
10
TAHAPAN PENYELENGGARAAN SPIP

Tahap Persiapan dan Tahap Penyusunan Tahap Implementasi


Tahap Penilaian atas
Penanaman Rencana Tindak Rencana Tindak
SPI yang ada Pengendalian Pengendalian
Kepedulian
Tahap Persiapan Menyiapkan bahan-bahan
Perkada
Merumuskan tindakan untuk Membangun infrastruktur
Penyelenggaraan SPIP Tahap Pelaksanaan mengatasi kelemahan lingk.
Pengendalian
• Analisis tujuan
• Penilaian Lingk
Pembentukan Satgas Merumuskan kegiatan mengkomunikasikan
Penyelenggaraan SPIP Pengendalian Pengendalian
• Penilaian Risiko pengendalian yang
dibutuhkan dlm rangka
• Penilaian atas mengatasi risiko
pengendalian terpasang pelaksanaan kebijakan
Diklat SPIP Menyelaraskan Rencana Tindak dan prosedur
Perbaikan Pengendalian pengendalian
Menetapkan bagaimana
informasi mengenai Pemantauan atas
Sosialisasi SPIP pengendalian akan implementasi
dikomunikasikan pengendalian

Skor matuitas
DILAKUKAN PENILAIAN MATURITAS ATAS PENYELENGGARAAN
Rekomendasi
SPIP SECARA PERIODIK (oleh Inspektorat/BPKP) peningkatan level

11
STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS
LEVEL SPIP
Penyiapan Perangkat • Grand Design Peningkatan Maturitas
Kebijakan Penyelenggaraan SPIP

Kesadaran dan komitmen • Membentuk tim kerja


instansi pemerintah • Mengalokasikan sumber daya yang diperlukan

• Mengacu kepada Pedoman Penilaian dan Peningkatan Maturitas


SPIP
Self Assessment • Self Assessment oleh K/L/P
• Mengetahui Area of Improvement

• Mengetahui kecukupan penyelenggaraan SPIP yg tercermin dari


Quality Assurance oleh level maturitas
BPKP • Gambaran umum permasalahan dan hambatan
• Meyakinkan pemenuhan bukti dan membantu tindakan perbaikan
• Rencana tindak perbaikan terhadap AoI
• Berkesinambungan
Self Improvement • Komitmen
• Pemantauan oleh Pimpinan K/L/P
• Peran BPKP: penyediaan panduan, konsultansi, asistensi, help desk

Pengembangan • Berkelanjutan
Berkelanjutan • Pemantauan dan evaluasi secara berkala oleh Pimpinan K/L/p

12
TUGAS SATGAS SPIP
(Tingkat Pemda dan OPD)
1. Mengkoordinasikan pelaksanaan
penyelenggaraan SPIP di lingkungan PEMDA
Dan SOPD;
2. Memonitor penyelenggaraan SPIP dan
mengkoordinasikan tindak lanjut hasil penilaian
maturitas SPIP;
3. Mendokumentasikan SPIP MEMBERIKAN
REWARD.

13
Rencana Tindak Pengendalian (RTP)
Secara umum, RTP meliputi:
• pernyataan tujuan dan sasaran unit kerja dan tingkatan kegiatan
yang terkonfirmasi,
• rencana penguatan lingkungan pengendalian,
• peta risiko yang dihadapi dalam pencapaian tujuan dan sasaran,
• rencana penguatan struktur, kebijakan, dan prosedur organisasi
untuk mengendalikan risiko,
• rencana pengkomunikasian informasi keseluruhan unsur
pengendalian termasuk hasil penguatannya, dan
• rencana pemantauan keseluruhan unsur pengendalian termasuk
hasil penguatannya.

RTP antara lain memuat jadwal pelaksanaan kegiatan, waktu yang


dibutuhkan, penyediaan dana/anggaran, SDM, metode yang akan
digunakan, sarana dan prasarana, serta peralatan yang diperlukan
guna penerapan SPIP yang direncanakan, dan pihak-pihak terkait
14
TAHAPAN PENYUSUNAN RTP

Persiapan Pelaksanaan Pelaporan

Survei Penjelasan konsep


Pendahuluan penyusunan RTP

Menyusun Penyusunan Profil


Finalisasi RTP
Program Kerja Risiko
1-3
Pembahasan Penyusunan RTP
Program Kerja
4-5

Hasil yang diharapkan: Dokumen RTP 15


TAHAP PENYUSUNAN PROFIL RISIKO
1 2 3
Merumuskan
Mengidentifikasi Lingkungan Menilai risiko yang
tujuan dan sasaran Pengendalian yang dihadapi
diharapkan

Persiapan Persiapan
Persiapan

Identifikasi tujuan/
Asesmen awal
sasaran
Pemilihan tujuan
Validasi hasil Asesmen terhadap yang relevan
identifikasi lingkungan
tujuan/sasaran pengendalian

Konfirmasi tujuan/ Merumuskan Rencana Penilaian Risiko


Penguatan Lingkungan
sasaran Pengendalian
16
Penyusunan RTP

Mengenali Mengevaluasi
Membahas Celah
pengendalian yang Pengendalian yang
Pengendalian
ada/ terpasang ada/ terpasang

5
Infrastruktur
Pengendalian yeng Membahas Infokom RTP
dibutuhkan

17
MATURITAS SPIP
Pengertian :
a. Tingkat maturitas penyelenggaraan SPIP adalah
tingkat kematangan/kesempurnaan penyelenggaraan
sistem pengendalian intern pemerintah dalam
mencapai tujuan pengendalian intern sesuai dengan
Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 tentang
Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
b. Kerangka maturitas SPIP terpola dalam enam
tingkatan yaitu: belum ada, rintisan, berkembang,
terdefinisi, terkelola dan terukur, optimum.
Tingkatan dimaksud setara masing-masing dengan
level 0, 1, 2, 3, 4 dan 5.

18
STRATEGI PENINGKATAN MATURITAS SPIP
(+) Pengkomunikasian (+) Evaluasi formal , berkala
Kebijakan dan Prosedur dan terdokumentasi

LEVEL 3 -
LEVEL 1 • Ada praktik Terdefinisi LEVEL 5 -
-Rintisan pengendalian •Ada praktik Optimum
intern,. pengendalia
• Ada praktik •Ada praktik n internal
•Belum pengendalia •Tidak pengendalian •Menerapkan
n intern – terdokumentasi yang efektif,
memiliki intern pengendalian
kebijakan ada dengan baik •Evaluasi intern yang
kebijakan • Pelaksanaan •Terdokumentas formal,
dan dan i dengan baik. berkelanjutan,
tergantung pada berkala dan
prosedur prosedur individu dan belum •Evaluasi atas terintegrasi
tertulis terdokumen dalam
melibatkan semua pengendalian tasi.
LEVEL 0 – Belum
• Namun unit organisasi. pelaksanaan
masih
intern
ada •Efektivitas dilakukan kegiatan
bersifat ad-
hoc dan pengendalian tanpa •Pemantauan
tidak belum dievaluasi dokumentasi otomatis
terorganisas yang memadai. LEVEL 4 – menggunakan
i dengan LEVEL 2 - Terkelola dan
Berkembang Terukur
aplikasi
baik, komputer
• Tanpa
komunikasi (+) Implementasi
(+) dan (+ )Pemantauan/
Kebijakan pemantauan kebijakan dan pengembangan
dan prosedur (+) berkelanjutan
Prosedur dokumentasi
Tertulis
(+) Vertikal: Unsur-unsur terpenuhi
(+) Horisontal: Jml unit kerja ber-
SPIP bertambah 19
LIMA STRATEGI GENERIK UNTUK PENINGKATAN
MATURITAS SPIP

Peningkatan komitmen
Penyusunan kebijakan Pengkomunikasian
implementasi dan
dan prosedur tertulis kebijakan dan prosedur
dokumentasi,

Evaluasi formal,
Pemantauan/pengemb
berkala dan
angan berkelanjutan
terdokumentasi
2. PENGKOMUNIKASIAN KEBIJAKAN DAN
PROSEDUR  LEVEL 1 KE LEVEL 2
SPIP yang berada pada level 1 (rintisan) ditandai dengan:
• Sudah ada praktik pengendalian intern, sudah ada
kebijakan dan prosedur (SOP) tertulis dan diterapkan
secara formal.
• Pengendalian yang diperlukan masih bersifat ad-hoc.
• Dokumentasi pengendalian intern masih sangat lemah dan
tidak terorganisasi dengan baik.
• Pengendalian belum dikomunikasikan dan dipantau secara
memadai sehingga kelemahan tidak teridentifikasi.
• Pegawai belum peduli dengan tanggung jawab masing-
masing.

21
STRATEGI PENGKOMUNIKASIAN KEBIJAKAN
DAN PROSEDUR  LEVEL 1 KE LEVEL 2
• Mensosialisasikan SPIP termasuk kebijakan dan
prosedur kepada seluruh pegawai;
• Menyusun rencana pengembangan SPIP secara
komprehensif dan mengembangkan
pengendalian intern secara disiplin pada seluruh
kegiatan.
• Penyusunan Desain Penyelenggaraan SPIP
untuk semua unit organisasi dan Pemantauan
Perkembangan Penyelenggaraan SPIP;

22
STRATEGI PENGKOMUNIKASIAN KEBIJAKAN DAN
PROSEDUR (LANJUTAN)

• Mengidentifikasi dan memilih personil khusus Satgas


SPIP untuk menjadi pelaksana awal/penggerak SPIP,
melakukan pelatihan yang memadai, dan memberi
dukungan sumber daya yang memadai untuk Satgas
SPIP.
• Melakukan pemantauan efektivitas pengendalian yang
ada;
• Mendapatkan pembimbingan yang memadai dari pihak
eksternal (ahli) agar praktik pengendalian yang
sebelumnya masih ad hoc, berlanjut secara
berkesinambungan.

23
3. PENINGKATAN KOMITMEN IMPLEMENTASI DAN
DOKUMENTASI SISTEM  LEVEL 2 KE LEVEL 3

SPIP pada tingkat berkembang ditandai dengan karakteristik:


• K/L/P telah melaksanakan praktik pengendalian intern, namun pelaksanaan
pengendalian intern tidak terdokumentasi dengan baik, dokumentasi
penyelenggaraan SPIP masih kurang (bersifat sporadis dan tidak konsisten).
• Pengendalian masih sangat tergantung pada kemauan/inisiatif individu
tertentu.
• Pelaksanaan dan penilaian pengendalian intern sangat tergantung pada individu
tertentu (individu kunci) dan belum melibatkan semua unit organisasi.
• Sudah mulai timbul kesadaraan pegawai untuk melaksanakan tanggung jawab
masing-masing.
• Efektivitas pengendalian belum dievaluasi sehingga banyak terjadi kelemahan
yang belum ditangani secara memadai.
• Tindakan manajemen untuk menyelesaikan permasalahan pengendalian belum
menjadi prioritas dan belum konsisten.

24
Strategi Peningkatan Komitmen Implementasi dan
Dokumentasi Sistem (lanjutan

 Level 2 ke level 3
• Melaksanakan Kebijakan dan SOP secara konsisten di
semua tingkatan organisasi /unit organisasi setelah
terlebih dahulu mensosialisasikannya;
• Mendokumentasikan pengendalian intern secara rapi,
terstruktur, rutin dan konsisten;
• Mengalokasikan sumber daya yang memadai untuk
penyelenggaraan SPIP, dengan perekrutan staf yang
kompeten dan memadai, serta mengalokasikan
anggaran untuk pelatihan dan alat/tools pengendalian
intern;

25
STRATEGI PENINGKATAN KOMITMEN IMPLEMENTASI
DAN DOKUMENTASI SISTEM (LANJUTAN)
• Melakukan pelatihan SPIP untuk mengembangkan
keahlian/pengetahuan pegawai tentang proses SPIP;
• Memberikan kesempatan kepada staf untuk mengikuti
kursus, konferensi, seminar, lokakarya, dll terkait dengan
SPIP agar dapat meng-update pengetahuannya;
• Meningkatkan kesadaran manajemen di semua
tingkatan tentang perlunya pengendalian intern sebagai
bagian integral dari pelaksanaan kegiatan.
• Mendorong manajemen untuk melakukan evaluasi atas
efektifitas pengendalian secara periodik.

26
TUJUAN PERUMUSAN STRATEGI
PENINGKATAN MATURITAS SPIP

Perumusan strategi peningkatan maturitas


penyelenggaraan SPIP membantu suatu Pemda
menilai tingkat maturitas penyelenggaraan
SPIP yang ada sekarang, mengidentifikasi
area pengendalian yang perlu mendapat
perbaikan, dan merencanakan
strategi/rencana aksi untuk mengembangkan
atau meningkatkan tingkat maturitas SPIP
FOKUS PENILAIAN TINGKAT MATURITAS SPIP
Lingkungan Informasi &
Penilaian Risiko Kegiatan Pengendalian Pemantauan
Pengendalian Komunikasi

Penegakan Pemantauan
Identifikasi Risiko Reviu kinerja Informasi
Integritas dan Etika berkelanjutan

Komitmen thd Pembinaan SDM Komunikasi Efektif Evaluasi terpisah


Analisis Risiko
Kompetensi

Kepemimpinan yg Pengendalian
kondusif Sistem Informasi

Struktur organisasi Pengendalian fisik


sesuai kebutuhan aset Fokus penilaian maturitas
Delegasi wewenang
& tanggung jwb
Penetapan & riviu
indikator
SPIP merupakan variabel
Kebijakan
yang digunakan untuk
Pemisahan fungsi
pembnaan SDM
menunjukkan tingkat
Peran APIP yang
efektif
Otorisasi maturitas penyelenggaraan
Hubungan kerja yg
Pencatatan
SPIP. Variabel tersebut
baik
merupakan sub-sub unsur
Pembatasan akses
SPIP di dalam PP Nomor 60
Akuntabilitas Tahun 2008
Dokumentasi SPI
28
Hasil Penilaian Maturitas SPIP Level Thn 2016
No. Fokus Penilaian Klas. Nilai Bobot Nilai
I.          Unsur Lingkungan Pengendalian 30   0,2626
1 Penegakan Integritas dan Penegakan Etika 3,75 2 0.0750
2 Komitmen Terhadap Kompetensi 3,75 3 0,1125
3 Kepemimpinan yang Kondusif 3,75 1 0.0375
4 Struktur Organisasi Sesuai Kebutuhan 3,75 3 0,1125
5 Delegasi Wewenang dan Tanggung Jawab 3,75 3 0,1125
6 Peny. dan Pener. Kebijakan yang Sehat ttg Pemb.SDM 3,75 1 0,0375
7 Peran APIP Terhadap Efektivitas SPIP 3,75 3 0,1125
8 Hub.Kerja yang Baik dengan Instansi Pemerintah Terkait 3,75 3 0,1125

II.       Penilaian Risiko 20   0.0000


1 Identifikasi Risiko 10 0 0.000
2 Analisis Risiko 10 0 0.000
III.     Unsur Kegiatan Pengendalian 25   0,6820
1 Reviu Kinerja 2,27 3 0,0682
2 Pembinaan SDM 2,27 3 0,0682
3 Pengendalian atas Pengelolaan Sistem Informasi 2,27 3 0,0682
4 Pengendalian Fisik atas Aset 2,27 3 0,0682
5 Penetapan dan Reviu Indikator Kinerja 2,27 3 0,0682
6 Pemisahan Fungsi 2,27 3 0,0682
7 Otorisasi Transaksi 2,27 3 0,0682
8 Pencatatan yang Akurat dan Tepat Waktu 2,27 3 0,0682
9 Pembatasan Akses atas Sumber Daya dan Catatan 2,27 3 0,0682
10 Akuntabilitas Pencatatan dan Sumber Daya 2,27 3 0,0682
Dok.yg baik atas SPI serta transaksi dan kejadian
11 2,27 0 0
penting
IV.     Unsur Informasi dan Komunikasi 10   0,1000
1 Informasi yang Relevan 5 1 0,0500
2 Komunikasi yang Efektif 5 1 0,0500
V.        Unsur Pemantauan 15   0 29
1 Pemantauan Berkelanjutan 7,5 0 0
2 Evaluasi Terpisah 7,5 0 0
Sekian, Terima Kasih
30

Anda mungkin juga menyukai