Anda di halaman 1dari 15

ASBABUN NUZUL

MAKALAH

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ulumul Qur’an Pada Program
Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah

Dosen Pengampu:
Irwan Evarial M.Ud

Oleh
Kelompok 5

Sulis Pitasari 2023010104187


Alfaidul Razak 2023010104188
Abdul Salim 2023010104189
Putri Syahwalia 2023010104190
Gita Dwi Puspita 2023010104191
Anita 2023010104192

FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN


INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI KENDARI
KENDARI
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah


melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat melakukan
penelitian dan menyelesaikan penulisan makalah ini yang berjudul “Asbabun
Nuzul”. Makalah ini ditulis untuk memenuhi salah satu tugas pada mata kuliah
Ulumul Qur’an Pada Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah
Rasa syukur tiada terkira bagi penulis yang telah menyelesaikan penulisan
makalah ini. Penulis menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas
dari berbagai pihak yang telah memberikan bantuan khususnya kepada seluruh
anggota kelompok yang karenyanya penulisan makalah ini dapat selesai dengan
baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati penulis menerima segala koreksi,
kritik dan saran yang sifatnya membangun demi penyempurnaan. Semoga hasil
pembahasan pada makalah ini dapat memberi manfaat.

Kendari, September 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR........................................................................................
DAFTAR ISI.......................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................
A. Latar Belakang ........................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................
C. Tujuan.......................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN....................................................................................
A. Pengertian Asbabun Nuzul.......................................................................
B. Faedah Mengetahui Asbabun Nuzul........................................................
C. Kaidah Mengetahui Asbab Al-Nuzul.......................................................
D. Cara Penilaian Riwayat Asbab Al-Nuzul.................................................
BAB III PENUTUP............................................................................................
A. Kesimpulan...............................................................................................
B. Saran.........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA.........................................................................................
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Al-Quran bukanlah merupakan sebuah "buku" dalam pengertian umum,
karena ia tidak pernah diformulasikan, tetapi diwahyukan secara berangsur-angsur
kepada Nabi Muhammad SAW sejauh situasi-situasi menuntutnya. Al-Quran pun
sangat menyadari kenyataan ini sebagai suatu yang akan menimbulkan keusilan di
kalangan pembantahnya (QS. Al-Furqan [251: 32). Seperti yang diyakini sampai
sekarang, pewahyuan Al-Quran secara total dalam sekali waktu secara sekaligus
adalah sesuatu yang tidak mungkin, karena pada kenyataannya AlQuran diturunkan
sebagai petunjuk bagi kaum muslimin secara berangsur-angsur sesuai dengan
kebutuhan-kebutuhan yang timbul.

Sebagian tugas untuk memahami pesan dari Al-Quran sebagai suatu kesatuan
adalah mempelajarinya dalam konteks latar belakangnya. Latar belakang yang paling
dekat adaiah kegiatan dan perjuangan Nabi yang berlangsung selama dua puluh tiga
tahun di bawah bimbingan terhadap perjuangan Nabi Yang secara keseluruhan sudah
terpapar dalam sunnahnya, kita perlu memahaminya dalam konteks perspektif Arab
pada masa awal penyebaran Islam, karena aktivitas Nabi berada di dalamnya. Oleh
karena itu, adat-istiadat, lembaga-lembaga serta pandangan hidup bangsa Arab pada
umumnya menjadi esensial diketahui dalam rangka memahami konteks aktivitas
Nabi. Secara khusus, situasi Makkah pra Islam perlu dipahami terlebih dahulu secara
mendalam. Tanpa memahami masalah ini, pesan Al-Quran sebagai suatu kebutuhan
tidak akan dapat dipahami. Orang akan salah menangkap pesan-pesan Al-Quran
secara utuh, jika hanya memahami bahasanya saja, tanpa memahami konteks
historisnya. Agar dipahami secara utuh, Al-Quran harus dicerna dalam konteks
perjuangan Nabi dan latar belakang perjuangannya. Oleh sebab itu, hampir semua
literatur yang berkenaan dengan Al-Quran menekankan pentingnya asbab annuzul
(alasan pewahyuan)
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembahsan pada latar belakang diatas maka yang menjadi
rumusan masalah dalam penulisan makalah ini adalah sebagai berikut
1. Apa pengertian dari asbabun nuzul ?
2. Apa faedah mengetahui asbabun nuzul ?
3. Apa kaidah mengetahui asbab al-nuzul?
4. Bagaimana cara penilaian riwayat asbab al-nuzul?
C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka yang menjadi tujuan dari
penulisan makalah ini adalah sebagai berikut

1. Mengetahui pengertian dari asbabun nuzul ?


2. Mengetahui faedah mengetahui asbabun nuzul ?
3. Mengetahui kaidah mengetahui asbab al-nuzul?
4. Mengetahui cara penilaian riwayat asbab al-nuzul?
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Asbabun Nuzul


Asbābun Nuzūl berasal dari Bahasa Arab: ‫اس===باب ال===نزول‬, sebab-sebab
turunnya (suatu ayat)) adalah ilmu Al-Qur'an yang membahas mengenai latar
belakang atau sebab-sebab suatu atau beberapa ayat al-Qur'an diturunkan. Pada
umumnya, Asbabun Nuzul memudahkan para Mufassir untuk
menemukan tafsir dan pemahaman suatu ayat dari balik kisah diturunkannya ayat
itu. Selain itu, ada juga yang memahami ilmu ini untuk menetapkan hukum dari
hikmah di balik kisah diturunkannya suatu ayat. Ibnu Taimiyyah mengemukakan
bahwa mengetahui Asbabun Nuzul suatu ayat dapat membantu Mufassir
memahami makna ayat. Pengetahuan tentang Asbabun Nuzul suatu ayat dapat
memberikan dasar yang kukuh untuk menyelami makna suatu ayat Al-Qur’an.
Asbabun nuzul adalah ilmu al-Qur’an yang membahas mengenai latar
belakang atau sebab sebab suatu beberapa ayat al-Qur’an diturunkan. Pada
umumnya, asbabun nuzul memudahkan para mussafir untuk menemukan tafsir
dan pemahaman suatu ayat dari balik kisah diturunkannya ayat itu.
Sedangkan secara terminologi yang dirumuskan oleh para ulama,di antaranya:
1. Menurut M. Hasbi al-Shiddieqy, asbāb al-nuzūl ialah sesuatu yang
dengan sebabnyalah turun suatu ayat atau beberapa ayat yang mengandung
sebab itu, atau memberi jawaban tentang sebab itu, atau menerangkan
hukumnya, pada masaterjadinya peristiwa
2. Menurut Al-Zarqani dalam kitabnya Manahil Al-Irfan fi Ulum Al-
Quran,yangdimaksud dengan asbab nuzul adalah peristiwa-peristiwa yang
terjadi mengiringi ayat-ayat itu diturunkan untuk membicarakan peristiwa
tersebut,atau menjelaskan ketentuan hukumnya.
3. Menurut Manna Al-Qahtan asbabnuzul adalah sebagai peristiwa yang
menyebabkan ayat-ayat Al-Quran itu diturunkan waktu kejadian
peristiwa tersebut,baik berupa pertanyaan maupun kasusu-kasus tertentu.
4. Menurut As-Shabuni “Asbabun Nuzul adalah peristiwa atau kejadian
yangmenyebabkan turunya satu atau beberapa ayat mulia yang
berhubungan denganperistiwa dan kejadian tersebut, baik berupa pertanyaan
yang diajukan kepada Nabiatau kejadian yang berkaitan dengan urusan
agama.
5. Suhbhi al-Shalih mendefinisikan asbāb al-nuzūl sebagai sesuatu yang
dengansebabnya turun suatu ayat atau beberapa ayat yang mengandung
sebab itu, ataumemberi jawaban terhadap sebab itu, atau
menerangkan hukumnya pada masaterjadinya sebab tersebut
Asbabun nuzul digunakan untuk memahami ayat-ayat Al Quran.
Ungkapan asbabun nuzul atau asbab an-nuzul merupakan bentuk idhafah dari kata
"asbab" dan "nuzul". Secara etimologi, asbabun nuzul adalah sebab-sebab yang
melatarbelakangi terjadinya sesuatu.

B. Faedah Mengetahui Asbabun Nuzul


1. Menjelaskan bahwa Al-Qur’An benar-benar turun dari Allah SWT
Studi tentang asbabun nuzul akan selalu menemukan relevansinya
sepanjang perjalanan peradaban manusia, mengingat asbabun nuzul menjadi tolak
ukur dalam upaya kontekstualisasi teks-teks Al Qur’an pada setiap ruang dan
waktu serta psiko-sosio-historis yang menyertai derap langkah manusia.
Al-Zarqani menyebutkan 7 macam diantara kegunaan atau faedah
mengetahui Asbab An-Nuzul, yaitu:
a) Pengetahuan tentang sabab Al-Nuzul membawa kepada pengetahuan tentang
rahasia dan tujuan Allah secara khusus mensyari’atkan Agamma-Nya melalui
Al-Quran.
b) Pengetahuan tentang sabab Al-Nuzul membantu dalam memahami
ayat dan menghindarkan kesulitannya.
c) Pengetahuan tentang sabab Al-Nuzul dapat menolak dugaan adanya
Hasr(pembatasan) dalam ayat yang menurut lahirnya mengandung Hasr
(pembatasan).
d) Pengetahuan tentang sabab Al-Nuzul dapat mengkhususkan (takhsis) hukum
padaseabab menurut ulama yang mesti diperhatikan adalah kekhususan sebab
dan bukan keumuman lafal.
e) Dengan mempelajari Sabab Al-Nuzul diketahui pula bahwa sebab turun ayat
tidak pernah keluar dari hukum yang terkandung dalama ayat tersebut
sekalipun datang mukhasisnya (Yang mengkhususkannya).
f) Dengan sabab Al-nuzul, diketahui orang yang ayat tertentu turun padanya
secara tepat sehingga tidak terjadi kesamaran bisa membawa kepada
penuduhan orang yang tidak bersalah dan pembebasan bagi orang yang salah.
g) Pengetahuan tentang sabab Al-Nuzul akan mempermudah orang menghafal
ayat-ayat Al-Quran serta memperkuat keberadaan wahyu dalam
ingatan orang yang mendengarnya jika menegtahui sebab turunnya.

Manfaat mengetahui Asbab an Nuzul menurut ulama lainnya, diantaranya


adalah:
a) Ibnu Al- Daqiq, mengetahui asbabun nuzul ayat merupakan metode yang
utama dalam memahami pesan yang terkandung dalam Al-Qur’an
b) Ibnu Taimiyah, mengetahui asbabun nuzul membantu dalam memahami ayat
Al-Qur’an, karena mengetahui sebab juga mengetahui musabab.
c) Al-Wahidi, tidak mungkin seorang dapat menafsirkan suatu ayat tanpa
mengetahui sejarah turunnya dan latar belakang masalahnya.

C. Kaidah Mengetahui Asbab Al-Nuzul


1. Pelajaran-Nya ada pada kata yang bersifat umum
Kaidah asbabun nuzul yang pertama ialah memahami ayat al-Qur'an
berdasarkan lafadznya yang umum, bukan karena kekhususan sebab turunnya.
Kaidah asbabun nuzul yang pertama ini, membuat ayat al-Qur'an berlaku secara
umum. Serta bisa menjadi landasan hukum atas kejadian-kejadian serupa uang
terjadi setelahnya.
2. Pelajaran-Nya ada pada alasan yang spesifik
Kaidah asbabun nuzul yang kedua ialah memahami ayat Al-Qur’an
berdasarkan sebab-sebab penurunannya yang bersifat khusus,bukan lafadznya
yang bersifat umum. Kaidah asbabun nuzul yang kedua ini berbanding terbalik
dengan kaidah asbabun nuzulyng telah dijelaskan

D. Cara Mengetahui Riwayat Asbab Al-Nuzul


Asbab An-Nuzul adalah peristiwa yang terjadi pada zaman Rasulullah
SAW. Oleh karena itu, tidak boleh ada jalan lain untuk mengetahuinya,
selain berdasarkan periwayatan (pentransmisian) yang benar (naql ash-shalih)
dari orang-orang yang melihat dan mendengar langsung tentang turunnya ayat Al-
Quran.
Dengan demikian, seperti halnya periwayatan pada umumnya, diperlukan
kehati-hatian dalam menerima riwayat yang berkaitan dengan asbab An-Nuzul
untuk itu, dalamkitab Asbab An-Nuzulnya, Al-Wahidy menyatakan:
“Pembicaraan asbab an-Nuzul, tidak dibenarkan, kecuali dengan
berdasarkan riwayat dan mendengar dari mereka yang secara langsung
menyaksikan peristiwa nuzul, dan bersungguh-sungguh dalam mencarinya.
”Para ulama salaf sangat keras dan ketat dalam menerima berbagai riwayat
yang berkaitan dengan asbab an-Nuzul. Keketatan mereka itu
dititikberatkan pada seleksi pribadi si pembawa riwayat (para rawi),
sumber riwayat (isnad) dan redaksi berita(matan).
Akan tetapi, perlu dicatat bahwa sikap kekritisan mereka tidak dikenakan
terhadapmateri Asbab An-Nuzul yang diriwayatkan oleh sahabat Nabi. Mereka
berasumsi bahwa apa yang dikatakan sahabat nabi, yang tidak masuk
dalam lapangan penukilan dan pendengaran, dapat dipastikan ia mendengar
ijtihadnya sendiri.
Dalam hal ini Ibnu Sirin berkata “ Aku bertanya kepada ‘Ubaidah tentang
satu ayat dari al-Qur’an, maka beliau berkata “ Bertaqwalah kepada Allah dan
berkatalah dengan perkataan yang benar, orang-orang yang mengetahui dalam
hal apa ayat-ayat al-Qur’an diturunkan Allah telah pada meninggal “,
Maksudnya bahwa memahami asbab an-nuzul tidak bisa semata-mata
dengan logika,tetapi hanya dengan mengetahui riwayat yang dapat dipertanggung
jawabkan validitasnya.Disini kita juga menangkap sikap kehati-hatian generasi
salaf dalam menerima rawaya thadist, hususnya yang berkaitan dengan asbab
an-nuzul, agar terhindar dari riwayat yang palsu.Cara mengetahui Asbab an-nuzul
melalui periwayatan yang sahih tersebut terkadang dapat dilihat dai ungkapan
perawi yang mengatakan, “sabab nuzul al-ayah kadza” (sebab turunnya ayat
demikian). Ada kalanya asbab an-nuzul tidak diungkap dengan kata
sabab(sebab), tetapi diungkapkan dengan kalimat “fa nazalat” (lalu turun ayat).
Misalnya perawi mengatakan “su’ila an-nabiy salla Allah ‘alaihi wa sallam
‘an kadza, fa nazalat (Nabi SAW ditanya tentang suatu hal, lalu turun ayat)”.
Selain itu, terkadang perawi mengungkapkan asbab an-nuzul dengan
pernyataan,“nuzilat hazihil ayah fi kadza (ayat ini diturunkan dengan kasus
demikian), Menurut jumhur ulama tafsir, apabila ungkapan perawi demikian,
maka itu merupakan peryataan yang tegasdan dapat diprcaya sebagai asbab an-
nuzul satu atau beberapa ayat al-Qur’an. Akan tetapi Ibnu Taymiyah, fakih dan
mifassir Mazhab Hanbali, berpendapat bahwa ungkapan “nuzilathadzihi ayah fi
kadza” terkadang menyatakan sebab turunya ayat, namun terkadang juga
menunjukkan kandungan ayat yang diturunkan tanpa asbab an-nuzul.
Yang mempunyai otoritas untuk mengungkapkan asbab nuzul ayat-ayat
Al-Quran adalah para sahabat Nabi, karena merekalah yang menyaksikan
turunnya ayat-ayat Al-Quran tersebut. Dengan demikian, pelacakan asbab nuzul
harus diakukan dengan mencari dan mempelajari perkataan-perkataan sahabat
yang mengungkapkan proses turunnya ayat-ayatAl-Quran itu,atau riwayat-riwayat
yang bermuara minimal para sahabat.
Kalau perkataan sahabat tersebut juga mengungkapkan tentang
perkataan atauperbuatan Rasulullah yang berhubungan dengan turunnya
ayat-ayat Al-Quran, maka kedudukannya menjadi hadis marfu, dan sangat
berpeluang untuk memperoleh kualitas hadissahih. Tetapi, kalau perkataan
mereka itu, tidak menyinggung sedikitpun tentang Rasulullah,maka hadisnya
menjadi mauquf. Oleh sebab itu, wajar kalau para sarjana ilmu Al-
quran,kemudian menyimpulkan bahwa hadis-hadis tentang asbab nuzul itu, pada
umumnya lemah karena tidak sampai pada Rasulullah.
Akan tetapi hadis-hadis tentang asbab nuzul tidak menyangkut
tentang ajaran keagamaan, tetapi sekedar mengemukakan tentang latar belakang,
atau berbagai peristiwa yang mengiringi turunnya ayat. Oleh sebab itu, kendati
lemah, hadis-hadis tersebut dapat digunakan, sebagai bahan referensi untuk
memahami pesan-pesan ayat Al-Quran.
Cara-cara melihat ungkapan asbab nuzul, secara umum disimpulkan oleh
para ulama ada empat yaitu:
a) Diungkapkan dengan kata-kata sebab
b) Diungkapkan dengan kata fa ( maka )
c) Diungkapkan dengan kata nuzuli fi ...
d) Tidak diungkapkan dengan simbol-simbol kata di atas,tetapi alur ceritanya
menunjukkan sebagai ungkapan asbab nuzul
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kata Asbabun-Nuzul (‫ )أسبابالنزول‬terdiri atas kata asbab (‫باب‬T‫ )أس‬dan an-
nuzul (‫)النزول‬. Asbab adalah kata jamak (plural) dari kata mufrad
(tunggal) sabab,yang secara etimologis berarti sebab, alasan, illat (dasar
logis), perantaraan, wasilah, pendorong(motifasi), tali kehidupan,
persahabatan, hubungan kekeluargaan, kerabat, asal, sumber dan jalan.
Kedudukan asbab an-nuzul dalam pemahaman Al-Qur’an sangat
membantu dalam memahami Al-Qur’an, apabila tidak niscaya banyak
kekeliruannya. Kebanyakan ulama untuk menjadikan pedoman hukum lebih
sepakat pada “umum lafadh” daripada “khusus sebab”,karena mempunyai tiga
macam dalil yaitu: pertama, lafadh syar’I saja yang menjadikan hujjah dan dalil.
Kedua, kaidah tersebut ditanggungkan kepada makna selama tidak ada
pemalingannya dari makna tersebut. Ketiga, para sahabat dan mujtahid
kebanyakan tanpa memerlukan qias atau mencari dalil apabila berhujjah dengan
lafadh yang umum dari sebabyang khusus.
Dan dapat kita tarik kesimpulan, diantaranya :
1) Asbabun nuzul terdiri dari kata asbab (jamak dari sababa yang artinya sebab-
sebab),dan nuzul (artinya turun).Asbabun nuzul adalah sebab turunnya al-
Qur’an (berupaperistiwa/pertanyaan) yang melatarbelakangi turunnya ayat
al-Qur’an dalam rangkamenjawab, menjelaskan dan menyelesaikan
masalah-masalah yang timbul dari kejadian tersebut.
2) Faedah dalam mempelajari Asbabun Nuzul, diantaranya :
a. Membawa kepada pengetahuan tentang rahasia dan tujuan allah secara
khusus mensyari’atkan agama-Nya melalui al-qur’an.
b. Membantu dalam memahami ayat dan menghindarkan kesulitannya
c. Diketahui pula bahwa sebab turun ayat tidak pernah keluar dari hokum
yang terkandung dalam ayat tersebut sekalipun datang mukhasisnya
( yang mengkhususkannya ).
d. Diketahui ayat tertetu turun padanya secara tepat sehingga tidak terjadi
kesamaran bisa membawa kepada penuduhan terhadap orang yang tidak
bersalah dan pembebasan bagi orang yang tidak bersalah.
e. Akan mempermudah orang menghafal ayat-ayat al-qur’an serta
memperkuat keberadaan wahyu dalam ingatan orang yang mendengarnya
jika mengetahui sebab turunnya.
3) Kaidah dalam mengetahui Asbabun Nuzul,diantaranya:
a. Kaidah asbabun nuzul yang pertama ialah memahami ayat al-Qur'an
berdasarkan lafadznya yang umum, bukan karena kekhususan sebab
turunnya.
b. Kaidah asbabun nuzul yang kedua ialah memahami ayat al-Qur'an
berdasarkan sebab-sebab penurunannya yang bersifat khusus, bukan
lafadznya yang bersifat umum.
4) Mengetahui Riwayat Asbab An-Nuzul
Asbab An-Nuzul adalah peristiwa yang terjadi pada zaman Rasulullah SAW.
Oleh karena itu, tidak boleh ada jalan lain untuk mengetahuinya, selain
berdasarkan periwayatan pentransmisian yang benar naql ash-shalih dari
orang-orang yang melihat dan mendengar langsung tentang turunnya ayat Al-
Quran.
Dari uraian diatas kita dapat memahami bahwa asbabun nuzul tidak bisa
dipisahkandengan kajiana al-Qur’an, terutama untuk mengambil kesimpulan dari
ayat-ayat hukum. Dandapatlah kita ketahui bahwasannya al Quran mengandung
banyak nilai-nilai kehidupan makadari itu kita patutlah mempelajarinya. Al
Qur’an sebagai mukjizat yang di anugrahkan kepadanabi Muhammad adalah salah
satu kitab Allah yang paling sempurna diantara kitap suci yanglain. Al Quran
diturunkan kepada nabi Muhammad melalui beberapa cara yang mana
dalampenurunan Al-Quran itu sendiri diberikan secara berangsur-angsur atau
bertahap.
B. Saran
Sebagai kallamulah sudah sepantas-Nya lah
kita,mencintai,mmelihara,mempelajari segala nilai-nilai yang terdapat pada Al-
Qur’an tersbut daengan sebaik mungkin,salah satu wujud bahwa kita mencintai
Al-Qur,an dengan cara banyak membaca Al-Qur,an serta mengamalkan nilai yang
aada didalma-Nya.Maka untuk itu marilah kita bersama-sama berusaha untuk
memahami apa yangterkandung dalam Al-Qur,an sebagai kitab sucikita yang
diturunkan oleh Allah SWT kepada nabi Muhammad SAW,Penulis
berharap,semoga telah mempelajari dan memahami makalah ini,kitadapat
mengambil hikmah dari segal pelajaran asbabun nuzul ini,dan semoga kita dapat
meningkatkan keimanan dan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.Aamiin Yaa
Robbal allamiin.
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadehirjin,Moh., Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an, Yogyakarta: PT. Dana


Bhakti Primayasa, 1998.

Anwar,Rosihon, Ulumul Qur’an, Bandung: Pustaka Setia, 2007.

Wahid, Rahli Abdul. Ulumul Qur’an. Raja Grafindo Persada. Jakarta. 1996.

Zuhdi, Masjfuk. Pengantar Ulumul Qur’an. Bina Ilmu. Surabaya. 1982.

Ahmadehirjin,Moh., Al-Qur’an dan Ulumul Qur’an, Yogyakarta: PT. Dana


Bhakti Primayasa, 1998.

Shaleh, Qamruddin dkk, Asbabun Nuzul, Diponegoro, Bandung, 1992.

Syadali, Ahmad dan Rofi’i, Ahmad. Ulumul Quran I. Bandung: Pustaka


Setia:1997

Anda mungkin juga menyukai