Anda di halaman 1dari 4

Botani Farmasi

“STUDI LITERATUR MENGENAI METABOLIT SEKUNDER PADA


TUMBUHAN LIDAH BUAYA”
Dosen pengampuh; Wa Ode Ida Fitriah, S.Farm., M.Si

DI SUSUN OLEH:

NAMA : FITRI LAILA


NIM : F202101078
KELAS : F2

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVESITAS MANDALA WALUYA KENDARI
TAHUN 2022
A. Tanaman Lidah Buaya
Tanaman lidah buaya (Aloe vera L ) berasal dari Afrika. Aloe vera berasal dari kata Alloeh
dalam bahasa Arab berarti sangat pahit, Vera berasal dari kata verus yang berarti betul-betul.
Menurut Wahyono dan Koesnandar (2002), di Indonesia dikenal sebagai lidah buaya, di Malaysia
disebut jadam dan di Prancis, Jerman dan lain-lain disebut Aloe. Berikut adalah kedudukan
taksonomi dari lidah buaya menurut Furnawanthi (2002).

Kerajaan : Plantae
Divisi : Spermatophyta
Kelas : Monocotyledoneae
Bangsa : Liliflorae
Suku : Liliaceae
Marga : Aloe
Jenis : Aloe barbadensis Miller

Lidah Buaya atau Aloe vera merupakan sejenis tanaman berduri yang berasal dari daerah
kering di benua Afrika. Tamanan Lidah Buaya ini telah dikenal dan digunakan sejak ribuan tahun
yang lalu karena khasiat dan manfaatnya yang luar biasa. Fakta sejarah yang ada menyebutkan
bahwa Bangsa Mesir kuno telah mengetahui manfaat lidah buaya sebagai tanaman kesehatan
sejak tahun 1500 SM karena manfaat lidah buaya yang begitu luar biasa, bangsa Mesir kuno
menyebut tanaman lidah buaya sebagai tanaman keabadian.

Tanaman lidah buaya (Aloe vera L.) merupakan tanaman yang banyak tumbuh pada iklim
tropis ataupun subtropis dan sudah digunakan sejak lama karena fungsi pengobatannya. Lidah
buaya dapat tumbuh di daerah beriklim dingin dan juga di daerah kering, seperti Afrika, Asia dan
Amerika. Hal ini disebabkan bagian stomata daun lidah buaya dapat tertutup rapat pada musim
kemarau karena untuk menghindari hilangnya air daun. Lidah buaya dapat tumbuh pada suhu
optimum untuk pertumbuhan berkisar antara 16-33oC dengan curah hujan 1000-3000 mm
dengan musim kering agak panjang, sehingga lidah buaya termasuk tanaman yang efisien dalam
penggunaan air.

Peranan air bagi tumbuhan sangat penting, karena lebih dari 80 % berat basah jaringan
tumbuhan terdiri dari air. Pada lidah buaya, komponen terbesar dari gel daun adalah air yaitu
sekitar 99,5 % (Yuliani et al., 1994). Oleh karena itu ketersediaan air yang merupakan salah satu
faktor pembatas pertumbuhan dan perkembangan tanaman lidah buaya.
Fungsi air menurut (Tjondronegoro et al. 1999) adalah senyawa utama protoplasma, pelarut
yang membawa nutrien mineral dari tanah ke dalam tumbuhan, merupakan media bagi reaksi-
reaksi metabolisme, pereaksi penting dalam fotosintesis dan proses-proses hidrolitik, turgiditas,
pertumbuhan sel, mempertahankan bentuk daun, operasi stomata dan pergerakan struktur
tumbuhan.
B. Morfologi Lidah Buaya

a. Akar
Tanaman lidah buaya memiliki akar yang menyebar pada batang di bagian bawah
tanaman. Akar tidak tumbuh ke bawah seperti akar tunjang, tetapi akar lidah buaya tumbuh
kesamping. Hal ini menyebabkan tanaman lidah buaya dapat mudah roboh karena
perakarannya yang tidak cukup kuat menahan beban daun dan pelepah lidah buaya yang
cukup berat.

b. Batang
Batang lidah buaya tidak terlalu besar dan relatif pendek berukuran sekitar 10 cm. Batang
lidah buaya dikelilingi daun-daun tebal dengan ujung-ujung runcing mengarah ke atas.

c. Daun
Letak daun lidah buaya berhadap-hadapan dan mempunyai bentuk yang sama. Daun
lidah buaya tebal dan berbentuk roset dengan ujung yang meruncing mengarah ke atas dan
tepi daun yang memiliki duri.

C. Pembibitan Tanaman Lidah Buaya


Pembibitan pada tanaman lidah buaya dilakukan secara konvensional dengan mengambil
anakan pada tanaman induk lidah buaya yang berada di sekitar tanaman induknya. Pemisahan
anakan dari tanaman induknya ini juga salah satu hal penting yang harus dilakukan agar
tanaman lidah buaya dapat tumbuh besar, karena apabila semakin banyak anakan dan tidak
dipisahkan dari indukan maka akan terjadi penyusutan pada induk lidah buaya, anakan pada
lidah buaya akan muncul pada umur 5-6 bulan.

D. Manfaat Lidah Buaya


Tanaman Lidah Buaya dikenal sebagai bahan obat tradisional dan kosmetika termasuk dalam
bidang farmasi. Khasiat yang tersimpan dari lidah buaya untuk pembersih darah, penurun panas,
obat wasir, batuk rejan dan mempercepat penyembuhan luka. Sejumlah nutrisi yang
bermanfaat terkandung di dalam lidah buaya, berupa bahan organik dan anorganik, di
antaranya vitamin, mineral, beberapa asam amino, serta enzim yang diperlukan tubuh.
Penggunaannya dapat berupa gel dalam bentuk segar atau dalam bentuk bahan jadi seperti
kapsul, jus, makanan dan minuman kesehatan. Adapun manfaat dari lidah buaya adalah
(Setiabudi , 2008). Instan aloe vera yang dihasilkan dari mikroenkapsulasi bubuk lidah buaya
mempunyai aktifitas hipoglikemik dan dapat mencukupi kebutuhan antioksidan untuk
mencegah penyakit diabetes mellitus.

Manfaat lain dari lidah buaya yaitu:


1. Membantu menyembuhkan luka.
2. Meminimalkan kerusakan kulit akibat radang yang disebabkan oleh udara dingin.
3. Melindungi kulit dari sinar X, karena tanamn lidah buaya adalah antioksidan yang efektif dan
dapat membersihan radikal bebas yang disebabkan oleh sinar radiasi X.
4. Mengurangi timbulnya penyakit kanker, infeksi akibat serangan HIV dan mengurangi
pembengkakan pada radang sendi.

Bagian-bagian dari lidah buaya yang dapat di manfaatkan sebagai obat :

Eksudat, Saat daun lidah buaya yang diiris dari batangnya akan meleleh semacam getah kental
yang berwarna kuning. Cairan yang berasal dari bagian pelepah daun lidah buaya mengandung aloin
sebagai bahan aktif laktasif/pencahar.

Gel, Bagian yang paling dominan dari lidah buaya adalah cairan lendir yang keluar dari kulit daun lidah
buaya daun yang dikupas yang mengandung zat nutrisi yang meliputi asam amino, enzim, mineral, dan
vitamin. Gel lidah buaya ini tidak memiliki warna dan tidak berbau. Gel lidah buaya yang terdiri dari
polisakarida, berperan menghalangi kelembaban dan oksigen yang dapat mempercepat pembusukan
makanan. Gel ini juga mengandung antibiotik dan anti cendawan yang berpotensi memperlambat atau
menghalangi mikroorganisme yang mengakibatkan keracunan makanan pada manusia.

Anda mungkin juga menyukai