Anda di halaman 1dari 4

Tugas Individu

“TUGAS INSTRUMEN ANALITIK”


Dosen pengampuh: Rizky Juliansyah S.Farm.,M.Si

DI SUSUN OLEH:

NAMA : FITRI LAILA


NIM : F202101078
KELAS : F2

PROGRAM STUDI S1 FARMASI


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVESITAS MANDALA WALUYA KENDARI
TAHUN
2022
1. Apa yang di maksud dengan panjang gelombang maksimum? jelaskan dengan gambar ?
2. Jelaskan mengeni pengaruh pelarut terhdap pengukuran spektrofotometer UV-visibel?
3. Apakah yang dimaksud dengan absorbtivitas moral dalam spektrofotometri ?
4. Jelaskan apa yang dimaksud dengan operating time dan kalibrasi panjang gelombang dan
absorbansi?mengapa harus terlebih dahulu diukur dalam proses analisis spektrofotometri?
5. Bagimanakah pembentukan molekul yang dapat menyerap sinar UV-vis?
JAWABAN

1. Tahapan penentuan panjang gelombang maksimum merupakan tahapan awal yang harus
dilakukan karena hasil analisis ini akan dijadikan panjang gelombang acuan untuk mengukur
nilai standar lainnya. Panjang gelombang maksimum adalah nilai panjang gelombang dari
suatu senyawa dengan nilai absorban terbesar/transmitan terkecil. Tujuan dari penentuan
panjang gelombang adalah untuk mendapatkan nilai pengukuran yang sensitif. Nilai
pengukuran yang sensitif dapat ditunjukan dengan perbedaan respon alat yang signifikan
dengan rentang perbedaan nilai konsentrasi yang kecil sehingga respon alat dapat dibedakan
dengan jelas. Metode penentuan panjang gelombang maksimum senyawa kalium
permanganat dilakukan dengan cara mengukur nilai absorban senyawa pada kisaran panjang
gelombang tertentu. Pada percobaan ini kalium permanganate diukur nilai absorbannya pada
kisaran panjang gelombang 500 nm – 475 nm dengan jeda 1 nm. Konsentrasi kalium
permanganate yang digunakan adalah 20 mg/L.

2. Spetrofotometer dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor seperti suhu, kelembaban, waktu
pembacaan sampel dan cahaya. Cahaya lain yang masuk ke dalam kuvet akan menambah
jumlah cahaya yang di ukur

3. Absorptivitas molar merupakan suatu konstanta yang tidak tergantung pada konsentrasi, tebal
kuvet dan intensitas radiasi yang mengenai larutan sampel. Absorptivitas molar tergantung
pada suhu, pelarut, struktur molekul, dan panjang gelombang radiasi.

4. Spektrofotometri visible disebut juga spektrofotometri sinar tampak. Yang dimaksud sinar
tampak adalah sinar yang dapat dilihat oleh mata manusia. Cahaya yang dapat dilihat oleh
mata manusia adalah cahaya dengan panjang gelombang 400-800 nm dan memiliki energi
sebesar 299–149 kJ/mol. Elektron pada keadaan normal atau berada pada kulit atom dengan
energi terendah disebut keadaan dasar (ground-state). Energi yang dimiliki sinar tampak
mampu membuat elektron tereksitasi dari keadaan dasar menuju kulit atom yang memiliki
energi lebih tinggi atau menuju keadaan tereksitasi. Cahaya yang diserap oleh suatu zat
berbeda dengan cahaya yang ditangkap oleh mata manusia. Cahaya yang tampak atau cahaya
yang dilihat dalam kehidupan sehari-hari disebut warna komplementer.

5. Spektroskopi adalah suatu ilmu yang mengkorelasikan antara frekuensi atau energi
gelombang dengan interaksi unsur didalam molekul. Sedangkan Spektroskopi Sinar UV-Vis
merupakan radiasi sinar ultraviolet-visible yang meninmbulkan vibrasi molekul dan transisi
elektronik dalam molekul dengan menyerap cahaya UV-Vis daerah bilangan gelombang 160
nm sampai 780 nm. Serapan cahaya UV atau cahaya visible mengakibatkan transisi
elektronik, yaitu promosi elektron-elektron dari orbital dasar yang berenergi rendah ke
orbital tereksitasi yang berenergi lebih tinggi. Bentuk dari transisi elektronik pada daerah uv-
vis adalah . Tetapi, transisi yang paling banyak terjadi pada daerah UV adalah transisi
elekron oleh orbital n dan

Prinsip kerja dari spektroskopi UV-Vis adalah Ketika ada sumber sinar berupa cahaya uv-vis
(monokromatik) diteruskan melalui suatu media (larutan bewarna) yang merupakan suatu
sampel, maka Sebagian cahaya tersebut ada yang diserap, dipantulkan dan ada yang
diteruskan. Cahaya yang diserap tersebut akan menyebabkan elektron terekstasi dari keadaan
dasar ke keadaan yang memiliki energi yang lebih tinggi. Serapan sinar ini tidak terjadi pada
semua struktur. Tetapi, hanya terjadi pada system terkonjugasi yang memiliki ikatan phi atau
gugus kromofor, gugus ausokrom (gugus yang memiliki vibrasi yang besar karena adanya
pasangan elektron bebas) contohnya adalah -OH, -NH2, -SH, dan lain-lain. Karena memiliki
vibrasi yang besar, maka jika terikat dengan gugus kromofor, dia akan menyebakan
pergeseran serapan kearah panjang gelombang yang lebih besar dan meningkatkan intensitas
puncak serapan.

Sedangkan, cahaya yang tidak diserap atau diteruskan akan muncul sebagai nilai transmitansi.
Sehingga, hasil pengukuran spektroskopi UV-Vis akan disajikan dalam bentuk spektra
serapan atau transmitansi. Bentuk spektra pita serapan UV-Vis suatu molekul cenderung
berbentuk bukit atau parabola terbalik, berbeda dengan bentuk spektra atom yang berbentuk
garis-garis. Hal ini dikarenakan transisi elektronik yang terjadi memiliki perbedaan energi
yang tidak terlalu besar. Contohnya transisi dari memiliki perbedaan energi yang kecil.
Sehingga, bentuk transisi akan digambarkan seperti himpunan garis-garis yang berdekatan.
Adanya himpunan garis-garis yang berdekatan itulah yang menyebabkan terbentuknya
spektra pita serapan yang berbentuk bukit melandai lebar atau parabola terbalik.

Anda mungkin juga menyukai