1. Internal CSS adalah kode CSS yang ditulis di dalam tag <style>. Intarnal CSS juga dikenal
dengan sebutan Embeded CSS. Tag <style> bisa ditulis di dalam tag <head>, bisa juga
ditulis di dalam tag <body>. Namun kebanyakan orang menulisnya di dalam <head>.
Ex: <head>
<style type=”text/css”>
selector {properti: value;}
</style> </head>
2. Eksternal CSS adalah kode CSS yang ditulis terpisah dengan kode HTML. Eksternal CSS
ditulis di dalam file khusus yang berekstensi .css. Ex File CSS: asw.css
Menghubungkan File CSS ke HTML :
(1) Menggunakan tag link: <link rel=”stylesheet” type=”text/css” href=”asw.css”> dan Bila file
html di folder di dalam folder bsa gunakan ../ di href untuk menaikan 1 level
(3) Selain menggunakan eksternal CSS yang ada di satu folder dengan project, kita juga bisa
gunakan CSS yang sudah ada di internet atau domain lain.
Ex: <link rel="stylesheet" href="https://google.com/css/style.css" />
Inline CSS adalah kode CSS yang ditulis langsung pada atribut style di elemen HTML. Kode
CSS ditulis langsung tanpa menggunakan kurung kurawal{ ... }. Kemudian properti tetap
dipisah dengan titik koma.
Ex: <h2 style="color:red; font-family: sans;">Ini judul artikel</h2>
Inline CSS biasanya digunakan untuk memberikan style pada satu elemen saja. CSS pada
inline akan lebih diprioritaskan dibandingkan dengan internal dan eksternal.
Blok Deklarasi
Blok deklarasi adalah tempat kita menuliskan atribut atau properti CSS yang akan diberikan
ke pada elemen yang telah diseleksi.
font-family: "Times new roman"; Nilai untuk properti kadang diapit tanda petik,
kadang juga tidak. Biasanya yang diapit
dengan tanda petik adalah nilai yang berupa
teks dan memiliki spasi.
font-family: "Times new roman", Nilai properti juga bisa kita berikan lebih dari
Georgia, Roboto; satu. Ini bisanya kita pakai untuk memberikan
nilai opsional. Misalnya font Times new roman
tidak ada maka yang akan dipakai adalah
Georgia, begitu juga seterusnya.
Selektor di CSS
Selektor adalah katakunci dan simbol yang digunakan pada CSS untuk menyeleksi
atau memilih elemen HTML.
1. Selektor Tag disbut juga Type Selector. Selektor ini akan memilih elemen
berdasarkan nama tag.
p{ Pilih semua elemen <p> lalu atur warna teksnya
color: blue; menjadi biru.
}
2. Selektor class adalah selektor yang memilih elemen berdasarkan nama class
yang diberikan. Selektor class dibuat dengan tanda titik di depannya.
.pink { Kita memiliki selektor class beranam .pink. Nah cara
color: white; menggunakan selektor ini di HTML adalah dengan
background: pink; menambahkan atribut class di dalamnya:
padding: 5px; <p>Hello <b class="pink">CSS</b>Wrold</p>
}
.text-white { Selektor class dapat kita gunakan pada elemen yang
color: white; kita inginkan. Sebuah elemen HTML dapat
} menggunakan satu atau lebih class:
<h2 class="text-white bg-teal">Hello World</h2>
.bg-teal {
background: teal;
}
3. Selektor ID hampir sama dengan class. Bedanya, ID bersifat unik. Hanya boleh
digunakan oleh satu elemen saja. Selektor ID ditandai dengan tanda pagar (#) di
depannya.
#header { Code pada HTML:
background: teal;
color: white; <header id="header">
height: 100px; <h1>Selamat Datang di Website Saya</h1>
padding: 50px; </header>
}
6. Pseudo selektor adalah selektor untuk memilih elemen semu seperti state pada elemen,
elemen before dan after, elemen ganjil, dan sebagainya. Ada dua macam pseudo selektor.
1. Pseudo-class adalah selektor untuk memilih state pada elemen. Contohnya seperti
elemen saat diklik, saat fokus, saat disentuh, dan lain sebagainya. Dengan selektor ini kita
bisa menentukan tampilan dari elemen pada state tersebut.
a:hover { Kita akan memberikan warna hijau pada elemen <a>
color: green; saat dia di-hover atau disentuh pointer:
} <a href="#">Hello World</a>
2. Pseudo-element adalah selektor untuk memilih elemen semu. Elemen semu yang saya
maksud di sini adalah elemen yang seolah-olah kita tambahkan di HTML.
p::first-line { Untuk memberikan style hanya pada baris pertama
color: magenta; saja. Cth: <p>Hello World 1 // ini tereksekusi
} Hello World 2</p>