Chapter II - 2
Chapter II - 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.2. Remaja
2.1.2.1. Pengertian Remaja
Remaja pada umumnya didefenisikan sebagai orang-orang yang
mengalami masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Menurut
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), remaja (adolescence) adalah mereka yang
berusia 10-19 tahun. Sementara dalam terminologi lain PBB menyebutkan anak
muda (youth) untuk mereka yang berusia 15-24 tahun. Ini kemudian disatukan
dalam sebuah terminologi kaum muda (young people) yang mencakup 10-24
tahun. Sementara itu dalam program BKKBN disebutkan bahwa remaja adalah
mereka yang berusia antara 10-24 tahun. Menurut Hurlock (1993), masa remaja
adalah masa yang penuh dengan kegoncangan, taraf mencari identitas diri dan
merupakan periode yang paling berat. Menurut Bisri (1995), remaja adalah
a. Dimensi Biologis
Pada saat seorang anak memasuki masa pubertas yang ditandai dengan
menstruasi pertama pada remaja putri atau pun mimpi basah pada remaja putra,
secara biologis dia mengalami perubahan yang sangat besar. Pubertas menjadikan
seorang anak memiliki kemampuan untuk ber-reproduksi.
Pada saat memasuki masa pubertas, anak perempuan akan mendapat
menstruasi, sebagai pertanda bahwa sistem reproduksinya sudah aktif. Selain itu
terjadi juga perubahan fisik seperti payudara mulai berkembang, panggul mulai
membesar, timbul jerawat dan tumbuh rambut pada daerah kemaluan. Anak lelaki
mulai memperlihatkan perubahan dalam suara, tumbuhnya kumis, jakun, alat
kelamin menjadi lebih besar, otot-otot membesar, timbul jerawat dan perubahan
fisik lainnya. Bentuk fisik mereka akan berubah secara cepat sejak awal pubertas
dan akan membawa mereka pada dunia remaja.
b. Dimensi Kognitif
Perkembangan kognitif, remaja dalam pandangan Jean Piaget (2007)
(seorang ahli perkembangan kognitif) merupakan periode terakhir dan tertinggi
dalam tahap pertumbuhan operasi formal (period of formal operations). Pada
periode ini, idealnya para remaja sudah memiliki pola pikir sendiri dalam usaha
memecahkan masalah-masalah yang kompleks dan abstrak. Kemampuan berpikir
para remaja berkembang sedemikian rupa sehingga mereka dengan mudah dapat
membayangkan banyak alternatif pemecahan masalah beserta kemungkinan akibat
atau hasilnya. Kapasitas berpikir secara logis dan abstrak mereka berkembang
sehingga mereka mampu berpikir multi-dimensi seperti ilmuwan. Para remaja
c. Dimensi Moral
Masa remaja adalah periode dimana seseorang mulai bertanya-tanya
mengenai berbagai fenomena yang terjadi di lingkungan sekitarnya sebagai dasar
bagi pembentukan nilai diri mereka. Para remaja mulai membuat penilaian
tersendiri dalam menghadapi masalah-masalah populer yang berkenaan dengan
lingkungan mereka, misalnya: politik, kemanusiaan, perang, keadaan sosial, dan
sebagainya. Remaja tidak lagi menerima hasil pemikiran yang kaku, sederhana,
dan absolut yang diberikan pada mereka selama ini tanpa bantahan. Remaja mulai
mempertanyakan keabsahan pemikiran yang ada dan mempertimbangan lebih
banyak alternatif lainnya. Secara kritis, remaja akan lebih banyak melakukan
pengamatan keluar dan membandingkannya dengan hal-hal yang selama ini
diajarkan dan ditanamkan kepadanya.
2.1.3.2. Pria
Alat kelamin pria juga dibedakan menjadi alat kelamin pria bagian luar
dan alat kelamin pria bagian dalam.
Organ reproduksi bagian luar:
1. Penis, yaitu organ reproduksi berbentuk bulat panjang yang berubah
ukurannya pada saat aktifitas seksual. Bagian dalam penis berisi pembuluh
darah, otot dan serabut saraf. Pada bagian tengahnya terdapat saluran air
kemih dan juga sebagai cairan sperma yang di sebut uretra.
2. Skrotum, yaitu organ yang tampak dari luar berbentuk bulat, terdapat 2
buah kiri dan kanan, berupa kulit yang mengkerut dan ditumbuhi rambut
pubis.
Organ reproduksi bagian dalam:
1. Testis, yaitu merupakan isi skrotum, berjumlah 2 buah, terdiri dari saluran
kecil-kecil membentuk anyaman, sebagai tempat pembentukan sel
spermatozoa.
2. Vas deferens, yaitu merupakan saluran yang membawa sel spermatozoa,
berjumlah 2 buah.
3. Kelenjar prostat, yaitu merupakan sebuah kelenjar yang menghasilkan
cairan kental yang memberi makan sel-sel spermatozoa serta memproduksi
enzim-enzim.
4. Kelenjar vesikula seminalis, yaitu kelenjar yang menghasilkan cairan
untuk kehidupan sel spermatozoa, secara bersama-sama cairan tersebut
menyatu dengan spermatozoa menjadi produk yang disebut semen, yang
dikeluarkan setiap kali pria ejakulasi.
Fungsi organ:
Organ-organ tersebut mulai berfungsi sebagai sistem reproduksi dimulai
saat pubertas sekitar usia 11 -14 tahun. Aktifitas yang diatur oleh organ-organ
tersebut antara lain:
Selain itu aborsi juga dapat menyebabkan gangguan mental pada remaja
yaitu adanya rasa bersalah, merasa kehilangan harga diri, gangguan kepribadian
seperti berteriak-teriak histeris, mimpi buruk berkali-kali, bahkan dapat
menyebabkan perilaku pencobaan bunuh diri.
2.2 Pengetahuan
Sebelum seseorang berperilaku baru, ia harus tahu terlebih dahulu apa arti
atau manfaat perilaku tersebut bagi dirinya atau keluarganya. Pengetahuan
merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan
terhadap suatu objek tertentu. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang
sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Menurut
Rogers (1974) dalam Notoatmodjo (2003), sebelum seseorang berperilaku baru
(mengadopsi perilaku), di dalam diri orang tersebut terjadi proses yang berurutan,
antara lain :
1. Kesadaran (Awareness), yakni orang tersebut menyadari dalam arti
mengetahui stimulus (objek) terlebih dahulu
2. Interest, yakni orang tersebut mulai tertarik kepada stimulus
3. Evaluation, yakni orang tersebut menimbang baik tidaknya stimulus bagi
dirinya
4. Trial, orang tersebut mulai mencoba perilaku baru
5. Adoption, yakni subjek telah berperilaku sesuai dengan pengetahuan,
kesadaran, dan sikapnya terhadap stimulus.