Anda di halaman 1dari 47

USULAN

PROPOSAL
PENGEMBANGAN
USAHA

Diajukan Dalam Rangka


HibahKompetitif
(Sale Pisang Molen)
Restu Ihsan Mubin (085884215753)
putratanipermata

Kp. Garunggang RT 03 RW 04, Ds. Neglasari, Kec. Jatiwaras, Kab. Tasikmalaya


DAFTAR ISI

 Latar Belakang Usaha


 Visi dan MisiUsaha
 GambaranProduk
 Tahapan Produksi
 AnalisisSWOT
 Strategi PemasaranProduk
 MitigasiRisiko (gambaran resiko)
 Rencana TargetPengembangan
 Analisis ModalUsaha
 Analisis KelayakanUsaha
 Perhitungan Pendapatan dan titik impas
 Penutup
 Lampiran

PETANI

MENSEJAHTERAKAN
LATAR BELAKANG

Indonesia merupakan negara agraris. Disebut sebagai negara agraris karena


sebagian besar masyarakatnya bermata pencaharian di sektor pertanian. Adapun
pertanian itu sendiri merupakan pekerjaan pemanfaatan sumber daya alam yang
dilakukan manusia untuk menghasilkan bahan pangan, bahan baku, industri atau
sumber energi, serta untuk mengelola lingkungan hidup guna memenuhi kebutuhan
hidupnya.

Penunjang kebutuhan hidup masyarakat terutama masyarakat pedesaan


adalah pemanfaatan lahan yang dimiliki sebagai lahan pertanian. Masyarakat
pedesaan pada umumnya adalah masyarakat yang menggunakan sumber daya
alam pada bidang agraris, di mana masyarakat tersebut secara turun temurun
melakukan aktivitas pada sektor pertanian, sehingga masyarakat yang ada di daerah
pedesaan memperoleh penghasilan atau mengandalkan usaha yang bergerak di
sektor pertanian. Menurut Suyana (2008) dalam melakukan usaha pertanian yang
berkelanjutan harus memperhatikan tiga komponen utama, yaitu kegiatan pertanian
harus mampu menunjang terjadinya pertumbuhan ekonomi (economic growth),
meningkatkan kesejahteraan sosial (social walfare), dan memperhatikan kelestarian
lingkungan (environmentalintegrity).

Dalam mewujudkan pertanian berkelanjutan tersebut, Putra Tani Permata


melihat kondisi yang ada di pedesaan banyaknya lahan yang tidak maksimal seperti
lahan tidur, sela-sela tanaman lain, sampai pekarangan rumah yang kerap tidak
dimaksimalkan. Maka untuk mewujudkan terciptanya peningkatan taraf ekonomi,
kesejahteraan sosial, serta tetap dapat melestarikan lingkungan, Putra Tani Permata
mengajukan untuk menerapkan sistem agribisnis berkelanjutan sehingga
masyarakat pedesaan yang mayoritas petani dapat berdaya dengan kekuatan yang
dimilikinya yaitu sumberdaya alam berupalahan.

Agribisnis berkelanjutan tersendiri merupakan sistem usaha tani yang


berorientasi memaksimalkan hasil usaha dengan tetap menjaga lingkungan untuk
keberlangsungan kedepan. Dengan melihat hal tersebut Putra Tani Permata menilai
tanaman Talas dapat dibudidayakan dengan konsep pertanian berkelanjutan karena

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
sifatnya yang dapat hidup dalam segala kondisi, tidak mengganggu tanaman lain,
menyuburkan lahan, dan dapat dipadupadankan bersama tanaman komoditas lain.
Adapun jenis dari Talas yang dimaksud adalah Talas Beneng (Besar Koneng) yang
memiliki nilai ekonomis tinggi disamping talas yang lain. Maka dari itu, dengan
budidaya Talas Beneng diharapkan dapat menjadi alternatif solusi dalam
mewujudkan petani berdaya yang dapat meningkatkan taraf ekonomi, kesejahteraan
sosial, serta kelestarian llingkungan masyarakat di pedesaan.

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
VISI DAN MISIUSAHA

VISI :

“menciptakan produk yang kreatif dan inovatif”

MISI :

 Meningkatkan hasil produksi

 Mengolah sumber daya alam khususnya buah pisang

 Menambah lapangan usaha produk rumahan

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
GAMBARANPRODUK

Talas Beneng (besar koneng) merupakan salah satu talas besar yang
mempunyai batang tinggi dan daun yang lebar. Persebaran talas beneng banyak
ditemukan di Banten, dan sekarang telah dikembangkan untuk dibudidayakan
diberbagai tempat di Indonesia termasuk di
Tasikmalaya oleh Putra Tani Permata. Dari segi
geografis, cuaca, dan iklim di wilayah Tasikmalaya
pada umumnya sangat layak untuk menjadi tempat
budidaya dari Talas Beneng.

Keunikan tanaman Talas Beneng ini sangat mudah untuk dibudidayakan,


mudah untuk tumbuh, perawatan tidak terlalu repot dan tahan terhadap hama
karena berdasar dari tanaman liar yang dibudidayakan. Keistimewaan dari Talas
Beneng juga dalam penyediaan bibit dapat dikembangkan dari bibit yang
sebelumnya, sehingga dari segi ekonomi tentu sangatekonomis.

Untuk komoditi yang dihasilkan, Talas Beneng ini sangat menarik karena
bukan hanya dari bonggol atau umbinya saja, melainkan dari daunnya pun dapat
dimanfaatkan dan bernilai. Untuk menghasilkan bonggol atau umbi dapat dipanen
dari umur 1 tahun tanam, sedangkan untuk daun dapat dipanen dari umur 4-5 bulan
tanam dan kemudian dapat dipanen setiap bulannya. Sehingga petani dapat
menghasilkan penghasilan bulanan dari panen daun sambil menunggu panen
bonggol atau umbi.

Untuk pasar dari komoditi Talas Beneng sendiri ada dari dalam dan luar
negeri. Untuk pasar ini, Putra Tani Permata langsung mengirimkan hasil yang
berupa bonggol atau umbi dan daun kering hasil rajang ke perusahaan pengolahan
yang berada di dalam dan luar negeri, adapun untuk pasar yang berada di luar
negeri melalui perusahaan eksportir dengan kontrak yang sebelumnya telah dibuat,
didalamnya tertuang harga, kualitas hasil, waktu kontrak, dan lain sebagainya
sehingga terhindar dari hilangnya pasar serta menjaga petani dari rasa khawatir
akanpasar.

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
TAHAPAN PRODUKSI

1. Lokasi Produksi

 Rumah Pribadi

2. Alat Produksi

 Penggiling molen manual


 Pres Listrik plastik
 Kompor Gas
 Tabung Gas
 Nampan Bambu
 Nampan plastik
 Katel penggorengan
 Plastik packing
 Label merk

3. Bahan Baku


 Pemberian pupuk (organik) jikadiperlukan

4. PanenDaun

 Panen daun dapat dimulai pada usia 4-5 bulantanam


 Panen daun dapat dilakukan setiap bulannya setelah panenpertama

5. Panen Bonggol atauUmbi

 Panen bonggol atau umbi dapat dipanen pada usia minimal 1 tahuntanam
 Panen bonggol atau umbi tidak ada kadaluarsa panen, sehingga
memungkinkan lebih dari usia 1tahun

6. PascaPanen

 Hasil panen daun diperam seterusnya dirajang dan dikeringkan dibawah sinar
matahari selama kurang lebih 2hari
PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
 Hasil panen bonggol atau umbi dipisahkan dari batang seterusnya
dibersihkan dan dipotong (sesuai kebutuhan) dan langsung siapkirim

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
 Hasil dari rajangan daun kering menjadi bahan untuk rokok dan obatherbal
 Hasil dari bonggol atau umbi menjadi tepung untuk bahan baku kue dan lain
sebagainya dan bahan baku pembuatan keripiktalas.

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
ANALISIS SWOT
Strength

1. Dalam melakukan usaha tani ini, Putra Tani Permata sudah mempunyai
pengalaman secara on farm dan offfarm
2. Dikerjakan oleh anak muda yang mempunyai kapabilitas serta semangat dan
inovasi yangtinggi
3. Terjaminnya pasar dengan adanya kontrak yang sudahterjalin
4. Masih sedikitnya pesaing yang menggeluti komoditas Talas Beneng,
sehingga dapat menjadi pioneer dalam membudidayakannya diTasikmalaya.
5. Pembudidayaan yang mudah daripada komoditas pertanian yanglain.
6. Pembudidayaan dapat dilakukan secara tumpang sari, sehingga dapat
memaksimalkan lahan yang ada walaupunsedikit.
7. Hasil dari Talas Beneng (daun) dapat dipanen mulai dari bulan 4 dan terus
setiapbulan

Weekness

1. Minimnya permodalan yang dimiliki sehingga menghambat perkembangan


usaha
2. Teknologi pertanian yang digunakan masih menggunakan teknologi
konvensional

Opportunities

1. Talas merupakan salah satu komoditi sebagai alternatif pengganti pangan


nasional, sehingga untuk pasar dan pengembangan tentu sangat menarik dan
bernilai ekonomiskedepan.
2. Dengan adanya penghasilan perbulan dari daun, bertani Talas Beneng
menjadi alternatif petani dalam memenuhi kebutuhannya perbulan, sehingga
tidak hanya menggantungkan kepada hasil tani disetiap periode panen yang
dapat memakan waktu berbulan-bulan bahkantahunan.

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
Threats

1. Dalam bertani Talas Beneng dan umumnya komoditas pertanian yang lain,
faktor alam seperti iklim dan cuaca menjadi ancaman utama, yang dimana
sekarang faktor tersebut kerap kali tidak dapat diperkirakan sebagaimana
mestinya.

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
STRATEGI PEMASARANPRODUK

Dalam pemasaran hasil Talas Beneng Putra Tani Permata melakukannya secara
B2B (Business to Business) karena sudah terjalin kontrak kerjasama bersama
perusahaan di dalam negeri (pabrik rokok, pabrik tepung) serta perusahaan eksportir
langsung. Dalam pola bisnis ini lebih menekankan ke sisi penyedian bahan atau
hasil panen, Putra Tani Permata selaku penyedia barang atau hasil panen dan
eksportir selaku penerima atau pembeli langsung. Adapun produk yang diminta
adalah hasil daun kering rajang dan bonggol atau umbi basah dankering.

Segmentasi :
Sebagai usaha rintisan menentukan segmen market dengan penuh kehati-
hatian, Mencari peluang pasar yang sudah pasti dan sudah mempunyai trekrecord
yang baik, termasuk kepada industri dan perusahaan eksportir.

Target :
Target pasar adalah industri dan perusahaan eksportir untuk menyuplai
kebutuhannya perbulan yang mencapai 1 ton daun rajang kering perbulan

Posisi :
Posisi dalam pasar, Putra Tani Permata sebagai penyuplai kebutuhan
penerima produk (daun rajang dan bonggol)

Promosi :
Promosi yang dilakukan adalah dengan mulut ke mulut dalam jaringan yang
telah terbentuk serta promosi melalui konten dalam media sosial yang ada (online)

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
MITIGASIRISIKO
Dalam setiap usaha tentu ada risiko yang dihadapi, tidak terkecuali usaha
Talas Beneng yang dilakukan oleh Putra Tani Permata. Akan tetapi risiko yang
dihadapi relatif kecil karena sifat dari Talas Beneng sendiri yang cenderung mudah
untuk dibudidayakan dan tahan akan hama dan penyakit.

Akan tetapi risiko yang dapat terjadi adalah ketika panen hasil Talas Beneng
harus secepatnya ditangani, sehingga membutuhkan SDM (sumberdaya manusia)
yang cukup banyak dalam menanganinya. Mulai dari panen daun yang
membutuhkan SDM untuk panen, mengikat perhelai daun untuk proses pemeraman,
sampai memisahkan tulang daun untuk persiapan rajang. Hal tersebut harus
dilakukan secepatnya untuk menjaga kualitas hasil tetap maksimal. Sehingga hal
yang harus dilakukan adalah melakukan rekayasa pola panen sehingga dapat
memanen dengan kapasitas yang terjaga serta dapat menekan SDM yang
digunakan.

Adapun risiko yang paling besar adalah kondisi alam seperti iklim dan cuaca
yang kerap tidak menentu. Sehingga mitigasi yang dilakukan adalah penyediaan
irigasi untuk pemenuhan kadar air, serta melakukan pola tanam yang terpadu,
sehingga dapat meminimalisir akibat dari adanya anomali iklim dan cuaca.

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
PUTRATANIPERMATATEAM

RESTU IHSANMUBIN
CEO (Chief Executive Officer)

WILDAN AULI
COO (Chief Operating Officer)

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
RENCANA TARGETPENGEMBANGAN
Dari kebutuhan market 1 ton perbulan, Putra Tani Permata baru bisa
memenuhi 20% dari kebutuhan market yang ada yaitu 1 ton perbulan untuk daun
kering rajang, artinya ini sangat berpeluang untuk layak diusahakan.

Dari rencana luas lahan pengembangan, kita baru menyediakan lahan seluas
1 ha, dari total kebutuhan lahan untuk pengembangan Talas Beneng seluas 5 ha.

Proyeksi hasil panen daun kering rajang Talas Beneng dalam 1 ha baru bisa
memenuhi 20% dalam perbulannya.

Periode 1 (24 Bulan)


Waktu Target
No Kegiatan Uraian Keterangan
Pelaksanaan Pencapaian
1 Penanaman Penanaman bibit Bulan 12,000 Penanaman
talas beneng di November – pohon bibit talas
lahan seluas 1,3 Desember beneng
Ha 2020 dilakukan
dengan
sistem plot,
disesuiakan
dengan
ukuran bibit
talas
beneng
2 Panen daun Panen daun Bulan ke-4 5,500 Kg Panen daun
dilakukan pada sampai ke-24 dalam satu setelah
pagi hari, daun periode panen
yang dipanen pertama,
paling tua dilakukan
satu bulan
sekali
3 Panen Panen bonggol Bulan ke-24 75,000 Kg Panen
bonggol dilakukan dalam satu dilakukan
periode satu kali /
periode
4 Pembuatan Pembuatan Dilakukan Dapat Limbah sisa
Kompos kompos dilakukan setelah memanfaatk daun

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
dalam upaya panen daun an limbah (pelepah,
pemanfaatan dan bonggol sisa panen tulang
limbah pelepah untuk daun) dan
talas beneng digunakan sisa
sebagai bonggol
pupuk talas
beneng
5. Pembuatan Hasil panen Bulan ke-24 Dapat Sebagai
Tepung bonggol disisihkan membuat alternatif
sebagian untuk tepung dari penambah
diolah menjadi bonggol nilai dari
tepung talasbeneng bonggol
mentah
Periode 2 Pengembangan (24 Bulan)

1. Pembibitan Pengembangan Bulan ke-1 50.000 bibit Bibit


bibit dari hasil baru tersebut
panen bonggol didapat dari
periode pengemban
sebelumnya gan bonggol

2. Penanaman Penanaman bibit Bulan ke-1 50.000 Penanaman


talas beneng di pohon bibit talas
lahan seluas 1,3 beneng
Ha dilakukan
dengan
sistem plot,
disesuiakan
dengan
ukuran bibit
talas
beneng
3. Panen daun Panen daun Bulan ke-4 20.000 Kg Panen daun
dilakukan pada sampai ke-24 dalam satu setelah
pagi hari, daun periode panen
yang dipanen pertama,
paling tua dilakukan
satu bulan
sekali
4. Panen Panen bonggol Bulan ke-24 300.000 Kg Panen
bonggol dilakukan dalam satu dilakukan
periode satu kali /

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
periode
5. Pembuatan Pembuatan Dilakukan Dapat Limbah sisa
Kompos kompos dilakukan setelah memanfaatk daun
dalam upaya panen daun an limbah (pelepah,
pemanfaatan dan bonggol sisa panen tulang
limbah pelepah untuk daun) dan
talas beneng digunakan sisa
sebagai bonggol
pupuk talas
beneng
6. Pembuatan Hasil panen Bulan ke-24 100.000 kg Sebagai
Tepung bonggol disisihkan tepung talas alternatif
sebagian untuk beneng penambah
diolah menjadi dalam satu nilai dari
tepung periode bonggol
mentah

Kalender Budidaya Talas Beneng

Bulan
Kegiatan
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24
Pembibitan
Penanaman
Panen daun
Panen
bonggol
Pembuatan
kompos
Pembuatan
tepung

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
ANALISIS MODALUSAHA

Alat Pertanian (Saprotan)


No Uraian Volume Satuan Harga Jumlah
1 Cangkul 5 Buah Rp. 60.000 Rp. 300.000
2 Mesin Cultivator 1 Buah Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000
3 Alat penyiram 5 Buah Rp. 475.000 Rp. 2.375.000
4 Mesin Potong Rumput 1 Buah Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
5 Mesin Potong Bonggol 1 Buah Rp. 1.269.000 Rp. 1.269.000
6 Pembangunan Pabrik 1 Buah Rp. 15.000.000 Rp. 15.000.000
7 Bibit 19.500 Pohon Rp. 2.800. Rp. 54.600.000
Sub Total Rp. 94.544.000
Perawatan
No Uraian Volume Satuan Harga Jumlah
1 Penyiangan Rumput 166 Liter Rp. 9000 Rp. 1.500.000
2 Pemberian Pupuk kdg 500 Karung Rp. 11.000 Rp. 5.500.000
3 Listrik Pabrik 1 Periode Rp. 800.000 Rp. 800.000
Sub Total Rp. 7.800.000
Panen
No Uraian Volume Satuan Harga Jumlah
1 Pisau 5 Buah Rp. 30.000 Rp. 150.000
2 Tali 5 Gulung Rp. 20.000 Rp. 100.000
3 Timbangan Duduk 1 Buah Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000
Sub Total Rp. 1.250.000

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
Pasca Panen

No Uraian Volume Satuan Harga Jumlah

1 Mesin Rajang 1 Buah Rp. 14.000.000 Rp. 14.000.000

2 Tempat Jemur Daun 20 Buah Rp. 25.000 Rp. 500.000

3 Tempat Limbah Talas 20 Buah Rp. 200.000 Rp. 4.000.000

Sub Total Rp. 18.500.000

Total Rp.122.094.000

Hasil Panen (pendapatan)

No Uraian Volume Satuan Harga Jumlah

1 Daun Kering Rajang 6.900 Kg Rp. 18.000 Rp. 124.200.000

2 Bonggol / Umbi 95.000 kg Rp. 1.300 Rp. 123.500.000

Total Rp. 247.700.000

Total biaya produksi Talas Beneng per hektar

adalah Rp.122.094.000

Pendapatan yang diperoleh dari hasil daun kering Rajang dan bonggol per hektar

adalah Rp.247.700.000

Pendapatan yang diperoleh (hasil – total biaya produksi)

Adalah Rp.125.606.000

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
ANALISIS KELAYAKANUSAHA

BEP Daun

= Total biaya produksi / harga jual

= Rp.122.094.000/ Rp. 18.000

= 6.783 Kg

Semua biaya produksi akan tertutupi jika daun kering rajang yang terjual minimal
sebanyak 6.783 Kg

= Total biaya produksi / Hasil daun rajang

= Rp.122.094.000 / 6.900 Kg

= Rp. 17.694

Saat harga jual daun kering rajang mencapai Rp. 17.694 / Kg. usaha budidaya
tersebut tidak mendapatkan keuntungan atau kerugian (impas)

BEP Bonggol

= Total biaya produksi / harga jual

= Rp.122.094.000 / Rp. 1.300

= 93.918 Kg

Semua biaya produksi akan tertutupi jika bonggol yang terjual minimal sebanyak
93.918 Kg

= Total biaya produksi / Hasil bonggol

= Rp.122.094.000 / 95.000 Kg

= Rp. 1.285

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
Saat harga jual bonggol mencapai Rp. 1.285 / Kg. usaha budidaya tidak
mendapatkan keuntungan atau kerugian (impas)

R / C ratio

= Total pendapatan / Total biaya produksi

= Rp. 247.700.000 / Rp.122.094.000

= 2,03

Artinya. setiap penambahan biaya sebesar Rp. 1.000.000 akan diperoleh


penerimaan sebesar Rp. 2.030.000. Dengan demikian. budidaya Talas Beneng
sangat layak untukdiusahakan

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
PENUTUP

Demikian proposal bisnis ini kami buat. kami ucapkan terimakasih pada pihak
yang telah membantu proses penyusunan proposal bisnis ini. Semoga proposal
bisnis yang kami ajukan dapat di perrtimbangkan, diterima, dan bermanfaat bagi
semua. kami berharap jika proposal ini dapat diterima banyak pihak sebagai tahapan
awal untuk pengembangan budidaya Talas Beneng.

Selain itu, Kami juga berharap Bapak/Ibu berkenan memberikan bantuan


pendanaan agar kegiatan usaha pengembangan Budidaya Talas Beneng dapat
berjalan dan bersaing dengan usaha lainnya. sehingga harapan kami kedepannya
apa yang di usahakan saat ini bisa lebih berkembang.

Kami menyadari bahwa proposal kami masih jauh dari kata sempurna, oleh
karna itu, saran dan kritik yang membangun sangat kami harapkan untuk realisasi
usaha budidaya Talas Beneng kedepannya, atas segala waktu dan perhatian
Bapak/Ibu kami ucapkan terimakasih.

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
LAMPIRAN

Jumlah (Rp)
No Jenis Anggaran Kementan Kredit Sumber Lain Sub Total
Usaha
1. Modal Investasi

a. Saranaprasarana

1) PembuatanPabrik Rp. 15.000.000 Rp. 15.000.000

2) TimbanganDuduk Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000

b. Peralatan

1) Pisau Rp. 300.000 Rp. 300.000

2) Cangkul Rp. 150.000 Rp. 150.000

3) Tali Rp. 100.000 Rp. 100.000

4) AlatPenyiram Rp. 2.375.000 Rp. 2.375.000

5) Mesin PotongRumput Rp. 1.000.000 Rp. 1.000.000

6) MesinCultivator Rp. 20.000.000 Rp. 20.000.000

Rp. 14.000.000 Rp. 14.000.000


7) MesinRajang
Rp. 1.269.000 Rp. 1.269.000
8) Mesin PotongBonggol
Rp. 500.000 Rp. 500.000
9) Tempat JemurDaun
Rp. 4.000.000 Rp. 4.000.000
10) Tempat LimbahTalas
2. Modal Kerja

a. BahanBaku

1) Bibit Rp. 21.000.000 Rp. 33.600.000 Rp. 54.600.000

b. OperasionalPabrik

1) Listrik Pabrik Rp. 800.000 Rp. 800.000

c. Operasional

1) Pupuk Rp. 5.500.000 Rp. 5.500.000

2) Penyiangan Rp 1.500.000 Rp. 1.500.000


Rumput(Bensin)
Rp. 56.144..000 Rp. 65.950.000 Rp. 122.094.000

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
Profit (per
No Jenis Produk / Jasa Jumlah Harga Pokok Harga Jual
satuan Kg)

1 Daun Kering Rajang 6.900 Kg Rp. 62.100.000 Rp. 124.200.000 Rp. 9.000

2 Bonggol 95.000 Kg Rp. 61.750.000 Rp. 123.500.000 Rp. 650

Total Profit Rp. 247.700.000 Rp. 9.650

 Penentuan harga jual disesuaikan dengan kelayakan sesuai hargapasar

SaldoAkhir

Saldo Akhir = B – A = 247.700.000 – 122.094.000 = 125.606.000

Untuk Cicilan Utang = -

Untuk Investasi = Rp. 65.950.000

Mengetahui Yang Mengajukan


Mentor, Penerima Manfaat,

Ilal Maulana Restu Ihsan Mubin

Disahkan Oleh PPK Proyek PPIU,

(......................................................................)

NIP..................................................................

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
Persiapan Bibit dan Lahan

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
Perawatan Tanaman

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
Panen Daun

Hasil Rajang Kering

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
Lahan budidaya dan lahan calon pengembangan Talas Beneng
Bersama Bpk. Saepulloh, S.Pt (Koordinator BPP Jatiwaras)

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
KTP Anggota CPCL

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
Buku Rekening

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
Naskah Kesepahaman (MoU)

PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT
PETANI BERDAYA

MENSEJAHTERAKAN MASYARAKAT

Anda mungkin juga menyukai