Anda di halaman 1dari 21

LAPORAN PRAKTIKUM

KONSELING GIZI
“KANKER DAN MALNUTRISI”

Dosen Pengampu: Dewi Marfu’ah Kurniawati, S.Gz., M.Gizi


Fillah Fithra Dieny, S.Gz., M.Si.
Deny Yudi Fitrianti, S.Gz., M.Si.

Disusun oleh :
Velicia 22030120120006
Risa Indriyanti 22030120120014
Clara Alverina Putri Tari 22030120120024

DEPARTEMEN ILMU GIZI


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2022
KASUS 1. KANKER DAN MALNUTRISI

Formulir 1 Pengamatan Tahapan Konseling Kanker dan Malnutrisi


Nama Pengamat : Clara Alverina Putri Tari
Risa Indriyanti
Velicia
Kelompok :8
Nama Konselor : Amanda Ummu Lathifah
Kelompok :6
No. Langkah-Langkah Checklist Hasil Keterangan
Konseling Pengamatan
1. Involving phase/Tahap awal: Baik - Konselor telah memberikan
1. Memberi salam salam verbal dan
A. Salam verbal v melakukan perkenalan diri
B. Berjabat tangan x kepada klien dengan baik
2. Memperkenalkan diri v yang terlihat pada kata kata
3. Small talk v “Selamat siang Bapak Ibu,
4. Membangun tujuan saya Amanda Ummu
konseling Lathifah sebagai alhi gizi di
A. Pertanyaan pembuka v RS Kartini”.

B. Menjelaskan proses v - Konselor tidak melakukan

konseling kegiatan jabat tangan

C. Mengukur x dengan klien karena proses

antropometri (bila konseling dilakukan secara

ada) online.
- Konselor telah melakukan
small talk secara ramah
kepada klien dengan
menanyakan kabar dan
perjalanan menuju rumah
sakit kepada klien.
No. Langkah-Langkah Checklist Hasil Keterangan
Konseling Pengamatan
- Konselor membuka
konseling dengan
pertanyaan terbuka kepada
klien berupa “Ada yang
bisa saya bantu
Ibu/Bapak?” yang berarti
menawarkan kepada klien
untuk mulai menceritakan
keadaannya.
- Konselor telah menjelaskan
kepada klien mekanisme
konseling yang akan
berlangsung. Konselor
menjelaskan bahwa ia juga
akan mengkonfirmasi ulang
rekam medis klien serta
mengkaji asupan makan
klien. Konselor
menjelaskan bahwa proses
konseling akan berlangsung
15-20 menit.
- Konselor tidak melakukan
pengukuran antropometri
karena proses konseling
dilakukan secara online dan
ia telah mendapatkan data
dari rekam medis klien
sehingga ia akan
menganalisis status gizi
No. Langkah-Langkah Checklist Hasil Keterangan
Konseling Pengamatan
klien dengan data tersebut.
2. Exploration-education phase/Menggali Cukup - Konselor telah melakukan
permasalahan atau pengkajian gizi: pengkajian gizi mulai dari
1. Melakukan assessment v data anthropometri dari
atau pengkajian gizi rekam medis, asupan
secara lengkap sesuai makannya (porsi dan
masalah gizi frekuensi makan utama,
2. Kesimpulan (diagnosis v selingan), aktivitas fisik,
gizi): identifikasi masalah dan perencanaan
dan penyebab-penyebab pengobatan kanker.
3. Identifikasi v Namun, konselor di sini
keyakinan/kesiapan klien belum menggali sudah
untuk berubah berapa lama mual muntah
yang dialami oleh klien
sehingga belum dapat
dipastikan mual muntah
tersebut karena kanker yang
diidap klien atau karena hal
lain yang tentunya akan
mempengaruhi perencaan
intervensi yang akan
diberikan.
- Konselor telah memberikan
diagnosis gizi dengan baik
sesuai dengan hasil analisis
pengkajian gizi yaitu klien
mengalami gizi kurang.
Keadaan tersebut terjadi
karena asupan klien yang
No. Langkah-Langkah Checklist Hasil Keterangan
Konseling Pengamatan
kurang sehungga klien
mengalami penurunan berat
badan.
- Konselor telah menggali
kesiapan klien dengan
menanyakan apakah klien
siap untuk berubah dan
menerapkan saran-saran
yang disepakati bersama.
3. Resolving phase/Melakukan intervensi Baik - Konselor bersama klien
gizi: memilih alternative upaya
1. Memilih rencana: v pemecahan masalah dengan
bekerja sama dengan bantuan leaflet yang telah
klien untuk memilih disediakan konselor.
alternative upaya Konselor memilih fokus
pemecahan masalah pada masalah mual dan
2. Memperoleh komitmen v muntah dan menaikkan
klien: komitmen berat badan. Mual muntah
melaksanakan diet serta sendiri terjadi kesepakatan
membuat rencana alternatif pemecahan
realistis yang dapat masalah berupa makan
diterapkan klien dengan porsi kecil namun
3. Menggunakan media v sering, mengkonsumsi air
konseling dengan tepat jahe, menghindari makanan
berminyak dan manis,
daging olahan, daging
mentah, sayur mentah.
Konselor juga menanyakan
kepada klien apakah klien
No. Langkah-Langkah Checklist Hasil Keterangan
Konseling Pengamatan
keberatan dan saat klien
keberatan, konselor mampu
memberikan solusi yang
tidak memberatkan klien.
Konselor juga memberikan
rekomendasi menu dari
sarapan hingga selingan
malam kepada klien.
- Konselor telah memperoleh
komitmen dari klien terkait
pelaksanaan diet yang akan
dijalankan. Dengan
menanyakan apakah klien
bersedia menerapkan
kesepakatan alternatif
pemecahan masalah.
- Konselor telah
menggunakan media
konseling yang tepat yaitu
leaflet. Leaflet yang dibuat
juga memiliki bahasa yang
mudah dimengerti dengan
design yang menarik.
Namun, pada leaflet
mungkin dapat ditambah
terkait pengobatan kanker
dan memeperjelas bentuk
dari rekomendasi menunya.
Konselor juga akan
No. Langkah-Langkah Checklist Hasil Keterangan
Konseling Pengamatan
memerikan leaflet tersebut
kepada klien untuk dapat
dibaca-baca kembali.
4. Closing phase/Merencanakan Baik - Konselor telah meminta
monitoring evaluasi atau tindak lanjut klien untuk menyebutkan
1. Mengulang/menanyakan v kembali kesepakatan
komitmen dan tujuan alternatif pemecahan solusi
yang disepakati bersama yang akan dilakukan.
2. Memberi dukungan v Namun mungkin sebaiknya
kepada klien konselor merangkumnya
3. Kunjungan berikutnya, v terlebih dahulu sebelum
lihat proses dan meminta klien
dampaknya menyebutkan kembali.
4. Salam perpisahan v - Konselor juga telah
5. Berjabat tangan x menanyakan komitmen
6. Ekspresi apresiasi v klien dan suaminya dalam
kepada klien karena melakukan perubahan (mau
sudah berpartisipasi atau tidak mau, siap atau
tidak siap)
- Konselor telah memberikan
dukungan kepada klien den
memberikan pujian kepada
klien karena telah
memutuskan untuk memilih
langkah yang baik yaitu
dengan melakukan
konseling gizi serta
mengapresiasi dan
medorong suami klien
No. Langkah-Langkah Checklist Hasil Keterangan
Konseling Pengamatan
untuk terus memberikan
dukungan kepada klien.
- Konselor telah
menjadwalkan konseling
selanjutnya yaitu 3 minggu
lagi. Konselor juga
menjalaskan tujuan dari
konseling selanjutnya yaitu
utuk memonitoring dan
mengevaluasi keberjalanan
perubahan yang telah
dilakukan klien.
- Konselor telah
mengucapkan salam
perpisahan berupa ucapan
terima kasih kepada klien
karena telah berpartisipasi
dalam konseling dengan
baik.
- Konselor tidak melakukan
jabat tangan, namun
melakukan gerakan tangan
yang menyatukannya di
depan dada yang biasanya
dapat dimaknai sebagai
ucapan terima kasih
- Konselor telah
menunjukkan ekspresi
apresiasi kepada klien
No. Langkah-Langkah Checklist Hasil Keterangan
Konseling Pengamatan
dimana berupa ucapan
terimakasih kepada klien
telah memutuskan untuk
melakukan konseling gizi.
Konselor juga
mengapresiasi semangat
dari klien dan suami yang
akan melakukan perubahan
dan menyelipkan doa
kepada klien agar cepat
sembuh.

Formulir 2 Pengamatan Perilaku Attending dan Teknik Konseling


Nama Pengamat : Clara Alverina Putri Tari

Risa Indriyanti

Velicia
Kelompok :8

Nama Konselor : Amanda Ummu Lathifa


Kelompok :6

No Aspek yang Dinilai Penilaian Kritik/Saran


.
I Perilaku Attending
1. Wajah Selama proses konseling, konselor
a. Ekspresi a. Baik tidak menunjukkan ekspresi yang
b. Mata b. Baik terlalu ramah karena ia kurang
tersenyum. Sebaiknya, konselor lebih
memperhatikan dan mengatur mimik
wajahnya agar klien dapat merasa
nyaman. Sementara itu, terdapat
beberapa kondisi dimana mata
konselor tidak tertuju pada klien,
melainkan tertuju ke arah layar
monitor. Sebaiknya, saat melakukan
konseling, arah pandangan konselor
tertuju kepada klien agar klien
merasa diperhatikan.
2. Kepala Posisi kepala konselor tegak
a. Posisi a. Baik menghadap klien. Konselor juga
b. Anggukan/gelengan b. Sangat baik sudah sangat baik dalam menanggapi
pernyataan klien dengan anggukan
kepala. Tidak ada kritik dan saran.
No Aspek yang Dinilai Penilaian Kritik/Saran
.
3. Tubuh Posisi tubuh dan cara duduk konselor
a. Posisi a. Cukup tegap menghadap klien. Akan tetapi,
b. Jarak b. Tidak dapat jarak antara tubuh konselor dengan
dinilai kamera laptop terlalu dekat sehingga
c. Gerakan c. Baik saat konseling berlangsung, bagian
d. Duduk d. Sangat baik tubuh yang terlihat dari konselor
hanya kepala. Akibat hal tersebut,
gerakan tubuh dari konselor juga
tidak terlihat. Sebaiknya, konselor
lebih memperhatikan jarak antara
penempatan kamera laptop dengan
tubuhnya agar setidaknya tubuhnya
dapat terlihat hingga bagian dada.
Sementara itu, penilaian jarak tubuh
konselor terhadap klien tidak dapat
dilakukan karena konseling
berlangsung secara online.
4. Tangan Posisi tangan konselor tidak terlihat
a. Posisi a. Kurang karena posisi kamera yang terlalu
b. Variasi gerakan b. Kurang dekat dengan tubuhnya. Selain itu,
c. Sentuhan c. Tidak dapat posisi tangan dan isyarat dari tangan
dinilai konselor cenderung tidak dapat
d. Isyarat d. Kurang terlihat. Konselor juga melakukan
variasi gerakan tangan secara
monoton. Sebaiknya, konselor lebih
memperhatikan jarak antara
penempatan kamera dengan
tubuhnya, agar gerakan tangannya
dapat terlihat jelas. Selama proses
No Aspek yang Dinilai Penilaian Kritik/Saran
.
konseling berlangsung, tidak terjadi
sentuhan antara konselor dan klien
karena proses ini dilakukan secara
online.
5. Mendengarkan Selama konseling, konselor terlihat
a. Sabar a. Sangat baik sabar dalam mendengarkan klien dan
b. Diam b. Sangat baik tidak memotong pembicaraan klien.
c. Perhatian c. Cukup Konselor diam saat mendengarkan
klien dengan tetap menatap klien saat
berbicara. Secara keseluruhan,
konselor telah mampu memusatkan
perhatian pada klien. Akan tetapi saat
konseling berlangsung, terlihat
bahwa konselor cenderung menatap
layar monitor untuk membaca
scenario yang telah dibuat daripada
memusatkan perhatian kepada klien.
Sebaiknya, konselor lebih berusaha
dalam memberikan perhatian kepada
klien agar klien merasa dihargai.
II Praktek teknik konseling
1. Refleksi atau parafrasing untuk Sangat baik Selama proses konseling, konselor
menunjukkan empati mampu melakukan paraphrase
dengan menggunakan Bahasa
konselor sendiri. Konselor juga telah
mampu menunjukkan rasa empati
kepada klien dengan mengatakan
kalimat “Baik ibu saya mengerti
pasti sangat sulit berada di posisi
No Aspek yang Dinilai Penilaian Kritik/Saran
.
ini”. Tidak ada kritik dan saran.
2. Dorongan minimal Sangat baik Konselor telah mampu memberikan
dorongan minimal atau
encouragement kepada klien.
Dorongan ini diberikan konselor
dalam bentuk angukan maupun
ucapan seperti “Oh, seperti itu ya
Bu”. Tidak ada kritik dan saran
3. Bertanya/eksplorasi Baik Konselor mampu mengeksplorasi
terkait pola asupan makan yang
mencakup jenis, frekuensi, dan URT
serta aktivitas sehari-hari dari klien.
Pertanyaan yang diberikan oleh
konselor juga tidak menyinggung
klien. Akan tetapi, konselor belum
menanyakan terkait makanan yang
disukai atau tidak disukai oleh klien.
Hal ini sebaiknya dilakukan agar
rekomendasi menu yang dibuat
sesuai dengan keinginan dan
kebutuhan klien.
4. Mendengarkan aktif Sangat baik Konselor terlihat mendengarkan aktif
dengan memperhatikan klien saat
berbicara. Konselor juga menunggu
klien bercerita hingga selesai dan
tidak memotong pembicaraan klien.
5. Memimpin Sangat baik Konselor telah mampu memimpin
sesi konseling dengan sangat baik
sehingga topik pembicaraan tetap
No Aspek yang Dinilai Penilaian Kritik/Saran
.
berfokus pada masalah penyakit
kanker paru-paru yang dialami klien.
Selain itu, proses konseling juga
sudah berjalan dua arah, dimana
tidak hanya konselor yang bertanya
dan menjelaskan tetapi klien juga
mengambil bagian saat pembicaraan
berlangsung. Tidak ada kritik dan
saran.
6. Memfokuskan Sangat baik Konselor sudah fokus selama proses
konseling. Hal ini dapat terlihat dari
topik pembicaraan selama konseling
yang tidak melenceng dari masalah
kesehatan anak klien. Tidak ada
kritik dan saran.
7. Support: ekspresi keinginan Sangat baik Konselor mampu menunjukkan
untuk membantu klien ekspresi keinginannya untuk
membantu klien. Saat konseling
berlangsung, konselor mengatakan
bahwa dirinya dan klien akan
bersama-sama mengkaji serta
mencari alternatif penyelesaian
masalah yang dialami oleh
klien.secara perlahan-lahan. Tidak
ada kritik dan saran.
8. Diam Sangat baik Selama konseling berlangsung,
konselor telah memiliki sikap diam,
memperhatikan, serta tidak
memotong pembicaraan dari klien.
No Aspek yang Dinilai Penilaian Kritik/Saran
.
Tidak ada kritik dan saran.
9. Directing Sangat baik Konselor telah mampu mengajak dan
mengarahkan klien untuk mengingat.
Konselor telah mengajukan
pertanyaan yang dapat memancing
klien untuk bercerita mengenai
kondisinya seperti terkait pola
asupan makan dan aktivitas sehari-
hari. Konselor juga menampilkan
media berupa “Buku Foto Makanan”
agar penggalian data yang dilakukan
semakin akurat. Selain itu, konselor
juga beberapa kali mengunakan
kalimat “bisa dijelaskan lebih lanjut
Bu” agar pengkajian data yang
dilakukan lengkap. Tidak ada kritik
dan saran.
10. Summarizing Cukup Pada sesi akhir, konselor telah
memberikan kesempatan kepada
klien untuk mengulang hasil
kesepakatan pada sesi konseling.
Akan tetapi, konselor tidak
memberikan kesimpulan terlebih
dahulu dan langsung meminta klien
untuk menyimpulkan kesepakatan
yang telah dibuat. Sebaiknya,
konselor menyimpulkan terlebih
dahulu seluruh kesepakatan yang
telah diperoleh, lalu kemudian
No Aspek yang Dinilai Penilaian Kritik/Saran
.
meminta klien untuk mengulangi
kembali agar informasi yang diterima
dapat lebih lengkap. Konselor juga
seharusnya tidak memberikan
kesepakatan terkait pola asupan
makan yang cenderung “menghindari
atau mengurangi” mengingat klien
sudah berada dalam kondisi sulit
untuk makan. Selain itu, konselor
juga dapat memberikan rincian
terkait frekuensi, porsi dan waktu
makan yang baik untuk klien
mengingat klien sebaiknya
mengonsumsi makanan sedikit tetapi
sering. Konselor juga sebaiknya
memberi saran kepada suami klien
agar lebih perhatian kepada klien.
Simpulan Konseling
1. Saran yang diberikan :
- Tetap melakukan aktivitas fisik berupa olahraga
- Memilih olahraga yang ringan yang sesuai dengan kondisi tubuh
- Istirahat yang cukup
- Mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit tetapi sering
- Mengonsumsi air jahe
- Menghindari asupan garam dan gula yang berlebih
- Menghindari konsumsi makanan berminyak dan terlalu manis
- Menghindari minuman yang mengandung kafein seperti teh
- Menghindari makanan mentah dan daging olahan
- Suami klien mengurangi konsumsi rokok
2. Kesepakatan solusi :
- Suami dari klien mengurangi konsumsi rokok
- Klien mengurangi konsumsi gorengan
- Klien mengurangi konsumsi teh
- Klien melakukan aktivitas fisik berupa olahraga yang dapat dilakukan selama 10-20
menit. Olahraga yang dilakukan juga disesuaikan dengan kondisi tubuh.
- Klien memiliki waktu istirahat yang cukup
- Klien mengonsumsi air jahe dan mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit tetapi
sering. Hal ini dilakukan untuk mengatasi mual muntah yang dialami.
3. Pertemuan selanjutnya : 3 minggu kedepan

Deskripsi Singkat Jalannya Proses Konseling Gizi

Secara keseluruhan, proses konseling yang berlangsung secara online ini sudah berjalan
dengan cukup baik. Proses konseling diawali dengan attending oleh konselor dengan melakukan
small talk kepada klien. Namun selama proses attending, ekspresi konselor terlihat kurang ramah
serta sedikit memberikan senyuman. Klien merupakan seorang ibu rumah tangga usia 45 tahun
yang menderita penyakit kanker paru-paru karena tinggal bersama dengan suaminya yang
seorang perokok aktif. Klien datang konseling bersama dengan suaminya. Klien mengeluhkan
kondisinya yang mengalami suara serak, tubuh lemas, berat badan turun, penurunan nafsu
makan, batuk yang tak kunjung sembuh serta nyeri dada. Konselor telah mampu menunjukkan
empatinya mengenai kondisi klien tersebut serta memberikan motivasi. Sebelum melakukan
proses konseling, konselor membangun tujuan konseling dengan menjelaskan mengenai proses
konseling yang akan berlangsung. Konselor melemparkan beberapa pertanyaan terbuka maupun
tertutup kepada klien untuk menggali terkait riwayat asupan makan maupun riwayat aktivitas
fisik klien dan menggunakan buku foto makanan untuk memastikan terkait seberapa banyak nasi
yang dikonsumsi oleh klien. Konselor juga selalu memberikan semangat dan motivasi kepada
klien dalam menjalani masa pengobatan. Konselor juga menanyakan mengenai kesiapan klien
untuk merubah pola hidupnya terutama dalam hal asupan makan. Konselor juga telah
menyampaikan kesimpulan dari hasil assessment yang telah dilakukan. Namun, konselor kurang
mampu melibatkan suami klien selama proses konseling. Konselor juga sudah dapat
menyarankan beberapa hal terkait pola hidup sehat kepada klien dengan bahasa yang baik dan
tidak membuat klien tersinggung serta menyarakan kepada suami klien untuk mengurangi
frekuensi merokok yang dapat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan klien. Media konseling
yang digunakan adalah leaflet yang memuat informasi terkait kanker paru-paru. Konselor sudah
dapat menjelaskan isi leaflet dengan baik, namun menu makan yang tercantum dalam leaflet
kurang rinci dalam hal teknik pengolahannya. Di tahap akhir konseling, konselor memberikan
kesempatan kepada klien untuk mengulang kembali mengenai hasil kesepakatan yang telah
ditetapkan serta memberikan semangat kepada klien dalam menjalani pengobatan dan
menjadwalkan sesi konseling selanjutnya.

Namun terdapat beberapa kritik dan saran terhadap proses konseling yang telah
berlangsung. Selama proses konseling, jarak antara konselor dengan layar terlalu dekat sehingga
terdapat beberapa gerakan tangan konselor yang tidak dapat terlihat jelas. Sebaiknya jarak antara
konselor dengan layar dapat lebih disesuaikan sehingga gerakan tangan konselor dapat terlihat
dengan jelas. Selain itu, pada beberapa kesempatan konselor terlihat freeze pada layar. Hal ini
dapat disebabkan karena sinyal konselor yang kurang optimal. Selama proses konseling, terlihat
beberapa kali tatapan mata konselor tidak fokus menatap klien. Sebaiknya tatapan mata konselor
fokus menatap klien agar klien merasa dihargai dan lebih diperhatikan.
DATA KLIEN

A. Identitas Klien
1. Nama : Ny.P
2. Alamat :-
3. Usia : 45 tahun
4. Pekerjaan : Ibu rumah tangga
5. Agama :-
6. Status perkawinan : Menikah
7. Pendidikan terakhir : S-1

B. Data Antropometri
1. Berat badan : 48 kg
2. Tinggi badan : 162 cm
3. Indeks massa tubuh : 18,28 kg/m2
4. Perubahan berat badan : Penurunan 6 kg dalam sebulan

C. Riwayat Klien
1. Keluhan yang dirasakan : Suara serak, tubuh lemas, berat badan turun,
nafsu makan turun, batuk yang tak kunjung
sembuh dan nyeri dada

2. Riwayat penyakit klien : Kanker paru-paru


3. Riwayat penyakit keluarga :-
4. Riwayat asupan makan
a. Pola makan : Ny.P memiliki kebiasaan makan 3 kali sehari
dan lebih sering membeli makan di luar seperti
daging yang dipanggang, seafood dan makanan
tinggi lemak. Makanan selingan yang sering
dikonsumsi adalah gorengan sedangkan sayuran
yang sering dikonsumsi adalah sayur bayam dan
sop serta hanya mengonsumsi buah ketika
pulang dari pasar dan mengonsumsi teh tiap pagi
b. Frekuensi makan : 3 kali sehari namun akhir-akhir ini Ny.P
mengalami penurunan frekuensi makan karena
mengalami mual dan muntah
c. Kesukaan : Makanan kaleng yang ditambah bahan
tambahan makanan, daging panggang, seafood
dan makanan tinggi lemak serta teh di pagi
d. Makanan yang dihindari :- hari
e. Alergi :-
f. Riwayat diet :-
g. Konsumsi alkohol :-
h. Akses terhadap makanan :-
i. Daya terima terhadap makanan : Daya terima terhadap makanan Ny.P menurun
karena mengalami mual muntah.

5. Riwayat Konseling :-
6. Aktivitas fisik
a. Kebiasaan sehari-hari : Melakukan pekerjaan rumah seperti ibu rumah
tangga pada umumnya.
b. Olahraga :-
7. Kebiasaan merokok :-

Anda mungkin juga menyukai