Laporan Praktikum Bahan Penyegar
Laporan Praktikum Bahan Penyegar
Dosen Pengampu :
Dewi Marfu’ah Kurniawati, S.Gz, M.Gizi
Ayu Rahadiyanti, S.Gz, MPH
Fitriyono Ayustaningwarno, STP, M.Si
Disusun oleh :
Kelompok A2
B. TUJUAN PRAKTIKUM
2. Mahasiswa mengetahui sifat organoleptik kopi, coklat dan teh yang diseduh.
C. ALAT DAN BAHAN
1. Jangka sorong 1 buah 7. Biji coklat secukupnya
2. Saringan 1 buah 8. Kopi instan secukupnya
3. Cangkir 1 buah 9. Dark chocolate secukupnya
4. Kompor 1 buah 10. Teh hijau secukupnya
5. Biji kopi arabica secukupnya 11. Teh hitam secukupnya
6. Biji kopi robusta secukupnya
D. PROSEDUR PRAKTIKUM
1. Sifat Fisik Kopi, Coklat dan Teh
a. Mengamati warna biji kopi arabica, biji kopi robusta, dan biji coklat
b. Mengamati aroma biji kopi arabica, biji kopi robusta, dan biji coklat
c. Mengamati ukuran biji kopi arabica, biji kopi robusta, dan biji coklat
Teh
Kopi
a. Merebus air hingga 60°C dan 80°C untuk menyeduh kopi
b. Menyiapkan bubuk kopi arabica, kopi robusta, dan kopi instan di gelas
masing-masing
c. Menyeduh bubuk kopi arabica, kopi robusta, dan kopi instan dengan air
bersuhu 60°C dan 80°C
d. Mengamati warna, aroma, dan rasa kopi arabica yang diseduh denga air
bersuhu 60°C dan 80°C
e. Mengamati warna, aroma, dan rasa kopi robusta yang diseduh denga air
bersuhu 60°C dan 80°C
f. Mengamati warna, aroma, dan rasa kopi instan yang diseduh denga air
bersuhu 60°C dan 80°C
g. Mencatat seluruh hasil pengamatan
Teh
a. Merebus air hingga 80°C untuk menyeduh teh hijau dan teh hitam
b. Menyeduh teh hijau dan teh hitam dengan air 80°C
c. Mengamati warna teh hijau dan teh hitam
d. Mengamati aroma teh hijau dan teh hitam
e. Mengamati rasa teh hijau dan teh hitam
f. Mencatat seluruh hasil pengamatan
Coklat
a. Menuang bubuk dark chocolate kedalam masing-masing cangkir
b. Merebus air hingga 80°C untuk menyeduh dark chocolate
c. Menyeduh dark chocolate dengan air sejuk dan air 80°C
d. Mengamati warna dark chocolate yang diseduh dengan air sejuk dan air
80°C
e. Mengamati aroma dark chocolate yang diseduh dengan air sejuk dan air
80°C
f. Mengamati rasa dark chocolate yang diseduh dengan air sejuk dan air 80°C
g. Mengamati gumpalan dark chocolate yang diseduh dengan air sejuk dan air
80°C
h. Mencatat seluruh hasil pengamatan
E. HASIL PENGAMATAN
1. Sifat Fisik Kopi, Coklat dan Teh
Tabel 1. Hasil Pengamatan Sifat Fisik Biji Kopi & Coklat
No Suhu
Jenis Kopi Warna Rasa Aroma
. Air
Lebih pekat terasa
60°C Hitam Lebih samar
asam
1. Kopi arabica
Coklat Lebih menyengat
80°C Samar asam
kehitaman dan pekat
60°C Hitam Lebih tajam Lebih samar
2. Kopi robusta Lebih menyengat
80°C Hitam Terasa samar
dan pekat
Coklat Lebih terasa
60°C Lebih samar
3. Kopi instan kehitaman tajam
80°C Hitam Lebih samar Lebih menyengat
No Suhu
Jenis Coklat Warna Rasa Aroma Gumpalan
. air
Coklat Tidak Lebih
Sejuk Pahit (+++)
kehitaman berbau (+) banyak
1. Dark chocolate
Khas coklat Lebih
80°C Hitam Pahit (+)
(++) sedikit
3. PEMBAHASAN
Pengamatan sifat fisik bahan penyegar juga dapat diamati dari segi ukuran.
Dalam pengamatan mengenai segi ukuran, diperoleh ukuran terbesar untuk cokelat,
ukuran lebih kecil dari cokelat tetapi lebih besar dari kopi robusta untuk kopi
arabica, dan ukuran terkecil untuk kopi robusta. Pada umumnya, biji kopi robusta
memiliki ukuran yang bulat dan kecil, sedangkan biji kopi arabica memiliki ukuran
yang lonjong dan cenderung besar. Hal ini menyebabkan biji kopi robusta memiliki
ukuran yang lebih kecil daripada biji kopi arabica. Sementara itu, dalam pengamatan
ini juga diperoleh ukuran untuk teh hijau yaitu lebih lebar dari teh hitam sedangkan
untuk teh hitam diperoleh ukuran yang lebih kecil dan halus dari teh hijau. Teh
hitam dan teh hijau merupakan teh yang diperoleh dari daun teh hijau. Perbedaan
kedua teh ini terletak pada proses pengolahannya yaitu teh hitam melalui proses
fermentasi sedangkan teh hijau tidak melalui proses fermentasi. Proses fermentasi
ini, menyebabkan teh hitam memiliki ukuran yang lebih kecil dan halus daripada the
hijau.7,8
Selanjutnya, pengamatan sifat fisik pada bahan penyegar dapat diamati dari
segi aroma. Dalam pengamatan mengenai segi aroma, diperoleh aroma segar pada
biji kopi arabica, pekat pada biji kopi robusta, khas coklat pada biji cokelat, segar
pada teh hijau, serta pekat dan wangi pada teh hitam. Keunikan cita rasa biji kopi
arabica dan biji kopi robusta disebabkan oleh variasi komposisi dan konsentrasi
komponen aromatik penyusun seperti furan, tiol, pirazin, furanon, serta senyawa
fenolik. Biji kopi arabica memiliki citarasa yang lebih kaya dan kompleks daripada
biji kopi robusta. Aroma dari biji kopi arabica biasanya segar seperti buah-buahan
sedangkan biji kopi robusta beraroma pekat seperti kacang-kacangan mentah. Pada
biji cokelat, aroma khas coklat disebabkan oleh terbentuknya prekursor senyawa
flavonoid yaitu catechin, epicatechin, dan gallocatechin pada saat proses
pengeringan.
Sementara itu, aroma segar pada teh hijau dan pekat serta wangi pada teh
hitam berasal dari empat kelompok aromatik yaitu fraksi karboksilat, fenolat,
karbonil, dan fraksi netral bebas karbonil dengan jumlah yang bervariasi. Namun,
terdapat juga pendapat lain yang mengatakan bahwa aroma teh berasal dari
terurainya glikosida menjadi gula sederhana dan senyawa beraroma serta akibat dari
penguraian protein. Pada umumnya teh hitam beraroma manis seperti anggur
sedangkan teh hijau beraroma seperti bunga melati.6,9,10
Kopi robusta memiliki kandungan kafein yang lebih tinggi yaitu berkisar 2-
3% dibandingkan dengan kopi arabika yang berkisar 1-1,3% saja. Selain itu, kopi
robusta juga memiliki rasa yang lebih netral serta aroma yang lebih kuat
dibandingkan dengan kopi arabica. Namun kopi arabica memiliki rasa yang lebih
unggul. Kopi Instan merupakan seduhan kopi bubuk yang dipanaskan bersama
gula hingga membentuk serbuk kopi siap seduh.12,13
Salah satu parameter kualitas dari hasil seduhan kopi ialah warna. Indera
pengelihatan merupakan sensor paling awal untuk mengetahui mengukur kualitas
warna dari kopi tersebut. Proses penyangraian yang dilakukan pada biji kopi
Robusta maupun kopi Arabika dapat mempengaruhi warna bubuk kopiyang
dihasilkan. Selama proses penyangraian terjadi perubahanperubahan warna yang
dapat dibedakan secara visual. Di dalam kopi terkandung protein, dan protein dari
kopi Robusta cenderung lebih tinggi. Adanya gula-gula preduksi, gugus amina dari
protein dan kadaan suhu tinggi mendukung terjadinya reaksi maillard. Reaksi
maillard ini menghasilkan perubahan bahan menjadi coklat dan lebih gelap.
Pembuatan kopi instan melalui proses karamelisasi yang menyebabkan kandungan
gula berubah akibat pemanasan. Suhu yang tinggi mampu mengeluarkan sebuah
molekul air dari setiap molekul gula sehingga terjadilah glukosan, suatu molekul
yang analog dengan fruktosan. Proses pemecahan dan dehidrasi diikuti dengan
polimerisasi yang menghasilkan warna kecoklatan.13
Faktor-faktor yang mempengaruhi proses penyeduhan adalah suhu air atau
kondisi penyeduhan dan lama penyeduhan. Semakin tinggi suhu air atau proses
penyeduhan, kemampuan air dalam mengekstrak kandungan kimia yang terdapat
dalam kopi akan semakin tinggi. Demikian juga halnya dengan lama penyeduhan.
Lama penyeduhan akan mempengaruhi kadar bahan terlarut, intensitas warna, serta
aroma. Dari beberapa penelitian yang dilakukan oleh peneliti sebelumnya pada
jurnal yang kami gunakan sebagai acuan, suhu dan waktu sangat mempengaruhi
perolehan kadar kafein dalam kopi. Suhu yang semakin tinggi akan memperlebar
jarak antar molekul dalam padatan kopi tersebut. Semakin tinggi difusivitas pelarut
air dan renggangnya molekul dalam padatan kopi maka air akan lebih mudah untuk
menembus padatan kopi sehingga kafein yang terdapat dalam kopi terekstrak
sempurna.14
Dari hasil pengamatan diperoleh warna dari teh hijau dan teh hitam yang
diseduh pada suhu 80°C secara berurutan adalah coklat tua dan hitam. Rasa dari teh
hijau lebih hambar dan rasa dari teh hitam lebih pahit. Sedangkan untuk aroma teh
hijau memiliki rasa yang lebih samar dan teh hitam memiliki rasa yang lebih
menyengat.
Warna dari teh hitam lebih pekat dibandingkan dengan teh hijau. Rasa dari
teh hijau lebih hambar sedangkan teh hitam memiliki rasa yang lebih pahit.
Perbedaan warna dan rasa ini dipengaruhi oleh kadar tanin yang terkandung dalam
teh. Selain dipengaruhi oleh kadar tanin, warna dari teh juga dipengaruhi oleh
adanya senyawa katekin. Katekin menentukan warna seduhan terutama pada teh
hitam. Pada teh hitam, saat terjadi proses oksidasi enzimatis sebagian katekin akan
terurai menjadi theaflavin dan thearubigin.15,16
Semakin pekat warna seduhan teh maka semakin rendah kadar taninnya.
Semakin pahit rasanya maka semakin banyak kadar taninnya. Teh hijau tidak
mengalami proses pengolahan dan pengeringan yang lama sehingga kadar tanin pada
teh hijau lebih tinggi daripada teh hitam. Teh hitam mengalami proses fermentasi
oksidasi dan mengalami proses pengolahan dan proses pemanasan dengan suhu
tinggi. Sehingga kadar tanin dalam teh hitam lebih rendah daripada teh hijau. Oleh
karena itu, warna seduhan dari teh hitam lebih pekat daripada teh hijau. Dan rasa teh
hitam lebih hambar dibandingkan dengan teh hitam.15
Aroma pada teh hijau memiliki rasa yang lebih samar sedangkan teh hitam
memiliki aroma yang lebih menyengat. Aroma dari teh berasal dari senyawa volatil
yang terkandung dalam teh. Senyawa volatil dapat terbentuk secara alamiah pada
daun teh langsung mauun terjadi akibat adanya reaksi biokimia pada proses
pengolahan teh (pelayuan, penggulungan, oksidasi enzimatis, dan pengeringan).
Senyawa volatil yang terbentuk secara alamiah lebih sedikit dibandingkan dengan
senyawa volatil yang terbentuk akibat prose pengolahan teh. Oleh karena itu, aroma
yang dihasilkan oleh teh hitam lebih kuat dibandingkan dengan aroma dari teh hijau
karena teh hitam mengalami proses pengolahan yang lebih panjang. Beberapa
senyawa volatil yang sudah terdapat secara alamiah dalam teh diantaranya adalah
linalool, linalool oksida, pfhenuetanol, geraniol, benzil alkohol, metil salisilat, n-
heksanal, dan ciz-3-heksanol.16
Coklat yang diseduh dengan suhu tinggi akan memiliki kadar fenol yang
tinggi. Hal ini disebabkan karena teradinnya proses denaturasi protein sehingga
ikatan fenolik dengan protein menjadi lepas. Selain, itu, penyeduhan dengan suhu
tinggi juga dapat menyebabkan terjadinnya degradasi fenol kompleks menjadi fenol
yang sederhana. Semakin tinggi suhu air maka akan semakin baik kemampuan air
dalam mengolah zat kimia yang terdapat pada coklat. Hal tersebut akan
mempengaruhi warna, rasa, dan aroma coklat. Gumpalan pada coklat yang diseduh
dengan air sejuk lebih banyak dibandingkan dengan coklat yang diseduh dengan air
pada suhu 80°C hal ini disebabkan karena semakin meningkat kadar air yang
terdapat dalam bahan pangan maka akan semakin banyak pula ikatan yang dapat
membentuk gumpalan dan menyebabkan waktu yang dibutuhkan untuk memutus
ikatan tersebut menjadi semakin lama.17.18
4. SIMPULAN
1. Kandungan senyawa bioaktif dapat mempengaruhi sifat fisik dari segi warna dan
aroma pada kopi, teh, serta cokelat.
2. Kopi arabica dianggap lebih baik daipada kopi robusta karena rasanya yang lebih
enak dan kadar kafein yang rendah.
3. Suhu air pada penyeduhan kopi mempengaruhi rasa, aroma dan warna yang
dihasilkan oleh kopi. Semakin tinggi suhu air yang digunakan untuk menyeduh kopi
maka rasa, aroma, dan warna yang dihasilkan semakin pekat. Suhu air juga
mempengaruhi perolehan kadar kafein pada kopi.
4. Warna, rasa, dan aroma pada the dipengaruhi oleh senyawa yang ada pada the.
Senyawa tersebut diantaranya adalah tannin, katekin, dan senyawa volatile.
5. Semakin tinggi suhu yang digunakan untuk menyeduh coklat, maka akan semakin
baik kemampuan air untuk mengolah zat yang terkandung dalam coklat dan
semakin cepat waktu yang diperlukan untuk memutus ikatan yang dapat membentuk
gumpalan.
6.
5. DAFTAR PUSTAK
1. Sutarsi, Taruna I. Penentuan Tingkat Sangrai Kopi Berdasarkan Sifat Fisik Kimia
Menggunakan Mesin Penyangrai Tipe Rotari. Teknik Pertanian, Fakultas
Teknologi Pertanian, Universitas Jember. 2016;.
2. Mangiwa S, Maryuni A. Skrining Fitokimia dan Uji Antioksidan Ekstrak Biji Kopi
Sangrai Jenis Arabika (Coffea arabica) Asal Wamena dan Moanemani, Papua.
Program Studi Kimia Jurusan Kimia FMIPA Universitas Cenderawasih, Jayapura.
2020;11(2).
3. Sari P, Utari E, Praptiningsih Y, Maryanto. Karakteristik Kimia-Sensori dan
Stabilitas Polifenol Minuman Cokelat-Rempah. Jurusan Teknologi Hasil Pertanian,
Fakultas Teknologi Pertanian, Universitas Jember. 2015;9(1).
4. Prawoto A, Wibawa A. Panduan Lengkap Kakao. Jakarta: Penebar Swadaya; 2008.
5. Astawan M. Khasiat Warna Warni Makanan. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama; 2008.
6. Ma'rifah Z. Mengenal Teh Hijau. Semarang: Alprin; 2020.
7. Syukri S. Hikayat Negeri Kopi. Jakarta: PT Gramedia; 2016.
8. Winarno B, Wisnuwati. Pembuatan Makanan Dan Minuman Herbal Yang
Menyehatkan. Yogyakarta: Deepublish; 2020.
9. Sunarharum W, Fibrianto K, Yuwono S, Nur M. Sains Kopi Indonesia. Malang:
UB Press; 2019.
10. Pangkalan Ide. Dark Chocolate Healing. Jakarta: PT Elex Media Komputindo;
2008.
11. Achadiyah S. Sifat Umum Hasil Pertanian (Sifat Fisik Kimia dan Biologi).
Yogyakarta: Instiper Yogyakarta; 2017.
12. Sopyan D. Benar-Benar Unik tapi Nyata : 1100++ Fakta Unik dan Menakjubkan di
Dunia. Depok: Media Pusindo; 2012.
13. Nurhayati N. Karakteristik Sensori Kopi Celup dan Kopi Instan Varietas Robusta
dan Arabika. Jurnal Ilmiah INOVASI. 2017;17(2):80-85.
14. Zarwinda I, Sartika D. Pengaruh Suhu dan Waktu Ekstraksi terhadap Kafein dalam
Kopi. Lantanida Jurnal. 2018;6(2):180-191.
15. Fajrina A, Junuarty J, Sabirin S. Penetapan kadar tanin pada teh celup yang beredar
dipasaran secara spektrofotometri uv-vis. Jurnal Farmasi Higea. 2016;8(2):133–42.
16. Balittri JT. Kandungan Senyawa Kimia Pada Daun Teh (Camellia sinensis). Vol.
19, Warta Penelitian dan Pengembangan Tanaman Industri. 2013. p. 12–6.
17. Restuti ANS, Yulianti A, Oktafa H, Alfafa DS, Yani FN, Kurniawati M, et al.
Analisis Aktivitas Antioksidan dan Uji Organoleptik Minuman Cokelat
(Theobroma cacao L.) Analysis Of Antioxidant Activity and Chocolate
Organoleptic Test (Theobroma cacao L.) Arisanty. Seminar Nasional Indonesia
(Indonesian Anemia Heal Conf. 2019;53(9):1689–99.
18. Permata DA, Sayuti K. Pembuatan Minuman serbuk Instan dan Berbagai bagian
Tanaman Meniran (Phyllantus nururi). Jurnal teknologi Pertanian Andalas. 2016;
20(1):44-49.
6. LAMPIRAN
1. Sifat Fisik Kopi, Coklat dan Teh
Perlakuan Hasil Pengamatan