Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN PRAKTIKUM

ILMU BAHAN MAKANAN


ACARA
MINUMAN PENYEGAR

Disusun oleh :
Nama

: Enka Angraini Ismail

NIM

: 35.2014.7.2.0985

Kelompok

:2

Tanggal

: Minggu, 19 April 2015

Asisten

: Elisa Sulistianingrum, S.Gz,

Dietisien, MPH
Ayu Rahardianti, S.Gz, MPH

PROGRAM STUDI GIZI


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS DARUSSALAM GONTOR
1

2015
BAB I
PENDAHULUAN
A. Acara
Praktikum ilmu bahan makanan dengan tema Bahan penyegar (kopi, teh,
dan coklat) dan minuman berkarbonasi
B. Hari, Tanggal
Praktikum ini dilaksanakan pada hari miggu tanggal 5 April di Laboratorium
KMI
C. Tujuan
Setelah melaksanakan praktikum ini diharapkan mahasiswi mampu :
1. Kopi :
a) Mahasiswi dapat mengetahui ragam jenis kopi serta mampu menilai
mutu fisik dari tiap jenis kopi
2. Teh
a) Mahasiswi mengetahui jenis-jenis teh serta dapat menilai kriteria
mutu fisik dari tiap jenis teh
3. Coklat
a) Mahasiswi mengetahui jenis buah coklat
b) Mahasiswi megetahui jenis-jenis olahan coklat, mampu menilai mutu
secara

fisik

masing-masing

olahan

coklat

serta

mengetahui

kandungan gizinya
4. Minuman berkarbonasi
a) Mahasiswi mengetahui macam-macam jenis soft drink, isotonik
drink, sport drink, dan jus buah
b) Mahasiwi mengatahui kadar gula yang terkandung dalam soft drink,
isotonik drink, sport drink, dan jus buah
c) Mahasiswi mengetahui perbedaan warna, aroma, dan rasa, pada
sport drink, soft drink, isotonik drink serta jus buah
d) Mahasiswi mengetahui nilai gizi yang terdapat dalam soft drink,
sport drink, isotonik drink serta jus buah
BAB II
METODE PERCOBAAN
A. Alat dan bahan
A.1 Alat dan bahan pengamatan kopi
1. Alat
a. Timbangan
b. Jangka sorong
c. Pisau
d. Saringan
e. Pemanas

1
1
1
1
1

buah
buah
buah
buah
buah

g. Pot kopi
f. Gelas
g. Sendok
h. Sendok
i. Termometer

2. Bahan
2

1
1
1
1

buah
buah
buah
buah
1 buah

a.
b.
c.
d.
e.
f.

Biji kopi Robusta kering


Biji kopi Arabika kering
Bubuk kopi Robusta
Bubuk kopi Arabika
Bubuk kopi Instan
Air

1 buah
1 buah
1 sdm
1 sdm
1 sdm
secukupnya

A.2 Alat dan bahan pengamatan teh


1. Alat
a. Timbangan
b. Pisau
c. Saringan
d. Pemanas
2. Bahan
a. Daun teh hijau
b. Daun teh oolong
c. Daun teh hitam
d. Teh instan
e. Teh lemon
f. Air

1
1
1
1

buah
buah
buah
buah

e. Sendok
f. Penggaris
g.Cangkir

3 buah
1 buah
3 buah

secukupnya
secukupnya
secukupnya
1 saset
1 saset
secukupnya

A.3 Alat dan bahan pengamatan coklat


1. Alat
a. Timbangan
b. Jangka sorong
c. Pisau
d. Saringan
2. Bahan
a. Buah cokelat
b. Biji cokelat
c. Bubuk coklat instan
d. Coklat batang pahit
e. Coklat batang manis
f. Coklat batang susu
g. Air

1
1
1
1

buah
buah
buah
buah
1
1
1
1
1
1

e. Pemanas
f. Gelas
g. Sendok

1 buah
2 buah
2 buah

buah
biji
saset
potong
potong
potong
secukupnya

A.4 Alat dan bahan minuman berkarbonasi


1. Alat
a. Gelas
b. Sendok
buah
2. Bahan
a. Coca cola
b. Fanta strawberry
c. Hemaviton
d. Kratingdaeng
e. Powerade
f. Aquarius

2 buah
2 buah

c. Refraktometer
d. Pipet tetes

1 botol
1 botol
1 botol
1 botol
1 botol
1 botol
3

1 buah
1

g. Orang juice ABC


h. Marimas jeruk

1 botol
1 botol

B. Cara kerja
B.1 Cara kerja pengamatan kopi
1) Mengamati sifat fisik biji kopi
Biji kopi robusta kering,biji kopi arabika kering

Mengukur panjang, lebar, tebal

Mengamati warna dan aroma

2) Mengamati penyeduhan kopi bubuk dan kopi instan


Bubuk kopi robusta, bubuk kopi arabika, bubuk kopi instan

Menyeduh tiap jenis bubuk pada suhu 99 o C, 90o C, 80o C

Mengamati aroma, rasa dan warna

B.2 Cara kerja pengamatan teh


1) Mengamati daun teh olahan
Daun teh olahan (teh hijau, teh oolong, teh hitam)

Mengamati warna dan tekstur

2) Mengamati penyeduhan teh


Daun teh olahan (teh hijau, teh oolong, teh hitam)

Menyeduh

Mengamati aroma, rasa, dan warna


4

B.4 Cara kerja pengamatan coklat


1) Mengamati bubuk coklat
Bubuk coklat

Menyeduh dalam air panas dan dingin

Mengamati aroma, rasa, gumpalan dan warna

2) Mengamati produk coklat olahan


Coklat olahan

Mengamati warna, tekstur, rasa, dan nilai gizi

B.5 Cara kerja pengamatan minuman berkarbonasi


1) Mengamati kadar gula
Coca-cola, fanta strawberry, hemafiton, kratingdeng, powerade, pocary
sweat, orang juie ABC, Juice apel ABC, juice jambu ABC

Mengambil satu tetes sampel dan diteteskan di refraktometer

Mengamati kadar gula di refraktometer

2) Mengamati secara organoleptik


Coca-cola, fanta strawberry, hemafiton, kratingdeng, powerade, pocary
sweat, orang juie ABC, Juice apel ABC, juice jambu ABC

Mengamati warna, aroma, dan rasa

3) Mengamati nilai gizi


Coca-cola, fanta strawberry, hemafiton, kratingdeng, powerade, pocary
sweat, orang juie ABC, Juice apel ABC, juice jambu ABC
5

Mengamati nilai gizi

BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil (tabel hasil percobaan/pengamatan)
A.1 kopi
1. Pengamatan biji Kopi
Tabel 1. Pengamatan biji kopi kering
Biji Kopi

Panjang

Tebal

Lebar

Warna biji

Aroma

Berat

Arabika

0,95

0,10

0,60

Coklat

Aroma

awal
0,167 g

Robusta

1,10

0,35

0,75

pekat
Coklat

kopi pahit
tidak

0,23 g

kehitama

terlalu

menyeng
at

2. Pengamatan kopi bubuk dan instan


Tabel 2. Hasil pengamatan penyeduhan bubuk kopi robusta, bubuk kopi
arabika, dan bubuk kopi instan
Kopi
Kopi
Kopi
Kopi
Kopi
Kopi

Diseduh
Arabika 99o C
Arabika 90 o C
Arabika 80 o C
Robusta 99o C
Robusta 90 o

C
Kopi Robusta 80
C
Kopi Instan 99o C

Aroma
Wangi Kopi
Wangi Kopi
Wangi Kopi
Lebih wangi kopi
Lebih wangi kopi

Rasa
Pahit
Pahit
Pahit
Pahit pekat
Pahit pekat

Warna
pekat
pekat
pekat
Lebih pekat
Lebih pekat

Lebih wangi kopi

Pahit pekat

Lebih pekat

Standar (netral)

Pahit

Standar kopi

Kopi Instan 90 o C
Kopi Instan 80 o C

Standar
Standar

Pahit
Pahit

Standar
Standar

A.2 Teh
1. Pengamatan daun teh olahan
Tabel 3. Hasil pengamatan sensoris daun teh olahan
Daun
Daun
Daun
Daun

Teh
teh hijau
teh oolong
teh hitam

Warna
Hijau lumut pekat
Hijau lumut
Coklat

Tekstur
Kaku, sedikit keras, kasar
Keras kering
Sedikit halus

2. Pengamatan penyeduhan teh


Tabel 4. Hasi pengamatan penyeduhan teh olahan
Jenis Teh
Teh hijau
Teh oolong
Teh hitam
Teh lemon

Aroma
Khas teh
Khas teh dan mint
Khas teh
Gula dan lemon

Rasa
Pahit
Pahit dan mint
Pahit
Pahit dan lemon

Warna
Kuning kehijauan
Coklat kekuningan
Coklat kemerahan
Coklat kekuningan

A. 3. Coklat
1. Pengamatan bubuk coklat
Tabel 5. Hasil pengamatan sensoris bubuk coklat
Perlakuan
Diseduh
panas
Diseduh

air

Aroma
Coklat

air

tajam
Coklat

lebih

Rasa
Pahit
Pahit

Gumpalan
Tidak ada

Warna
Coklat

Ada gumpalan

pekat
Coklat netral

lebih

dingin

2. Pengamatan hasil olahan coklat


Tabel 6. Hasil pengamatan sensoris dan nilai gizi coklat olahan
Jenis
Dark chocholate

Warna
Hitam kecoklatan

Rasa
Coklat

White chocholate
Milk chocholate
Coklat rasa

Putih tulang
Coklat susu
Coklat

sedikit manis
Vanila mint
Coklat susu
Manis

Tabel 7. Nilai gizi dari produk olahan coklat

dengan

Tekstur
Lembut

dengan

sedikit keras
lembut
Lembut
lembut

Jenis Coklat
Coklat putih
Coklat hitam
Coklat rasa
Milk coklat

Protein
1g
1g
3g
2g

Lemak
8g
9g
10 g
9g

KH
16 g
14 g
16
17 g

Natrium
15 mg
15 mg
35 mg
25 mg

Energi
140 Kkal
140 Kkal
170 Kkal
160 Kkal

A.5. Minuman berkarbonasi


1. Pengamatan kadar gula
Tabel 8. Hasil pengamatan kadar gula minuman berkarbonasi
Nama Bahan
Marimas
Mizone
Sprite
Sari apel ABC
Fanta strawbery
Kratingdaeng
Aquarius
Pocary
Coca-cola
Nutrisari
Hemaviton

Kadar gula (kemasan)

Kadar

gula

87,5 %
12,4%
13,4%
16,66%
13,5%
85,71%

(refraktometer) % brix
11%
4%
11%
12%
11,5%
16,8%
4,2%
4,5%
9,8%
14,5%
16,8%

2. Pengamatan sifat fisik organoleptik


Tabel 9. Hasil pengamatan sifat fisik organoleptik minuman berkarbonasi
Nama bahan
Sprite
Fanta

Warna
Putih
Merah

Aroma
Karbon
Strawbery

Rasa
Manis soda
Manis

Kemanisan
Manis
Sangat manis

Hemaviton
Pocary

gelap
Kuning emas
Putih keruh

Khas
Khas pocary

Kecut
Asam

Sedikit manis
Sedikit manis

Coca-cola

Hitam

Cola

Soda

Manis

Madu
Big cola
Aquarius

kemerahan
Kuning emas
Putih jernih
Kuning pucat

Khas madu
Soda
Khas

Manis
Manis
Asam

Sangat manis
Manis
tidak manis

agak

B. PEMBAHASAN
1. Cara kerja, fungsi alat dan bahan, dan fungsi perlakuan
8

a) Kopi
a.a Pengamatan fisik biji kopi
Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui ciri-ciri dan mutu fisik dari 2 jenis
biji kopi yang berbeda yaitu biji kopi robusta dan arabika, yang dilakukan dengan
mengukur panjang, lebar, dan tebal untuk mengetahui ukuran biji, serta
mengamati warna dan aroma dari setiap biji kopi yang berguna untuk
mengetahui sifat fisik dari setiap biji kopi. Dalam pelaksanaannya pengamatan
dilakukan dengan menggunakan jangka sorong yang berfungsi untuk mengukur
ukuran biji kopi, dan panca indra pengamat dalam mengamati warna dan aroma
dari setiap biji kopi.

a.b Pengamatan penyeduhan bubuk kopi dan kopi instan


Dalam pengamatan ini digunakan 3 sampel berbeda, yaitu bubuk kopi arabika,
robusta dan kopi instan. Pengamatan dilakukan dengan menyeduh setiap jenis
kopi dalam suhu 99o C, 90 o C, dan 80 o C, dan mengamati aroma, rasa dan warna
pada masing-masing seduhan kopi, yang bertujuan untuk mengetahui suhu
optimal dalam penyeduhan serta perubahan sifat organoleptik dari sisi aroma,
rasa, dan warna yang terjadi setelah penyeduhan. Dalam pengamatan ini
digunakan gelas yang berfungsi untuk menampung hasil seduhan kopi, sendok
untuk mengaduk, pemanas untuk menyeduhan kopi, serta termometer yang
berfungsi untuk mengatur suhu penyeduhan agar suhu sesuai dengan yang
diinginkan
b) Teh
b.a Pengamatan daun teh olahan
Pengamatan ini dilakukan dengan menggunakan 3 sampel olahan daun teh yaitu
daun teh hijau, daun teh oolong dan daun teh hitam yang diamati warna dan
teksturnya, yang

bertujuan untuk mengetahui kriteria fisik, ciri-ciri dan

perbedaan dari setiap jenis daun teh olahan. Dalam pelaksanaannya hanya
digunakan panca indra pengamat yang digunakan untuk mengamati berbagai
warna dan tekstur teh.
b.b Pengamatan penyeduhan teh
9

Dalam pengamatan ini digunakan 3 sampel daun olahan teh yang berbeda yaitu
daun teh hijau, teh oolong, dan teh hitam. Proses pengamatan yang dilakukan
dengan menyeduh setiap daun teh olahan dan mengamati perubahan aroma,
rasa, dan warna dari setiap jenis teh. Selama prosesnya digunakan berbagai alat
seperti gelas yang berfungsi sebagai tempat teh yang telah diseduh, dan alat
pemanas untuk menyeduh teh. Pengamatan ini dilakukan untuk mengetahui
perbedaan aroma, rasa, dan warna dari setiap jenis teh setelah mengalami
penyeduhan.

c) Coklat
c.a Pengamatan bubuk coklat
Dalam pengamatan ini, bubuk coklat yang telah tersedia dipisahkan menjadi
bubuk coklat A dan B. Bubuk coklat A diseduh menggunakan air panas,
sedangkan bubuk coklat B diseduh menggunakan air dingin yang kemudian
keduanya diamati perbedaan aroma, rasa, gumpalan, dan warna dari setiap cara
penyeduhan. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan sifat
organoleptik hasil penyeduhan coklat dengan menggunakan air panas dan air
dingin agar diketahui cara penyeduhan bubuk coklat secara optimal. Dalam
pegamatan yang dilakukan digunakan gelas sebagai tempat hasil penyeduhan
coklat, serta sendok untuk mengaduk larutan coklat
c.b Pengamatan produk olahan coklat
Dalam pengamatan yang dilaksanakan, digunakan 4 macam jenis produk olahan
coklat yang meliputi dark chocholate, white chocholate, milk chocholate, dan
coklat rasa. Pengamatan ini dilakukan dengan mengamati perbedaan sifat
organoleptik yang meliputi warna, rasa, dan tekstur dan nilai gizi dari setiap
macam jenis olahan coklat. Pengamatan ini bertujuan untuk mengetahui kriteria
jenis fisik, ciri-ciri dan kandungan gizi dari setiap produk olahan coklat. Dalam
pengamatan ini hanya digunakan panca indra pengamat seperti indra pengecap,
penciuman, dan perasa untuk mengetahui sifat organoleptik yang ada.

d) Minuman Berkarbonasi
10

d.a Pengamatan kadar gula


Pengamatan ini dilakukan dengan membandingkan 12 sampel minuman yang
berbeda, yang meliputi Coca-cola, fanta strawbery, hemaviton, kratingdaeng,
pocary sweat, marimas, mizone, sprite, sari apel ABC, aquarius, madu dan
nutrisari, yang dari masing-masing sampel diambil 1 tetes dan diteteskan di
refraktometer kemudian diamati kadar gula yang tertera dalam refraktometer.
Dalam prosesnya, digunakan refraktometer yang berfungsi untuk mengukur
kadar gula dalam sampel, dan pipet tetes untuk meneteskan sampel ke atas
refraktometer.
Pengamatan ini bertujuan untuk dapat mengetahui dan membandingkan kadar
gula yang terdapat dalam sampel dengan menggunakan refraktometer

d.b pengamatan organoleptik


Pengamatan ini dilakukan dengan mengamati sifat organoleptik yang meliputi
warna, rasa, dan aroma, dari berbagai minuman seperti Coca-cola, fanta
strawbery, hemaviton, kratingdaeng, pocary sweat, marimas, mizone, sprite, sari
apel ABC, aquarius, madu dan nutrisari dengan menggunakan panca indra
pengamat.

Pengamatan

ini

bertujuan

untuk

mengetahui

berbagai

sifat

organoleptik dari setiap produk minuman berkarbonasi dan minuman penyegar

d.c Pengamatan nlai gizi


Dalam pengamatan ini, digunakan 12 sampel yang berbeda yaitu Coca-cola,
fanta strawbery, hemaviton, kratingdaeng, pocary sweat, marimas, mizone,
sprite, sari apel ABC, aquarius, madu dan nutrisari. Pengamatan dilakukan
dengan mengamati nilai gizi dari setiap macam minuman yang pada umumnya
tertera

di

bagian

belakang

kemasan

kandungan gizi dari setiap jenis minuman

2. Pembahasan
A. Pembahasan Hasil penelitian Kopi

11

yang

bertujuan

untuk

mengetahui

Kopi adalah sejenis minuman yang berasal dari proses pengolahan dan ekstraksi
biji buah tanaman kopi. Kopi memiliki nama latin Coffea sp. Buah kopi terdiri atas
4 bagian yaitu :
a.

lapisan kulit luar (exocarp); merupakan bagian terluar dari pericarp yang

biasanya dalam bentuk satu lapis tipis


b. daging buah (mesocarp); merupakan lapisan dibawah exocarp, bisa terdiri
dari 1 lapisan atau lebih yang pada umumnya merupakan lapisan yang
paling tebal
c. kulit tanduk (Endocarp); merupakan lapisan tanduk atau lapisan terdalam
dari pericarp yang menjadi batas kulit dan biji yang keadaannya agak
d.

keras.
biji (endosperm);

bagian

kecil

yang

berperan

sebagai

penentu

pertumbuhan

Kulit buah kopi merupakan lapisan yang tipis dan mengandung klorofil serta
pigmen lainnya. Daging buah kopi terdiri dari 2 bagian, yaitu bagian luar yang
lebih tebal dan keras dan bagian dalam yang sifatnya seperti gel atau lendir.
Pada lapisan lendir ini terdapat air sebesar 85% dalam bentuk terikat, dan 15%
bahan koloid yang tidak mengandung air. Bagian ini bersifat koloid hidrofilik yang
terdiri dari 80% pectin dan 20% gula. Sedangkan bagian buah yang terletak
antara daging buah dengan biji (endosperm) disebut kulit tanduk.
Kopi memiliki jenis yang beragam. Namun saat ini ada 2 jenis kopi utama, yaitu
kopi robusta dan arabika
a. Kopi Robusta
Kopi robusta merupakan salah satu jenis kopi yang paling banyak
diproduksi, dan

merupakan kopi yang paling kuat dari serangan jamur,


12

penyakit, dan hama. Kopi ini memiliki ciri-ciri tekstur yang lebih kasar,
memilki rasa yang cenderung lebih pahit, bentuk biji bulat utuh, ukurannya
lebih kecil dari arabika, tidak memiliki banyak rasa, dengan kandungan
kafein yang lebih tinggi (2%)

b. Kopi Arabika
Kopi arabika berasal dari hutan pegunungan di Ethiopia, Afrika, yang
biasanya tumbuh dalam suhu 15-24 o C. Kopi jenis ini memiliki cirri-ciri yaitu
aroma yang wangi, memiliki rasa yang sedikit asam, rasa kental dimulut,
pahit, dan tekstur yang lebih halus, lebih kaya rasa, bentuk biji lonjong,
gepeng, dan agak memanjang dengan kandungan kafein yang lebih
rendah (0,8%-1,4%)
Selain dari dua jenis kopi utama, ada beberapa jenis kopi lain yang dikenal
diantaranya kopi Liberika, kopi ekselsa, dan kopi hibrida,
Dari pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa penggunaan suhu yang
berbeda dapat mempengaruhi hasil penyeduhan. Penyeduhan kopi dengan suhu
99o akan memberikan aroma yang lebih menyengat, rasa yang lebih pahit, dan
warna

yang

lebih

pekat

dibandingkan

penyeduhan lebih memberikan 90

penyeduhan

C, dan 80

dengan

suhu

untuk

C. Hal tersebut dikarenakan

semakin tinggi suhu air atau proses penyeduhan, kemampuan air dalam
mengekstrak kandungan kimia yang terdapat dalam kopi akan semakin tinggi
sehingga mempengaruhi kadar bahan terlarut, intensitas warna, serta aroma,
yang disebabkan semakin banyaknya kadar kafein dan senyawa lain yang
terekstrak.
Dalam kopi banyak senyawa yang membentuk aroma khasnya seperti
kafein, golongan fenol(asam kofeat, asam klorogenat, asam ginat, riboflavin),
golongan senyawa karbonil (asetal dehid, propanon, alkohol, vanillin aldehid),
golongan asam amino (leusin, isoleusin, variline, hidroksiprolin alanin), golongan
asam yang mudah menguap (asam asetat, propinoat, butirat, dan volerat), serta
penguapan senyawa volatile dari seduhan yang tertangkap penciuman manusia.
13

Sedangkan zat aktif yang terkandung dalam kopi adalah senyawa kafein, niasin
dan tanin.
Selain sebagai minuman penyegar, kopi juga memiliki komposisi gizi yaitu
Air 11,23%, Kafein 1,21%, Lemak 12,27%, Gula 8,5%, Selulosa 18,87%, Nitrogen
12,07%, Bahan lain 32,58%, Abu 3,92%
Beberapa manfaat kopi bagi kesehatan yaitu :
1. Meningkatkan stamina
2. Mengandung flavanoid yang berperan sebagai antioksidan yang dapat
menetralisir berbagai bentuk radikal bebas dalam tubuh
3. Menurunkan resiko kanker
4. Mengurangi resiko diabetes
5. Meningkatkan metabolisme tubuh

B. Pembahasan penelitian teh


Teh merupakan salah satu jenis minuman penyegar yang mengandung kafein
selain kopi yang dibuat dengan cara menyeduh daun, pucuk daun, atau tangkai
daun yang dikeringkan dari tanaman teh (Camellia sinesis).

Daun pada tanaman teh terdiri dari 3 bagian. yaitu ;


a) Peko, adalah 3 daun pertama dari pucuk teh yang merupakan daun teh
dengan kualitas terbaik
b) Daun burung, adalah 2 daun dibawah peko. Daun ini merupakan daun
dengan kualitas kedua
c) Bagian daun bawah dengan tangkai yang terletak dibawah daun burung
yang merupakan daun dengan kualitas terburuk

Jenis teh bedasarkan cara pengolahannya dibagi 4, yaitu :


a. Teh olong
14

Teh oolong adalah teh hasil semioksidasi enzimatis atau tidak bersentuhan
lama dengan udara saat diolah, yang mengalami setengah fermentasi
yaitu hanya 30-70%.Teh ini berwarna hijau lumut serta memiliki tekstur
yang keras dan kering, mempunyai rasa dan warna gabungan antara teh
hijau dan teh hitam yang menyebabkan

warna teh menjadi cokelat

kemerahan saat diseduh


b. Teh Hijau
Teh ini berwarna hijau lumut lebih pekat serta memiliki tekstur yang kaku,
sedikit keras dan kasar, yang menupakan teh yang tidak mengalami
proses oksidasi dan fermentasi. Setelah layu daun teh langsung digulung,
dikeringkan dan siap untuk dikemas, yang menyebabkan daun teh tetap
berwarna hijau serta kandungan tanin yang masih tinggi dan mengandung
komponen polifenol
c. Teh hitam
Berwarna coklat dan sedikit halus, yang merupakan hasil pengolahan daun
teh dengan fermentasi yang menyebabkan daun teh berwarna hitam dan
memiliki flavor yang kuat
d. Teh putih
Merupakan teh yang diambil dari pucuk daun yang masih menggulung
yang dipetik sebelum waktunya. Pucuk muda ini masih diselimuti oleh
bulu-bulu halus berwarna perak yang akan berubah menjadi warna putih
bila mengering, sehingga teh tampak berwarna putih. Teh ini merupakan
teh yang tidak mengalami fermentasi dan penggilingan
Bedasarkan hasil pengamatan penyeduhan teh yang dilakukan terhadap 4
macam sampel yaitu teh hijau, teh oolong, teh hitam, dan teh lemon, diketahui
bahwa penyeduhan yang dilakukan pada setiap jenis teh akan memberikan sifat
organoleptik yang berbeda, yaitu teh hijau memiliki aroma yang khas, rasa pahit
dengan warna kuning kehijauan, teh oolong yang beraroma khas teh dengan
sedikit mint, rasa yang pahit dengan sensasi mint, dan memiliki warna coklat
kekuningan, teh hitam yang memiliki aroma khas teh, rasa yang pahit dengan
warna coklat kemerahan, dan teh lemon yang memiliki aroma gula dan lemon,
rasa yang asam, serta memiliki warna coklat kekuningan. Berbagai warna, aroma
dan rasa tersebut disebabkan oleh faktor dan senyawa tertentu seperti
kandungan tanin yang terdapat dalam teh, senyawa theaflavin dan thearubigin,
serta senyawa polifenol.
Untuk penyeduhan, sebaiknya teh diseduh pada suhu yang optimal yaitu
pada 90oC dengan waktu penyeduhan yang baik adalah 10 menit. Hal ini
15

dikarenakan dari hasil sidik ragam penelitian, diperoleh bahwa suhu air seduhan
dan lama waktu penyeduhan berpengaruh nyata terhadap kadar kandungan
kimia (kafein, dan polifenol) dalam teh. Seperti dikutip dari (Anonymous, 2009),
bahwa teh yang waktu penyeduhannya lebih lama akan membuat kandungan
kafein dalam minuman tersebut semakin tinggi. Hal ini karena teh yang lebih
lama diseduh akan menyebabkan semakin banyaknya kafein yang keluar dari
serbuk teh yang lalu berpindah ke dalam cangkir. Proses pengeluaran kafein itu
akan semakian banyak dalam minuman yang terlalu lama diseduh.
Aroma merupakan salah satu sifat yang penting sebagai penentu kualitas
teh, dimana aroma tersebut sangat erat hubungannya dengan substansi aromatis
yang terkandung dalam teh yaitu senyawa volatile yang berasal dari kandungan
alami teh atau dari hasil reaksi biokimia pada proses pengolahan teh. Sedangkan
senyawa aktif yang terkandung dalam teh antara lain Flavonoid (katekin), Ltheanin, Theaflavin dan thearubugin, dan tanin.
Selain memiliki berbagai senyawa aktif, teh juga mengandung berbagai zat
gizi yaitu selulosa dan serat 34%, Air 75-82%, Protein 17%, Klorofil dan pigmen
1,5%, Tanin 25%, Pati 0,5%, Kafein 4%, Asam amino 8%, dan Gula 3%
Manfaat teh tidak hanya terbatas kegunaannya sebagai minuman penyegar,
tetapi juga memiliki berbagai khasiat bagi kesehatan yaitu:
1.
2.
3.
4.

Menurunkan resiko kanker


Menurunkan resiko terjadinya penyakit kardiovaskiler
Dapat membantu menurunkan berat badan
Membantu mencegah osteoporosis

C. Pembahasan Penelitian coklat


Kakao (theobroma cacao) merupakan tumbuhan berpohon yang berasal dari
amerika selatan, yang dari biji tumbuhan ini dihasilkan produk olahan yaitu
coklat. Buah kakao tediri atas 4 bagian, yakni :kulit, placenta, pulp,dan biji. Buah
kakao yang sudah matang

berisi 30-40 biji yang diselubungi oleh pulp dan

placenta. Pulp merupakan jaringan halus yang berlendir yang membungkus biji
kakao, dengan keadaan zat yang menyusun pulp terdiri dari 80-90% air dan 814% gula yang merupakan lingkungan yang sangat baik untuk pertumbuhan
mikroorganisme yang berperan dalam proses fermentasi (Bintoro, 1977).

16

Tanaman kakao terdiri atas 2 jenis yang dibedakan bedasarkan warna bijinya,
Yaitu :
a. Criollo
Coklat jenis ini memiliki biji berwarna putih, buah berwarna merah, dan
ukuran biji lebih kecil.
b. Forastero
Memiliki biji berwarna ungu, buah berwarna kuning, dan ukuran biji lebih
besar
Dalam pengamatan yang dilakukan dengan membandingkan penyeduhan
bubuk kopi menggunakan air dingin dan air panas, diketahui bahwa penyeduhan
dengan menggunakan air yang memiliki suhu lebih tinggi akan memberikan
aroma yang lebih tajam, rasa yang lebih pahit, warna yang lebih pekat, serta
tanpa gumpalan dibandingkan coklat yang diseduh menggunakan air dingin atau
dengan suhu yang rendah.Hal tersebut dikarenakan Semakin tinggi suhu air atau
proses penyeduhan, maka kemampuan air dalam mengekstrak kandungan kimia
yang terdapat dalam coklat akan semakin tinggi sehingga senyawa tanin,
theobromin, kafein, peptida-peptida asam amino,

serta komponen-komponen

volatil (alkohol, ester dan aldehid) lebih larut yang menyebabkan aroma, rasa,
dan warna yang dihasilkan lebih pekat dibandingkan bubuk coklat yang diseduh
dengan air dingin.
Dalam coklat juga terdapat beberapa zat aktif, diantaranya kafein, teobromin,
tanin,flavonoid, serta phenetylamin
Pengkonsumsian coklat saat ini tidak terbatas hanya pada suatu jenis
pengolahan saja. Akan tetapi telah banyak jenis-jenis porduk olahan coklat
diantaranya;

17

a. Dark Chocholate (coklat hitam), memiliki warna hitam, rasa coklat dengan
sedikit manis, dan tekstur yang lembut dengan sedikit keras
b. White Chocholate (coklat putih), memiliki warna putih tulang, rasa vanila
dan sedikit mint, dengan tekstur yang lembut
c. Milk Chocholate (coklat susu), memiliki warna coklat susu, rasa coklat
dengan campuran susu, dan tekstur yang lembut
d. Coklat rasa, berwarna coklat, rasa yang manis serta tekstur yang lembut
Bedasarkan pengamatan nilai gizi yang dilakukan pada tiap-tiap jenis
olahan coklat, diketahui berbagai kandungan gizi dari setiap jenis produk olahan,
yaitu ;
Jenis Coklat
Coklat putih
Coklat hitam
Coklat rasa
Milk coklat

Protein
1g
1g
3g
2g

Lemak
8g
9g
10 g
9g

KH
16 g
14 g
16
17 g

Natrium
15 mg
15 mg
35 mg
25 mg

Energi
140 Kkal
140 Kkal
170 Kkal
160 Kkal

Dari pengamatan tersebut diketahui bahwa coklat rasa memiliki kandungan


protein tertinggi yaitu 3 g sedangkan coklat putih dan coklat hitam memiliki
kandungan protein terendah yaitu sebanyak 1 g, sedangkan untuk kandungan
lemak, jenis coklat yang memiliki kandungan lemak terbanyak adalah coklat rasa
(10 g), dan coklat putih adalah coklat yang memiliki kandungan lemak paling
sedikit dengan 8 g. Untuk karbohidrat, milk coklat merupakan jenis olahan coklat
yang mempunyai kandungan karbohidrat tertinggi yaitu 17 g, berbeda dengan
coklat hitam yang memiliki kandungan karbohidrat terendah yaitu 14 g. Untuk
natrium, coklat rasa mengandung kadar natrium tertinggi yaitu 35 mg sedangkan
coklat putih dan coklat hitam mengandung kandungan natrium terendah yaitu 15
mg. Dan untuk energi, coklat rasa menyumbangkan kandungan energi terbanyak
yaitu 170 Kkal sedangkan coklat putih dan hitam menyumbangkan energi paling
kecil yaitu 140 Kkal
Coklat selain nikmat untuk dikonsumsi, juga memiliki berbagai manfaat yang baik
untuk tubuh, seperti :
a.
b.
c.
d.
e.

Menurunkan tekanan darah


Menurunkan resiko kanker dan penyakit jantung
Memiliki kandungan antitrombik (anti penggumpalan darah)
Mencegah oksidasi LDL
Menimbulkan rasa tenang

.
18

D. Pengamatan hasil penelitian Kadar gula


Dalam

pengamatan

ini

kadar

gula

suatu

sampel

minuman

diamati

menggunakan refraktometer. Refraktometer digunakan untuk mengukur kadar/


konsentrasi bahan atau zat terlarut. Misalnya gula (Brix), garam (Baume),
protein, dsb. Alat ini tersusun atas 3 bagian yaitu sampel, prisma, dan papan
skala. Prinsip kerja dari refraktometer ini dengan memanfaatkan teori refraksi
cahaya. Jika sample merupakan larutan dengan konsentrasi rendah, maka sudut
refraksi akan lebar dikarenakan perbedaan refraksi dari prisma dan sample besar.
Maka pada papan skala sinar a akan jatuh pada skala rendah 3.Jika sample
merupakan larutan pekat / konsentrasi tinggi, maka sudut refraksi akan kecil
karena perbedaan refraksi prisma dan sample kecil. Pada gambar terlihar sinar
b jatuh pada skala besar
Dari hasil pengamatan sifat organoleptik yang dilakukan, diketahui bahwa setiap
jenis minuman memiliki sifat organoleptik yang berbeda. Yaitu ;
a) sprite yang memiliki warna putih dengan aroma karbon, rasa manis soda,
serta tingkat kemanisan yang normal,
b) fanta yang memiliki warna merah, aroma strawbery, rasa yang manis,
serta tingkat kemanisan sangat manis,
c) Hemaviton; memiliki warna kuning emas, aroma khas, rasa kecut, dengan
kemanisan sedikit manis
d) Pocary sweat; berwarna putih pucat, aroma khas pocary, rasa asam, serta
memiliki sedikit rasa manis
e) Coca cola; memiliki warna hitam kemerahan, aroma khas cola, rasa soda,
dengan kemanisan yang sedang
f) Madu; berwarna kuning emas, aroma khas madu, rasa yang manis,
dengan tingkat kemanisan sangat manis
g) Big cola; berwarna putih jernih, aroma soda, rasa manis, dengan
kemanisan yang sedang
h) Aquarius; berwarna putih pucat, aroma khas soda, rasa yang asam, serta
tingkat kemanisan yang kurang
Sedangkan dari hasil pengamatan kadar gula yang dilakukan (tabel 8.),
diketahui bahwa pada setiap sampel ditemukan perbedaan antara kadar gula
yang tertera dalam kemasan dengan kadar gula hasil dari pengamatan
menggunakan refraktometer yaitu ; marimas dengan kadar gula kemasan
sebesar 87,5% dan kadar gula menggunakan refraktometer 11%, mizone dengan
kadar gula dalam kemasan sebanyak 2,4% sedangkan pada refraktometer 4%,
sprite dengan kadar gula kemasan 11,0% sedangkan pada refraktometer 11%,
sari apel ABC yang memiliki kadar gula pada kemasan 12,4% sedangkan pada
19

refraktometer 12%, fanta dengan kadar gula yang tertera dalam kemasan
sebesar 13,17% dan pada refraktometer 11,5%, kratingdaeng dengan kadar gula
pada kemasan 16,66% sedangkan pada refraktometer 16,8%, aquarius dengan
kadar gula pada kemasan sebesar 13,2% sedangkan pada refraktometer 4,2%,
pocary sweat dengan tidak ada keterangan komposisi gula pada kemasan
sedangkan pada refraktometer sebesar 4,5%, coca cola dengan kadar gula pada
kemasan 10,6% sedangkan pada refraktometer 9,8%, nutrisari dengan kadar
gula pada kemasan 85,71% sedangkan pada refaktometer 14,5% dan hemaviton
dengan kadar gula pada kemasan 16,6% sedangkan pada refraktometer 16,8%.
Dari data tersebut diketahui bahwa minuman yang mengandung kadar gula
terbanyak menurut kadar gula pada kemasan adalah marimas dengan kadar gula
sebanyak 87,5%, sedangkan mizone memiliki kadar gula tersedikit yaitu 2,4%.
Sehingga bila diurutkan dari yang terbanyak adalah; marimas (87,5%), nutrisari
(85,7%),

hemafiton

(16,6),

kratingdaeng

(16,66),

aquarius

(13,52%),

fanta(13,17%), sari apel ABC (12,4%), sprite (11,0), coca-cola (10,6%), dan
mizone (2,4%). Sedangkan bedasarkan pengamatan menggunakan refraktometer
diketahui bahwa kratingdaeng memiliki kandungan gula terbanyak dengan 16,8%
dan mizone memiliki kadar gula tersedikit yaitu sebesar 4%. Sehingga bila
diurutkan dari kadar gula yang paling banyak adalah; kratingdaeng (16,8%),
nutrisari (14,5%), sari apel ABC (12%), fanta (11,5%), marimas dan sprite (11%),
coca cola(9,8%), pocary sweat (4,5%), aquarius (4,2%) dan mizone (4%).
Perbedaan kadar gula hasil pengamatan dengan kadar gula yang tertera
dalam kemasan terjadi karena banyak faktor. Salah satunya perbedaan hasil
pengamatan yang signifikan yang terjadi marimas dan nutrisari disebabkan
karena kadar gula nutrisari atau marimas yang tertera pada kemasan merupakan
kadar gula dalam bentuk bubuk yang tidak diseduh menggunakan air, sehingga
konsentrasinya

lebih

tinggi

dibandingkan

pengamatan

menggunakan

refraktometer dalam bentuk cair yang menyebabkannya memiliki konsentrasi


yang lebih rendah dibandingkan bentuk bubuknya. Sedangkan faktor lainnya bisa
disebabkan

karena

perubahan/perbedaan

komposisi

antara

sampel

yang

dianalisa kandungan gizinya dengan bahan yang dijadikan produk olahan


sehingga komponen penyusunnyapun berbeda yang mengakibatkan berbedanya
kadar bahan suatu produk yang tertera dalam kemasan dengan kadar yang
dikandungnya.
20

Minuman ringan memiliki komposisi dasar yaitu air sebanyak 90% dan
selebihnya merupakan bahan tambahan seperti zat pewarna, zat pemanis, gas
CO2 dan zat pengawet. Bahan tambahan yang terkandung dalam minuman
penyegar antara lain :
a. carbonated water; merupakan air yang mengandung gas CO2, yang dibuat
dengan melewatkan es kering (dry ice) ke dalam es
b. Bahan pemanis; bahan ini terbagi atas 2 jenis. Yaitu;
1) Bahan pemanis natural (nutritive) yang terdiri dari gula pasir, gula cair,
gula invert cair, sirup jagung dengan kadar fruktosa tinggi, dan
dekstrosa
2) Bahan pemanis sintetik (non nutritive), seperti sakarin dan aspartame
c. Zat asam (acidulants) biasanya ditambahkan dalam minuman
berkarbonasi yang bertujuan memberikan rasa asam, memodifikasi
mainsnya gula, pengawet, dan mempercepat inverse gula. Zat asam yang
digunakan merupakan jenis asam yang dapat dimakan seperti asam sitrat,
asam malat, asam tartarat, asam fumarat, dan asam adipat
d. Pemberi aroma, biasanya bahan yang digunakan dalam bentuk ;
1) Ekstrak alkoholik (melarutkan bahan kering dengan

larutan

alkoholik) seperti jahe, anggur, dan lemon lime


2) Larutan alkoholik (melarutkan bahan dengan larutan air-alkoholik.
Seperti strawberry, cherry, dan cream soda
3) Emulsi (mencampur essential oil dengan

bahan

pengemulsi)

misalnya vegetable gum, citrus flavor, rootbeer dan cola


4) Ekstrak biji kola
5) Sintetik flavor, seperti ethyl acetate/amyl buyrate yang memberikan
aroma grape
e. Zat pewarna, biasanya terdiri dari;
1) Zat pewarna natural, misalnya grape, strawberry, cherry dsb
2) Zat pewarna semi sintetik, misalnya caramel color
f. Zat pengawet, seperti asam sitrat untuk mencegah fermentasi dan sodium
benzoate
Nilai gizi yang terdapat dalam produk minuman bermacam-macam. Seperti ;
a) sprite yang mengandung lemak 0 g, protein 0 g, karbohidrat 31 g, gula 31
mg dan natrium 30 mg, karbohidrat serta energy yang menyebabkan
konsumsi yang berlebih tanpa diiringi dengan aktifitas tubuh yang sesuai
dapat menyebabkan penumpukan lemak. Seperti pada produk mg
b) fanta yang mengandung lemak 0 g, protein 0 g, karbohidrat 35 g, gula 35
mg dan natrium 80. Kandungan natrium yang tinggi dalam fanta dapat
memberatkan

kerja

ginjal

karena
21

harus

berkerja

ekstra

untuk

mengeluarkan kadar natrium berlebihan yang masuk ke dalam tubuh,


sehingga pengkonsumsian minuman ini dalam jangka panjang dan
berlebihan akan meningkatkan resiko penyakit ginjal
c) Pocary sweat; memiliki kandungan protein 0 g, lemak 0 g, karbohidrat 6 g,
natrium 45 mg, serta energi 25 kkal
d) Mizone; memiliki kandungan protein 0 g, lemak 0 g, karbohidrat 20 g,
natrium 110 mg, kalium 90 mg, serta energi 80 kkal
e) Kratingdaeng; memiliki kandungan protein 1,5 g, lemak 0 g, karbohidrat 25
g, vitamin B3 20 mg, Vit B6 5 mg, vit B12 5 mcg, serta energi 100 kkal
f) Marimas; dengan kandungan protein 0 g, lemak 0 g, karbohidrat 8 g,
natrium 0 mg, gula 6 g, serta energi 30 kkal
g) Coca cola; dengan kandungan protein 0 g, lemak 0 g, karbohidrat 28 g,
natrium 13 mg, gula 28 g, serta energi 110 kkal
h) Nutrisari bubuk; memiliki kandungan protein 0 g, lemak 0 g, karbohidrat 11
g, natrium 81 mg, gula 10 g, vitamin C 500 mg, kalsium 80 mg, serta
energi 45 kkal
minuman softdrink merupakan minuman yang enak untuk dikonsumsi
yang menyebabkannya banyak digemari oleh masyarakat luas lantaran rasa
yang nikmat dan sensasi/efek yang ditimbulkannya. Namun konsumsi soft drink
yang berlebihan dan terus menerus akan membawa berbagai efek buruk bagi
kesehatan, seperti penyebab utama munculnya penyakit degenerative seperti
obesitas, osteoporosis, kerusakan gigi, penyakit jantung, dan batu ginjal

KESIMPULAN
A. Kopi
Jenis kopi yang utama ada 2, yaitu kopi robusta dan arabika
a. Kopi Robusta
memiliki ciri-ciri tekstur yang lebih kasar, memilki rasa yang cenderung
lebih pahit, bentuk biji bulat utuh, ukurannya lebih kecil dari arabika, tidak
memiliki banyak rasa, dengan kandungan kafein yang lebih tinggi (2%)
b. Kopi Arabika
memiliki cirri-ciri yaitu aroma yang wangi, memiliki rasa yang sedikit asam,
rasa kental dimulut, pahit, tekstur yang lebih halus, lebih kaya rasa,
bentuk biji lonjong, gepeng, dan agak memanjang dengan kandungan
kafein yang lebih rendah (0,8%-1,4%)
B. Teh
Jenis teh bedasarkan cara pengolahannya dibagi 4, yaitu :
22

a. Teh olong
Teh ini berwarna hijau lumut serta memiliki tekstur yang keras dan kering.
mempunyai rasa dan warna gabungan antara teh hijau dan teh hitam yang
menyebabkan warna teh menjadi cokelat kemerahan.
b. Teh Hijau
Teh hijau Teh ini berwarna hijau lumut lebih pekat serta memiliki tekstur
yang kaku, sedikit keras dan kasar. Setelah layu daun teh langsung
digulung, dikeringkan dan siap untuk dikemas, yang menyebabkan daun
teh tetap berwarna hijau
c. Teh hitam
Berwarna coklat dan sedikit halus, yang merupakan hasil pengolahan daun
teh dengan fermentasi yang menyebabkan daun teh berwarna hitam dan
memiliki flavor yang kuat
d. Teh putih
Merupakan teh yang diambil dari pucuk daun yang masih menggulung
yang dipetik sebelum waktunya. Pucuk muda ini masih diselimuti oleh
bulu-bulu halus berwarna perak yang akan berubah menjadi warna putih
bila mengering, sehingga teh tampak berwarna putih.
C. Coklat
Tanaman kakao terdiri atas 2 jenis yang dibedakan bedasarkan warna bijinya,
Yaitu :
a. Criollo
Coklat jenis ini memiliki biji berwarna putih, buah berwarna merah, dan
ukuran biji lebih kecil.
b. Forastero
Memiliki biji berwarna ungu, buah berwarna kuning, dan ukuran biji lebih
besar
Saat ini telah banyak jenis-jenis porduk olahan coklat diantaranya;
a. Dark Chocholate (coklat hitam), memiliki warna hitam, rasa coklat dengan
sedikit manis, dan tekstur yang lembut dengan sedikit keras
b. White Chocholate (coklat putih), memiliki warna putih tulang, rasa vanila
dan sedikit mint, dengan tekstur yang lembut
c. Milk Chocholate (coklat susu), memiliki warna coklat susu, rasa coklat
dengan campuran susu, dan tekstur yang lembut
d. Coklat rasa, berwarna coklat, rasa yang manis serta tekstur yang lembut
berbagai kandungan gizi dari setiap jenis produk olahan, yaitu ;
Jenis Coklat
Coklat putih
Coklat hitam

Protein
1g
1g

Lemak
8g
9g

KH
16 g
14 g
23

Natrium
15 mg
15 mg

Energi
140 Kkal
140 Kkal

Coklat rasa
3g
10 g
16
35 mg
170 Kkal
Milk coklat
2g
9g
17 g
25 mg
160 Kkal
D. Minuman berkarbonasi
1. Jenis soft drink antara lain seperti marimas dan nutrisari, fanta, coca cola,
dan sprite, sport drink seperti kratingdaeng dan hemaviton, isotonik drink
seperti pocary sweat, mizone, aquarius, dan jus buah seperti sari apel ABC
2. Dari pengamatan yang dilakukan, diketahui bahwa minuman yang
mengandung kadar gula terbanyak menurut kadar gula pada kemasan
adalah marimas dengan kadar gula sebanyak 87,5%, sedangkan mizone
memiliki

kadar

gula

tersedikit

yaitu

2,4%.

Sedangkan

bedasarkan

pengamatan menggunakan refraktometer diketahui bahwa kratingdaeng


memiliki kandungan gula terbanyak dengan 16,8% dan mizone memiliki
kadar gula tersedikit yaitu sebesar 4%.
3. Masing-masing jenis soft drink, sport drink, isotonik drink, dan jus buah
memiliki karakteristik warna, aroma, rasa, yang berbeda-beda. Yaitu :
a. sprite yang memiliki warna putih dengan aroma karbon, rasa manis
soda, serta tingkat kemanisan yang normal,
b. fanta yang memiliki warna merah, aroma strawbery, rasa yang manis,
serta tingkat kemanisan sangat manis,
c. Hemaviton; memiliki warna kuning emas, aroma khas, rasa kecut,
dengan kemanisan sedikit manis
d. Pocary sweat; berwarna putih pucat, aroma khas pocary, rasa asam,
serta memiliki sedikit rasa manis
e. Coca cola; memiliki warna hitam kemerahan, aroma khas cola, rasa
f.

soda, dengan kemanisan yang sedang


Madu; berwarna kuning emas, aroma khas madu, rasa yang manis,

dengan tingkat kemanisan sangat manis


g. Big cola; berwarna putih jernih, aroma soda, rasa manis, dengan
kemanisan yang sedang
h. Aquarius; berwarna putih pucat, aroma khas soda, rasa yang asam,
serta tingkat kemanisan yang kurang
4. Nilai gizi yang terdapat dalam beragam jenis soft drink, sport drink,
isotonik drink, dan jus buah. Yaitu;
a. sprite yang mengandung lemak 0 g, protein 0 g, karbohidrat 31 g, gula
31

mg

dan

natrium

30

mg,

karbohidrat

serta

energy

yang

menyebabkan konsumsi yang berlebih tanpa diiringi dengan aktifitas


tubuh yang sesuai dapat menyebabkan penumpukan lemak. Seperti
pada produk mg
b. fanta yang mengandung lemak 0 g, protein 0 g, karbohidrat 35 g, gula
35 mg dan natrium 80. Kandungan natrium yang tinggi dalam fanta
dapat memberatkan kerja ginjal karena harus berkerja ekstra untuk
24

mengeluarkan kadar natrium berlebihan yang masuk ke dalam tubuh,


sehingga pengkonsumsian minuman ini dalam jangka panjang dan
berlebihan akan meningkatkan resiko penyakit ginjal
c. Pocary sweat; memiliki kandungan protein 0 g, lemak 0 g, karbohidrat 6
g, natrium 45 mg, serta energi 25 kkal
d. Mizone; memiliki kandungan protein 0 g, lemak 0 g, karbohidrat 20 g,
natrium 110 mg, kalium 90 mg, serta energi 80 kkal
e. Kratingdaeng; memiliki kandungan protein 1,5

g,

lemak

g,

karbohidrat 25 g, vitamin B3 20 mg, Vit B6 5 mg, vit B12 5 mcg, serta


f.

energi 100 kkal


Marimas; dengan kandungan protein 0 g, lemak 0 g, karbohidrat 8 g,

natrium 0 mg, gula 6 g, serta energi 30 kkal


g. Coca cola; dengan kandungan protein 0 g, lemak 0 g, karbohidrat 28 g,
natrium 13 mg, gula 28 g, serta energi 110 kkal
h. Nutrisari bubuk; memiliki kandungan protein 0 g, lemak 0 g,
karbohidrat 11 g, natrium 81 mg, gula 10 g, vitamin C 500 mg, kalsium
80 mg, serta energi 45 kkal

DAFTAR PUSTAKA
-epirints.undip.ac.id /22787/2/ 151.chapter ISI. Pdf

II_3.

-diglib.unimed.ac.id/ pdf BAB 1 pendahuluan


-epirints.unika.ac.id/10.70.0121.kiki Ria Kristianti
-Chandra maria, kajian Ekstensifikasi-metodologi.pdf, FISIP UI, 2010
-Vol-4-2 miftakhurrohmah, 2 pdf
-lib.UI.ac.id/file=digital/125127-R17-PER-214

perbandingan

efektifitas

metodologi.pdf
-Kustantini Diana, Beberapa hal yang mempengaruhi viabilitas benih (biji) kopi
(coffea sp),1
-Towhara Juniaty, 2013, KANDUNGAN SENYAWA KIMIA PADA DAUN TEH, Volume 19
nomor 3
-UNIMED-Undergraduate-34324-9. BAB 1.pdf-Pendahuluan

25

26

Anda mungkin juga menyukai