Anda di halaman 1dari 17

1.

F : Pada soal telah diketahui bahwa air mengalir melewati pipa yang memilki luas
penampang yang berbeda. Pada luas penampang pipa yang berdiameter lebih
besar, air mengalir dengan kecepatan 40 m/s. Sehingga yang menjadi fokus
permasalahan pada soal ini adalah besar kecepatan air yang mengalir pada luas
penampang pipa yang berdiameter lebih kecil.
R : Untuk menyelesaikan permasalahan soal ini, siswa terlebih dahulu harus
mengetahui tentang persamaan kontinuitas pada fluida. Fluida mengalir dari pipa
yang diameternya besar menuju diameter yang kecil. Jika fluida memiliki massa
tertentu masuk pada pipa yang diameternya besar, maka fluida tersebut akan
keluar pada pipa yang diameternya kecil dengan massa yang tetap.
I : Selama selang waktu tertentu, sejumlah fluida mengalir melalui bagian pipa
yang diameternya besar (A1) sejauh L1 (L1 = v1 t). Volume fluida yang mengalir
adalah V1 = A1 L1 = A1 v1 t. Selama selang waktu yang sama, sejumlah fluida
yang lain mengalir melalui bagian pipa yang diameternya kecil (A2) sejauh
L2 (L2 = v2 t). Volume fluida yang mengalir adalah V2 = A2 L2 = A2 v2 t.
S : Pada fluida tak termampatkan (incompressible), kerapatan alias massa jenis
fluida tersebut selalu sama di setiap titik yang dilaluinya. Massa fluida yang
mengalir dalam pipa yang memiliki luas penampang A1 (diameter pipa yang
besar) selama selang waktu tertentu adalah m1=ρ A1 V 1 t . Demikian juga, massa
fluida yang mengalir dalam pipa yang memiliki luas penampang A2 (diameter
pipa yang kecil) selama selang waktu tertentu adalah m2=ρ A2 V 2 t .
C : Dalam aliran tunak, massa fluida yang masuk sama dengan massa
fluida yang keluar, maka:
m1 = m2.
ρ A1 v1 t = ρ A2 v2 t
(massa jenis fluida dan selang waktu sama sehingga dilenyapkan)
Jadi, pada fluida tak‐termampatkan, berlaku persamaan kontinuitas :
A1 v1 = A2 v2
Keterangan :
A1 = luas penampang 1, A2 = luas penampang 2, v1 = kecepatan aliran fluida
pada penampang 1, v2 = kecepatan aliran fluida pada penampang 2, A v = laju
aliran volume V/t alias debit.

Dari persamaan tersebut menunjukkan bahwa laju aliran volume alias debit
selalu sama pada setiap titik sepanjang pipa atau tabung aliran. Ketika
penampang pipa mengecil, maka laju aliran fluida meningkat, sebaliknya ketika
penampang pipa menjadi besar, laju aliran fluida menjadi kecil.
O : Mengecek Jawaban.
2.
F : Pada soal telah diketahui bahwa air bersih didistribusikan ke desa-desa melalui
pipa saluran air. Dimana pipa ini dapat mengeluarkan debit air sebesar 0,1 liter
per detiknya dan penduduk desa tersebut membutuhkan air sebanyak 1000 liter.
Sehingga yang menjadi fokus permasalahan pada soal ini adalah lama waktu air
yang dibutuhkan untuk mendistribusikan 1000 liter air ke seluruh warga.
R : Untuk menyelesaikan permasalahan soal ini, siswa terlebih dahulu harus
mengetahui tentang debit air. Debit menyatakan volume suatu fluida yang
mengalir melalui penampang tertentu dalam selang waktu tertentu.
I : Debit menunjukkan laju aliran zat cair melalui jarak penampang per satuan
waktu. Besaran debit menunjukkan banyaknya volume air yang mengalir melalui
V AL
penampang setiap detiknya. Secara matematis, bisa dinyatakan ¿ = .
t t
S : Ketika fluida mengalir dalam pipa tersebut sejauh L, maka volume fluida yang
ada dalam pipa adalah V = A L (V = volume fluida, A = luas penampang dan L
= panjang pipa). Karena selama mengalir dalam pipa sepanjang L fluida
menempuh selang waktu tertentu, maka kita bisa mengatakan bahwa besarnya
V AL
debit adalah Q= = .
t t
C : Pipa aliran air dari PDAM umumnya memiliki besar diameter mencapai 30 cm
ketika di jalan-jalan besar. Namun, ketika pipa air tersebut masuk ke perumahan
warga maka besar penampang pipa dibuat lebih kecil menjadi sekitar 10 cm dan
saat memasuki kran-kran di rumah maka ukuran pipa penampang menjadi lebih
kecil lagi. Karena selama mengalir dalam pipa sepanjang L fluida
menempuh selang waktu tertentu, maka kita bisa mengatakan bahwa besarnya
V AL
debit adalah Q= = dan untuk menentukan selang waktu tersebut dapat
t t
V
digunakan persamaan t= .
Q
O : Mengecek Jawaban.
3.
F : Pada soal telah diketahui bahwa volume bak mandi 6 m3, luas penampang keran
air 2 cm2 dan kecepatan aliran air 3 m/s. Sehingga yang menjadi fokus
permasalahan pada soal ini adalah lama waktu air yang diperlukan untuk
mengisi bak mandi tersebut.
R : Untuk menyelesaikan permasalahan soal ini, siswa terlebih dahulu harus
mengetahui tentang debit air. Debit menyatakan volume suatu fluida yang
mengalir melalui penampang tertentu dalam selang waktu tertentu.
I : Debit menunjukkan laju aliran zat cair melalui jarak penampang per satuan
waktu. Besaran debit menunjukkan banyaknya volume air yang mengalir melalui
V AL
penampang setiap detiknya. Secara matematis, bisa dinyatakan ¿ = .
t t
S : Ketika fluida mengalir dalam pipa tersebut sejauh L, maka volume fluida yang
ada dalam pipa adalah V = A L (V = volume fluida, A = luas penampang dan L
= panjang pipa). Karena selama mengalir dalam pipa sepanjang L fluida
menempuh selang waktu tertentu, maka kita bisa mengatakan bahwa besarnya
V AL
debit adalah Q= = . Karena v = s/t = L/t —> L = vt, maka persamaan di
t t
A( vt)
atas diubah menjadi Q= = AV .
t
C : Ketika fluida mengalir melalui suatu pipa yang memiliki luas penampang dan
panjang tertentu selama selang waktu tertentu, maka besarnya debit fluida (Q)
tersebut sama dengan luas permukaan penampang (A) dikalikan dengan
kecepatan aliran fluida (v). Karena selama mengalir dalam pipa sepanjang L
fluida menempuh selang waktu tertentu, maka kita bisa mengatakan bahwa
A( vt)
besarnya debit adalah Q= = AV dan untuk menentukan selang waktu
t
v
tersebut dapat digunakan persamaan t= .
AV
O : Mengecek Jawaban.
4.
F : Pada soal telah diketahui bahwa sebuah benda sebelum dimasukkan ke dalam
fluida benda ditimbang dengan neraca pegas dan diperoleh berat benda 60,5 N.
Tetapi ketika benda dimasukkan ke dalam air ( = 1000 kg/m3 ) neraca pegas
menunjukkan angka 56,4 N. Sehingga yang menjadi fokus permasalahan pada
soal ini adalah menghitung besar massa jenis benda tersebut.
R : Untuk menyelesaikan permasalahan soal ini, siswa terlebih dahulu harus
mengetahui tentang hukum Archimedes. Hukum Archimedes merupakan hukum
alam yang berlaku pada fluida atau zat alir (baik berupa gas maupun cairan)
yang berada dalam keadaan diam.
I : Hukum Archimedes menyatakan bahwa :
“Gaya apung ke atas yang diberikan pada benda yang dicelupkan ke dalam zat
cair, baik yang terendam sebagian atau seluruhnya, sama dengan berat zat cair
yang dipindahkan dan bekerja dalam arah ke atas di pusat massa zat cair yang
dipindahkan”.
S : Berat benda yang kita peroleh saat ditimbang di udara diistilahkan dengan berat
sesungguhnya, sedangkan berat benda yang diperoleh saat ditimbang di dalam
air disebut dengan berat tampak. Ketika suatu benda dicelupkan sebagian atau
seluruhnya ke dalam zat cair, kehilangan berat yang nyata sama dengan berat zat
cair yang dipindahkan olehnya. Berat akibat gravitasi di lawan oleh gaya dorong
yang diberikan oleh fluida. Benda di dalam zat cair hanya merasakan gaya total
yang bekerja sebagai berat. Karena gaya gravitasi sebenarnya berkurang oleh
gaya dorong cairan, benda terasa seolah-olah beratnya berkurang.
Berat semu = Berat benda (di udara) – Gaya dorong (daya apung).
C : Prinsip Hukum Archimedes memberi tahu bahwa kehilangan berat
sama dengan berat cairan yang dipindahkan benda. Jika benda memiliki volume
V, maka benda tersebut memindahkan volume V dari cairan ketika terendam
penuh. Jika hanya sebagian dari volume yang terendam, maka benda hanya
dapat menggantikan cairan sebanyak itu. Sehingga hal yang menyebabkan
terjadi perbedaan pembacaan berat pada saat ditimbang di air dengan saat
ditimbang di udara adalah karena pada saat benda di timbang di air, air
melakukan gaya yang arahnya ke atas. Akibatnya, sebagian dari berat benda
yang sebenarnya ditiadakan atau diimbangi oleh besar gaya ke atas yang
dikerjakan oleh air tersebut (tekanan air). Sehingga untuk menentukan massa
W bu
jenis benda dapat digunakan persamaan ρb = ρ.
W bu −W bf f
O : Mengecek Jawaban.

5.
F : Pada soal telah diketahui bahwa sayap pesawat terbang telah dirancang
sedemikian rupa agar dapat terbang. Sehingga yang menjadi fokus permasalahan
pada soal ini adalah cara membuat tekanan dan kecepatan udara di atas dan di
bawah pesawat agar dapat terbang.
R : Untuk menyelesaikan permasalahan soal ini, siswa terlebih dahulu harus
mengetahui tentang hukum Bernoulli. Hukum Bernoulli merupakan hukum
yang berlaku pada fluida dinamis. Fluida bukan berarti air, tetapi zat yang bisa
mengalir. Hal ini berarti gas juga termasuk ke dalamnya.
I : Hukum Bernoulli menyatakan bahwa :
“jumlah dari tekanan, energi kinetik persatuan volume dan energi potensial
persatuan volume mempunyai nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu
garis lurus”. Penerapan Hukum Bernoulli pada cara kerja pesawat terletak pada
bentuk sayap pesawat terbang yang memungkinkan adanya gaya angkat pesawat.
S : Dalam prinsip Bernoulli, peningkatan kecepatan fluida akan menimbulkan
penurunan tekanan pada aliran tersebut. Prinsip tersebut diterapkan pada bentuk
sayap pesawat sehingga dapat menghasilkan tekanan di atas sayap pesawat lebih
kecil dari tekanan di bagian bawah. Perbedaan tekanan antara bagian atas dan
bawah sayap pesawat inilah yang menghasilkan gaya angkat. Bentuk sayap
pesawat pada bagian depan dirancang melengkung ke atas agar udara dari bawah
mengalir berdesakan di bagian atas. Akibatnya, laju udara di bagian atas sayap
pesawat menjadi meningkat.
C : Sesuai hukum Bernoulli, laju udara yang meningkat akan membuat tekanan
udara menjadi kecil. Sedangkan pada bagian bawah sayap pesawat, kelajuan
udara lebih rendah karena udara tidak berdesakan dan tekanan udaranya lebih
besar. Adanya perbedaan tekanan antara bagian atas dan bawah sayap pesawat
membuat sayap pesawat didorong ke atas. Gaya angkat sayap pesawat
selanjutnya akan mengangkat badan pesawat sehingga pesawat dapat terbang.
Kondisi yang terdapat pada bagian atas sayap pesawat adalah kecepatan udara
yang lebih besar dan tekanan yang lebih kecil. Sedangkan kondisi yang terdapat
pada bagian bawah sayap pesawat adalah kecepatan yang lebih kecil dan tekanan
yang lebih besar. Gaya angkat pada sayap pesawat terbang timbul karena adanya
perbedaan tekanan antara bagian atas dan bawah sayap pesawat. Penampang
sayap pesawat terbang memiliki bagian belakang yang lebih tajam dan sisi
bagian atasnya lebih melengkung daripada sisi bagian bawahnya. Bentuk sayap
tersebut menyebabkan kecepatan aliran udara bagian atas lebih besar daripada di
bagian bawah. Kondisi tersebut akan membuat tekanan udara di bawah sayap
lebih besar daripada tekanan udara di bagian atas sayap. Hal tersebut
menyebabkan timbulnya daya angkat pada sayap pesawat. Diketahui kelajuan
udara di bawah sayap pesawat v1 dan tekanan di bagian bawah sayap pesawat P1.
Sedangkan kelajuan udara di atas sayap pesawat v2 dan tekanan di bagian atas
sayap pesawat P2. Sesuai hukum Bernoulli maka resultan gaya angkat pesawat
1
terbang adalah: F 1 − F 2= ρA ¿ ). Ketika sayap pesawat horizontal,
2
sayap tidak mengalami gaya angkat. Ketika sayap pesawat dimiringkan, pesawat
mendapat gaya angkat sebesar F1 – F2. Agar daya angkat yang ditimbulkan pada
pesawat semakin besar, sayap pesawat dimiringkan sebesar sudut tertentu
terhadap arah aliran udara. Supaya pesawat dapat terangkat, gaya angkat harus
lebih besar daripada berat pesawat (F1 – F2) > mg. Saat pesawat telah berada
pada ketinggian tertentu, kelajuan pesawat perlu diatur agar dapat
mempertahankan ketinggiannya (melayang di udara). Kelajuan pesawat harus
diatur sehingga gaya angkat sama dengan berat pesawat (F1 – F2 = mg) agar
dapat melayang di udara.
O : Mengecek Jawaban.
6.
F : Pada soal telah diketahui bahwa sebuah pipa penyemprot yang mempunyai dua
macam luas penampang diletakkan secara horizontal sedangkan air di dalamnya
mengalir dari arah penampang besar dengan tekanan 2 atm dan laju 10 m/s.
Penampang kecil dihubungkan dengan tabung vakum bertekanan 1/15 atm
(1 atm = 1 x 105 N/m2 ). Sehingga yang menjadi fokus permasalahan pada soal
ini adalah menghitung perbandingan luas penampang besar dengan luas
penampang kecil pada pipa penyemprot tersebut.
R : Untuk menyelesaikan permasalahan soal ini, siswa terlebih dahulu harus
mengetahui tentang hukum Bernoulli. Hukum Bernoulli merupakan hukum
yang berlaku pada fluida dinamis. Fluida bukan berarti air, tetapi zat yang bisa
mengalir. Hal ini berarti gas juga termasuk ke dalamnya.
I : Hukum Bernoulli menyatakan bahwa :
“jumlah dari tekanan, energi kinetik persatuan volume dan energi potensial
persatuan volume mempunyai nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu
garis lurus”.
S : Dimana ketika terdapat pipa horizontal dengan luas penanmpang yang berbeda
dan pada setiap luas penampang yang berbeda tersebut terdapat pipa penyangga
vertical yang saling berhubungan dan berisi zat cair (air). Maka, tinggi
permukaan air yang ada di dalam pipa vertical tidak akan sama. Hal ini
disebabkan karena ketinggian zat cair pada pipa vertical dipengaruhi oleh luas
penampang pipa horizontal.
C : Luas penampang pipa horizontal yang lebih besar akan menghasilkan tekanan
yang besar pula, sehingga mengakibatkan tinggi air pada pipa vertikal lebih
rendah daripada tinggi air pada pipa vertical dengan pipa horizontal yang luas
penampangnya kecil. Sesuai dengan asas kontinuitas yaitu ketika air mengalir
pada pipa yang luas penampangnya kecil, maka akan memiliki kecepatan yang
besar. Sehingga untuk menentukan perbandingan luas penampang kecil dan
A 1 v2
besar dapat digunakan persamaan P1 – P2 = ½ (v2 2 – v1 2 ) sehingga = dan
A 2 v1
pada fluida yang mengalir dengan kecepatan lebih tinggi akan diperolah
tekanan yang lebih kecil.
O : Mengecek Jawaban.
7.
F : Hasil bacaan yang didapat ketika menimbang mahkota raja di udara adalah 14,7
N dan ketika berada dalam air adalah 13,4. Dimana, seperti yang diketahui
bahwa massa jenis emas murni adalah 19300 kg/m3 dan massa jenis air adalah
1000 kg/m3. Sehingga yang menjadi fokus permasalahan pada soal ini adalah
menghitung gaya ke atas pada mahkota raja dan mengetahui apakah mahkota
raja terbuat dari emas murni atau bukan.
R : Untuk menyelesaikan permasalahan soal ini, siswa terlebih dahulu harus
mengetahui tentang hukum Archimedes. Hukum Archimedes merupakan hukum
alam yang berlaku pada fluida atau zat alir (baik berupa gas maupun cairan)
yang berada dalam keadaan diam.
I : Hukum Archimedes menyatakan bahwa :
“Gaya apung ke atas yang diberikan pada benda yang dicelupkan ke dalam zat
cair, baik yang terendam sebagian atau seluruhnya, sama dengan berat zat cair
yang dipindahkan dan bekerja dalam arah ke atas di pusat massa zat cair yang
dipindahkan”. Berdasarkan bunyi Hukum Archimedes tersebut dapat diketahui
bahwa zat cair dapat memberikan gaya dorong ke atas terhadap suatu benda
yang tercelup ke dalam zat cair. Gaya ke atas air tersebut dikenal dengan gaya
apung atau gaya tekan ke atas. Besarnya gaya ke atas air terhadap benda akan
sama besar dengan berat benda yang tercelup ke dalam zat cair atau berat zat cair
yang dipindahkan.
S : Perlu diketahui bahwa berat zat cair di sini bukan massa zat cair. Berat zat cair
memiliki satuan Newton, jika massa zat cair memiliki satuan kilogram. Berat zat
cair tersebut dihitung dengan rumus W=m.g. W merupakan berat benda (N), m
adalah massa benda (Kg) dan g yaitu gravitasi bumi (m/s²). Kemudian bila m
diganti dengan rumus m= ρ .V maka rumus berat zat cair akan menjadi W= ρ .g.V.
Karena berat zat cair sama dengan besar gaya ke atas air sama, maka rumus gaya
ke atas air sama dengan rumus berat zat cair yaitu Fa = ρ .g.V
C : Sehingga, berdasarkan hukum Archimedes dapat diketahui juga bahwa setiap
benda bahkan kamu, ketika berada di di dalam zat cair, maka beratnya akan
lebih ringan dari pada berat di udara. Hal tersebut disebabkan karena kamu
memperoleh gaya ke atas atau gaya dorong oleh zat cair. Hubungan antara gaya
ke atas air, berat benda di udara dan berat benda di dalam zat cair dapat
dirumuskan sebagai berikut
 Fa = Wbu - Wba
 Wba = Wbu - Fa
 Wbu = Fa+Wba
O : Mengecek Jawaban.

8.
F : Budi memiliki 2 pot tanaman berbeda yang harus disirami air setiap hari. Untuk
memudahkan penyiraman, Budi menerapkan prinsip kontinuitas dengan cara
membuat penyemprot tanaman otomatis dengan menggunakan pipa paralon.
Sehingga yang menjadi fokus permasalahan pada soal ini adalah menentukan
cara agar saluran air dapat menyalurkan air sesuai kebutuhan jika tanaman
pertama membutuhkan setengah dari debit air air pada tanaman yang kedua.
R : Untuk menyelesaikan permasalahan soal ini, siswa terlebih dahulu harus
mengetahui tentang persamaan kontinuitas. Persamaan yang
menghubungkan kecepatan fluida dalam dari satu tempat ke tempat lain.
I : Berdasarkan prinsip kontinuitas, kecepatan berbanding terbalik dengan luas alas
suatu penampang. Secara matematis ditulis : A1 . v1 = A2 . v2 .
S : Jika tanaman pertama memerlukan siraman air yang memiliki kecepatan lebih
kecil dari tanaman kedua, maka luas penampang pipa paralon untuk menyiram
air pada tanaman pertama harus dibuat lebih besar dari penampang pipa paralon
untuk tanaman kedua.
C : Sehingga agar kecepatan air pada tanaman kedua lebih besar dari tanaman
pertama, maka luas penampang pada pipa paralon untuk tanaman kedua harus
dibuat lebih kecil dari penamang pipa paralon untuk tanaman pertama.
O : Mengecek Jawaban.
9.
F : Amir dan Budi adalah dua orang perenang handal.Suatu hari, Amir berenang
dilaut dan Budi berenang di sungai. Jika diukur dari permukaan air, keduanya
mencapai kedalaman yang sama. Sehingga yang menjadi fokus permasalahan
pada soal ini adalah menentukan manakah yang akan mengalami tekanan
hidrostatis yang lebih besar.
R : Untuk menyelesaikan permasalahan soal ini, siswa terlebih dahulu harus
mengetahui tentang tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang
diberikan oleh fluida pada kesetimbangan pada suatu titik waktu karena gaya
gravitasi.
I : Tekanan hidrostatis sebanding dengan kedalaman yang diukur dari permukaan
karena berat fluida meningkat ketika gaya ke bawah diterapkan (p = ρgh).
Tekanan hidrostatis bergantung pada massa jenis fluida (zat cair).
S : Air laut memiliki massa jenis yang lebih tinggi dibandingkan dengan air sungai,
maka untuk kedalaman yang sama, orang yang menyelam di laut akan
mengalami tekanan hidrostatis yang lebih besar dibandingkan orang yang
menyelam disungai.
C : Amir merasakan tekanan yang lebih besar. Maka, sesuai dengan persamaan
tekanan hidrostatis (ph = ρgh).Berdasarkan hal tersebut diketahui bahwa
persamaan yang terjadi antara Amir dan Budi adalah sama-sama mengalami
tekanan hidrostatis yang dipengaruhi oleh kedalaman, massa jenis air laut bagi
Amir, dan massa jenis air sungai bagi Budi, serta gravitasi. Sedangkan
perbedaannya adalah tekanan hidrostatis yang dialami oleh Amir dan Budi
berbeda dikarenakan perbedaan massa jenis fluida air laut dan air sungai.
O : Mengecek Jawaban.
10.
F : Sebuah balok dimasukkan ke dalam suatu zat cair A yang massa jenisnya.
Ternyata balok tersebut diam pada kedalaman h. Kemudian balok tersebut
dimasukkan ke dalam zat cair B yang massa jenisnya 1/3 kali zat cair semula.
Ternyata kedalaman balok berubah menjadi 1/5 dari kedalaman semula.
Sehingga yang menjadi fokus permasalahan pada soal ini adalah menganalisis hal
yang mempengaruhi perubahan kedalaman pada balok.
R : Untuk menyelesaikan permasalahan soal ini, siswa terlebih dahulu harus
mengetahui tentang hukum Archimedes. Hukum Archimedes merupakan hukum
alam yang berlaku pada fluida atau zat alir (baik berupa gas maupun cairan)
yang berada dalam keadaan diam.
I : Hukum Archimedes menyatakan bahwa :
“Gaya apung ke atas yang diberikan pada benda yang dicelupkan ke dalam zat
cair, baik yang terendam sebagian atau seluruhnya, sama dengan berat zat cair
yang dipindahkan dan bekerja dalam arah ke atas di pusat massa zat cair yang
dipindahkan”. Berdasarkan bunyi Hukum Archimedes tersebut dapat diketahui
bahwa zat cair dapat memberikan gaya dorong ke atas terhadap suatu benda
yang tercelup ke dalam zat cair. Gaya ke atas air tersebut dikenal dengan gaya
apung atau gaya tekan ke atas. Besarnya gaya ke atas air terhadap benda akan
sama besar dengan berat benda yang tercelup ke dalam zat cair atau berat zat cair
yang dipindahkan.
S : Setelah balok dimasukkan ke dalam zat cair yang massa jenisnya 1/3 kali dari
massa jenis semula kedalamannya berubah menjadi 1/5 dari kedalaman semula.
Hal itu dapat terjadi karena massa jenis zat B lebih kecil daripada massa jenis zat
A, sehingga zat cair B menghasilkan gaya apung yang lebih kecil dan kedalaman
balok berubah menjadi 1/5 kali dari kedalaman semula.
C : Sehingga, berdasarkan hukum Archimedes dapat diketahui bahwa massa jenis
suatu zat mempengaruhi gaya apung pada benda yang telah dicelupkan kedalam
zat yang berbeda.
O : Mengecek Jawaban.
11.
F : Terdapat 3 buah gelas masing-masing berisi air. Gelas A berisi air, gelas B berisi
air ditambahkan kecap, dan gelas C berisi air ditambahkan garam, kemudian
pada masing-masing gelas diberi telur, ternyata dari hasil percoban didapat pada
gelas A telur tenggelam, gelas B telur terapung dan pada gelas C telur melayang.
Sehingga yang menjadi fokus permasalahan pada soal ini membuat pertanyaan
berdasarkan analisis dan simpulkan pada peristiwa percobaan hukum Archimedes
tersebut.
R : Untuk menyelesaikan permasalahan soal ini, siswa terlebih dahulu harus
mengetahui tentang hukum Archimedes. Hukum Archimedes merupakan hukum
alam yang berlaku pada fluida atau zat alir (baik berupa gas maupun cairan)
yang berada dalam keadaan diam.
I : Hukum Archimedes menyatakan bahwa :
“Gaya apung ke atas yang diberikan pada benda yang dicelupkan ke dalam zat
cair, baik yang terendam sebagian atau seluruhnya, sama dengan berat zat cair
yang dipindahkan dan bekerja dalam arah ke atas di pusat massa zat cair yang
dipindahkan”. Berdasarkan bunyi Hukum Archimedes tersebut dapat diketahui
bahwa zat cair dapat memberikan gaya dorong ke atas terhadap suatu benda
yang tercelup ke dalam zat cair. Gaya ke atas air tersebut dikenal dengan gaya
apung atau gaya tekan ke atas. Besarnya gaya ke atas air terhadap benda akan
sama besar dengan berat benda yang tercelup ke dalam zat cair atau berat zat cair
yang dipindahkan.
S : Perlu diketahui bahwa berat zat cair di sini bukan massa zat cair. Berat zat cair
memiliki satuan Newton, jika massa zat cair memiliki satuan kilogram. Berat zat
cair tersebut dihitung dengan rumus W=m.g. W merupakan berat benda (N), m
adalah massa benda (Kg) dan g yaitu gravitasi bumi (m/s²). Kemudian bila m
diganti dengan rumus m= ρ .V maka rumus berat zat cair akan menjadi W= ρ .g.V.
Karena berat zat cair sama dengan besar gaya ke atas air sama, maka rumus gaya
ke atas air sama dengan rumus berat zat cair yaitu Fa = ρ .g.V
C : Sehingga, berdasarkan hukum Archimedes dapat diketahui juga bahwa setiap
benda bahkan kamu, ketika berada di di dalam zat cair, maka beratnya akan
lebih ringan dari pada berat di udara. Hal tersebut disebabkan karena kamu
memperoleh gaya ke atas atau gaya dorong oleh zat cair. Hubungan antara gaya
ke atas air, berat benda di udara dan berat benda di dalam zat cair dapat
dirumuskan sebagai berikut
 Fa = Wbu - Wba
 Wba = Wbu - Fa
 Wbu = Fa+Wba
Jadi, pertanyaan yang dapat dibuat berdasarkan peristawa hukum Archimedes
adalah:
 Apakah yang menyebabkan gelas A tenggelam, gelas B terapung
sedangkan gelas C melayang?
 Apakah telur A, B dan C memiliki massa yang berbeda?
 Apakah telur A, B, dan C memiliki Volume Berbeda?
 Apakah zat cair dalam gelas A, B, dan C berbeda?
 Apakah salah satu telur ada yang busuk pada ketiga gelas tersebut?

O : Mengecek Jawaban.
12.
F : Pada soal telah diketahui bahwa sebuah pipa untuk menyalurkan air menempel
pada sebuah dinding rumah dengan Perbandingan luas penampang pipa besar
dan pipa kecil adalah 4 : 1. Posisi pipa besar adalah 5 m di atas tanah dan pipa
kecil 1 m di atas tanah. Kecepatan aliran air pada pipa besar adalah 36 km/jam
dengan tekanan 9,1 x 105 Pa. Sehingga yang menjadi fokus permasalahan pada
soal ini adalah menghitung selisih tekanan yang terdapat pada kedua pipa.
R : Untuk menyelesaikan permasalahan soal ini, siswa terlebih dahulu harus
mengetahui tentang hukum Bernoulli. Hukum Bernoulli merupakan hukum
yang berlaku pada fluida dinamis. Fluida bukan berarti air, tetapi zat yang bisa
mengalir. Hal ini berarti gas juga termasuk ke dalamnya.
I : Hukum Bernoulli menyatakan bahwa :
“jumlah dari tekanan, energi kinetik persatuan volume dan energi potensial
persatuan volume mempunyai nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu
garis lurus”.
S : Dimana ketika terdapat pipa horizontal dengan luas penanmpang yang berbeda
dan pada setiap luas penampang yang berbeda tersebut terdapat pipa penyangga
vertical yang saling berhubungan dan berisi zat cair (air). Maka, tinggi
permukaan air yang ada di dalam pipa vertical tidak akan sama. Hal ini
disebabkan karena ketinggian zat cair pada pipa vertical dipengaruhi oleh luas
penampang pipa horizontal.
C : Luas penampang pipa horizontal yang lebih besar akan menghasilkan tekanan
yang besar pula, sehingga mengakibatkan tinggi air pada pipa vertikal lebih
rendah daripada tinggi air pada pipa vertical dengan pipa horizontal yang luas
penampangnya kecil. Sesuai dengan asas kontinuitas yaitu ketika air mengalir
pada pipa yang luas penampangnya kecil, maka akan memiliki kecepatan yang
besar. Sehingga untuk menentukan perbandingan luas penampang kecil dan
besar dapat digunakan persamaan P1 – P2 = ½ (v2 2 – v1 2 ).
O : Mengecek Jawaban.
13.
F : Pada soal telah diketahui bahwa Andi sedang mengukur kecepatan aliran sungai
dengan menggunakan venturimeter. Penampang pipa besar memiliki luas
sebesar 10 cm2 dan pipa kecil memiliki luas penampang sebesar 2 cm2 . Ketika
air sungai mulai memasuki pipa venturimeter, ternyata air yang melewati kedua
pipa memiliki perbedaan ketinggian sebesar 20 cm. Sehingga yang menjadi
fokus permasalahan pada soal ini adalah mengidentifikasi hubungan ketinggian
air pada kedua pipa tersebut.
R : Untuk menyelesaikan permasalahan soal ini, siswa terlebih dahulu harus
mengetahui tentang hukum Bernoulli. Hukum Bernoulli merupakan hukum
yang berlaku pada fluida dinamis. Fluida bukan berarti air, tetapi zat yang bisa
mengalir. Hal ini berarti gas juga termasuk ke dalamnya.
I : Hukum Bernoulli menyatakan bahwa :
“jumlah dari tekanan, energi kinetik persatuan volume dan energi potensial
persatuan volume mempunyai nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu
garis lurus”.
S : Dimana ketika terdapat pipa horizontal dengan luas penanmpang yang berbeda
dan pada setiap luas penampang yang berbeda tersebut terdapat pipa penyangga
vertical yang saling berhubungan dan berisi zat cair (air). Maka, tinggi
permukaan air yang ada di dalam pipa vertical tidak akan sama. Hal ini
disebabkan karena ketinggian zat cair pada pipa vertical dipengaruhi oleh luas
penampang pipa horizontal.
C : Luas penampang pipa horizontal yang lebih besar akan menghasilkan tekanan
yang besar pula, sehingga mengakibatkan tinggi air pada pipa vertikal lebih
rendah daripada tinggi air pada pipa vertical dengan pipa horizontal yang luas
penampangnya kecil. Sesuai dengan asas kontinuitas yaitu ketika air mengalir
pada pipa yang luas penampangnya kecil, maka akan memiliki kecepatan yang
besar. Sehingga untuk menentukan hubungan ketinggian air pada kedua pipa

√( )
2 gℎ
v 1=
tersebut dapat digunakan persamaan A1 .
−1
A2
O : Mengecek Jawaban.
14.
F : Seorang siswa sedang melakukan praktikum untuk menyelidiki fenomena
terapung, melayang, dan tenggelam. Ia diberikan plastisin yang dapat dibuat
berbagai macam bentuk, dan air dalam suatu wadah. Ketika plastisin dibuat
bentuk bola kemudian dicelupkan, ternyata plastisin tersebut tenggelam ke
dalam air. Sehingga yang menjadi fokus permasalahan pada soal ini adalah
menentukan cara agar plastisin tersebut dapat terapung di permukaan air.
R : Untuk menyelesaikan permasalahan soal ini, siswa terlebih dahulu harus
mengetahui tentang hukum Archimedes. Hukum Archimedes merupakan hukum
alam yang berlaku pada fluida atau zat alir (baik berupa gas maupun cairan)
yang berada dalam keadaan diam.
I : Hukum Archimedes menyatakan bahwa :
“Gaya apung ke atas yang diberikan pada benda yang dicelupkan ke dalam zat
cair, baik yang terendam sebagian atau seluruhnya, sama dengan berat zat cair
yang dipindahkan dan bekerja dalam arah ke atas di pusat massa zat cair yang
dipindahkan”. Berdasarkan bunyi Hukum Archimedes tersebut dapat diketahui
bahwa zat cair dapat memberikan gaya dorong ke atas terhadap suatu benda
yang tercelup ke dalam zat cair. Gaya ke atas air tersebut dikenal dengan gaya
apung atau gaya tekan ke atas. Besarnya gaya ke atas air terhadap benda akan
sama besar dengan berat benda yang tercelup ke dalam zat cair atau berat zat cair
yang dipindahkan.
S : Gaya ke atas air tersebut dikenal dengan gaya apung atau gaya tekan ke atas.
Besarnya gaya ke atas air terhadap benda akan sama besar dengan berat benda
yang tercelup ke dalam zat cair atau berat zat cair yang dipindahkan. Persamaan
gaya angkat ini dirumuskan dengan FA = ρ .g.Vc.
C : Vc menyatakan besarnya volume zat cair yang dipindahkan, yang mana akan
sama dengan volume benda yang tercelup ke dalam zat cair. Untuk membuat
benda terapung di permukaan air, maka gaya angkat yang diterima benda harus
sama dengan berat benda. Oleh karena itu, kita dapat membuat volume benda
yang tercelup ke dalam air semakin besar dengan cara membuat bentuk plastisin
menyerupai perahu.
O : Mengecek Jawaban.
15.
F : Budi melakukan eksperimen dengan meletakkan sebuah benda pada ketinggian
yang sama pada setiap penampang. Sehingga yang menjadi fokus permasalahan
pada soal ini adalah menganalisis tekanan yang bekerja pada masing-masing
benda dalam penampang tersebut.
R : Untuk menyelesaikan permasalahan soal ini, siswa terlebih dahulu harus
mengetahui tentang tekanan hidrostatis. Tekanan hidrostatis adalah tekanan yang
diberikan oleh fluida pada kesetimbangan pada suatu titik waktu karena gaya
gravitasi.
I : Tekanan hidrostatis sebanding dengan kedalaman yang diukur dari permukaan
karena berat fluida meningkat ketika gaya ke bawah diterapkan (p = ρgh).
S : Tekanan hidrostatis bergantung pada massa jenis fluida (zat cair). Besarnya
tekanan hidrostatis tidak bergantung pada bentuk wadahnya hanya bergantung
pada massa jenis, percepatan gravitasi dan kedalaman suatu titik.
C : Sehingga, berdasarkan konsep Hukum pokok hidrostatis yang menyatakan
bahwa semua titik yang terletak pada kedalaman yang sama dan dalam fluida
yang sama maka besarnya tekanan hidrostatisnya sama besar.
O : Mengecek Jawaban.

Anda mungkin juga menyukai