Notulen Pertemuan 29 April 2022
Notulen Pertemuan 29 April 2022
Respon Presentasi
1.MGMP belum terlaksana (Apakah harus tatap muka/zoom mengingat pentingnya MGMP sebagai
wadah pertemuan guru jika ada kesulitan bisa saling tanya jawab
2. Melihat kondisi sekolah lain dalam 3 besar, harapannya kualitas kbm siswa terlaksaa.
3. Bolehkah unit melihat perubahan karakter guru dan tidak hanya mengukur bahwa guru mengikuti
100% morning devotion
➢ Mushi Indra:
➢ Ko Riczal:
Kecewa dengan presentasi, pengurus belum mempelajari bahan. KPI hasil evaluasi bukan hanya
harapan. Kinerja supervisi pimpinan unit harus ditingkatkan. Unit yang paling dibanggakan jd harus
mempertahankan Kerjasama antar pimpinan. NUPTK guru harus diperhatikan.
➢ Cik Libby:
Setelah melihat program, kesiapan kita dalam perencanaan program menjadi perhatian.
➢ Ko Henry
Pendekatan kepada siswa harus lebih menyesuaikan kondisi siswa masa kini.
Kenapa sertifikasi hanya ditargetkan 2, berapa data guru yang tersertifikasi atau yang belum
➢ Matius Nemba
Kerinduan ada program detail yang mendudukung kerinduan orang tua yang anaknya masuk
perguruan tinggi (Evaluasi lulusan) Jika ada kesulitan, dapat bekerjasama dengan universitas terkait.
Guru harus berpikir dua arah, memperhatikan kebutuhan pasar.
Pengembangan kerohanian (Mengasihi Allah dan sesama apa sudah dilakukan)
Supaya harapan orang tua menyekolahkan anak di SMA, terjawab.
➢ Peggy Sheriman: Parenting, anak perlu didikan dan mengingat pekabaran Injil, sertifikasi
harus dicapai.
1. MGMP jalan online yang sains, yang tidak jalan non sains.
2. Pembinaan UTBK ada bimbingan belajar untuk seleksi. Bimbingan belajar ke depan akan
dilaksanakan pembimbingan.
3. KSN hanya focus pada pembinaan siswa yang ikut KSN, belum mengarah pada mapel sains
berdampak pada ikut siswa yang ikut UTBK, sehingga harapannya ke depan SMA masuk dalam
3 besar UTBK.
4. Belum melakukan penilaian kondisi guru dan pegawai dalam hidup sehari-hari. Setidaknya
selalu mengingatkan yang terlambat dan tidak hadir dalam morning devotion.
5. Akan ada pembagian hari untuk Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia.
6. Ekskul akan dilakukan bukan hanya untuk membekali yang ikut lomba.
7. Penerima sertifikasi 15 guru (untuk diklat ditargetkan 2 sertifikasi karena harus
mempersiapkan diri untuk PPG)
Respon Presentasi
Ko Riczal:
Mushi Indra:
1. Program Remedial
2. Mengapa ada penyusunan soal dan pemeriksaan ada anggaran
3. Penekanan kinerja guru yang harus berubah dr mode KTSP ke kurikulum penggerak
Ko Henry:
1. Apresiasi untuk kepsek yang masih belajar dari rekan yang muda sehingga menghasilkan
program-program yang baru dan baik.
3. jangan menggunakan kacamata unit namun kacamata bersama dengan unit STIE saat
menempelkan gambar-gambar.
Matius Nemba:
1. Apresiasi program
2. Ekskul sudah dipresentasikan bagus
3. Supaya hasil program ekskul ini tercapai, bagaimana strateginya?
4. Bagaimana dengan anak yang butuh perhatian khusus (capaian nilai rendah), ada program
khusus tidak? (Usulan Mentoring Teman Sebaya)
5. Apakah bisa ada program budaya sekolah, mengevaluasi anak itu jujur misalnya.
6. Dana bos bagaimana penggunaanya
7. Desain kasus anak, dipertontonkan ke anak untuk mengajarkan karakter.
Grace Soputan:
1. Ekskul Wajib Matematika jika siswa tidak minat, Tindakan apa yang akan diambil oleh
guru psembina ekskul mengingat ada anak yang tidak suka matematika.
2. Penjelasan Kurikulum Merdeka
3. Sekolah bisa mensosialisasikan tentang kekerasan seksual di tingkat SD
Peggy
1. Ekskul Matematika
2. Isu pembullyan dll, ada nasihat atau peringatan mengenai isu tindakan yang tidak baik
Respon Unit:
• Mushi Indra:
Jika PTK akan dilakukan lagi, maka diharapkan guru-guru didorong untuk melaksanakan
PTK.
Coding
Ekskul yang belum terlaksana (tidak diprogramkan)
• Ko Hendry:
Menggunakan softwear untuk anak-anak. Anak-anak sudah lebih multitasking jadi jangan
berkecil hati ketika retreat hanya dilaksanakan online karena hasil kegiatan past berbeda
untuk siswa. Ekskul kenapa belum ada. Kurikulum IT (pembuatan wallpaper, vlog dll).
• Matius Nemba:
Sd2 dan SD1 jika ekskul beda apakah tidak ada pertanyaan dari orang tua.
Anak yang mempunyai kemampuan yang rendah, apakah ada program yang dilakukan oleh
unit agar anak dapat mendapat pelajaran dengan baik.
• Ko Riczal:
Pimpinan Unit SD 1 harus lebih bijaksana dalam pengelolaan dan pengaturan program yang
mengeluarkan biaya cukup besar tapi manfaatnya kurang pas
• Peggy S:
Respon Unit:
1. Peserta PTK 6 guru akan diharapkan
2. Memang untuk ekskul belum dilaksanakan. Fokus yang khusus punya potensi saja.
3. Mengadakan IHT Coding (Narasumber: Novinda Manangkot)
4. Anak-anak diarahkan membuat video berbagi kasih, menggunakan game wordwall,
membuat desain canva
5. Ekskul difokuskan yang mengikuti lomba FLS2N
6. Akan merevisi program ekskul karena selama ini fokus ke study club
7. Kebutuhan guru kelas bilingual, guru agama, guru computer.
UNIT TK
Respon Presentasi:
• Mushi Samgar:
Anggaran Retreat belum bisa karena anggaran BP2R juga tidak cukup dan masih
diusulkan untuk minta persetujuan pengurus.
• Ko Riczal:
• Ko Deny:
• Matius Nemba: Pimpinan dan Guru-guru harus pikirkan upaya promosikan TK Eben
Haezar ke dunia luar (trik theologia, cara mengajar, dll?
• Peggy:
Ortu tidak akan keberatan naik SPP jika kualitas pendidikan ditingkatkan.
Perbaikan kualitas diutamakan.
• Ko Hendry:
Performa guru TK sudah sangat bagus.
TK memberikan support jumlah siswa di unit SD
Tidak setuju jika puncak tema dihapuskan langsung, jangan dihapuskan saat
implementasi kurikulum.
Meski ada perkembangan IT, anak-anak jangan diisi lagi dengan Gadget mengingat
Pelayanan ibadah jangan selalu menggunakan film/media, ada alat peraga lain.
• Cik Sin:
Dari dulu biar rugi unit TK & STIE tetap didukung. Unit fokus pada pengembangan
kualitas.
Respon TK: Tetap berusaha memberikan yang terbaik, baik kualitas guru maupun
KBM supaya meningkatkan penerimaan anak didik.