3. Worthy of Glory
Sebuah lagu yang menggambarkan keagungan dan Kemahakuasaan Allah dalam kehidupan kita.
Lagu ini juga menceritakan bagaimana Allah menunjukan kebesaranNya bagi setiap kita
manusia.
5. My name is Music.
Adalah sebuah lagu yang mengajak setiap orang untuk selalu ingat akan musik bahkan mencintai
musik. Karna musik dapat membawa pengaruh yang baik bagi kehidupan manusia.
6. Sanctus
Lagu bebahas latin dan erat kaitannya dengan liturgi khatolik. Teks ini diadaptasi dari
Yesaya 6:3, yang melukiskan penglihatan nabi Yesaya akan takhta Allah yang dikelilingi oleh
serafim yang bersayap enam yang melayani-Nya.Dalam bahasa Indonesia bisa diartikan :
Kudus, kudus, kudus, Tuhan Allah semesta. Langit dan bumi penuh dengan kemuliaan-
Mu. Hosana di tempat yang mahatinggi.
Diberkatilah Dia yang datang dalam nama Tuhan. Hosana di tempat yang mahatinggi.
7. Janger
Lagu janger berhubungan erat dengan tradisi masyarakat Bali. Mengisahkan seorang gadis yang
terlihat rupawan dan berkilauwan saat sedang memetik bunga, tubuhnya langsing semampai
dengan kulit yang bersih berwarna gading bak bunga sandat gading. Gadis ini dianggap bidadari
yang turun dari kayangan dan menari untuk para petani yang tengah beristirahat saat masa panen.
8. Batu Timbule
Lagu daerah kepulauan Sangihe provinsi sulawesi utara bertema jenaka. Memuat cerita tentang
batu yang terapung. Batu tersebut hanyut terbawa arus dan kandas di tanjung Hoade. Serta ada
cerita sebuah perahu yang membuang jangkar di Manganitu dan sekejap jangkarnya putus.
9. Sipatokaan
Lagu tardisional dari Sulawesi Utara. Lagu ini memiliki pola penuturan pantun, dimana bercerita
tentang Si Ibu dan Si Anak yang bernama Si Patokaan (nama yang biasa dipanggil untuk anak
Sulawesi Utara). Dimana Si Patokaan diberi bekal pikiran oleh ibunya yang ingin merantau. Ini
adalah ungkapan perasaan cinta sekaligus khawatir seorang ibu kepada anaknya yg sudah
beranjak menjadi pria dewasa dan telah diwajibkan mencari nafkah sendiri. Lirik tersebut secara
utuh mengandung doa sekaligus motivasi kepada anaknya. Tetapi pada larik kedua si ibu
mengisyaratkan sisi buruk dari hidup. Apalagi hidup di tanah yang jauh dan asing yang bisa
dirasa sangat berat dan berbeda dengan hidup di tanah sendiri. Pada bagian ini, Si Ibu
memperlihatkan keadaan orang-orang kalah dan sakit, terlebih kematian. Larik kedua dan
keempat memiliki hubungan sebab-akibat. Setelah memperlihatkan segala yang buruk, pesan
seorang Ibu supaya peristiwa-peristiwa itu tidak dapat terjadi pada anaknya, maka Si Ibu
mengaanjurkan pada anaknya untuk berhati-hati.