Anda di halaman 1dari 28

MAKALAH

KEWIRAUSAHAAN

Anggota Kelompok:

1. Marilyn Furtado (22-026)


2. Nur Afiyah Syamilah (22-053)
3. Syifa Khoerunisa (22-060)
4. R.R Salsabila Febrina L. (22-088)
5. Adam Budi Kusuma (22-111)
6. Solfi Indah Yansi (22-112)

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

FAKULTAS BAHASA DAN SENI

JURUSAN BAHASA DAN SASTRA JEPANG

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA JEPANG


KATA PENGANTAR

Puji dan syukur senantiasa saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas berkat dan rahmat-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
mengusung tema ‘Kewirausahaan’ ini.

Dan saya juga ingin mengucapkan terima kasih kepada Nise-sensei,


selaku Dosen mata kuliah kewirausahaan yang telah membimbing dan membantu
kami dalam proses penyusunan makalah ini. Ucapan terima kasih kami sampaikan
juga kepada teman-teman yang telah membantu kami sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.

Kami menyadari bahwa mungkin masih ada kekurangan dan kesalahan


dalam makalah yang telah kami susun. Oleh karena itu, kami mohon maaf apabila
ada kesalahan tersebut. Kritik dan saran dari pembaca atau pendengar dengan
senantiasa akan kami tunggu guna meningkatkan kualitas makalah kami ke
depannya.

Surabaya, 6 September 2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

JUDUL ………………………………………………………………….… i

KATA PENGANTAR …………………………………………………… ii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang …………………………………………………….. 1


1.2 Rumusan Masalah ………………………………………………….1
1.3 Tujuan Penulisan ………………………………………………...…2

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Definisi umum dan definisi menurut para ahli ...…….……………. 3


2.2 Jenis dan Contoh Kewirausahaan di lingkungan masyarakat …...… 3
2.3 Ruang Lingkup Kewirausahaan ……………………..………...…...5
2.4 Siapa saja Pelaku Kewirausahaan? ………………….…………….. 7
2.5 Tujuan dan Manfaat Kewirausahaan ……………….……...…...…. 8
2.6 Karakteristik Kewirausahaan ……………………………………… 8
2.7 Faktor Penyebab Kegagalan dan Keberhasilan Wirausaha ..……… 12
2.8 Pengertian Ide dan Peluang Usaha ………………………………... 16
BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan ……………………………………………………...… 23


3.2 Saran ………………………………………………………………. 23

DAFTAR PUSTAKA ………………………………………….………….24

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kewirausahaan atau disebut dengan entrepreneurship dalam Bahasa Inggris adalah


proses mengidentifikasi, mengembangkan, dan membawa visi ke dalam kehidupan [butuh
rujukan] Visi tersebut bisa berupa ide inovatif, ide berjualan, peluang, cara yang lebih baik
dalam menjalankan sesuatu. Kewirausahaan adalah suatu sikap, jiwa, dan kemampuan
untuk menciptakan sesuatu yang baru yang sangat bernilai dan berguna bagi diri sendiri
dan orang lain. Kewirausahaan juga dapat dimaknai sebagai proses tindakan seorang
wirausahawan sebagai orang yang selalu mencari sesuatu yang baru dan mengeksploitasi
ide-ide tersebut menjadi peluang yang menguntungkan dengan menerima risiko dan
ketidakpastian dengan perusahaan.

Di Indonesia, kewirausahaan dipelajari baru terbatas pada beberapa sekolah atau


perguruan tinggi tertentu saja. Sejalan dengan perkembangan dan tantangan seperti adanya
krisis ekonomi, pemahaman kewirausahaan baik melalui pendidikan formal maupun
pelatihan-pelatihan didalam ruang lingkup masyarakat kewirausahaan menjadi
berkembang.

Orang yang melakukan kegiatan kewirausahaan disebut wirausahawan. Muncul


pertanyaan mengapa seorang wirausahawan (entrepreneur) mempunyai cara berpikir yang
berbeda dari manusia pada umumnya. Mereka mempunyai motivasi, panggilan jiwa,
persepsi dan emosi yang sangat terkait dengan nilai nilai, sikap, dan perilaku sebagai
manusia unggul.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa yang dimaksud dengan kewirausahaan?
2. Apa saja jenis dan contoh kewirausahaan di lingkungan masyarakat?
3. Apa sajakah ruang lingkup dalam kewirausahaan?
4. Siapa saja pelaku kewirausahaan?
5. Apa sajakah tujuan dan manfaat melakukan kewirausahaan?
1
6. Apa saja manfaat dan tujuan dibuatnya RPP dan Modul Ajar?
7. Bagaimanakah karakteristik seorang wirausaha?
8. Apa saja faktor penyebab kegagalan dan keberhasilan melakukan
kewirausahaan?
9. Bagaimana pengertian ide dan peluang usaha dalam kewirausahaan?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan dari penulisan makalah ini agar pembaca dapat memahami arti, maksud,
dan tujuan dalam melakukan kewirausahaan. Sekaligus dapat memahami secara langsung
melalui contoh kewirausahaan yang ada di masyarakat. Serta diharapkan pembaca dapat
memahami factor-faktor yang perlu diperhatikan dalam melakukan kewirausahaan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi umum dan definisi menurut para ahli

Kewirausahaan berasal dari kata wira dan usaha. Wira berarti pejuang, pahlawan,
manusia unggul, teladan, berbudi luhur, gagah berani, dan berwatak agung. Usaha adalah
aktivitas yang mengerahkan tenaga dan pikiran untuk mencapai tujuan tertentu yang
berarti perbuatan amal, bekerja, berbuat sesuatu.

Kewirausahaan memiliki arti yang berbeda-beda antar para ahli atau sumber acuan
karena berbeda-beda titik berat dan penekanannya. Menurut Suherman (2010), misalnya,
mendefinisikan bahwa kewirausahaan adalah semangat, perilaku, sikap serta kemampuan
orang dalam mengelola suatu usaha atau aktivitas yang mengarah pada usaha mencari,
mencipta, mewujudkan cara kerja, dan produksi baru dengan seefisien mungkin, pelayanan
yang lebih baik, serta mendapatkan keuantungan yang lebih banyak. Berbeda dengan para
ahli lainnya, menurut Penrose (1963) wirausahawan merupakan seseorang yang didorong
oleh keserbagunaan, ambisi, kecerdasan, dan kemampuan untuk mengumpulkan
mengelompokkan, dan menggunakan informasi untuk mengolah sumber daya dan produk
atau jasa, sedangkan menurut Harvey Leibenstein (1968) kewirausahaan sebagai usaha
pengisi jurang di saat pasar belum terbentuk atau belum teridentifikasi dengan jelas, atau
komponen fungsi produksinya belum diketahui sepenuhnya.

2.1 Jenis dan Contoh Kewirausahaan di lingkungan masyarakat

Kewirausahaan memiliki beberapa jenis antara lain kewirausahaan usaha kecil,


perusahaan besar, start-up, sosial, visioner, peniru, peneliti, dan pembeli. Yaitu:

1. Kewirausahaan Skala Kecil


Jenis kewirausahaan ini biasa dikenal dengan UMKM (Usaha Mikro
Kecil dan Menengah). Bisnis ini ditandai dengan jumlah SDM yang terbatas
dalam mengelola bisnis. Hal ini membuat para wirausahawan butuh lebih
3
banyak inovasi agar mampu bersaing dengan kompetitor. Contohnya antara lain
toko sembako, butik kecil, penjual makanan keliling, dan lain-lain.
2. Kewirausahaan Skala Besar
Berdasarkan pengelolaannya, kewirausahaan dengan skala besar ini
memiliki tim khusus dalam pekerjaan dan tanggung jawab masing-masing.
Perusahaan ini juga mampu mempertahankan inovasi. Kewirausahaan skala
kecil mampu menjadi wirausaha skala besar apabila pengelola mampu
membuatnya semakin berkembang. Contohnya adalah Tesla, Microsoft,
Google, Disney, dan sebagainya.
3. Kewirausahaan Start Up
Start up merupakan bisnis rintisan dan perusahaan ini akan menerima
dana dari pemodal ventura dan mempekerjakan karyawan dengan keahlian
khusus. Contohnya seperti Instagram, Facebook, Uber, dll.
4. Kewirausahaan Pembeli
Tipe kewirausahaan ini adalah tipe pengusaha yang sudah memiliki
banyak dana dan menggunakannya untuk membeli atau mengakuisisi bisnis
yang sudah berjalan dan dinilai akan sukses. Setelah itu, mereka hanya
membuat perubahan manajemen atau struktural yang mereka rasa perlu.
5. Kewirausahaan Peniru
Pengusaha yang menggunakan ide bisnis orang lain sebagai inspirasi
dan memodifikasi ide tersebut hingga menjadi lebih baik. Pengusaha ini
berusaha dan bekerja keras untuk mengembangkan ide-ide baru namun dimulai
dengan meniru orang lain terlebih dahulu.
6. Kewirausahaan Peneliti
Sebelum memulai usahanya, pengusaha ini akan melakukan research
sebanyak mungkin sebelum akhirnya menawarkan produk atau jasa usahanya.
Biasanya produk atau jasa yang mereka tawarkan adalah yang pertama kali atau
belum pernah ada sebelumnya. Mereka akan memaksimalkan setiap aspek pada
bisnisnya dan berharap mendapat feedback positif dari masyarakat.
7. Kewirausahaan Sosial
Seorang wirausaha yang memiliki ide-ide dari atas permasalahan sosial
yang sedang terjadi sehingga ingin memecahkan permasalahan tersebut.
4
Berbeda dengan wirausaha lainnya, tujuan utama mereka bekerja bukanlah
mendapatkan keuntungan sebesar-besarnya melainkan mendedikasikan diri
untuk bekerja menuju kebaikan sosial. Contoh kewirausahaan sosial adalah jasa
konsultasi kesehatan mental.
8. Kewirausahaan Visioner
Kewirausahaan visioner maksudnya adalah mereka mengembangkan bisnis
dengan cara mengerahkan tenaga yang jauh lebih besar daripada modal yang
mereka miliki. Aspirasi bagi pelaku usaha ini adalah hal-hal yang dapat
memotivasi mereka. Biasanya mereka akan bersedia melakukan apapun yang
diperlukan untuk mencapai tujuan dari bisnis yang mereka lakukan tersebut dan
tidak akan mudah menyerah, juga bersedia mengalami tantangan apa saja untuk
mendapatkan apa yang mereka inginkan demi peningkatan usaha atau bisnis
mereka. Contoh dari kewirausahaan visioner ini adalah seorang CEO
perusahaan rintisan.

2.2 Ruang Lingkup Kewirausahaan

1. Lapangan Agraris
Ruang lingkup dalam lapangan agraris ini mencakup beberapa kegiatan
kewirausahaan dalam berbagai macam sektor, seperti:
 Pertanian
 Perkebunan
 Kehutanan

Misalnya seperti petani yang menanam padi, kemudian setelah beberapa lama
maka panen, dan setelah itu petani tersebut menjual gabah atau berasnya.

Selain itu ada juga petani yang menanam tanamannya dikebun-kebun, setelah
panen maka hasil dari apa yang ditanam itu dijual ke pasar. Hasil-hasil dari
perkebunan misalnya seperti teh, kopi, kelapa sawit, rempah-rempah, dll.

2. Lapangan Perikanan
5
Dalam ruang lingkup perikanan terbagi menjadi beberapa sektor, diantaranya:
 Pemeliharaan ikan
 Penetasan ikan
 Makanan Ikan
 Pengangkutan Ikan

Untuk pemeliharaan dan penetasan ikan berasal dari jenis ikan air tawar maupun
ikan air laut. Contoh yang banyak kita jumpai adalah untuk ikan lele, ikan mas,
ikan tuna, dan yang lainnya.

Untuk makanan ikan, usahanya bisa berupa pembuatan makan ikan seperti pelet.
Sedangkan untuk pengangkutan ini bisa berupa jasa antar (distribusi) untuk ikan-
ikan atau lainnya yang akan diperjualbelikan.

3. Lapangan Peternakan
Pada lapangan peternakan, ruang lingkupnya bisa berupa:
 Burung dan unggas.
 Binatang menyusui.

Untuk burung dan unggas sendiri misalnya seperti ayam, bebek, burung, dan
yang lainnya. Sedangkan untuk bangsa binatang menyusui seperti misalnya
kambing, domba, sapi, kerbau, unta, dan yang lainnya.

4. Lapangan Perindustrian dan Kerajinan


Untuk lapangan perindustrian, terbagi menjadi beberapa bagian yaitu:
 Industri besar.
 Industri menengah.
 Industri kecil

Dan untuk lapangan kerajinan ini terbagi juga menjadi beberapa bagian, yaitu:

 Pengolahan hasil kerajinan.

6
 Pengolahan hasil perkebunan.
 Pengolahan hasil perikanan.
 Pengolahan hasil peternakan.
 Pengolahan hasil kehutanan.

5. Lapangan Pertambangan dan Energi


Pada umumnya, kewirausahaan yang berada pada sektor ini merupakan usaha
atau bisnis yang besar. Contoh beberapa perusahaan yang ada dalam sektor ini
adalah perusahaan tambang batubara, perusahaan tambang emas, perusahaan
tambang minyak, perusahaan gas alam, dan yang lainnya.

6. Lapangan Perdagangan
Dalam lapangan perdagangan ini terbagi menjadi beberapa sektor, yaitu:
 Sektor pedagang besar.
 Sektor pedagang menengah.
 Sektor pedagang kecil.

7. Lapangan Pemberian Jasa.


Ruang lingkup yang terdapat dalam lapangan pemerian jasa meliputi:
 Sebagai pedagang perantara.
 Sebagai pemberi kredit.
 Sebagai pengusaha angkutan.
 Sebagai pengusaha hotel dan restoran.
 Sebagai pengusaha biro jasa dan travel perjalanan.
 Sebagai pengusaha auransi, pergudangan, perbengkelan, koperasi, tata busana
dan lain sebagainya.

2.3 Siapa saja Pelaku Kewirausahaan?

7
Wirausahawan adalah pelaku kegiatan usaha yang memiliki kemampuan
menangkap peluang untuk sukses. Setiap jenis usaha baik itu UKM, UMKM, maupun
korporasi memiliki wirausahawan dibaliknya.

Selain itu wirausahawan juga merupakan istilah lain yang sering dipakai untuk
menyebut pengusaha. Wirausahawan dikenal sebagai sosok yang mandiri dan tekun dalam
menjalankan kegiatan bisnis.

2.4 Tujuan dan Manfaat Kewirausahaan

Hasil akhir dari proses kewirausahaan adalah penciptaan usaha baru yang dibentuk
pada kondisi resiko atau ketidakpastian. Tujuan kewirausahaan pada dasarnya adalah
tentang inovasi. Berikut beberapa tujuan kewirausahaan lainnya:

1. Meningkatkan jumlah pengusaha yang berkualitas tinggi.


2. Meningkatkan kemampuan dan daya integritas tinggi untuk para pengusaha
agar lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
3. Mengembangkan kesadaran untuk berwirausaha bagi semua golongan.

Kewirausahaan merupakan hal yang penting, karena memiliki kemampuan untuk


meningkatkan taraf hidup dan menciptakan kekayaan, tidak hanya untuk pengusaha tetapi
juga untuk bisnis terkait. Pengusaha juga membantu mendorong perubahan dengan
inovasi, di mana produk baru dan memungkinkan pasar baru untuk dikembangkan.

Menurut Thomas W Zimmerer, manfaat kewirausahaan di antaranya adalah:

1. Peluang untuk menentukan nasib sendiri.


2. Memberi peluang melakukan perubahan.
3. Memberi peluang untuk mencapai potensi diri sendiri sepenuhnya.
4. Peluang untuk meraih keuntungan.
5. Memiliki peluang untuk berperan aktif dalam masyarakat.
6. Peluang untuk melakukan sesuatu yang disukai.

2.5 Karakteristik Kewirausahaan


8
Sikap dan Perilaku sangat dipengaruhi oleh sifat dan watak yang dimiliki oleh
seseorang. Sifat dan watak yang baik, berorientasi pada kemajuan dan positif merupakan
sifat dan watak yang dibutuhkan oleh seorang wirausahawan agar wirausahawan tersebut
dapat maju/sukses. Gooffrey G. Meredith mengemukakan ciri-ciri dan watak
kewirausahaan seperti berikut:

No Ciri-Ciri Watak
Keyakinan, kemandirian, individualitas, dan
1 Percaya diri
optimisme.
Kebutuhan akan prestasi, berorientasi pada laba,
Berorientasikan tugas memiliki ketekunan dan ketabahan, memiliki tekad
2
dan hasil yang kuat, suka bekerja keras, energik dan memiliki
inisiatif.
Memiliki kemampuan mengambil resiko dan suka
3 Pengambil resiko
pada tantangan.
Bertingkah laku sebagai pemimpin, bergaul dengan
4 Kepemimpinan orang lain, suka terhadap kritik dan saran yang
membangun.
Memiliki inovasi dan kreativitas tinggi, fleksibel, serta
5 Keorisinilan
bisa dan memiliki jaringan bisnis yang luas.
Berorientasi ke masa Persepsi dan memiliki cara pandang/ cara pikir yang
6
depan berorientasi pada masa depan.
Memiliki keyakinan bahwa hidup itu sama dengan
7 Jujur dan tekun
kerja.

Sikap seorang wirausahawan yang dapat diangkat dari kegiatannya sehari-hari,


sebagai berikut:

1. Disiplin

Dalam melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki


kedisiplinan yang tinggi. Arti dari kata disiplin itu sendiri adalah ketepatan
komitmen wirausahawan terhadap tugas dan pekerjaannya. Ketepatan yang

9
dimaksud bersifat menyeluruh, yaitu ketepatan terhadap waktu, kualitas
pekerjaan, sistem kerja dan sebagainya. Ketepatan terhadap waktu, dapat dibina
dalam diri seseorang dengan berusaha menyelesaikan pekerjaan sesuai dengan
waktu yang direncanakan. Sifat sering menunda pekerjaan dengan berbagai
macam alasan, adalah kendala yang dapat menghambat seorang wirausahawan
meraih keberhasilan.

Kedisiplinan terhadap komitmen akan kualitas pekerjaan dapat dibina


dengan ketaatan wirausahawan akan komitmen tersebut. Hal tersebut akan dapat
tercapai jika wirausahawan memiliki kedisiplinan yang tinggi terhadap sistem
kerja yang telah ditetapkan. Ketaatan wirausahawan akan kesepakatan-
kesepakatan yang dibuatnya adalah contoh dari kedisiplinan akan kualitas
pekerjaan dan sistem kerja.

2. Komitmen Tinggi

Komitmen adalah kesepakatan mengenai sesuatu hal yang dibuat oleh


seseorang, baik terhadap dirinya sendiri maupun orang lain. Dalam
melaksanakan kegiatannya, seorang wirausahawan harus memiliki komitmen
yang jelas, terarah dan bersifat progresif (berorientasi pada kemajuan).
Komitmen terhadap dirinya sendiri dapat dibuat dengan identifikasi cita-cita,
harapan dan target-target yang direncanakan dalam hidupnya. Sedangkan contoh
komitmen wirausahawan terhadap orang lain terutama konsumennya adalah
pelayanan prima yang berorientasi pada kepuasan konsumen, kualitas produk
yang sesuai dengan harga produk yang ditawarkan, penyelesaian bagi masalah
konsumen, dan sebagainya.

Seorang wirausahawan yang teguh menjaga komitmennya terhadap


konsumen, akan memiliki nama baik di mata konsumen yang akhirnya
wirausahawan tersebut akan mendapatkan kepercayaan dari konsumen, dengan
dampak pembelian terus meningkat sehingga pada akhirnya tercapai target
perusahaan yaitu memperoleh laba yang diharapkan.

3. Jujur

10
Kejujuran merupakan landasan moral yang kadang-kadang dilupakan oleh
seorang wirausahawan. Kejujuran dalam berperilaku bersifat
kompleks. Kejujuran mengenai karakteristik produk (barang dan jasa) yang
ditawarkan, kejujuran mengenai promosi yang dilakukan, kejujuran mengenai
pelayanan purnajual yang dijanjikan dan kejujuran mengenai segala kegiatan
yang terkait dengan penjualan produk yang dilakukan oleh wirausahawan.

4. Kreatif dan Inovatif

Untuk memenangkan persaingan, maka seorang wirausahawan harus


memiliki daya kreativitas yang tinggi. Daya kreativitas tersebut sebaiknya
dilandasi oleh cara berpikir yang maju, penuh dengan gagasan-gagasan baru
yang berbeda dengan produk-produk yang telah ada selama ini di pasar.
Gagasan-gagasan yang kreatif umumnya tidak dapat dibatasi oleh ruang, bentuk
ataupun waktu. Justru seringkali ide-ide jenius yangmemberikan terobosan-
terobosan baru dalam dunia usaha awalnya adalah dilandasi oleh gagasan-
gagasan kreatif yang kelihatannya mustahil.

5. Mandiri

Seseorang dikatakan “mandiri” apabila orang tersebut dapat melakukan


keinginan dengan baik tanpa adanya ketergantungan pihak lain dalam
mengambil keputusan atau bertindak, termasuk mencukupi kebutuhan hidupnya,
tanpa adanya ketergantungan dengan pihak lain. Kemandirian merupakan sifat
mutlak yang harus dimiliki oleh seorang wirausahawan. Pada prinsipnya seorang
wirausahawan harus memiliki sikap mandiri dalam memenuhi kegiatan
usahanya.

6. Realistis

Seseorang dikatakan realistis bila orang tersebut mampu menggunakan


fakta/realita sebagai landasan berpikir yang rasional dalam setiap pengambilan
keputusan maupun tindakan/perbuatannya. Banyak seorang calon wirausahawan
yang berpotensi tinggi, namun pada akhirnya mengalami kegagalan hanya
karena wirausahawan tersebut tidak realistis, obyektif dan rasional dalam

11
pengambilan keputusan bisnisnya. Karena itu dibutuhkan kecerdasan dalam
melakukan seleksi terhadap masukan-masukan/sumbang saran yang ada
keterkaitan erat dengan tingkat keberhasilan usaha yang sedang dirintis.

2.6 Faktor Penyebab Kegagalan dan Keberhasilan Wirausaha


1. Faktor keberhasilan
1) Peluang
Faktor keberhasilan wirausaha yaitu cerdas dalam memanfaatkan peluang.
Peluang emas mungkin menjadi kesempatan yang muncul, namun sifatnya
sementara. Sebagai seorang pelaku usaha, kita juga bisa harus datang dengan
membawa strategi yang tepat untuk bisnis. Selain itu, wirausahawan juga
harus mampu menciptakan peluang agar mampu membuat strategi bisnis yang
cocok untuk perkembangan usahanya.
2) Pengelolaan dalam usaha
Pengelolaan usaha termasuk dalam faktor yang mempengaruhi keberhasilan
wirausaha. Mengelola usaha berkaitan dengan quality, time dan cost. Hal ini
bisa dilihat dari bagaimana kualitas produk dan layanan yang dimiliki, berapa
lama waktu yang dibutuhkan dalam menyelesaikan produk, waktu bekerja
serta waktu perbaikan. Terakhir, yaitu tentang biaya untuk membuat produk
tersebut.
3) Perencanaan
Perencanaan usaha menjadi hal mendasar yang juga menjadi faktor
keberhasilan wirausaha. Oleh sebab itu, seorang wirausaha harus memiliki
perencanaan yang matang untuk meminimalisir kegagalan dalam perjalanan
usahanya. Salah satu bagian dari pengelolaan usaha yaitu menciptakan action
plan, sebagai manajemen bisnis. Hal ini penting dilakukan demi tercapainya
arah serta tujuan dari suatu program bisnis.
4) Sumber Daya Manusia (SDM)
SDM menjadi faktor keberhasilan wirausaha berikutnya. Perencanaan maupun
strategi usaha, pelaksanaannya juga perlu membutuhkan SDM atau talenta
yang baik demi tercapainya tujuan bisnis.

12
5) Kepemimpinan
Kepemimpinan menjadi faktor keberhasilan wirausaha dalam berwirausaha.
Pasalnya, gaya kepemimpinan seorang wirausaha akan menentukan kualitas
dan totalitas kinerja SDM yang milikinya.
6) Faktor pemasaran dan penjualan
Pemasaran juga merupakan faktor penting dalam kegiatan usaha. Kegiatan
pemasaran seperti promosi dilakukan untuk menggaet target dan menciptakan
keuntungan dalam penjualan.Di sini, peran marketing menjadi kendaraan
untuk mencapai keberhasilan wirausaha. Jangan heran, kalau banyak
wirausaha yang gagal apabila lokomotifnya tidak bisa beroperasi dengan baik.
7) Administrasi
Suatu usaha sangat membutuhkan dokumentasi serta pengelompokan data
bisnis yang baik. Tujuannya agar segala strategi usaha bisa dilakukan sesuai
dengan apa yang diharapkan.
8) Catatan bisnis
Dari catatan bisnis ini, wirausaha akan mengetahui sejauh mana bisnisnya
berjalan. Selain itu, catatan bisnis juga bisa membantu mengetahui seberapa
besar kemampuan wirausaha dalam pengembangan usahanya.
9) Kreativitas dan inovasi
Adanya kreativitas dan inovasi dari wirausaha akan membedakan usahanya
dengan para pesaingnya. Selain itu, kreativitas dan inovasi akan membantu
kita untuk mengembangkan bisnis dan menarik para pelanggan.
10) Koneksi atau Jaringan Bisnis (Networking)
Memiliki dan memilih jaringan bisnis juga termasuk faktor keberhasilan
wirausaha. Pasalnya, apabila kita memiliki rekan bisnis yang tepat tentu saja
hal ini akan membantu tujuan bisnis, begitu pula sebaliknya.
2. Faktor penyebab kegagalan
1) Kurang pemahaman dalam hal manajerial
Mengelola usaha tentu tidak mudah, meski sudah dibantu oleh karyawan di
setiap divisi namun seluruh aspek harus saling bersatu agar operasional
berjalan lancar. Salah satu faktor yang menyebabkan wirausaha gagal karena

13
kurang kompetensi dalam hal manajerial, khususnya terkait kemampuan
pengelolaan karyawan serta aktivitas operasional usaha.
2) Bukan didorong oleh kemauan sendiri
Terkadang, banyak masyarakat yang terjun ke dunia wirausaha atas dorongan
di sekitar, bukan karena kemauan diri sendiri. Hal ini tentu sangat fatal karena
dalam berwirausaha diperlukan persiapan dan perencanaan yang matang,
bukan sekadar ingin ikut-ikutan apalagi tidak didorong oleh kemauan sendiri.
Minimnya pengetahuan dalam hal teknik marketing, penentuan pangsa pasar
dan target konsumen, keterampilan mengelola SDM, serta menyelaraskan
setiap aspek dalam kegiatan usaha dapat berdampak pada jalannya usaha,
sampai akhirnya bisa mengalami kegagalan.
3) Kurang paham dalam pencatatan transaksi keuangan
Banyak sejumlah pengusaha yang sering mengalami kesulitan ketika
menentukan aliran kas masuk dan keluar setiap periode. Tak hanya itu,
pengusaha juga kesulitan dalam mencatat rincian penerimaan dan penggunaan
dana.Hal ini tentu sangat berisiko karena menyebabkan nominal kas di tangan
dengan jumlah kas yang tercatat pada pembukuan tidak sesuai. Maka dari itu,
sebelum mendirikan usaha sebaiknya pelajari lebih dahulu aspek keuangan
dan harus sangat diperhatikan.
4) Lokasi usaha kurang memadai
Faktor selanjutnya yang menyebabkan bisnis menjadi gagal karena lokasi
tempat usaha yang tidak strategis. Akses lokasi usaha yang sulit dijangkau
masyarakat menyebabkan para konsumen enggan untuk berbelanja, alhasil
usaha kamu sepi pembeli dan lama-lama bisa bangkrut.
5) Kurangnya pengawasan
Pengawasan yang kurang dapat menjadi faktor kegagalan dalam berwirausaha.
Dalam hal ini, pihak perusahaan harus mengawasi tugas dan fungsi pokok
seluruh karyawan. Selain itu, perusahaan juga perlu mengawasi peralatan yang
digunakan untuk operasional perusahaan. Jika kedua hal tersebut diabaikan,
maka efektivitas dan efisiensi perusahaan menjadi berkurang. Hal ini dapat
menyebabkan biaya operasional menjadi bengkak.
6) Tidak sungguh-sungguh dalam berusaha
14
Jika ingin mendirikan usaha, artinya kamu harus berkomitmen untuk
mencurahkan seluruh tenaga, usaha, waktu, dan biaya agar bisnis berjalan
lancar. Namun, masih banyak sejumlah pengusaha yang akhirnya menyerah di
tengah jalan karena tidak sanggup dalam mengelola usaha. Maka dari itu,
tanamkan dalam diri sendiri jika benar-benar ingin mendirikan usaha. Sikap
yang ragu-ragu hanya akan mengakibatkan usaha yang dijalankan menjadi
labil dan terkesan tidak serius.
7) Tidak mau beradaptasi dengan perkembangan zaman
Saat mendirikan usaha, detikers harus siap dengan menghadapi perkembangan
zaman yang semakin cepat. Misalnya, jika dahulu seorang penjual fokus
menjual produk secara offline dengan membuka ruko di dalam mall, kini
penjual juga perlu berjualan secara online dengan membuka toko di berbagai
e-commerce.
Sebab kemajuan sebuah zaman juga mempengaruhi perkembangan teknologi
yang semakin canggih. Bila penjual bertahan dengan cara lama dan tidak mau
beradaptasi dengan hal baru, maka siap-siap bisnis bisa gulung tikar.
8) Mengikuti tren yang sedang viral
Perlu diingat, jangan pernah mendirikan sebuah usaha berdasarkan hal viral
semata. Memang, hal yang viral di media sosial dapat dengan mudah
meningkatkan profit perusahaan karena diserbu oleh banyak konsumen.
Akan tetapi, hal yang sedang viral memiliki masa waktu tertentu. Ketika suatu
hal yang sedang viral mulai menurun, maka usaha yang didirikan juga
mengalami penurunan penjualan dan akhirnya bisa berujung bangkrut.
9) Tidak mau melakukan inovasi
Faktor kegagalan wirausaha selanjutnya karena perusahaan tidak mau
melakukan inovasi terhadap produk-produknya. Masih banyak perusahaan
menjual produk dalam desain dan fungsi yang sama selama bertahun-tahun,
sebab ketika produk tersebut pertama kali dirilis berhasil menarik minat
masyarakat.
Sayangnya, masyarakat tentu akan bosan jika perusahaan tidak melakukan
inovasi pada produk tersebut. Hal ini dapat mempengaruhi angka penjualan
yang akhirnya membuat perusahaan mengalami kerugian.
15
10) Strategi pemasaran yang buruk
Perusahaan tak hanya sekadar membuat produk dengan kualitas terbaik,
namun juga harus memikirkan strategi pemasaran yang tepat. Sebab, akan sia-
sia saja jika perusahaan tak mampu memasarkan produknya kepada konsumen
secara tepat, meskipun sudah memiliki kualitas terbaik daripada yang
diproduksi oleh pesaing.

2.5 Pengertian Ide dan Peluang Usaha

Ide usaha merupakan salah satu bentuk rancangan yang mana bertujuan
mendapatkan sumber pemasukan finansial. Dengan kata lain ide usaha adalah sebuah
gagasan, rancangan, atau pikiran untuk membuat produk yang bisa berupa barang maupun
jasa dengan tujuan sebagai sumber pemasukan secara finansial. Ide usaha yang bagus
menurut Bob Sadino adalah yang dibuka, bukan yang ditanyakan terus-menerus. Sebagai
contoh, jika anda ingin membuka bisnis di rumah, maka anda bisa membuka usaha
rumahan berdasarkan keinginan dan passion masing-masing.

Sementara peluang usaha adalah momen atau waktu yang dapat dimanfaatkan oleh
seseorang untuk mendapatkan keuntungan. Secara khusus, peluang usaha adalah ide,
gagasan atau prospek yang dapat dikembangkan oleh pengusaha untuk memperoleh
pendapatan. Sebelum memulai sebuah bisnis, peluang usaha adalah hal pertama dan utama
untuk diperhitungkan. Sebab ada banyak peluang usaha, namun tidak banyak orang yang
mampu memanfaatkannya.

a. Keterkaitan ide dan peluang usaha

Seorang wirausaha dapat menambah nilai suatu barang dan jasa melalui
inovasi. Keberhasilan wirausaha dicapai apabila wirausaha menggunakan produk,
proses, dan jasa-jasa inovasi sebagai alat untuk menggali perubahan. Oleh sebab
itu, inovasi merupakan instrumen penting untuk memberdayakan sumber-sumber
agar menghasilkan sesuatu yang baru dan menciptakan nilai tersendiri.
Ketangguhan kewirausahaan sebagai penggerak perekonomian terletak pada kreasi
baru untuk menciptakan nilai secara terus-menerus. Wirausaha dapat menciptakan

16
nilai dengan cara mengubah semua tantangan menjadi peluang melalui ide-idenya
dan akhirnya ia menjadi pengendali usaha.

b. Ciri-ciri peluang usaha

1) Mempunyai nilai jual

Peluang bisnis yang bagus merupakan produk ataupun jasanya memiliki nilai
jual untuk memenuhi kebutuhan harian konsumen. Kita dapat menemukan
inspirasi dari barang ataupun jasa yang biasanya digunakan dalam aktivitas
harian.

Sebab, barang ataupun jasa yang paling sering digunakan biasanya yang selalu
ada potensi pelanggan. Akan tetapi, perlu diingat bahwa biasanya bisnis produk
atau jasa sehari-hari juga memiliki persaingan yang cukup ketat.

2) Tidak termasuk bisnis musiman

Peluang usaha yang baik tidak hanya laku di waktu tertentu saja. Misalnya,
hanya laku pada Hari Raya Idul Fitri atau Hari Natal. Cara melakukan usaha
yang pertama yaitu dengan memilih usaha yang bisa laku setiap saat. Dengan
begitu, potensi untuk meraih keuntungan juga akan semakin meningkat.

3) Dapat bertahan lama

Apabila latar belakang Anda dalam mendirikan usaha adalah untuk dijadikan
sebagai usaha jangka panjang, maka pilih jenis usaha yang dapat bertahan lama.
Bahkan, bisnis yang dapat bertahan lama meski terjadi krisis juga akan sangat
membantu. Untuk mengetahui bahwa bisnis tersebut bisa bertahan lama, maka
Anda dapat melihat jenis-jenis usaha yang sudah ada sebelumnya.

4) Memberikan keuntungan yang menjanjikan

Memberikan keuntungan yang menjanjikan merupakan salah satu ciri khas dari
peluang usaha. Keuntungan disini akan dibutuhkan oleh pemilik bisnis dan
menjadi penilaian utama bahwa bisnis tersebut berhasil berkembang.

5) Membutuhkan modal yang tidak terlalu besar

17
Mendirikan sebuah usaha atau bisnis tidak selalu membutuhkan modal hingga
puluhan juta. Bahkan ada yang hanya membutuhkan modal di bawah 1 juta.
Itulah salah satu contoh peluang usaha yang bagus. Namun, hal tersebut
bergantung dengan jenis bisnis yang dipilih dari kemampuan Anda sendiri
dalam menyiapkan modal usaha. Misalnya saja, Anda dapat memulainya
dengan mendirikan bisnis secara online.

6) Dapat berinovasi

Peluang usaha yang bagus juga bisa memungkinkan Anda untuk melakukan
inovasi sampai pada akhirnya bisnis Anda semakin besar. Inovasi ini
dibutuhkan karena zaman akan selalu berubah dan selera konsumen juga akan
terus berganti. Para pemilik bisnis harus bisa menyesuaikan diri dari kedua hal
itu.

7) Bahan baku dan sumber daya tersedia

Peluang usaha yang potensial harus didukung dengan ketersediaan modal,


sumber daya atau bahan baku, serta tenaga kerja yang mumpuni di bidangnya.
Dapat dibayangkan bila sebuah usaha yang bukan musiman menggunakan
bahan baku yang hanya ada di saat tertentu saja. Tentu hal itu bisa membuat
usaha Anda berhenti di tengah jalan.

8) Risiko dapat diatasi

Risiko besar ataupun kecil itu relatif. Hal yang lebih penting yaitu kemampuan
kita dalam melakukan manajemen risiko. Meskipun katanya seorang pebisnis
harus berani untuk mengambil risiko, namun hal itu tidak berarti kita jadi
konyol karena sembarangan mengambil risiko besar tanpa adanya pengelolaan.

Sebaliknya, menjadi kehilangan kesempatan keuntungan besar hanya karena


terlalu takut dan mengambil risiko terkecil. Jadi, takar kemampuan Anda dalam
mengelola risiko terlebih dulu. Peluang usaha yang potensial lahir dari besarnya
risiko yang dapat Anda atasi.

9) Ide yang unik dan juga kreatif

18
Ide bisnis yang potensial utamanya yaitu orisinal. Namun, hal tersebut bukan
berarti produk atau jasa yang Anda tawarkan harus belum pernah ada
sebelumnya. Anda bisa saja memodifikasi secara kreatif dari apa yang sudah
ada.

Utamanya yaitu menawarkan hal baru yang lebih unggul dari sudah pernah ada
di pasaran. Lebih baik lagi bila produk atau jasa dari usaha Anda sulit untuk
ditiru oleh kompetitor.

c. Sumber peluang usaha

1) Wawasan atau pengetahuan

Wawasan atau pengetahuan merupakan sumber peluang usaha yang datang dari
faktor internal. Seorang pengusaha atau wirausahawan membutuhkan wawasan
dan pengetahuan yang luas untuk dapat mengembangkan bisnis yang
dijalankan. Pengetahuan tersebut termasuk cara mengelola bisnis hingga cara
memasarkan produk agar konsumen dapat membelinya. Oleh karena itu,
wawasan dan pengetahuan menjadi hal yang penting untuk mengembangkan
sebuah bisnis.

2) Pengalaman di dunia bisnis

Pengalaman di dunia bisnis merupakan sumber peluang usaha yang datang dari
faktor internal. Seseorang yang memiliki pengalaman sebelumnya di dalam
dunia bisnis tentu akan lebih terampil dalam mengelola bisnisnya. Pasalnya, dia
lebih tahu produk apa yang diinginkan di pasaran. Dengan begitu, dia juga akan
lebih memiliki peluang untuk mengembangkan bisnisnya.

3) Sumber daya manusia atau kreativitas

Sumber daya manusia atau kreativitas merupakan sumber peluang usaha yang
datang dari faktor internal. Sumber daya manusia yang dimaksud di sini adalah
orang-orang yang terlibat dalam pengelolaan dan berjalannya bisnis. Mereka
dapat membantu kamu mengembangkan bisnis jika diberikan kesempatan
untuk menyampaikan pendapatnya.

19
Selain itu, seorang pengusaha yang memiliki kreativitas tinggi juga dapat lebih
mudah mengeluarkan ide untuk mengembangkan bisnisnya. Ide-ide kreatif
yang dapat berguna untuk pengembangan bisnis salah satunya adalah yang
terkait dengan cara-cara mempromosikan bisnis dan produknya.

4) Masalah yang dihadapi

Berbeda dengan sumber peluang usaha yang sudah disebutkan di atas, masalah
yang dihadapi adalah sumber peluang usaha yang datang dari faktor eksternal.
Masalah atau fenomena yang terjadi di sekitar kita dapat dimanfaatkan menjadi
peluang untuk mengembangkan bisnis. Sebagai contoh, pada masa pandemi ini
orang-orang jadi sulit untuk berbelanja atau membeli makanan keluar rumah,
dengan begitu kamu bisa memanfaatkannya dengan menjual produk yang dijual
secara online.

5) Permintaan pasar

Permintaan pasar dapat menjadi sumber peluang usaha yang berasal faktor
eksternal karena pengusaha dapat melihat besarnya permintaan pasar, sehingga
dapat menciptakan produk yang sesuai dan diinginkan oleh pasar. Dengan
begitu, bisnis yang telah diciptakan atau dijalankan oleh pengusaha bisa
mendatangkan konsumen dengan sendirinya.

6) Melakukan inovasi pada produk yang sudah ada

Melakukan inovasi pada produk yang sudah ada merupakan sumber peluang
usaha yang berasal dari faktor eksternal. Produk yang sudah tercipta dan jelas
telah diminati oleh banyak orang bisa menjadi peluang bisnis untuk
menciptakan hal baru. Sebagai contoh, sudah ada banyak produk minuman teh
kekinian tetapi hanya memiliki varian rasa original saja. Agar konsumen tidak
bosan, kamu dapat menambahkan varian rasa baru yang unik dan akan disukai
banyak orang.

d. Kriteria memilih peluang usaha

Peluang usaha dapat ditemukan setelah melakukan proses analisis berikut ini.

20
1) Analisis bidang usaha

Analisis bidang usaha adalah proses menentukan bidang atau sektor apa yang
akan dimasuki oleh pengusaha. Dalam analisis bidang usaha, kesimpulan yang
didapat adalah keputusan terakhir mengenai peluang usaha, misal pada bidang
pertanian, pemasaran, tekstil dan lain sebagainya.

2) Analisis prospek

Ciri-ciri peluang usaha bagus adalah ide usaha yang memiliki masa depan cerah
untuk waktu berikutnya. Analisis prospek berfungsi memastikan bahwa usaha
yang akan digeluti tidak akan berhenti di tengah jalan.

3) Modal analisis

Selain dua analisis sebelumnya, kriteria dalam memilih peluang usaha adalah
melakukan modal analisis. Pengusaha akan menganggarkan sejumlah modal
untuk ditindaklanjuti dalam kegiatan bisnisnya.

4) Analisis jam kerja

Durasi kerja adalah salah satu hal terpenting dalam bisnis. Oleh karena itu,
pengusaha harus melakukan analisis jam kerja guna menentukan durasi kerja
dan output yang diharapkan.

5) Analisis penghasilan

Analisis pendapatan digunakan untuk memproyeksikan potensi pendapatan di


masa depan. Meskipun potensi pendapatan berkaitan dengan modal yang
dialokasikan, setidaknya pendapatan tersebut memiliki kontinuitas sehingga
usaha tidak gulung tikar dan bisa melakukan ekspansi.

e. Penyebab Kegagalan Peluang Usaha

Penyebab kegagalan usaha dapat disebabkan oleh banyak hal, berikut di antaranya.

1) Analisisnya kurang akurat

21
Ketidakakuratan analisis dapat menyebabkan kegagalan di mana sudah banyak
modal dan tenaga yang teralokasikan untuk usaha tersebut. Oleh karena itu,
analisis keakuratan diperlukan untuk mengantisipasi dinamika pasar.

2) Buruknya sistem manajemen

Manajemen yang baik akan menghasilkan pelayanan dan produk yang baik
pula. Namun semakin kompleks bisnis bisa menyebabkan pengawasan menjadi
kurang. Oleh karena itu, perhatikan bagaimana proses produksi, distribusi, serta
proses lain yang dijalankan oleh para karyawan.

3) Sikap kurang ulet sebagai seorang pengusaha

Peluang usaha adalah potensi yang hanya bisa dilihat oleh mereka yang
memiliki keuletan. Untuk mempertahankan bisnisnya, seorang pengusaha harus
memiliki sikap dalam menghadapi konsumen dan kompleksnya persaingan
bisnis.

4) Perubahan kondisi sosial-ekonomi

Tidak dapat dipungkiri, aspek sosial-ekonomi berpengaruh terhadap pola


perilaku konsumen. Contohnya, saat pandemi melanda, banyak tempat usaha
yang kemudian tutup karena kehilangan konsumen secara drastis.

22
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Jadi, dapat disimpulkan bahwa kewirausahaan adalah kemampuan untuk


menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda sehingga seorang wirausaha adalah orang
yang pandai menangkap peluang dan mau mengerjakan peluang tersebut sebagai suatu
kesempatan untuk berkiprah mengimplementasikan gagasannya.

Kewirausahaan mempunyai peranan yang sangat penting bagi pertumbuhan


ekonomi, karena seorang wirausaha mampu membuka lapangan pekerjaan bagi orang lain,
wirausaha mampu meringankan beban pemerintah dengan mampu bertahan tanpa
mengandalkan pemerintah. Jumlah wirausahawan di suatu negara dapat mengidentifikasi
kemajuan negara tersebut, semakin banyak wirausahawannya maka semakin maju negara
tersebut.

3.2 Saran

Bagi setiap pembaca yang nantinya akan memulai berwirausaha harus berusaha
untuk meneladani dan dapat mencontoh sikap, karakteristik, dan sebagainya dalam
menjadi wirausahawan. Seorang wirausaha memang perlu untuk menghadapi sebuah risiko
karena dari proses risiko itu sendiri nantinya akan membawa sesuatu yang besar. Dan juga
semangat, kerja keras, ulet, serta tidak putus asa adalah sikap yang sangat dibutuhkan oleh
seorang wirausaha agar terus berkarya dengan usaha yang di jalankannya.
23
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Kewiraswastaan

https://meenta.net/pengertian-kewirausahaan-menurut-ahli/

https://www.smefinance.id/tips-article-detail/jenis-jenis-kewirausahaan

https://mamikos.com/info/macam-macam-kewirausahaan-pljr/#9_Macam-
macam_Kewirausahaan_Kewirausahaan_pembeli

https://www.liputan6.com/hot/read/5299845/tujuan-dan-manfaat-kewirausahaan-bagi-
perekonomian-ciptakan-lapangan-kerja#:~:text=Kewirausahaan%20penting%2C
%20karena%20memiliki%20kemampuan,memungkinkan%20pasar%20baru%20untuk
%20dikembangkan

https://m.kumparan.com/kabar-harian/wirausahawan-adalah-pelaku-kegiatan-usaha-simak-
penjelasan-lengkapnya-1wiafWwQj6t

https://www.jurnal.id/id/blog/apa-itu-wirausaha-bagaimana-cara-menjadi-wirausaha-
sukses/#:~:text=Para%20pelaku%20wirausaha%20adalah%20disebut,maupun
%20korporasi%20memiliki%20wirausahawan%20dibaliknya

https://plus.kapanlagi.com/wirausahawan-adalah-pelaku-kegiatan-usaha-ketahui-
karakteristik-dan-bidang-bidangnya-fc5749.html

https://usahain.info/ide-usaha-adalah-pengertian-dan-cara-promosi/

24
https://www.ruangmenyala.com/article/read/peluang-usaha-adalah

https://www.julo.co.id/blog/sumber-peluang-usaha

https://www.gramedia.com/best-seller/pengertian-peluang-usaha/

https://finance.detik.com/solusiukm/d-6357293/inilah-10-faktor-keberhasilan-wirausaha-
wajib-punya-biar-sukses

https://finance.detik.com/solusiukm/d-6361739/10-faktor-kegagalan-wirausaha-dan-solusi-
mencegahnya

https://alvianisme.com/ruang-lingkup-kewirausahaan/

https://elib.unikom.ac.id/files/disk1/793/jbptunikompp-gdl-yusufpuwan-39612-5-
unikom_2-2.pdf

25

Anda mungkin juga menyukai