Anda di halaman 1dari 7

84. Accumulated Journal, Vol. 3 No.

1 Januari 2021 ISSN: 2656-4203

ANALISIS PENGELOLAAN BANTUAN OPERASIONAL SEKOLAH


(BOS) PADA SDN 060864
Purwita Sari1, Emi Masyitah2, Eka Purnama Sari3
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Akuntansi, Universitas Potensi Utama1,2,
Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Program Studi Manajemen, Universitas Potensi Utama3,
Jl. K.L.Yos Sudarso, Tj. Mulia, Medan Deli, Kota Medan-20241 Telp: (061) 6640525,
e-mail: spurwitha@gmail.com1, emi.masyitah@gmail.com2, ekapurnamasari@potensi-utama.ac.id3

ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengelolaan dana Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) di SDN 060864 baik dalam pelaksanaan, pelaporan, dan tanggung
penggunaan dana yang sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020 Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional
Sekolah Reguler. Metode penelitian yang digunakan adalah jenis pendekatan deskriptif
dengan pendekatan kualitatif yaitu memecahkan masalah yang sedang diteliti dengan
mendeskripsikan keadaan Sekolah SDN 060864 dalam mengelola dana keuangan
Bantuan Operasional Sekolah berdasarkan fakta yang terjadi di lapangan melalui
metode wawancara, dokumentasi, dan observasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa
Tim Manajemen BOS SDN 060864 telah melaksanakan tata cara pengelolaan dana BOS
sesuai dengan petunjuk teknis BOS yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan
Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020.

Kata kunci : Pengelolaan Keuangan, BOS, Sekolah

ABSTRACT
This study aims to analyze the management of School Operational Assistance (BOS)
funds at SDN 060864 both in the implementation, reporting, and responsibility for the
use of funds in accordance with the Regulation of the Minister of Education and Culture
of the Republic of Indonesia Number 8 of 2020 concerning Technical Guidelines for
Regular School Operational Assistance. The research method used is a descriptive type
with a qualitative approach, namely solving the problem being studied by describing the
state of the SDN 060864 School in managing the School Operational Assistance
financial funds based on facts that occur in the field through interviews, documentation,
and observation. The results showed that the BOS Management Team of SDN 060864
had implemented the procedures for managing BOS funds in accordance with the BOS
technical instructions contained in the Regulation of the Minister of Education and
Culture of the Republic of Indonesia Number 8 of 2020.Abstrak dalam artikel ini juga
harus dituliskan dalam Bahasa Inggris.

Keywords : Financial Management, BOS, School

PENDAHULUAN

Pendidikan merupakan sarana utama dalam kemampuan berpikir sumber daya manusia yang
berkualitas. Pendidikan merupakan kebutuhan manusia sepanjang hidup dan selalu berubah
mengikuti perkembangan zaman teknologi dan budaya masyarakat. Namun pendidikan tidak hanya
dimaksud mengembangkan pribadi semata melainkan juga sebagai akar dari pembangunan karakter
anak bangsa dan Negara. Pendidikan dipandang sebagai suatu sarana yang membangun mutu
sumber daya bangsa dan karakter bangsa. Bangsa yang sukses merupakan bangsa yang perhatian
akan pendidikan dan dapat menghasilkan pencapaian prestasi pendidikan bangsa yang sesuai
dengan tujuan pendidikan nasional menurut Pasal 3 Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003,
Purwita Sari, Analisis Pengelolaan Bantuan Operasional… 85

Tujuan Pendidikan Nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik untuk menjadi manusia
yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu,
kreatif, mandiri, dan menjadi bangsa yang bertanggung jawab.
Sekolah adalah kerja sama sejumlah orang yang menjalankan seperangkat fungsi mendasar,
untuk melayani kelompok umur tertentu dalam ruang kelas, yang pelaksanaannya dibimbing oleh
guru melalui kurikulum yang bertingkat untuk mencapai tujuan instruksional, dengan terikat akan
norma dan budaya yang mendukungnya sebagai suatu sistem nilai. Ibrahim (2012) dalam Gede
Andreyan (2014) menyatakan Sekolah Dasar adalah bagian dari pendidikan dasar yang
menyelenggarakan pendidikan enam tahun.
Salah satu masalah yang tidak bisa dilupakan dalam mencapai tujuan pendidikan bangsa
adalah peran Negara dalam menyiapkan dan menyediakan bantuan dan sarana pendidikan. Menurut
Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional
menjelaskan bahwa Pemerintah dan Pemerintah Daerah wajib memberikan pelayanan, kemudahan,
dan jaminan dalam menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas bagi seluruh warga Indonesia
tanpa terkecuali. Peran Negara dalam membantu dan meringankan biaya pendidikan di Indonesia
adalah adanya Bantuan Operasional Sekolah (BOS).
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020
Tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah Reguler menyatakan program Pemerintah
Pusat untuk penyediaan pendanaan biaya operasional bagi sekolah sekolah yang bersumber dari
dana alokasi khusus nonfisik. Juknis BOS (2015) menyatakan Bantuan Operasional Sekolah
merupakan program pemerintah yang pada dasarnya adalah untuk penyediaan pendanaan biaya non
personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana program wajib belajar. Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) memiliki tujuan untuk membantu dan meringankan masyarakat dalam
pembiayaan pendidikan wajib belajar 12 tahun yang berkualitas dan bermutu, membebaskan
peserta didik atas pungutan biaya operasional sekolah, dan meringankan beban peserta didik dalam
membayar biaya pendidikan khususnya di sekolah swasta.
Adapun factor yang mempengaruhi keberhasilan program BOS adalah penyusunan
pengelolaan keuangan yang sesuai dengan petunjuk teknis BOS yang tertuang pada Peraturan
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020 menyatakan
bahwa adanya dana BOS regular bertujuan untuk membantu biaya operasional sekolah, dan
meningkatkan aksesibilitas dan mutu pembelajaran bagi peserta didik sehingga segala pembiayaan
pendidikan yang terjadi di sekolah harus dilaksanakan sesuai dengan prinsip penggunaan dana BOS
regular.
Penting adanya pengelolaan keuangan BOS yaitu untuk mewujudkan tata pengelolaan
keuangan yang transparan dan akuntabilitas sehingga mampu membantu tercapainya keberhasilan
sekolah yang efektif dan efisien sesuai dengan visi dan misi sekolah. Di kalangan masyarakat saat
ini banyak yang belum mengetahui bagaimana pengelolaan BOS yang dimulai dari perencanaan,
penggunaaan, pelaksanaan, dan pertanggung jawaban dana BOS yang sesuai dengan Peraturan
Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020 tentang Petunjuk
Teknis Bantuan Operasional Reguler. Adapun tujuan dan perumusan masalah yang akan diteliti
yaitu “Bagaimana pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) pada SDN 060864 ?”.

LANDASAN TEORI

Bantuan Operasional Sekolah

Bantuan Operasional Sekolah (BOS) merupakan program pemerintah yang meringankan


beban biaya pendidikan peserta didik wajib belajar 12 tahun. Peraturan Menteri Pendidikan Dan
Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Bantuan
Operasional Sekolah Reguler menyatakan bahwa BOS merupakan program Pemerintah Pusat untuk
penyediaan pendanaan biaya operasional bagi sekolah yang bersumber dari dana alokasi khusus
nonfisik. Juknis BOS (2015) menyatakan Bantuan Operasional Sekolah adalah program pemerintah
yang menyediakan pendanaan biaya non personalia bagi satuan pendidikan dasar sebagai pelaksana
86. Accumulated Journal, Vol. 3 No. 1 Januari 2021 ISSN: 2656-4203

program wajib belajar. Menurut Ismi Solikhatun (2016) “BOS merupakan program pemerintah
berupa pemberian dana langsung ke sekolah dengan besaran dana bantuan yang diterima sekolah
dan dihitung berdasarkan jumlah siswa.”
Jadi, BOS merupakan program pemerintah yang diberikan kepada satuan pendidikan
dasar untuk meringankan biaya atau pendanaan pendidikan non personalia kepada siswa tidak
mampu dan meringankan siswa lainnya dan sebagai pelaksana program wajib belajar serta
perluasan akses untuk upaya peningkatan mutu pendidikan, karena hampir seluruh biaya kegiatan
siswa dapat memanfaatkan dana BOS tersebut.

Tujuan Bantuan Operasional Sekolah

Tujuan umum bantuan operasional sekolah ialah membantu pendanaan biaya operasi dan
nonpersonalia sekolah, meringankan beban biaya operasi sekolah bagi peserta didik pada sekolah
yang diselenggarakan oleh masyarakat, dan meningkatkan kualitas proses pembelajaran di sekolah.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020 tentang
Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah Reguler bertujuan untuk membantu biaya
operasional sekolah, dan meningkatkan aksesibilitas dan mutu pembelajaran bagi peserta didik.
Abd Majid Latief (2015) menyatakan Bantuan Operasional Sekolah (BOS) secara umum bertujuan
untuk meringankan beban masyarakat terhadap pembiayaan pendidikan dalam rangka wajib belajar
9 tahun yang bermutu. Selain itu diharapkan program BOS dapat berperan dalam mempercepat
pencapaian standar pelayanan minimal di sekolah. Secara khusus program BOS bertujuan untuk
membebaskan pungutan bagi seluruh peserta didik terhadap biaya operasional sekolah,
membebaskan pungutan seluruh peserta didik miskin dari seluruh pungutan dalam bentuk apapun,
baik sekolah negeri dan sekolah swasta, dan meringankan beban biaya operasional sekolah bagi
peserta didik di sekolah swasta.

Juknis BOS (2015) dalam Ismi Solikhatun (2016) tujuan Bantuan Operasional Sekolah
adalah mewujudkan layanan pendidikan yang terjangkau dan bermutu bagi semua lapisan
masyarakat. Bantuan yang diberikan oleh pemerintah dihitung berdasarkan jumlah siswa per
sekolah dikalikan satuan biaya pendidikan. Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah
Reguler bahwa sasaran BOS regular yaitu sekolah yang diselenggarakan oleh Pemerintah
Daerah atau masyarakat penyelenggara pendidikan yang telah terdata dalam Dapodik. Bagi
Sekolah yang diselenggarakan oleh masyarakat telah memiliki izin operasional. Penyaluran
dana BOS Reguler dilakukan tiap triwulan. Bagi wilayah dengan geografis yang sulit
dijangkau penyaluran dana BOS Reguler dilakukan tiap semester.

Pengelolaan Keuangan
Setiap kegiatan perlu diatur agar berjalan tertib, lancar, efektif, dan efisien. Kegiatan di
sekolah/madrasah yang sangat kompleks membutuhkan pengaturan yang baik, termasuk dalam hal
keuangan. Ini disebabkan keuangan di sekolah/madrasah merupakan bagian yang amat penting
karena setiap kegiatan pada umumnya membutuhkan biaya sehingga perlu diadakannya
pengelolaan keuangan yang baik. Sesuai dengan substansi pengelolaan pendidikan pada umumnya,
kegiatan pengelolaan keuangan dilakukan melalui proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, pengkoordinasian, dan pengawasan atau pengendalian.

Lembaga Pengembangan Dan Pemberdayaan Kepala Sekolah (2013) Pengelolaan keuangan


dapat diartikan sebagai tindakan pengurusan/ketatausahaan keuangan yang meliputi pencatatan,
perencanaan, pelaksanaan, pertanggungjawaban, dan pelaporan. Dengan demikian, pengelolaan
keuangan sekolah merupakan rangkaian aktivitas mengatur keuangan sekolah mulai dari
perencanaan, pembukuan, pembelanjaan, pengawasan, dan pertanggung-jawaban keuangan
sekolah.
Beberapa kegiatan pengelolaan keuangan yaitu memperoleh dan menetapkan sumber-sumber
pendanaan, pemanfaatan dana pelaporan, pemeriksaan, dan pertanggungjawaban. Dalam
Purwita Sari, Analisis Pengelolaan Bantuan Operasional… 87

pengelolaan keuangan sekolah terdapat rangkaian aktivitas yang terdiri dari perencanaan program
sekolah, perkiraan pemasukan dan pengeluaran dalam pelaksanaan program, pengesahan, dan
penggunaan anggaran sekolah.

METODOLOGI PENELITIAN

Berdasarkan permasalahan penelitian maka jenis penelitian yang digunakan adalah


deskriptif dengan pendekatan kualitatif yaitu pemecahan masalah yang diteliti dengan
menggunakan cara penyajian data yang diperoleh dari wawancara, observasi lapangan, dan studi
pustaka kemudian dianalisis dan diinterpretasikan dengan memberikan kesimpulan dari hasil
penelitian yang dilakukan.

Teknik pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara dan dokumentasi dengan
pihak yang berwenang dalam pengelolaan keuangan dana BOS. Teknik analisis data yang
digunakan adalah metode deskriptif. Analisis deskriptif yaitu metode analisis data penelitian yang
digunakan untuk menjelaskan data, mengumpulkan data, dan menganalisis data dari objek yang
diteliti kemudian menarik kesimpulan dari hasil penelitian yang dilakukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


HASIL

Berdasarkan hasil penelitian yang diamati secara langsung melalui wawancara dengan
pihak yang berwenang di instansi SDN 060864 bahwa dalam proses perencanaan pengelolaan dana
BOS, komponen yang terlibat yaitu kepala sekolah sebagai penanggung jawab, bendahara sekolah
sebagai pengelola keuangan sekolah, dan komite sekolah. Proses perencanaan pengelolaan
keuangan diawali dengan menyusun rencana anggaran keuangan sekolah (RAKS) oleh tim
manajemen BOS sekolah yaitu kepala sekolah, bendahara sekolah, operator sekolah, dewan guru
dan komite sekolah. langkah-langkah penyusunan RAKS dimulai dengan mengidentifikasi dan
menulis daftar kebutuhan-kebutuhan sekolah yang akan digunakan dalam satu tahun seperti
pembiayaan inventaris sekolah dan biaya penunjang fasilitas sekolah.
Dana BOS mengalokasikan penggunaan dana untuk pemenuhan kelengkapan fasilitas di
sekolah, sekolah-sekolah penerima dana BOS di bantu untuk pembelian dan perbaikan fasilitas
sarana prasarana untuk mencapai standar minimum pelayanan melalui pengembangan
perpustakaan, kegiatan pembelajaran dan ekstrakulikuler, pengadaan peralatan sekolah, dan
pendayagunaan laboratorium dan bahan praktek. Sehingga, apabila sekolah memiliki kemampuan
keuangan yang baik, maka kelengkapan fasilitas penunjang kegiatan belajar siswa dapat terpenuhi
dengan baik. Semakin lengkap fasilitas belajar, akan semakin mempermudah dalam melakukan
kegiatan belajar. Kegiatan belajar yang baik dapat memberikan kesan positif kepada siswa dan
mutu sekolah menjadi lebih maju dan meningkat. Terlebih didukung dengan penggunaan dana
BOS yang sesuai dengan prosedur dan tepat sasaran maka dapat meningkatkan kualitas sekolah.
Penggunaan dana BOS yakni membiayai komponen kegiatan-kegiatan seperti
pengembangan perpustakaan, kegiatan dalam rangka penerimaan peserta didik, kegiatan
pembelajaran dan ekstrakulikuler peserta didik, kegiatan ulangan dan ujian, pembelian bahan-
bahan habis pakai, langganan daya dan jasa, perawatan sekolah/rehab ringan sanitasi sekolah,
pembayaran honorarium guru honorer dan tenaga kependidikan honorer, pengembangan profesi
guru, membantu peserta didik miskin yang belum menerima bantuan program lain seperti KIP,
(Kartu Indonesia Pintar), pembiayaan pengelolaan BOS, pembelian dan perawatan perangkat
komputer (Juknis BOS, 2015).
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah Reguler Pasal 9
menyatakan komponen penggunaan dana BOS digunakan untuk membiayai penerimaan
peserta didik, pengembangan perpustakaan, kegiatan pembelajaran dan ekstrakulikuler,
88. Accumulated Journal, Vol. 3 No. 1 Januari 2021 ISSN: 2656-4203

kegiatan asesmen/ evaluasi pembelajaran, administrasi kegiatan sekolah, pengembangan profesi


guru dan tenaga kependidikan, langganan daya dan jasa, pemeliharaan sarana dan prasarana
sekolah, penyediaan alat multi media pembelajaran, penyelenggaraan bursa kerja khusus,
penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi keahlian, dan pembayaran honor.

PEMBAHASAN

Dalam pelaksanaan pengelolaan dana BOS harus didasarkan pada kesepakatan dan
keputusan bersama antara Tim Manajemen BOS Sekolah, Dewan Guru, dan Komite Sekolah yang
harus didaftar sebagai salah satu sumber penerimaan dalam RKAS/RAPBS, di samping dana yang
diperoleh dari Pemda atau sumber lain yang sah. Hasil kesepakatan penggunaan dana BOS (dan
dana lainnya tersebut) harus dituangkan secara tertulis dalam bentuk berita acara rapat yang
dilampirkan tanda tangan seluruh peserta rapat yang hadir. Efek dari anggaran sekolah pada hasil
siswa adalah berbagai karakteristik sekolah mempengaruhi baik anggaran sekolah serta kinerja
siswa, pengeluaran anggaran tidak dapat diperlakukan sebagai variabel utama dalam pendidikan.
Faktor yang mengarah pada tercapainya tujuan pengelolaan dana BOS banyak yang belum
tercapai antara lain aspek perencanaan yang dikarenakan anggaran dana BOS yang diberikan
kepada sekolah dirasa masih terlalu sedikit dibandingkan dengan besaran biaya operasional yang
harus ditanggung oleh sekolah. Kedua aspek pelaksanaan, seluruh penggunaan anggaran BOS
sudah sesuai dengan juknis akan tetapi minimnya sosialisasi kepada orang tua sehingga
menyebabkan banyak pihak yang salah paham masalah dana BOS.
Pembiayaan sekolah dasar dan menengah merupakan proses yang kompleks dengan
beberapa tujuan, sistem keuangan sekolah berusaha untuk menyediakan sumber daya yang cukup
sehingga semua anak memiliki kesempatan untuk belajar, tetapi pada saat yang sama, sumber daya
harus digunakan seefisien mungkin. Pembuat kebijakan tidak selalu tahu cara terbaik untuk
meningkatkan sistem keuangan sekolah mereka, meskipun pembiayaan merupakan bagian penting
dari sistem pendidikan, tanpa sumber daya, sekolah tidak akan berfungsi.
Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020
tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah Reguler Pasal 3, penggunaan dana BOS
regular dilakukan berdasarkan prinsip :
1. Fleksibilitas yaitu penggunaan dana BOS regular yang dikelola sesuai dengan
kebutuhan sekolah yang tertuang dalam petunjuk teknis BOS regular Nomor 8
Tahun 2020 pasal 9 yaitu untuk membiayai penerimaan peserta didik,
pengembangan perpustakaan, kegiatan pembelajaran dan ekstrakulikuler, kegiatan
asesmen/ evaluasi pembelajaran, administrasi kegiatan sekolah, pengembangan profesi
guru dan tenaga kependidikan, langganan daya dan jasa, pemeliharaan sarana dan
prasarana sekolah, penyediaan alat multi media pembelajaran, penyelenggaraan bursa kerja
khusus, penyelenggaraan kegiatan uji kompetensi keahlian, dan pembayaran honor.
2. Efektivitas yaitu penggunaan dana BOS reguler diupayakan dapat memberikan hasil,
pengaruh, dan daya guna untuk mencapai tujuan pendidikan di sekolah. Sama halnya
bahwa penerapan prinsip efektivitas pada penggunaan dana BOS harus dapat mewujudkan
visi dan misi SDN 060864. Pengelolaan keuangan dikatakan memenuhi prinsip
keefektifan kalau kegiatan yang dilakukan dapat mengatur keuangan untuk
membiayai aktivitas dalam rangka mencapai tujuan instansi yang bersangkutan dan
kualitas outcomes-nya sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan.
3. Efisiensi yaitu penggunaan dana BOS regular diupayakan untuk meningkatkan kualitas
belajar siswa dengan biaya seminimal mungkin dengan hasil yang optimal. Dengan adanya
prinsip efisiensi, pemerintah memiliki harapan bahwa penggunaan dana BOS dapat
membiayai segala kebutuhan belajar siswa dimulai dari kegiatan pembelajaran dan
mengembangkan keahlian guru-guru dalam proses belajar mengajar.
4. Akuntabilitas yaitu penggunaan dana BOS regular dapat dipertanggungjawabkan secara
keseluruhan berdasarkan pertimbangan yang logis sesuai peraturan perundang-undangan.
5. Transparansi yaitu penggunaan dana BOS regular dikelola secara terbuka dan
mengakomodir aspirasi pemangku kepentingan sesuai dengan kebutuhan sekolah.
Purwita Sari, Analisis Pengelolaan Bantuan Operasional… 89

Berdasarkan hasil wawancara yang dilakukan pada tim manajemen BOS terutama
pemangku penanggung jawab atas pengelolaan dana BOS dan penggunaan dana BOS yaitu kepala
sekolah menyatakan bahwa tim manajemen BOS telah melaksanakan dan menerapkan prinsip-
prinsip penggunaan dana BOS sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020 pasal 3 pada pengelolaan dana BOS. Pada prinsip
transparansi menekankan tim manajemen BOS dan sekolah bahwa pengelolaan keuangan dana
BOS harus dilakukan secara terbuka kepada masyarakat di lingkungan sekolah sehingga
masyarakat dapat memberi saran, pengawasan, dan pengendalian atas penggunaan dana BOS. Pada
saat ini tidak ada keluhan maupun kritikan masyarakat dan dewan orang tua siswa terhadap
pengelolaan dan penggunaan dana BOS sampai saat ini dan jika ada orang tua siswa yang
mengajukan kritik terhadap pengelolaan dan penggunaan dana BOS maka pihak sekolah akan
melakukan rapat terbuka dengan tim manajemen BOS dan komite sekolah.
Dari hasil wawancara yang diperoleh dari bendahara sekolah yang berkaitan dengan
pertanggung jawaban pengelolaan dana BOS ada tata kelola BOS yang harus disiapkan yaitu
penyusunan laporan realisasi penggunaan dana BOS triwulan (formulir BOS K7 dan BOS K7A) di
tiap akhir triwulan untuk keperluan monitoring dan audit, menyusun laporan tahunan atas
penggunaan dana BOS tiap triwulan untuk diserahkan ke Kantor Dinas Pendidikan Pemerintah
Daerah. Pengelolaan dana BOS di mulai dari penyusunan rencana keuangan anggaran sekolah
(RKAS) lalu operator sekolah wajib menginput data siswa dengan benar lalu melakukan
pemutakhiran data pokok pendidikan (Dapodik) di aplikasi dapodik sesuai dengan kondisi rill
sekolah sampai batas waktu yang ditetapkan, lalu mengirimkan laporan hasil pelaporan pengunaan
dana BOS ke laman bos.kemendikbud.go.id.
Sesuai dengan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8
Tahun 2020 Pasal 17 Ayat (1) tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah Reguler
menyatakan bahwa semua pengelolaan, dan pelaporan atas penggunaan dana BOS reguler yang
dilakukan harus melaporkan semua penggunaan dana atas penyaluran dana BOS reguler pada
setiap tahap ke dalam sistem pelaporan Kementerian melalui laman bos.kemendikbud.go.id.
Apabila tim manajemen BOS tidak melakukan pelaporan penggunaan dana BOS yang tercantum
pada Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020
Pasal 17 Ayat (1) tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah Reguler maka penyaluran
dana BOS reguler pada tahap berikutnya tidak dapat dilakukan.

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa SDN
060864 telah melakukan prinsip penggunaan dana BOS reguler sesuai dengan Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020 Pasal 3 tentang Petunjuk
Teknis Bantuan Operasional Sekolah Reguler yaitu fleksibilitas, efektivitas, efisiensi, akuntabilitas,
dan transparansi. Pada pengelolaan, pelaporan dan tanggung penggunaan dana BOS reguler sudah
dilakukan oleh tim manajemen BOS SDN 060864 yaitu menyusun laporan RKAS dan
memutakhirkan data ke aplikasi dapodik sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan lalu
mengirimkan laporan hasil pelaporan pengunaan dana BOS ke laman bos.kemendikbud.go.id.
Saran yang akan disampaikan adalah Pemerintah harus menindaklanjutin pengawasan dan
pemeriksaan atas pengelolaan dan penggunaan dana BOS reguler di sekolah agar pengunaan dana
BOS sesuai dengan petunjuk teknis BOS dan tepat sasaran sesuai dengan tujuan bantuan
operasional sekolah yang tercantum dalam Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan
Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020 Pasal 2.
90. Accumulated Journal, Vol. 3 No. 1 Januari 2021 ISSN: 2656-4203

DAFTAR PUSTAKA

Bafadal, Ibrahim. (2012). Manajemen Peningkatan Mutu Sekolah Dasar Dari Sentralisasi Menuju
Desentralisasi. Jakarta: PT Bumi Aksara

Bhawa, G, A, S., Haris, I, A., & Artana, M. (2014). Efektivitas Pengelolaan Dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) Pada Sekolah Dasar Di Kecamatan Sukasada. Jurnal Vol:
4 No: 1 Tahun 2014: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha.
Singaraja, Indonesia

Departemen Pendidikan Nasional, Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik dan


Tenaga Kependidikan, Direktorat Tenaga Kependidikan 2000. Manajemen
Keuangan Sekolah.

Fitri, A. (2014). Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (Bos) Sekolah Dasar Negeri
Kecamatan Mandiangin Koto Selayan Kota Bukittinggi. Jurnal Administrasi
Pendidikan, 2(1), 33–39.

Kementerian Pendidikan Dan Kebudayaan. (2013). Pengelolaan Keuangan Sekolah/


Madrasah. Lembaga Pengembangan Dan Pemberdayaan Kepala Sekolah
(LPPKS) Indonesia.

Latief, Majid, Abd., Jamil. (2015). Evaluasi Pelaksanaan Program Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) Sekolah Menengah Pertama. Jurnal Utilitas Vol. 1 No. 1 April
2015

Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 2020
tentang Petunjuk Teknis Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Reguler.

Petunjuk Teknis. (2015). Bantuan Operasional Sekolah (BOS) Sekolah Dasar .

Solikhatun, Ismi. (2016). Analisis Pengelolaan Dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) (Studi
Pada SMK Negeri 1 Yogyakarta). Jurnal Kajian Pendidikan Akuntansi Indonesia
Edisi 5 Tahun 2016.

Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai