Anda di halaman 1dari 3

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/324418780

KEAMANAN PANGAN: Prasyarat Dasar Pangan

Article · December 2017

CITATIONS READS

0 6,122

1 author:

Purwiyatno Hariyadi
Bogor Agricultural University
202 PUBLICATIONS 452 CITATIONS

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Food Diversification View project

Karakterisasi sifat fisik, kimia dan fungsional yang diproses secara fermentasi spontan dan terkendali View project

All content following this page was uploaded by Purwiyatno Hariyadi on 10 April 2018.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Wawasan

kelompok karakteristik
khas produk pangan yang
erat kaitannya dengan nilai
pangan. X adalah karakteristik
produk pangan yang bersifat
positif terhadap kepuasan
konsumen pangan; dan karena
itu perlu perlu ditingkatkan Gambar 1. Formula sederhana nilai pangan
(dimaksimalkan), Y adalah
karakteristik produk pangan
yang bersifat negatif terhadap
kepuasan konsumen pangan;
sehingga perlu diminimalkan.
Sedangkan A dan B adalah
konstanta-konstanta faktor
keamanan.
Karakteristik produk pangan
yang berkaitan erat dengan
kepuasan konsumen (X dan
Y) bisa diidentifikasi secara
detail; sesuai dengan konsep
mengenai produk pangan
yang diinginkan (Gambar 2). Gambar 2. Berbagai faktor X dan Y yang erat kaitannya
Untuk faktor X; pada awalnya dengan nilai pangan
masyarakat konsumen menilai
produk pangan berdasarkan konsumen terhadap hubungan aktifitas fisik seperti olah raga.

KEAMANAN PANGAN: pada ukuran jumlah/kalori


atau porsinya saja; sedangkan
untuk faktor Y konsumen
sangat memperhatikan faktor
antara pangan, gizi dan
kesehatan; maka konsumen
mempunyai tuntutan yang
semakin tinggi tentang
karakteristik gizi yang baik.
Tidak kalah pentingnya,
dengan semakin meningkatnya
kesadaran konsumen terhadap
pelestarian lingkungan hidup,
maka karakteristik produk yang

Prasyarat Dasar Pangan


harga. Untuk produk pangan
dengan harga (faktor Y) yang Tetapi tidak hanya itu, konsumen mengindikasikan keramahan
sama; maka semakin besar juga semakin menuntut adanya terhadap lingkungan juga
jumlah/kalori ukuran (faktor X) fungsi-fungsi lain yang bisa semakin penting. Konsumen
Oleh : Prof.Dr.Purwiyatno Hariyadi akan memberikan nilai, yaitu diperoleh dari suatu produk menjadi tertarik untuk
Dosen Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan hasil pembagian X/Y, yang pangan; diluar fungsi gizi. mengetahui apakah proses
Institut Pertanian Bogor lebih besar. Namun, dengan Tuntutan ini telah melahirkan produksi suatu produk pangan
berkembangnya status sosial karakteristik mutu lain yaitu telah dilakukan berdasarkan
Keamanan Pangan adalah kondisi dan upaya yang diperlukan untuk mencegah pangan ekonomi konsumen, maka faktor fungsionalitas; terutama yang pada kaidah-kaidah yang
dari kemungkinan cemaran biologis, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, X ini kemudian berkembang; berkaitan dengan kesehatan, ramah lingkungan. Beberapa
merugikan, dan membahayakan kesehatan manusia serta tidak bertentangan dengan agama, dimana konsumen tidak hanya seperti karakter produk pangan pertanyaan seperti “Apakah
keyakinan, dan budaya masyarakat sehingga aman untuk dikonsumsi. memperhatikan jumlah/kalori yang bisa meningkatkan sistem b a h a n ke m a s a n p a n g a n
Undang-Undang No 18 Tahun 2012 Tentang Pangan ukuran, tetapi mempunyai ketahanan tubuh, mengurangi merupakan bahan kemasan
(Bab I, Pasal 1, Ayat 5) tuntutan yang tinggi terhadap risiko terkena k a n k e r, yang bisa terdegradasi secara

P
aspek citarasa, gizi, sensori, dan mengurangi risiko terkena biologis?”, “Apakah produk
angan bersifat multi fungsi. politisnya. Pangan dapat pula secara sungguh-sungguh nilai adanya berbagai pilihan. serangan jantung. Tidak hanya pangan diproduksi dengan
Sehingga, nilai suatu menjadi identititas bangsa, pangan nasionalnya. itu, dengan perkembangan melakukan pembakaran
produk pangan (value of yang mencerminkan kekayaan Pada kesempatan kali ini, Faktor X untuk Nilai ilmu dan teknologi pangan dan l a h a n h u t a n ? ”, “A p a k a h
gizi, konsumen juga menuntut p ro s e s p ro d u ks i p a n g a n
food) bisa diukur dari berbagai alamnya, serta kondisi sosial pembahasan nilai pangan Pangan
sisi. Nilai pangan bisa dihargai ekonomi masyarakatnya. hanya terkait dengan keamanan produk pangan yang bisa yang dilakukan oleh industri
Faktor X pada Gambar 2
dari sisi fungsi dasarnya; yaitu Pa n g a n memang tidak dan mutu pangan saja. Dalam membantu kinerja fisik, seperti menyebabkan pencemaran
tersebut terus berkembang
sisi nilai energi dan nilai gizinya, terpisahkan dari kehidupan hal ini, nilai pangan dapat m e n i n g k a t k a n ke t a h a n a n l i n g ku n g a n ? ”, m e r u p a k a n
sesuai dengan tingkat
tetapi bisa pula dihargai sosial, ekonomi dan budaya diformulasikan menjadi model fisik, membantu terbentuknya hal penting dijawab bagi
kemajuan peradaban manusia
dari nilai fungsionalitas, nilai suatu bangsa. Oleh karena sederhana, sebagaimana otot, memperkuat tulang, atau konsumen “hijau” ini.
itu sendiri. Misalnya, dengan
ekonomi, nilai sosial budaya, itu, sangat penting bagi suatu dinyatakan dalam Gambar 1. mampu mengganti cairan Namun demikian, faktor X
semakin meningkatnya
bahkan bisa juga dari nilai bangsa untuk memformulasikan A, B, X dan Y adalah tubuh yang hilang karena khas dan penting bagi produk
tingkat kesadaran masyarakat

10 | Majalah Keamanan Pangan Majalah Keamanan Pangan | 11


pangan tetaplah faktor sensori. kepraktisan dan kemudahan merugikan, dan membahayakan Peranan Teknologi
Faktor sensori ini (termasuk (menurunnya kompleksitas) kesehatan manusia serta Pangan
faktor kenampakan, tekstur, akan semakin tinggi pula. Hal tidak bertentangan dengan Keamanan pangan adalah
flavor dan terutama cita rasa) ini dimanifestasikan dengan agama, keyakinan, dan budaya p ra s y a ra t u n t u k p a n g a n
adalah faktor utama produk produk pangan instan yang masyarakat sehingga aman bermutu. Tidak akan bermakna
pangan; yang memberikan memiliki waktu persiapan yang untuk dikonsumsi. bicara mengenai mutu, jika
sensasi kenikmatan pada semakin singkat. Menurunnya U n d a n g - U n d a n g N o. 1 8 p ro d u k p a n g a n t e s e b u t
konsumennya. Untuk dapat kompleksitas yang dituntut Tahun 2012 Tentang Pangan tidak memenuhi persyaratan
memberikan fungsi dasarnya konsumen ini juga semakin tersebut mempersyaratkan keamanan pangan. Jadi, bagi
sebagai sumber energi dan gizi meluas. Tututan konsumen bahwa produk pangan harus siapa pun yang bergerak di
(serta fungsionalitas lainnya), t e n t a n g ke p ra k t i s a n d a n (A) tidak “mengganggu, bidang pangan, hal pertama
produk pangan tersebut harus kemudahan mencakup merugikan, dan membahayakan dan utama yang harus
dikonsumsi. Ketika dikonsumsi kemudahan dan kecepatan kesehatan manusia” dan (B) Gambar 3. Faktor keamanan merupakan prasyarat pangan bermutu
diperhatikan adalah tentang
itulah faktor sensori mempunyai dalam mendapatkannya, tidak “bertentangan dengan keamanan pangan. Oleh karena
m i k ro b a p a t o g e n d a p a t Hal ini juga diperkuat dengan
peranan penting dan bahkan kemudahan dan kecepatan agama, keyakinan, dan budaya itu, keamanan pangan harus
menyebabkan orang sakit diterbitkannya Undang-
dapat menjadi faktor penentu dalam membawa, membuka, masyarakat “ sehingga aman mulai dipertimbangkan pada
atau keracunan, cemaran Undang No 33 Tahun 2014
apakah pangan tersebut akan mempersiapkan, memasak, untuk dikonsumsi. Oleh karena saat tahap rancangan awal
kimia dapat menimbulkan tentang Jaminan Produk Halal
kembali dikonsumsi atau tidak. mengonsumsi, kemudahan itu, pada formula nilai pangan pengembangan bisnis pangan.
penyakit akut maupun kronis, serta telah diresmikan satuan
Selanjunya, karakteristik – dan kecepatan dalam (Gambar1) terdapat dua faktor Te k n o l o g i pangan
serta bahan-bahan asing yang kerja baru di Kemenag RI sejak
faktor X- ini bisa dieksplorasi membersihkan dan membuang A dan B, yang merupakan faktor mempunyai peranan untuk
secara fisik dapat mencelakai Oktober 2017, yaitu: Badan
lebih jauh sesuai dengan sampahnya. keamanan; yaitu keamanan menghasilkan suatu produk
konsumennya. Pe n y e l e n g g a ra J a m i n a n
konsep nilai yang relevan Secara keseluruhan, faktor fisiologis atau jasmani (A) dan pangan yang aman dan
Cemaran-cemaran biologis, Produk Halal (BPJPH).
bagi tujuan pembangunan X/Y inilah yang disebut sebagai keamanan psikologis atau bermutu. Sehingga secara
kimia, dan fisik ini diatur dalam Bagi masyarakat muslim,
pangan yang diinginkan, faktor mutu produk pangan, rohani (B), seperti diuraikan sadar dan bertanggung jawab,
bentuk standar keamanan produk pangan yang
disosialiasaikan kepada atau faktor nilai tambah. pada Gambar 3. aspek keamanan pangan
pangan yang disusun mengandung komponen
masyarakat. Faktor etika Teknologi dan industri pangan Keamanan pangan secara harus masuk dalam kegiatan
berdasarkan pada prinsip haram (tidak halal) tentu akan
produksi, etika pemasaran, terus berkembang untuk jasmani atau fisiologis (A); yang perancangan, yaitu sejak
analisis risiko. Kembali kepada menjadikan produk pangan
etika bisnis dapat menjadi memenuhi tuntutan konsumen dicirikan oleh terbebasnya perancangan lokasi, bangunan,
model pada Gambar 3, maka tersebut tidak bernilai. Demikian
faktor nilai X ini. Disamping itu, tersebut. Dengan kata lain, masyarakat dari jenis mesin dan peralatan, produk,
faktor keamanan secara jasmani juga bagi konsumen dari
masih teradapat faktor “DLL/ teknologi dan industri pangan pangan yang “mengganggu, kemasan, penyimpanan dan
(A) ini mempunyai nilai diantara kelompok masyarakat lainnya,
Dan Lain-Lain”, yang dapat terus berkembang untuk merugikan, dan membahayakan penggudangan, distribusi,
0 sampai 1. Nilai A=1 jika yang karena kepercayaan atau
diungkap dan dikembangkan memberikan nilai tambah kesehatan manusia”. Dalam sampai pada penjajaan
produk pangan tersebut tidak gaya hidup yang dipilihnya
untuk memberikan nilai lebih bagi produk pangan yang hal ini; keamanan secara tahap ritel, serta penanganan
mengandung cemaran, A=0 jika tidak mengonsumsi bahan
bagi produk pangan yang dihasilkan, sesuai dengan fisiologis adalah rasa aman rumah tangga dan konsumsi.
produk tersebut mengandung hewani (kelompok vegetarian)
dikembangkan. Misalnya, tuntutan konsumen. Dengan yang diperoleh konsumen Kewajiban bagi setiap insan
c e m a ra n m e l e w at i b at a s , maka adanya komponen
dalam upaya mensosialisasi kan kreativitas dan inovasi, perlu karena produk pangan pangan–khususnya ahli
yang ditentukan oleh standar, hewani pada produk pangan
kemandirian dan kedaulatan didefinisikan dengan teliti dan yang dikonsumsinya tidak teknologi pangan- untuk tidak
dan 0<A<1 jika produk akan menyebabkan produk
pangan, maka pada faktor tepat faktor-faktor X dan Y, tercemar oleh bahan-bahan mengembangkan suatu produk
mengandung cemaran dalam tersebut menjadi tidak sesuai
DLL ini bisa dimasukkan sehingga diperoleh hasil bagi yang dapat mengganggu pangan yang “mengganggu,
jumlah yang diperbolehkan. untuk dikonsumsi; yang artinya
unsur kandungan lokal suatu X/Y yang paling kompetitif bagi kesehatan manusia. Bahan- merugikan, dan membahayakan
Faktor keamanan pangan menjadi tidak bernilai. Faktor
produk pangan, keterlibatan produk pangan. bahan berbahaya itu adalah kesehatan manusia” serta
yang kedua adalah keamanan keamanan secara psikologis/
masyarakat lokal dalam cemaran biologis (virus, bakteri, yang “bertentangan dengan
pangan secara rohani (atau rohani (B) ini sifatnya mutlak
memproduksi pangan, atau Faktor Keamanan protozoa, parasit, prion),
psikologis) ini adalah rasa (cocok atau tidak cocok) agama, keyakinan, dan budaya
nilai tradisional lokal lainnya. Faktor mutu atau faktor X cemaran kimia seperti toksin, masyarakat “.
aman yang secara psikologis sehingga sebagai konstanta
dan Y saja tidaklah cukup untuk allergen, residu (pestisida,
d i t e r i m a o l e h ko n s u m e n pada formula nilai pangan,
Faktor Y untuk Nilai suatu produk pangan. Prasyarat herbisida, insektisida, antibiotik
karena produk pangan yang nilai B ini adalah 0 atau 1.
Pangan bagi pangan bermutu adalah & hormon pertumbuhan), sisa
dikonsumsinya sesuai dengan Tidak peduli betapa bagusnya
Untuk faktor Y, selain faktor keamanan. Sesuai dengan pupuk, logam berat, dioksin,
latar belakang budaya, sosial, nilai gizi suatu produk pangan
harga, faktor penting yang batasan keamanan pangan dll; maupun cemaran fisik
kepercayaan, agama, ataupun maupun betapa murahnya
semakin dikehendaki oleh (UU No 18, 2012), Keamanan (potongan gelas, kayu, batu/
gaya hidup yang lain. Untuk produk tersebut, jika nilai
konsumen adalah faktor waktu Pa n g a n a d a l a h k o n d i s i kerikil, logam (potongan
sebagian besar masyarakat B=0, maka secara keseluruhan
persiapan. Dengan semakin dan upaya yang diperlukan paku, bijih stepler), bagian
Indonesia yang beragama p ro d u k p a n g a n t e r s e b u t
m e n i n g k at n y a ke s i b u k a n , untuk mencegah pangan serangga, tulang, plastik, dll).
Islam, maka faktor kehalalan mempunyai nilai 0 bagi
semakin banyaknya wanita dari kemungkinan cemaran Beberapa contoh bahaya
menjadi suatu prasyarat yang masyarakat tertentu itu.
bekerja, maka kebutuhan biologis, kimia, dan benda yang ditimbulkan oleh
tidak bisa ditawar-tawar lagi.
konsumen terhadap lain yang dapat mengganggu, cemaran tersebut, seperti

12 | Majalah Keamanan Pangan Majalah Keamanan Pangan | 13

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai