Muhamad Pujiono Ek, Bis..
Muhamad Pujiono Ek, Bis..
Mata Kuliah
PEMIKIRAN DAN PERADABAN ISLAM
Oleh Kelompok 10
Muhamad Pujiono (2023310009)
DOSEN PENGAMPU:
Siti Khusnia, ME.
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan
karunia -_Nya sehingga kami bisa menyelesaikan makalah yang berjudul
Organisasi Islam di Indonesia NU & Muhammadiyah, Makalah ini disusun agar
pembaca dapat memperluas ilmu pengetahuan tentang Organisasi Islam di
Indonesia NU & Muhammadiyah yang kami sajikan berdasarkan pengamatan
dari berbagai sumber informasi dan referensi.
Penulis,
Muhamad Pujiono
2
DAFTAR ISI
Cover ....................................................................................................................1
3. Tujuan ...............................................................................................................5
2.Muhammadiyah ......................................................................................6
1.Muhammadiyah ......................................................................................9
1.Muhammadiyah ...................................................................................... 12
PENUTUP ................................................................................................ 14
1.Kesimpulan ............................................................................................. 14
2.Saran .......................................................................................................14
3
BAB 1
PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Perkembangan islam diindonesia ditandai dengan munculnya
fenomena menguatnya religuisitas umat islam. Fenomena yang sering
ditengarai Sebagai kebangkitan islam ini muncul dalam bentuk
meningkatnya kegiatan peribadatan, semakin banyaknya pengajian,
merebaknya busana yang islami, dan munculnya partai – partai serta
organisasi yang memakai platfrom islam. Pada masa setelah kemerdekaan
banyak organisasi dan partai - partai islam yang bermunculan dengan
corak dan warna yang berbeda –beda. Ada yang bergerak dalam bidang
politik, social budaya, pendidikan, ekonomi, dan sebagainya. Namun
semuanya memiliki tujuan yang sama,yaitu memajukan bangsa Indonesia
khususnya umat islam.
Begitu banyak organisasi-organisasi islam yang muncul di
Indonesia,baik yang sudah berdiri sebelum masa kemerdekaan maupun
setelah masa kemerdekaan. Beberapa organisasi islam yang besar di
Indonesia yaitu, Muhammadiyah, Nahdlatul ulama (NU) , kedua
organisasi islam tersebut memiliki peran yang cukup besar bagi bagsa
Indonesia. Oleh karena itu, dalam makalah ini saya akan membahas
mengenai kedua organisasi islam tersebut. Harapannya semoga makalah
ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih kepada pembaca mengenai
organisasi-organisasi islam tersebut
4
2. Rumusan Masalah
4. Tujuan
1. Mengetahui latar belakang atau sejarah berdirinya organisasi islam
Muhammadiyah, Nahdlatul Ulama (NU)
2. Mengetahui Visi dan Misi serta tujuan Muhammadiyah, Nahdlatul
Ulama (NU)
3. Mengetahui Fokus dan arah pergerakan Muhammadiyah, Nahdlatul
Ulama (NU)
5
BAB II
PEMBAHASAN
1. Muhammadiyah
Muhammadiyah didirikan dikampung kauman Yogyakarta pada
tanggal 8 Dzulhijjah 1330 H/18 November 1912 M. Muhammadiyah
didirikan oleh Muhammad Darwis yang kemudian dikenal sebagai
K.H Ahmad Dahlan. Beliau adalah pegawai kesultanan kraton
Yogyakarta, sebagai seorang khatib,dan seorang pedagang. Melihat
keadaan umat islam pada waktu itu jumud,beku dan penuh amalan-
amalan yang bersifat mistik, beliau tergerak hatinya untuk mengajak
mereka kembali kepada ajaran islam yang sebenernya berdasarkan Al-
Qur’an DAN Hadits. Oleh karena itu, beliau memberikan pengertian
keagamaan dirumahnya ditengah kesibukan beliau sebagai khatib dan
pedagang.
Kelahiran dan keberadaan Muhammadiyah pada awal berdirinya
tidak lepas dan merupakan manifestasi dari gagasan pemikiran dan
amal perjuangan K.H Ahmad Dahlan yang menjadi pendirinya.
Setelah menunaikan ibadah haji ke Tanah suci dan bermukim kedua
kalinya pada tahun 1903, Kyai Dahlan mulai menyemaikan benih
pembaruan di tanah air. Gagasan pembaruan itu diperoleh Kyai Dahlan
setelah berguru kepada ulama-ulama Indonesia yangf bermukim di
Makkah seperti syeaikh Ahmad khatib dari minangkabau, Kyai
Nawawi dari Banten, Kyai Mas Abddullah dari Surabaya, dan Kyai
Fakih dari maskumambang. Selain itu, Kyai Daahlan juga memperoleh
ide pembaruan ditanah air setelah membaca pemikiran-pemikiran para
pembaru islam seperti Ibn Taimiyah, Muhammad bin Abdil Wahab,
jamaluddin Al- Afghani, Muhammad Abduh, dan Rasyid Ridha.
6
Dengan modal kecerdasan dirinya serta interaksi selama bermukim
disaudi Arabia dan bacaan karya-karya atas para pembaru islam itu
telah menanamkan benih ide-ide pembaruan dalam diri Kyai Ahmad
Dahlan. Jadi sekembalinyaa dari Arah Saudi,Kyai Dahlan justru
membawa ide dan gerakan, pembaruan. Bukan malah konservatif.
Embrio kelahiran Muhammadiyah sebagai sebuah organisasi
untuk menggaktualisasikan gagasan-gagasanya yang merupakan hasil
interaksi kyai Dahlan dengan kawan –kawan dari boedi Oetomo yang
tertarik dengan masalah agama yang diajarkan Kyai Dahlan,yakni R ,
Budihardjo dan R. Sosrosugondo. Gagasan itu juga merupakan saran
dari salah seorang siswa kyai Dahlan di kweekschool jetis dimana kyai
mengajar agama pada sekolah tersebut secara ekstrakulikuler, yang
sering datang ke rumah kyai dan menyarankan agar kegiatan
pendidikan yang dirintis kyai Dahlan tidak diurus oleh kyai sendiri
tetapi oleh organisasi agar terdapat kesinambungan setelah kyai wafat.
Nama Muhammadiyah pada mulanya diusulkan oleh kerabat
dan sekaligus sahabat kyai Ahmad Dahlan yang bernama Muhammad
Sangidu. Kemudian diputuskan kyai Dahlan setelah melalui shalat
Istikharah. Secara etimologi nama Muhammadiyah artinya pengikut
Nabi Muhammad SAW. Organisasi Muhammadiyah ini diajukan
pengesahannya pada tanggal 20 Desember 1912 dengan mengirim’’
statute Muhammadiyah’’( Anggaran Dasar Muhammadiyah yang
pertama tahun 19129), yang kemudian baru disahkan oleh Gubernur
jenderal Belanda pada 22 Agustus 1914.
7
2. Nahdlatul Ulama (NU)
Nahdlatul Ulama atau yang biasa disingkat NU merupakan
organisasi yang didirikan oleh para ulama pada tanggal 16 Rajab 1344
H/31 Januari 1926 m di Surabaya. Secara etimologi Nahdlatul Ulama.
Berarti kebangkitan ulama. Latar belakang berdirinya (NU) Berkaitan
erat dengan perkembangan pemikiran keagamaan dan politik dunia
islam kala itu. Salah satu Faktor pendorong lahirnya NU adalah karena
adanya tantangan yan bernama globalisai yang terjadi dalam dua hal :
1. Globalisasi Waahabi, pada tahun 1924, Syarief Husein,
Raja Hijaz (Makkah) yang berpaham sunni di taklukkan
oleh Abdul Aziz bin Saud yang beraliran Wahabi.
Tersebarlah berita penguasa baru itu akan melarang semua
bentuk amaliyah keagamaan kaum sunni, yang sudah
berjalan berpuluh - puluh tahun di Tanah Arab, dan akan
menggantinya dengan ajaran wahabi.
2. Globalisasi Imperialisme fisik konvensional yang di
Indonesia dilakukan oleh belanda, Inggris, dan jepang.
Sebagaimana juga terjadi dibelahan bumi Afrika,Asia,
Amerika, latin, dan negeri-negeri lain yang dijajah Eropa.
8
Berhubungan dengan itu, maka K.H Wahab Hasbullah
bersama- sama para ulama’ dengan restu K.H Hasyim Asy’ari
memutuskan untuk mengirimkan delegasi sendiri ke muktamar
tersebut dengan membentuk komite Hijaz. Pada tanggal 31
Januari 1926 komite mengadakan rapat di Surabaya dengan
mengundang para ulama’ terkemuka di Surabaya dan dihadiri
K.H Hasyim Asy’ari dan K.H Asnawi kudus sebagai delegasi
komite Hijaz menghadiri Muktamar Dunia Islam di Makkah.
Komite Hijaz inilah yang kemudian dikenal dengan Nahdlatul
Ulama (NU). Beberapa tokoh dibalik berdirinya NU yaitu K.H
Kholil, K.H Hasyim Asy’ari , dan K.H Abdul Wahab
Hasbullah.
9
2. Memahami agama Islam dengan mengunakan akal pikiran sesuai
dengan jiwa ajaran Islam
3. Menyebarluaskan ajaran islam yang bersumber kepada Al-
Qur’an sebagai kitab Allah SWT terakhir dan Sunnah Rasul untuk
pedoman hidup umat manusia
4. Mewujudkan amalan-amalan islam dalam kehidupan
pribadi,Keluarga dan Masyarakat
Tujuan Muhammadiyah
10
3. Di bidang pendiddikan, pengajaran dan kebudayaan mengupayakan
terwujudnya penyelenggaraan pendidikan dan pengajaran serta
pengembangan kebudayaan yang sesuai dengan ajaran Islam untuk
membina umat agar menjadi muslim yang taqwa, berbudi luhur,
berkarakter, berpengetahuan luas dan terampil, serta berguna bagi agama,
bangsa, dan Negara, melalui jalur pendidikan formal, non formal dan
kegiatan budaya yang dinafasi nilai-nilai islam.
4. Di bidang sosial, mengupayakan terwujudnya kesejahteraan lahir dan
batin bagi rakyat Indonesia
5. Di bidang ekonomi, mengupayakan terwujudnya pembangunan ekonomi
untuk pemerataan kesempatan berusaha dan menikmati hasil- hasil
pembangunan, dan megutamakan tumbuh dan berkembangnya ekonomi
kerakyatan.
6. Mengembangkan usaha- usaha lain yang bermanfaat bagi masyarakat
banyak guna terwujudnya Khairu Ummah.
11
3. Fokus dan Arah Pergerakan Organisasi Islam
1. Muhammadiyah
Dengan melihat sejarah pertumbuhan dan perkembangan
Muhammadiyah sejak kelahirannya, secara jelas dapat diamati
dengan mudah oleh siapapun yang secara sepintas mau
memperhatikan ciri-ciri perjuangan Muhammadiyah sebagai
berikut :
1. Muhammadiyah adalah gerakan Islam
Muhammadiyah di bangun oleh K.H Ahmad Dahlan sebagai
hasil kongkrit dari telah dan pendalaman terhadap Al-Qur’an. Faktor
inilah yang sebenernya paling utama yang mendorong berdirinya
Muhammadiyah, sedangkan faktor-faktor lain dapat dikatakan sebagai
factor penunjang. Dari latar belakang berdirinya Muhammadiyah
tersebut jelaslah bahwa sesungguhnya kelahiran Muhammadiyah itu
tidak lain karena diilhami, dimotivasi, dan disemangati oleh ajaran-
ajaran AL- Qur’an karena itulah seluruh gerakannya tidak ada motif
lain kecuali semata- mata untuk merealisasikan prinsip-prinsip ajaran
Islam.
2. Muhammadiyah adalah gerakan tajdid.
Muhammadiyah sejak semula menempatkan diri sebagai salah
satu organisasi yang berhidmat menyebarluaskan ajaran agama Islam,
sekaligus membersihkan amalan umat yang terang-terangan
menyimpang dari ajaran islam, baik berupa khurafat, syirik, maupun
bid’ah lewat gerakan dakwah. Salah satu dari gerakan tajdid yaitu
memeragi secara total berbagai penyimpanan ajaran islam, sifat Tajdid
yang dikenakan pada gerakan Muhammadiyah sebenarnya tidak hanya
sebatas pengertian upaya murnikan ajaran islam dari berbagai kotoran
yang menempel pada tubuhnya, melaikan juga termasuk upaya
12
Muhammadiyah melakukan berbagai pembaruan cara- cara
pelaksanaan Islam dalam kehidupan bermasyarakat.
13
Meskipun demikian, NU memperbolehkan warganya untuk berpolitik
dan berafiliasi dengan partai manapun.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
2. Saran
14
DAFTAR PUSTAKA
15