TEMP RBA sementara-BLUD KPH UNIT XXIV GULARAYA TAHUN 2024
TEMP RBA sementara-BLUD KPH UNIT XXIV GULARAYA TAHUN 2024
(SEMENTARA)
TAHUN 2024
Desember 2023
1| Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
LEMBAR PENGESAHAN
2| Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
KATA PENGANTAR
Dengan rahmat Tuhan Yang Maha Esa kami dapat menyelesaikan penyusunan
Rencana Bisnis Anggaran (RBA) KPH Unit XXIV Gularaya Provinsi Sulawesi Tenggara
Tahun 2024. Pelaksanaan penyusunan Rencana Bisnis Anggaran (RBA) Tahun diajukan
sebagai bagian dari operasonalisasi BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya yang
ditetapkan dengan Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara No. 268 Tahun 2016.
3| Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
RINGKASAN EKSEKUTIF
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Unit XXIV Gularaya merupakan Unit Pelaksana
Teknis Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara yang ditetapkan sebagai organisasi
satuan kerja Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) berdasarkan Keputusan Gubernur
Sulawesi Tenggara Nomor: 268 Tahun 2016 tanggal 4 Maret 2016, sebagai dukungan
dalam rangka operasional Badan Layanan Umum Daerah UPTD KPH Unit XXIV
Gularaya maka ditetapkan Peraturan Gubernur No. 13 Tahun 2016 tentang Pola Tata
Kelola BLUD KPH Gularaya.
Wilayah kelola UPTD KPH Unit XXIV Gularaya ditetapkan dengan Keputusan
Menteri Kehutanan No. SK.61/Menhut-II/2011 tentang Penetapan Wilayah KPHP Model
Unit XXIV Kabupaten Konawe Selatan dan Kendari Provinsi Sulawesi Tenggara
sebagaimana telah dirubah dengan SK Men-LHK No. SK. 459/Menlhk/Setjend/
PLA.0/12/2020 tanggal 11 Desember 2020. Wilayah KPH Unit XXIV Gularaya secara
administratif meliputi Kabupaten Konawe Selatan dan Kota Kendari dengan luas wilayah
kerja berdasarkan hasil overlay Peta Perkembangan Pengukuhan Kawasan Hutan
Provinsi Sulawesi Tenggara Surat Keputusan Menteri Kehutanan Nomor :
SK.6028/MENLHK-PTKL/KUH/PLA.2/ 11/2017 tanggal 7 November 2017 seluas 117.889
ha, teridiri dari Hutan Lindung (HL) 45.419 ha, Hutan Produksi Terbatas (HPT) 3.620 ha
dan Hutan Produksi seluas 68.850 ha.
UPTD KPH Unit XXIV Gularaya (KPH Gularaya) menyelenggarakan tugas dan
fungsinya sesuai dengan ketentuan perudang-undangan yang berlaku dengan
menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum Daerah. BLUD
merupakan instansi di lingkungan pemerintah daerah yang mengelola kekayaan daerah
yang tidak dipisahkan. Memiliki kewajiban menyusun laporan keuangan sebagai bentuk
pertanggung jawabannya, laporan Keuangan disusun berdasarkan standar akuntansi
pemerintahan. Oleh karena itu BLUD disebut sebagai entitas akuntansi dan entitas
pelaporan.
Penyelenggaraan tugas dan fungsi KPH Gularaya selaku UPTD pada Dinas
Kehutanan Provinsi, diperhadapkan dengan luas areal yang belum terkelola dengan baik,
intensitas konflik kawasan hutan yang tinggi, perambahan dan pembalakan liar. Disisi lain
KPH Gularaya juga menghadapi tingginya permintaan/permohonan pelayanan dari
masyarakat dan pelaku usaha dalam rangka pemanfaatan lahan hutan untuk kegiatan
tanaman pangan dan kegiatan non kehutanan lainnya. Oleh karena itu, diperlukan inisiasi
KPH Gularaya dalam rangka mendukung kegiatan pengelolaan hutan sehingga status
hutan dan hak-hak negara atas kawasan hutan dapat diselenggarakan dengan sebaik-
baiknya. Melalui penerapan BLUD pada KPH Gularaya, maka pelayanan publik yang
diselenggarakan oleh KPH dapat lebih difokuskan untuk dapat menghasilkan produk-
produk kehutanan melalui intervensi pasar dan pembiayaan sesuai dengan Rencana
Bisnis Anggaran pada BLUD.
RBA BLUD KPH Gularaya tahun 2024 disusun berbasis kinerja dengan indikator
capain pelayanan adalah terbangunnya kondisi sosial yang mendukung iklim investasi,
peningkatan kapasitas kelembagaan masyarakat pada izin perhutanan sosial, membuka
peluang investasi, fasilitasi dan penyelenggaraan kegiatan peningkatan produksi hasil
4| Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
hutan pada izin perhutanan sosial, jaminan ketersedian pasar yang berbasis produk hasil
hutan kayu, HHBK, jasa lingkungan dan produk ketahanan pangan dan energi, termasuk
di dalamnya adalah usaha BLUD dalam pemanfaatan potensi usaha masyarakat di luar
kawasan hutan pada areal/lahan yang telah dibebani hak, pengembangan unit usaha
melalui pembangunan industri pengolahan hasil hutan kayu dan bukan kayu, serta
industri hilir kehutanan berupa mebel, kerajinan kayu dan bukan kayu.
Rencana Bisnis dan Anggaran Tahun Anggaran 2024 pada BLUD KPH Gularaya
disusun dengan mempertimbangkan perkembangan kebijakan nasional dalam
pemanfaatan hutan pada KPH, kondisi internal KPH dan perkekonomian negara.
Sumber-sumber penerimaan BLUD KPH Unit XXIV Gularaya tahun 2024 disusun
berdasarkan ketentuan pasal 51 Peraturan Menteri Dalam Negeri No. 79 Tahun 2018.
Selain bersumber dari APBD, penerimaan BLUD KPH Gularaya dirumuskan berupa 1)
pelayanan dan fasilitasi sesuai tugas dan fungsi KPH yang pembiayaan dari pihak lain
yang sah 2) hasil kerja sama dengan pihak lain 3) lain-lain pendapatan BLUD yang
meliputi; (a) komisi, potongan ataupun bentuk lain sebagai akibat dari pemasaran,
penjualan dan/atau pengadaan barang dan/atau jasa atas produk-produk kehutanan oleh
BLUD, (b) pengembangan usaha industri pengolahan hasil hutan, (c) pemanfaatan hasil
hutan pada areal yang telah dibebani hak atas tanah.
Asumsi penerimaan dan belanja pada BLUD KPH Gularaya secara eksternal
mempertimbangkan asumsi makro pertumbuhan ekonomi yang diperkirakan akan tumbuh
postif di atas 3,5%, pertumbuhan pasar terhadap produk kehutanan tumbuh lebih dari 5%
sedangkan tingkat inflasi 4,5%. Asumsi internal adalah aspek penyusunan RBA terhadap
kemampuan KPH. Oleh karena itu perkiraan belanja (sumber dana BLUD) dari
penerimaan BLUD KPH Gularaya tahun 2024 ditetapkan sebesar Rp. 60.000.000 (enam
puluh juta rupiah). Penerimaan tersebut bersumber dari pelayanan yaitu fasilitasi sesuai
tugas dan fungsi KPH dengan biaya pihak lain yang sah, hasil kerja sama dengan pihak
lain, lain-lain pendapatan BLUD yang sah.
Saat ini KPH Gularaya didukung dengan jumlah personil 58 orang, dan secara
bertahap diharapkan dapat memenuhi kebutuhan personil (SDM) dalam rangka
mendukung penyelenggaraan pelayanan dalam pengelolaan hutan. Penguatan kapasitas
SDM dan kelembagaan KPH hingga di tingkat organisasi Resort KPH merupakan
kebutuhan dalam membangun kelembagaan KPH. Optimalisasi pelayanan BLUD pada
UPTD KPH Unit XXIV Gularaya merupakan bagian strategi membangun tata kelola hutan
yang baik. Membangun harmonisasi hubungan sosial dalam pengelolaan hutan dan
memelihara fungsi pokok ekologi sumber daya hutan senantiasa menjadi landasan
filosofis dalam budaya kerja bagi segenap personil KPH Gularaya dalam penyelenggaran
pelayanan publik.
5| Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
DAFTAR ISI
6| Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
BAB I PENDAHULUAN
A. GAMBARAN UMUM
A.1. Status Hukum, Sejarah dan Perkembangan KPH Unit XXV Gularaya
Kesatuan Pengelolaan Hutan (KPH) Unit XXIV Gularaya merupakan Unit Kerja
Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi Tenggara, wilayah kerjanya meliputi 2 (dua) wilayah
administrasi di Provinsi Sulawesi Tenggara yaitu Kabupaten Konawe Selatan dan Kota
Kendari. Secara geografisterletak pada 4° 01’ 09” sampai 4° 31’ 15” Lintang Selatan, dan
antara 122° 07’ 57” dan 122° 46’ 07” Bujur Timur.
UPTD KPH Unit XXIV Gularaya menerapkan PPK BLUD ditetapkan dengan
Keputusan Gubernur Sulawesi Tenggara Nomor: 268 Tahun 2016 tanggal 4 Maret 2016
dengan status BLUD bertahap. Pedoman operasional BLUD KPH Unit XXIV
Gularayaadalah (1) Peraturan Gubernur No. 13 Tahun 2016tentang Pola Tata Kelola
KPH Gularaya, (2) Peraturan Gubernur No. 14 Tahun 2016 2016 Tentang Rencana
Strategi Bisnis dan (3) Peraturan Gubernur No. 15 Tahun 2016 2016 Tentang Standar
Pelayanan Minimum.
Pengelolaan Keuangan pada Badan Layanan Umum Daerah (BLUD) merupakan
konsep pengelolaan keuangan negara dimaksudkan untuk meningkatkan pelayanan
7| Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
kepada masyarakat dengan fleksibilitas pengelolaan keuangan berdasarkan prinsip
ekonomi, produktivitas, dan penerapan praktik bisnis yang sehat sebagaimana dijabarkan
dalam Peraturan Pemerintah Nomor 23 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Badan Layanan Umum (BLU).
Sejarah kawasan hutan yang menjadi wilayah kelola Kesatuan Pengelolaan Hutan
Produksi (KPHP) Gularaya dimulai dengan penunjukan berdasarkan surat Swapraja
Laiiwoi pada tahun 1934, dan pada tahun 1982 diperkuat berdasarkan Surat Keputusan
Menteri Pertanian No. 639/Kpts-II-Um/1982 tanggal 1 Desember 1982 tentang Tata Guna
Hutan Kesepakatan, Selanjutnya pada tahun 1999 yang wilayah kelola KPHP
Gularaya ditunjuk dan ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan
Perkebunan Nomor 454/Kpts-II/1999 tanggal 16 Juni 1999 tentang Penunjukan Kawasan
Hutan dan Perairan di Wilayah Provinsi Sulawesi Tenggara.
Wilayah kerja UPTD KPH Unit XXIV ditetapkan berdasarkan Keputusan Menteri
Kehutanan Nomor SK.61/Menhut-II/2011 tangga 28 Februari 2011 seluas ± 134.419
Hadan selanjutnya sesuai Keputusan Menteri Kehutanan Nomor SK.465/Menhut-II/2011
tanggal 9 Desember 2011, maka luas wilayah kelola KPHP Gularaya mengalami
perubahan menjadi ± 115.363,01 Ha yang terdiri Kabupaten Konawe Selatan seluas±
112.439,13 hadan Kota Kendari seluas ± 2.923,88ha.
Sesuai pemutakhiran luas kawasan hutan Provinsi Sulawesi Tenggara
berdasarkanhasil rekonstruksi batas Tahun 2015– 2016 dan Rencana Tata Ruang
8| Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
Provinsi Sulawesi Tenggara berdasarkan Peraturan Gubernur Sulawesi Tenggara No. 47
Tahun 2015, maka wilayah kelola KPHP Gularaya mengalami perubahan sebagaimana
Keputusan Menteri LHK No. SK.6028/ MENLHK-PKTL/KUH/PLA.2/II/2020 tanggal 7
November 2020dari luas ± 134.419 Ha menjadi seluas 117.889 ha, teridiri dari Hutan
Lindung (HL) 45.419 ha, Hutan Produksi Terbatas (HPT) 3.620 ha dan Hutan Produksi
seluas 68.850 ha.
Sifat dasar atau nature of business dari KPH Unit XXIV Gularaya adalah
penyelenggaran tugas dan fungsi KPH sesuai dengan ketentuan yang berlaku dalam
rangka tercapainya tujuan pengelolaan hutan lestari baik fungsi sosial, ekonomi dan
keseimbangan fungsi ekologi sumber daya hutan, dalam penyelenggaraannya
berpedoman pada Rencana Pengelolaan Hutan Jangka Panjang (RPHJP) KPH Unit XXIV
Gularaya 2014-2024 sesuai Keputusan Menteri LHK Nomor: 6774/MENLHKKPHP/
PKPHP/HPL.0/12/ 2020 tanggal 14 Desember 2020.
Dalam RPHJP KPH Gularaya tujuan pengelolaan hutan pada KPH adalah;
1. Terselenggaranya usaha perhutanan sosial dan kegiatan ekonomi masyarakat di
sekitar kawasan hutan.
9| Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
7. Meningkatnya kesejahteraan dan partisipasi masyarakat dalam menjaga dan
melestarikan fungsi sumberdaya hutan
Dengan tujuan tersebut di atas, KPH Unit XXIV Gularaya memantapkan diri
sebagai unit pelayanan publik sekaligus sebagai unit produksi dalam tata kelola hutan di
wilayah kerjanya. Pada dasarnya unit pelayanan dan unit produksi menciptakan ruang
bagi KPH Unit XXIV Gularaya melakukan fungsi bisnis, menyelenggarakan fungsi
produksi dan sekaligus fungsi perlindungan hutan.
B. DASAR HUKUM
Dasar hukum yang digunakan dalam penyusunan RBA adalah sebagai berikut:
Visi pelayanan BLUD KPH Unit XXIV Gularaya adalah adalah “Mewujudkan
Tata Kelola Hutan yang Akuntabel, Partisipatif, Berkeadilan untuk Kesehjateraan
masyarakat dan Mendukung Pembangunan Daerah”.
Untuk mewujudkan visi diatas, maka ditetapkan misi BLUD KPH Gularaya
sebagaimana tertuang dalam rencana pengelolaan hutan jangka panjang sebagai
berikut
:
1. Mengelola Sumber Daya Hutan (SDH) dengan prinsip pengelolaan hutan lestari
berdasarkan Karakteristik dan daya dukung DAS.
2. Meningkatkan manfaat hasil hutan kayu dan bukan kayu, ekowisata, jasa
lingkungan, serta potensi usaha berbasis kehutanan lainnya guna menghasilkan
keuntungan untuk menjamin kemandirian KPHP Gularaya secara berkelanjutan.
3. Mengembangkan KPHP Gularaya yang profesional dan handal berbasis kearifan
lokal.
4. Membangun kelas kelas perusahaan hutan tanaman, pemungutan dan
pemanfaatan hasil hutan bukan serta pemanfaatan jasa lingkungan.
5. Melaksanakan pengelolaan wilayah tertentu sesuai dengan peruntukan lahan dan
arah pengelolaan.
6. Melaksanakan bisnis berbasis kehutanan dan menerapkan PPK BLUD.
7. Memberdayakan masyarakat dalam program Hkm, HTR, HD melalui peningkatan
peran multipihak.
8. Meningkatkan pelayanan masyarakat melalui optimalisasi fungsi hutan.
11 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
9. Memberikan kontribusi bagi pembangunan daerah (kabupaten/kota, provinsi) dan
nasional melalui peningkatan pelayanan umum, kesejahteraan masyarakat, PAD
dan penyelesaian permasalahan lingkungan.
Tujuan pengelolaan hutan yang akan dicapai oleh KPH Gularaya adalah :
1. Terselenggaranya usaha perhutanan sosial dan kegiatan ekonomi masyarakat di
sekitar kawasan hutan.
2. Terselenggaranya pengelolaan hutan lestari pada wilayah kelola KPHP
Gularaya.
3. Terwujudnya usaha pemanfatan hutan kelas perusahaan hutan tanaman,
pemanfaatan dan pemungutan hasil hutan bukan kayu dan pemanfaatan jasa
lingkungan.
4. Meningkatnya pelayanan masyarakat melalui distribusi akses pemanfaatan hutan.
5. Meningkatnya kesehjateraan dan partisipasi masyarakat dalam menjaga dan
melestarikan fungsi sumberdaya hutan
D. BUDAYA KERJA
Nilai-nilai dasar yang dianut KPH Unit XXIV Gularaya adalah merupakan sikap kerja
karyawan KPH Unit XXIV Gularaya dalam memberikan pelayanan pengelolaan
kehutanan dengan berdasarkan kepada:
12 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
7. Kejujuran adalah salah satu landasan kerja dalam memberikan pelayanan
terhadap masyarakat dan mitra kerja;
8. Kerja kerasadalah kesungguhan hati mengaktualisasikan diri dalam bekerja dan
mengabdi untuk mencapai hidup sejahtera;
9. Disiplin adalah perwujudan sikap mental dan perilaku karyawan KPHP Gularaya
yang taat dan patuh terhadap ketentuan peraturan dan hukum yang berlaku;
10. Keprofesionalisme adalah kunci utama terciptanya pelayanan KPH Unit XXIV
Gularaya yang prima berdasarkan kompetensi profesi untuk mencapai kepuasan
masyakat dan mitra kerja;
11. Integritas adalah menunjukkan kesatuan yang utuh sehingga merupakan potensi
dan kemampuan dari karyawan KPH Unit XXIV Gularaya yang memancarkan
kewibawaan dan kejujuran;
12. Kebersamaan adalah salah satu upaya dalam memberikan pelayanan yang prima
untuk mencapai tujuan dan cita-cita berdasarkan azas kebersamaan dan
tanggungjawab.
Produk hasil hutan yang dihasilkan dari pelayanan BLUD KPH Gularaya adalah;
1. Produk hasil hutan kayu dan hasil hutan bukan kayu;
2. Produk industri pengolahan dan kerajinan hasil hutan kayu dan bukan kayu;
3. Produk jasa lingkungan dan ekowisata;
4. Pelayanan pada KPH Gularaya yang diselenggarakan berdasarkan tugas dan
fungsi KPH Gularaya.
F. STRUKTUR ORGANISASI
1. Pejabat Pengelola PPK BLUD KPH Unit XXIV Gularaya terdiri dari:
13 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
2. Satuan Pengawas Internal :
a. Ketua : Kepala Dinas Kehutanan Prov. Sultra
b. Sekertaris : Kepala Bidang Perencanaan dan Pemanfaatan Hutan
c. Anggota : Kepala KPH Unit XXIV Gularaya
14 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
BAB II
15 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
- Hasil kajian investasi menunjukkan potensi pengembangan kelas perusahaan
hutan di wilayah KPH Gularaya dinilai layak dan menguntungkan.
2). Kelemahan
- Masih lemahanya norma dan standar pemanfaatan hutan pada KPH.
- Beberapa pengembangan kelas perusahaan hutan membutuhkan kapitalisasi
sumber daya dan Belanja yang cukup besar.
- Masih rendahnya dukungan kebijakan untuk pengengembangan kelas
perusahaan hutan pada usaha kecil menengah seperti usaha jasa lingkungan
(wisata alam dan sumber daya air bersih) dan HHBK.
- Kelas perusahaan pemanfaatan hutan tanaman jati eks HTI/Reboisasi belum
didukung dengan kebijakan regulasi yang memadai.
- Untuk kelas perusahan hutan tanaman memiliki resiko investasi terkait waktu,
tingginya perambahan dan pembalakan liar.
2). Kelemahan
- Belum ada percontohan kelembagaan KPH sebagai model pembelajaran bagi
penerapan PPK BLUD pada KPH Unit XXIV Gularaya.
- SDM untuk pengelolaan administrasi dan keuangan belum cukup dan memadai.
- Kompetensi, kuantitas dan kualitas SDM belum dapat memenuhi beban tugas,
luas wilayah kerja dan pengembangan bisnis kelas perusahaan hutan.
16 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
- Struktur organisasi dan Tata Kerja pada BLUD pada KPH Unit XXIV Gularaya
belum akomodatif terhadap pengembangan bisnis kelas perusahaan hutan.
1). Kekuatan
- Fleksibilitas penerapan PPK BLUD.
- Anggaran yang berasal dari kerjasama merupakan salah satu sumber
penerimaan BLUD yang dapat dikelola sesuai fleksibiltasi pengelolaan
keuangan pada BLUD.
- Kerjasama pemanfaatan hutan pada KPHP Gularaya dilakukan dengan
Pola Bagi Hasil berdasarkan ketentuan yang berlaku.
- Dukungan operasional dari APBD/APBN dalam rangka pengembangan
layanan dalam rangka peningkatan produksi, nilai tambah dan manfaat
ekonomi lainnya.
2). Kelemahan
- KPH Unit XXIV Gularaya perlu menyusun standar pengelolaan administrasi
dan keuangan
- Belum adanya standar akutansi dan pelaporan kuangan yang dapat
digunakan di BLUD KPH Unit XXIV Gularaya.
17 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
A.1.4. Aspek Sosial – Eknomi
1). Kekuatan
- Tersedianya pola pelibatan masyarakat dalam rangka mendukung
pelayanan pada masyarakat dalam rangka pemanfaatan hutan
- Skema Perhutanan sosial untuk pemberdayaan masyarakat.
- Dukungan masyarakat dalam kerjasama pemanfaatan hutan di wilayah KPH
Unit XXIV Gularaya.
- Tingkat ketergantungan masyarakat sebagai sumber kehidupan sangat
tinggi.
2). Kelemahan
- Tingginya perambahan dan penguaasan lahan hutan dan pembalakan liar.
- Masih rendahnya pengetahuan dan kapasitas masyarakat.
- Tingginya permintaan lahan untuk pertanian.
18 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
B. ASUMSI – ASUMSI PENYUSUNAN RBA TAHUN 2024
Aspek makro dan mikro yang dipertimbangkan dalam penyusunan RBA meliputi
faktor eksternal yang secara ekonomi dapat mempengaruhi kinerja penyelenggaraan
layanan untuk menghasilkan nilai ekonomi dan secara mikro dilingkup internal KPH
asumsi tersebut sebagai berikut;
Meskipun terdapat dampak wabah covid 19 pada perekonomian nasional tahun 2020
menyebabkan perekonomian nasional memasuki jurang resesi, namun pertumbuhan
pasar terhadap produk kehutanan secara relatif tidak terganggu terutama beberapa
produk hasil hutan bukan kayu.
berikut;
No Aspek mikro Asumsi 2024
1. Pembelanjaan pelayanan publik sebagai fungsi public Terdapat kegiatan pada KPH
obligation KPH Gularaya yang diBelanjai dari
APBD/APBN seperti
pengamanan hutan, kegiatan
RHL, honorarium, gaji
dan operasional kantor dan
lainlain
19 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
4. Pelayanan tugas dan fungsi KPH Gularaya Kegiatan perecanaan
hutan, fasilitasi dan
kegiatan lainnya yang
pembiayaannya berasal
dari pihak lain yang sah
5. Kenaikan tarif HOK 10%
C.1. Sasaran, Target Kinerja Pengelolaan Hutan dan Standar Pelayanan Minimal
Pelayanan Tugas
Batas
dan Fungsi KPH Pencapaian
No Indikator Standar Waktu
Pencapaian
20 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
2 Pengelolaan 2.1. Operasionalisasi layanan 100% 100% 5 Tahun
Wilayah KPH BLUD KPH
sebagai entitas 2.2. Terbangunnya organisasi
100 % 80% 5 Tahun
bisnis RPH sebagai unit – unit
layanan pemanfaatan
hutan dalam operasional
BLUD.
2.3. Adanya Pola tata Kelola 100 % 80% 5 Tahun
bagi BLUD dalam
pemanfaatan kawasan,
jasling, HHBK, Kayu pada
hutan hak
3 Pemberdayaan 3.1. Tercapanya 22.000 ha 100% 46% 5 Tahun
Masyarakat izin perhutanan sosial
Sekitar Hutan 3.2. Tercapainya 80% 11.8% 5 Tahun
penanaman pada izin
PS seluas 5000 ha
3.3. Pendataan pemanfaatan 80% 10% 5 tahun
hutan pada izin PS dalam
rangka optimalisasi PNBP
21 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
6 Penyelenggaraan 6.1. Identifikasi Lahan Kritis 100% 80% 5 Tahun
Rehabilitasi dan pada lahan yang tidak
Reklamasi pada dibebani hak pada hutan
areal diluar izin, produksi dan hutan
areal yang sudah lindung
ada hak atau izin
6.2. Penyiapan Areal 100 % 20% 5 Tahun
pemanfaatan dan
Reboisasi
penggunaan
kawasan
6.3. Pemeliharaan tanaman 100% 20% 5 Tahun
hutannya
pertahun
22 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
9 Penyediaan dan 9.1. Kecukupan Jumlah 20 30% 5 Tahun
Peningkatan Personil Polisi orang
Kapasitas SDM Kehutanan (Polhut) (100%)
9.2. Kelengkapan Jumlah
Personil Pengelola KPH 60 orang
(100 %)
100% 5 Tahun
23 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
4 Adanya kegiatan setiap 100% 5 Wilayah 80%
pengembangan tahun pemafaatan yang
pemanfaatan pada dikembangkan dan
luas areal yang cukup memiliki kesesuaian
lahan adalah RPH
Kolono, Moramo,
Moramo Utara
5 Adanya jaminan setiap 100% 6 Pasar tersedia, 80%
pasar yang tahun namun belum ada
berkesinambungan perjanjian/kontrak
kerja sama
6 Tercapainya efisiensi, setiap > 60% 7 Belum operasional > 60%
peningkatan nilai tahun
tambah produk,
perluasan segment
pemasaran
7 Terbangunnya setiap > 80% 8 Program belum >70%
partisipasi tahun sepenuhnya
masyarakat disosialisasikan
8 Adanya evaluasi setiap > 80% 9 Belum dapat >70%
kepuasan layanan tahun dievaluasi
2 Kegiatan 1 adanya data hasil setiap 100% 1 Ditetapkan dalam < 80%
pemanfaatan Identifikasi areal tahun RPHJP dan
dan potensial menurut RPHJPd
penggunaan tujuan dan fungsi
kawasan pemanfataan
hutan
2 adanya Inisiasi setiap 100% Belum ada realisasi 60%
pembangunan usaha tahun 2
kerja sama dan
kepastian pasar
3 Ketersedian Tenaga setiap 100% 3 Tersedia 5 orang 70%
penyuluh dan Ganis tahun penyuluh dan 1
orang Ganis PHPL
HHBK, dari total
kebutuhan 12 orang
penyuluh dan 3
orang Ganis PHPL
HHBK
4 Adanya setiap 100% 4 Belum ada realisasi 60%
pengembangan tahun
layanan pada RPH
5 Adanya sumber setiap 100% 5 Belum ada realisasi 80%
penerimaan daerah tahun
6 Adanya penerimaan setiap 100% 6 Belum ada realisasi 80%
negara PNBP tahun
7 Terbangunnya setiap > 70% 7 Belum ada realisasi >70%
partisipasi tahun
masyarakat
8 Kepuasan layanan setiap 100% 8 Belum ada evaluasi >70%
tahun
3 Kegiatan 1 Penetapan areal setiap 100% 1 Telah ditetapkan 100%
Pemanfaatan dalam RPHJP tahun dalam RPHJP
Jasa
Lingkungan
2 Adanya pengelolaan setiap 100% 2 dikelola oleh 80%
tiket masuk objek tahun operator kerja sama
wisata
3 Adanya pengelolaan setiap 100% 3 dikelola oleh 80%
kazebo, kios, toilet, tahun operator kerja sama
air bersih dan parkir
4 Adanya sarana setiap 20% 4 dikelola oleh 80%
peneyelenggaraan tahun operator kerja sama
kegiatan camping
unit, racing dan lain-
lain
24 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
5 Pendampingan, setiap 100% 5 dilaksanakan pada 80%
penyuluhan dan tahun RPH
pembinaan Kelompok
Tani Hutan
6 Ketersedian Tenaga setiap 100% 6 belum ada realisasi 80%
penyuluh dan Ganis tahun
7 Terbangunnya setiap > 70% belum ada realisasi >80%
partisipasi tahun 7
masyarakat
8 Kepuasan layanan setiap > 80% 8 Belum ada evaluasi >70%
tahun kepuasan layanan
4 Kegiatan 1 Tersedianya data dan setiap 100% 1 Ditetapkan dalam 80%
Pemanfaatan peta zona arahan tahun RPHJP dan
Produk Hasil pada peta tata hutan RPHJPd
Hutan Bukan dalam RPHJP-
Kayu RPHJPd menurut
tujuan dan fungsi
pemanfataan
2 Tersedianya data setiap 80% 2 Data yang >50%
hasil inventarisasi tahun digunakan
seluruh potensi rotan berdasarkan
pada KPH Gularaya laporan identifikasi
3 Tercapainya target setiap 100% 3 Belum ada laporan 90%
produksi minimal 300 tahun realisasi produksi
ton per tahun
4 Identifikasi areal setiap >60% 4 Belum ada peta 60%
untuk pengkayaan/ tahun
penanaman rotan
pada areal
pemanfaatan
5 Ketersedian Tenaga setiap 100% 5 2 orang ganis, 100%
penyuluh dan Ganis tahun penyuluh pada RPH
6 Pendampingan, setiap 100% 6 dalam tahap 70%
penyuluhan dan tahun penyusunan
pembinaan Kelompok program
Tani Hutan
7 Adanya jaminan setiap 100% 7 ada penampung 100%
pasar yang tahun
berkesinambungan
8 Terbangunnya setiap 100% 8 Masuk dalam >80%
partisipasi tahun program
masyarakat pemberdayaan
9 Kepuasan layanan setiap 100% 9 Belum ada evaluasi >70%
tahun kepuasan layanan
5 Kegiatan 1 Tersedianya data dan setiap 100% 1 Dialokasikan pada >80%
Pemanfaatan peta zona arahan tahun Blok
Produk Hasil pada peta tata hutan Pemberdayaan dan
Hutan Kayu dalam RPHJP- izin PS
Hutan RPHJPd menurut
tujuan dan fungsi
pemanfataan
2 Tersedianya data setiap 80% 2 Belum ada evaluasi 70%
potensi pada tahun tersedianya data
kawasan hutan pada potensi pada
areal izin Perhutanan kawasan hutan
sosial pada areal izin
perhutanan sosial
3 Tersedianya data setiap 80% 3 belum ada data 70%
potensi pada APL tahun
4 Adanya investasi setiap 80% 4 Kerjasama dengan 80%
kerja sama tahun PT. INC/Hyundai
pemanfaatan
tanaman
25 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
5 Ketersedian Tenaga setiap 100% 5 Tersedia 5 orang 80%
penyuluh dan Ganis tahun penyuluh dan 1
orang Ganis PHPL
HHBK, dari total
kebutuhan 12 orang
penyuluh dan 3
orang Ganis PHPL
HHBK
6 Pendampingan, setiap 100% 6 Tersedia 5 orang 80%
penyuluhan dan tahun penyuluh dan 1
pembinaan Kelompok orang Ganis PHPL
Tani Hutan HHBK, dari total
kebutuhan 12 orang
penyuluh dan 3
orang Ganis PHPL
HHBK
7 Adanya jaminan setiap 100% 7 realisasi perjanjian 80%
pasar yang tahun kerjasama
berkesinambungan
8 Terbangunnya setiap 100% 8 Masuk dalam 80%
partisipasi tahun program
masyarakat pemberdayaan
3. Fasilitasi pemanfaatan hasil hutan kayu hasil tanaman izin perhutanan sosial;
4. Fasilitasi kegiatan produksi hasil hutan bukan kayu yang berasal dari pengumpul
HHBK, kerja sama/Kemitraan, dan Izin Perhutanan Sosial;
6. Pembangunan Industri Hasil Hutan Kayu sebagai unit bisnis KPH Gularaya melalui
kerja sama BLUD.
26 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
Urain Sasaran target dan output pelayanan sebagai berikut:
27 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
a. Pengumpul HHBK Madu 2.000 liter
Izin Perorangan Pengumpul
Madu se- Sulawesi Tenggara
melalui Kerjasama BLUD
28 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
c. Pemanfaatan Hasil Hutan Bukan Kayu (HHBK)
- Identifikasi areal potensial menurut tujuan dan fungsi pemanfataan
- Optimalisasi seluruh potensi jenis HHBK berupa produk bukan kayu yang
bersumber dari kawasan hutan diantaranya produk rotan, bambu, getah pinus,
udang dan ikan, biji kopi, lada, singkong, paladan biji kakao dan lain-lain.
- Pembangunan kerja sama produksi suplai dan pemasaran
- Program penguatan RPH sebagai pengembangan unit bisnis dan layanan pada
layanan HHBK.
- Tersedianya data potensi dan sebaran HHBK pada setiap RPH.
d. Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Hak
- Program penguatan RPH sebagai pengembangan unit bisnis dan layanan pada
layanan pemanfaatan hasil hutan kayu hutan hak.
- Tersedianya seluruh data potensi dan sebaran hasil hutan pada lahan masyarakat
- Pengembangan layanan pemasaran hasil hutan kayu pada lahan masyarakat di
wilayah binaan KTH KPH Gularaya.
e. Pemanfaatan Pemanfaatan jasa lingkungan
- Pengembangan kerja sama operasional pada jasa lingkungan Air Panas Kaindi dan
Rest Area pada Puncak Triondahi.
f. Kerja sama operasional
- Operasionalisasi kerja sama pada perhutanan sosial untuk jenis tanaman energi.
- Penyusunan standar pelayanan minimal kerja sama operasional diantaranya
inventarisasi hutan, survei dan pemetaan, sewa alat, pembibitan, penananaman
dan lain-lain.
- Pengembangan kerja sama dalam rangka pemasaran hasil hutan.
- Pembangunan industry pengolahan HHK/HHBK
29 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
c. Strategi Pengembangan Manajemen Perencanaan dan Evaluasi
Perencanaan dan evaluasi dilaksanakan secara tepat waktu dan terpadu
melibatkan seluruh unit kerja dan stake holders, dengan demikian diharapkan
keterlambatan perencanaan kegiatan dapat dihindari.
d. Startegi Pengembangan Manajemen Akuntasi dan Keuangan
30 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
E.2. Perkiraan Belanja Per Unit Layanan Tahun 2024
32 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
F. ANGGARAN BADAN LAYANAN UMUM DAERAH MENURUT SUMBER DANA
Ambang batas anggaran Belanja operasional BLUD KPH Gularaya tahun anggaran
2024 adalah 25%, dengan mempertimbangkan faktor besarnya potensi penerimaan
dari hasil kerja sama dan perkiraan penerimaan dari potensi pemasaran hasil hutan
kayu yang berasal dari hutan hak, selain itu pemasaran produk HHBK seperti rotan
dan lebah madu serta produk lainnya.
33 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
BAB IV
LAPORAN KEUANGAN TAHUN BERJALAN
PROGNOSA KEUANGAN TAHUN 2022
Rencana Bisnis Anggaran (RBA) tahun 2021 merupakan RBA yang pertama kali daijukan
sejak UPTD KPH Unit XXIV Gularaya ditetapkan pada tahun 2016, dan anggaran
kegiatan KPH Gularaya melekat pada SKPD Dinas Kehutanan Provinsi Sulawesi
Tenggara. Oleh sebab itu laporan keuangan tahun berjalan belum dapat diajukan dalam
RBA ini, sedangkan prognasa keuangan tahun 2021 dilakukan berdasarkan potensi
penerimaan tahun berjalan dan beberapa potensi pengembagan pada tahun 2021.
A. PROGNOSA NERACA TAHUN 2021
Keterangan 2020 2021
ASET LANCAR
1. Kas dan Setara Kas - -
2. Piutang pelayanan - -
3. Penyisihan Kerugian Piutang - -
4. Piutang lainnya - -
5. Persedian - -
ASET TETAP
1. Tanah - -
2. Peralatan dan Mesin - -
3. Gedung dan Bangunan - -
4. Jalan, Jaringan dan Irigasi - -
5. Aset Tetap Lainnya - -
6. Konstruksi dalam pengerjaan - -
Jumlah Aset Tetap - -
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap - -
Nilai Buku Aset - -
34 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
Keterangan 2021 2020
ASET LAINNYA - -
JUMLAH ASET - -
KEWAJIBAN DAN EQUITAS - -
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK - -
Utang Usaha - -
Beban Yang Masih Harus Dibayar - -
Utang Pajak - -
Jumlah Kewajiban - -
EQUITAS - -
Equitas - -
JUMLAH KEWAJIBAN DAN EQUITAS - -
35 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
C. PROGNOSA ARUS KAS TAHUN 2021
Keterangan 2024 2022
I. ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI
Surplus/Defisit Tahun Berjalan - -
Beban Penyusutan Aset Tetap -
Perubahan Aset Lancar - -
1. Piutang Pelayanan - -
2. Piutang Lainnya - -
3. Persedian - -
4. Aset Lainnya - -
Perubahan Kewajiban Jangka Pendek - -
1. Utang Usaha - -
2. Belanja yang memang harus dibayar - -
3. Utang pajak - -
4. Utang Jangka Pendek - -
Jumlah arus kas dari aktivitas operasi - -
III. ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI - -
1. Belanja Aset Tetap - -
2. Belanja Aset Lainnya - -
Jumlah arus kas dari aktivitas Investasi - -
III. ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN - -
1. Perubahan Ekuitas awal - -
Jumlah Arus Masuk Kas - -
KENAIKAN (PENURUNAN) KAS BERSIH - -
KAS DAN SETARA KAS AWAL - -
KAS DAN SETARA KAS AKHIR - -
36 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
D. PENJELASAN ATAS POS – POS LAPORAN KEUANGAN TAHUN 2024
Tahun
Keterangan 2022 Tahun 2024
KAS DAN SETARA KAS
Jumlah tersebut merupakan saldo kas dan setara
kas pada pemegang kas per 31 Desember pada
2020. Kas dan setara kas pada tanggal tersebut
adalah sebagai berikut : Rp - - -
- Kas Bendahara Rp - - -
- Penerimaan Rp - - -
- Kas di Bendahara Rp - - -
- Kas Pengeluaran Rp - - -
- Kas Bendahara Rp - - -
PIUTANG LAINNYA
Jumlah tersebut merupakan saldo piutang lainnya
dengan rincian sebagai berikut : Rp -
PERSEDIAN
Persedian ini merupakan barang berwujud yang
akan habis pakai atau terjual namun saat neraca
disusun masih belum habis atau terjual Rp -
ASET TETAP
A. Tanah Rp - - -
37 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
B. Peralatan dan Mesin Rp - - -
ASET LAINNYA
Jumlah tersebut merupakan saldo Aset Lainnya per
31 Desember 2020 Rp -
UTANG USAHA
UTANG PAJAK
Jumlah tersebut merupakan saldo kewajiban pajak
yang pada tanggal 31 Desember 2020 belum
terbayar Rp -
EKUITAS
Jumlah tersebut merupakan selisih antara total aset
dikurangi total kewajiban per 31 Desember 2020,
dengan rincian sebagai berikut : Rp -
- Ekuitas awal Rp -
- Surplus/(Defisit) Tahun Berjalan Rp -
- Koreksi Ekuitas :
- Koreksi Akumulasi awal Penyusutan Aset
Tetap
- Koreksi Penyesuaian Basis Akrual
- Ekuitas akhir
38 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
1. Pelayanan dan fasilitasi sesuai tugas dan fungsi KPH 5.000.000
yang pembiayaan dari pihak lain yang sah
2. Hasil kerja sama dengan pihak lain 12.420.000
3. Pendapat Lain-Lain BLUD yang sah 43.683
4. Pendapatan Hibah
Pendapatan Hibah
Jumlah tersebut merupakan pendapatan yang
diperoleh KPH Gularaya selama periode 1
Januari sampai dengan Desember 2021,
dengan rincian sebagai berikut :
- Hibah Bangunan - Rp.
- Hibah Kendaraan - Rp.
39 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
Rp.
Beban Pelayanan Pemanfaatan Hutan
Jumlah tersebut merupakan beban
pengembangan pelayanan pemanfaatan hutan
pada KPH Gularaya selama periode 1 Januari
sampai dengan Desember 2021, dengan
rincian sebagai berikut :
Belanja Pegawai
1. Operator SIPNBP-HHBK Rp. -
2. Ganis PHPL Rp. -
3. Penatausahaan Pengeluaraan Rp. -
4. Penatausahaan Penerimaan Rp. -
5. Akuntasi dan Pelaporan Rp. -
Belanja Barang dan Jasa
1. Fasilitasi penataan, penyusunan rencana Rp -
pemanfaatan dan produksi
2. Fasilitasi produksi, pemasaran dan Rp 30.000.000
pengendalian peredaran hasil hutan kayu
3. Fasilitasi pemanfaatan hasil hutan kayu Rp -
hasil tanaman izin perhutanan sosial
4. Fasilitasi produksi HHBK Rp 30.000.000
5. Penyusunan Renstra, Pola Tata Kelola Rp -
BLUD
Belanja Modal Peralatan dan Mesin BLUD
1. Belanja Peralatan dan Mesin Rp -
- Mesin pengolahan gabah Rp
- Mesin perajang porang Rp
- Mesin pipil jagung Rp
2. Belanja Modal Aset Lainnya BLUD
Belanja Peralatan dan Mesin
- Sarana Swafoto Puncak Tirondahi Wolasi Rp
40 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024
BAB V
PENUTUP
Beberapa kendala dan permasalahan yang dihadapi oleh KPH Gularaya dalam
penyusunan RBA ini antara lain;
1. Penyusunan RBA 2024 merupakan usulan RBA pertama kali diajukan sejak
ditetapkan selaku BLUD, kendala yang dihadapi antara lain;
- Dalam penyusunan prognosa keuangan, pencatatan aset belum dapat
dipisahkan dan tercatat sebagai aset BLUD demikian pula realisasi
anggaran dan kegiatan pada KPH Gularaya tahun 2020, sehingga
menyulitkan dalam konsolidasi data dan informasi dalam penyusunan
prognosa keuangan 2024.
- Cepatnya perubahan di tingkat lapangan dalam aspek sosial, ekonomi
termasuk sifat karakteristik sumber daya hutan menuntut pengembangan
layanan yang cepat, sementara perubahan norma dan standar kebijakan
kehutanan pada KPH tidak sepenuhnya mendukung, oleh karena itu
beberapa potensi dalam rangka pengembangan layanan pemanfaatan hutan
dikembangkan sesuai dengan kebutuhan BLUD KPH dengan tetap
berpedoman pada fleksibilitas yang dimilki BLUD berdasarkan ketentuan
perundang-undangan yang berlaku.
2. Penerapan BLUD pada KPH Gularaya bekonsekwensi pada transformasi KPH
Gularaya menjadi Satker BLUD, hal ini memerlukan sinkronisasi dan sinergitas
pelaksanaan anggaran dan program yang bersumber dari APBD, APBN maupun
pendapatan BLUD yang dalam kenyataannya diperlukan kesamaan persepsi
termasuk perubahaan dari pengelolaan keuangan yang membutuhkan kesiapan
SDM pada KPH Gularaya.
42 | Rencana Bisnis Anggaran BLUD UPTD KPH Unit XXIV Gularaya Tahun 2024