Artikel Menggambar Karikatur Dengan Teknik Montase
Artikel Menggambar Karikatur Dengan Teknik Montase
Jurusan Seni Rupa, Fakultas Bahasa dan Seni, Universitas Negeri Semarang, Indonesia
Sejarah Artikel:
Diterima Oktober 2019
Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan potensi kreatif siswa kelas VIII SMP Negeri 14
Disetujui Desember 2019 Semarang dalam pembelajaran berkreasi menggambar karikatur dengan teknik montase. Penelitian
Dipublikasikan Maret ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan
2020 cara observasi, dokumentasi dan wawancara. Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara
deskriptif kualitatif, yaitu data yang terkumpul dideskripsikan. Analisis data yang dilakukan
Keywords: melalui empat tahap, yakni (a) pengumpulan data, (b) reduksi data, (c) sajian data, dan (d)
Creative potential, penarikan kesimpulan atau verifikasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa kelas VIII di
caricature,montage SMP Negeri 14 Semarang memiliki potensi kreatif dalam bidang kesenian khususnya di bidang
seni rupa. Siswa kelas VIII SMP Negeri 14 Semarang telah mampu menggambar dengan baik dan
technique
mampu mengeksplorasi ide kreasinya dan dituangkan dalam hasil karya gambar karikatur dengan
teknik montase.
Abstract
The purpose of this study is to explain the creative potential of class VIII SMP Negeri 14
Semarang in learning to create caricatures using montage techniques. This research use
desciptive qualitative approach. Data collection techniques are carried out by observation,
documentation and interviews. Data analysis in this study was carried out in a qualitative
descriptive manner, namely the data collected was described. Data analysis was carried out
through four stages, namely (a) data collection, (b) data reduction, (c) data presentation, and
(d) conclusion drawing or verification. The results of the study show that VIII grade students at
SMP Negeri 14 Semarang have creative potential in the field of arts, especially in the field of
fine arts. VIII grade students at SMP Negeri 14 Semarang have been able to draw well and are
able to explore their creative ideas and pour them in the caricature drawings using the
montage technique
2
Anindya Saskia Hanifaratri/Eduarts: Jurnal of Art Education, 9 (1)
imajinasi, melatih keterampilan teknis dalam penelitian dilakukan untuk memperoleh pemaparan
menggunakan alat dan bahan yang diperlukan pada kompetensi siswa SMP Negeri 14 Semarang
dalam menyelesaikan masalah yang dihadapi. pada kegiatan pembelajaran seni budaya dengan
Dengan demikian diperlukan suatu strategi khusus materi gambar ilustrasi karikatur dengan teknik
dalam memilih dan memberikan materi ajar seni montase.
rupa untuk anak sebagai upaya peningkatan Teknik pengumpulan data penelitian
kreativitas dan daya imajinasi anak. menggunakan teknik pengamatan terkendali,
Pemberian kegiatan berkreasi menggambar observasi, wawancara,tes, dan dokumentasi.
karikatur dengan teknik montase sebagai Teknik pengabsahan data atau triangulasi data
rangsangan kreativitas anak merupakan kegiatan yang digunakan adalah teknik triangulasu sumber
yang digunakan dalam penelitian untuk yakni seluruh data temuan diperiksa kembali
mengetahui sejauh mana tingkat kreativitas dan dengan sumber lain. Berbagai sumber yang telah
potensi kreatif yang dimiliki siswa SMP Negeri 14 ditemukan kemudian dideskripsikan, dikategorikan
Semarang. Alasan mengapa peneliti memilih dan dianalisis sehingga didapatkan sebuah
stimulas menggambar karikatur dengan teknik kesimpulan. Langkah-langkah yang dilakukan
montase dalam pembelajaran kreativitas, sebab meliputo 1) membandingkan hasil temuan data
setiap anak gemar menggambar dan mewarnai. lapangan dengan hasil wawancara, 2)
Teknik montase merupakan teknik yang cukup membandingkan data hasil pengamatan yang
menarik dan mudah untuk dikerjakan oleh siswa disampaikan informan didepan umum dengan yang
setingkat sekolah menengah pertama. Karikatur disampaikan ke peneliti, 3) membandingkan apa
dengan teknik montase dapat memudahkan siswa yang dikatakan informan saat penelitian dan
dalam membuat karikatur. Hal ini karena siswa sepanjang waktu, 4) membandingkan perspektif
dapat membuat karikatur tanpa harus menggambar dan keadaan orang dengan tanggapan orang lain, 5)
karakter wajah yang tentunya sulit untuk membandingkan hasil wawancara dengan data
dikerjakan. Siswa hanya diharuskan untuk mencari dokumen (Prsaetyo 2019:72) . penelitian ini juga
gambar kepala dari tokoh yang ingin dijadikan dilakukan melalui konsep etik-emik, etik yakni
karikatur untuk kemudian ditempel pada bidang data yang dihasilkan berdasarkan teori yang ada
gambar tanpa harus merubah bentuk wajah atau dan emik adalah data yang diinterpretasikan
mendistorsinya. Ekspresi gambar anak peneliti. Analisis data dalam penelitian ini
dipengaruhi oleh lingkungan yang dilakukan secara deskriptif kualitatif, yaitu data
melatarbelakanginya, atau dengan kata lain latar yang terkumpul dideskripsikan. Secara rinci
belakang lingkungan (yang memiliki langkah-langkah analisis data penelitian sebagai
corak/karakter tertentu) dapat memberikan corak berikut, pertama adalah persiapan penelitian,
atau karakteristik tertentu pula pada gambar meliputi: (a) pengumpulan data, (b)
(Sugiarto 2014 :139 ). pengorganisasian dan pengelompokan data yang
dikumpulkan sesuai dengan sifat kategori yang
METODE PENELITIAN ada. Kedua adalah analisis data yang dilakukan
Penelitian ini menggunakan pendekatan
melalui empat tahap (Syafii, 2013), yakni (a)
kualitatif. Penelitian ini mengambil lokasi di SMP
pengumpulan data, (b) reduksi data, (c) sajian data,
Negeri 14 Semarang, pendekatan yang digunakan
dan (d) penarikan kesimpulan atau verifikasi.
pada penelitian ini adalah pendekatan penelitian
kualitatif deskriptif pengembangan. Penelitian
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
deskriptif ialah penelitian untuk mengungkapkan
Gambaran Umum Lokasi Penelitian
atau menggambarkan suatu masalah atau keadaan Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri
atau peristiwa yang bersifat untuk mengungkapkan 14 Semarang, Kota Semarang Provinsi Jawa
fakta yang bertujuan agar peneliti dapat mengamati Tengah adalah salah satu sekolah Negeri di Kota
permasalahan secara mendalam. Dikatakan Semarang, didirikan pada tahun 1981 sampai
merupakan penelitian pengembangan karena sekarang di rintis sebagai sekolah yang berstandar
2
Anindya Saskia Hanifaratri/Eduarts: Jurnal of Art Education, 9 (1)
nasional sejak bulan juli 2005. Secara geografis penelitian ini dilakukan secara berurutan. Berikut
SMP Negeri 14 Semarang terletak di wilayah akan dijelaskan lebih lanjut.
kelurahan: Palebon, Kecamatan: Pedurungan Kota Pengamatan Terkendali 1 Pembelajaran
Semarang. Dimana letak SMP 14 Semarang agak siswa dalam berkreasi menggambar karikatur
jauh dari pusat perekonomian masyarakat. Terletak dengan teknik montase dengan mediua kertas pada
di Jalan Panda Raya No.02 Semarang agak jauh pengamatan terkendali 1 terbagi atas tiga tahap
dari Jalan Protokol Majapahit yang jaraknya yaitu perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi dan
kurang lebih 150 m. Namun demikian banyak rekomendasi. Tahap perencaan, sebelum
masyarakat yang memilih putra-putrinya melaksanakan pembelajaran, terlebih dahulu
disekolahkan di SMP 14 Semarang dengan alasan peneliti membuat (RPP) berdasarkan KD 4.3
tempat aman, asri dan sejuk untuk kegiatan proses membuat karya gambar ilustrasi Peneliti juga
belajar mengajar. Selain itu, sekolah ini sudah membuat contoh karya gambar karikaturdengan
memiliki jenjang akreditasi A. teknik montase Proses belajar mengajar pada
pengamatan terkendali 1 dengan alokasi waktu 120
Pembelajaran Seni Rupa Kelas VIII F SMP menit (3 jam pelajaran), jam ke 6 yakni pukul
Negeri 14 Semarang 10.40-11.20 WIB. Kegiatan pembelajaran setiap
Pembelajaran seni rupa di kelas VII F SMP Negeri pertemuan terbagi menjadi tiga tahapan, yakni (1)
14 Semarang dilaksanakan setiap hari Rabu pada kegiatan pendahuluan, (2) kegiatan inti, (3)
jam ke 6 selama 1 jam (1x40 menit). Pembelajaran kegiatan penutup. Berikut adalah hasil pengamatan
seni rupa sesuai dengan kurikulum yang diterapkan terhadap aktivitas siswa selama proses
yaitu Kurikulum 2013, dan materi yang pembelajaran berlangsung. Tahap pelaksanaan,
disampaikan sesuai dengan kompetensi dasar yang pada kegiatan awal pelajaran, peneliti
ada pada Kurikulum 2013. Pembelajaran senirupa mengucapkan salam dan dilanjut dengan
di kelas VIII F SMP Negeri 14 Semarang menjelaskan tujuan keberadaan peneliti mengisi
dilaksanakan melalui tiga tahapan, yakni kegiatan pembelajaran di kelas VIII F dan menjelaskan
perencanaan, kegiatan pelaksanaan dan kegtan tujuan pembelajaran yang akan dilaksanakan.
evaluasi. Setelah melakukan kegiatan awal pembelajaran,
Kegiatan perencanaan dilakukan sebelum peneliti melanjutkan pembelajaran dengan
adanya proses pembelajaran. Dalam pembelajaran menyampaikan pokok bahasan atau materi inti
guruseni budaya menyiapkan perangkat pertemuan pertama sebagai pengantar sebelum
pembelajaran berupa rencana pelaksanaan masuk dalam kegiatan praktik, yaitu (1) pengertian
pembelajaran (RPP). Materi yang diberikan menggambar karikatur, (2) pengertian teknik
sebagai berikut: (1) pengertian menggambar montase, (3) menyebutkan dan menjelaskan
karikatur, (2) pengertian teknik montase, (3) , alat berbagai alat dan bahan dalam berkarya, (4)
dan bahan dalam berkarya, (4) prosedur berkarya. prosedur berkarya. Kemudian peneliti
Evaluasi dilakukan pada setiap pembelajaran, menampilkan beberapa contoh karya gambar
maksudnya evaluasi diselenggarakan dengan cara karikatur dengan teknik montase. Kegiatan inti
memberikan pertanyaan secara lisan maupun tuisan pada pertemuan pertama meliputi langkah-langkah
yang berupa penugasan, ulangan harian, ulangan sebagai berikut, (1) mengamati, (2) menanya, (3)
tengah semester dan ulangan akhir semester. mencoba, (4) menalar dan (5)
mengkomunikasikan. Kegiatan penutupan
Pembelajaran Berkreasi Menggambar pertemuan pertama ini, peneliti bersama siswa
Karikatur dengan Teknik Montase pada Siswa bersama-sama membuat simpulan pembelajaran
Kelas VIII F SMP N 14 Semarang. yang telah dilaksanakan. Tidak lupa peneliti juga
Penelitian ini dilakukan melalui dua mengingatkan untuk membawa alat dan bahan dan
pengamatan terkendali, yaitu pengamatan referensi gambar. Kegiatan pendahuluan
terkendali 1 dan 2. Pengamatan terkendali dalam pertemuan kedua berdasarkan pengamatan,sebelum
memulai pelajaran, peneliti memberikan salam
2
Anindya Saskia Hanifaratri/Eduarts: Jurnal of Art Education, 9 (1)
kepada siswa “Selamat Siang”. Kegiatan proses 1 yang peneliti peroleh dari hasil penilaian
pendahuluan, peneliti mencoba menarik minat dan yang dilakukakan oleh peneliti. Berdasarkan hasil
memberi motivasi belajar siswa. Menarik minat pengamatan peneliti terhadap aktivitas siswa pada
dan motivasi yang dilakukan peneliti adalah proses 1, yaitu saat penyampaian materi pengantar
dengan menunjukkan beberapa karya ragam hias mengenai ilustrasi wayang kreasi dan menjelaskan
flora menggunakan teknik quilling yang dibuat proses berkarya menggambar karikatur dengan
oleh peneliti untuk diamati. Peneliti kemudian teknik montase, siswa antusias terhadap materi
menanyakan alat dan bahan yang sudah dibawa yang disampaikan. Memasuki proses menggambar
dan dipersiapkan. karikatur yaitu membuat sket gambar dan proses
berkreaasi montase, siswa sudah cukup luwes
untuk memvisualisasikan idenya ke dalam kertas
gambar sehingga guru dan peneliti hanya memberi
sedikit arahan-arahan. Memasuki tahap pewarnaan
gambar beberapa siswa terlihat tertarik dan
antusisas untuk melakukan proses pewarnaan
menggunakan crayon dan pensil warna. Siswa
sudah sangat familiar dengan semua alat-alat
pewarna tersebut. Siswa melakukan pewarnaan
sesuai dengan keinginan masing-masing.
Gambar 1. Proses berkreasi menggambar karikatur dengan Ketika memulai mewarnai, beberapa
teknik montase (Sumber: Foto Peneliti) siswa ada yang cepat dalam mewarnai karna ingin
cepat selesai, ada yang memerlukan waktu sangat
Proses menggambar karikatur dengan
lama untuk mewarnai, ada yang dengan mudah
teknik montase pada siswa kelas VIII F
melakukan teknik pewarnaan, dan ada juga siswa
SMPNegeri 14 Semarang ini melalui beberapa
yang menunjukkan keragu-raguan dalam
tahapan seperti menempelkan potongan gambar
melakukan pewarnaan karena merasa bingung dan
kepala yang akan dijadikan objek gambar
kurang percaya diri dalam memadukan banyak
karikaturnya diatas kertas berukuran A4, setelah
warna.. Secara umum siswa melakukan pewarnaan
menempel, siswa diminta untuk membuat sket
dengan cukup baik dan rapi tetapi terburu-buru
tubuh objek yang akan digambar dan
karena keterbatasan waktu yang diberikan.
menambahkan unsur tambahan di dalam kertas
Setelah diadakan pembelajaran pada
gambarnya. Tahap selanjutnya adalah pewarnaan,
pengamatn proses 1, diperoleh nilai hasil evaluasi
pada tahap ini siswa dibebaskan untuk
tes praktek siswa kelas VIII F dalam menggambar
menggunakan pewarna seperti crayon atau pensil
karikatur dengan teknik montase. Penilaian hasil
warna.
menggambar pada pengamatan proses 1 dilakukan
oleh peneliti dengan diberi pengarahan oleh guru
seni budaya(seni rupa) SMP Negeri 14 Semarang
yaitu Bapak Bambang Wasminto. Hasil penilaian
dari karya siswa pada pengamatan proses 1 ini
sudah cukup baik. Nilai yang didapat oleh siswa
sebagian besar telah mencapat batas tuntas KKM,
sehingga yang perlu dilakukan hanyalah sedikit
perbaikan di pengamatan proses kedua.
Gambar 2. Proses pewarnaan gambar karikatur dengan Hasil evaluasi pengamatan terkendali 1
teknik montase menunjukkan hasil siswa VIII F dalam
(Sumber: Foto Peneliti) menggambar karikatur dengan teknik montase
Pada tahap evaluasi , langkah peneliti total nilai 2.980 dengan nilai rata-rata 83 dalam
untuk mengkaji dan menilai data mengenai kategori baik. Pada Tabel 4.5, siswa yang
aktivitas siswa saat kegiatan berlangsung dan hasil mengikuti pembelajaran sejumlah 36, 3 siswa
atau 8,4% memperoleh nilai dalam kategori
penilaian terhadap karya siswa setelah pengamatan
sangat baik dengan rentan nilai 86-100, 27 siswa
2
Anindya Saskia Hanifaratri/Eduarts: Jurnal of Art Education, 9 (1)
Jumlah
No. Nilai Kategori Jumlah Presentase
Siswa (%)
86- Sangat
1. 100 3 8,4 %
Baik
2. 82-85 Baik 27 75% Gambar 4. Salah satu hasil gambar karikatur dengan
3. 75-81 Cukup 6 16,6% teknik montase pada pengamatan proses 1
4. <75 Kurang 0 0%
(Dokumen Peneliti)
Gambar diatas menampilkan sosok tokoh idola
artis idola Mr.Bean. Karya diatas masuk dalam
Gambar 3 menampilkan sosok tokoh politik
kategori baik. Dilihat dari aspek kreativitas ide
Negara ini, yakni Bapak Presiden Joko Widodo.
masuk dalam tema dan bentuknya sudah cukup.
Karya ini masuk dalam kategori sangat baik.
Tokoh idola digambarkan memakai pakaian setelan
Dilihat dari aspek kreativitas ide masuk dalam
jas dan background karya terdapat pohon dan
tema dan bentuknya sudah baik. Penggambaran
sebuah gedung. Komposisi karya sudah bsik. Pada
Tokoh idola, background, dan unsur pendukung
aspek penguasaan teknik sket gambar dan
karya sudah cukup serasi. Penggambaran tubuh
pewarnaan sudah cukup baik dan rapi. Gambar 5
tokoh sudah memenuhi prinsip menggambar
menampilkan sosok tokoh artis idola. Karya ini
karikatur.Komposisi karya sudah baik dan saling
masuk dalam kategori baik. Dilihat dari aspek
terkait satu dengan yang lainnya. Pada aspek
kreativitas ide masuk dalam tema dan bentuknya
penguasaan teknik sket gambar sudah baik dan
sudah baik. Tokoh idola digambarkan memakai
pewarnaan sudah rapi dan sudah menggunakan
pakaian casual dan background karya terdapat
gelap terang dengan baik
sebuah gedung. Komposisi karya sudah cukupbaik
dan saling terkait satu dengan yang lainnya. Pada
aspek penguasaan teknik sket gambar sudah baikp
dan pewarnaannya sudah baik, serta sudah
memperhatikan sisi gelap terangnya.
2
Anindya Saskia Hanifaratri/Eduarts: Jurnal of Art Education, 9 (1)
3
Anindya Saskia Hanifaratri/Eduarts: Jurnal of Art Education, 9 (1)
86-
1. Sangat Baik 7 19,4 %
100
2. 82-85 Baik 25 69,4 %
3. 75-81 Cukup 4 11,1 %
4. <75 Kurang 0 0%
( Dokumen Peneliti)
3
Anindya Saskia Hanifaratri/Eduarts: Jurnal of Art Education, 9 (1)
Komposisi karya sudah baik dan saling terkait satu kategori sangat baik. Dilihat dari aspek kreativitas
dengan yang lainnya. Pada aspek penguasaan ide masuk dalam tema dan bentuknya sudah baik.
teknik sket gambar sudah baik dan pewarnaan Tokoh digambarkan memakai pakaian seperti
sudah rapi. Goresan gambar juga sudah sangat superman dan background karya terdapat gedung-
baik, tegas, jelas, dan tidak ragu-ragu. Komopnen gedung Komposisi karya sudah baik Pada aspek
montase juga seimbang dengan gambar sket. Pada penguasaan teknik sket gambar sudah baik dan
aspek kreativitasnya, tentu gambar ini sangat pewarnaan sudah cukup rapi.
menarik karena disana menampilkan banyak objek Setelah dilakukan pembelajaran
gambar yang bagus. menggambar karikatur dengan teknik montase
didapatkan hasil karya dari kegiatan pembelajaran
pada pengamatan terkendali 1 dan pengamatan
terkendali 2. Hasil gambar karikaturseluruhnya
berjumlah 72 karya yang terdiri dari 36 karya hasil
dari pengamatan terkendali 1 dan 36 karya dari
pengamatan terkendali 2 yang dilaksanakan pada
kelas VIII F.
Penilaian karya siswa dilakukan oleh
peneliti didampingi oleh guru seni budaya SMP
Gambar 8. Salah satu hasil gambar karikatur dengan teknik Negeri 14 Semarang dengan mengacu pada aspek-
montase pada pengamatan proses 2 aspek yang telah ditentukan. Aspek proses yang
dimaksud yakni, aspek kreativitas yang dimaksud
Gambar diatas menampilkan tokoh yakni, aspek ide dan bentuk yang dilakukan
presiden Republik Indonesia Bapak Joko Widodo. melalui pengamatan dan peskoran yang dilakukan
Karya ini masuk dalam kategori sangat baik. oleh peneliti, guru seni budaya seni rupa SMP.
Dilihat dari aspek kreativitas ide masuk dalam Aspek komposisi yang dimaksud yakni kesatuan,
tema dan bentuknya sudah sangat baik. Tokoh keseimbangan, keserasian, kesebandingan, irama
idola digambarkan memakai pakaian adat dan dan fokus perhatian dari karya siswa yang
background karya terdapat gedung-gedung, rumah, dilakukan melalui pengamatan dan peskoran yang
dan rerumputan. Terdapat pula balon kata yang dilakukan oleh peneliti dan guru seni budaya seni
bertuliskan „Indonesia Hebat” sebagai unsur rupa SMP. Aspek teknik, yakni karya yang
pendukung. Komposisi karya baik dan objek belum dihasilkan siswa setelah melalui tahap sket gambar
saling terkait satu dengan yang lainnya. Pada aspek dan pewarnaan yang dilakukan melalui
penguasaan teknik sket gambar dan pewarnaan pengamatan dan peskoran yang dilakukan oleh
sudah sangat baik. peneliti dan guru seni rupa SMP. Aspek penilaian
dapat dilihat pada tabel 3.
3
Anindya Saskia Hanifaratri/Eduarts: Jurnal of Art Education, 9 (1)
3
Anindya Saskia Hanifaratri/Eduarts: Jurnal of Art Education, 9 (1)
menunjukkan hasil nilai rata-rata baik. Hal ini Munandar, S.C, Utami. 2009 Pengembangan
ditandai dengan hasil nilai rata-rata pada Kreativitas Anak Berbakat. Jakarta : Rineka
pengamatan terkendali I mencapai 83 sedangkan Cipta.
Munandar,S.C,Utami. 1992. Mengembangkan
pada pengamatan terkendali II mencapai 84 dengan Kreativitas Anak Sekolah(Petunujk bagi Para
demikian nilai rata-rata termasuk dalam kategori Guru dan Orang Tua). Jakarta : Gramedia
baik (82-85). Widiasarana Indonesia.
Munandar, S.C, Utami. 1999. Kreativitas dan
Keberbakatan, Jakarta : Gramedia Pustaka
SIMPULAN Utama.
Pertama, pembelajaran menggambar karikatur R.Evan. 1991.Creative Thinking. Jakarta : Bumi Aksara
Susilo, Joko M. 2004. Dasar-dasar dan Proses
dengan teknik montase dapat digunakan pada kelas Pembelajaran. Yogyakarta: LP2I Press
VIII F SMP Negeri 14 Semarang. Berdasarkan Triyanto. 2017. Perencanaan Pembelajaran Seni Rupa.
pengamatan selama pembelajaran menggambar Bahan Ajar. Semarang: Program S1 Pendidikan
Seni Rupa
karikatur montase, diketahui siswa mampu Afandi, M. 2009. “Perencanaan Pembelajaran
mensket dan melakukan kegiatan montase dengan Pendidikan Dasar.” Jurnal Ilmiah Kependidikan
variatif sesuai dengan ketentuan yang telah 1(2): 154-156
Moleong, J Lexy. 2007. Metodologi Penelitian
diberikan, siswa mampu menggunakan pewarnaan Kualitatif. Bandung: PT REMAJA
dengan rapi dan memberikan gradasi warna ROSDAKARYA
sehingga menghasilkan gelap terang yang baik. Sibarani,A.2001.KarikaturdanPolitik.Jakarta:PT Media
Lintas Budaya
Dalam pembelajaran siswa menunjukkan semangat Sugiyono.2010. Metode Penelitian Pendidikan,
belajar dan ketertarikan. Kegiatan menggambar Pendekatan Kuantitatif Kualitatif, dan R&D.
Bandung: Alfabeta.
karikatur dengan teknik montase ini menarik untuk
Sunaryo, A.2010. “Bahan Ajar Seni Rupa” Handout.
diterapkan pada siswa SMP. Kedua, kualitas visual Jurusan Seni Rupa UNNES
karya siswa mengalami peningkatan. Dengan Syakir dan Mujiono.2007. “Gambar 1” Bahan
ajar.Jurusan Seni Rupa UNNES.
demikian hasil karya yang telah dibuat oleh siswa
Muharrar,S.2013. Kreasi Kolase, Montase, Mozaik
dapat menunjukkan bahwa kegiatan menggambar Sederhana. Semarang: Erlanga Group
karikatur dengan teknik montase ini dapat Muharrar,S.2003.”Ilustrasi” Bahan ajar. Jurusan
Seni Rupa UNNES
meningkatkan potensi kreatif siswa. Ketiga, faktor
Susanto, M. 2012. Diksi Rupa: Kumpulan Istilah dan
pendukung pembelajaran yaitu kesiapan siswa Gerakan Seni Rupa.Yogyakarta: DictiArt Lab.
dalam mengikuti pelajaran, antusias siswa dalam Sugiarto, E, Julia, Pratiwinindya, R., Prameswari, N.,
Nugrahani, R., Wibawanto, W., & Febriani, M.
mengikuti pelajaran, kemampuan siswadalam
(2019). Virtual gallery as a media to simulate
menggambar, keterampilan siswa dalam painting appreciation in art learning. Journal of
menggunakan pewarna seperti crayon dan pensil Physics: Conference Series, 1402(077049), 1–7.
https://doi.org/10.1088/1742-6596/1402/7/077049
warna, kesiapan pendidik dalam mengajar, kondisi Sugiarto, Eko. (2019). Kreativitas, Seni &
sekolah yang tenang, dan kondisi prasarana Pembelajarannya. Yogyakarta: LKiS.
sekolah yang baik. Kendala faktor teknis hanya ada Sugiarto, Eko, & Lestari, W. (2020). The Collaboration
of Visual Property and Semarangan Dance : A
pada masalah waktu pembelajaran, waktu kegiatan Case Study of Student Creativity in „ Generation
pembelajaran yang ditetapkan dirasa kurang. Z.‟ International Journal of Innovation,
Kemudian kendala faktor non teknis saat Creativity and Change, 10(12), 100–110.
Sugiarto. 2014. Kearifan Ekologis sebagai Sumber
pembelajaran yaitu hampir tidak ditemukan pada Belajar Seni Rupa : Kajian Ekologi-Seni di
kegiatan pembelajaran menggambar karikatur Wilayah Pesisir Semarang . Jurnal Imajinasi.
dengan teknik montase ini. Universitas Negeri Semarang.
Syafii. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Seni Rupa.
Semarang: Jurusan Seni Rupa UNNES.
DAFTAR PUSTAKA
Bastomi, Suwaji. 2014. Apresiasi Kreatif. Semarang:
Fakultas Bahasa dan Seni Universitas Negeri .
Semarang