Anda di halaman 1dari 9

Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar

Bandung, 13-14 Juli 2022

Rancangan Pre-Procurement, Procurement Process, Dan


Pos-Recurement Untuk Memenangkan Tender Di
Instansi Pemerintah Atau Perusahaan Swasta
Alvin Ferdiansyah1, Moh. Farid Nadjib2
1Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012
E-mail : alvin.ferdiansyah.mpem418@polban.ac.id
2Jurusan Administrasi Niaga, Politeknik Negeri Bandung, Bandung 40012

E-mail : mohfaridnajib@polban.ac.id

ABSTRAK

CV.KonveksiPaRusli merupakan perusahaan yang bergerak di Industri Tekstil dan Pakaian. Saat ini
segmentasi utamanya adalah mahasiswa dan pelajar. Agar dapat memperoleh keuntungan yang lebih
besar CV.KonveksiPaRusli berencana mengembangkan segmen pasarnya dengan merambah
segmen pasar di Instansi Pemerintah dan Perusahaan Swasta. Untuk memasuki segmen pasar
Instansi Pemerintah dan Perusahaan Swasta tentunya perlu melalui tahapan yang panjang.
Menyadari CV.KonveksiPaRusli belum pernah melakukan pengadaan maka perlu sebuah rancangan
strategi yang baik dan benar agar bisa memenangkan pengadaan. Tujuan dari proyek ini adalah
membuat rancangan tender yang terdiri dari tiga tahap yaitu rancangan strategi sebelum pengdaan,
rancangan strategi saat pengadaan berlangsung, dan rancangan strategi setelah pengadaan. Metode
dari pembuatan rancangan ini dilakukan dengan pendekatan metode kualitatif dengan melakukan
in-depth interview bersama pihak penyelenggara tender di Instansi Pemerintah atau Perusahaan
Swasta, dan Konveksi yang pernah memenangkan tender. Hasil dari proyek ini adalah pembuatan
guidebook bagi CV. KonveksiPaRusli yang mana guidebook ini akan menjadi pedoman untuk dapat
memenangkan pengadaan di segmentasi pasar barunya yaitu Instansi Pemerintah dan Perusahaan
Swasta.

Kata Kunci
Pre-Tender, Tender Process, Pos-Tender, Social Media in B2B
terbatas sehingga akses konsumen menjadi
1. PENDAHULUAN terhambat [2].
Industri tekstil merupakan salah satu industri Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 1,7
dasar yang memenuhi salah satu kebutuhan
juta tenaga kerja di sektor industri yang
pokok manusia dan karenanya menjadi
terkena pemutusan hubungan kerja (PHK)
bagian yang tak terelakkan dari kehidupan
pada Agustus 2020. Dari jumlah tersebut,
manusia [1]. Industri Tekstil dan Produk pekerja yang terkena PHK paling banyak
Tekstil (TPT) Indonesia memiliki struktur berasal dari industri pakaian jadi, yakni 351,4
yang cukup kuat mulai dari sektor hulu
ribu orang. Pekerja yang terkena PHK di
(industri serat), sektor antara (industri benang
industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki
dan kain) serta sektor hilir (industri pakaian
menyusul di posisi kedua dengan jumlah
jadi) yang terintegrasi dan memiliki
mencapai 212 ribu orang. Kemudian, pekerja
keterkaitan yang kuat antara satu sektor yang terkena PHK di industri barang galian
dengan sektor lainnya. Pada tahun 2020, bukan logam mencapai 203,9 ribu orang. Di
industri TPT merupakan salah satu industri
urutan keempat ada industri tekstil yang
yang paling terdampak pandemi COVID-19,
memecat 185,3 ribu pekerjanya pada Agustus
sehingga pertumbuhannya mengalami
di tahun 2020 [3].
kontraksi sebesar -8,88%, dan masih
berlanjut pada Triwulan I 2021 sebesar - Akibat pandemi yang berdampak besar
13,28%. Hal ini tak lepas dari permintaan terhadap industri Tekstil dan Pakaian dari
domestik dan ekspor yang belum membaik
hulu ke hilir dan yang paling terdampak di
serta penerapan kebijakan pembatasan
industri hilir salah satunya adalah industri
mobilisasi menyebabkan jam operasi peritel
Pakaian jadi atau Konveksi. Konveksi adalah

1133
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022

sebuah tempat yang dibuat khusus untuk perhatian pelanggan. Setelah pelanggan
memproduksi merchandise yang melakukan pembelian buat juga rancangan
berhubungan dengan sandang manusia. agar pelanggan menjadi loyal dan
Sederhananya konveksi adalah tempat untuk mendapatkan pengalaman yang baik.
memproduksi pakaian atau jenis fashion
lainnya dalam jumlah tertentu. Beberapa jenis
2. STUDI PUSTAKA
fashion yang dibuat di bisnis konveksi
tersebut diantaranya: baju, kaos, jaket,
celana, seragam, topi dan jenis fashion 2.1 Supplier Selection Process
lainnya [4]. Pemilihan pemasok adalah salah satu
kegiatan yang paling penting dalam
Ditengah banyaknya industri yang manajemen pembelian dan memainkan peran
mendigitalisasi pemasarannya untuk bertahan penting peran penting dalam tahap produksi
di tengah pandemi, Permasalahan yang [8]. Masalah pemilihan pemasok bertujuan
terjadi di industri konveksi adalah para untuk menentukan pemasok yang memiliki
pelaku usaha masih menggunakan pemasaran kemampuan terbaik untuk beberapa
secara konvensional [4], sehingga terjadi perusahaan [9]. Ini adalah proses yang
kesulitan antara konsumen yang penjual yang kompleks, yang mengharuskan individu
tidak bisa memasarkan produknya secara untuk membuat penilaian dan keputusan dan
optimal kepada konsumen. pertukaran antara tujuan yang bersaing dan
tujuan yang terbatas sumber daya. Pemilihan
Sekarang, perusahaan business-to-business satu pemasok di atas yang lain sangat
(B2B) mulai menggunakan media sosial tergantung pada preferensi perusahaan dalam
sebagai bagian dari transformasi digital hal kriteria evaluasi dan bobot yang
mereka. 83% dari Perusahaan B2B digunakan, dan komitmen yang bersedia
menggunakan media sosial, yang dibuat oleh pemasok [10].
membuatnya paling banyak taktik pemasaran
umum. Lebih dari 70% perusahaan B2B Pemilihan pemasok yang tidak tepat
menggunakan setidaknya satu darisitus menyebabkan kerugian yang signifikan bagi
media sosial "4 besar" seperti LinkedIn, perusahaan, seperti kekurangan persediaan
Twitter, Facebook dan YouTube. Selain itu, bahan baku dan keterlambatan dalam proses
50% dari perusahaan menyatakan bahwa produksi Oleh karena itu, pemilihan pemasok
media sosial telah meningkatkan optimalisasi yang tepat diharapkan dapat meminimalkan
pemasaran dan pengalaman pelanggan, risiko yang terjadi di perusahaan [11]. Dalam
sementara 25% menyatakan bahwa beberapa tahun terakhir, telah terjadi
pendapatan naik [5]. Dilansir dari peningkatan minat dalam masalah pemilihan
businesswire.com, 75% pembeli B2B pemasok. Salah satunya di industri tekstil.
menggunakan social media untuk membuat Beberapa peneliti telah meneliti pemilihan
keputusan pembelian [6]. Berbeda dengan pemasok di industri tekstil dan garmen [12].
konsumen B2C Konsumen B2B saat proses
transaksi sampai negosiasi orientasi 2.2 Tendering Process
utamanya bukan untuk closing semata
namun, bagaimana caranya dalam negosiasi Tender adalah penawaran secara formal yang
itu bisa membangun dan memelihara dilakukan oleh perusahaan dengan syarat dan
hubungan bisnis yang berjangka Panjang. ketentuan yang sudah ditetapkan yang mana
Untuk mencapai hal ini perusahaan biasanya syarat dan ketentuan ini akan sangat
bersedia membuat konsesi dan berpengaruh terhadap kepuasan dari produk
mengorbankan keuntungan dalam satu atau layanan yang ditawarkan [13] banyak
putaran negosiasi, demi bisa berinvesatasi faktor, yang banyak berpengaruh dalam
dalam hubungan tersebut [7]. meningkatkan menurunkan kinerja selama
proses pengadaan tender. Beberapa faktor
Oleh sebab itu, Konveksi yang tergolong umum termasuk keterlambatan dalam
industri Konvensional perlu memanfaatkan pemrosesan pesanan di pihak pembeli dan
Social Media yang efektif sebagai sarana pihak pemasok harus dihindari dan yang
untuk memasarkan produknya. Tak hanya terpenting adalah hindari dan komunikasi
menerapkan Social Media yang efektif yang buruk antara pembeli dan pemasok [14].
diperlukan juga perencanaan yang baik saat
melakukan penjualan sehingga dapat menarik

1134
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022

Kumar [15] Menjelaskan ada beberapa Penggunaan tools pemasaran dan media
tahapan yang diperhatikan oleh pembeli yang sosial berpengaruh positif terhadap kinerja
diperhatikan ketika memilih tender yaitu; keuangan dan pendapatan industri tekstil dan
• Penilaian pengeluaran perusahaan saat pakaian. Selain itu, penggunaan social media
ini yang optimal akan bisa meramalkan
• Penilaian pasar pasokan penjualan [20].
• total analisis biaya
• identifikasi pemasok yang sesuai 2.4 Build Customer Loyalty in B2B
• Pengembangan strategi pengadaan
Kepercayaan adalah dari sebuah transaksi
• Negosiasi dengan pemasok
yang memberikan keuntungan bagi penjual
• Implementasi struktur pasokan baru
dan pembeli. Kepercayaan hubungan penjual
• Lacak hasil dan mulai ulang penilaian.
dan pembeli diukur daengan terciptanya
Untuk memenangkan tender online atau tujuan bersama, kedekatan, kehandalan dan
kepercayaan antar organisasi [21]. Jika
offline hal yang harus diperhatikan adalah
hubungan penjual dan pembeli sudah saling
memaksimalkan kelengkapan surat dan
percaya maka akan menciptakan sebuah
dokumen yang diminta, kesesuaian dan
loyalitas konsumen. Loyalitas konsumen
keaslian dokumen yang diminta,
ketersediaan, tingkat pendidikan dan didefinisikan sebagai serangkaian perilaku
pengalaman personil serta sertifikasi tenaga yang mencerminkan motivasi untuk
mempertahankan hubungan dan aktivitas
ahli atau terampil agar para penyedia jasa
yang dikembangkan oleh penjual dan
dapat lolos ke tahap berikutnya. Faktor lain
pembeli. Loyalitas konsumen menjadi
yang mempengaruhi kemenangan tender
penentu kesuksesan dalam hubungan bisnis
adalah metode dan strategi pelaksanaan serta
pengendalian yang digunakandan tenaga to bisnis [22].
kerja yang akan ditempatkan pada paket
Konsep saling percaya dan komitmen dalam
pekerjaan yang akan ditenderkan [16]
sebuah hubungan bisnis harus dibuat untuk
jangka panjang agar meraih keuntungan.
2.3 Social Media in B2B
Pelanggan B2B mengikuti ketika melakukan
Business-to-business (B2B), juga disebut B- pembelian menggunakan pemikiran yang
to-B, adalah bentuk transaksi antara bisnis, rasional dan cenderung memiliki komitmen
seperti yang melibatkan produsen dan grosir, yang lebih rendah kepada pemasok karena
atau grosir dan pengecer. Business-to- pelanggan B2B biasanya akan
business mengacu pada bisnis yang dilakukan mengivestasikan lebih banyak pemikirannya
antara perusahaan, bukan antara perusahaan untuk membandingkan pemasok satu dan
dan konsumen individu. Business-to-business yang lainnya [23].
berbeda dengan transaksi business-to-
consumer (B2C) dan business-to-government Untuk membuat konsumen menjadi loyal
(B2G) [17]. perlu dibuat program. Program loyalitas
konsumen adalah instrumen pemasaran yang
Media sosial secara umum merupakan penting karena dibuat untuk konsumen agar
teknologi media digital yang penggunanya bisa melakukan pembelian ulang dan
dapat bertukar konten dan berkomunikasi menciptakan hubungan yang positif [24].
satu sama lain. Saat ini pengguna jumlah Rolston & Glick [25] mengatakan terdapat 3
umat manusia di dunia membuka 7,5 miliar manfaat yang akan didapatkan jika
orang dan 3,8 miliar pengguna aktif media perusahaan B2B melakukan program
sosial. Artinya 48% populasi dunia aktif loyalitas yaitu Menumbuhkan pendapatan
menggunakan media sosial [18]. top-line dan meningkatkan margin
keuntungan, Mengurangi biaya dan
Saat ini, perusahaan business-to-business meningkatkan kepuasan pelanggan, dan
(B2B) mulai menggunakan media sosial Mempromosikan keterlibatan digital dan
sebagai bagian dari transformasi digital menghasilkan data pelanggan yang berharga.
mereka. 83% perusahaan B2B menggunakan
media sosial, yang menjadikannya taktik
pemasaran yang paling umum [19].

1135
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022

3. METODE PENELITIAN Proses tender adalah perbuatan kerjasama


yang melibatkan perusahaan penyelenggara
Metode yang digunakan untuk
dan beberapa perusahaan penawar (vendor).
mengimplementasikan penelitian rancangan
Di Indonesia sendiri kerja sama melalui
strategi tender ini adalah metode kualitatif
tender adalah hal yang umum dilakukan
yang terdiri dari tiga tahap yaitu pembuatan
mulai dari perusahaan swasta hingga
rancangan strategi pre-tendering, tendering
pemerintah sekalipun [26]. Dalam tahap
process, dan pos-tendering. Pengumpulan
kedua ini penulis akan membuat strategi
data dilakukan dengan melakukan
untuk KonveksiPaRusli pada saat proses
wawancara yang mendalam dengan pihak
tender sedang berlangsung, ini bisa
penyelenggara tender dan Konveksi yang
digunakan pada saat tender terbuka atau
pernah memenangkan tender.
interview di tender tertutup. Dalam proses
tendering ini terdapat tiga strategi yang
3.1 Prosedur pelaksanaan
dijelaskan sebagai berikut;
3.1.1 Pre-Tendering
• Interview 2
Dalam proses persiapan tendering ini terdapat In-depth interview yang ke dua ditujukan
empat strategi yang dijelaskan sebagai kepada Konveksi dalah hal ini
berikut; kompetitor dari KonveksiPaRusli yang
• Social Media & Content Planning pernah memenangkan tender di Instansi
Untuk memunculkan brand awarness Pemerintah atau Perusahaan Swasta.
dan media sebagai portofolio produk Tujuannya adalah untuk mencari tau
dalam tahap pertama ini penulis akan bagaimana mereka menawarkan value
membantu KonveksiPaRusli dalam yang akhirnya bisa memenangkan
merancang Content yang terbagi menjadi tender.
beberapa tahap: • Selling Strategy
• Interview 1 Dengan strategi penjualan dan Negosiasi
In-depth Interview yang pertama akan yang direncanakan, KonveksiPaRusli
dilakukan kepada seorang bagian saat melakukan negosiasi dapat
penyelenggara tender di pemerintah atau memberikan beberapa alternatif
perusahaan swasta tujuannya yaitu untuk penawaran harga agar lebih bervariasi
mengetahui kebutuhan dan keinginan dan konsumen memiliki kelaluasaan
mereka dalam melakukan supplier untuk memilih dan menentukan
selection process. produknya.
• Proposal Bisnis
Isi dari proposal business ini berupa 3.1.3 Pos Tendering
komponen yang diperlukan untuk Kepuasan seorang pelanggan didefinisikan
KonveksiPaRusli dalam melakukan sebagai penilaian konsumen yang evaluatif
proses pitching diantaranya ada Profil dari suatu transaksi produk atau layanan [27].
Perusahaan, Achievment, Service, Alur Dalam tahap terakhir ini penulis akan
Produksi dan harga produk. membuat strategi pasca pembelian untuk
• Dokumen Tender KonveksiPaRusli ketika tender telah selesai
Dalam Peraturan Presiden Republik dilakukan. Strategy ini diperuntukan agar
Indonesia np 12 Tahun 2021 tentang konsumen mendapat pengalaman yang
Pengadaan dijelaskan syarat sebuah menyenangkan dan mau melakukan repeat
usaha untuk mengikuti tender di order di kemudian hari. Didalamnya ada tiga
pemerintahan. Pihak penyedia strategi yang akan dijelaskan sebagai berikut;
diharuskan untuk mengikuti syarat dan • Make Strategy to Develop Relationship
ketentuan yang sudah ditetapkan oleh Hubungan dari B2B menghasilkan
penyeleksi. Terdapat Lima Persyaratan kepuasan dan ketidakpuasan pelanggan
utama yang harus diikuti oleh penyedia yang disebarkan dari mulut kemulut.
yaitu Legalitas Perusahaan, Akses Ketika pelanggan menyuarakan ketidak
Informasi, Penetapan harga, dokumen puasan mereka, mereka dapat
administratif, barang dan jasa yang menawarkan konstruktif kritik yang
sesuai kualifikasi. memungkinkan penjual untuk
memperbaiki masalah atau malah
3.1.2 Tendering Process merusak reputasi perusahaan sendiri
[28]. Di tahap yang pertama dalam Pos-

1136
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022

Tendering penulis akan membuatkan Persyaratan


strategy membangun hubungan dengan pendukung yang
konsumen agar WOM yang konsumen dapat
berikan kepada KonveksiPaRusli itu Persyaratan memenangkan
positif. 3 pendukung tender seperti
• Make Strategy for Customer Loyalty konveksi proposal bisnis,
Setelah tahap menjalin hubungan dengan randangan
konsumen selanjutnya penulis akan kontrak dan
membuatkan strategi untuk membangun penawaran harga
Loyalitas terhadap konsumen Menyesuaikan
Strategi
diharapkan dengan strategi ini konsumen dengan budget
mendapatkan
KonveksiPaRusli akan terjaga 4. yang ada dan
konveksi yang
loyalitasnya dan melakukan repeat menurunkan
maksimal
order. harga
• Good Customer Experience Melakukan
Dalam tahap terkahir penulis akan strategi
membuatkan strategi bagaimana cara perencanaan,
untuk menciptakan pengalaman yang strategi promosi,
Rencana agar
positif konsumen yang menggunakan menawarkan
5. memenangkan
produk dari KonveksiPaRusli. Tahapan produk dengan
tender
ini akan membantu KonveksiPaRusli sousi dan
untuk tidak sekedar menunjang kualitas serta
penjualannya namun membuat service produk
konsumen menjadi mempunya yang maksimal
hubungan yang baik dengan konsumen, Meyakinkan
Strategi saat
konsumen menjadi loyal dan 6. harga sesuai
negosiasi
pengalaman konsumen yang positif saat dengan produk
menggunakan produk. Dengan
komunikasi yang
Menjalin
baik dan
4. HASIL DAN PEMBAHASAN 7. hubungan satu
membangun
sama lain
4.1 Hasil hubungan diluar
Penelitian ini dilakukan dengan pendekatan bisnis
deskriptif, yaitu menganalisis hasil dari data Memberikan
yang telah dikmpulkan menjadi sebuah produk dan
informasi. Informasi tersebut didapatkan dari Menciptakan pelayanan yang
kegiatan wawancara dengan narasumber 8. good terbaik serta
yaitu pihak penyelenggara tender dan pihak Experience memberikan
Konveksi yang pernah memenangkan tender. merchandise
Informasi tersebut penulis gambarkan dalam sebagai apresiasi
tabel 1 berikut. Memberikan
Membangun
diskon dan
9. loyalitas
No Kategori Hasil Riset komunikasi yang
konsumen
Penilaian dilihat baik
dari aktivitas Tabel 1 Hasil
social media
Setelah informasi yang terkumpul dianggap
Social media seperti respon
cukup untuk merancang konsep rancangan
1 sebagai konsumen,
strategi tender, selanjutnya penulis akan
penilaian tender banyaknya
membuat guiedebook melalui pengamatan
followers dan
dan analisis yang didapat dari informasi yang
portofolio
didapat. Penulis membuat tiga rancangan
produk
design yaitu Pre-tender, Tendering Process,
Persyaratan
Persyaratan dan Pos-Tender. Gambar berikut
legalitas usaha
administratif menunjukan konsep guedebook yang telah di
2 seperti Akta,
dan badan buat penulis sesuai dengan hasil wawancara
NIB, SPT dan
hukum dengan narasumber.
MOU

1137
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022

agar dapat dinyatakan lolos dan


memenangkan tender. Dalam
mengembangkan strategi tender disini
penulis membuatkan Selling Process
• Approaching, Approaching merupakan
proses mendatangi prospek/pelanggan
yang telah diidentifikasi sebelumnya
dalam tahap prospecting.
• Probing, Pada tahap ini
KonveksiPaRusli telebih dahulu
menanyakan mengenai permasalahan
yang dihadapi oleh pelanggan cobalah
merasa empati dan mendengarkan
Gambar 2 Konsep Guiedebook dengan baik permasalahan yang dihadapi
sambil mengidentifikasi permasalahan
tersebut dan kaitkan solusinya dengan
4.2 Pembahasan
produk dari KonveksiPaRusli.
4.2.1 Rancangan Pre Tendering • Presenting, Selanjutnya adalah
Konsep pada rancangan pre tendering yang presenting tahap dimana
dibuat berdasarkan dari referensi wawancara KonveksiPaRusli mulai
dengan narasumber. Rancangan Pre- mempresentasikan produknya. Dalam
Tendering dua rancangan yang menjadi inti tahap ini KonveksiPaRusli harus
dalam persyaratan tender yaitu Social Media memperhatikan 3 Aspek yaitu Feature,
Content Planning dan Administrasi Advantage dan Benefit.
Persyaratan tender. • Handling Objection, Handling Objection
• Social Media Content Planning adalah situasi bagaimana caranya
Untuk dapat memaksimalkan Media KonveksiPaRusli mengatasi penolakan
Sosial yang optimal penulis membantu oleh konsumen. Biasanya sumber
KonveksiPaRusli menyusun content penolakan itu terjadi karena pelanggan
planning untuk berbagai macam tidak mengerti manfaat yang ditawarkan
platform social media yang digunakan. atau ketidak sesuaian produk yang
Di dalam content planning terdapat lima ditawarkan dengan keinginan.
sub content planning yaitu Content • Closing, Closing sales adalah suatu
Strategy, Date, Content Pilar, Platfotm proses atau jalannya untuk transaksi itu
dan Topic berakhir antara konsumen dan produsen
• Kelengkapan Administrasi Tender yang tentu saja melibatkan adanya
Selanjutnya adalah melengkapi barang atau produk dan juga uang untuk
kelengkapan apa saja sebelum proses melakukannya.
penyeleksian. Persyaratan administratif
merupakan syarat utama untuk dapat
melanjutkan ke tahap selanjutnya yaitu 4.2.3 Pos Tendering
proses tender. Di tahap ini penulis Strategi terakhir adalah Strategi Pos-Tender,
mencoba memberikan informasi syarat Strategi yang dilakukan saat tender
yang sudah dilakukan ataupun yang KonveksiPaRusli dinyatakan menang dan
belum dilakukan berdasarkan hasi sudah selesai melakukan kerjasama. Strategi
wawancara dengan informan. Pos-Tender ini dapat membuat konsumen
Kelengkapannya yaitu Akta Perusahaan, memberikan citra yang positif kepada
NPWP, Tanda Daftar Perusahaan, KonveksiPaRusli didalamnya terdapat tiga
Struktur Organisasi, Keberadaan Kantor, aktivitas yang harus dilakukan. Aktivitas ini
Profil perushaan, Proposal Bisnis dan diperoleh dari wawancara dengan Konveksi
MOU yang sudah pernah menyelenggarakan tender.

4.2.2 Rancangan Tendering Process. 4.2.3.1 Bangun Hubungan yang baik


Strategi Tender proses dilakukan saat dengan Konsumen
KonveksiPaRusli berada dalam tahap Dengan membangun hubungan yang baik
negosiasi setelah melalui tahap administratif. dengan konsumen akan memperpanjang
Di tahap ini KonveksiPaRusli dituntut kerjasama karena dengan mengetahui kabar
bagaimana cara mengembangkan strategi atau informasi maka KonveksiPaRusli bisa

1138
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022

mengidentifikasi kebutuhan dari konsumen. 4.2.3.2 Menciptakan Pengalaman yang


Dalam membangun hubungan yang baik Positif
KonveksiPaRusli bisa melakukan beberapa Menciptakan Pengalaman yang positif
cara diantaranya: merupakan langkah terakhir dai Strategi Pos-
• Membangun komunikasi Tender. Pengalaman konsumen saat
Dengan cara menjaga komunikasi bekerjasama adalah hal yang penting untuk
seperti menanyakan hal hal diluar dapat menaikan penjualan karena dengan
bisnis pengalaman positif pelanggan akan
• Memberikan rewarding. terjadinya positif WOM atau Word Of Mouth
Selain itu bisa juga dengan dimana pelanggan akan mempromosikan
memberikan rewarding seperti produk KonveksiPaRusli secara natural tanpa
pemberian Merchandise produk saat ada biaya yang harus dikeluarkan oleh
tender telah selesai sebagai apresiasi KonveksiPaRusli. Untuk dapat menciptakan
sekaligus kenang kenangan untuk pengalaman yang positif bagi pelanggan
konsumen terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan
• Followup secara berkala. diantarany:
Yang terakhir adalah melakukan • Hallo Effect
followup kepada konsumen secara Hallo effect adalah cara
berkala apakah ada produk yang menciptakan kesan yang positif
bisa di Produksi. dengan pelanggan dengan menyapa
terlebih dahulu konsumen dapat
memberikan first impression yang
4.2.3.2 Membangun Loyalitas Pelanggan baik sehingga komunikasi saat
Loyalitas pelanggan merupakan sebuah proses tender akan berjalan lancer.
wujud kesetiaan konsumen untuk • Kualitas Produk dan Service yang
menggunakan produk atau jasa secara terbaik
continue atau terus menerus. Kepuasan Sebisa mungkin produk dan service
pelanggan bisa tercipta karena konsumen dilakukan dengan sebaik mungkin
merasa puas dan terpenuhi kebutuhan dan bahkan jika bisa produk dan service
keinginannya dengan produk atau jasa yang yang dilakukan itu melebihi
digunakan. Dalam membangun Loyalitas ekspetasi bagi konsumen.
pelanggan terdapat beberapa rekomendasi • Product Knowledge
cara yang bisa dilakukan oleh Langkah ketiga yang dilakukan oleh
KonveksiPaRusli cara ini dilakukan juga oleh KonveksiPaRusli adalah dengan
kompetitor berdasarkan hasil Interview. Cara memberikan informasi yang
yang bisa dilakukan KonveksiPaRusli mendetail terkait product
diantaranya yaitu: Knowledge. Karena dengan cara
• Memberikan program diskon seperti ini konsumen akan mendapat
Memberikan Program diskon insight baru dan menjadi paham
contohnya yaitu seperti potongan akan produk yang ditawarkan
harga bagi konsumen yang sehingga saat melakukan pembelian
melakukan repeat order atau ia melakukan dengan keputusan
membeli produk dengan kuantitas yang benar.
yang banyak
• Memberikan Program Khusus
Program khusus yang dimaksud 5. KESIMPULAN.
salah satunya bisa dengan Dalam pembuatan strategi Tender ini tedapat
melakukan potongan harga atau tiga tahapan yaitu Pra tender, Tender Process
diskon di hari hari tertentu yang dan Pos-Tender. Ketiga tahapan ini saling
sifatnya tentatif berkesinambungan dan harus dilakukan
• Meminta testimoni dan masukan dengan baik dan benar. Terlebih
Langkah terakhir yang bisa KonveksiPaRusli sebelumnya belum pernah
dilakukan untuk membangun mengikuti tender di segmen pasar Instansi
loyalitas pelanggan adalah dengan Pemerintah dan Perusahaan Swasta. Selain
meminta testimoni dan masukan. harus menerapkan ketiga strategi tender
KonveksiPaRusli harus mempertimbangkan
hambatan apa saja yang sekiranya akan
terjadi dan harus bisa menyelesaikan

1139
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022

hambatan tersebut dengan cara melakukan [7] K. Elezovic, “The Effect of


tindakan preventif. emotional intellegence on B2B
Negotiations in terms of
Disamping itu KonveksiPaRusli juga perlu preparations, behaviors and
mengembangkan social media yang mereka outcomes,” no. October, 2020.
miliki saat ini sebagai media untuk [8] R. Bakhat and M. Rajaa, “Decision
membranding perusahaanya agar dapat Science Letters,” vol. 8, pp. 211–224,
dilirik dan diundang oleh pihak 2019, doi: 10.5267/j.dsl.2019.4.001.
penyelenggara tender. Juga KonveksiPaRusli [9] A. Ulutas, “Supplier Selection by
harus berinisiatif untuk mencari informasi Using a Fuzzy Integrated Model for a
tender. Informasi tender saat ini sudah mudah Textile Company,” vol. 30, no. 5, pp.
ditemukan melalui website e-Procurement. 579–590, 2019.
Namun untuk bisa mendaftarkan ke website [10] R. Rossi, M. Rodrigues, M.
e-Procurement perlu beberapa dokumen yang Monteiro, and D. Carvalho, “The key
harus diperisapkan. Oleh karena itu Penulis aspects of procurement in project
membuat dan memberikan panduan kepada management : investigating the
KonveksiPaRusli berupa guidebook yang effects of selection criteria , supplier
berisi Strategi Tender, Proposal Bisnis dan integration and dynamics of
Video Profil Pperusahaan yang mana dapat acquisitions,” vol. 5411, no. 2011,
menunjang keberhasilan KonveksiPaRusli 2020, doi: 10.1590/0103-
untuk memenangkan Tender di Instansi 6513.20190112.
Pemerintah dan Perusahaan Swasta. [11] T. Baroto and D. M. Utama,
“Integrasi ahp dan saw untuk
penyelesaian green supplier
DAFTAR PUSTAKA selection,” pp. 38–44, 2020.
[12] D. M. Utama, B. Maharani, I.
[1] S. S. Muthu, Sustainability in the Amallynda, and I. I. Ntroduction,
Textile Industry. 2017. “Integration Dematel and ANP for
[2] K. Pusdatin, “Mendorong Kinerja The Supplier Selection in The Textile
Industri,” in Mendorong Kinerja Industry : A Case Study,” vol. 6869,
Industri Tekstil dan Produk Tekstil 2017, doi: 10.23917/jiti.v20i1.13806.
Buku Analisis Pembangunan Industri [13] T. R. Group and A. Introduction, An
di Tengah Pandemi, 2021. Introduction to Tendering. 2020.
[3] D. H. Jayani, “Industri Pakaian Jadi [14] T. M. Lean, On Time Full Achieving
Paling Banyak PHK Buruh saat Perfect Delivery with Lean Thinking
Pandemi,” databooks, 2021. Purchasing, Supply Chain and
https://databoks.katadata.co.id/datap Production Planning. Boca: Taylor
ublish/2021/04/30/industri-pakaian- and Francis Group, 2017.
jadi-paling-banyak-phk-buruh-saat- [15] A. Kumar, “on ‘ Strategic
pandemi. Procirement In Textile and Apparel
[4] Segarwati & Patimah, Sourcing of Raumond ’ by Submitted
“Pengembangan usaha konveksi di to Department of Management
kota bandung,” Pros. Semin. Nas. Studies New Horizon College of
Has. Pengabdi. Kpd. Masy., pp. 1–7, Enginerring, Outer ring Road ,
2018. Marathalli ,” Marathalli Bengaluru,
[5] Y. K. Dwivedi, E. Ismagilova, N. P. 2020.
Rana, and R. Raman, “Social Media [16] I. N. SUBAGIA, I. G. A. A. I.
Adoption , Usage And Impact In LESTARI, and P. F. PRADITHA,
Business-To-Business ( B2B ) “Analisis strategi penawaran
Context : A State-Of-The-Art kontraktor untuk memenangkan
Literature Review,” 2021. tender online di denpasar,” pp. 738–
[6] S. Stahl, “B2B Content Marketing: 745, 2020.
What the Successful Do [New [17] J. Chen, “Business-to-Business
Research],” Content Maeketing (B2B),” Investopedia, 2020,
Institute, 2019. [Online]. Available:
https://contentmarketinginstitute.co https://www.investopedia.com/terms
m/2019/10/success-differentiators- /b/btob.asp.
b2b-research/. [18] U. G. Seebacher, B2B Marketing.

1140
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022

2021. Waarden, “Three decades of research


[19] Pulizzi and Handley, “2017 on loyalty programs: A literature
Benchmarks, Budgets, and Trends— review and future research agenda,”
North America,” in Content J. Bus. Res., vol. 124, no. November
Marketing Institute, 2017. 2020, pp. 179–197, 2021, doi:
[20] M. C. Orzan, M. S. Florescu, O. I. 10.1016/j.jbusres.2020.11.057.
Macovei, S. Burlacu, and O. A. [25] J. Rolston and J. Glick, “Five actions
Orzan, “The effects of online to create a working B2B loyalty
marketing on financial performance program,” PwC Australia, 2021.
in the textile,” vol. 71, no. 3, pp. 288– https://www.pwc.com.au/digitalpuls
293, 2020, doi: e/b2b-loyalty-programs.html.
10.35530/IT.071.03.1826. [26] Sinta, “Apa itu Tender? Pengertian,
[21] H. F. Kimario, L. R. Mwagike, and Persyaratan dan Tahapannya,”
A. R. Kira, “Buyer-Supplier Prospeku, 2019.
Relationships and its Influence on https://prospeku.com/artikel/tender-
The Procurement adalah---3761.
Permormance:Insighth from [27] M. A. Jones and V. A. Taylor,
Empirical Analysis,” vol. 6, no. 2, “Marketer requests for positive post-
2021. purchase satisfaction evaluations:
[22] A. Ruiz-martínez, M. Frasquet, and I. Consumer depth interview findings,”
Gil-saura, “How to measure B2B J. Retail. Consum. Serv., vol. 41, no.
relationship value to increase September 2017, pp. 218–226, 2018,
satisfaction and loyalty,” vol. 8, no. doi:
August, pp. 1866–1878, 2019, doi: 10.1016/j.jretconser.2017.12.013.
10.1108/JBIM-10-2018-0289. [28] D. Hübner, A. T. K. I. Ag, S. M.
[23] L. W. Liu, W. G. Yang, and W. H. Wagner, and S. Kurpjuweit, “Article
Liu, “Budowanie lojalności klienta information : The Service Recovery
B2B: Rola jakości relacji,” Polish J. Paradox in B2B Relationships Swiss
Manag. Stud., vol. 16, no. 1, pp. 105– Federal Institute of Technology
114, 2017, doi: Zurich Submitted to :,” J. Bus. Ind.
10.17512/pjms.2017.16.1.09. Mark., vol. 33, no. 3, pp. 291–302,
[24] Y. Chen, T. Mandler, and L. Meyer- 2016.

1141

Anda mungkin juga menyukai