4202-Article Text-10617-1-10-20220812
4202-Article Text-10617-1-10-20220812
E-mail : mohfaridnajib@polban.ac.id
ABSTRAK
CV.KonveksiPaRusli merupakan perusahaan yang bergerak di Industri Tekstil dan Pakaian. Saat ini
segmentasi utamanya adalah mahasiswa dan pelajar. Agar dapat memperoleh keuntungan yang lebih
besar CV.KonveksiPaRusli berencana mengembangkan segmen pasarnya dengan merambah
segmen pasar di Instansi Pemerintah dan Perusahaan Swasta. Untuk memasuki segmen pasar
Instansi Pemerintah dan Perusahaan Swasta tentunya perlu melalui tahapan yang panjang.
Menyadari CV.KonveksiPaRusli belum pernah melakukan pengadaan maka perlu sebuah rancangan
strategi yang baik dan benar agar bisa memenangkan pengadaan. Tujuan dari proyek ini adalah
membuat rancangan tender yang terdiri dari tiga tahap yaitu rancangan strategi sebelum pengdaan,
rancangan strategi saat pengadaan berlangsung, dan rancangan strategi setelah pengadaan. Metode
dari pembuatan rancangan ini dilakukan dengan pendekatan metode kualitatif dengan melakukan
in-depth interview bersama pihak penyelenggara tender di Instansi Pemerintah atau Perusahaan
Swasta, dan Konveksi yang pernah memenangkan tender. Hasil dari proyek ini adalah pembuatan
guidebook bagi CV. KonveksiPaRusli yang mana guidebook ini akan menjadi pedoman untuk dapat
memenangkan pengadaan di segmentasi pasar barunya yaitu Instansi Pemerintah dan Perusahaan
Swasta.
Kata Kunci
Pre-Tender, Tender Process, Pos-Tender, Social Media in B2B
terbatas sehingga akses konsumen menjadi
1. PENDAHULUAN terhambat [2].
Industri tekstil merupakan salah satu industri Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat ada 1,7
dasar yang memenuhi salah satu kebutuhan
juta tenaga kerja di sektor industri yang
pokok manusia dan karenanya menjadi
terkena pemutusan hubungan kerja (PHK)
bagian yang tak terelakkan dari kehidupan
pada Agustus 2020. Dari jumlah tersebut,
manusia [1]. Industri Tekstil dan Produk pekerja yang terkena PHK paling banyak
Tekstil (TPT) Indonesia memiliki struktur berasal dari industri pakaian jadi, yakni 351,4
yang cukup kuat mulai dari sektor hulu
ribu orang. Pekerja yang terkena PHK di
(industri serat), sektor antara (industri benang
industri kulit, barang dari kulit, dan alas kaki
dan kain) serta sektor hilir (industri pakaian
menyusul di posisi kedua dengan jumlah
jadi) yang terintegrasi dan memiliki
mencapai 212 ribu orang. Kemudian, pekerja
keterkaitan yang kuat antara satu sektor yang terkena PHK di industri barang galian
dengan sektor lainnya. Pada tahun 2020, bukan logam mencapai 203,9 ribu orang. Di
industri TPT merupakan salah satu industri
urutan keempat ada industri tekstil yang
yang paling terdampak pandemi COVID-19,
memecat 185,3 ribu pekerjanya pada Agustus
sehingga pertumbuhannya mengalami
di tahun 2020 [3].
kontraksi sebesar -8,88%, dan masih
berlanjut pada Triwulan I 2021 sebesar - Akibat pandemi yang berdampak besar
13,28%. Hal ini tak lepas dari permintaan terhadap industri Tekstil dan Pakaian dari
domestik dan ekspor yang belum membaik
hulu ke hilir dan yang paling terdampak di
serta penerapan kebijakan pembatasan
industri hilir salah satunya adalah industri
mobilisasi menyebabkan jam operasi peritel
Pakaian jadi atau Konveksi. Konveksi adalah
1133
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
sebuah tempat yang dibuat khusus untuk perhatian pelanggan. Setelah pelanggan
memproduksi merchandise yang melakukan pembelian buat juga rancangan
berhubungan dengan sandang manusia. agar pelanggan menjadi loyal dan
Sederhananya konveksi adalah tempat untuk mendapatkan pengalaman yang baik.
memproduksi pakaian atau jenis fashion
lainnya dalam jumlah tertentu. Beberapa jenis
2. STUDI PUSTAKA
fashion yang dibuat di bisnis konveksi
tersebut diantaranya: baju, kaos, jaket,
celana, seragam, topi dan jenis fashion 2.1 Supplier Selection Process
lainnya [4]. Pemilihan pemasok adalah salah satu
kegiatan yang paling penting dalam
Ditengah banyaknya industri yang manajemen pembelian dan memainkan peran
mendigitalisasi pemasarannya untuk bertahan penting peran penting dalam tahap produksi
di tengah pandemi, Permasalahan yang [8]. Masalah pemilihan pemasok bertujuan
terjadi di industri konveksi adalah para untuk menentukan pemasok yang memiliki
pelaku usaha masih menggunakan pemasaran kemampuan terbaik untuk beberapa
secara konvensional [4], sehingga terjadi perusahaan [9]. Ini adalah proses yang
kesulitan antara konsumen yang penjual yang kompleks, yang mengharuskan individu
tidak bisa memasarkan produknya secara untuk membuat penilaian dan keputusan dan
optimal kepada konsumen. pertukaran antara tujuan yang bersaing dan
tujuan yang terbatas sumber daya. Pemilihan
Sekarang, perusahaan business-to-business satu pemasok di atas yang lain sangat
(B2B) mulai menggunakan media sosial tergantung pada preferensi perusahaan dalam
sebagai bagian dari transformasi digital hal kriteria evaluasi dan bobot yang
mereka. 83% dari Perusahaan B2B digunakan, dan komitmen yang bersedia
menggunakan media sosial, yang dibuat oleh pemasok [10].
membuatnya paling banyak taktik pemasaran
umum. Lebih dari 70% perusahaan B2B Pemilihan pemasok yang tidak tepat
menggunakan setidaknya satu darisitus menyebabkan kerugian yang signifikan bagi
media sosial "4 besar" seperti LinkedIn, perusahaan, seperti kekurangan persediaan
Twitter, Facebook dan YouTube. Selain itu, bahan baku dan keterlambatan dalam proses
50% dari perusahaan menyatakan bahwa produksi Oleh karena itu, pemilihan pemasok
media sosial telah meningkatkan optimalisasi yang tepat diharapkan dapat meminimalkan
pemasaran dan pengalaman pelanggan, risiko yang terjadi di perusahaan [11]. Dalam
sementara 25% menyatakan bahwa beberapa tahun terakhir, telah terjadi
pendapatan naik [5]. Dilansir dari peningkatan minat dalam masalah pemilihan
businesswire.com, 75% pembeli B2B pemasok. Salah satunya di industri tekstil.
menggunakan social media untuk membuat Beberapa peneliti telah meneliti pemilihan
keputusan pembelian [6]. Berbeda dengan pemasok di industri tekstil dan garmen [12].
konsumen B2C Konsumen B2B saat proses
transaksi sampai negosiasi orientasi 2.2 Tendering Process
utamanya bukan untuk closing semata
namun, bagaimana caranya dalam negosiasi Tender adalah penawaran secara formal yang
itu bisa membangun dan memelihara dilakukan oleh perusahaan dengan syarat dan
hubungan bisnis yang berjangka Panjang. ketentuan yang sudah ditetapkan yang mana
Untuk mencapai hal ini perusahaan biasanya syarat dan ketentuan ini akan sangat
bersedia membuat konsesi dan berpengaruh terhadap kepuasan dari produk
mengorbankan keuntungan dalam satu atau layanan yang ditawarkan [13] banyak
putaran negosiasi, demi bisa berinvesatasi faktor, yang banyak berpengaruh dalam
dalam hubungan tersebut [7]. meningkatkan menurunkan kinerja selama
proses pengadaan tender. Beberapa faktor
Oleh sebab itu, Konveksi yang tergolong umum termasuk keterlambatan dalam
industri Konvensional perlu memanfaatkan pemrosesan pesanan di pihak pembeli dan
Social Media yang efektif sebagai sarana pihak pemasok harus dihindari dan yang
untuk memasarkan produknya. Tak hanya terpenting adalah hindari dan komunikasi
menerapkan Social Media yang efektif yang buruk antara pembeli dan pemasok [14].
diperlukan juga perencanaan yang baik saat
melakukan penjualan sehingga dapat menarik
1134
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
Kumar [15] Menjelaskan ada beberapa Penggunaan tools pemasaran dan media
tahapan yang diperhatikan oleh pembeli yang sosial berpengaruh positif terhadap kinerja
diperhatikan ketika memilih tender yaitu; keuangan dan pendapatan industri tekstil dan
• Penilaian pengeluaran perusahaan saat pakaian. Selain itu, penggunaan social media
ini yang optimal akan bisa meramalkan
• Penilaian pasar pasokan penjualan [20].
• total analisis biaya
• identifikasi pemasok yang sesuai 2.4 Build Customer Loyalty in B2B
• Pengembangan strategi pengadaan
Kepercayaan adalah dari sebuah transaksi
• Negosiasi dengan pemasok
yang memberikan keuntungan bagi penjual
• Implementasi struktur pasokan baru
dan pembeli. Kepercayaan hubungan penjual
• Lacak hasil dan mulai ulang penilaian.
dan pembeli diukur daengan terciptanya
Untuk memenangkan tender online atau tujuan bersama, kedekatan, kehandalan dan
kepercayaan antar organisasi [21]. Jika
offline hal yang harus diperhatikan adalah
hubungan penjual dan pembeli sudah saling
memaksimalkan kelengkapan surat dan
percaya maka akan menciptakan sebuah
dokumen yang diminta, kesesuaian dan
loyalitas konsumen. Loyalitas konsumen
keaslian dokumen yang diminta,
ketersediaan, tingkat pendidikan dan didefinisikan sebagai serangkaian perilaku
pengalaman personil serta sertifikasi tenaga yang mencerminkan motivasi untuk
mempertahankan hubungan dan aktivitas
ahli atau terampil agar para penyedia jasa
yang dikembangkan oleh penjual dan
dapat lolos ke tahap berikutnya. Faktor lain
pembeli. Loyalitas konsumen menjadi
yang mempengaruhi kemenangan tender
penentu kesuksesan dalam hubungan bisnis
adalah metode dan strategi pelaksanaan serta
pengendalian yang digunakandan tenaga to bisnis [22].
kerja yang akan ditempatkan pada paket
Konsep saling percaya dan komitmen dalam
pekerjaan yang akan ditenderkan [16]
sebuah hubungan bisnis harus dibuat untuk
jangka panjang agar meraih keuntungan.
2.3 Social Media in B2B
Pelanggan B2B mengikuti ketika melakukan
Business-to-business (B2B), juga disebut B- pembelian menggunakan pemikiran yang
to-B, adalah bentuk transaksi antara bisnis, rasional dan cenderung memiliki komitmen
seperti yang melibatkan produsen dan grosir, yang lebih rendah kepada pemasok karena
atau grosir dan pengecer. Business-to- pelanggan B2B biasanya akan
business mengacu pada bisnis yang dilakukan mengivestasikan lebih banyak pemikirannya
antara perusahaan, bukan antara perusahaan untuk membandingkan pemasok satu dan
dan konsumen individu. Business-to-business yang lainnya [23].
berbeda dengan transaksi business-to-
consumer (B2C) dan business-to-government Untuk membuat konsumen menjadi loyal
(B2G) [17]. perlu dibuat program. Program loyalitas
konsumen adalah instrumen pemasaran yang
Media sosial secara umum merupakan penting karena dibuat untuk konsumen agar
teknologi media digital yang penggunanya bisa melakukan pembelian ulang dan
dapat bertukar konten dan berkomunikasi menciptakan hubungan yang positif [24].
satu sama lain. Saat ini pengguna jumlah Rolston & Glick [25] mengatakan terdapat 3
umat manusia di dunia membuka 7,5 miliar manfaat yang akan didapatkan jika
orang dan 3,8 miliar pengguna aktif media perusahaan B2B melakukan program
sosial. Artinya 48% populasi dunia aktif loyalitas yaitu Menumbuhkan pendapatan
menggunakan media sosial [18]. top-line dan meningkatkan margin
keuntungan, Mengurangi biaya dan
Saat ini, perusahaan business-to-business meningkatkan kepuasan pelanggan, dan
(B2B) mulai menggunakan media sosial Mempromosikan keterlibatan digital dan
sebagai bagian dari transformasi digital menghasilkan data pelanggan yang berharga.
mereka. 83% perusahaan B2B menggunakan
media sosial, yang menjadikannya taktik
pemasaran yang paling umum [19].
1135
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
1136
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
1137
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
1138
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
1139
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
1140
Prosiding The 13th Industrial Research Workshop and National Seminar
Bandung, 13-14 Juli 2022
1141