Anda di halaman 1dari 3

TUGAS MATA KULIAH

METODE PENELITIAN KESEHATAN (QUALITATIVE & QUANTITATIVE)

RANGKUMAN VIDEO 1

OLEH:
FEBRI YANTI
NIM: G2U123018

MAGISTER KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2023
FILSAFAT & PARADIGMA PENELITIAN
POSITIVISME, INTERPRETIVISME & PRAGMATISME, DIJELASKAN
SECARA SEDERHANA

• Apa yang dimaksud dengan filosofi atau paradigma penelitian ?

Filsafat penelitian dan paradigma penelitian adalah istilah yang cenderung mengacu pada
serangkaian keyakinan, asumsi, dan prinsip memandu cara anda, sebagai peneliti, mendekati
penelitian dan mengembangkan metodologi anda (baik itu disertasi, tesis, atau proyek penelitian
akademis lainnya).

Filosofi penelitian dan paradigma penelitian mencerminkan pengetahuan dan wawasan seperti
apa yang anda yakini dapat diperoleh secara realistis dengan melakukan proyek penelitian anda.
Filsafat adalah tentang peneliti itu sendiri sedangkan paradigma adalah tentang pendekatan
terhadap penelitian. Istilah lain mengatakan bahwa filosofi penelitian adalah katagori tingkat atas
dan paradigma adalah kombinasi asumsi dan harapan filosofis yang telah dikemas sebelumnya.

Filsafat dan paradigma penelitian dalam terminologinya bahwa keduanya menggambarkan /


melibatkan serangkaian keyakinan, asumsi, dan prinsip-prinsip yang mendasari cara anda
mendekati studi anda. Filosofi dan paradigma penelitian pengaruh langsung terhadap metodologi
penelitian, desain penelitian, teknik pengumpulan dan analisis data, serta cara menafsirkan hasil
penelitian. Filsafat dan paradigma penelitian merangkum serangkaian keyakianan, asumsi, dan
prinsip yang memandu cara anda sebagai peneliti untuk mendekati penelitian anda.

Paradigma penelitian terfokus pada “tiga hal besar” yaitu Positivisme, Interpretivisme, dan
Pragmatisme.

1. Paradigma Positivisme adalah keyakinan bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui


observasi dan pengamatan / pengukuran yang obyektif. Pendekatan yang dipakai pada
paradigma tersebut adalah pendekatan kuantitatif, seringkali mengadopsi desain penelitian
eksperimental atau kuasi- eksperimental. Filosofi positivis berasumsi bahwa jawaban dapat
ditemukan dengan mengukur dan menganalisis data secara cermat, khususnya data numerik.

2. Paradigma Interpretivisme adalah keyakinan bahwa pengetahuan dapat diperoleh melalui


realitas sosial yang bersifat subyektif dan bukan sebagai sesuatu yang independen.
Paradigma interpretivis yaitu memahami makna dan interpretasi yang diberikan orang
terhadap pengalaman mereka. Pendekatan yang dipakai pada paradigma tersebut adalah
pendekatan kualitatif, dengan metode pengumpulan data seperti wawancara, observasi, dan
analisis tekstual.
3. Paradigma Pragmatisme adalah kenyataan ataupun realitas yang ada dapat diperdebatkan
dan diinterpretasikan yang bertujuan menemukan jalan tengah dalam suatu permasalahan.
Pendekatan yang lebih praktis, fleksibel, berfokus pada kegunaan dan penerapan temuan
penelitian. Paradigma pragmatis merupakan perpaduan dari kuantitatif dan kualitatif yang
biasa disebut pendekatan metode campuran. Oleh karena itu, cara yang paling baik yang
bisa digunakan dalam penelitian adalah menemukan solusi dari setiap masalah yang datang.

SUMBER :

Derek Jansen (MBA) | Pengulas: Eunice Rautenbach (DTech) | Juni 2023

Anda mungkin juga menyukai