Anda di halaman 1dari 3

Komentar atas Hasil Survei Terbaru Litbang Kompas terkait Elektabilitas Calon

Presiden pada Pemilu Serentak 2024

Pemilihan Umum tahun 2024 di Indonesia akan menjadi salah satu yang paling
besar di dunia, dengan partisipasi lebih dari 200 juta pemilih di dalam negeri dan 1,75
juta diaspora Indonesia di berbagai penjuru dunia. Pemilu tersebut akan menentukan
pemilihan presiden, wakil presiden, serta anggota parlemen tingkat nasional dan lokal.
Tahap pendaftaran calon presiden dan wakil presiden dijadwalkan akan dimulai dari
tanggal 19 Oktober hingga 25 November 2023. Dalam politik Indonesia, elektabilitas
para calon presiden menjadi topik yang sangat penting dalam perdebatan dan analisis
jelang pemilu.

Menariknya, hasil survei Litbang Kompas pada Juli-Agustus 2023 menunjukkan


adanya persaingan ketat antara tiga tokoh potensial yang akan bertarung dalam Pemilu
2024: Ganjar Pranowo, Anies Baswedan, dan Prabowo Subianto. Elektabilitas sendiri
ialah ukuran penting dalam menilai potensi seorang calon presiden untuk dipilih oleh
pemilih. Makin tinggi elektabilitas, semakin besar peluangnya untuk memenangkan
pemilu.

Dalam survei tersebut, elektabilitas Ganjar Pranowo dari PDI-P mendapati angka
24,9%, lalu Prabowo Subianto dari Partai Gerindra yang memperoleh 24,6% suara. Di
lain sisi, elektabilitas Anies Baswedan yang diusung oleh Nasdem bersama PKS hanya
memperoleh 12,7 persen. Hasil survei ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan
antara Ganjar dan Prabowo. Kedua calon memiliki elektabilitas yang sangat mendekati
satu sama lain. Akan tetapi, Anies Baswedan masih berada di bawah mereka dengan
elektabilitas yang lebih rendah.

Survei ini melibatkan 1.364 responden dari 38 provinsi yang tersebar di 331
desa/kelurahan di Indonesia. Meskipun survei ini memiliki margin of error sekitar 2,65
persen, hasilnya memberikan gambaran awal yang menarik tentang dinamika pemilihan
presiden pada 2024. Persaingan yang ketat antara Ganjar dan Prabowo dapat menjadi
sorotan utama dalam kampanye mendatang.
Di beberapa konfrontasi dalam survei tersebut, Ganjar unggul atas Anies
Baswedan, sementara Prabowo unggul saat dihadapkan dengan Anies. Hal ini
menunjukkan bahwa posisi Anies Baswedan mungkin lebih lemah dibandingkan dengan
dua calon lainnya dalam hal elektabilitas. Tetapi, menurut penulis bahwasanya survei ini
hanya mencerminkan pandangan pada saat survei dilakukan. Banyak hal yang dapat
memengaruhi elektabilitas calon presiden dalam beberapa bulan mendatang. Isu-isu
politik, kinerja pemerintah, dan kampanye politik dapat berdampak signifikan pada
preferensi pemilih.

Di lain sisi, juga ada strategi kampanye dan komunikasi calon presiden yang akan
bisa memainkan posisi sentral dalam meningkatkan elektabilitasnya. Bagaimana calon-
calon ini merespons isu-isu penting yang dihadapi oleh masyarakat, serta bagaimana
mereka mengartikulasikan visi dan program mereka, akan sangat memengaruhi
pandangan pemilih terhadap mereka.

Hasil survei ini menjadi sebuah peringatan yang penting bagi partai politik yang
akan mengusung calon presiden dalam pemilu 2024. Elektabilitas calon presiden adalah
kunci sukses dalam pemilihan tersebut, dan persaingan yang ketat menunjukkan bahwa
faktor ini akan menjadi penentu utama dalam menentukan pemenangnya. Waalau
survei ini hanya mencerminkan pandangan pada saat survei dilakukan dan situasi politik
dapat berubah, namun hasilnya memberikan gambaran awal yang sering digunakan
sebagai tolak ukur. Partai politik perlu memahami bahwa meningkatkan elektabilitas
calon presiden mereka menjadi hal yang sangat penting sebelum waktu pencoblosan
tiba yakni pada 14 Februari mendatang.

Membangun elektabilitas calon presiden tidak hanya berkaitan dengan meraih


dukungan pemilih, tetapi juga dengan menciptakan citra positif dan menyampaikan visi
yang meyakinkan kepada masyarakat. Aktif berkomunikasi dengan pemilih, merespons
isu-isu yang penting baginya, dan menjelaskan program-program yang akan
dilaksanakan jika terpilih adalah langkah-langkah krusial. Dalam persaingan politik
yang ketat, transparansi, kesediaan mendengarkan, dan kemampuan untuk memberikan
solusi yang meyakinkan akan menjadi faktor penentu dalam meningkatkan elektabilitas
dan meraih dukungan yang diperlukan untuk memenangkan pemilihan.
Pemilu 2024 di mata penulis merupakan sebuah episode demokratis yang sangat
menentukan perjalanan bangsa ini. Di dalamnya, rakyat Indonesia menjalankan peran
sentral dalam menetapkan arah kebijakan dan masa depan negara. Bila semua pelaku
pemilu ini termasuk bisa memahami signifikansi dari tingkat elektabilitas dan berupaya
keras untuk meningkatkannya, partai politik sebagai pengusung calon presiden akan
bisa memberikan kontribusi yang lebih besar dalam upaya membangun masa depan
yang lebih cerah untuk Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai