Anda di halaman 1dari 9

RESUME KEPERAWATAN PADA TN.

S DENGAN DIAGNOSA MEDIS CKD


STAGE V ON HD DI RUANG INSTALASI DIALISIS
RSUD H. DAMANHURI BARABAI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Praktik Profesi Keperawatan Medikal Bedah


(PPKMB)

Pembimbing :
Yurida Olviani, Ns., M.Kep
Isana, S.Kep.,Ns

Oleh :
Noormiliawati, S.Kep
NPM. 2314901210160

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH BANJARMASIN
TAHUN AKADEMIK 2023/2024
RESUME KEPERAWATAN

Nama Klien : TN. S


Umur/tgl lahir : 60 tahun / 23 Mei 1963
Diagnosa Medis : CKD Stage V on HD
Tanggal Pengkajian : 03 November 2023

Riwayat keluhan saat pengkajian :


Klien mengatakan badannya lemah, BAK sedikit dan klien akhir-akhir ini sering
minum lebih banyak dari yang di anjurkan oleh dokter,klien mengatakan bertambah
lelah saat beraktivitas,klien mengeluh kaki bengkak dan klien mengatakan menjalani
hemodialisa dengan jadwal 2 kali seminggu. BB klien saat pengkajian sebelum
hemodialisa 70 kg . BB klien biasanya saat tidak ada keluhan (BB kering) adalah 68 kg, .
Tanda-tanda vital :
 Tekanan darah : 150/86 mmHg
 Nadi : 76 x/menit
 Pernafasan : 20 x/menit
 Suhu : 36 o C
Data Fokus:

1. Data Subjektif
- Klien mengatakan badannya lemah.
- Klien mengatakan BAK keluar sedikit-sedikit.
- Klien mengatakan sering minum lebih banyak dari yang dianjurkan dokter.
- Klien mengatakan ia menjalani hemodialisa jadwal 2 kali seminggu
- Klien mengatakan bertambah lelah saat beraktivitas.
2. Data Objektif
- Klien tampak lemah.
- Klien tampak sulit berjalan sendiri dan dibantu oleh istri dalam beraktivitas.
- Kaki klien tampak odem.
- BB klien saat pengkajian dan sebelum hemodialisa :70 kg.
- BB klien biasanya tanpa keluhan BB kering) : 68 kg.
- TTV klien:
 Tekanan darah : 164/87 mmHg
 Nadi : 77 x/menit
 Pernafasan : 20 x/menit.
 Suhu : 36,5 oC
ANALISIS DATA

No Tanggal/ Data fokus Etiologi Problem


Jam
1. 03/11/2023 DS: Gangguan Hipervolemi
08.00 WIB - Klien mengatakan badannya mekanisme
lemah regulasi, (D.0022,
- Klien mengatakan BAK keluar kelebihan asupan SDKI)
sedikit sedikit. cairan,
- Klien mengatakan sering minum kelebihan asupan
lebih banyak dari yang dianjurkan natrium.
dokter.
- Klien mengatakan ia menjalani
hemodialisa 2 kali seminggu
DO :
- klien tampak lemah.
- TTV klien:
- TD : 164/87 mmHg
- Nadi : 77 x/menit
- Pernafasan : 20 x /menit.
- Suhu : 36,5 oC
- BB klien saat pengkajian dan
sebelum hemodialisa :70 kg.
- BB klien biasanya tanpa keluhan
BB kering) : 68 kg.
2 03/11/2023 DS: Kelemahan, Intoleransi
08.00 WIB - Klien mengatakan badannya kondisi klinis aktivitas
lemah. terkait
- Klien mengatakan bertambah (D.0056,
lelah saat beraktivitas. SDKI)
DO :
- klien tampak lemah.
- Klien tampak sulit berjalan
sendiri dan dibantu istri dalam
beraktivitas.

PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Hipervolemia b.d gangguan mekanisme regulasi, kelebihan asupan cairan,
kelebihan asupan natrium.
2. Intoleransi aktivitas b.d kelemahan, kondisi klinis terkait
PERENCANAAN KEPERAWATAN
N No Diagnosa Nursing Outcome Nursing Intervention Rasional
Diagnosa
O Keperawatan

1 I Hipervolemia b.d Setelah dilakukan Manajemen 1. Untuk


(D.0022) gangguan tindakan keperawatan Hipervolemia (l.03114) meningkatkan
mekanisme selama 1 x 5 jam Observasi : status gizi
regulasi, masalah 1. Periksa tanda dan klien sesuai
kelebihan asupan Keseimbangan cairan gejala hypervolemia dengan
cairan, kelebihan diharapakan menurun mis. ortopnea, dispnea, kondisi klien
asupan natrium. dan teratasi dengan edema, JVP/CVP Untuk
kriteria hasil: meningkat, reflex mengetahui
1.Asupan cairan hepatojugular positif, tanda dan
menurun suara nafas tambahan gejala
2.Output urine 2. Identifikasi penyebab hipervolemi.
meningkat hipervolemia 2. Untuk
3.Kelembaban 3. Monitor status mengidentifik
membrane mukosa hemodinamik misalnya ais penyebab
meningkat frekuensi jantung, hipervolemi
4.Asupan makanan tekanan darah, MAP. 3. Untuk
meningkat 4. Monitor intake dan memonitor
5.Edema menurun. ouput cairan. status
6.Tekanan darah 5. Monitor kecepatan hemodinamik
meningkat infus secara ketat. pasien.
7.Turgor kulit 6. Monitor efek samping 4. Untuk
membaik diuretic misalnya memonitor
hipotensi ortortostatik, intake dan
1. hypovolemia, output cairan.
1. hipokalemia, 5. Untuk
hyponatremia mencegah
Terapeutik : penambahan
7. Timbang berat badan kelebihan
setiap hari pada waktu cairan .
yang sama 6. Untuk
8. Batasi asupan cairan memonitor
dan garam efek samping
9. Tinggikan kepala diuretic.
tempat tidur 30-40 7. Untuk
derajat memantau
Edukasi: adanya
10. Ajarkan cara penambahan
mengukur dan voleme cairan
mencatat asupan dan tubuh dari
haluaran cairan. BB.
11. Ajarkan cara mengatasi 8. Untuk
kelebihan cairan membatasi
Kolaborasi : asupan cairan
12. Kolaborasi pemberian dan garam
diuretic. yang dapat
13. Kolaborasi pemberian berpengaruh
obat untuk mengatasi pada kondisi
retensi natrium dan air hepervolemi
14. .Kolaborasi dalam 9. Untuk
hemodialisa memfasilitasi
posisi yang
baik bagi
Pasien dan
mencegak
sesak
10.Untuk
menambah
pengetahuan
klien tentang
cara
memonitor
input dan
ouput cairan
11.Untuk
menambah
pengetahuan
klien tentang
cara
mengatasi
kelebihan
cairan tubuh.
12.Untuk
mengeluarkan
kelebihan
cairan ditubuh
klien denga
rinsip
farmakologi
13.Untuk
mencegah
retensi
natrium yang
memperparah
hipervolemia
14.Untuk
mengeluarkan
sisa racun dan
kelebihan
caiaran dan
garam ditubuh
klien..

2 II Intoleransi Setelah diberikan Managemen Energi 1. Untuk


D.0056 aktivitas b.d tindakan keperawatan (I.123790) mengethaui
kelemahan, 1x 5 jam , toleransi Observasi: lokasi dan
kondisi klinis aktivitas meningkat 1. Identifikasi fungsi ketidaknyama
terkait dengan kriteria hasil: tubuh yang
nan dalam
1. Kemudahan dalam mengakibatkan
melakukan
melakukan aktivitas kelelahan.
sehari-hari 2. Monitor pola dan aktivitas
meningkat. jam tidur 2. Untuk
2. Kekuatan tubuh 3. Monitor kelelahan menjaga pola
bagian atas dan fisik dan emosional dan jam tidur
bawah meningkat. Edukasi: 3. Untuk
3. Keluhan lelah 4. Anjurkan tirah menjaga
menurun baring kenyamanan
4. Dispneu saat 5. Anjurkan
pasien
aktivitas menurun. melakukan aktivitas
secara bertahap 4. Untuk
Terapeutik: menghindari
6. Sediakan pasien agar
lingkungan yang tidak
tenang dan rendah kelelahan
stimulus. 5. Agar pasien
7. Berikan aktifitas dapat
distraksi yang melakukan
menenangkan. aktivitas
Kolaborasi:
8. Kolaborasi dengan secara
ahligizi tentang cara bertahap
meningkatkan 6. Untuk dapat
asupan makanan. menangkan
pasien
7. Untuk
mengurangi
kelelahan
8. Untuk
memenuhi
kebutuhan
energi bagi
tubuh
Terapi Aktivitas
(I.05186): 1. Untuk
Observasi : memungkinka
1. Monitor respons n kelancaran
emosional, fisik, dalam
sosial dan spiritual pemilihan
terhadap aktivitas aktivitas.
Terapeutik : 2. Untuk
2. Fasilitasi memilih memastikan
aktivitas dan aktivitas yang
tetapkan tujuan akan
aktivitas yang dilakukan
konsisten sesuai menjadi
kemampuan fisik, efektif.
psikologis dan 3. Agar pasien
sosial. lebih mudah
3. Edukasi : Jelaskan dan cepat
metode aktivitas dalam
fisik sehari-hari, menentukan
jika perlu aktifitas serta
4. Ajarkan cara memahami
melakukan aktivitas manfaat dari
yang dipilih. aktivitas untuk
kesehatan
tubuh.
4. Agar tidak
membingungka
n pasien jika
pasien sulit
untuk
menentukan
pilihannya.

IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
Hari /Tanggal: Jum’at 03/11/2023
N Jam Nomor Tindakan Evaluasi Tindakan Paraf
O Tindakan Daignosa
SDKI
1 Jam 10.00 D.0022 Manajemen Hipervolemia S:
WIB (l.03114) - Klien mengatakan akan
Observasi : mengurangi konsumsi air
1. Memeriksa tanda dan minum sesuai yang disarankan
gejala hypervolemia oleh dokter.
mis. ortopnea, dispnea, O:
edema, JVP/CVP - Kaki klien masih odem.
meningkat, reflex - Turgor kulit klien sedang.
hepatojugular positif, - TTV klien post HD :
suara nafas tambahan. - TD : 166/92 mmHg
Hasil: klien mengalami - N : 88 x/m
edema. - R : 20 x /m
2. Mengidentifikasi - S : 36, 5 oC
penyebab hipervolemia. - BB klien setelah
Hasil: hipoalbuminemia hemodialisa :67 kg
3. Memonitor status A: Masalah sebagian teratasi
hemodinamik misalnya
frekuensi jantung, P:
tekanan darah, MAP. - Lanjutkan intervensi no 1- 14
Hasil :
TD : 166/95 mmHg
N: 88 x/menit
MAP : 118,6 mmHg
4. Memonitor intake dan
ouput cairan.
Hasil:
Klien minum 6 gelas.
Bak 3 x/hari
5. Memonitor kecepatan
infus secara ketat.
Infus klien : klien tidak
terpasang infus.
6. Memonitor efek
samping diuretic
misalnya hipotensi
ortortostatik,
hypovolemia,
hipokalemia,
hyponatremia
Hasil:TD : 166/95
mmHg
Terapeutik :
7. Menimbang berat badan
setiap hari pada waktu
yang sama
BB klien saat
pengkajian: 70 kg
8. Membatasi asupan
cairan dan garam
9. Meninggikan kepala
tempat tidur 30-40
derajat .
Edukasi:
10. Mengajarkan cara
mengukur dan mencatat
asupan dan haluaran
cairan.
11. Mengajarkan cara
mengatasi kelebihan
cairan
Kolaborasi :
12. Berkolaborasi
pemberian diuretic
Yaitu :
Furusemid 2 x 1 tab /
hari
13. Berkolaborasi dalam
pemberian obat untuk
mencegah retensi
natrium dan air
berlebih yaitu:
Spironolakton 1 x 50
mg.
14. Berkolaborasi dalam
tindakan hemodialisa.

2 Jam 10.00 D.0056 Managemen Energi S:


WIB (I.123790) - Klien mengatakan
Observasi: badannya masih lemah.
1. Mengidentifikasi fungsi - Klien mengatakan dapat
tubuh yang melakukan aktivitas dengan
mengakibatkan bantuan istri.
kelelahan. - Klien mengatakan akan
Hasil : karena perut melatih melakukan aktivitas
bengkak dan kurang secara perlahan.
nya masukan makanan. O:
2. Memonitor pola dan - Klien dibantu istri saat
jam tidur. berjalan.
Hasil : Pola tidur klien - Klien masih tampak lemah.
tadi malam sekitar 8 - TTV klien post HD :
jam. - TD : 166/92 mmHg
3. Memonitor kelelahan - N : 88 x/m
fisik dan emosional - R : 20 x /m
Hasil : klien tampak - S : 36, 5 oC
lemah. A: Masalah teratasi sebagian
Edukasi: P: Lanjutkan intervensi
4. Menganjurkan tirah mangemen energi no 1-8
baring dan terapi aktivitas no 1-4
5. Menganjurkan
melakukan aktivitas
secara bertahap
Terapeutik:
6. Menyediakan
lingkungan yang tenang
dan rendah stimulus.
7. Memberikan aktifitas
distraksi yang
menenangkan.
Kolaborasi:
8. Berkolaborasi dengan
ahli gizi tentang cara
meningkatkan asupan
makanan.
Hasil: Diit klien : diit
TKTP
Terapi Aktivitas
(I.05186):
Observasi :
1. Memonitor respons
emosional, fisik, sosial
dan spiritual terhadap
aktivitas
Hasil : klien tampak
bertambah sesak dan
keelelahan setelah
beraktiitas.
Terapeutik :
2. Memfasilitasi klien
memilih aktivitas dan
tetapkan tujuan
aktivitas yang konsisten
sesuai kemampuan
fisik, psikologis dan
sosial.
Edukasi :
3. Menjelaskan metode
aktivitas fisik sehari-
har, yaitu klien harus
dibantu oleh keluarga
dalam beraktivitas..
4. Mengajarkan cara
melakukan aktivitas
yang dipilih

Barabai, 03 November 2023


Preseptor akademik, Preseptor klinik,

(Yurida Olviani, Ns., M.Kep) (Isana, S.Kep.,Ns)

Anda mungkin juga menyukai