Kehamilan Resiko Tinggi
Kehamilan Resiko Tinggi
Disusun oleh :
Kelompok 3
Putri Nirwani 4008230193 Salsabila 4008230071
Nanik Ayu C 4008230034 Puji Nurprawidiya 4008230255
Rosa Sonia R 4008230132 Rizky Ayu P. 4008230122
Rahma Amalyah 4008230110
Rita yuliansari 4008230094
Neneng Meri 400823144
Rina Trislianti 4008230086
Nuri Nuryani 4008230082
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kehamilan merupakan suatu proses alamiah dan fisiologis, namun kehamilan
normal juga dapat berubah menjadi kehamilan patologis. Patologi pada kehamilan
merupakan suatu gangguan komplikasi atau penyulit yang menyertai ibu saat kondisi
hamil.
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan yang kemungkinan dapat menyebabkan
terjadinya bahaya atau komplikasi baik terhadap ibu maupun janin. Resiko tinggi pada
kehamilan dapat ditemukan saat menjelang waktu kehamilan, saat kehamilan
berlangsung maupun saat bersalin. Faktor penyebab resiko kehamilan apabila tidak
segera ditangani dapat mengancam keselamatan ibu dan janin. Fator penyebab
terjadinya kehamilan dengan resiko tinggi dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu usia
ibu hamil, riwayat kehamilan sebelumnya, penyakit yang diderita ibu, ketidaktahuan,
kepercayaan, dan kesadaran untuk memeriksakan kehamilan ke Fasilitas Kesehatan.
Upaya untuk menghadapi resiko tinggi harus diambil dengan sikap positif, upaya
promotif dan preventif, dan dengan penanganan yang tepat. Kehamilan resiko tinggi
dapat dicegah dengan pemeriksaan dan pengawasan kehamilan yaitu dengan melakukan
deteksi dini ibu hamil resiko tinggi. Deteksi dini keadaan resiko tinggi ibu dan janin
dapat mengetahui lebih awal mengenai faktor penyebab resiko tinggi sehingga dapat
melakukan pengawasan yang lebih insentif, memberikan pengobatan sehingga resiko
dalam kehamilan dapat dikendalikan, melakukan rujukan untuk mendapatkan tindakan
yang tepat.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Kehamilan Resiko Tinggi ?
2. Apa saja kriteria Kehamilan Resiko Tinggi ?
3. Apa saja faktor-faktor Kehamilan Resiko Tinggi ?
4. Bagaimana Bahaya Kehamilan Resiko Tinggi ?
5. Bagaimana cara Deteksi dini Kehamilan Resiko Tinggi ?
6. Apa cara penatalaksanaan Kehamilan Resiko Tinggi ?
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
Mengetahui penilaian terhadap factor resiko pada kehamilan dan cara
penatalaksanaan yang tepat untuk Kehamilan Resiko Tinggi.
2. Tujuan Khusus
a. Mengetahui apa pengertian dari Kehamilan Resiko Tinggi.
b. Mengetahui apa saja Kriteria Kehamilan Resiko Tinggi.
c. Mengetahui faktor-faktor Kehamilan Resiko Tinggi.
d. Mengetahui bagaimana Bahaya Kehamilan Resiko Tinggi.
e. Mengetahui bagaimana cara Deteksi dini Kehamilan Resiko Tinggi.
f. Mengetahui cara penatalaksanaan Kehamilan Resiko Tinggi.
D. Manfaat
1. Bagi Penulis
Penulisan makalah menambah pengetahuan penulis mengenai Kehamilan
Resikp Tinggi yang bisa diaplikasikan ketika memberi pelayanan kebidanan pada
pasien/klien.
2. Bagi Instansi
Penulisan makalah ini dapat menjadi bahan referensi untuk mahasiswa lainnya
mengenai masa nifas.
3. Bagi Masyarakat
Penulisan makalah ini dapat menambah pengetahuan Masyarakat mengenai
Kehamilan Resiko Tinggi sehingga bisa mendapatkan pelayanan masa nifas dengan
maksimal.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Faktor resiko pada ibu hamil dikelompokan menjadi 3, berdasarkan waktu yang
ditermukan, cara pengenalan dan sifat atau resikonya sebagai berikut:
1. Kelompok I
Ada Potensi Gawat Obstetrik (APGO) ada 10 faktor resiko, yaitu :
a. Primipara usia ibu ≤ 16 tahun
b. Primipara usia ibu ≥ 35 tahun
c. Ibu hamil dengan jarak kelahiran dengan anak terkecil < 2 tahun
d. Primi tua sekunder dengan jarak persalinan terakhir >10 tahun
e. Grende multi
f. Tinggi badan ibu ≤ 145cm
g. Riwayat Obstetri Buruk (ROB) :
- Riwayat keguguran
- Riwayat persalinan Prematur
- Riwayat persalinan dengan Tindakan (eksftraksi vacuum, ekstraksi
forceps, atau SC)
- Preeklamsia dan eklamsia
- Gravida Serotinus
- Kehamilan pendarahan antepartum
- Kehamilan dengan kelainan letak
2. Kelompok II
Ada Gawat Obstetrik (AGO) ibu hamil yang menderita keadaan seperti:
a. Anemia
b. Malaria
c. TBC
d. Payah jantung
e. Diabetes Melitus
f. Toksoplamosis
g. Preeklamsi Ringan
h. Gemeli atau Hamil Kembar
i. Gravida dengan Hidramion (ketuban >2liter)
j. Intrauterine Fetal Death (IUFD)
k. Gravida dengan Serotinus
l. Gravida dengan kelainan letak janin (Sungsang atau Lintang)
3. Kelompok III
Ada Gawat Darurat Obstetrik (AGDO), ada 2 faktor resiko. Ada gawat darurat
obstetric adalah adanya ancaman nyawa pada ibu dan bayinya yaitu :
a. Pendarhan pada saat kehamilan
b. Preeklamsi berat dan eklamsia
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kartu Skor Poedji Rochjati (KPSR) merupakan salah satu alat untuk mendeteksi
kehamilan resiko tinggi. Melalui Skor yang didapatkan dari kartu tersrbutm ibu hamil
terkategorikan berdasarkan kondisinya dan akan mendapatkan perawatan serta asuhan
yang sesuai dengan kebutuhannya. Kartu tersebut juga menentukan tempat dan
penolong saat ibu hamil akan bersalin.
B. Saran
1. Ibu hamil dianjurkan melakukan pemeriksaan antenatal yang komprehensif dan
berkualitas agar terdeteksi secara dini penyulit atau penyakit dari awal kehamilan
dan mendapatkan asuhan yang sesuai dengan kondisi kehamilannya.
2. Bidan agar meningkatkan keterampilan dalam pengisian KPSR, dan melakukan
skrining sedini mungkin secara berkala.
DAFTAR PUSTAKA
Andriani, L. (2019). Hubungan Tingkat Pengetahuan dengan Kinerja Bidan dalam Pengisian
Kartu Skor Poedji Rochjati pada Deteksi Dini Kehamilan Risiko Tinggi di Puskesmas
Kabupaten Lima Puluh Kota. Jurnal Menara Medika, 4 2(1), 56–60.
https://doi.org/https://doi.org/10.31869/mm.v2i1.2174
Sulyastini, N. K., & Armini, L. N. (2020). Identifikasi Kehamilan Beresiko di Desa Patas
Wilayah Kerja Puskesmas Gerokgak I. Jurnal Kesehatan Midwinerslion, 5(2), 390–
395. https://doi.org/https://doi.org/10.52073/midwinerslion.v5i2.193
Yanti, E. S., Damayani, A. D., Oktavia, L. D., & Karimah, R. (2022). Peningkatan
Kemandirian Masyarakat dalam Deteksi Dini Risiko Kehamilan di Desa Kelabat
Kabupaten Bangka Barat. GEMAKES: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat, 2(2),
82–89. https://doi.org/10.36082/gemakes.v2i2.678