Hidayatul Muta'Alim

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 38
ay ee PSI eZ ENG ' 9 Od DYEY a’ = DOr Be Og! ew NG PAY Oy Lax 9 © Wo Sa WANN PETUNJUK JITU MENUJU BANGSA YANG BERAKHLAK DAN MAJU Pedoman Dasar ‘Membentuk Bangsa yang Berkarakter METODE PRAKTIS MEMBENTUK MANUSIA YANG BERAKHLAK MULIA Cara Tepat Untuk Mendapat Barokah llmu Yang Bermanfaat H. TAUFIQUL HAKIM gh Kemerosotan moral bangsa edonesia sudah sangat memonhatinkan Hal ini terjadi karena kurangnya pendidikan akhlak bagi anak-anak- (leh sebab itu, merupakan suatu hal aes sancat penting dan mendesak etek mencari solusi_ penanganan kemerosotan moral tersebut. Dengan kitab ini, diharapkan menjadi solusi jitu dalam membantu menanggulangi sebagian masalah kemerosotan moral bangsa ini. Ustwk mencapai hasil yang mmaksimal, make sangatlah dibutuhkan Kesjasama antar semua pihak (Untuk semua kalangan : PAID TK MI /SD. MT / SMP. MA/ SMA. Mahasiswe, Pesantren dan oe ae ” PANDUAN LAGU PILIHAN LAGU YANG DISUKAI eve. ie peal Boe oat % Tombo ati ~ tkulimo ~ ing wernane ‘Moco Qur'an~angen angen~ing maknane Ket. : Empat suku kata, empatsuku kata eo 1 gle Wisi Los (fe Coreen Ni Eman-eman temen ~ sugeh ra sembahyang Nabi Sulaiman su~gen tetep sembahyang ket. : Enam suku kata, enam suku kata gsi bi es) lage os al J Ket. : Empat suku kata, empat suku kata <>— Sholawat fan ~ salam {sela~was}-lawase Atas Nabi ~ paling bagus ~ pitudule Sholavat dan ~ salam {sela~ma}-lamanya Atas Nabi ~ paling bagus ~ perunjuknya | MUQODDIMAH. Alhamdu {lil~lahil} ladzi ~ faddholana Bil ilmi wal ~ ‘amali ai~ karromana Kabel uj ~ kagungan {Allah} Kang Muyo Kanti imu ~ farsamal {mul~ya'no} kito Segala {pu~ji} bagi {Al~lah} Yang Mulya Dengan ifina~daan ama {mul~yakan) kita predresy Call ry Teumma {shila~tu} {wassala~mu} abada ‘Alan {nabiy-yi} khoiriman ~ qodihtada ALD SAHNYA AMAL DENGAN NIAT * Setiap orang yang menuntutilmu harus punya niat, arena sahnya amal dengan nat Dasamya :. La budda lith~tholibi min-niyyati Ay innamal ~ a'malu bin~niyyati Wong kang nunprifi lime wajib—ndue niat Davwuli Nabi~safie amal~Kanti niat Penuntut {it~mu} swajib {6a~ginya) niat Salida Nabi~sahnya amal~dengan niat AMAL DUNIA YANG JADI AMAL AKHERAT Banyak amal yang kelihatannya berupa amal dunia, {etapi karena niat yang benar, maka menjadi amal akherat. Contoh : Makan diniati untuk mendapatkan kekuatan dalam melaksanakan_ ibadah, maka termasuk amal akherat dan diberi pahalaoleh Allah. Dasamya IAT MENUNTUT ILMU YANG UTAMA ADALAH MENCARI RIDLONYA ALLAH SWT. - m 6 . oe Wayanbaghi ~ an yanwiyath~ tholibu bi Sa Ua oe Jee St Tholabilhil~iima (ridhol~lahi} tubi aM chet pee se? Segoqyane ntti dia ENT ces pees Golek {ridlo~ne} Allah Kang~Moho Suci > “e spe ee St Ne 2 Menuntut (imu) harusnya~diniati Mencari {ri~dlo} Allah Yang~Maha Suci : Kam ‘amalin ~ minad duna ~ biniyyati = ‘Shohihatin ~ shoro minal ~ akhiroti [IAT MENGHIDUPAKAN AGAMA ISLAM. Di antaraniat_menuntut imu adalah untuk ‘mendapatkan pahala di akherat, Menghidupkan agama Allah yaitu agama islam. Melanggengkan agama islam, Dasamya: ‘Akeh amal ~ndunyo sebab ~ kant niat Kang bener {mong~ko} dadi {a~mal) akhirat Banyak amal ~dunia sebab~dengan nat Yang benar {ma~Ra} jadi {a~mal) aktivar (se SO 5 spe Ket. : Begitu juga sebaliknya. Banyak amal yang kelihatannya amal akhirat,tetapi karena niat vang salah maka menjadi amal dunia CContoh : Sholat yang niatnya pamer. guy tu? spl gf is out AE oI aye ante a NIAT BELAJAR DI ANTARANYA BERSYUKUR KEPADA ALLAH * Nat menuntut ilmu di antaranya adalah bersyukur kepada Allah atas nikmat yang telah diberikan Allah, berupa nikmat akal dan kesehatan badan. Dasarnya: “ye dels i phd Wik ee SAD aes aa os gained yp tes BAL O's Bitholabil-ilminwi {syuk~ron} ala man Min ni’matit~aqli {wasih~hatil} badan ‘Lan syukur {a~tas} {amugra~he} Pengeran Rupo ni’mat~akal fan {se~hate} badan Dan bersyukur~aras {anu~gerah Tuhan Berupa {nik~mar} akal dan~schat badan INGIN PUNYA ILMU MANFAAT HARUS ‘SELALU BERSYUKUR * Penuntut ilmu hendaknya selalu bersyukur dengan lisan dan hatinya dan dibuktikan dengan berbuat baik dan bersedekah dengan hartanya. Dasarya : .. Waddarol {a~khirota} {ih~ya} dinihi Wabii an ~ yanwiya {ib~qo} dinihi Lan amvih{gan—jaran} {akhe~rat} lan ugo Ngurip-ngurip~Lan {nglanggenga~Re} agomo Juga {dini~ari} {menca~ri}pahala Menghiduphan~dan {melanggeng~Ean} agama MENGHILANGKAN KEBODOHAN Niat menuntut imu di antaranya adalah menghilangkan kebodohan dirinya dan kebodohan orang-orang yang bodoh, Wa {l'iza~latin} (ljah~l} nafsihi Wasairil~juhinali {fab~da’} bismihi Ngilangi {awake} songho~kebodohan Lan {sekabe~hane} wong kang~bodho tenan. Hilangkan {he~bodohan) (da~ri) dirinya Dan semua~orang yang {6o~dohinya} nyara La tanwi Wala {lial |~balan} minal~unasi bih I~bil} mali {ha~dza} fantabih (Ojo niat~krono {made~pe) menungso Lan ojo {ke~rono} oleh~bondo dunyo Dan jangan {kar~na} {perhati~an} manusia Dan jangan {kar~va} mendapar~harta Genda JANGAN MENUNTUT ILMU DENGAN NIAT AGAR DIMULYAKAN PEJABAT ATAU PENGUASA. Dasamya SLA asi ms y.. La {likaro~mati} {ama~mas} sulthon Fashohihin~niyyata {fa’~lam} waqbalan ‘Ra Kerono~dimulyano~penguoso Benerno {ni~at} ngertiyo~lan terimo Tak karena~dimulyakan~penguasa Fayanbaghi~syukrul lisa~ni wal janan Kadzaka syuk-ruhu bima~lin arkan Nuntur ifinuwajib syukuar~Kanti fsan Asi fan {bon~do} ugo (ang~gota) ban Nuntut ilnu~woajib syukur~dengan isan Blo seritelalen! iri atm JANGAN BERNIAT MENDAPATKAN HARTA. * Janganlah menuntut ilmu dengan niat untuk ‘mendapatkan perhatian manusia dan untuk qe a HORMATILAH ILMU DAN GURU “Orang yang menuntut ilmu tidak akan bisa mendapatkan ilmu dan mendapatkan Kemanfaatan ilmu, kecuali dengan mengagungkan ddan menghormat ilmu, guru dan abil ilmu dengan penuh penghormatan. Dasarnya cSielllnaedleteesias am {bian~na} tholibal-ulum fa Yantafi'an ~ bina walan~ yanala Be Dia 20d) anette Ustadztha ~ fadzah fadhor MENGAJAR SATU HURUF DALAM AGAMA, MAKA ITU. ADALAH BAPAKMU DALAM AGAMA. JANGAN PERNAH MENGATAKAN BEKAS GURU * Orang yang mengajarimu walau satu huruf yang penting dalam agama, maka dia adalah bapakmu dalamagama, * Jangan pernah mengatakan, dia mantan guruku atau bekas guruku, maka ilmumu tidak akan ermanfaat dan tidak akan bisa mendapatkan barokah ilmu dan guru. oi BO ple 5. \e Caden ase Wainna man~‘allama (tert fiddin Fainnahu~kana {aba~ka} fiddin Mulang sji~huruf ing {da~Lem} agomo Mongko dadi~bapakmu {o~no} agomo ‘Mengajar {sa~tu}fuuruf {da~Lam} agama ‘Maka jadi~bayakmu {da~lam) agama Kelawan {nge~gungake} {il~mu} lan guru Lan abli {il~mu} kanti {nge~gungke} esta Yang menuntut~ilinu tidak~akan bisa Dapatkan {it~mu} dan {Keman~faatannya) Keeuali~dengan {menga~gungkan} ilmu Mengagungkan~guru dan {ah~linya) ilmu KUFUR SEBAB TIDAK HORMAT * Manusia tidak akan kufur disebabkan berbuat kemaksiatan. * Tetapi manusia dapat menjadi kufurlantaran tidak mau menghormati perintah Allah dan laranganNya dengan meremenkannya. Wal mar'u la~yakfuru bil~ma’shiyati Bal yakfurul~mar'u {bitar~kil} khurmati Wong ora (daily kar (ve bab} masiat Nanging dad~fafursebab~ninggel format Orang tak {ja~di} Kufur {se~bab6} ma’siat Tapi jadi~kufur sebab~tidak hormat Ojo miaku~ngarep guru~gjo manggon Ing {panggona~ne} guru lan~ojo takon Naliko {gu~ru} kesel Anut printah~liyo {ma’ Jangan jalan~depannya {ja~ngan} nempati Tempat guru~dan jangantah~menanyai Saat guru~eapek dan {ca~ri} ridlonya “Tat printah~selain {ma’~siat} dosa JANGAN BANYAK BICARA * Jangan mendahului bicara di hadapan guru, ‘kecuali dengan zin guru. * Jangan banyak bicara di hadapan guru. Dasarnya: .. FS os indal {mu’al~limil) kalam a {biidz—nini} (waqol~ilil} Kalam JANGAN MENEMPATI TEMPAT GURU * Jangan berjalan ali muka guru. * Jangan menduduki tempat duduknya guru, * Jangan bertanya sesuatu pada saat gurulelah. * Carilah rio guru. * tkutlah perintah guru selama perintah itu tidak La tamsyiyan~amamahu~la tajlisan Makanahu~la (tas'alan~hu} syaian Inda {mala~latihi} {fath~luban} ridloh Wamtatsilan~amrahu {ghoi~ro} ma’shiyah JANGAN MENGETUK PINTU GURU Jangan mengetukngetuk pintu guru, tetapi bersabarlah hingga guru kelu Wala {taduq~qol} baba kun ~mushthobiro Hatta {yaku~na} khorijan~fawaqgiro Ojo norhok—lawang gurn~sabar nunggu Hinggo guru~miyos mongko~ora ganggu Jangan ngeruk~pintu guru~sabar nunggu Hingga guru~ kefwar {ma~ ka} tak ganggqu HORMATI ANAK GURU * Jauhi hal-hal yang dapat menimbulkan kemarahan guru, * Hormati dan muliakan anak-anak, famili dan kerabat gur Dasarnya: JANGAN DUDUK TERLALU DEKAT DENGAN GURU * Janganlah duduk terlalu dekat dengan guru di ‘waktusedang mengaji, kecuallterpaksa. *Ambillah jarak duduk dengan guru sekira Jengkung panah, Hal ini lebih dekat pada ta'dhim. Dasarnya: OB hs ed meee Alea fea La tajlisan~qurban minal~mu’allimi Faqodru {qou~sin} aqrobut ~ ta’dhimi Ngaji ojo~lungguh banger—parck guru Sa'kadar {gen~dewo} panali~ta'dhim ese Ngai jangan~duduk sangat~dekat guru Sekadar {leng~faongan}panah~ta'dhi ——_—_¢€i>_—__. Faman {ta'adz~dza} minhu man~‘allamahu} Fabarkatul~‘ulumi {hur~rimat} lahu Sopo wonge~nglara’ake~ati guru Ora biso~merkoleh {ba~rokah} ibmu Barang siapa~menyakiti~hati guru Tak bisa (mem~peroel} (Ga~rokah ifn BARANG SIAPA MENYAKITI HATI GURU, MAKA ILMUNYA TIDAK AKAN BERMANFAAT, KECUALL HANYA SEDIKIT, Kadzaka {ai~dhon} huwa lam~yantafi Bi ilmihi~illa {gol~lan} ahi Wajtaniban~sakhothohu~wa waqqiro ‘Avladahu=wamnan {ta'ai~iagosh biro ‘Adohi {du~kane} guruLan agungno Anak guru~fan Kang {iubu~ngan} sabaro Jauhi {rmur~kay guru dan~agungkanlate Anak guera~dan yang {fiubu~ngan} sabarlah JANGAN MENYAKITI GURU. ILMUMU TIDAK BERKAH DAN TIDAK BERMANFAAT * Barang siapa yang menyakiti guru, maka ia tidak ‘akan bisa mendapatkan barokahnya ilmu. Dasamya: ... Lan ora {6i~so} hasit {man—fiaat}ifinu Kejobo {si~tik} mongho {ta'~aro} guru Dan sda (G1~sa} has {man ar Wabhidu {kub~bari) {aim~mati} bukho Ro fi {khila~lid} darsi (ka~na} syaikho Yaqumu {fi~mabnul} ladzi~allamahu} Yal’abu {ta’~dziman} liman~'allamahu Salah sji~penggede {i~mam) Bukhoro Ono tengal~pengajian~kadang kolo Jumeneng pas~putra {guru~ne} dotanan Kerono {nge~gungake} {gu~rune} tenan Salah satu~pembesar {i~mam }negara Buklioro di~tengah ngaji~kadangkala {ber~diri} saat~putra guru Bermain {ka~rena} {menga~gungkan} guru INGIN ANAKNYA ALIM, MAKA MULYAKAN ULAMA * Orang yang menginginkan anaknya menjadi orang yang alim atau kial, maka berilah sesuatu yang layak kepada ulama, hormati dan agungkanlah para ulama. Dasarnya: <> BERDIRI KARENA MENGAGUNGKAN GURU * Syaikhul islam Burhanuddin pengarang kitab “AF Hidayah” pernah menceritakan: Pada suatu hari ada seorang pembesar yang ‘menjadi pemimpin imam-imam negara Bukhoro. Beliau dudtuk di majlis pengajian, Di tengah-tengah mali itu sesekali beliau berdiri, Maka ditanyakan kepada beliau, mengapa anda sesekali berditi? Jawabnya : Sebab saya melihat putra guruku sedang bermain-main di jalanan bersama teman- temannya, Jika saya melihatnya lalu saya berdiri itu karena, Gas SS 5 IE 3 ss qo Rae Oy parte Ye In lam yakun~ibnuhu {'a~liman} yakun Hafiduhu~‘alimani'~laman fasun Lamun {ana~'e} ora (da~di} wong alim Mongko {putu~ne} bakal {da~di} song alim jika anak~tak menjadi~orang alim Maka eucu~akan jadi~orang alin MENGHORMATI KITAB DENGAN SELALU sucl * Termasuk mengagungkan ilmu adalah dengan mengagungkan kitab. * Hendaklah jangan memegang kitab, kecuali dalam keadaan suci, yaitu punya wud. Dasamya... hoot ae YA Ya tholibal~ulumi ‘adh~dhimi} kita La ta'khudzan~illa {bithuh~rin} dza showab Waman yurid~kaunab nihi~ min ‘ulama Falyu'ti {syai’~an} wal {yu'ad~dhim) ‘ulama Sopo pengen~anak'e {da~di} wong ali Aveeft fan (nguar~mati} {ngequsig~no} ong ali Yang ingin (a~naknya}-jadi~orang alim Beri dan {a~gungkan) hormar—orang alim JIKA TERNYATA ANAKNYA TIDAK MENJADI KIYAL ATAU ORANG ALIM, MAKA CUCU ATAU KETURUNANNYA BAKAL ADA YANG MENJADI ORANG ALIM Dasamnya : tees atte Yv <>- Rijlaka la~tamdud ilal~kitabi Dio’ kutubat~tafsiri (fau~qol} kutubi Ojo {nefon ~jorno} sikil—marang Kitab Lan seleinotafsir nduvowr~habel Kitab Jangan {melu~ruskan} Kaki Letakkan (taf~sir} di atas~semnua Kitab JANGAN MENARUH SESUATU Wala tadio'~syai‘an alal-kitabi Wajawwidan-kitabatal~kitabi Ojo Nyefe~barang ono~diveur Kitab Lam bagusno~temen {tuli~sane} Kitab Jangan {letak~kan) Garang di~atas Kitab Dan {baguskan~Lah) tulisan~pata Kitab ‘Wong kang muotia~ imu {mulya’~no} Kitab Ra nga (61a) anging {suc adam Penuntue {if—mae) {mulyakan~lai} Kitab Tak ambil (Ki~tab} slain {su~ci} badanmu Ket. : Bahwasannya Syaihul islam Syamsul Almmah AS- ‘Syarkhasiy dalam kondlisisakit perut. ‘Maka beliau berwudllu berkalt-kall di waktu malam, ‘untukbelajar sampai 17 kal, Beliaw tidak mengulang! belajar, melainkan dalam. ‘keadlaan suc dalam rangka mengagungkan imu, TARUHLAH KITAB TAFSIR DI ATAS SEMUA KITAB, JANGAN MENELONJORKAN KAKI PADA KITAB. * Termasuk mengagungkan ilmu yang wajib adalah jJangan menelonjorkan kaki memanjangkan kaki) pada kitab. AS SSS Vib va Jangan {kecit~kan} tulisan~dan pinggirnya Kosongkan {a~gar} tak nyesal~fak dicela JANGAN MENULIS. DENGAN WARNA MERAH * Sebaiknya jangan menulis atau membubuhi ssesuatu yangmerah pada kitab. * Sebab hal itu merupakan perbuatan ali filsafat dan bukan tuntunan para ulama salaf. Dasarnya:.. Wala {yaku~na} fihi ma~min hamroh Fainnaha~shoniatul-falasifah Ing Kitab {o~jo} ono {tu~fisan} aang Penggawwe {ah~li} ficafar~Kang difarang Fg JANGAN MENULIS TERLALU KECIL DAN DAN BERILAH SISA RUANGAN TEPL HALAMAN * Termasuk mengagungkan iimu adalah tidak ‘menulisterlalu kecil sehingga tidakjelas. * Berilah sisa ruangan tepi halaman untuk catatan- catatan penting. * Janganlah kamu memperjefek tulisanmu, sebab jika kamu hidup akan menyesal, sebab bila sudah tua, penglihatanmu sudah menurun. Dan jika kamu mati akan dicerca. Wala {tugor~mith) watrukil~hasyiyata Nilta {nada~matan} kadza~syatamata Ojo {nglembut~no} twlisan~Lan Kosongno Pinggir {supo~yo) ra getun~ra dicelo <>— MENDENGARKAN ILMU DENGAN TA'DHIM WALAU SUDAH MENDENGAR SERIBU KALI * Penuntut imu harus benar-benar memperhatikan filmu dan hikmah dengan mengagungkan dan ‘memuliakan, sckalipun telah mendengar satu ‘masalah dan satu kalimat itu seribu kali, Dasarnya: lt etl bali Gaby ove Ya tholibal~ilmis tami’ ‘imi Bihurmatin~wakamalit~ta'dhimi Wong kang muntue~ifinu ing (if—mu} rungo'no Kanti ormat~lan ngeguongno~Rang sempurno Penuntue {imu} pada {il~mu} dengarkan Dengan hormat~dengan penul~pengagurgan seem nnneen ins my Di fitab Yja~ngan} ada (tw~fsan- mera Perbuatan~afili {fia~far) dcegah SABAR DAN ISTIQOMAH PADA SATU KITAB DAN SATU GURU DULU *Menuntut ilmu harus sabar dan istiqomah pada satu kitab dan satu guru dulu, sehingga mendalam tuntas dan sempuma. Fatsbut ‘alal-kitabi wal~ustadzi ‘Tsummash thobir~alaihima~lathu'dzi Tetep ajeg~ing sji (Kitab lan gurw Lan sabar {o~jo} nyakiti~ati gurw Teraplah {pa~dia} satu {Ki~ta6} dan guru Dan sabar {ja~ngan} sakiti~hati guru $+ a Walau (yaku~nus} sam {alfa} marrotin Min kilmatin~mas’alatin~wahidatin Falaysa {ah~lal} ilmi man~ta'dhimuh Yanqushu {ba’~da} alfi {mar~rotin} lahu Ta'dhim ing {imu} Kurang (ba'~dane} Krung Ping sewn {o~ra} termasuk~ahii imu ‘Tetep ta'dhim~najan {krungu~ne} ping sewu Podho lan ra~boxen ahli~ilmu estu Ta‘ dim kurang ~setelah {men~dengar il Sribu kali~tak termasuk~ahil itn ‘Tetap ta'dhim~walau dengar~sribu kali Sama tak {bo~san} abi {il~mu} sejai TIDAK TERMASUK AHLI ILMU BILA BOSAN MENDENGARKAN DAN MENGAGUNGKAN LMU * Walau sudah mendengarkan seribu kali, jangan perah mengatakan “ah wis tau’ atau “ah, sudah pernah” * Barang slapa yang tidak mau mengagungkan ilmu setelah seribu kall, seperti mengagungkannya pada Waktu pertama Kall mendengar, maka ia tidak termasukahiiilmu, Dasarnya: BAIS re * Penuntutiimu harus benar-benar rajin dan tekun penuh semangat, bersungguh-sungguh secara ferus-menerus dan mempunyai minat dan cita- cita yang kuat, La budda min~jiddin wamin~muwadhobah Litholibin~ilman wamin~mulazamah Wong kang nuntut~ilmu wajib~temenanan Rajin reKun~semangat {te~rus}-terusan Nuontut il ~jib rajindan semangat Tekuon sungguli~sungguterus~minat kuat SUKSES DIAWALI DENGAN PENUH KEPAYAHAN * Dengan kadar susah payahmu, maka pasti sukses dan berhasi cita-citamu., Bi godri ma~anta {ta'an~nayta} bihi Tanalu ma~anta {taman~nayta} bihi Kant kadlar~rekoso lan~kangelanonn Temen bakal~merkoleh {ci~ta}-citamu Dengan kadar~payati dan {Ke~sulitannt} Sungguh akantervujud (ci~ra}-citamu TIDAK MAU SUSAH PAYAH SAMA DENGAN ORANG GILA * Barang siapa mengharapkan kesuksesan dari apa yang dicita-citakan dengan tidak mau bersusah payah dan tidak mau sungguh-sungguh, tekun dan rajin, maka orang tu seperti orang gila. Dasamnya > BERSUNGGUH-SUNGGUH, MAKA SUKSES * Barang siapa yang bersungguh-sungguh dan terus berusaha mencari sesuatu dengan balk, maka pasti berhasil sukses. * Dan barang siapa yang mengetuk pintu sesuatu yang diinginkan, dengan terus menerus, maka {entu dibukakan dan dapat masuk. Man tholabasy~syai'a {wajad~da} wajadah ‘Man qoro'al ~baba {walaj~ja} walajah Kang amrih {per~Koro} Kanti~temenanan Perkoro kang~disejo {ti~nemu) tenan Kang nothok {la~wang} perkoro~kang disejo ‘Terus maju~mongko nemu~kang disejo Wigjudkan {cian} dengan~ Kesungguhan Engkaw akan~mendapatkan~Kesuksesan Siapa {me~ngetuk} pintu~ eita-cita ‘Terus maju~maka bisa~menggapainya 2b wel Ba ple ty a ‘Amma {turi~du} nafsukash~bir wamsakan Washbir alal~bila {wasa~irl} mihan Man {yataman~na} qoshdahu-bila ‘ana Bighoir {jid~din} falyakun~majnuna Songko {hare~pe)nefiu {sa~Gar} fan tafian Lan sabar {nga~depi) bala’~lan cobaan Keinginan~nafsumu {sa~Gar} daw tahan Sabar {hada~pi} bencana~dan cobaan Pengen sukses~tanpo {reko~s0) kagelan Ra {temena~nan} mongko {da~di} wong edan Tanpa payah~ingin gapai~cita-cita Tanpa {kesung~gulian} maka~jadi gila TEKUN BELAJAR, SEMANGAT MENGULANG-ULANG PELAJARAN Penuntut ilmu harus istiqomah belajar dan harus ‘menjauhi kemalasan, Dasarnya: eye ee ty SABAR MENGHADAPI BALA’ PENYAKIT DAN MENAHAN KEINGINAN NAFSU * Menuntut imu harus kuat menahan keinginan nafsu, baik berupa ingin sesuafu makanan, pakaian atau ingin cepat selesai dan cepat bosan. *Menuntut imu harus sabar dan kuat ‘menghadapai bala’ bencana, baik berupa penyakit, kekurangan bekal atau kurangnyaman. * Menuntut iimu harus sabar menghadapi ujian, baik disakit teman atau orang lain. Dasamya : jo sibuk~ing liyone~ilmn iki Ojo {muka~ri} wong fiyo~Lan musulié eae a a aes Jangan ada~pertentangan~permusuhan INGIN SUKSES HARUS BANGUN MALAM Barang siapa yang ingin_mendapatkan kesuksesan dan kemuliaan, maka harus bangun ‘malam, tekun sholat sunah, beribadah, belajar dan berdo'a. Dasamya:... od LY, ts oA AC pate La budda min~sahri {laya~liya) lahu Man thotabal~'ula fala~budda lahu Sopo wong kang~pengen {Kelu~huran} mongko Melek bengi~sholat nderes~nla’af ndungo Barang sigya~ingin {Kelu~furan} maka Bangun malam~shalat {bela~jar} dian do'a _—____¢ijp_—__—— Dawim alad~darsi {wakar~rir} wadhiba lyyaka wal-kasala kun~mujtaniba Langgeng {ngajek~no} ngulangi~pelajaran Lan ojo {adi} wong kang {pe~males} tena Langgeng dan {1e~tap) ulangi~pelajaran Sift malas~maka harus~dihilanghan FOKUSLAH KEPADA ILMU, JANGAN BERTENGKAR DAN JANGAN BERMUSUHAN *Ahli imu jangan sampai_mempertajam perselisihan, pertentangan dan permusuhan, * Sebab hal itwhanyamenyie-nylakan waktu. 4 “pee I, eee bl wa guaserd tasytaghil~bima siwal~‘ulumi Wala {tuna~zi'an} wala~tukhoshimi bicara_yang tidak ada gunanya dan seat ‘mengfitnah. Dasarnya: ... a BANGUN MALAM HATINYA BAHAGIA. * Barang siapa yang bangun malam, maka hatinya ‘akan merasa senang dan bahagia di siang harinya. oor OLE UES ua ATI; ty SE? ge ‘Ammasy (syari~ku} fakhtaril~mujidda La takhtaril~kaslana wal~mufassida Wal mu’tilal~miktsaro wal~fattana Fakhtar {qori~nan} khoiruhu~god bana Pill onco~Kang rajinlan—temenanan Qjo Kang {ma~les} fan gawwe~Rerusa’an Akeh ngomong~ahli fitnah~ penganguran Pilih konco~kang sifate~bagus tenan e Wagila man~bil laili (naf-sahu) sahar Fafarohal~qolbu {bimud~datin} nahar ‘Melek bengi~isi Kant Webra rino~at dad~bungal tenan Banguos matam—dengan (keba~ikan) isi Waktu siang~hati (baha~gia} pasti MEMILIH TEMAN YANG RAJIN inlah teman yang tekun, bersunggub-sungguh dan rajin. * Jangan memilih teman yang malas, jangan pula ‘memilih teman yang suka menganggur, banyak rere Agungno an~mudya'no {te~men) ing konco ong {sag-jo omai-maraigkne Agungkanlah~dan mulyakan~pada teman Maka (seba~iknya} rindu~pada teman CARA MENJADIKAN MUSUH HINA SUSAH DAN MATI DENGAN SENDIRINYA * Bila engkau ingin berjumpa musuhmu hingga ia ‘merasa hina, * Dan engkau mematikannya karena susahnya serta ‘membakamya dengan kesempitan, ‘Maka berhasratlah kepada Keluhuran dan tambahlah itmu, * Sebab orang yang semakin tambah ilmunya maka ‘orang yang hasud semakin bertambah susahnya, Dasarnya Get oa 1s OG 64 —E> Rajin dan {oung~guh) sungguh {ja~dikan) teman Jangan yang {malas} dan buat~Rerusakan Banyak omong~ahli fitnah~ pengangguran si~fat) baik {ja~dikan} teman MEMULIAKAN DAN MENGAGUNGKAN TEMAN *Termasuk mengagungkan ilmu adalah mengagungkan dan menghormati teman-teman ‘yang menemani dalam menuntut imu. + Fanatik(kerinduan hati itu tercela, kecuali kepada iimu pengetahuan yang menimbulkan rind kepada guru dan teman. Dasanya AW sh hss. £A wre gaurd, oF? ies a BMPR (yay) BA a ge Wa'adhdhiman-wa akriman-lisysyuroka’ Fayanbaghi-tamalluqun~lisysyuroka’ eee vole Fahtarizan~‘an khulugin~dzamimi Fainnahu-kalbun {iba-thinin} sumi Togo songho~budi {peker~t) kang ofo Dadi anjing~ono jero~ati nyoto Jaga dari~budi {peher~ti) tercela ‘Menjadi {an~jing) di dalam~hati nyata DILARANG TAMAK * Orang yang menuntut iimu tidak boleh tamak dan selalu merendahkan hati dan tawadtu’, Wain tasya’~ligol {‘aduw~wi} roghiman Wagotlahu~ghomman {wahar~qon} hamman Fa lifula~rum wazdadan~ minal ‘ulum Man zada {‘l-man} zada {hus~sadan} ghumum Pengen {kete~mu} musuhmu~dadi ino Mati sebab~susah lan {u~rip} rekoso Numprifio (Ke~fuhiwran} lan—il tambah Kang tambah {il~mu} wong hasud~tambafi susah Ingin {kete~mu) musuhmu~jadi hina Mati sebab~susah dan {pa~yah} hidupnya Carifah {Ke~fuhuran} dan~ilinn tambah Yang tambali {il~muc} yang hasud~tambahsusah JAUHI BUDI PEKERTI TERCELA * Penuntut imu hendaknya menghindari budi pekerti tercela menurut syara’. Sebab bud pekertitercela ituibarat anjing. Dasamy: Nafsit rukit~takasulat~tawaniya Falam tanal-watuhromul~amaniya Hai nafsu {i~Tangiy males~ngende-ngende Ora biso~merkoleh ang~dikarephe i Hai nafsu {ting~gatkan} malas~nunda-nunda Tak akan {Gi~sa} menggapai~cita-cita BANYAK HAL YANG MEMALUKAN DAN BANYAK MANUSIA YANG MENYESAL AKIBAT DAR KEMALASAN, Dasarnya sien eae 9 age gaa SOM ys Kam min haya~wanadamin~tawallada Linnasi min~kaslin fakun ~ mujtahida ‘Akehi (menung~so} isn (gi Songko reso~malesbecik~ Banyak orang~mal {menye~sal} Karena Rasa malas~maka {filang~Kan} sera Wala {yudzil~la} nafsahu~bittom' Wa an {yaku~na} labisat~tawadhu't jo toma’~nddade'no {a~wa'e} ino Becik {tava~diu’o} mongho~dadi mulyo Jangan tamak~menjadikan~diri hina Tawadtwfahi~maka diri~jadi mulia TINGGALKAN SIFAT MALAS DAN MENUNDA-NUNDA. + Prinsip orangyang sukses: Kala. bisa dikerjakan sekarang, Kenapa harus besok? + Prinsip orang yang gagal “Kala bisa dikerjakan besok, kenapa harus sekarang? + Malas dan sifat menunda-nunda adalah sumber kegagalan, BLN SEN SLA or : ae > JANGAN KENDOR ‘SEMANGATLAH SELALU * Penuntut ilmu jangan merasa kendor dan Dingung, Jangan putus semangat, * Belajarlah dengan penuh semangat dan istiqomahkan semangat itu, * Sebab kendor, tidak semangat adalah penyakit Ya tholibal~ilmin fiyan~min fatroh Fainnaha~la’afatun~‘adhimah Lan ilangnoroso kendo~kantitenan Sebab iku~balak Kang {ge~dhe} temenan Penuntut {ifm hilangkan~rasa endor Iu {meru~pakan} {benca~na} yang Besar ‘YANG WIRA'I BELAJARNYA MENJADI MUDAH DAN KEMANFAATAN ILMUNYA fa pints Kanat {ta'al~lumu} lahu~biaisaro Kanat {fawa~‘idul (‘ulu-mi} aktsaro Wira’i {mong~Ko} wih (gam~pang) ngajine Lan ifmunefuwiftake~facdahe Wira’t {ma~ka}belajar~teif: muah Juga {ilnu~nya} lebih {ba~nyak faedah DI ANTARA WIRA'I TIDAK BANYAK BICARA YANG ‘TIDAK PENTING Menghindari kenyang dan menjauhi banyak tidur, Dasarnya WIRA'I = MENJAGA DIRI DARI BARANG HARAM DAN SYUBHAT In kana {tho~libul} (‘ulu~mi} auro‘a Fakana ma~minal {ulu~mi} anfa’a ‘Nuntut hnu—wira’i (ha~ram} ngadohi Lan sya {mong~fo} ilnune~mansfaat [Nun tne~wira' {ha~ram jai Daan syubhiat (ma~Kat ifn (man i) past Wira’i {song~ko} panganan~pasar ngrekso Ing lecate~ dike Allah-~incipono Dari {maka~nan} pasar {maka} jagalah Dan {rasakan~lah} lzarmya~zikir Allah ‘MAKANAN PASAR MUDAH SEKALI TERKENA NAJIS DAN KOTORAN DAN DAPAT MENJAUHKAN DIRL DARI MENGINGAT ALLAH Taharrozan~'an katsrotil~kalami Wa syibalin~wakatsrotil~manami Ngrekso temen~songko akefi~omongane Seng argLn sgh {a-he wre Jagalat (dari) tkebanya~kan} bicara Perut Kenyang~dan dari {6a~nyak} tidurnya DIANTARA WIRA'I = MENJAGA MAKANAY. PASAR * Penuntut iimu hendaknya menjaga dir Jangaw sampai memakan makanan pasar, jika mampu menjaga diri dari padanya, Dasamnya:... \WIRA'I = MENJAUHI ORANG YANG SENANG BERBUAT MAKSIAT, KERUSAKAN DAN PENGANGGURAN Dasarnya : 1 Oe owt O cased EU awd ‘Wajtaniban~ahlal {ma’a~shi} wal fasad ‘Wajtanibit~ta'thila qod-nittal jad ‘Adofi {ah~A lesa lan~Kerusa’an Ado {pe~ngangguran} {o~Lei}kamulyan Jauhii {ah~Li) {Kerusa~kan} ma'siar Juli (pe~ngangguran} (da~pat) devajat WIRA = MEMBIASAKAN DUDUK MENGHADAP KIBLAT * Membaca Al-Qur’an menambah kecerdasan Dasarnya Li annaha~aqrobu lin~najasah Wa innaha~ab’adu 'an~dzikrillah ‘Seba (ln~wil) parck (ma~rangy najise Lan temen {lu~wih} adoh {song—Ko) deikire Karena (le~Eii) deka (ar) najonya Dan jauh {da~ri}daikir {A~lah) Taal WIRA'I = MENJAUHI GHOSIB, MENJAUHI PERKUMPULAN YANG BANYAK BICARA, MENJAUHI NGOBROL OMONG KOSONG: OE IS FEN Ser 2 OEY Taharrozan~‘an majlisiI~miktsari Waghibatin~fasytaghilan~bidz dzikri ‘Ngrekso songko~majis Fang (a~Keh} omongan Ngrasani {me~nungso} {isi~nen} dzikiran Jutiati~majfis yang (6a~nyok)Gicara Dan ghosib {i~si) wakeu {dsi~Kir} Ta‘ala La {tataha~wanan} bi {a~dabin} sunan Man {yataha~wan} kana {hur-rimas) sunan (Ojo ngremeh~ing toro {kro~mo} lan sunah Kang ngremeh {t0~to} kromo {ka~fingan} suna Jangan {mere~mehi} pada {a~dab} dan sunah Meremeh {a~dab} maka {ter~halang) sunah BARANG SIAPA YANG MEREMEHKAN KESUNAHAN, MAKA IA TERHALANG DARI KEFARDLUAN [ii s5 of PERE sows IMME Wastagbilil~qiblata {hai-tsu}tajlis Qiro’atul-Qur'ani {za~dal} kayyis Lungguhi mongko~ing arah {kib~lat} madepo oe Qu annem (pin ~teron mg Jika dudck~arah fiblat~menghadaplah Membaca {A(~CQur'an} {Kepan~daian} tambah JANGAN MENGABAIKAN KESOPANAN * Penuntut ilmu jangan sampai mengabaikan dan Jangan malas melakukan kesopanan das kesunahan. * Barang siapayang mengabaikan kesopanan, ‘makaia terhalang dari melakukan kesunahan. Dasamya:... Wong kang ngremeli~ kefardiaan~ diatingi Songho {paia~taakhirae~daveuh Nabi Yang meremei~kefarduan~tefalan Dari {paha~la} akivatsabda Nabi PERBANYAKLAH SHOLAT SUNAH DENGAN KHUSUK KARENA BISA MEMBANTU MEMPERMUDAH MENGHASILKAN ILMU. Dasarnya ‘Wakatstsirish~sholata bil~khusyu'i Dzalika {‘au~nu} ‘ilmikah ~ fadh ro’ ‘Waman {taha~wana} biha~god hurrima Minal {faro~'idli) fakun~mu'allima Wong kang ngremeh~kesunahian~dialingt Songko piro~piro {kefar~dluan} mesti Yang meremeh~Kesunahan~terkalangi Dari (bebe~rapa} {kefar~dlunan} past BARANG SIAPA YANG MEREMEHKAN KEFARDLUAN, MAKA IA TERHALANG DARI PAHALA AKHIRAT * Sebagaimana disabdakan oleh Nabi Muhammed ‘SAW. yang punya sebutan : Dasarnya: Kelavwan {Khu~syu'} shalat {su~nahi} akehino ‘Mbantu {rggampang~no} hasil il~mu} lingo Dengan fliusyu'—perbanyaklah~solae sunah Membantu{ha~silian) iinu~dengan muah Man bil faro~'idli) {taha~wana} fagod Hurrimal {a~khirota} ‘an~thoha warod eas 14 Wa'lam {bian~nadzdzanba {kun~ta} tartakib ‘Yahrumu {riz~gon} wa {khushu~shon} nil kadzib Sa'temene~doso ku~nyegah riz Kiususe {go~rohi} mongko ypo~dlio} adohi Ketafiui~bahvoa {sesung~gulinyadosa Mencegah {pa~da} riegi {Klin~susnya) dista TIDUR WAKTU SUBUH, PAGI HARL MENCEGAH RIZQL ‘Yangmenarikrizqi: * Mendirikan sholat, * Melanggengkan suci badan, * Hadir di masjid sebelum adzan, Dasamya:... YANG MENJADIKAN LUPA= BANYAK DOSA. Dasarnya : OS Lyy 9 Co LST ta Danese mora esas Ca nesgunce de sadecteh Zone ep awe ‘Amma! ladzi~yuritsu lin~nisyani Fakatsrotudz~dzunubi wal~ishyani Perkoro kang ~nyebabake~marang fal ‘Akeh doso~lan ma'siat~marang Custi Perkara yang ~menyebabkan~Kelupaan Sebab banyak—dosa dass {Ke~ma'siatan) YANG MENGHALANGI RIZQI ADALAH PERBUATAN DOSA KHUSUSNYA BOHONG ATAU DUSTA Dasarnya : .. Wadawiman~‘ala {thoha~roti} badan ‘Tsummah dluron~i masjidin~qoblal adzan Lan fanggengno~ing atase~suei badan Lan teko ing~masjid {sa'du~runge} adzan Langgengkanlah~keadaan~suci badan Dan datanglahi~Ke masjid {se~belum) adzan ‘WUDLU ADALAH NUR * Timuadalah cahaya. * Wudlujugacahaya, * Maka akan bertambahlah cahaya ilmu lantaran wudlu Dasarnya sy “ cil aed ewe i 35 pha wt os pane PPT Wa'lam {bian~nal}ilma {nu~run} wal wudlu Nurun (fanu~rul imi (2a~da) bil wudlu Warrizqu {yam~na'uhu} {nau~mush} shubhati ‘Wajalbuhu~iqomatush~sholat! Turn vwekru~subuh nyegah~maring rizgi Shalat Kinsyuh—dadi {pena~rike) vigi ie Tidur di {wak~tu} subuh {men~cegah} rizgi Shalat Kinsuk~menjadi {pe~navi} regi LANGGENGKAN WUDLU Tigi lancar dan dapat ilmu Janggengkan wudlu, Dasamya infaat, maka ’ my J fad of ya ae Sather KEISTIMEWAAN ORANG BERILMU * Orang yang beriimu selalu ditingkatkan emuliannya. Dzul “imi {yab~qo) izzuhu~ mudlo'ifa Dzul jahii {ka~na) dzulluhu~mudio'ifa ‘Wong kang alim~mulyane {di~tikelake} Wong kang Godio~inane (ditikelake) Orang alim~mulyanya {ber~lipat} ganda Orang bodoh~hinanya (ber—Lipat) ganda ‘ORANG YANG MEMILIKI ILMU YANG BERMANFAAT 1A TETAP DIINGAT KEBAIKANNYA SEKALIPUN TELAH WAFAT * Sedangkan orang-orang yang bodoh itu dianggap telah mati sekalipun mereka belum mati, sebab ‘mereka tidak punya ilmu, Dasarnya:... Inu {oninong~Ko} cahoyo~ugo wudla Cahayane~ilmu tambah~sebab seul nw {ada~lahi} cahaya~juga woudl Cahayanya~itmu tambah~sebab woudl PANJANG UMUR * Yang menambah panjang umur adalah berbuat kebaikan dan menghormati orang tua dan ‘menyambung tali persaudaraan, Dasarnya:... Mimma {yazi~dul} ‘umro {bir~run} fa'lama ‘Waqgir {syuyu-khon} washill~ arhama Nanibalt (u=mur} nglakoni~Rebagusan Ngegungno wong~tuivo nyambung™sedoran Memarjangkan~somur amal~Rebaikan Hormat yang {tu~a} sambung {per~saudaraan} Wa waktu {tah~shilil} (ulu~mi} min muhud llal ladzi~summiya {lah~dan} bil khulud Wektu ngaji~mulai {song~ko} bandilan Hiinggo umur~entek mlebu~ing Kuburan Wakrunya {Ge~lajar) (rmula~i} buaian Sehingga {ma~suk} pada {li~ang) kuburan METODE TEPAT * Metode itu lebih penting dari materi. Dasamya... ‘Tsumma’ laman~{annatthori~qota} aham Min maddatin~fadhil (maqo~Tlataf} ham Ngertiyo sa’~temene {me~tode} ik Luwih penting~songko {mate~rine} estu ‘Wal {jahilu-na} qobla (mau-tin} mauta Wal ‘alimu~n2) (bil ulu~mi) ahya Wong bodho {du~rung mati {di~anggep) mati es Eo leg jew) oral Yang boi {Geb} mati {di~anggap mat Orang alim~fidup vealautelali mati BELAJAR ILMU MULAI DARI BUAIAN HINGGA MASUK LIANG LAHAT npr a ton oF SyaiL, Wadd fe sill Si Saks Bagot’ ispo% * Semoga Allah memberi kemanfaatan padaku dan keluargaku dan Kerabat-kerabatku dan orang- rang yng mengamaltan int Kab, sass bls oe kOe Gating 5.5 PPP ISD pare’ yor? s adh Wallaha {'ad~'u) an {yaku-na} nafifa Li wa liman~ya'maluhu-warofi'a ‘Mugi Allah~maringi {Ke~manfaatan} Kanggo ingsun~lan maringi~heluhuran {Allamdulif~lah) selesai~kitab ini Sholaveat {sa~lam} atas {Na~bi} yang suci ORANG YANG SALAH METODE, MAKA. ‘SULIT BERHASILNYA Man akhtho'at~thoriqo {ka~na} dholla Wa lam yanal~qosdahu {qo!~la}jalla Kang salah {da~Lan} mongho {sa~sar) dadine Ora {merko~Leli}sjo {ci~tik) gedhene Salafijalan~maka sesat~dan tak bisa Menggapai {ci~ta-cita} {ke~ci} besarnya INTISARI Ciriorang beriman : ~ Bila mengaji merasa senang, betah dan kerasan sebagaimana ikan yang dimasukkan ke dalam ai. ~ Bila mengaku beriman, tetapi mengaj tidak senang, tidak etah dan tidak Kerasan, maka hatinya berpenyakit. Untuk menghilangkan penyakit itu, maka harus dipaksa dikuat-kuatkan dan disabar- sabarkan. orang munafik : ~ Bila mengaji merasa tidak senang, tidak betah dan tidak kerasan sebagaimana burung yang dimasukkan ke dalam sangkar. Pesan Penting! = Jangan meninggalkan pelajaran atau pekerjaan sebelum selesai waktunya atau sebelum sempurna, tamat atau hatam, Sebab hal itu dikhawatirkan ‘menjadikan penyebab su’ul khotimah, {Alhamdulillah} {alat~tamami} Ma‘a {shola~tillahi} {was~salami} {Abiamdilil~lah Kitab { Shofawat fan~salam atas~Nabi agung Semoga {Allah beri Ke~manfaatan) Padaku dan~memberikan~keluhiuran

Anda mungkin juga menyukai