Matkull Bu Ramlahh
Matkull Bu Ramlahh
Oleh :
Juati B2215401007
Suwinding B2215401004
2023
ii
KATA PENGANTAR
Assalamua’laikum Wr.Wb
Wassalamu’alaikum Wr.Wb
Kelompok 3
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................2
C. Tujuan......................................................................................2
A. Hidrosefalus.............................................................................3
B. Hipospadia...............................................................................6
C. Fimosis.................................................................................... 9
D. Kelainan Metabolik dan Endokrin..........................................11
A. Kesimpulan............................................................................16
B. Saran.....................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kelainan kongenital adalah penyebab utama kematian bayi di
negara maju maupun negara berkembang. Kelainan kongenital
pada bayi baru lahir dapat berupa satu jenis kelainan saja atau
dapat pula berupa beberapa kelainan kongenital secara bersamaan
sebagai kelainan kongenital multipel. Kadang kadang suatu
kelainan kongenital belum ditemukan atau belum terlihat pada
waktu bayi lahir, tetapi baru ditemukan beberapa waktu setelah
kelahiran bayi.
Sebaliknya dengan kemajuan teknologi kedokteran, kadang-
kadang suatu kelainan kongenital telah diketahui selama kehidupan
fetus. Bila ditemukan satu kelainan kongenital besar pada bayi baru
lahir, perlu kewaspadaan kemungkian adanya kelainan kongenital
ditempat lain. Dikatakan bahwa bila ditemukan dua atau lebih
kelainan kongenital kecil, kemungkinan ditemukannya kelainan
kongenital besar di tempat lain sebesar 15% sedangkan bila
ditemukan tiga atau lebih kelainan kongenital kecil, kemungkinan
ditemukan kelainan kongenital besar sebesar 90%.
Hal ini dikarenakan hanya sedikit pengetahuan yang kita miliki
tentang penyebab abnormalitas kongenital. Cacat pada gen tunggal
dan kelainan kromosom bertanggung jawab atas 10-20% dari total
kecacatan yang terjadi.
Sebagian kecil berkaitan pada infeksi intrauterin (misalnya
sitomegalovirus, rubella), lebih sedikit lagi disebabkan obat-obatan
teratogenik dan yang lebih sedikit lagi disebabkan radiasi ionisasi.
Sampai dengan 70% dari kelainan kongenital ternyata dapat
2
BAB II
TINJAUAN TEORI
A. Hidrosefalus
1. Definisi Hidrosefalus
Kata hidrosefalus diambil dari bahasa Yunani yaitu Hydro
yang berarti air, dan hingga akhirnya ke ruang subarakhnoid dan
kanalis spinalis. cephalus yang berarti kepala. Secara umum
hidrosefalus dapat didefiniskan sebagai suatu gangguan
pembentukan, aliran, maupun penyerapan dari cairan
serebrospinal sehingga terjadi kelebihan cairan serebrospinal
pada susunan saraf pusat, kondisi ini juga dapat diartikan sebagai
gangguan hidrodinamik cairan serebrospinal. Hidrosefalus
merupakan gangguan yang terjadi akibat kelebihan cairan
serebrospinal pada sistem saraf pusat (Apriyanto, dkk. 2013).
2. Etiologi Hidrosefalus
Penyebab hidrosefalus pada anak secara garis besar dapat
dibagi menjadi dua, yaitu penyebab prenatal dan postnatal.
(Apriyanto, dkk. 2013)
a. Penyebab prenatal
Sebagian besar anak dengan hidrosefalus telah
mengalami hal ini sejak lahir atau segera setelah lahir.
Beberapa penyebabnya terutama adalah stenosis akuaduktus
sylvii, malfromasi Dandy Walker, Holopresencephaly,
Myelomeningokel, dan Malformasi Arnold Chiari. Selain itu,
terdapat juga jenis malformasi lain yang jarang terjadi.
Penyebab lain dapat berupa infeksi in-utero, lesi destruktif dan
faktor genetik.
4
C. Fimosis
1. Definisi Fimosis
Fimosis yaitu kondisi dimana preputium atau kulit penis
melekat pada gland penis atau kepala penis. Hal ini menyebabkan
terjadinya sumbatan pada uretra (lubang saluran kemih) yang
mengakibatkan bayi atau anak mengalami nyeri maupun kesulitan
saat berkemih. Dengan kata lain, fimosis yaitu kondisi dimana kulit
preputium tidak dapat diretraksi kearah belakang gland
penis.Kusuma,Diaz Capriani Randa, dkk, 2022)
10
2. Penyebab Fimosis
Penyebab fimosis secara pasti belum diketahui, fimosis
merupakan kelainan kongenital yang terjadi sejak kelahiran.
Dimana secara anatomis, kulit prepitium bayi melekat pada gland
penis (Kusuma, Diaz Capriani Randa, dkk, 2022)
Fimosis patologis
Phimosis yang terjadi karena jaringan parut, infeksi, atau
peradangan. Retraksi kulup yang kuat dapat menyebabkan
perdarahan, jaringan parut, dan trauma psikologis bagi anak dan
orang tua. Jika ada balon kulup saat buang air kecil, kesulitan
buang air kecil, atau infeksi, maka pengobatan harus segera
dilakukan. Menurut IDAI, jika terjadi infeksi saluran kemih, perlu
dilakukan pemeriksaan fisik untuk mendeteksi adanya fimosis.
(Kusuma, Diaz Capriani Randa, dkk 2022)
3. Tanda Gejala Fimosis
Tanda gejala yang timbul dalam kasus fimosis bervariasi,
tergantung sejauh mana kelekatan antara preputium dengan glan
penis. Adapun beberapa gejala yang sering timbul pada bayi atau
anak dengan fimosis yaitu sebagai berikut: (Kusuma, Diaz
Capriani Randa, dkk 2022)
a. Bayi atau anak merasa sulit berkemih, dimana terkadang anak
atau bayi mengedan atau mengerang saat akan berkemih
b. Bayi atau anak menjadi sering menangis sebelum urin keluar
c. Kulit peputium menggembung saat anak atau bayi berkemih,
kondisi ini biasa disebut ballooning
11
2. Kelainan Endokrin
Kelenjar endokrin merupakan salah satu kelenjar vital yang
ada di dalam tubuh manusia. Dalam keadaan normal, kelenjar ini
bertugas menghasilkan hormon dengan jumlah dan jenis yang
sesuai untuk mengendalikan berbagai kegiatan tubuh manusia.
Pada kondisi tertentu, tubuh dapat mengalami kelebihan atau
kekurangan produksi hormon yang akan mengganggu fungsi
atau sistem dalam tubuh. Pada bayi atau anak, kondisi kelainan
hormone yang dapat terjadi sebagai berikut: (Kusuma, Diaz
Capriani Randa, dkk 2022)
a. Hipotiroidisme kongenital
Hipotiroidisme kongenital adalah kelainan akibat defisiensi
hormon tiroid yang diderita sejak bayi lahir. Hormon tiroid
dihasilkan oleh kelenjar tiroid yang dipengaruhi kerjanya oleh
hormon TSH (Thyroid Stimulating Hormone) yang dihasilkan
kelenjar pituitari (hipofisis). Hormon tiroid bertugas mengatur
produksi panas tubuh, metabolisme, pertumbuhan tulang,
saraf, serta pertumbuhan dan perkembangan otak
15
DAFTAR PUSTAKA
Apriyanto, dkk. 2013. Hidrosefalus pada Anak. JMJ. Vol.1 No. 1. Jambi:
RSUD Maden Mattaher. Hal: 61-67.
Kusuma, Diaz Capriani Randa, dkk (2022). Asuhan Kebidanan Bayi Baru
Lahir dengan Kelainan Bawaan. Padang: PT Global Eksekutif
Teknologi.