Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN PRAKTIKUM

KIMIA ANALITIK KELAS


TPS 1A
PERCOBAAN 1

Nama Praktikan Nim Tanggal Kumpul Tanda Tangan

1. Adi Ridlha T.H 202111005


2. Samsul Bahri 202111003
3. Cici Finasti 202111002

Nama Instruktur Tanggal Koreksi Nilai Tanda Tangan

Hanifah Khairiah, S,ST.,MT

PROGRAM STUDI TEKNIK PENGOLAHAN SAWIT


POLITEKNIK KAMPAR
2022
I. TUJUAN
Tujuan dari percobaan ini adalah:
1. Menetapkan kadar asam lemak bebas pada Crude Palm Oil (CPO)
2. Membandingkan metode asam lemak bebas menggunakan SNI dan
metode dari Perusahaan
3. Menetapkan. Bilangan.asam pada minyak goreng.

II. TEORI
Asam Lemak Bebas (ALB) atau free fatty acid (FFA),adalahasamyang di
bebaskan pada hidrolisa dari lemak. Terdapat berbagai macam lemak, tetapi
untuk perhitungan, kadar ALB minyak sawit dianggap sebagai Asam Palmitat
(berat molekul 256). Daging kelapa sawit mengandung enzim lipase yang
dapat menyebabkan kerusakan pada mutu minyak ketika struktur seluler
terganggu. Enzim yang berada didalam jaringan daging buah tidak aktif
karena terselubung oleh lapisan vakuola, sehingga tidak dapat berinteraksi
dengan minyak yang banyak terkandung pada daging buah. Masih aktif di
bawah 15oC dan nor aktif dengan temp diatas 50oC.
Reaksi hidrolisis lemak bersifat reversible merupakan reaksi
kesetimbangan kondisi tercapai bila kecepatan reaksi pemecahan lemak sama
dengan reaksi pembentukan lemak. Reaksi hidrolisis lemak berlangsung
secara bertahap yaitu pembentukan isomer diasilgliserol, proses pembentukan
alpha & betha monoasilgliserol dan proses pembentukan gliserol. Sebelum
proses ektraksi minyak dilakukan, pertama-tama buah direbus. di dalam
sterilizer .. Salah. satu. tujuannya yaitu mengnonaktifkan aktifitas enzim.
Didalam buah kelapa sawit ada enzim lipase dan oksidase yang tetap bekerja
sebelum enzim itu dihentikan dengan cara fisika dan kimia.
Cara fisika yaitu dengan cara pemanasan pada suhu yang dapat
mendegradasi protein. Enzim lipase bertindak sebagai katalisator dalam
pembentukan trigliserida dan kemudian memecahnya kembali menjadi asam
lemak bebas (ALB). Enzim Oksidase berperan dalam proses
pembentukanperoksida yang kemudian dioksidasi lagi dan pecah menjadi
gugusan aldehide dan kation. Senyawa yang terakhir bila dioksidasi lagi akan
menjadi asam. Jadi ALB yang terdapat dalam minyak sawit merupakan hasil
kerja enzim lipase dan oksidase. Aktifitas enzim semakin tinggi apabila buah
mengalami luka. Untuk mengurangi aktifitas enzim sampai di pabrik kelapa
sawit diusahakan agar buah tidak rusak dan buah tidak busuk. Enzim tersebut
tidak aktif lagi pad temperatur 50oC. Karena itu perebusan di dalam sterilizer
pada temperatur 120 ?C akan menghentikan enzim.
Bilangan asam menunjukkan banyaknya asam lema bebas dalam minyak
dan dinyatakan dengan mg basa per 1 gram minyak. Bilangan asam juga
merupakan parameter penting dalam penentuan kualitas minyak. Bilangan ini
menunjukkan banyaknya asam lemak bebas yang ada dalam minyak akibat
terjadi reaksi hidrolisis pada minyak terutama pada saat pengolahan . Asam
lemak merupakan struktur kerangka dasar untuk kebanyakan bahan lipid
(Agoes, 2008).
Bilangan Asam atau angka asam adalah jumlah miligram KOH (Kalium
Hidroksida) yang dibutuhkan untuk menetralkan asam-asam lemak bebas dari
satu gram minyak atau lemak. Bilangan Asam dipergunakan untuk mengukur
jumlahasam lemak bebas yang terdapat dalam lemak dan minyak.

III. ALAT DAN BAHAN


A. Bahan
1. CPO
2. Minyak goreng
3. Etanol (C2H5OH)
4. Heksana (C6H14)
5. Kalium Hidroksida (KOH)
6. Ind. Brom Thymol Blue (BTB)
7. Indikator PP
8. Kertas saring
9. Kalium Hidrogen ptalat/KHP (C8HsKO4)
B. Alat
1. Labu Takar 25 ml (untuk pembuatan KHP)
2. Labu Takar 250 ml (untuk pembuatan KOH)
3. Gelas piala 100 ml (wadah KOH)
4. Kaca arloji
5. Spatula
6. Erlenmeyer 250 mL, 2
7. Batang pengaduk
8. Gelas ukur 100 mL
9. Buret 50 ml, statif, klem
10. Statif dan Klem Erlenmeyer

IV. CARA KERJA


A. Standardisasi Larutan Titar KOH 0,1 N
1. Hitung massa KHP jika ingin dibuat larutan KHP 0,1 N sebanyak 25
mL
2. KHP 0,1 N dipindahkan kedalam Erlenmeyer 250 mL dan
ditambahkan dengan indicator PP sebanyak 3 tetes
3. Larutan KHP dititrasi dengan larutan titar KOH 0,1 N, sampai
terbentuk warna merah muda. (Warna merah muda bertahan selama
30 detik.). (Catat sebagal V)
4. Lakukan titrasi secara duplo (pengulangan 2 kali)
5. Hitung Konsentrasi KOH yang sebenarnya
B. Pembuatan Larutan Etanol Netral
1. Etanol sebanyak 250 mL dimasukkan kedalam Erlenmeyer 500 ml.
2. Etanol dipanaskan diatas waterbach (suhu 40 °C) selama 15 menit
3. kemudian ditambah dengan 3-5 tetes indikator fenolftalein
4. Etanol di titar dengan KOH 0,1 N sampai terbentuk warna merah
muda yang stabil, kemudian tutup menggunakan aluminum foil, untuk
menghindari penguapan.
5. Etanol netral digunakan untuk analisis ALB dan Bilangan Asam
C. Asam Lemak Bebas
C.1 (SNI CPO 01-2901-2006)
1. CPO di timbang sebanyak 2,5 gram kedalam erlenmeyer 250 ml.
(Catat sebagai W).
2. CPO dipanaskan diatas waterbatch, aduk hingga mencair dan
homogen.
3. Tambahkan 50 ml pelarut etanol netral, aduk hingga homogen.
Apabila kurang larut, dipanaskan di atas waterbatch pada suhu
40°C atau sampai contoh minyak. larut semuanya dan sesekali
diaduk.
4. Tambahkan larutan Indikator fenolftalein sebanyak 3 tetes.
5. Titrasi larutan tersebut dengan KOH 0,1 N sampai terbentuk
warna merah muda. (Warna merah muda bertahan selama 30
detik.). (Catat sebagal V)
6. Lakukan Duplo
7. Hitung persen ALB
C.2. (Cara Kerja PT)
1. Cpo ditimbang sebanyak 2,5 gram kedalam erlenmeyer 250 ml.
(Catat sebagai w)
2. Masukkan etanol 15 ml dan Heksana 10 ml ke dalam Erlenmeyer
berisi CPO tadi, lalu goyang-goyangkan hingga homogen.
3. Tambahkan 3 tetes Indikator Brom Thymol Blue ke dalam
Erlenmeyer.
4. Lanjutkan titrasi dengan larutan KOH 0,1 N hingga terjadi
perubahan warna kuning menjadi warna hijau, catat ml KOH yang
diperoleh. (Catat sebagai V)
5. Lakukan duplo
6. Hitung persen ALB
D. Bilangan Asam (SNI Minyak Goreng 3741-2013)
1. Minyak Goreng ditimbang sebanyak 10 g ke dalam Erlenmeyer 250
ml. (catat sebagai W).
2. Larutkan dengan 50 ml. etanol netral dan tambahkan 3 tetes larutan
fenolitalein sebagai indikator;
3. Titrasi larutan tersebut dengan KOH 0,1 N sampai terbentuk warna
merah muda (Warna merah muda bertahan selama 30 detik.)
4. Catat volume larutan KOH yang diperlukan (catat sebagaiV)
5. Lakukan Duplo
6. Hitung konsentrasi bilangan asam

V. DATA PENGAMATAN

Anda mungkin juga menyukai